SlideShare a Scribd company logo
1 of 15
Download to read offline
PELATIHAN ONLINE 2019
KEBUMIAN – PAKET 1
PELATIHAN ONLINE 2019
KEBUMIAN – PAKET 1
KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI
KRISTALOGRAFI
Kristalografi adalah ilmu yang mempelajari kristal. Kristal adalah zat padat yang mempunyai
susunan atom atau molekul dalam keadaan teratur dan keteraturan susunan tersebut dapat
dilihat pada permukaannya yang terdiri dari bidang-bidang datar.
SISTEM KRISTAL
Sistem kristal dibagi menjadi 7 golongan dimana dasar penggolongannya tersebut adalah:
- Jumlah sumbu kristal
- Letak sumbu kristal yang satu dengan yang lainnya atau sudut yang dibentuk sumbu
- Parameter yang digunakan untuk masing-masing sumbu
1. Isometrik/kubik
Ketiga sumbu kristal sama panjang dan saling tegak lurus (a=b=c, a⊥b⊥c). Contoh:
galena, pirit, fluorit, intan, halit.
Fluorit
2. Tetragonal
Kedua sumbu kristal mempunya panjang yang sama tetapi sumbu yang lain dapat lebih
panjang atau lebih pendek, dimana ketiga sumbu saling tegak lurus (a=b≠c, a⊥b⊥c).
Contoh: kalkopirit, pirolusit, rutil, zirkon, anatas, dan vesuvianit.
Kalkopirit
3. Ortorombik
Terdiri dari 3 sumbu kristal tidak sama panjang, dimana ketida sumbu tersebut saling
tegak lurus (a≠b≠c, a⊥b⊥c). Contoh: belerang, kalkosit, aragonit, anhidrit, barit, olivin,
topaz, silimanit, ortopiroksen, andalusit, staurolit, hipersten, enstatit, lawsonit.
PELATIHAN ONLINE 2019
KEBUMIAN – PAKET 1
Olivin
4. Monoklin
Terdiri dari 3 sumbu kristal yang tidak sama panjang dan hanya dua sumbunya yang saling
tegak lurus (a≠b≠c, a⊥b⊥c). Contoh: ortoklas, gipsum, biotit, amfibol, muskovit,
klinopiroksen, klorit, manganit, talk, sanidin, limonit, azurit.
Ortoklas
5. Triklin
Terdiri dari 3 sumbu kristal tidak sama panjang dan ketiga sumbu kristal tidak saling tegak
lurus (a≠b≠c, a⊥b⊥c). Contoh: kaolinit, kyanit, mikroklin, albit, wolastonit, rodonit,
rodokrosit.
Kyanit
6. Heksagonal
Terdiri dari 4 sumbu kristal. Ketiga sumbu kristal memiliki panjang yang sama, terletak
horizontal, serta saling membentuk sudut 120°. Sumbu kristal yang lain dapat lebih
panjang atau lebih pendek. (a=b=d≠c, a,b,d⊥c, a⊥b⊥d). Contoh: kuarsa, grafit, vanadinit,
apatit.
Kuarsa
PELATIHAN ONLINE 2019
KEBUMIAN – PAKET 1
7. Trigonal/rombohedral
Terdiri dari 4 sumbu kristal. Ketiga sumbu kristal memiliki panjang yang sama, terletak
horizontal, serta saling membentuk sudut 120°. Sumbu kristal yang lain dapat lebih
panjang atau lebih pendek. (a=b=d≠c, a,b,d⊥c, a⊥b⊥d). Contoh: sinabar, kalsit, dolomit,
hematit, magnesit, ilmenit, korundum, bismuth, arsenik.
Kalsit
UNSUR-UNSUR SIMETRI KRISTAL
- Bidang simetri: bidang bayangan yang dapat membelah kristal menjadi dua bagian yang
sama, dimana bagian yang satu merupakan pencerminan dari yang lain.
- Sumbu simetri/sumbu rotasi/sumbu lipat: garis bayangan yang dibuat menembus pusat
kristal, dan bila kristal diputar dengan poros sumbu tersebut sejauh satu putaran penuh
akan didapatkan beberapa kali kenampakan yang sama. Sumbu simetri dibedakan
menjadi tiga, yaitu gire, giroide dan sumbu inversi putar. Ketiganya dibedakan
berdasarkan cara mendapatkan nilai simetrinya. Gire, atau sumbu simetri biasa, dimana
cara mendapatkan nilai simetrinya adalah dengan memutar kristal pada porosnya dalam
satu putaran penuh. Bila terdapat dua kali kenampakan yang sama dinamakan digire, bila
tiga trigire (4), empat tetragire (3), heksagire (9) dan seterusnya. Giroide adalah sumbu
simetri yang cara mendapatkan nilai simetrinya dengan memutar kristal pada porosnya
dan memproyeksikannya pada bidang horisontal. Sumbu inversi putar adalah sumbu
simetri yang cara mendapatkan nilai simetrinya dengan memutar kristal pada porosnya
dan mencerminkannya melalui pusat kristal. Penulisan nilai simetrinya dengan cara
menambahkan bar pada angka simetri itu.
- Pusat simetri/inti simetri: titik pusat imajiner kristal yang apabila ditarik garis dari bagian
kristal melewati pusat ini dengan jarak yang sama, maka akan dijumpai bagian kristal
yang sama (baik sudut, tepi, maupun muka kristal).
PELATIHAN ONLINE 2019
KEBUMIAN – PAKET 1
MINERALOGI
Mineralogi adalah ilmu yang mempelajari tentang mineral. Mineral adalah zat atau benda
yang biasanya padat dan homogen dan hasil bentukan alami yang memiliki sifa-sifat fisik dan
kimia tertentu serta umumnya berbentuk kristalin.
SIFAT FISIK MINERAL
1. Warna (colour)
Warna adalah kesan mineral jika terkena cahaya. Dibedakan menjadi 2 yaitu:
- Idiokromatik: warna selalu tetap (biasanya pada mineral yang tidak tembus cahaya
atau mineral opak, seperti galena, pirit, magnetit).
- Allokromatik: warna mineral tidak tetap. Tergantung pada material pengotornya
(biasanya pada mineral tembus cahaya, seperti kuarsa, kalsit, halit, gipsum). Sehingga
mineral yang sama dapat memiliki sebutan yang berbeda jika warnanya berbeda
contohnya:
 Korundum merah: ruby
 Korundum biru: sapphire
 Kuarsa putih: milky quartz
 Kuarsa pink: rose quartz
 Kuarsa ungu: amethyst
 Kuarsa kuning kecoklatan: citrine
 Kuarsa abu kehitaman: smoky quartz
2. Kilap (luster)
Kilap adalah kesan mineral akibat pantulan cahaya yang dikenakan padanya. Dibedakan
menjadi 2, yaitu:
- Kilap logam
Biasanya ditunjukkan oleh mineral logam. Contohnya: pirit, galena, emas.
- Kilap nonlogam, dibedakan lagi menjadi:
 Kilap kaca (vitreous). Contoh: kalsit, kuarsa, halit.
 Kilap intan (adamantine). Contoh: intan, korundum.
 Kilap sutera (silky). Contoh: gipsum, asbestos.
 Kilap mutiara (pearly). Contoh: talk.
 Kilap lemak (greasy). Contoh: nefelin.
 Kilap tanah (dull/earthy). Contoh: kaolin, limonit.
 Kilap damar (resinous). Contoh: sphalerit.
3. Kekerasan (hardness)
Kekerasan adalah ketahanan mineral terhadap goresan. Ditentukan dengan menggunakan
Skala Mohs yaitu:
(1) Talk (6) Feldspar
(2) Gipsum (7) Kuarsa
(3) Kalsit (8) Topaz
(4) Fluorit (9) Korundum
PELATIHAN ONLINE 2019
KEBUMIAN – PAKET 1
(5) Apatit (10) Intan
Contoh alat penguji kekerasan mineral adalah:
 Kuku jari manusia : 2-2.5
 Uang logam tembaga : 3-3.5
 Kaca : 5.5
 Paku baja : 6.5
Mineral atau benda yang memiliki kekerasan dengan nilai Skala Mohs lebih tinggi dapat
menggores mineral dengan Skala Mohs lebih rendah. Contohnya gipsum dapat
menggores talk sementara talk tidak dapat menggores gipsum.
4. Cerat (streak)
Cerat adalah warna mineral dalam bentuk bubuk. Warna cerat ini dapat sama ataupun
berbeda dengan warna mineral. Contoh: emas dan pirit sama-sama berwarna kuning
keemasan. Salah satu cara untuk membedakannya dapat dilihat dari ceratnya dimana cerat
emas berwarna kuning sementara cerat pirit berwarna hitam.
5. Belahan (cleavage)
Belahan adalah kenampakan mineral berdasarkan kemampuannya membelah melalui
bidang-bidang belahan yang rata dan licin. Dibagi menjadi 2 yaitu:
- Berdasarkan kesempurnaan bidang belahan
 Sempurna (perfect): bidang belahan sangat rata, sulit dipecah jika tidak melewati
bidang belahan. Contoh: muskovit, halit, biotit, kalsit.
 Baik (good): bidang belahan rata tetapi masih bisa pecah pada arah lain. Contoh:
kalsit, ortoklas, gipsum.
 Jelas (distinct): bidang belahan jelas tetapi tidak begitu rata. Bisa pecah pada arah
lain dengan mudah. Contoh: plagioklas, emas, korundum.
 Tidak sempurna (imperfect): bidang belahan sangat tidak rata. Contoh: kuarsa,
opal.
- Berdasarkan arah belahan:
 1 arah: muskovit, biotit
 2 arah: feldspar, piroksen
 3 arah: kalsit, halit
 4 arah: fluorit
6. Pecahan (fracture)
Pecahan adalah kemampuan mineral untuk pecah melalui bidang yang tidak rata dan tidak
teratur. Dibedakan menjadi:
- Konkoidal: permukaan melengkung atau bergelombang. Contoh: kuarsa, obsidian.
- Berserat (fibrous/splintery): pecah menjadi serat. Contoh: asbestos, augit.
- Tidak rata (uneven). Contoh: garnet, pirit, hematit.
- Rata (even). Contoh: mineral lempung.
- Runcing (hackly). Contoh: tembaga, perak, emas.
- Tanah: pecahan tidak teratur dan seperti tanah. Contoh: kaolin.
PELATIHAN ONLINE 2019
KEBUMIAN – PAKET 1
7. Perawakan (habit)
Istilah bentuk mineral (kristal tunggal):
- Asikular: panjang menjarum
- Bladed: tipis dan memanjang
- Blocky: seperti balok namun tidak tipis
- Equant: setiap sisi kristal hampir sama ukurannya
- Fibrous: lebih tipis dari asikular
- Platy: seperti lempeng
- Phantomed: ada bayangan pertumbuhan kristal
- Prismatik: memanjang seperti batang pensil
- Stubby: sedikit lebih panjang daripada equant, lebih membundar dari blocky
- Tabular: seperti tablet
Istilah bentuk mineral (kristal agregat):
- Aborescent: bercabang seperti pohon
- Botryoidal/globular/mamillary: seperti kumpulan gelembung
- Dendritik: pipih dan bercabang
- Geode: seperti mangkuk dengan ruang di tengahnya
- Lamellar: kumpulan lapisan-lapisan tipis
- Nodullar: seperti bola-bola
- Oolitic: seperti bola konsentris yang berselubung
- Radiating: memancar ke segala arah
8. Sifat Dalam (tenacity)
Sifat dalam adalah tingkat ketahanan mineral untuk hancur atau melentur. Dibagi
menjadi:
- Brittle (rapuh): mudah hancur/pecah. Contoh: kuarsa.
- Elastic (lentur): dapat dibentuk, dapat kembali ke posisi semula. Contoh: muskovit.
- Flexible (liat): dapat dibentuk, tidak kembali ke posisi semula. Contoh: talk.
- Malleable: dapat ditempa. Contoh: emas, perak.
- Ductile: dapat dipintal. Contoh: tembaga.
- Sectile: dapat dipotong dengan pisau. Contoh: gipsum.
9. Sifat kemagnetan
Sifat kemagnetan suatu mineral adalah respons suatu mineral terhadap medan magnet.
Dibagi menjadi:
- Ferromagnetik: mempunya sifat kemagnetan yang kuat. Contoh: magnetit.
- Parramagnetik: mineral yang tidak punya kemagnetan tetapi mampu merespons
medan magnet. Contoh: biotit.
- Diamagnetik: tidak punya sifat magnet dan tidak merespons medan magnet. Contoh:
kuarsa, gipsum.
10. Sifat ketembusan cahaya (diaphaneity)
Berdasarkan ketembusan cahayanya (diaphaneity), sifat fisik mineral dapat dibagi
menjadi:
- Transparent: sepenuhnya tembus cahaya
- Translucent: tembus cahaya sebagian
- Opaque: tidak tembus cahaya
PELATIHAN ONLINE 2019
KEBUMIAN – PAKET 1
KLASIFIKASI MINERAL
Klasifikasi mineral yang biasa digunakan adalah klasifikasi Dana yang berdasarkan pada
kemiripan komposisi kimia dan struktur kristal. Klasifikasi ini membagi mineral menjadi 8
golongan yaitu:
1. Unsur murni (native elements)
Dicirikan oleh hanya memiliki satu unsur kimia. Contohnya emas, perak, tembaga,
belerang, intan, dan grafit.
2. Mineral sulfida atau sulfosalt
Merupakan kombinasi antara logan atau semilogam dengan belerang (S) atau selenium
(Se). Contohnya galena (PbS), pirit (FeS2), proustit (Ag3AsS3), pirotit (FeS), kalkopirit
(CuFeS2), argentit (Ag2S), cinnabar (HgS), sphalerit (ZnS), dan kalkosit (Cu2S).
3. Oksida dan hidroksida
Merupakan kombinasi antara oksigen atau hidroksil/air dengan satu atau lebih macam
logam. Contohnya cuprit (Cu2O), magnetit (Fe3O4), hematit (Fe2O3), limonit
(Fe2O3.nH2O), pirolusit (MnO2), dan geotit (FeOOH).
4. Haloid
Dicirikan dengan adanya dominasi ion halogenida yang elektronegatif seperti Cl, Br, F,
dan I. Contohnya halit (NaCl), silvit (KCl), fluorit (CaF2), dan cerargirit (AgCl).
5. Nitrat, karbonat, dan borat
Merupakan kombinasi antara logam/semi logam dengan anion kompleks yaitu karbonat
(CO3), nitrat (NO3), atau borat (BO3). Contohnya kalsit (CaCO3), CaMg(CO3)2 (dolomit),
MgCO3 (magnesit), FeCO3 (siderit), dan niter (NaNO3).
6. Sulfat, kromat, molibdat, dan tungstat
Dicirikan oleh kombinasi logam dengan anion sulfat, kromat, molibdat, dan tungstat.
Contohnya gipsum (CaSO4.nH2O), anhidrit (CaSO4), barit (BaSO4), celestit (SrSO4),
angelsit (PbSO4), dan wolframit ((Fe,Mn)WO4).
7. Fosfat, arsenat, dan vanadat
Contohnya apatit (CaF(PO4)3), vanadinit (Pb5Cl(PO4)3).
8. Silikat
Merupakan mineral yang jumlahnya meliputi 25% dari keseluruhan mineral yang dikenal
atau 40% dari mineral yang umum dijumpai. Kelompok mineral ini mengandung ikatan
Si dan O. Contohnya kuarsa (SiO2), plagioklas (Ca, Na Feldspar), ortoklas, dan zirkon
(ZrSiO4).
Sumber:
1. Wilson, J. Richard. 2010. Minerals and Rocks. Richard Wilson & Ventus Publishing
ApS.
2. Warmada, I Wayan. Slide kuliah Kristalografi dan Mineralogi: 1-Pendahuluan
Kristalografi. Lab Bahan Galian, Jurusan Teknik Geologi, FT-UGM.
3. Warmada, I Wayan. Slide kuliah Kristalografi dan Mineralogi: 2-Mineralogi Fisik. Lab
Bahan Galian, Jurusan Teknik Geologi, FT-UGM.
4. Warmada, I Wayan. Slide kuliah Kristalografi dan Mineralogi: 3-Sistematika Non-
Silicate. Lab Bahan Galian, Jurusan Teknik Geologi, FT-UGM.
5. Yusron, M. Hanif Affan. Slide presentasi Modul 3: Kristalografi dan Mineralogi.
PELATIHAN ONLINE 2019
KEBUMIAN – PAKET 1
SOAL
1. Material yang bersifat padat, homogen, susunan atom atau molekulnya teratur, tersusun
atas bidang-bidang datar, dan dapat terbentuk dari presipitasi disebut ..............
A. mineral
B. batuan
C. matriks
D. semen
E. kristal
2. Berikut merupakan contoh mineral yang memiliki sistem kristal triklin adalah...........
A. Kaolinit, klinopiroksen, ortoklas
B. Albit, klinopiroksen, mikroklin
C. Zirkon, kalkopirit, pirolusit
D. Mikroklin, albit, kyanit
E. Kalsit, dolomit, korundum
3. Emas dan tembaga merupakan mineral yang terbentuk dari proses ..........., berbeda
dengan mineral ............. yang terbentuk dari pembekuan magma.
A. metamorfisme, gipsum
B. oksidasi, jarosit
C. hidrotermal, jarosit
D. metamorfisme, hornblende
E. hidrotermal, olivin
4. Contoh mineral yang memiliki kilap sutera adalah....
A. Kuarsa
B. Intan
C. Talk
D. Gipsum
E. Kaolin
5. Mineral yang dapat digores oleh kuku jari adalah.....
A. Kuarsa
B. Fluorit
C. Gipsum
D. Feldspar
E. Kalsit
6. Mineral ini dapat memiliki warna putih, ungu, kuning, coklat, pink, biru, atau tidak
berwarna. Karakteristik lainnya adalah mempunyai kilap kaca, ceratnya putih,
pecahannya konkoidal dan brittle. Strukturnya dapat prismatik, granular, bahkan amorf.
Secara umum mineral ini dapat ditemukan dalam batuan beku, sedimen, dan metamorf.
Mineral ini sekilas mirip dengan kalsit, namun mineral ini tidak bereaksi dengan HCl.
Mineral yang dimaksud adalah ..............
A. Mika
B. Muskovit
PELATIHAN ONLINE 2019
KEBUMIAN – PAKET 1
C. Biotit
D. Aragonit
E. Kuarsa
7. Contoh mineral yang memiliki sifat dalam yang dapat dibentuk tetapi tidak bisa
dikembalikan jika gaya ditiadakan adalah......
A. Kuarsa
B. Emas
C. Tembaga
D. Muskovit
E. Talk
8. Mineral yang termasuk golongan hidroksida adalah....
A. Bauksit
B. Halit
C. Sphalerit
D. Hematit
E. Wolframit
9. Allotropi merupakan sifat yang ditemukan pada 2 mineral atau lebih yang komposisi
kimianya sama tetapi struktur kristalnya berbeda. Salah satu contohnya adalah mineral
intan dan grafit yang sama-sama memiliki komposisi kimia C tetapi sistem kristalnya
berbeda, dengan sistem kristal intan adalah ............ sementara grafit adalah .............
A. Heksagonal, ortorombik
B. Isometrik, heksagonal
C. Heksagonal, isometrik
D. Ortorombik, heksagonal
E. Isometrik, trigonal
10. Mineral yang tidak termasuk golongan oksida adalah.....
A. Pirolusit
B. Ilmenit
C. Markasit
D. Korundum
E. Magnetit
11. Mineral halit umumnya dijumpai pada batuan.....
A. Beku
B. Sedimen
C. Metamorf
D. Lava
E. Semua benar
12. Kelompok mineral ini dapat berwarna cerah hingga gelap. Biasa digunakan sebagai bahan
anti api, pelumas, dan kelistrikan. Berbentuk lapisan tipis yang fleksibel dan memiliki
belahan sempurna dan 1 arah. Contoh mineral yang termasuk ke dalam kelompok ini
adalah.......
PELATIHAN ONLINE 2019
KEBUMIAN – PAKET 1
A. Oligoklas
B. Amfibol
C. Biotit
D. Anortit
E. Augit
13.
Mineral pada gambar di atas memiliki sistem kristal.......
A. Isometrik
B. Monoklin
C. Heksagonal
D. Trigonal
E. Triklin
14. Mineral yang menunjukkan belahan 3 arah adalah....
A.
B.
C.
PELATIHAN ONLINE 2019
KEBUMIAN – PAKET 1
D.
E.
15. Mineral pirit berbeda dengan dengan mineral kalkopirit, yaitu adanya kandungan unsur...
A. Fe
B. S
C. Cu
D. Zn
E. Cl
16. Kesan mineral yang ditunjukkan oleh pantulan cahaya yang dikenakan pada mineral
tersebut disebut…
A. luster
B. streak
C. crystal habit
D. clavage
E. fracture
17. Mineral yang terbentuk dari proses pelarutan Ca2+
dan CO3
2-
yang berulang kemudian
mengalami presipitasi (kristalisasi) adalah....
A. Halit
B. Gipsum
C. Galena
PELATIHAN ONLINE 2019
KEBUMIAN – PAKET 1
D. Kalsit
E. Fluorit
18. Yang termasuk mineral silikat-non ferromagnesian adalah....
A. Piroksen
B. Olivin
C. Feldspar
D. Biotit
E. Amfibol
19. Perak memiliki ciri-ciri berikut, kecuali....
A. Berwarna putih keperakan
B. Berwarna putih keperakan sampai abu-abu muda dan berkilauan
C. Memiliki kekerasan 2.5-3
D. Bereaksi dengan oksigen atau air
E. Memiliki sistem kristal isometrik
20. Mineral yang mungkin ditemukan sebagai endapan placer adalah sebagai berikut,
kecuali....
A. Intan
B. Emas
C. Limonit
D. Korundum
E. Hematit
21. Proses pembentukan mineral yang terjadi oleh pengaruh temperatur dan tekanan yang
rendah serta akibat pengaruh fluida magmatik disebut mineralisasi......
A. Metasomatisme
B. Hidrotermal
C. Diagenesis
D. Pegmatisme
E. Replacement
22. Mineral sulfida atau sulfosalt, merupakan kombinasi antara logam atau semilogam
dengan beleran (S) atau selenium (Se). Mineral yang tidak termasuk golongan mineral
sulfida adalah.....
A. Geotit
B. Galena
C. Sphalerit
D. Pirit
E. Proustit
23. Mineral yang terbentuk oleh proses pelapukan, diagenesis, dan alterasi adalah.....
A. Kalsit
B. Gipsum
C. Albit
D. Kaolinit
E. Amfibol
PELATIHAN ONLINE 2019
KEBUMIAN – PAKET 1
24. Mineral yang termasuk ke dalam alkali feldspar adalah....
A. Mikroklin, oligoklas, andesin
B. Ortoklas, sanidin, mikroklin
C. Sanidin, albit, anortit
D. Albit, oligoklas, andesin
E. Ortoklas, oligoklas, bitownit
25. Mineral yang memiliki belahan 87° dan 93°, berwarna gelap, berbentuk prismatik
pendek, dan sebagian digunakan sebagai batu mulia adalah....
A. Amfibol
B. Feldspar
C. Piroksen
D. Olivin
E. Kuarsa
26. Mineral-mineral berikut merupakan mineral yang sering dijumpai pada batuan sedimen,
kecuali....
A. Kuarsa
B. Kalsit
C. Montmorilonit
D. Kyanit
E. Illit
27. Mineral berikut yang termasuk ke dalam mineral klinopiroksen adalah....
A. Hipersten
B. Hedenbergit
C. Forsterit
D. Semua benar
E. Semua salah
28. Pernyataan yang salah mengenai Skala Mohs adalah....
A. Kekerasan feldspar lebih tinggi dibandingkan apatit
B. Topaz dapat menggores kuarsa
C. Kekerasan gipsum adalah 2
D. Intan memiliki kekerasan tertinggi
E. Fluorit tidak dapat digores oleh apatit
29. Bentuk mineral yang bercabang seperti pohon dan merupakan kristal agregat adalah....
A. Botryoidal
B. Geode
C. Dendritik
D. Asikular
E. Aborescent
30. Mineral yang tidak punya sifat magnet namun mampu merespons terhadap medan magnet
adalah....
PELATIHAN ONLINE 2019
KEBUMIAN – PAKET 1
A. Garnet
B. Magnetit
C. Kuarsa
D. Platina
E. Gipsum

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arinLaporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
ramdhanisari
 
Kolom biostratigrafi
Kolom biostratigrafiKolom biostratigrafi
Kolom biostratigrafi
Reski Srem
 

What's hot (20)

4-BATUAN.ppt
4-BATUAN.ppt4-BATUAN.ppt
4-BATUAN.ppt
 
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arinLaporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
Laporan praktikum kerusakan b. pangan bu arin
 
Kolom biostratigrafi
Kolom biostratigrafiKolom biostratigrafi
Kolom biostratigrafi
 
Buku praktikum Ilmu Pangan Dasar
Buku praktikum Ilmu Pangan DasarBuku praktikum Ilmu Pangan Dasar
Buku praktikum Ilmu Pangan Dasar
 
Penggulaan, penggaraman, pengasaman
Penggulaan, penggaraman, pengasamanPenggulaan, penggaraman, pengasaman
Penggulaan, penggaraman, pengasaman
 
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
Laporan Praktikum Roti Tawar dan Roti Manis
 
Materi 5
Materi 5Materi 5
Materi 5
 
Laboratorium Teknologi Pangan
Laboratorium Teknologi PanganLaboratorium Teknologi Pangan
Laboratorium Teknologi Pangan
 
Tanur tinggi
Tanur tinggiTanur tinggi
Tanur tinggi
 
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPASLaporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
Laporan Praktikum TPP Materi 1 Penepungan - UNPAS
 
batu kapur
batu kapurbatu kapur
batu kapur
 
Sejarah kartini (luqman)
Sejarah kartini (luqman)Sejarah kartini (luqman)
Sejarah kartini (luqman)
 
Perpindahan kalor
Perpindahan kalorPerpindahan kalor
Perpindahan kalor
 
Pengolahan setengah jadi serealia
Pengolahan setengah jadi serealiaPengolahan setengah jadi serealia
Pengolahan setengah jadi serealia
 
Pengolahan minyak bumi proses destilasi
Pengolahan minyak bumi proses destilasiPengolahan minyak bumi proses destilasi
Pengolahan minyak bumi proses destilasi
 
BAB II.pptx
BAB II.pptxBAB II.pptx
BAB II.pptx
 
Sosialisasi Saka Wira Kartika s.pptx
Sosialisasi Saka Wira Kartika s.pptxSosialisasi Saka Wira Kartika s.pptx
Sosialisasi Saka Wira Kartika s.pptx
 
Presentasi Sejarah SMA kelas X Kerajaan Mataram islam
Presentasi Sejarah SMA kelas X Kerajaan Mataram islamPresentasi Sejarah SMA kelas X Kerajaan Mataram islam
Presentasi Sejarah SMA kelas X Kerajaan Mataram islam
 
3. pendinginan-lia
3. pendinginan-lia3. pendinginan-lia
3. pendinginan-lia
 
PERTEMUAN KETIGA
PERTEMUAN KETIGAPERTEMUAN KETIGA
PERTEMUAN KETIGA
 

Similar to Po 1 kebumian alc indonesia [www.defantri.com]

58740945 kristalografi-dan-mineralogi
58740945 kristalografi-dan-mineralogi58740945 kristalografi-dan-mineralogi
58740945 kristalografi-dan-mineralogi
Tokotua
 
Teori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptx
Teori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptxTeori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptx
Teori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptx
Liusfernando2
 

Similar to Po 1 kebumian alc indonesia [www.defantri.com] (20)

TUGAS KRISMIN MAKALA.docx
TUGAS KRISMIN MAKALA.docxTUGAS KRISMIN MAKALA.docx
TUGAS KRISMIN MAKALA.docx
 
TUGAS KRISMIN MAKALA.docx
TUGAS KRISMIN MAKALA.docxTUGAS KRISMIN MAKALA.docx
TUGAS KRISMIN MAKALA.docx
 
Minop 3
Minop 3Minop 3
Minop 3
 
MIneral
MIneralMIneral
MIneral
 
Rangkuman mineral dan batuan
Rangkuman mineral dan batuanRangkuman mineral dan batuan
Rangkuman mineral dan batuan
 
Rangkuman mineral dan batuan
Rangkuman mineral dan batuanRangkuman mineral dan batuan
Rangkuman mineral dan batuan
 
58740945 kristalografi-dan-mineralogi
58740945 kristalografi-dan-mineralogi58740945 kristalografi-dan-mineralogi
58740945 kristalografi-dan-mineralogi
 
Mineral part1
Mineral part1Mineral part1
Mineral part1
 
Presentasi Kristal Mineral - Sifat Fisik Mineral - Johan Edwart
Presentasi Kristal Mineral - Sifat Fisik Mineral - Johan EdwartPresentasi Kristal Mineral - Sifat Fisik Mineral - Johan Edwart
Presentasi Kristal Mineral - Sifat Fisik Mineral - Johan Edwart
 
Bab 3-1+mineral+dan+batuan
Bab 3-1+mineral+dan+batuanBab 3-1+mineral+dan+batuan
Bab 3-1+mineral+dan+batuan
 
Minop 2
Minop 2Minop 2
Minop 2
 
contoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogi
contoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogicontoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogi
contoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogi
 
mineral-dan-batuan
mineral-dan-batuanmineral-dan-batuan
mineral-dan-batuan
 
1 mineral-dan-batuan-1-pdf
1 mineral-dan-batuan-1-pdf1 mineral-dan-batuan-1-pdf
1 mineral-dan-batuan-1-pdf
 
1 mineral-dan-batuan-1-pdf
1 mineral-dan-batuan-1-pdf1 mineral-dan-batuan-1-pdf
1 mineral-dan-batuan-1-pdf
 
Laporan akhir kristalografi dan mineralogi
Laporan akhir kristalografi dan mineralogiLaporan akhir kristalografi dan mineralogi
Laporan akhir kristalografi dan mineralogi
 
Kristalografi : sistem tetragonal
Kristalografi : sistem tetragonalKristalografi : sistem tetragonal
Kristalografi : sistem tetragonal
 
Struktur kristal
Struktur kristalStruktur kristal
Struktur kristal
 
Makalah krismin
Makalah krisminMakalah krismin
Makalah krismin
 
Teori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptx
Teori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptxTeori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptx
Teori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptx
 

Recently uploaded

443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
ErikaPutriJayantini
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
Mas PauLs
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
AgusSuarno2
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
DoddiKELAS7A
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
susilowati82
 

Recently uploaded (20)

MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptxSlide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
Slide Kick Off for Public - Google Cloud Arcade Facilitator 2024.pptx
 
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.pptAnalisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
Analisis Regresi Analisis Regresi dan Korelasi.ppt
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docxMateri E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
Materi E-modul Ekosistem kelas X SMA.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerakAksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
Aksi Nyata Modul 1.3 Visi Guru penggerak
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
443016507-Sediaan-obat-PHYCOPHYTA-MYOPHYTA-dan-MYCOPHYTA-pptx.pptx
 
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptxperwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
perwalian IKLIM SEKOLAH AMAN Mencegah Intoleransi.pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptxAksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
Aksi Nyata Cegah Perundungan Mulai dari Kelas [Guru].pptx
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 5.pdf
 
Power point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsurPower point materi IPA pada materi unsur
Power point materi IPA pada materi unsur
 
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
E-modul materi Ekosistem Kelas 10 SMA (Preview)
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPASSK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
SK PANITIA PELAKSANA IHT SMPN 2 KEMPAS KECAMATAN KEMPAS
 

Po 1 kebumian alc indonesia [www.defantri.com]

  • 2. PELATIHAN ONLINE 2019 KEBUMIAN – PAKET 1 KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI KRISTALOGRAFI Kristalografi adalah ilmu yang mempelajari kristal. Kristal adalah zat padat yang mempunyai susunan atom atau molekul dalam keadaan teratur dan keteraturan susunan tersebut dapat dilihat pada permukaannya yang terdiri dari bidang-bidang datar. SISTEM KRISTAL Sistem kristal dibagi menjadi 7 golongan dimana dasar penggolongannya tersebut adalah: - Jumlah sumbu kristal - Letak sumbu kristal yang satu dengan yang lainnya atau sudut yang dibentuk sumbu - Parameter yang digunakan untuk masing-masing sumbu 1. Isometrik/kubik Ketiga sumbu kristal sama panjang dan saling tegak lurus (a=b=c, a⊥b⊥c). Contoh: galena, pirit, fluorit, intan, halit. Fluorit 2. Tetragonal Kedua sumbu kristal mempunya panjang yang sama tetapi sumbu yang lain dapat lebih panjang atau lebih pendek, dimana ketiga sumbu saling tegak lurus (a=b≠c, a⊥b⊥c). Contoh: kalkopirit, pirolusit, rutil, zirkon, anatas, dan vesuvianit. Kalkopirit 3. Ortorombik Terdiri dari 3 sumbu kristal tidak sama panjang, dimana ketida sumbu tersebut saling tegak lurus (a≠b≠c, a⊥b⊥c). Contoh: belerang, kalkosit, aragonit, anhidrit, barit, olivin, topaz, silimanit, ortopiroksen, andalusit, staurolit, hipersten, enstatit, lawsonit.
  • 3. PELATIHAN ONLINE 2019 KEBUMIAN – PAKET 1 Olivin 4. Monoklin Terdiri dari 3 sumbu kristal yang tidak sama panjang dan hanya dua sumbunya yang saling tegak lurus (a≠b≠c, a⊥b⊥c). Contoh: ortoklas, gipsum, biotit, amfibol, muskovit, klinopiroksen, klorit, manganit, talk, sanidin, limonit, azurit. Ortoklas 5. Triklin Terdiri dari 3 sumbu kristal tidak sama panjang dan ketiga sumbu kristal tidak saling tegak lurus (a≠b≠c, a⊥b⊥c). Contoh: kaolinit, kyanit, mikroklin, albit, wolastonit, rodonit, rodokrosit. Kyanit 6. Heksagonal Terdiri dari 4 sumbu kristal. Ketiga sumbu kristal memiliki panjang yang sama, terletak horizontal, serta saling membentuk sudut 120°. Sumbu kristal yang lain dapat lebih panjang atau lebih pendek. (a=b=d≠c, a,b,d⊥c, a⊥b⊥d). Contoh: kuarsa, grafit, vanadinit, apatit. Kuarsa
  • 4. PELATIHAN ONLINE 2019 KEBUMIAN – PAKET 1 7. Trigonal/rombohedral Terdiri dari 4 sumbu kristal. Ketiga sumbu kristal memiliki panjang yang sama, terletak horizontal, serta saling membentuk sudut 120°. Sumbu kristal yang lain dapat lebih panjang atau lebih pendek. (a=b=d≠c, a,b,d⊥c, a⊥b⊥d). Contoh: sinabar, kalsit, dolomit, hematit, magnesit, ilmenit, korundum, bismuth, arsenik. Kalsit UNSUR-UNSUR SIMETRI KRISTAL - Bidang simetri: bidang bayangan yang dapat membelah kristal menjadi dua bagian yang sama, dimana bagian yang satu merupakan pencerminan dari yang lain. - Sumbu simetri/sumbu rotasi/sumbu lipat: garis bayangan yang dibuat menembus pusat kristal, dan bila kristal diputar dengan poros sumbu tersebut sejauh satu putaran penuh akan didapatkan beberapa kali kenampakan yang sama. Sumbu simetri dibedakan menjadi tiga, yaitu gire, giroide dan sumbu inversi putar. Ketiganya dibedakan berdasarkan cara mendapatkan nilai simetrinya. Gire, atau sumbu simetri biasa, dimana cara mendapatkan nilai simetrinya adalah dengan memutar kristal pada porosnya dalam satu putaran penuh. Bila terdapat dua kali kenampakan yang sama dinamakan digire, bila tiga trigire (4), empat tetragire (3), heksagire (9) dan seterusnya. Giroide adalah sumbu simetri yang cara mendapatkan nilai simetrinya dengan memutar kristal pada porosnya dan memproyeksikannya pada bidang horisontal. Sumbu inversi putar adalah sumbu simetri yang cara mendapatkan nilai simetrinya dengan memutar kristal pada porosnya dan mencerminkannya melalui pusat kristal. Penulisan nilai simetrinya dengan cara menambahkan bar pada angka simetri itu. - Pusat simetri/inti simetri: titik pusat imajiner kristal yang apabila ditarik garis dari bagian kristal melewati pusat ini dengan jarak yang sama, maka akan dijumpai bagian kristal yang sama (baik sudut, tepi, maupun muka kristal).
  • 5. PELATIHAN ONLINE 2019 KEBUMIAN – PAKET 1 MINERALOGI Mineralogi adalah ilmu yang mempelajari tentang mineral. Mineral adalah zat atau benda yang biasanya padat dan homogen dan hasil bentukan alami yang memiliki sifa-sifat fisik dan kimia tertentu serta umumnya berbentuk kristalin. SIFAT FISIK MINERAL 1. Warna (colour) Warna adalah kesan mineral jika terkena cahaya. Dibedakan menjadi 2 yaitu: - Idiokromatik: warna selalu tetap (biasanya pada mineral yang tidak tembus cahaya atau mineral opak, seperti galena, pirit, magnetit). - Allokromatik: warna mineral tidak tetap. Tergantung pada material pengotornya (biasanya pada mineral tembus cahaya, seperti kuarsa, kalsit, halit, gipsum). Sehingga mineral yang sama dapat memiliki sebutan yang berbeda jika warnanya berbeda contohnya:  Korundum merah: ruby  Korundum biru: sapphire  Kuarsa putih: milky quartz  Kuarsa pink: rose quartz  Kuarsa ungu: amethyst  Kuarsa kuning kecoklatan: citrine  Kuarsa abu kehitaman: smoky quartz 2. Kilap (luster) Kilap adalah kesan mineral akibat pantulan cahaya yang dikenakan padanya. Dibedakan menjadi 2, yaitu: - Kilap logam Biasanya ditunjukkan oleh mineral logam. Contohnya: pirit, galena, emas. - Kilap nonlogam, dibedakan lagi menjadi:  Kilap kaca (vitreous). Contoh: kalsit, kuarsa, halit.  Kilap intan (adamantine). Contoh: intan, korundum.  Kilap sutera (silky). Contoh: gipsum, asbestos.  Kilap mutiara (pearly). Contoh: talk.  Kilap lemak (greasy). Contoh: nefelin.  Kilap tanah (dull/earthy). Contoh: kaolin, limonit.  Kilap damar (resinous). Contoh: sphalerit. 3. Kekerasan (hardness) Kekerasan adalah ketahanan mineral terhadap goresan. Ditentukan dengan menggunakan Skala Mohs yaitu: (1) Talk (6) Feldspar (2) Gipsum (7) Kuarsa (3) Kalsit (8) Topaz (4) Fluorit (9) Korundum
  • 6. PELATIHAN ONLINE 2019 KEBUMIAN – PAKET 1 (5) Apatit (10) Intan Contoh alat penguji kekerasan mineral adalah:  Kuku jari manusia : 2-2.5  Uang logam tembaga : 3-3.5  Kaca : 5.5  Paku baja : 6.5 Mineral atau benda yang memiliki kekerasan dengan nilai Skala Mohs lebih tinggi dapat menggores mineral dengan Skala Mohs lebih rendah. Contohnya gipsum dapat menggores talk sementara talk tidak dapat menggores gipsum. 4. Cerat (streak) Cerat adalah warna mineral dalam bentuk bubuk. Warna cerat ini dapat sama ataupun berbeda dengan warna mineral. Contoh: emas dan pirit sama-sama berwarna kuning keemasan. Salah satu cara untuk membedakannya dapat dilihat dari ceratnya dimana cerat emas berwarna kuning sementara cerat pirit berwarna hitam. 5. Belahan (cleavage) Belahan adalah kenampakan mineral berdasarkan kemampuannya membelah melalui bidang-bidang belahan yang rata dan licin. Dibagi menjadi 2 yaitu: - Berdasarkan kesempurnaan bidang belahan  Sempurna (perfect): bidang belahan sangat rata, sulit dipecah jika tidak melewati bidang belahan. Contoh: muskovit, halit, biotit, kalsit.  Baik (good): bidang belahan rata tetapi masih bisa pecah pada arah lain. Contoh: kalsit, ortoklas, gipsum.  Jelas (distinct): bidang belahan jelas tetapi tidak begitu rata. Bisa pecah pada arah lain dengan mudah. Contoh: plagioklas, emas, korundum.  Tidak sempurna (imperfect): bidang belahan sangat tidak rata. Contoh: kuarsa, opal. - Berdasarkan arah belahan:  1 arah: muskovit, biotit  2 arah: feldspar, piroksen  3 arah: kalsit, halit  4 arah: fluorit 6. Pecahan (fracture) Pecahan adalah kemampuan mineral untuk pecah melalui bidang yang tidak rata dan tidak teratur. Dibedakan menjadi: - Konkoidal: permukaan melengkung atau bergelombang. Contoh: kuarsa, obsidian. - Berserat (fibrous/splintery): pecah menjadi serat. Contoh: asbestos, augit. - Tidak rata (uneven). Contoh: garnet, pirit, hematit. - Rata (even). Contoh: mineral lempung. - Runcing (hackly). Contoh: tembaga, perak, emas. - Tanah: pecahan tidak teratur dan seperti tanah. Contoh: kaolin.
  • 7. PELATIHAN ONLINE 2019 KEBUMIAN – PAKET 1 7. Perawakan (habit) Istilah bentuk mineral (kristal tunggal): - Asikular: panjang menjarum - Bladed: tipis dan memanjang - Blocky: seperti balok namun tidak tipis - Equant: setiap sisi kristal hampir sama ukurannya - Fibrous: lebih tipis dari asikular - Platy: seperti lempeng - Phantomed: ada bayangan pertumbuhan kristal - Prismatik: memanjang seperti batang pensil - Stubby: sedikit lebih panjang daripada equant, lebih membundar dari blocky - Tabular: seperti tablet Istilah bentuk mineral (kristal agregat): - Aborescent: bercabang seperti pohon - Botryoidal/globular/mamillary: seperti kumpulan gelembung - Dendritik: pipih dan bercabang - Geode: seperti mangkuk dengan ruang di tengahnya - Lamellar: kumpulan lapisan-lapisan tipis - Nodullar: seperti bola-bola - Oolitic: seperti bola konsentris yang berselubung - Radiating: memancar ke segala arah 8. Sifat Dalam (tenacity) Sifat dalam adalah tingkat ketahanan mineral untuk hancur atau melentur. Dibagi menjadi: - Brittle (rapuh): mudah hancur/pecah. Contoh: kuarsa. - Elastic (lentur): dapat dibentuk, dapat kembali ke posisi semula. Contoh: muskovit. - Flexible (liat): dapat dibentuk, tidak kembali ke posisi semula. Contoh: talk. - Malleable: dapat ditempa. Contoh: emas, perak. - Ductile: dapat dipintal. Contoh: tembaga. - Sectile: dapat dipotong dengan pisau. Contoh: gipsum. 9. Sifat kemagnetan Sifat kemagnetan suatu mineral adalah respons suatu mineral terhadap medan magnet. Dibagi menjadi: - Ferromagnetik: mempunya sifat kemagnetan yang kuat. Contoh: magnetit. - Parramagnetik: mineral yang tidak punya kemagnetan tetapi mampu merespons medan magnet. Contoh: biotit. - Diamagnetik: tidak punya sifat magnet dan tidak merespons medan magnet. Contoh: kuarsa, gipsum. 10. Sifat ketembusan cahaya (diaphaneity) Berdasarkan ketembusan cahayanya (diaphaneity), sifat fisik mineral dapat dibagi menjadi: - Transparent: sepenuhnya tembus cahaya - Translucent: tembus cahaya sebagian - Opaque: tidak tembus cahaya
  • 8. PELATIHAN ONLINE 2019 KEBUMIAN – PAKET 1 KLASIFIKASI MINERAL Klasifikasi mineral yang biasa digunakan adalah klasifikasi Dana yang berdasarkan pada kemiripan komposisi kimia dan struktur kristal. Klasifikasi ini membagi mineral menjadi 8 golongan yaitu: 1. Unsur murni (native elements) Dicirikan oleh hanya memiliki satu unsur kimia. Contohnya emas, perak, tembaga, belerang, intan, dan grafit. 2. Mineral sulfida atau sulfosalt Merupakan kombinasi antara logan atau semilogam dengan belerang (S) atau selenium (Se). Contohnya galena (PbS), pirit (FeS2), proustit (Ag3AsS3), pirotit (FeS), kalkopirit (CuFeS2), argentit (Ag2S), cinnabar (HgS), sphalerit (ZnS), dan kalkosit (Cu2S). 3. Oksida dan hidroksida Merupakan kombinasi antara oksigen atau hidroksil/air dengan satu atau lebih macam logam. Contohnya cuprit (Cu2O), magnetit (Fe3O4), hematit (Fe2O3), limonit (Fe2O3.nH2O), pirolusit (MnO2), dan geotit (FeOOH). 4. Haloid Dicirikan dengan adanya dominasi ion halogenida yang elektronegatif seperti Cl, Br, F, dan I. Contohnya halit (NaCl), silvit (KCl), fluorit (CaF2), dan cerargirit (AgCl). 5. Nitrat, karbonat, dan borat Merupakan kombinasi antara logam/semi logam dengan anion kompleks yaitu karbonat (CO3), nitrat (NO3), atau borat (BO3). Contohnya kalsit (CaCO3), CaMg(CO3)2 (dolomit), MgCO3 (magnesit), FeCO3 (siderit), dan niter (NaNO3). 6. Sulfat, kromat, molibdat, dan tungstat Dicirikan oleh kombinasi logam dengan anion sulfat, kromat, molibdat, dan tungstat. Contohnya gipsum (CaSO4.nH2O), anhidrit (CaSO4), barit (BaSO4), celestit (SrSO4), angelsit (PbSO4), dan wolframit ((Fe,Mn)WO4). 7. Fosfat, arsenat, dan vanadat Contohnya apatit (CaF(PO4)3), vanadinit (Pb5Cl(PO4)3). 8. Silikat Merupakan mineral yang jumlahnya meliputi 25% dari keseluruhan mineral yang dikenal atau 40% dari mineral yang umum dijumpai. Kelompok mineral ini mengandung ikatan Si dan O. Contohnya kuarsa (SiO2), plagioklas (Ca, Na Feldspar), ortoklas, dan zirkon (ZrSiO4). Sumber: 1. Wilson, J. Richard. 2010. Minerals and Rocks. Richard Wilson & Ventus Publishing ApS. 2. Warmada, I Wayan. Slide kuliah Kristalografi dan Mineralogi: 1-Pendahuluan Kristalografi. Lab Bahan Galian, Jurusan Teknik Geologi, FT-UGM. 3. Warmada, I Wayan. Slide kuliah Kristalografi dan Mineralogi: 2-Mineralogi Fisik. Lab Bahan Galian, Jurusan Teknik Geologi, FT-UGM. 4. Warmada, I Wayan. Slide kuliah Kristalografi dan Mineralogi: 3-Sistematika Non- Silicate. Lab Bahan Galian, Jurusan Teknik Geologi, FT-UGM. 5. Yusron, M. Hanif Affan. Slide presentasi Modul 3: Kristalografi dan Mineralogi.
  • 9. PELATIHAN ONLINE 2019 KEBUMIAN – PAKET 1 SOAL 1. Material yang bersifat padat, homogen, susunan atom atau molekulnya teratur, tersusun atas bidang-bidang datar, dan dapat terbentuk dari presipitasi disebut .............. A. mineral B. batuan C. matriks D. semen E. kristal 2. Berikut merupakan contoh mineral yang memiliki sistem kristal triklin adalah........... A. Kaolinit, klinopiroksen, ortoklas B. Albit, klinopiroksen, mikroklin C. Zirkon, kalkopirit, pirolusit D. Mikroklin, albit, kyanit E. Kalsit, dolomit, korundum 3. Emas dan tembaga merupakan mineral yang terbentuk dari proses ..........., berbeda dengan mineral ............. yang terbentuk dari pembekuan magma. A. metamorfisme, gipsum B. oksidasi, jarosit C. hidrotermal, jarosit D. metamorfisme, hornblende E. hidrotermal, olivin 4. Contoh mineral yang memiliki kilap sutera adalah.... A. Kuarsa B. Intan C. Talk D. Gipsum E. Kaolin 5. Mineral yang dapat digores oleh kuku jari adalah..... A. Kuarsa B. Fluorit C. Gipsum D. Feldspar E. Kalsit 6. Mineral ini dapat memiliki warna putih, ungu, kuning, coklat, pink, biru, atau tidak berwarna. Karakteristik lainnya adalah mempunyai kilap kaca, ceratnya putih, pecahannya konkoidal dan brittle. Strukturnya dapat prismatik, granular, bahkan amorf. Secara umum mineral ini dapat ditemukan dalam batuan beku, sedimen, dan metamorf. Mineral ini sekilas mirip dengan kalsit, namun mineral ini tidak bereaksi dengan HCl. Mineral yang dimaksud adalah .............. A. Mika B. Muskovit
  • 10. PELATIHAN ONLINE 2019 KEBUMIAN – PAKET 1 C. Biotit D. Aragonit E. Kuarsa 7. Contoh mineral yang memiliki sifat dalam yang dapat dibentuk tetapi tidak bisa dikembalikan jika gaya ditiadakan adalah...... A. Kuarsa B. Emas C. Tembaga D. Muskovit E. Talk 8. Mineral yang termasuk golongan hidroksida adalah.... A. Bauksit B. Halit C. Sphalerit D. Hematit E. Wolframit 9. Allotropi merupakan sifat yang ditemukan pada 2 mineral atau lebih yang komposisi kimianya sama tetapi struktur kristalnya berbeda. Salah satu contohnya adalah mineral intan dan grafit yang sama-sama memiliki komposisi kimia C tetapi sistem kristalnya berbeda, dengan sistem kristal intan adalah ............ sementara grafit adalah ............. A. Heksagonal, ortorombik B. Isometrik, heksagonal C. Heksagonal, isometrik D. Ortorombik, heksagonal E. Isometrik, trigonal 10. Mineral yang tidak termasuk golongan oksida adalah..... A. Pirolusit B. Ilmenit C. Markasit D. Korundum E. Magnetit 11. Mineral halit umumnya dijumpai pada batuan..... A. Beku B. Sedimen C. Metamorf D. Lava E. Semua benar 12. Kelompok mineral ini dapat berwarna cerah hingga gelap. Biasa digunakan sebagai bahan anti api, pelumas, dan kelistrikan. Berbentuk lapisan tipis yang fleksibel dan memiliki belahan sempurna dan 1 arah. Contoh mineral yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah.......
  • 11. PELATIHAN ONLINE 2019 KEBUMIAN – PAKET 1 A. Oligoklas B. Amfibol C. Biotit D. Anortit E. Augit 13. Mineral pada gambar di atas memiliki sistem kristal....... A. Isometrik B. Monoklin C. Heksagonal D. Trigonal E. Triklin 14. Mineral yang menunjukkan belahan 3 arah adalah.... A. B. C.
  • 12. PELATIHAN ONLINE 2019 KEBUMIAN – PAKET 1 D. E. 15. Mineral pirit berbeda dengan dengan mineral kalkopirit, yaitu adanya kandungan unsur... A. Fe B. S C. Cu D. Zn E. Cl 16. Kesan mineral yang ditunjukkan oleh pantulan cahaya yang dikenakan pada mineral tersebut disebut… A. luster B. streak C. crystal habit D. clavage E. fracture 17. Mineral yang terbentuk dari proses pelarutan Ca2+ dan CO3 2- yang berulang kemudian mengalami presipitasi (kristalisasi) adalah.... A. Halit B. Gipsum C. Galena
  • 13. PELATIHAN ONLINE 2019 KEBUMIAN – PAKET 1 D. Kalsit E. Fluorit 18. Yang termasuk mineral silikat-non ferromagnesian adalah.... A. Piroksen B. Olivin C. Feldspar D. Biotit E. Amfibol 19. Perak memiliki ciri-ciri berikut, kecuali.... A. Berwarna putih keperakan B. Berwarna putih keperakan sampai abu-abu muda dan berkilauan C. Memiliki kekerasan 2.5-3 D. Bereaksi dengan oksigen atau air E. Memiliki sistem kristal isometrik 20. Mineral yang mungkin ditemukan sebagai endapan placer adalah sebagai berikut, kecuali.... A. Intan B. Emas C. Limonit D. Korundum E. Hematit 21. Proses pembentukan mineral yang terjadi oleh pengaruh temperatur dan tekanan yang rendah serta akibat pengaruh fluida magmatik disebut mineralisasi...... A. Metasomatisme B. Hidrotermal C. Diagenesis D. Pegmatisme E. Replacement 22. Mineral sulfida atau sulfosalt, merupakan kombinasi antara logam atau semilogam dengan beleran (S) atau selenium (Se). Mineral yang tidak termasuk golongan mineral sulfida adalah..... A. Geotit B. Galena C. Sphalerit D. Pirit E. Proustit 23. Mineral yang terbentuk oleh proses pelapukan, diagenesis, dan alterasi adalah..... A. Kalsit B. Gipsum C. Albit D. Kaolinit E. Amfibol
  • 14. PELATIHAN ONLINE 2019 KEBUMIAN – PAKET 1 24. Mineral yang termasuk ke dalam alkali feldspar adalah.... A. Mikroklin, oligoklas, andesin B. Ortoklas, sanidin, mikroklin C. Sanidin, albit, anortit D. Albit, oligoklas, andesin E. Ortoklas, oligoklas, bitownit 25. Mineral yang memiliki belahan 87° dan 93°, berwarna gelap, berbentuk prismatik pendek, dan sebagian digunakan sebagai batu mulia adalah.... A. Amfibol B. Feldspar C. Piroksen D. Olivin E. Kuarsa 26. Mineral-mineral berikut merupakan mineral yang sering dijumpai pada batuan sedimen, kecuali.... A. Kuarsa B. Kalsit C. Montmorilonit D. Kyanit E. Illit 27. Mineral berikut yang termasuk ke dalam mineral klinopiroksen adalah.... A. Hipersten B. Hedenbergit C. Forsterit D. Semua benar E. Semua salah 28. Pernyataan yang salah mengenai Skala Mohs adalah.... A. Kekerasan feldspar lebih tinggi dibandingkan apatit B. Topaz dapat menggores kuarsa C. Kekerasan gipsum adalah 2 D. Intan memiliki kekerasan tertinggi E. Fluorit tidak dapat digores oleh apatit 29. Bentuk mineral yang bercabang seperti pohon dan merupakan kristal agregat adalah.... A. Botryoidal B. Geode C. Dendritik D. Asikular E. Aborescent 30. Mineral yang tidak punya sifat magnet namun mampu merespons terhadap medan magnet adalah....
  • 15. PELATIHAN ONLINE 2019 KEBUMIAN – PAKET 1 A. Garnet B. Magnetit C. Kuarsa D. Platina E. Gipsum