SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI 
SISTEM TETRAGONAL 
UNIVERSITAS SAINS DAN TEKNOLOGI JAYAPURA 
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI DAN KEBUMIAN 
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN 
2014
PENDAHULUAN 
 kata Kristal berasal dari bahasa yunani “crystallon” yang berarti tetesan yang dingin atau beku. (id.m.wikipedia.org, 13 september 2014 00:12) 
 Kristal adalah bahan padat homogen, biasanya anisotrop dan tembus cahaya serta mengikuti hukum-hukum ilmu pasti sehingga susunan bidang-bidangnya memenuhi hukum geometri. (geoenviron.blogspot.com, 11 september 2014 22:41) 
 Kristal adalah benda padat yang dibatasi oleh polihedra (bidang-bidang/banyak bidang) yang mencerminkan struktur dalam yang teratur dari atom-atom, ion-ion ataupun molekul-molekul penyusunnya. (Nyongker Y. Liusanda, ST) 
 Ilmu yang mempelajari tentang pertumbuhan dan perkembangan kristal termasuk bentuk, struktur dalam dan ciri-ciri fisiknya disebut Kristalografi. 
 Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam, terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu, dan mempunyai atom- atom yang tersusun secara teratur. (Nyongker Y. Liusanda, ST) 
 Mineralogi adalah ilmu yang mempelajari mineral kristalin yang terbentuk di alam. (Nyongker Y. Liusanda, ST)
 Sistem pada kristal terbagi menjadi 7 sistem. Yaitu : Isometrik (Regular, kubus, kubik), Tetragonal (balok), Hexagonal, Trigonal (Rhombohedral), Orthorhombik (Rhombis), Monoklin, dan Triklin. 
 Mineral – Mineral yang termasuk dalam sistem tetragonal adalah zirkon, kasiterit, rutil, kalkopirit, dan melit. 
 Penggambaran pada sistem tetragonal biasanya memakai proyeksi orthogonal. Orthogonal terbagi menjadi dua. Yaitu : Sistem amerika dan Sistem eropa.
SISTEM KRISTALOGRAFI
TINJAUAN PUSTAKA 
 http://medlinkup.wordpress.com/2011/02/26/sistem-kristal/ 
 http://geoenviron.blogspot.com/2012/02/kristalografi-sistem-kristal.html 
 http://rizqigeos.blogspot.com/2013/04/sistemtetragonal-sistem-tetragonal- sama.html 
 http://id.m.wikipedia.org/wiki/kristalografi 
 2010. KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI TEKNIK PERTAMBANGAN USTJ. Jayapura
PEMBAHASAN 
SUMBU DAN SUDUT KRISTALOGRAFI 
• Sumbu kristalografi adalah suatu garis lurus yang dibuat melalui pusat kristal. 
• Sudut kristalografi adalah sudut yang dibentuk oleh perpotongan sumbu-sumbu kristalografi pada titik potong (pusat kristal) 
• Kristal memiliki bentuk 3 dimensi, yaitu panjang, lebar, dan tebal atau tinggi. Tetapi dalam penggambarannya, dibuat dua dimensi sehingga proyeksi yang digunakan adalah proyeksi Orthogonal. 
• Sistem kristalografi dibagi menjadi 7 sistem yang didasarkan pada perbandingan panjang sumbu-sumbu kristalografi, letak dan posisi sumbu kristalografi, jumlah sumbu kristalografi, dan nilai sumbu C atau sumbu vertikal.
SUMBU DAN SUDUT KRISTALOGRAFI 
 Sumbu a : sumbu yang tegak lurus pada bidang kertas (warna biru). 
 Sumbu b : sumbu yang horizontal pada bidang kertas (warna merah). 
 Sumbu c : sumbu yang vertikal pada bidang kertas (warna hitam).
SUMBU DAN SUDUT KRISTALOGRAFI 
 Sudut α : sudut yang dibentuk antara sumbu b dan sumbu c. 
 Sudut β : sudut yang dibentuk antara sumbu a dan sumbu c. 
 Sudut γ : sudut yang dibentuk antara sumbu a dan sumbu b.
SISTEM TETRAGONAL 
Sistem tetragonal sama dengan sistem isometrik, karena sistem kristal ini mempunyai tiga sumbu kristal yang masing-masing saling tegak lurus. Sistem tetragonal memiliki ketentuan sebagai berikut : 
• Pada kondisi sebenarnya, Tetragonal memiliki axial ratio (perbandingan sumbu) a = b ≠ c. Artinya, panjang sumbu a sama dengan sumbu b tetapi tidak sama dengan sumbu c. 
• Sudut pada sistem tetragonal memiliki perbandingan α = β = γ = 90°. Artinya, semua sudut kristalografinya (α, β, γ) tegak lurus satu sama lain. (90°) 
• Jika sumbu c lebih panjang dari sumbu a dan sumbu b disebut bentuk columnar (panjang). 
• Jika sumbu c lebih pendek dari sumbu a dan sumbu b disebut bentuk stout (gemuk)
CARA MENGGAMBAR 
Cara menggambar sistem tetragonal : 
• Perbandingan panjang antara sumbu a, sumbu b, dan sumbu c adalah 1 : 3 : 6. 
• Sudut antara a+ dengan b- adalah 30°.
KELAS PADA SISTEM TETRAGONAL 
Sistem tetragonal dibagi menjadi 7 kelas. Yaitu : 
• Ditetragonal Dipyramidal 
• Tetragonal Trapezohedral 
• Ditetragonal Pyramidal 
• Tetragonal Scalahedral 
• Tetragonal Dipyramidal 
• Tetragonal Disphenoidal 
• Tetragonal Pyramidal
GAMBAR PADA KELAS SISTEM TETRAGONAL
DITETRAGONAL DIPYRAMIDAL 
Spesifikasi Ditetragonal Dipyramidal : 
• Kelas : ke-27 
• Simetri : 4/m 2/m 2/m 
• Elemen simetris : terdapat satu sumbu putar empat, satu sumbu putar dua, lima sumbu simetri. 
• Sumbu kristal : Dua sumbu a dan b keduanya sama dengan satu sumbu (sumbu c) bisa lebih panjang atau lebih pendek dari kedua sumbu lainnya. 
• Sudut : Semuanya memiliki sudut 90°. 
• Bentuk umum : ditetragonal dipiramid, tetragonal dipiramid, ditetragonal prism, tetragonal prism, basalpinakoid. 
• Mineral : Apophylit, Autunit, Meta-autunit, Torbernit, Xenotime, Carletonit, Plattnerit, Zircon, Hausmannit, Pyrolusit, Thorite, Anatase, Rilit, dan Casiterit
TETRAGONAL TRAPEZOHEDRAL 
Spesifikasi Tetragonal Trapezohedral : 
• Kelas : ke-26 
• Simetri : 4/m 2/m 2/m 
• Elemen simetris : terdapat satu sumbu putar empat, dua sumbu putar dua, semuanya berpotongan tegak lurus ke sumbu putar lain. 
• Sumbu kristal : Dua sumbu a dan b keduanya sama dengan satu sumbu (sumbu c) bisa lebih panjang atau lebih pendek dari kedua sumbu lainnya. 
• Sudut : Semuanya memiliki sudut 90°. 
• Bentuk umum : tetragonal trapezohedron, ditetragonal prism, tetragonal prism, tetragonal dipyramid, dan basalpinakoid. 
• Mineral : wardit dan kristobalit.
DITETRAGONAL PYRAMIDAL 
Spesifikasi Ditetragonal pyramidal: 
• Kelas : ke-25 
• Simetri : 4/m 
• Elemen simetris : terdapat satu sumbu putar empat dan empat bidang simetri. 
• Sumbu kristal : Dua sumbu a dan b keduanya sama dengan satu sumbu (sumbu c) bisa lebih panjang atau lebih pendek dari kedua sumbu lainnya. 
• Sudut : Semuanya memiliki sudut 90°. 
• Bentuk umum : ditetragonal pyramid, ditetragonal prism, tetragonal prism, tetragonal pyramid, dan pedion. 
• Mineral : diaboleit, diomignit, fresnoit, ematophanit, dan Routhinerit.
TETRAGONAL SCALAHEDRAL 
Spesifikasi Tetragonal Scalahedral : 
• Kelas : ke-24 
• Simetri : 4bar 2/m 
• Elemen simetris : terdapat satu sumbu putar empat, dua sumbu putar dua dan dua bidang simetri. 
• Sumbu kristal : Dua sumbu a dan b keduanya sama dengan satu sumbu (sumbu c) bisa lebih panjang atau lebih pendek dari kedua sumbu lainnya. 
• Sudut : Semuanya memiliki sudut 90°. 
• Bentuk umum : tetragonal scalahedron, tetragonal disphenoid, ditetragonal prism, tetragonal prism, tetragonal dipyramid, dan pinakoid. 
• Mineral : Wulfenit (Masih diragukan), Pinnoit, Piypit, dan Richelit.
TETRAGONAL DIPYRAMIDAL 
Spesifikasi Tetragonal Dipyramidal : 
• Kelas : ke-23 
• Simetri : 4m 
• Elemen simetris : terdapat satu sumbu putar empat dan satu bidang simetri. 
• Sumbu kristal : Dua sumbu a dan b keduanya sama dengan satu sumbu (sumbu c) bisa lebih panjang atau lebih pendek dari kedua sumbu lainnya. 
• Sudut : Semuanya memiliki sudut 90°. 
• Bentuk umum : tetragonal prism, tetragonal dipyramid, dan pinakoid. 
• Mineral : scapolit, wulfenite, Vesuvianit, Powellite, Narsarsukit, Metazeunerit, Leucit, Fergusonit, Scheelit
TETRAGONAL DISPHENOIDAL 
Spesifikasi Tetragonal Dispenoidal : 
• Kelas : ke-21 
• Simetri : 4 
• Elemen simetris : terdapat satu sumbu putar empat. 
• Sumbu kristal : Dua sumbu a dan b keduanya sama dengan satu sumbu (sumbu c) bisa lebih panjang atau lebih pendek dari kedua sumbu lainnya. 
• Sudut : Semuanya memiliki sudut 90°. 
• Bentuk umum : tetragonal prism, tetragonal disphenoidal, dan pinakoid. 
• Mineral : cahnit, nagyanit, tugtupit, Krookesit, Meliphanit, Screibersit,dan Vincentit
TETRAGONAL PYRAMIDAL 
Spesifikasi Tetragonal Pyramidal : 
• Kelas : ke-22 
• Simetri : 4bar 
• Elemen simetris : terdapat satu sumbu putar empat. 
• Sumbu kristal : Dua sumbu a dan b keduanya sama dengan satu sumbu (sumbu c) bisa lebih panjang atau lebih pendek dari kedua sumbu lainnya. 
• Sudut : Semuanya memiliki sudut 90°. 
• Bentuk umum : tetragonal prism, tetragonal piramid, dan pedion. 
• Mineral : cahnit, nagyanit, tugtupit, Krookesit, Meliphanit, Screibersit, dan Vincentit
KESIMPULAN 
Kesimpulan dari materi “Sistem Tetragonal” adalah : 
• Sistem tetragonal mirip dengan sistem isometrik. Namun, sistem tetragonal memiliki perbandingan 1:3:6. sedangkan isometrik memiliki perbandingan 1:3:3. selain itu, panjang sumbu tetragonal antara a dan b sama namun, panjang sumbu c lebih panjang atau pendek. Sedangkan panjang sumbu isometrik antara a, b, dan c sama. 
• Sistem tetragonal dibagi menjadi 7 kelas. Yang membedakan kelas tersebut adalah jenis mineral, simetri, kelas, dan bentuk. Sedangkan sudut dan sumbu kristal semuanya sama.

More Related Content

What's hot

Resume kristal dan kristalografi ii
Resume kristal dan kristalografi iiResume kristal dan kristalografi ii
Resume kristal dan kristalografi iiAdit Kurniawan
 
Batuan piroklastik
Batuan piroklastikBatuan piroklastik
Batuan piroklastikyadil142
 
Laporan praktikum pola pengaliran
Laporan praktikum pola pengaliran Laporan praktikum pola pengaliran
Laporan praktikum pola pengaliran 'Oke Aflatun'
 
Identifikasi batuan beku
Identifikasi batuan bekuIdentifikasi batuan beku
Identifikasi batuan bekuadbel Edwar
 
306833461 bab-3-struktur-kristal
306833461 bab-3-struktur-kristal306833461 bab-3-struktur-kristal
306833461 bab-3-struktur-kristalRahmawati Mine'99
 
Praktikum : analisis batuan beku - isya ansyari - polisafaris
Praktikum : analisis batuan beku - isya ansyari - polisafarisPraktikum : analisis batuan beku - isya ansyari - polisafaris
Praktikum : analisis batuan beku - isya ansyari - polisafarisIsya Ansyari
 
contoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogi
contoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogicontoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogi
contoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogirezatambang
 
partikel dan tekstur batuan sedimen
 partikel dan tekstur batuan sedimen partikel dan tekstur batuan sedimen
partikel dan tekstur batuan sedimenWahidin Zuhri
 
Geologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologiGeologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologiMario Yuven
 
Tekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan bekuTekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan bekuInri Pata'dungan
 
laporan laboratorium kristalografi dan mineralogi
laporan laboratorium kristalografi dan mineralogilaporan laboratorium kristalografi dan mineralogi
laporan laboratorium kristalografi dan mineralogiFridolin bin stefanus
 
Materi singkat kristalografi dan mineralogi
Materi singkat kristalografi dan mineralogiMateri singkat kristalografi dan mineralogi
Materi singkat kristalografi dan mineralogiFridolin bin stefanus
 
Laporan akhir praktikum paleontologi
Laporan akhir praktikum paleontologiLaporan akhir praktikum paleontologi
Laporan akhir praktikum paleontologivanjavaganesha
 
Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)
Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)
Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)Hidayat Muhammad
 
mineral-dan-batuan
mineral-dan-batuanmineral-dan-batuan
mineral-dan-batuanALAM SEKITAR
 
Album mineral praktikum mineral optik teknik geologi
Album mineral praktikum mineral optik teknik geologiAlbum mineral praktikum mineral optik teknik geologi
Album mineral praktikum mineral optik teknik geologiIndra S Syafaat
 

What's hot (20)

Resume kristal dan kristalografi ii
Resume kristal dan kristalografi iiResume kristal dan kristalografi ii
Resume kristal dan kristalografi ii
 
sistem kristal triklin
sistem kristal triklinsistem kristal triklin
sistem kristal triklin
 
Batuan piroklastik
Batuan piroklastikBatuan piroklastik
Batuan piroklastik
 
Laporan praktikum pola pengaliran
Laporan praktikum pola pengaliran Laporan praktikum pola pengaliran
Laporan praktikum pola pengaliran
 
Makalah-batuan-beku
Makalah-batuan-bekuMakalah-batuan-beku
Makalah-batuan-beku
 
Identifikasi batuan beku
Identifikasi batuan bekuIdentifikasi batuan beku
Identifikasi batuan beku
 
306833461 bab-3-struktur-kristal
306833461 bab-3-struktur-kristal306833461 bab-3-struktur-kristal
306833461 bab-3-struktur-kristal
 
Praktikum : analisis batuan beku - isya ansyari - polisafaris
Praktikum : analisis batuan beku - isya ansyari - polisafarisPraktikum : analisis batuan beku - isya ansyari - polisafaris
Praktikum : analisis batuan beku - isya ansyari - polisafaris
 
contoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogi
contoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogicontoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogi
contoh laporan praktikum kristalografi dan mineralogi
 
partikel dan tekstur batuan sedimen
 partikel dan tekstur batuan sedimen partikel dan tekstur batuan sedimen
partikel dan tekstur batuan sedimen
 
Geologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologiGeologi Fisik : Hukum dasar geologi
Geologi Fisik : Hukum dasar geologi
 
Tekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan bekuTekstur khusus batuan beku
Tekstur khusus batuan beku
 
laporan laboratorium kristalografi dan mineralogi
laporan laboratorium kristalografi dan mineralogilaporan laboratorium kristalografi dan mineralogi
laporan laboratorium kristalografi dan mineralogi
 
Materi singkat kristalografi dan mineralogi
Materi singkat kristalografi dan mineralogiMateri singkat kristalografi dan mineralogi
Materi singkat kristalografi dan mineralogi
 
Petrologi batuan beku
Petrologi batuan bekuPetrologi batuan beku
Petrologi batuan beku
 
geologi struktur
geologi strukturgeologi struktur
geologi struktur
 
Laporan akhir praktikum paleontologi
Laporan akhir praktikum paleontologiLaporan akhir praktikum paleontologi
Laporan akhir praktikum paleontologi
 
Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)
Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)
Family Globigerinidae (Parker and Jones, 1862)
 
mineral-dan-batuan
mineral-dan-batuanmineral-dan-batuan
mineral-dan-batuan
 
Album mineral praktikum mineral optik teknik geologi
Album mineral praktikum mineral optik teknik geologiAlbum mineral praktikum mineral optik teknik geologi
Album mineral praktikum mineral optik teknik geologi
 

Viewers also liked

58740945 kristalografi-dan-mineralogi
58740945 kristalografi-dan-mineralogi58740945 kristalografi-dan-mineralogi
58740945 kristalografi-dan-mineralogiTokotua
 
Tugas mineralogi turmalin
Tugas mineralogi turmalinTugas mineralogi turmalin
Tugas mineralogi turmalinChristian Putro
 
Rpp kristal i
Rpp kristal iRpp kristal i
Rpp kristal iRiko Riko
 
1 mineral-dan-batuan-1-pdf
1 mineral-dan-batuan-1-pdf1 mineral-dan-batuan-1-pdf
1 mineral-dan-batuan-1-pdfSiti Masula Uul
 
Materi dan perubahannya
Materi dan perubahannyaMateri dan perubahannya
Materi dan perubahannyapilatussibale
 
Buku geologi sulawesi armstrong sompotan
Buku geologi sulawesi armstrong sompotanBuku geologi sulawesi armstrong sompotan
Buku geologi sulawesi armstrong sompotanArmstrong Sompotan
 
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)Khoirul Ummah
 
Format lopran lengkap kristal & mineral
Format lopran lengkap kristal & mineralFormat lopran lengkap kristal & mineral
Format lopran lengkap kristal & mineralFridolin bin stefanus
 
Struktur kristal zat padat
Struktur kristal zat padatStruktur kristal zat padat
Struktur kristal zat padatVincent Cahya
 
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)Nanda Reda
 

Viewers also liked (13)

58740945 kristalografi-dan-mineralogi
58740945 kristalografi-dan-mineralogi58740945 kristalografi-dan-mineralogi
58740945 kristalografi-dan-mineralogi
 
mineralogi presentasi
mineralogi presentasimineralogi presentasi
mineralogi presentasi
 
Mineral part2
Mineral part2 Mineral part2
Mineral part2
 
Tugas mineralogi turmalin
Tugas mineralogi turmalinTugas mineralogi turmalin
Tugas mineralogi turmalin
 
Rpp kristal i
Rpp kristal iRpp kristal i
Rpp kristal i
 
1 mineral-dan-batuan-1-pdf
1 mineral-dan-batuan-1-pdf1 mineral-dan-batuan-1-pdf
1 mineral-dan-batuan-1-pdf
 
Materi dan perubahannya
Materi dan perubahannyaMateri dan perubahannya
Materi dan perubahannya
 
Buku geologi sulawesi armstrong sompotan
Buku geologi sulawesi armstrong sompotanBuku geologi sulawesi armstrong sompotan
Buku geologi sulawesi armstrong sompotan
 
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)
Struktur Kristal 1 (Kuliah Fisika Zat Padat)
 
Format lopran lengkap kristal & mineral
Format lopran lengkap kristal & mineralFormat lopran lengkap kristal & mineral
Format lopran lengkap kristal & mineral
 
Struktur kristal zat padat
Struktur kristal zat padatStruktur kristal zat padat
Struktur kristal zat padat
 
indeks miller
indeks millerindeks miller
indeks miller
 
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
Kelompok 6(makalah batuan dn mineral)
 

Similar to SISTEM TETRAGONAL DAN KELASNYA

240348988 laporan-hasil-praktikum-mineralogi
240348988 laporan-hasil-praktikum-mineralogi240348988 laporan-hasil-praktikum-mineralogi
240348988 laporan-hasil-praktikum-mineralogiKomar Reza
 
Kristalografi dan mineralogi pertemuan ke 2
Kristalografi dan mineralogi pertemuan ke 2Kristalografi dan mineralogi pertemuan ke 2
Kristalografi dan mineralogi pertemuan ke 2Sylvester Saragih
 
Laporan akhir kristalografi dan mineralogi
Laporan akhir kristalografi dan mineralogiLaporan akhir kristalografi dan mineralogi
Laporan akhir kristalografi dan mineralogiSylvester Saragih
 
Geometri molekul
Geometri molekulGeometri molekul
Geometri molekultikafatikha
 
1. laporan sistem kristal isometrik trigonal dan tetragonal
1. laporan sistem kristal isometrik trigonal dan tetragonal1. laporan sistem kristal isometrik trigonal dan tetragonal
1. laporan sistem kristal isometrik trigonal dan tetragonalbangsir
 
Modul 3 ; Konsep Asas Struktur Kristal .pptx
Modul 3 ; Konsep Asas Struktur Kristal  .pptxModul 3 ; Konsep Asas Struktur Kristal  .pptx
Modul 3 ; Konsep Asas Struktur Kristal .pptxrathna rangka
 
89127900 orthorombik-docx
89127900 orthorombik-docx89127900 orthorombik-docx
89127900 orthorombik-docxrezaafrizona
 
Po 1 kebumian alc indonesia [www.defantri.com]
Po 1 kebumian   alc indonesia [www.defantri.com]Po 1 kebumian   alc indonesia [www.defantri.com]
Po 1 kebumian alc indonesia [www.defantri.com]SyafiunNuha2
 
Kisi-kisi ZADAT tuk mid tes, semester 6
Kisi-kisi ZADAT tuk mid tes, semester 6Kisi-kisi ZADAT tuk mid tes, semester 6
Kisi-kisi ZADAT tuk mid tes, semester 6Mutiara Cess
 
PPT SISTEM KRISTAL.pptx
PPT SISTEM KRISTAL.pptxPPT SISTEM KRISTAL.pptx
PPT SISTEM KRISTAL.pptxIkaLestari42
 
pendahuluan pengantar fisika material
pendahuluan pengantar fisika materialpendahuluan pengantar fisika material
pendahuluan pengantar fisika materialHIMAFIA UNSRI
 
Resume Material teknik (material engineering science).ppt
Resume Material teknik (material engineering science).pptResume Material teknik (material engineering science).ppt
Resume Material teknik (material engineering science).pptParyantoDwiSetyawan
 
bahan kuliah Material teknik .ppt
bahan kuliah Material teknik        .pptbahan kuliah Material teknik        .ppt
bahan kuliah Material teknik .pptZHENAHARYOP
 

Similar to SISTEM TETRAGONAL DAN KELASNYA (20)

Makalah krismin
Makalah krisminMakalah krismin
Makalah krismin
 
240348988 laporan-hasil-praktikum-mineralogi
240348988 laporan-hasil-praktikum-mineralogi240348988 laporan-hasil-praktikum-mineralogi
240348988 laporan-hasil-praktikum-mineralogi
 
Kristalografi dan mineralogi pertemuan ke 2
Kristalografi dan mineralogi pertemuan ke 2Kristalografi dan mineralogi pertemuan ke 2
Kristalografi dan mineralogi pertemuan ke 2
 
Laporan akhir kristalografi dan mineralogi
Laporan akhir kristalografi dan mineralogiLaporan akhir kristalografi dan mineralogi
Laporan akhir kristalografi dan mineralogi
 
Geometri molekul
Geometri molekulGeometri molekul
Geometri molekul
 
Stereokimia tep thp
Stereokimia tep thpStereokimia tep thp
Stereokimia tep thp
 
1. laporan sistem kristal isometrik trigonal dan tetragonal
1. laporan sistem kristal isometrik trigonal dan tetragonal1. laporan sistem kristal isometrik trigonal dan tetragonal
1. laporan sistem kristal isometrik trigonal dan tetragonal
 
Modul 3 ; Konsep Asas Struktur Kristal .pptx
Modul 3 ; Konsep Asas Struktur Kristal  .pptxModul 3 ; Konsep Asas Struktur Kristal  .pptx
Modul 3 ; Konsep Asas Struktur Kristal .pptx
 
89127900 orthorombik-docx
89127900 orthorombik-docx89127900 orthorombik-docx
89127900 orthorombik-docx
 
Struktur kristal
Struktur kristalStruktur kristal
Struktur kristal
 
Sistem trigonal
Sistem trigonal Sistem trigonal
Sistem trigonal
 
Po 1 kebumian alc indonesia [www.defantri.com]
Po 1 kebumian   alc indonesia [www.defantri.com]Po 1 kebumian   alc indonesia [www.defantri.com]
Po 1 kebumian alc indonesia [www.defantri.com]
 
Stereokimia vina
Stereokimia vinaStereokimia vina
Stereokimia vina
 
Lingkaran.pptx
Lingkaran.pptxLingkaran.pptx
Lingkaran.pptx
 
Kisi-kisi ZADAT tuk mid tes, semester 6
Kisi-kisi ZADAT tuk mid tes, semester 6Kisi-kisi ZADAT tuk mid tes, semester 6
Kisi-kisi ZADAT tuk mid tes, semester 6
 
PPT SISTEM KRISTAL.pptx
PPT SISTEM KRISTAL.pptxPPT SISTEM KRISTAL.pptx
PPT SISTEM KRISTAL.pptx
 
Tambahan 1
Tambahan 1Tambahan 1
Tambahan 1
 
pendahuluan pengantar fisika material
pendahuluan pengantar fisika materialpendahuluan pengantar fisika material
pendahuluan pengantar fisika material
 
Resume Material teknik (material engineering science).ppt
Resume Material teknik (material engineering science).pptResume Material teknik (material engineering science).ppt
Resume Material teknik (material engineering science).ppt
 
bahan kuliah Material teknik .ppt
bahan kuliah Material teknik        .pptbahan kuliah Material teknik        .ppt
bahan kuliah Material teknik .ppt
 

Recently uploaded

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 

Recently uploaded (20)

04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 

SISTEM TETRAGONAL DAN KELASNYA

  • 1. MINERALOGI DAN KRISTALOGRAFI SISTEM TETRAGONAL UNIVERSITAS SAINS DAN TEKNOLOGI JAYAPURA FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI DAN KEBUMIAN JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN 2014
  • 2. PENDAHULUAN  kata Kristal berasal dari bahasa yunani “crystallon” yang berarti tetesan yang dingin atau beku. (id.m.wikipedia.org, 13 september 2014 00:12)  Kristal adalah bahan padat homogen, biasanya anisotrop dan tembus cahaya serta mengikuti hukum-hukum ilmu pasti sehingga susunan bidang-bidangnya memenuhi hukum geometri. (geoenviron.blogspot.com, 11 september 2014 22:41)  Kristal adalah benda padat yang dibatasi oleh polihedra (bidang-bidang/banyak bidang) yang mencerminkan struktur dalam yang teratur dari atom-atom, ion-ion ataupun molekul-molekul penyusunnya. (Nyongker Y. Liusanda, ST)  Ilmu yang mempelajari tentang pertumbuhan dan perkembangan kristal termasuk bentuk, struktur dalam dan ciri-ciri fisiknya disebut Kristalografi.  Mineral adalah suatu benda padat homogen yang terdapat di alam, terbentuk secara anorganik, mempunyai komposisi kimia pada batas-batas tertentu, dan mempunyai atom- atom yang tersusun secara teratur. (Nyongker Y. Liusanda, ST)  Mineralogi adalah ilmu yang mempelajari mineral kristalin yang terbentuk di alam. (Nyongker Y. Liusanda, ST)
  • 3.  Sistem pada kristal terbagi menjadi 7 sistem. Yaitu : Isometrik (Regular, kubus, kubik), Tetragonal (balok), Hexagonal, Trigonal (Rhombohedral), Orthorhombik (Rhombis), Monoklin, dan Triklin.  Mineral – Mineral yang termasuk dalam sistem tetragonal adalah zirkon, kasiterit, rutil, kalkopirit, dan melit.  Penggambaran pada sistem tetragonal biasanya memakai proyeksi orthogonal. Orthogonal terbagi menjadi dua. Yaitu : Sistem amerika dan Sistem eropa.
  • 5. TINJAUAN PUSTAKA  http://medlinkup.wordpress.com/2011/02/26/sistem-kristal/  http://geoenviron.blogspot.com/2012/02/kristalografi-sistem-kristal.html  http://rizqigeos.blogspot.com/2013/04/sistemtetragonal-sistem-tetragonal- sama.html  http://id.m.wikipedia.org/wiki/kristalografi  2010. KRISTALOGRAFI DAN MINERALOGI TEKNIK PERTAMBANGAN USTJ. Jayapura
  • 6. PEMBAHASAN SUMBU DAN SUDUT KRISTALOGRAFI • Sumbu kristalografi adalah suatu garis lurus yang dibuat melalui pusat kristal. • Sudut kristalografi adalah sudut yang dibentuk oleh perpotongan sumbu-sumbu kristalografi pada titik potong (pusat kristal) • Kristal memiliki bentuk 3 dimensi, yaitu panjang, lebar, dan tebal atau tinggi. Tetapi dalam penggambarannya, dibuat dua dimensi sehingga proyeksi yang digunakan adalah proyeksi Orthogonal. • Sistem kristalografi dibagi menjadi 7 sistem yang didasarkan pada perbandingan panjang sumbu-sumbu kristalografi, letak dan posisi sumbu kristalografi, jumlah sumbu kristalografi, dan nilai sumbu C atau sumbu vertikal.
  • 7. SUMBU DAN SUDUT KRISTALOGRAFI  Sumbu a : sumbu yang tegak lurus pada bidang kertas (warna biru).  Sumbu b : sumbu yang horizontal pada bidang kertas (warna merah).  Sumbu c : sumbu yang vertikal pada bidang kertas (warna hitam).
  • 8. SUMBU DAN SUDUT KRISTALOGRAFI  Sudut α : sudut yang dibentuk antara sumbu b dan sumbu c.  Sudut β : sudut yang dibentuk antara sumbu a dan sumbu c.  Sudut γ : sudut yang dibentuk antara sumbu a dan sumbu b.
  • 9. SISTEM TETRAGONAL Sistem tetragonal sama dengan sistem isometrik, karena sistem kristal ini mempunyai tiga sumbu kristal yang masing-masing saling tegak lurus. Sistem tetragonal memiliki ketentuan sebagai berikut : • Pada kondisi sebenarnya, Tetragonal memiliki axial ratio (perbandingan sumbu) a = b ≠ c. Artinya, panjang sumbu a sama dengan sumbu b tetapi tidak sama dengan sumbu c. • Sudut pada sistem tetragonal memiliki perbandingan α = β = γ = 90°. Artinya, semua sudut kristalografinya (α, β, γ) tegak lurus satu sama lain. (90°) • Jika sumbu c lebih panjang dari sumbu a dan sumbu b disebut bentuk columnar (panjang). • Jika sumbu c lebih pendek dari sumbu a dan sumbu b disebut bentuk stout (gemuk)
  • 10. CARA MENGGAMBAR Cara menggambar sistem tetragonal : • Perbandingan panjang antara sumbu a, sumbu b, dan sumbu c adalah 1 : 3 : 6. • Sudut antara a+ dengan b- adalah 30°.
  • 11. KELAS PADA SISTEM TETRAGONAL Sistem tetragonal dibagi menjadi 7 kelas. Yaitu : • Ditetragonal Dipyramidal • Tetragonal Trapezohedral • Ditetragonal Pyramidal • Tetragonal Scalahedral • Tetragonal Dipyramidal • Tetragonal Disphenoidal • Tetragonal Pyramidal
  • 12. GAMBAR PADA KELAS SISTEM TETRAGONAL
  • 13. DITETRAGONAL DIPYRAMIDAL Spesifikasi Ditetragonal Dipyramidal : • Kelas : ke-27 • Simetri : 4/m 2/m 2/m • Elemen simetris : terdapat satu sumbu putar empat, satu sumbu putar dua, lima sumbu simetri. • Sumbu kristal : Dua sumbu a dan b keduanya sama dengan satu sumbu (sumbu c) bisa lebih panjang atau lebih pendek dari kedua sumbu lainnya. • Sudut : Semuanya memiliki sudut 90°. • Bentuk umum : ditetragonal dipiramid, tetragonal dipiramid, ditetragonal prism, tetragonal prism, basalpinakoid. • Mineral : Apophylit, Autunit, Meta-autunit, Torbernit, Xenotime, Carletonit, Plattnerit, Zircon, Hausmannit, Pyrolusit, Thorite, Anatase, Rilit, dan Casiterit
  • 14. TETRAGONAL TRAPEZOHEDRAL Spesifikasi Tetragonal Trapezohedral : • Kelas : ke-26 • Simetri : 4/m 2/m 2/m • Elemen simetris : terdapat satu sumbu putar empat, dua sumbu putar dua, semuanya berpotongan tegak lurus ke sumbu putar lain. • Sumbu kristal : Dua sumbu a dan b keduanya sama dengan satu sumbu (sumbu c) bisa lebih panjang atau lebih pendek dari kedua sumbu lainnya. • Sudut : Semuanya memiliki sudut 90°. • Bentuk umum : tetragonal trapezohedron, ditetragonal prism, tetragonal prism, tetragonal dipyramid, dan basalpinakoid. • Mineral : wardit dan kristobalit.
  • 15. DITETRAGONAL PYRAMIDAL Spesifikasi Ditetragonal pyramidal: • Kelas : ke-25 • Simetri : 4/m • Elemen simetris : terdapat satu sumbu putar empat dan empat bidang simetri. • Sumbu kristal : Dua sumbu a dan b keduanya sama dengan satu sumbu (sumbu c) bisa lebih panjang atau lebih pendek dari kedua sumbu lainnya. • Sudut : Semuanya memiliki sudut 90°. • Bentuk umum : ditetragonal pyramid, ditetragonal prism, tetragonal prism, tetragonal pyramid, dan pedion. • Mineral : diaboleit, diomignit, fresnoit, ematophanit, dan Routhinerit.
  • 16. TETRAGONAL SCALAHEDRAL Spesifikasi Tetragonal Scalahedral : • Kelas : ke-24 • Simetri : 4bar 2/m • Elemen simetris : terdapat satu sumbu putar empat, dua sumbu putar dua dan dua bidang simetri. • Sumbu kristal : Dua sumbu a dan b keduanya sama dengan satu sumbu (sumbu c) bisa lebih panjang atau lebih pendek dari kedua sumbu lainnya. • Sudut : Semuanya memiliki sudut 90°. • Bentuk umum : tetragonal scalahedron, tetragonal disphenoid, ditetragonal prism, tetragonal prism, tetragonal dipyramid, dan pinakoid. • Mineral : Wulfenit (Masih diragukan), Pinnoit, Piypit, dan Richelit.
  • 17. TETRAGONAL DIPYRAMIDAL Spesifikasi Tetragonal Dipyramidal : • Kelas : ke-23 • Simetri : 4m • Elemen simetris : terdapat satu sumbu putar empat dan satu bidang simetri. • Sumbu kristal : Dua sumbu a dan b keduanya sama dengan satu sumbu (sumbu c) bisa lebih panjang atau lebih pendek dari kedua sumbu lainnya. • Sudut : Semuanya memiliki sudut 90°. • Bentuk umum : tetragonal prism, tetragonal dipyramid, dan pinakoid. • Mineral : scapolit, wulfenite, Vesuvianit, Powellite, Narsarsukit, Metazeunerit, Leucit, Fergusonit, Scheelit
  • 18. TETRAGONAL DISPHENOIDAL Spesifikasi Tetragonal Dispenoidal : • Kelas : ke-21 • Simetri : 4 • Elemen simetris : terdapat satu sumbu putar empat. • Sumbu kristal : Dua sumbu a dan b keduanya sama dengan satu sumbu (sumbu c) bisa lebih panjang atau lebih pendek dari kedua sumbu lainnya. • Sudut : Semuanya memiliki sudut 90°. • Bentuk umum : tetragonal prism, tetragonal disphenoidal, dan pinakoid. • Mineral : cahnit, nagyanit, tugtupit, Krookesit, Meliphanit, Screibersit,dan Vincentit
  • 19. TETRAGONAL PYRAMIDAL Spesifikasi Tetragonal Pyramidal : • Kelas : ke-22 • Simetri : 4bar • Elemen simetris : terdapat satu sumbu putar empat. • Sumbu kristal : Dua sumbu a dan b keduanya sama dengan satu sumbu (sumbu c) bisa lebih panjang atau lebih pendek dari kedua sumbu lainnya. • Sudut : Semuanya memiliki sudut 90°. • Bentuk umum : tetragonal prism, tetragonal piramid, dan pedion. • Mineral : cahnit, nagyanit, tugtupit, Krookesit, Meliphanit, Screibersit, dan Vincentit
  • 20. KESIMPULAN Kesimpulan dari materi “Sistem Tetragonal” adalah : • Sistem tetragonal mirip dengan sistem isometrik. Namun, sistem tetragonal memiliki perbandingan 1:3:6. sedangkan isometrik memiliki perbandingan 1:3:3. selain itu, panjang sumbu tetragonal antara a dan b sama namun, panjang sumbu c lebih panjang atau pendek. Sedangkan panjang sumbu isometrik antara a, b, dan c sama. • Sistem tetragonal dibagi menjadi 7 kelas. Yang membedakan kelas tersebut adalah jenis mineral, simetri, kelas, dan bentuk. Sedangkan sudut dan sumbu kristal semuanya sama.