Tugas ini membahas sifat-sifat fisik mineral yang meliputi warna, kilap, cerat, kekerasan, bentuk kristal, belahan, pecahan, berat jenis, sifat dalam, dan diaphanitas. Sifat-sifat tersebut penting untuk mengidentifikasi jenis mineral.
1. Dokumen tersebut membahas tentang mineral dan batuan, termasuk definisi, sifat, dan jenis mineral serta proses pembentukan batuan.
2. Ada beberapa jenis mineral utama yang membentuk batuan seperti kuarsa, felspar, mika, dan amphibol. Mineral-mineral ini memiliki sifat fisik khas seperti bentuk kristal, warna, dan kekerasan.
3. Batuan dibedakan menjadi batuan beku, sedimen, dan metamorf,
Mineral adalah benda padat anorganik yang terbentuk secara alami dan mempunyai komposisi kimia tertentu serta atom-atom yang tersusun secara teratur. Sifat-sifat fisik mineral yang penting untuk identifikasi antara lain warna, kilap, cerat, belahan, pecahan, kekerasan, berat jenis, dan bentuk kristal.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu logam dan proses pengecoran logam. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang definisi ilmu logam, jenis-jenis logam dan bukan logam, serta proses pembuatan cetakan dan pengecoran logam untuk membentuk komponen.
Mineral dan batuan merupakan bahan padat anorganik yang terbentuk secara alamiah. Terdapat lebih dari 2000 jenis mineral yang diklasifikasikan menjadi mineral silikat dan non-silikat. Mineral dapat dikenali melalui sifat fisik seperti bentuk kristal, berat jenis, warna, dan kekerasannya serta sifat kimia berdasarkan kandungan unsur dan senyawanya. Mineral silikat merupakan penyusun utama batuan yang membentuk ker
Bab 3 membahas mineral dan batuan sebagai bahan padat yang membentuk kerak bumi. Terdapat lebih dari 2000 jenis mineral yang dikelompokkan menjadi mineral silikat dan non-silikat. Mineral dapat dikenali melalui sifat fisik seperti bentuk kristal, berat jenis, dan kekerasan. "
1. Dokumen tersebut membahas tentang mineral dan batuan, termasuk definisi, sifat, dan jenis mineral serta proses pembentukan batuan.
2. Ada beberapa jenis mineral utama yang membentuk batuan seperti kuarsa, felspar, mika, dan amphibol. Mineral-mineral ini memiliki sifat fisik khas seperti bentuk kristal, warna, dan kekerasan.
3. Batuan dibedakan menjadi batuan beku, sedimen, dan metamorf,
Mineral adalah benda padat anorganik yang terbentuk secara alami dan mempunyai komposisi kimia tertentu serta atom-atom yang tersusun secara teratur. Sifat-sifat fisik mineral yang penting untuk identifikasi antara lain warna, kilap, cerat, belahan, pecahan, kekerasan, berat jenis, dan bentuk kristal.
Dokumen tersebut membahas tentang ilmu logam dan proses pengecoran logam. Secara singkat, dokumen menjelaskan tentang definisi ilmu logam, jenis-jenis logam dan bukan logam, serta proses pembuatan cetakan dan pengecoran logam untuk membentuk komponen.
Mineral dan batuan merupakan bahan padat anorganik yang terbentuk secara alamiah. Terdapat lebih dari 2000 jenis mineral yang diklasifikasikan menjadi mineral silikat dan non-silikat. Mineral dapat dikenali melalui sifat fisik seperti bentuk kristal, berat jenis, warna, dan kekerasannya serta sifat kimia berdasarkan kandungan unsur dan senyawanya. Mineral silikat merupakan penyusun utama batuan yang membentuk ker
Bab 3 membahas mineral dan batuan sebagai bahan padat yang membentuk kerak bumi. Terdapat lebih dari 2000 jenis mineral yang dikelompokkan menjadi mineral silikat dan non-silikat. Mineral dapat dikenali melalui sifat fisik seperti bentuk kristal, berat jenis, dan kekerasan. "
Bab 3 membahas mineral dan batuan sebagai bahan padat yang membentuk kerak bumi. Terdapat lebih dari 2000 jenis mineral yang dikelompokkan menjadi mineral silikat dan non-silikat. Mineral dapat dikenali melalui sifat fisik seperti bentuk kristal, berat jenis, dan kekerasan. "
Dokumen ini membahas tentang mineral, termasuk definisi, sifat-sifat, dan contoh mineral. Mineral dijelaskan sebagai zat padat anorganik yang terbentuk secara alami dengan komposisi kimia dan struktur kristal tertentu. Dokumen ini menjelaskan delapan sifat utama mineral yaitu kilap, warna, kekerasan, cerat, belahan, pecahan, bentuk, dan berat jenis. Berbagai jenis mineral seperti olivine dan kuars
1. Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologi dan memiliki struktur kristal serta komposisi kimia tetap.
2. Terdapat beberapa proses pembentukan mineral seperti proses magmatis, hidrotermal, dan sedimentasi.
3. Mineral membentuk batuan dan memiliki sifat seperti kohesi, reaksi cahaya, dan kelistrikan.
Mineral memiliki sifat-sifat fisik dan kimia yang khas seperti kilap, warna, kekerasan, bentuk, berat jenis, sifat dalam, daya lebur, sifat kemagnetan, konduktivitas listrik, dan agregasi yang membedakan setiap jenis mineral. Sifat-sifat ini penting untuk mengidentifikasi dan mengetahui komposisi kimia mineral.
Teori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptxLiusfernando2
Dokumen tersebut membahas tentang litosfer, mineral, dan batuan. Mineral didefinisikan sebagai zat alami yang terbentuk dari proses alam dan terdiri dari atom-atom yang tersusun secara teratur. Batuan umumnya terdiri dari dua mineral atau lebih yang dicampur melalui proses geologi. Sifat fisik mineral dan batuan meliputi bentuk kristal, sistem belahan, kekerasan, kilauan, warna, garis, densitas, dan berat jenis
Makalah ini membahas tentang batuan dan mineral. Terdapat tiga jenis batuan yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf. Batuan terbentuk dari proses siklus batuan yang meliputi pembentukan, pelapukan, pengendapan, metamorfosis, dan pencairan kembali menjadi magma. Mineral merupakan komponen utama batuan yang memiliki karakteristik kimia dan fisik khas.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi mineral dan batuan beku. Ada tiga kelompok mineral utama yaitu mineral utama yang terbentuk langsung dari magma, mineral sekunder hasil ubahan mineral utama, dan mineral tambahan dalam jumlah kecil. Batuan beku diklasifikasikan berdasarkan kimiawi menjadi batuan asam, intermediet, basa, dan ultra basa; serta berdasarkan mineralogi menjadi leucocratic, mesocratic, melanocratic, dan hypermelanocratic.
Makalah ini membahas tentang jenis-jenis mineral logam dan proses pembentukannya serta potensi sumber daya mineral logam di Indonesia. Mineral logam terbentuk melalui proses geologi dalam waktu lama dan merupakan sumber daya tak terbarukan. Indonesia kaya akan sumber daya mineral logam seperti nikel, tembaga, emas, dan bauksit.
Mineral adalah senyawa padat kimia homogen, non-organik yang terbentuk secara alami dengan bentuk teratur. Mineral terdiri dari atom-atom yang teratur dalam sistem kristalnya, dan komposisi kimia serta struktur kristal menentukan identitas suatu mineral. Sifat fisik seperti bentuk kristal, bidang belah, pecahan, dan kekerasan memberikan ciri khas setiap mineral.
Teks tersebut membahas tentang mineral-mineral pembentuk batuan dan sistem seri Bowen yang menjelaskan urutan pembentukan mineral seiring dengan penurunan suhu magma. Sistem seri Bowen ini digunakan untuk mengelompokkan batuan beku berdasarkan komposisi mineralnya. Mineral-mineral utama yang dibahas meliputi kuarsa, felspar, amfibol, piroksen, dan olivin.
Laporan praktikum ini membahas tentang sifat fisik mineral, dengan tujuan untuk mengenali genesa mineral halite, asosiasi mineral limonite, dan sifat fisik mineral kuarsa. Praktikan melakukan pengujian terhadap beberapa sampel mineral untuk mengetahui sifat fisiknya seperti bentuk, warna, kilauan, kekerasan, dan lain sebagainya.
Makalah ini membahas tentang litosfer dan jenis-jenis batuan beku. Litosfer adalah lapisan paling atas kerak bumi yang terdiri dari batuan dan berketebalan sekitar 1200 km. Ada berbagai jenis batuan beku seperti basalt, obsidian, batu gamping, dan granit yang terbentuk dari pembekuan magma. Batuan-batuan tersebut memiliki berbagai manfaat untuk kehidupan manusia.
Bab 3 membahas mineral dan batuan sebagai bahan padat yang membentuk kerak bumi. Terdapat lebih dari 2000 jenis mineral yang dikelompokkan menjadi mineral silikat dan non-silikat. Mineral dapat dikenali melalui sifat fisik seperti bentuk kristal, berat jenis, dan kekerasan. "
Dokumen ini membahas tentang mineral, termasuk definisi, sifat-sifat, dan contoh mineral. Mineral dijelaskan sebagai zat padat anorganik yang terbentuk secara alami dengan komposisi kimia dan struktur kristal tertentu. Dokumen ini menjelaskan delapan sifat utama mineral yaitu kilap, warna, kekerasan, cerat, belahan, pecahan, bentuk, dan berat jenis. Berbagai jenis mineral seperti olivine dan kuars
1. Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologi dan memiliki struktur kristal serta komposisi kimia tetap.
2. Terdapat beberapa proses pembentukan mineral seperti proses magmatis, hidrotermal, dan sedimentasi.
3. Mineral membentuk batuan dan memiliki sifat seperti kohesi, reaksi cahaya, dan kelistrikan.
Mineral memiliki sifat-sifat fisik dan kimia yang khas seperti kilap, warna, kekerasan, bentuk, berat jenis, sifat dalam, daya lebur, sifat kemagnetan, konduktivitas listrik, dan agregasi yang membedakan setiap jenis mineral. Sifat-sifat ini penting untuk mengidentifikasi dan mengetahui komposisi kimia mineral.
Teori Geologi Dasar 1 - Pertemuan Ke-2.pptxLiusfernando2
Dokumen tersebut membahas tentang litosfer, mineral, dan batuan. Mineral didefinisikan sebagai zat alami yang terbentuk dari proses alam dan terdiri dari atom-atom yang tersusun secara teratur. Batuan umumnya terdiri dari dua mineral atau lebih yang dicampur melalui proses geologi. Sifat fisik mineral dan batuan meliputi bentuk kristal, sistem belahan, kekerasan, kilauan, warna, garis, densitas, dan berat jenis
Makalah ini membahas tentang batuan dan mineral. Terdapat tiga jenis batuan yaitu batuan beku, sedimen, dan metamorf. Batuan terbentuk dari proses siklus batuan yang meliputi pembentukan, pelapukan, pengendapan, metamorfosis, dan pencairan kembali menjadi magma. Mineral merupakan komponen utama batuan yang memiliki karakteristik kimia dan fisik khas.
Dokumen tersebut membahas tentang klasifikasi mineral dan batuan beku. Ada tiga kelompok mineral utama yaitu mineral utama yang terbentuk langsung dari magma, mineral sekunder hasil ubahan mineral utama, dan mineral tambahan dalam jumlah kecil. Batuan beku diklasifikasikan berdasarkan kimiawi menjadi batuan asam, intermediet, basa, dan ultra basa; serta berdasarkan mineralogi menjadi leucocratic, mesocratic, melanocratic, dan hypermelanocratic.
Makalah ini membahas tentang jenis-jenis mineral logam dan proses pembentukannya serta potensi sumber daya mineral logam di Indonesia. Mineral logam terbentuk melalui proses geologi dalam waktu lama dan merupakan sumber daya tak terbarukan. Indonesia kaya akan sumber daya mineral logam seperti nikel, tembaga, emas, dan bauksit.
Mineral adalah senyawa padat kimia homogen, non-organik yang terbentuk secara alami dengan bentuk teratur. Mineral terdiri dari atom-atom yang teratur dalam sistem kristalnya, dan komposisi kimia serta struktur kristal menentukan identitas suatu mineral. Sifat fisik seperti bentuk kristal, bidang belah, pecahan, dan kekerasan memberikan ciri khas setiap mineral.
Teks tersebut membahas tentang mineral-mineral pembentuk batuan dan sistem seri Bowen yang menjelaskan urutan pembentukan mineral seiring dengan penurunan suhu magma. Sistem seri Bowen ini digunakan untuk mengelompokkan batuan beku berdasarkan komposisi mineralnya. Mineral-mineral utama yang dibahas meliputi kuarsa, felspar, amfibol, piroksen, dan olivin.
Laporan praktikum ini membahas tentang sifat fisik mineral, dengan tujuan untuk mengenali genesa mineral halite, asosiasi mineral limonite, dan sifat fisik mineral kuarsa. Praktikan melakukan pengujian terhadap beberapa sampel mineral untuk mengetahui sifat fisiknya seperti bentuk, warna, kilauan, kekerasan, dan lain sebagainya.
Makalah ini membahas tentang litosfer dan jenis-jenis batuan beku. Litosfer adalah lapisan paling atas kerak bumi yang terdiri dari batuan dan berketebalan sekitar 1200 km. Ada berbagai jenis batuan beku seperti basalt, obsidian, batu gamping, dan granit yang terbentuk dari pembekuan magma. Batuan-batuan tersebut memiliki berbagai manfaat untuk kehidupan manusia.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
TUGAS KRISMIN MAKALA.docx
1. TUGAS
TENTANG SIFAT FISIK MINERAL
OLEH :
NAMA EFARADUS APIEM
NIM 2013 40 058
PROGRAM STUDI D3 TEKNIK PERTAMBANGAN
JURUSAN TEKNIK
FAKULTAS TEKNIK PERTAMBANGAN DAN PERMINYAKAN
UNIVERSITAS PAPUA
MANOKWARI
2015
2. KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatNya penulis dapat menyelesaikan Tugas Kristalografi Dan Mineralogi ( Krismin ) ini
dengan baik.
Tugas ini dibuat untuk memenuhi UTS di mata kuliah Kristalografi Dan Mineralogi dan
diharapkan para pembaca dapat mengetahui tentang Mineral ini.
Taklupa penulis Mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing dalam hal
ini Ibu HERMINA HALUK,S.T.,M.T dan teman-teman kelompok sekalian yang telah
bekerja keras dan berpartisipasi dalam menyelesaikan Tugas ini..
Penulis menyadari bahwa Tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik
dan saran yang bersifat membangun, sangat penulis harapkan demi lebih baiknya Tugas – tugas
yang akan datang.
Akhir kata, semoga Tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Manokwari 19 Oktober 2015
Mengetahui
Penulis
3. 1. Pengertian Mineral
Mineral adalah suatu zat yang berbentuk padat yang terjadi secara alamiah dengan suatu
komposisi kimia tertentu dan memiliki susunan atom yang teratur, biasanya terbentuk secara
anorganik. Sifat – sifat fisik mineral di tentukan oleh struktur kristal dan dan komposisi kimia
nya.
Mineral merupakan senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral
termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral termasuk
dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat kompleks dengan
ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak termasuk). Ilmu yang
mempelajari mineral disebut mineralogi.
2. Sifat Fisik Mineral
Penentuan nama mineral dapat dilakukan dengan membandingkan sifat-sifat fisik mineral
antara mineral yang satu dengan mineral yang lainnya. Sifat-sifat fisik mineral tersebut meliputi :
Warna, Cerat (Streak), Kiap (Luster), Kekerasan (Hardness), Bentuk kristal (Crystal form),
Belahan (Cleavage), Pecahan ( Fracture), Berat jenis (Specific gravity), Sifat dalam (Tenacity),
Diaphanety dan Special properties.
A. Warna
Warna adalah kemampuan mineral menyerap warna
Warna Contoh
Kuning Belerang (S)
Emas Pirit (FeS2), Kalkopirit (CuFeS2), Emas (Au)
Hijau Klorit ((MGFe)5Al(AlSiO3O10)(OH)), Malasit (Cu2Co3(OH)2)
Biru Azurit (2CuCo3 Cu(OH0)2), Beril (B3Al2 (Si6O18))
Merah Jasper, Hematit (Fe2O3)
Cokelat Garnet, Limonite (Fe2O3)
Abu-abu Gelena (PbS)
Hitam Biotit (K2(MgFe)2(OH)2(AlSi3O10)), Grafit (C), Augit
Putih Kaolin (Al3O3.2SiO2.2H2O), Gypsu (CaSO4.2H2O)
4. B. Kilap
Kilap adalah penampakan atau cahaya yang dipantulkan saat mineral terkena cahaya.
Secara garis besar, kilap dibedakan dengan:
1. Kilap logam, Bila mineral tersebut memiliki kilapan seperti logam. Contoh:
Gelena, pirit, magnetik, kalkopirit, granit, hematit.
2. Kilap bukan logam
Kilap intan, kilapannya cemerlang seperti intan.
Kilap kaca, misalnya kilapan pada kuarsa dan kalsit.
Kilap sutera, kilapannya menyerupai sutera. Biasanya terdapat pada mineral
yang mempunyai struktur serat seperti asbes, alkanolit, dan gips.
Kilap damar, kilapannya menyerupai damar seperti pada sphareit.
Kilap mutiara, kilapannya seperti lemak atau sabun, misalnya sepentin, opal,
nepelin.
Kilap tanah, kilapannya seperti tanah lempung, misalnya kaolin, bauxit dan
limonin.
C. Cerat
Cerat adalah warna mineral dalam bentuk serbuk. cerat dapat dilihat dengan
menggoreskan mineral kepada suatu bidang porselin yang kasar atau dengan
menumbuk mineral tersebut lalu dilihat warna tumbukannya.
Warna ceran lebih khas daripada warna mineral keseluruhan, sehingga dapat
digunakan untuk mengidentifikasikan mineral.
D. Kekerasan
Kekerasan adalah ketahanan mineral tersebut terhadap goresan. Kekerasan mineral
secara relatif ditentukan dengan Skala Mohs. Alat uji standarnya:
1. Talk
2. Gypsum
3. Kalsit
4. Flourit
5. Apatit
6. Ortoklas
7. Kuarsa
8. Topaz
9. Korondum
10. Intan
5. Mineral yang tidak diketahui kekerasannya dapat juga dibandingkan dengan benda lain
yang diketahui skala kekerasannya. Yaitu:
Kuku manusia: 2,5
Kawat tembaga: 3
Paku: 5,5
Pecahan kaca dan Pisau baja: 5,5-6
Kikir baja: 6,5-7
Kuarsa: 7
E. Bentuk Kristal
Mineral ada yang berbentuk kristal mempunyai bentuk teratur yang dikendalikan oleh
sistem kristalnya, dan ada pula yang tidak. Mineral yang membentuk kristal disebut
Mineral Kristalin. Mineral kristalin sering mempunyai bangunan yang khas disebut
Amorf (tidak berbentuk kristal). Bentuk kristal bermacam-macam, antara lain:
Isometrik/Kubus: Florit, Octahedron, Pirit, Gelena
Tetragonal/Balok: Wilfenit, Apiphilit
Heksagonal: Kalsit, Vanadinit, Kuarsa
Ortorombik: Topaz, Barit, Staurolit
Monoklin: Gypsum, Mika
Triklin: Microcline
F. Belahan
Belahan adalah kecenderungan suatu mineral untuk mengalami disintegrasi sepanjang
bidang lemahnya. Belahan dapat dibagi menjadi:
1 arah: Mika, Muskovit
2 arah: Ortoklas, amphibole
3 arah: Halit, kalsit
4 arah: Flourit
G. Pecahan
Pecahan adalah kecenderungan suatu mineral mengalami disintegrasi tidak pada titik
lemahnya. Pecahan dapat dibagi menjadi:
Konkoidal, permukaan halusdan melengkung seperti kenampakan kerang atau
pecahan botol. Contoh: Kuarsa
Splintery, permukaan seperti serat atau abon. Contoh: Asbes dan augit
Even, bila pecahan tersebut menunjukkan permukaan bidang pecahan halus.
Contoh: Pada kelompok mineral lempung
Uneven, permukaan kasar dan tidak teratur. Contoh: Pirit, kalkopirit
Hackly, permukaan kasar, tidak teratur dan runcing. Contoh: Emas
6. H. Berat Jenis
Berat jenis adalah perbandingan antara berat mineral dengan volume mineral. Cara
yang umum untuk menentukan berat jenis adalah dengan menimbang mineral tersebut
terlebih dahulu, misalnya beratnya X gram. kemudian mineral ditimbang kembali dalam
keadaan didalam air, misalnya Y gram. Berat terhitung dalam keadaan didalam air
adalah berat mineral dikurangi dengan berat air yang volumenya sama dengan volume
butir mineral tersebut. Contoh: Gelena (SG: 7,5), perak (SG: 10-12).
I. Sifat Dalam
Sifat dalam adalah kemampuan suatu mineral untuk pecah. Tenacity ini dapat dibagi
menjadi:
Brittle, bisa dipotong dan hancur menjadi pecahan runcing. Contoh: Kuarsa
Malleable, dapat ditempa menjadi lapisan pipih dan tanpa pecah. Contoh: Emas
Sectile, dapat dipotong dengan pisau menjadi keping-keping tipis. Contoh:
Gipsum
Flexible, dapat dibentuk tapi tidak bisa dikembalikan kembali jika gaya
ditiadakan. Contoh: Talc, selenit
Elastic, dapat dibentuk dan dapat dikembalikan kembali seperti semula. Contoh:
Muskovit
J. Diaphanity
Diaphanety adalah kemampuan mineral untuk meneruskan cahaya. Diaphanety dapat
dibagi menjadi:
Trasparent, benda dapat tampak bila dipandang melalui suatu mineral. Contoh:
Kuarsa, kalsit, biotit
Translucent, cahaya dapat diteruskan oleh mineral, namun benda dibalik
mineral tidak tampak jelas. Contoh: Gipsum
Opaque, tidak ada cahaya yang diteruskan walaupun pada keping tertipis.
Contoh: Magnetik, pirit
Daftar Pustaka
Bandi Setiadi
Fhardi Suganda
Firman Gumilar Sudayat
Iqra Amelia
Muhammad Khair
Nang Banjarnegara