SlideShare a Scribd company logo
TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN
DI INDUSTRI
RUMAH TANGGA PANGAN (IRTP)
DINAS KESEHATAN
KABUPATEN PURWOREJO
TAHUN 2022
Pendahuluan
 Jumlah IRTP semakin banyak, disertai dengan
semakin beraneka ragamnya produk pangan yang
dijual
 Perkembangan produk pangan harus diimbangi
dengan penerapan teknologi pengolahan pangan yang
tepat guna oleh IRTP
 IRTP diharapkan mampu memproduksi pangan yang
bermutu, aman dan layak konsumsi
1 Teknologi pengolahan pangan dengan suhu tinggi (proses termal)
2 Teknologi pengolahan dengan penggorengan
3 Teknologi pengolahan dengan pemanggangan
4 Teknologi pengolahan dengan suhu rendah
5 Teknologi pengolahan dengan pengeringan
6 Teknologi pengawetan, seperti penggunaan garam, asam, gula dan bahan
tambahan pangan pengawet
7 Teknologi pengolahan dengan fermentasi
Pengolahan dengan suhu tinggi (proses
termal)
a. Melakukan blansir
1) Umumnya dilakukan pada suhu 72 0C selama 15 detik
2) Biasanya untuk pemanasan pendahuluan sebelum
tahap proses berikutnya
3) Bukan bertujuan mengawetkan, namun untuk inaktivasi
enzim, melunakkan jaringan, dan menghilangkan gas
sebelum dipak
b. Pasteurisasi
 Beberapa kondisi yang perlu diperhatikan pada pangan yang
diawetkan dengan pasteurisasi:
1) Tingkat keasaman
• Bila produk akan disimpan di suhu ruang perlu pH < 4.6
• pH produk dapat diukur dengan pH meter
2) Pemanasan pendahuluan (seperti blansir)
• Berguna untuk melayukan bahan, mengurangi mikroba,
dan mengeluarkan udara
3) Hot filling (pengisian dalam kondisi panas): menciptakan
kondisi hampa udara
4) Suhu dan waktu pasteurisasi: faktor kritis yang harus
diperhatikan
5) Pendinginan cepat: memberikan kejutan (shock thermal)
pada mikroba tahan panas
Teknologi pengolahan dengan penggorengan
a. Menggoreng dengan udara terbuka (biasa)
1) Minyak padat lebih tahan terhadap penggorengan
2) Minyak cair (minyak goreng) dapat digunakan
asalkan dilakukan penggantian secara berkala
3) Jangan pernah menggunakan minyak yang sudah
tidak layak pakai (sudah gelap, berbusa, dan
aromanya yang mulai tengik)
4) Suhu dan waktu penggorengan perlu dikendalikan
b. Penggorengan vakum
Waktu &
Suhu
 Suhu proses akan sangat tergantung pada
karakteristik/komposisi bahan dan ketebalan
irisan
 Semakin tinggi kadar gula, suhu semakin
rendah
 Penggorengan hampa untuk keripik nanas
dilakukan pada suhu 90 oC, tekanan 70 CmHg
selama 1 jam
Kualitas
produk
Dapat dijaga dengan mengganti minyak baru
Penirisan
minyak
Pada penggorengan vakum, sebaiknya dilakukan
dengan alat spinner
3. Pemanggangan
• Faktor yang harus dikendalikan dalam proses
pemanggangan adalah suhu dan waktu pemanggangan.
• Pengaturan suhu yang sesuai harus didukung dengan
penyebaran panas yang merata di dalam alat pemanggang.
• IRTP perlu mengenali alat pemanggang yang dimilikinya.
• Bila alat pemanggang tidak memiliki penyebaran panas
yang baik, maka perpindahan (perputaran) bahan di dalam
pemanggang perlu dilakukan untuk menghindari
kegosongan di bagian tertentu.
5. Pengolahan dengan Pengeringan
a. Pengeringan dengan sinar matahari
1)Ekonomis
2)Berisiko diserang hama ->
gunakan jaring halus yang
menutupi area penjemuran
3)Alternatif lain -> gunakan rumah
pengering
b. Pengeringan dengan alat (oven)
1)Membutuhkan biaya lebih mahal
2)Lebih higienis
3)Kondisi pengeringan mudah
dikontrol
a. Pengeringan daging pada pembuatan dendeng
1)Pengeringan dendeng biasanya dilakukan sampai
kadar air tertentu tergantung kepada target umur
simpannya.
2)Dendeng dengan kadar air rendah ( kira-kira 12
persen) dapat disimpan sampai beberapa bulan
b. Pengeringan biji-bijian dan kacang-kacangan
1) Dikeringkan sampai kadar airnya 10-14 persen
2) Contoh pada pengeringan kacang tanah
 Pengeringan manisan buah
 Hal yang harus diperhatikan :
1) ukuran ketebalan irisan buah -> Semakin tipis irisan
buah maka pengeringan akan semakin cepat.
2) konsentrasi gula -> konsentrasi gula yang cukup
akan ikut membentuk tekstur manisan buah dan
memberikan rasa manis
3) kondisi pengeringan -> diperlukan intensitas panas
dan waktu yang cukup
 d. Pengeringan pada pembuatan tepung
1) Tahapan umum : pengecilan ukuran -> pengeringan ->
penepungan -> pengayakan
2) Kadar air di bawah 13%
3) Kondisi pengeringan harus diatur sebaik mungkin agar
pengeringan berjalan dengan cepat dan merata
4) Pada pengeringan oven, suhu jangan terlalu rendah
atau tinggi -> Suhu rendah pengeringan berjalan
lambat. Sebaliknya, bila suhu terlalu tinggi timbul
kegosongan
6. Pengolahan dengan garam, asam,
gula dan bahan kimia
a. Pengolahan dengan garam
Contoh : ikan asin
Dapat dilakukan dengan dua metode:
1) Penggaraman kering
 menaburkan kristal garam di seluruh permukaa
ikan
 2) Penggaraman basah
 merendam ikan di dalam larutan garam konsentrasi
tinggi
 Setelah kering, diharapkan ikan asin mengandung garam 10-
20%
b. Pengolahan dengan asam
 Dilakukan dengan menambah asam organik : asam sitrat &
asam asetat
 Dikombinasikan dengan pemanasan (batas kritis pH < 4,6) -
> batasan aman C. botulinum
c. Pengolahan dengan gula
Pembuatan selai buah
1) Tahap: penghancuran -> pencampuran bahan ->
pemasakan -> pengemasan
2) Perbandingan antara jumlah buah dan gula biasanya 45
bagian buah : 55 bagian gula.
3) Di akhir pemasakan, kadar gula pada selai buah diharapkan
mencapai 65 – 70%.
4) Masalah yang timbul : kontaminasi kapang
5) Alternatif solusi : tambahkan natrium benzoat dengan
konsentrasi tidak melebihi 1 g/kg selai.
Pengolahan dengan fermentasi
3. Teknologi pengolahan Pangan.pptx
3. Teknologi pengolahan Pangan.pptx
3. Teknologi pengolahan Pangan.pptx

More Related Content

What's hot

4. pengolahan dengan suhu rendah
4. pengolahan dengan suhu rendah4. pengolahan dengan suhu rendah
4. pengolahan dengan suhu rendah
Universitas Al-Azhar Indonesia
 
PPT Pengawetan pada makanan
PPT Pengawetan pada makananPPT Pengawetan pada makanan
PPT Pengawetan pada makanan
UIN Alauddin Makassar
 
Iradiasi pangan
Iradiasi panganIradiasi pangan
Iradiasi pangan
Agnescia Sera
 
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu RendahTeknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Ratnawati Sigamma
 
2. Karakteristik Bahan Pangan
2. Karakteristik Bahan Pangan2. Karakteristik Bahan Pangan
2. Karakteristik Bahan Pangan
Universitas Al-Azhar Indonesia
 
LABEL PANGAN.pptx
LABEL PANGAN.pptxLABEL PANGAN.pptx
LABEL PANGAN.pptx
Era Wibowo
 
Daging dan unggas
Daging dan unggasDaging dan unggas
Daging dan unggas
Agnescia Sera
 
W5D2 - PRINSIP DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN
W5D2 - PRINSIP DAN TEKNOLOGI PENGOLAHANW5D2 - PRINSIP DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN
W5D2 - PRINSIP DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN
latifstpp
 
5 kunci keamanan pangan anak sekolah (PJAS)
5 kunci keamanan pangan anak sekolah (PJAS)5 kunci keamanan pangan anak sekolah (PJAS)
5 kunci keamanan pangan anak sekolah (PJAS)
Heru Fernandez
 
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganMateri 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Sutyawan
 
Kerusakan pangan
Kerusakan panganKerusakan pangan
Kerusakan pangan
Ekal Kurniawan
 
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaramanMakalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Abd Taj Khalwatiyah
 
Fortifikasi
FortifikasiFortifikasi
Haccp
HaccpHaccp
Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)
Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)
Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)
Yunita Sari
 
MATERI PANGAN LOKAL.ppt
MATERI PANGAN LOKAL.pptMATERI PANGAN LOKAL.ppt
MATERI PANGAN LOKAL.ppt
EkaShanti2
 
2. kemunduran mutu ikan tahuna
2. kemunduran mutu ikan tahuna2. kemunduran mutu ikan tahuna
2. kemunduran mutu ikan tahuna
Ely John Karimela
 

What's hot (20)

4. pengolahan dengan suhu rendah
4. pengolahan dengan suhu rendah4. pengolahan dengan suhu rendah
4. pengolahan dengan suhu rendah
 
Unggas
Unggas   Unggas
Unggas
 
PPT Pengawetan pada makanan
PPT Pengawetan pada makananPPT Pengawetan pada makanan
PPT Pengawetan pada makanan
 
Iradiasi pangan
Iradiasi panganIradiasi pangan
Iradiasi pangan
 
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu RendahTeknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
Teknologi Pangan : Pengawetan Suhu Rendah
 
2. Karakteristik Bahan Pangan
2. Karakteristik Bahan Pangan2. Karakteristik Bahan Pangan
2. Karakteristik Bahan Pangan
 
LABEL PANGAN.pptx
LABEL PANGAN.pptxLABEL PANGAN.pptx
LABEL PANGAN.pptx
 
Daging dan unggas
Daging dan unggasDaging dan unggas
Daging dan unggas
 
W5D2 - PRINSIP DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN
W5D2 - PRINSIP DAN TEKNOLOGI PENGOLAHANW5D2 - PRINSIP DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN
W5D2 - PRINSIP DAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN
 
5 kunci keamanan pangan anak sekolah (PJAS)
5 kunci keamanan pangan anak sekolah (PJAS)5 kunci keamanan pangan anak sekolah (PJAS)
5 kunci keamanan pangan anak sekolah (PJAS)
 
kerusakan bahan pangan
kerusakan bahan pangankerusakan bahan pangan
kerusakan bahan pangan
 
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan panganMateri 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
Materi 4 komponen dan kerusakan bahan pangan
 
Kerusakan pangan
Kerusakan panganKerusakan pangan
Kerusakan pangan
 
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaramanMakalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
Makalah pengawetan ikan dengan metode penggaraman
 
Fortifikasi
FortifikasiFortifikasi
Fortifikasi
 
Haccp
HaccpHaccp
Haccp
 
5. proses thermal
5. proses thermal5. proses thermal
5. proses thermal
 
Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)
Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)
Ppt pengawetan makana kelompok 5 not fix- (edited)
 
MATERI PANGAN LOKAL.ppt
MATERI PANGAN LOKAL.pptMATERI PANGAN LOKAL.ppt
MATERI PANGAN LOKAL.ppt
 
2. kemunduran mutu ikan tahuna
2. kemunduran mutu ikan tahuna2. kemunduran mutu ikan tahuna
2. kemunduran mutu ikan tahuna
 

Similar to 3. Teknologi pengolahan Pangan.pptx

Krem dan Coklat Kertas Presentasi Restoran Burger_20240516_140056_0000.pdf
Krem dan Coklat Kertas Presentasi Restoran Burger_20240516_140056_0000.pdfKrem dan Coklat Kertas Presentasi Restoran Burger_20240516_140056_0000.pdf
Krem dan Coklat Kertas Presentasi Restoran Burger_20240516_140056_0000.pdf
selfizaliyanti71
 
Heat preservation
Heat preservationHeat preservation
Heat preservation
shirayuki-su
 
PPT P5 Minggu 5 Mengolah Sayuran .pptx
PPT P5 Minggu 5 Mengolah Sayuran   .pptxPPT P5 Minggu 5 Mengolah Sayuran   .pptx
PPT P5 Minggu 5 Mengolah Sayuran .pptx
WindahMaria1
 
TEKNIK DAN PROSEDUR PENGOLAHAN MAKANAN NUSANTARA.pptx
TEKNIK DAN PROSEDUR PENGOLAHAN MAKANAN NUSANTARA.pptxTEKNIK DAN PROSEDUR PENGOLAHAN MAKANAN NUSANTARA.pptx
TEKNIK DAN PROSEDUR PENGOLAHAN MAKANAN NUSANTARA.pptx
SuciFebriandani2
 
Penyimpan Daging IPL
Penyimpan Daging IPLPenyimpan Daging IPL
Penyimpan Daging IPL
Yaumil Fajri
 
Teknik pemasakan panas lembab
Teknik pemasakan panas lembabTeknik pemasakan panas lembab
Teknik pemasakan panas lembab
Ervantogatorop
 
2. proses termal
2. proses termal2. proses termal
PPT Nugget Ikan Tuna
PPT Nugget Ikan TunaPPT Nugget Ikan Tuna
PPT Nugget Ikan Tuna
Achmad Fathony
 
3. transfer panas
3. transfer panas3. transfer panas
3. TRANSFER PANAS
3. TRANSFER PANAS3. TRANSFER PANAS
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.pptKULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
WitmanS1
 
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.pptKULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
AtikaYahdiyaniIkhsan
 
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.pptKULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
ssuser018360
 
PPT TEKNIK PENGOLAHAN PCKI.pptx
PPT TEKNIK PENGOLAHAN PCKI.pptxPPT TEKNIK PENGOLAHAN PCKI.pptx
PPT TEKNIK PENGOLAHAN PCKI.pptx
ssuser93e4ad
 
Arindyah kusumartanti karindyah@yahoo
Arindyah kusumartanti karindyah@yahooArindyah kusumartanti karindyah@yahoo
Arindyah kusumartanti karindyah@yahoo
Susanti Susanti
 
PPT PRAKARYA kls 8.pptx
PPT PRAKARYA kls 8.pptxPPT PRAKARYA kls 8.pptx
PPT PRAKARYA kls 8.pptx
KadekDwiSukmaati
 
Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
 Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
Syartiwidya Syariful
 
Perusahaan bumbu bubur pedas
Perusahaan bumbu bubur pedasPerusahaan bumbu bubur pedas
Perusahaan bumbu bubur pedas
Abdul Narawi
 
Sterilisasi pangan
Sterilisasi panganSterilisasi pangan
Sterilisasi pangan
Ely John Karimela
 
Teknik pengolahan deep frying dan braising
Teknik pengolahan deep frying dan braisingTeknik pengolahan deep frying dan braising
Teknik pengolahan deep frying dan braising
Novira Andiani
 

Similar to 3. Teknologi pengolahan Pangan.pptx (20)

Krem dan Coklat Kertas Presentasi Restoran Burger_20240516_140056_0000.pdf
Krem dan Coklat Kertas Presentasi Restoran Burger_20240516_140056_0000.pdfKrem dan Coklat Kertas Presentasi Restoran Burger_20240516_140056_0000.pdf
Krem dan Coklat Kertas Presentasi Restoran Burger_20240516_140056_0000.pdf
 
Heat preservation
Heat preservationHeat preservation
Heat preservation
 
PPT P5 Minggu 5 Mengolah Sayuran .pptx
PPT P5 Minggu 5 Mengolah Sayuran   .pptxPPT P5 Minggu 5 Mengolah Sayuran   .pptx
PPT P5 Minggu 5 Mengolah Sayuran .pptx
 
TEKNIK DAN PROSEDUR PENGOLAHAN MAKANAN NUSANTARA.pptx
TEKNIK DAN PROSEDUR PENGOLAHAN MAKANAN NUSANTARA.pptxTEKNIK DAN PROSEDUR PENGOLAHAN MAKANAN NUSANTARA.pptx
TEKNIK DAN PROSEDUR PENGOLAHAN MAKANAN NUSANTARA.pptx
 
Penyimpan Daging IPL
Penyimpan Daging IPLPenyimpan Daging IPL
Penyimpan Daging IPL
 
Teknik pemasakan panas lembab
Teknik pemasakan panas lembabTeknik pemasakan panas lembab
Teknik pemasakan panas lembab
 
2. proses termal
2. proses termal2. proses termal
2. proses termal
 
PPT Nugget Ikan Tuna
PPT Nugget Ikan TunaPPT Nugget Ikan Tuna
PPT Nugget Ikan Tuna
 
3. transfer panas
3. transfer panas3. transfer panas
3. transfer panas
 
3. TRANSFER PANAS
3. TRANSFER PANAS3. TRANSFER PANAS
3. TRANSFER PANAS
 
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.pptKULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
 
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.pptKULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
 
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.pptKULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
KULIIAH-7-PENANGANAN-PASCA-PANEN-KOMODITI-PERTANIAN1.ppt
 
PPT TEKNIK PENGOLAHAN PCKI.pptx
PPT TEKNIK PENGOLAHAN PCKI.pptxPPT TEKNIK PENGOLAHAN PCKI.pptx
PPT TEKNIK PENGOLAHAN PCKI.pptx
 
Arindyah kusumartanti karindyah@yahoo
Arindyah kusumartanti karindyah@yahooArindyah kusumartanti karindyah@yahoo
Arindyah kusumartanti karindyah@yahoo
 
PPT PRAKARYA kls 8.pptx
PPT PRAKARYA kls 8.pptxPPT PRAKARYA kls 8.pptx
PPT PRAKARYA kls 8.pptx
 
Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
 Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
Budidaya pertanian terhadap susunan bahan pangan
 
Perusahaan bumbu bubur pedas
Perusahaan bumbu bubur pedasPerusahaan bumbu bubur pedas
Perusahaan bumbu bubur pedas
 
Sterilisasi pangan
Sterilisasi panganSterilisasi pangan
Sterilisasi pangan
 
Teknik pengolahan deep frying dan braising
Teknik pengolahan deep frying dan braisingTeknik pengolahan deep frying dan braising
Teknik pengolahan deep frying dan braising
 

3. Teknologi pengolahan Pangan.pptx

  • 1. TEKNOLOGI PENGOLAHAN PANGAN DI INDUSTRI RUMAH TANGGA PANGAN (IRTP) DINAS KESEHATAN KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2022
  • 2. Pendahuluan  Jumlah IRTP semakin banyak, disertai dengan semakin beraneka ragamnya produk pangan yang dijual  Perkembangan produk pangan harus diimbangi dengan penerapan teknologi pengolahan pangan yang tepat guna oleh IRTP  IRTP diharapkan mampu memproduksi pangan yang bermutu, aman dan layak konsumsi
  • 3. 1 Teknologi pengolahan pangan dengan suhu tinggi (proses termal) 2 Teknologi pengolahan dengan penggorengan 3 Teknologi pengolahan dengan pemanggangan 4 Teknologi pengolahan dengan suhu rendah 5 Teknologi pengolahan dengan pengeringan 6 Teknologi pengawetan, seperti penggunaan garam, asam, gula dan bahan tambahan pangan pengawet 7 Teknologi pengolahan dengan fermentasi
  • 4. Pengolahan dengan suhu tinggi (proses termal) a. Melakukan blansir 1) Umumnya dilakukan pada suhu 72 0C selama 15 detik 2) Biasanya untuk pemanasan pendahuluan sebelum tahap proses berikutnya 3) Bukan bertujuan mengawetkan, namun untuk inaktivasi enzim, melunakkan jaringan, dan menghilangkan gas sebelum dipak
  • 5. b. Pasteurisasi  Beberapa kondisi yang perlu diperhatikan pada pangan yang diawetkan dengan pasteurisasi: 1) Tingkat keasaman • Bila produk akan disimpan di suhu ruang perlu pH < 4.6 • pH produk dapat diukur dengan pH meter 2) Pemanasan pendahuluan (seperti blansir) • Berguna untuk melayukan bahan, mengurangi mikroba, dan mengeluarkan udara 3) Hot filling (pengisian dalam kondisi panas): menciptakan kondisi hampa udara 4) Suhu dan waktu pasteurisasi: faktor kritis yang harus diperhatikan 5) Pendinginan cepat: memberikan kejutan (shock thermal) pada mikroba tahan panas
  • 6. Teknologi pengolahan dengan penggorengan a. Menggoreng dengan udara terbuka (biasa) 1) Minyak padat lebih tahan terhadap penggorengan 2) Minyak cair (minyak goreng) dapat digunakan asalkan dilakukan penggantian secara berkala 3) Jangan pernah menggunakan minyak yang sudah tidak layak pakai (sudah gelap, berbusa, dan aromanya yang mulai tengik) 4) Suhu dan waktu penggorengan perlu dikendalikan
  • 7. b. Penggorengan vakum Waktu & Suhu  Suhu proses akan sangat tergantung pada karakteristik/komposisi bahan dan ketebalan irisan  Semakin tinggi kadar gula, suhu semakin rendah  Penggorengan hampa untuk keripik nanas dilakukan pada suhu 90 oC, tekanan 70 CmHg selama 1 jam Kualitas produk Dapat dijaga dengan mengganti minyak baru Penirisan minyak Pada penggorengan vakum, sebaiknya dilakukan dengan alat spinner
  • 8. 3. Pemanggangan • Faktor yang harus dikendalikan dalam proses pemanggangan adalah suhu dan waktu pemanggangan. • Pengaturan suhu yang sesuai harus didukung dengan penyebaran panas yang merata di dalam alat pemanggang. • IRTP perlu mengenali alat pemanggang yang dimilikinya. • Bila alat pemanggang tidak memiliki penyebaran panas yang baik, maka perpindahan (perputaran) bahan di dalam pemanggang perlu dilakukan untuk menghindari kegosongan di bagian tertentu.
  • 9. 5. Pengolahan dengan Pengeringan a. Pengeringan dengan sinar matahari 1)Ekonomis 2)Berisiko diserang hama -> gunakan jaring halus yang menutupi area penjemuran 3)Alternatif lain -> gunakan rumah pengering b. Pengeringan dengan alat (oven) 1)Membutuhkan biaya lebih mahal 2)Lebih higienis 3)Kondisi pengeringan mudah dikontrol
  • 10. a. Pengeringan daging pada pembuatan dendeng 1)Pengeringan dendeng biasanya dilakukan sampai kadar air tertentu tergantung kepada target umur simpannya. 2)Dendeng dengan kadar air rendah ( kira-kira 12 persen) dapat disimpan sampai beberapa bulan
  • 11. b. Pengeringan biji-bijian dan kacang-kacangan 1) Dikeringkan sampai kadar airnya 10-14 persen 2) Contoh pada pengeringan kacang tanah
  • 12.  Pengeringan manisan buah  Hal yang harus diperhatikan : 1) ukuran ketebalan irisan buah -> Semakin tipis irisan buah maka pengeringan akan semakin cepat. 2) konsentrasi gula -> konsentrasi gula yang cukup akan ikut membentuk tekstur manisan buah dan memberikan rasa manis 3) kondisi pengeringan -> diperlukan intensitas panas dan waktu yang cukup
  • 13.  d. Pengeringan pada pembuatan tepung 1) Tahapan umum : pengecilan ukuran -> pengeringan -> penepungan -> pengayakan 2) Kadar air di bawah 13% 3) Kondisi pengeringan harus diatur sebaik mungkin agar pengeringan berjalan dengan cepat dan merata 4) Pada pengeringan oven, suhu jangan terlalu rendah atau tinggi -> Suhu rendah pengeringan berjalan lambat. Sebaliknya, bila suhu terlalu tinggi timbul kegosongan
  • 14. 6. Pengolahan dengan garam, asam, gula dan bahan kimia a. Pengolahan dengan garam Contoh : ikan asin Dapat dilakukan dengan dua metode: 1) Penggaraman kering  menaburkan kristal garam di seluruh permukaa ikan  2) Penggaraman basah  merendam ikan di dalam larutan garam konsentrasi tinggi  Setelah kering, diharapkan ikan asin mengandung garam 10- 20%
  • 15. b. Pengolahan dengan asam  Dilakukan dengan menambah asam organik : asam sitrat & asam asetat  Dikombinasikan dengan pemanasan (batas kritis pH < 4,6) - > batasan aman C. botulinum c. Pengolahan dengan gula Pembuatan selai buah 1) Tahap: penghancuran -> pencampuran bahan -> pemasakan -> pengemasan 2) Perbandingan antara jumlah buah dan gula biasanya 45 bagian buah : 55 bagian gula. 3) Di akhir pemasakan, kadar gula pada selai buah diharapkan mencapai 65 – 70%. 4) Masalah yang timbul : kontaminasi kapang 5) Alternatif solusi : tambahkan natrium benzoat dengan konsentrasi tidak melebihi 1 g/kg selai.