Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Pertemuan 3 konversi bilangan
1. Kegiatan Belajar 3
Materi : Konversi Bilangan
1.3.1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu :
Menjelaskan Konversi bilangan ( desimal, biner, oktal, heksadesimal )
Menghitung konversi bilangan ( desimal, biner, oktal, heksadesimal )
Memahami Konversi bialngan ( desimal, biner, oktal, dan heksadesimal )
1.3.2. Mencoba/ Mengumpulkan informasi
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang Konversi antar sistem bilangan, kamu
dapat mencari sumber referensi dibawah ini atau yang lain dari internet.
Kita telah mengenal beberapa macam sistem bilangan yang menggunakan basis tertentu. Bila
suatu nilai telah dinyatakan dalam suatu bilangan yang tertentu dan bila kita ingin mengetahui nilai
tersebut dalam sistem bilangan yang lain, maka nilai dalam system bilangan sebelumnya harus
dikonversikan terlebih dahulu ke sistem bilangan yang diinginkan. Kasus seperti ini akan banyak
ditemui bila mana kita berhubungan dengan bahasa mesin yang menggunakan sistem bilangan biner.
Demikian juga bila kamu berhubungan dengan babasa assembler, maka akan banyak ditemui nilai
yang dinyatakan dalam sistem bilangan heksadesimal ataupun system ilangan oktal. Angka - angka
pada setiap sistem bilangan dapat dikonversikan ke dalam system bilangan lain. Dalam melakukan
pengkonversian diperlukan ketelitian, ketekunan, dan kecermatan. Perhatikan tabel konversi decimal,
biner, octal dan hexadecimal berikut ini dengan seksama.
2. A. Konversi Bilangan Desimal ke Sistem Bilangan Biner
Ada beberapa metode untuk mengkonversikan dari sistem bilangan desimal ke sistem
bilangan biner. Metode pertama dan paling banyak digunakan adalah dengan cara membagi dengan
nilai dua dan sisa setiap pembagian merupakan digit biner dan bilangan biner dari hasil konversi.
Metode ini disebut metode sisa (remainder method).
Bila bilangan desimal yang akan dikonversikan berupa pecahan desimal, maka bilangan
tersebut harus dipecah menjadi dua bagian, yaitu bilangan yang utuh dan yang pecahan. Misalnya
bilangan desimal 125,4375 dipecah menjadi 125 dan 0,4375. Bilangan yang utuh, yaitu 125
dikonversikan terlebih dahulu ke bilangan biner, sebagal berikut. pecahan. Misalnya bilangan
desimal 125,4375 dipecah menjadi 125 dan 0,4375. Bilangan yang utuh, yaitu 125 dikonversikan
terlebih dahulu ke bilangan biner, sebagal berikut.
3.
4.
5.
6.
7. 1.3.3. Rangkuman
Ada beberapa metode untuk mengkonversikan dari sistem bilangan desimal ke system
bilangan biner. Metode pertama dan paling banyak digunakan adalah dengan cara
membagi dengan nilai dua dan sisa setiap pembagian merupakan digit biner dan
bilangan biner dari hasil konversi. Metode ini disebut metode sisa (remainder
method).
Untuk mengkonversikan bilangan desimal kebilangan oktaI dapat dipergunakan
remainder method dengan pembaginya adalah basis dari bilangan oktal tersebut, yaitu
8
Dengan menggunakan remainder method, dengan pembaginya adalah basis dari
bilangan heksadesimal, yaitu 16
8. Konversi dari bilangan biner ke bilangan oktal dapat dilakukan dengan
mengkonversikan tiap- tiap tiga buah digit biner
Konversi dari bilangan biner ke bilangan heksadesimal dapat dilakukan dengan
mengkonversikan tiap-tiap empat buah digit biner
Konversi dan bilangan oktal ke bilangan heksadesimal dapat dilakukan dengan cara
mengubah dari bilangan oktal menjadi bilangan biner terlebih dahulu, kemudian
dikonversikan kebilanganheksadesimal.
Konversi dan bilangan heksadesimal ke bilangan oktal dapat dilakukan dengan cara
mengubah dari bilangan heksadesimal menjadi bilangan biner terlebih dahulu, baru
dikonversikan ke bilangan oktal.