Array statis merupakan tipe data terstruktur yang terdiri dari elemen yang sama dan diakses melalui indeks. Array memiliki jumlah elemen yang tetap dan elemen disusun secara berurutan dalam memori. Dokumen menjelaskan tentang deklarasi, proses-proses dasar seperti penciptaan, traversal, pencarian, dan pengurutan data pada array satu dimensi menggunakan beberapa algoritma seperti linear search dan selection sort.
Dokumen tersebut membahas tentang kontrak perkuliahan mata kuliah Struktur Data yang meliputi jadwal pertemuan, sistem penilaian, bentuk tugas yang diberikan, dan penjelasan singkat tentang struktur data dan type data sederhana dalam bahasa C++.
Dokumen tersebut membahas tentang metode pencarian data pada pemrograman, yang meliputi pencarian sekuensial dan biner. Pencarian sekuensial adalah metode paling sederhana dengan membandingkan data satu per satu secara berurutan hingga ditemukan atau tidak. Sedangkan pencarian biner memanfaatkan pengurutan data terlebih dahulu.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang algoritma pencarian binary. Algoritma ini digunakan untuk mencari nilai tertentu dalam array yang terurut dengan mengurangi setengah data pada setiap langkah. Pencarian dimulai dari nilai tengah, kemudian membandingkannya dengan nilai yang dicari untuk menentukan bagian mana yang akan dicari selanjutnya. Proses ini diulang hingga nilai ditemukan atau tidak.
Dokumen tersebut membahas beberapa teknik pencarian data pada array, yaitu sequential search, binary search, dan binary search untuk mencari nilai maksimum dan minimum. Metode-metode tersebut dijelaskan beserta contoh penerapannya untuk mencari suatu nilai dalam array.
Dokumen tersebut membahas tentang kontrak perkuliahan mata kuliah Struktur Data yang meliputi jadwal pertemuan, sistem penilaian, bentuk tugas yang diberikan, dan penjelasan singkat tentang struktur data dan type data sederhana dalam bahasa C++.
Dokumen tersebut membahas tentang metode pencarian data pada pemrograman, yang meliputi pencarian sekuensial dan biner. Pencarian sekuensial adalah metode paling sederhana dengan membandingkan data satu per satu secara berurutan hingga ditemukan atau tidak. Sedangkan pencarian biner memanfaatkan pengurutan data terlebih dahulu.
Dokumen tersebut menjelaskan tentang algoritma pencarian binary. Algoritma ini digunakan untuk mencari nilai tertentu dalam array yang terurut dengan mengurangi setengah data pada setiap langkah. Pencarian dimulai dari nilai tengah, kemudian membandingkannya dengan nilai yang dicari untuk menentukan bagian mana yang akan dicari selanjutnya. Proses ini diulang hingga nilai ditemukan atau tidak.
Dokumen tersebut membahas beberapa teknik pencarian data pada array, yaitu sequential search, binary search, dan binary search untuk mencari nilai maksimum dan minimum. Metode-metode tersebut dijelaskan beserta contoh penerapannya untuk mencari suatu nilai dalam array.
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi stack menggunakan linked list dalam bahasa C++. Terdapat penjelasan tentang konsep dasar linked list dan node. Program tersebut mendemonstrasikan cara membuat, menambah, menampilkan, dan menghapus data pada stack menggunakan linked list dengan menggunakan pointer dan struct.
Bubble sort adalah algoritma pengurutan yang mengurutkan elemen array dengan membandingkan dan menukar posisi elemen yang berurutan jika diperlukan, proses ini dilakukan berulang hingga seluruh elemen terurut. Bubble sort merupakan metode pengurutan paling sederhana namun lambat dibanding jenis pengurutan lain.
Algoritma dan Struktur Data - Binary SearchKuliahKita
Dokumen ini membahas tentang algoritma pencarian biner, yaitu metode pencarian yang lebih efisien dibandingkan pencarian berurutan. Algoritma pencarian biner bekerja dengan membagi data menjadi dua bagian secara berulang sampai data yang dicari ditemukan atau tidak ada di antara kedua bagian tersebut. Prosesnya diawali dengan membandingkan data tengah dengan data yang dicari, kemudian membagi data menjadi dua bagian berdasarkan hasil
Dokumen tersebut membahas struktur data dan algoritma. Struktur data adalah pengaturan data di memori untuk meningkatkan efisiensi akses data, seperti array, list, antrian, tumpukan dan pohon biner. Algoritma adalah langkah untuk memanipulasi data dengan struktur dasar sekuensial, seleksi dan pengulangan. Contoh penerapan struktur data untuk data pasien klinik diberikan.
Dokumen ini membahas tiga algoritma utama pencarian data dalam array: sequential search, binary search, dan interpolation search. Sequential search membandingkan data secara berurut dari awal hingga akhir array. Binary search membagi ruang pencarian menjadi setengah pada setiap iterasi. Interpolation search mencari posisi estimasi berikutnya tempat data dicari berada. Dokumen ini juga berisi contoh kode dan penjelasan alur kerja dari ketiga algoritma tersebut.
Dokumen ini membahas tentang berbagai algoritma pencarian dan pengurutan data, seperti sequential search, binary search, insertion sort, merge sort, selection sort, bubble sort, dan quick sort. Metode-metode tersebut digunakan untuk mencari nilai tertentu dalam deretan bilangan yang telah diurutkan terlebih dahulu.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang beberapa rumus dasar di Excel untuk fungsi matematika, statistika, pencarian data, logika, dan contoh penggunaannya. Rumus-rumus tersebut meliputi SUM, MAX, MIN, AVERAGE, COUNT, IF, VLOOKUP, dan lainnya beserta penjelasan fungsi dan sintaks penulisannya.
Dokumen tersebut membahas dua teknik pencarian data, yaitu teknik sequential search dan binary search. Teknik sequential search adalah metode pencarian yang paling sederhana dengan membandingkan setiap elemen secara berurutan. Sedangkan binary search digunakan untuk mencari data pada array yang sudah terurut dengan menebak posisi tengah dan membandingkannya. Dokumen ini memberikan penjelasan algoritma dan contoh soal untuk kedua teknik tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur data linked list. Terdapat penjelasan tentang konsep dasar linked list, cara kerja, dan implementasinya dalam bahasa pemrograman termasuk penambahan, penghapusan, dan penyisipan node. Juga dibahas metode-metode yang dapat dilakukan pada linked list seperti pengecekan kondisi kosong, pengaksesan ukuran dan data, serta operasi-operasi lainnya.
Makalah ini membahas tentang implementasi queue dengan bahasa pemrograman Pascal. Queue merupakan struktur data yang mengimplementasikan prinsip antrian First In First Out (FIFO). Makalah ini menjelaskan definisi dan gambaran umum queue, macam-macam queue, representasi queue secara statis menggunakan array dan representasi secara dinamis menggunakan linked list tunggal dan ganda. Juga dibahas queue berprioritas beserta contoh kode program untuk masing-masing implementasi queue.
Double linked list adalah linked list yang memiliki dua pointer sambungan yaitu ke simpul sebelumnya dan berikutnya. Setiap simpul terdiri dari medan data dan dua medan pointer. Operasi yang dapat dilakukan termasuk penyisipan, penghapusan, dan pencarian di berbagai posisi dengan memanfaatkan dua arah pointer.
This document provides information about an international economics course. It lists the course name and number, instructor's name and contact information. It also includes brief sections about the time commitment required, online resources for the course, and concepts that will be covered like scarcity, choices, and decision making.
Dokumen tersebut membahas tentang implementasi stack menggunakan linked list dalam bahasa C++. Terdapat penjelasan tentang konsep dasar linked list dan node. Program tersebut mendemonstrasikan cara membuat, menambah, menampilkan, dan menghapus data pada stack menggunakan linked list dengan menggunakan pointer dan struct.
Bubble sort adalah algoritma pengurutan yang mengurutkan elemen array dengan membandingkan dan menukar posisi elemen yang berurutan jika diperlukan, proses ini dilakukan berulang hingga seluruh elemen terurut. Bubble sort merupakan metode pengurutan paling sederhana namun lambat dibanding jenis pengurutan lain.
Algoritma dan Struktur Data - Binary SearchKuliahKita
Dokumen ini membahas tentang algoritma pencarian biner, yaitu metode pencarian yang lebih efisien dibandingkan pencarian berurutan. Algoritma pencarian biner bekerja dengan membagi data menjadi dua bagian secara berulang sampai data yang dicari ditemukan atau tidak ada di antara kedua bagian tersebut. Prosesnya diawali dengan membandingkan data tengah dengan data yang dicari, kemudian membagi data menjadi dua bagian berdasarkan hasil
Dokumen tersebut membahas struktur data dan algoritma. Struktur data adalah pengaturan data di memori untuk meningkatkan efisiensi akses data, seperti array, list, antrian, tumpukan dan pohon biner. Algoritma adalah langkah untuk memanipulasi data dengan struktur dasar sekuensial, seleksi dan pengulangan. Contoh penerapan struktur data untuk data pasien klinik diberikan.
Dokumen ini membahas tiga algoritma utama pencarian data dalam array: sequential search, binary search, dan interpolation search. Sequential search membandingkan data secara berurut dari awal hingga akhir array. Binary search membagi ruang pencarian menjadi setengah pada setiap iterasi. Interpolation search mencari posisi estimasi berikutnya tempat data dicari berada. Dokumen ini juga berisi contoh kode dan penjelasan alur kerja dari ketiga algoritma tersebut.
Dokumen ini membahas tentang berbagai algoritma pencarian dan pengurutan data, seperti sequential search, binary search, insertion sort, merge sort, selection sort, bubble sort, dan quick sort. Metode-metode tersebut digunakan untuk mencari nilai tertentu dalam deretan bilangan yang telah diurutkan terlebih dahulu.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang beberapa rumus dasar di Excel untuk fungsi matematika, statistika, pencarian data, logika, dan contoh penggunaannya. Rumus-rumus tersebut meliputi SUM, MAX, MIN, AVERAGE, COUNT, IF, VLOOKUP, dan lainnya beserta penjelasan fungsi dan sintaks penulisannya.
Dokumen tersebut membahas dua teknik pencarian data, yaitu teknik sequential search dan binary search. Teknik sequential search adalah metode pencarian yang paling sederhana dengan membandingkan setiap elemen secara berurutan. Sedangkan binary search digunakan untuk mencari data pada array yang sudah terurut dengan menebak posisi tengah dan membandingkannya. Dokumen ini memberikan penjelasan algoritma dan contoh soal untuk kedua teknik tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang struktur data linked list. Terdapat penjelasan tentang konsep dasar linked list, cara kerja, dan implementasinya dalam bahasa pemrograman termasuk penambahan, penghapusan, dan penyisipan node. Juga dibahas metode-metode yang dapat dilakukan pada linked list seperti pengecekan kondisi kosong, pengaksesan ukuran dan data, serta operasi-operasi lainnya.
Makalah ini membahas tentang implementasi queue dengan bahasa pemrograman Pascal. Queue merupakan struktur data yang mengimplementasikan prinsip antrian First In First Out (FIFO). Makalah ini menjelaskan definisi dan gambaran umum queue, macam-macam queue, representasi queue secara statis menggunakan array dan representasi secara dinamis menggunakan linked list tunggal dan ganda. Juga dibahas queue berprioritas beserta contoh kode program untuk masing-masing implementasi queue.
Double linked list adalah linked list yang memiliki dua pointer sambungan yaitu ke simpul sebelumnya dan berikutnya. Setiap simpul terdiri dari medan data dan dua medan pointer. Operasi yang dapat dilakukan termasuk penyisipan, penghapusan, dan pencarian di berbagai posisi dengan memanfaatkan dua arah pointer.
This document provides information about an international economics course. It lists the course name and number, instructor's name and contact information. It also includes brief sections about the time commitment required, online resources for the course, and concepts that will be covered like scarcity, choices, and decision making.
Khaled Al-Shair talks about Quality of Life assessment for aspergillosisGraham Atherton
Khaled Al-shair talks to the Aspergillus Patients Support meeting on his work analysing the Quality of Life data collected by the National Aspergillosis Centre, Manchester, UK
The technical description of the new Chain of Points cryptocurrency and Ricardian Smart Contract platform, and the state-of-the-art analysis of the loyalty industry .
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive functioning. Exercise causes chemical changes in the brain that may help alleviate symptoms of mental illness and boost overall mental well-being.
Uso Responsable de Internet - Otros Riesgos- Introduccioniclonet .
Introducción de la Unidad 5- Otros Riesgos en Interent (suplantación de identidad e información errónea). Uso resposable de Internet para niños entre 9 y 11 años.
A empresa de tecnologia anunciou um novo smartphone com câmera aprimorada, tela maior e bateria de longa duração por um preço acessível. O dispositivo tem como objetivo atrair mais consumidores em mercados emergentes com suas especificações equilibradas e preço baixo. Analistas esperam que as melhorias e o preço baixo impulsionem as vendas do novo aparelho.
Valentine's Day is celebrated in India on February 14th each year, though some oppose this Western holiday as pollution of Indian culture. Those who celebrate may exchange gifts like flowers, cards, chocolate or have a romantic dinner. Some also write love poetry to express their feelings. However, there is a counter-movement against Valentine's Day by those who see it as foreign influence undermining Indian values and traditions.
Igbc green eb o&m rating system (pilot version)Shilpa Dewangan
This document provides an overview of the IGBC Green Existing Buildings O&M Rating System pilot version developed by the Indian Green Building Council (IGBC). It acknowledges those involved in developing the rating system and outlines its contents which address key priorities like water conservation, energy efficiency, waste management, and occupant health and well-being. The rating system is intended to help existing buildings operate in a more sustainable manner and reduce their environmental impacts over their lifecycle.
Developing a partnership with parents in Early Years Learning settings: a com...Ali Owens Brereton
The document discusses parental inclusion in early years learning settings and compares different ICT approaches to developing partnerships with parents. It finds that while ICT has benefits like convenience and two-way communication, there are also barriers to its use including digital literacy, access issues, and risks regarding privacy and security. Both parents and practitioners have misconceptions about appropriate ICT use. The document concludes that with training for both groups, ICT could help engage parents while addressing concerns, though more research is still needed.
Este documento trata sobre las emociones y la educación emocional en los niños. Explica que las emociones son mecanismos que nos ayudan a reaccionar ante situaciones inesperadas y que existen seis emociones básicas: miedo, sorpresa, aversión, ira, alegría y tristeza. También describe la importancia de enseñar a los niños a identificar, comprender, expresar y controlar sus emociones mediante actividades y estrategias. El objetivo final es que aprendan a regular sus estados
The document provides an overview of the features and capabilities of an integrated structural analysis, design and detailing software system. It describes the software's graphical user interface, modeling features for various structural elements, support for importing/exporting CAD files, dynamic and static analysis methods including earthquake design, and ability to generate reports. The software allows modeling, analysis, design and detailing of structures over 17 years with a global user base of over 6000 users from various countries.
The Chinese New Year is one of the most important events in China, celebrated between late January to early February based on the lunar calendar. Families prepare by cleaning their homes, resolving issues, and wearing new clothes. At midnight, fireworks are lit to drive away evil spirits, and families then enjoy a feast including sticky rice pudding and dumplings. Exchanging the rice pudding promotes family bonding and good fortune in the new year. Homes are decorated with lights and lanterns while the color red and giving money in red envelopes symbolizes luck. Musical performances including dragon and lion dances entertain crowds and symbolize protecting against drought or evil spirits.
The director originally wanted to cast Tom Cruise in the lead role but was dissuaded by the producer who did not want a foreign star. Instead, they decided to go with a theme of non-resident Indians. To film an iconic scene, the director spent days testing different positions to find one where the intense lights would not cause glare from thousands of small engraved mirrors on set.
This document discusses Nokia Mobile Phones' strategy for penetrating the Chinese market. It begins by providing context on trends in the global mobile phone industry and economy. China is highlighted as an important new growth market as first-mover markets saturate. Nokia has made significant investments in China through foreign direct investment and other means. The paper aims to analyze Nokia's strategic network in China and how it develops relationships considering cultural factors in the Chinese business context. Understanding Nokia's approach can provide insights into managing networks in transitioning markets.
This document summarizes real estate laws in Saudi Arabia. It covers topics such as ownership restrictions (all land is owned by the Crown), the conveyancing process involving notary publics, lease requirements, off-plan sales regulations, and the new real estate mortgage law. Ownership is established through title deeds certified by notary publics. Leases do not need to be in writing but must comply with land use laws. Off-plan sales involve escrow accounts and developer licensing. The new mortgage law permits mortgages and their registration instead of property transfers as in traditional murabaha financing.
A group of hunters goes on a hunt but finds strange things in the wilderness. They see lakes with no water and ducks that are dead or not alive. When one hunter shoots, he hits a duck with wings four meters long. They are unable to cut or carry the enormous bird. They come across an empty village with an old woman who is not breathing. She finds half a grain of rice and pots with holes or no bottoms. Yet when they cook the rice and duck, the food disappears though they eat nothing.
Bab 1 dari kurikulum "Merdeka untuk SMA kelas 1" ini bertujuan untuk mengenalkan konsep dasar tentang berpikir komputasional kepada para siswa. Dalam bab ini, siswa akan diperkenalkan dengan pemikiran komputasional sebagai sebuah pendekatan dalam memecahkan masalah dan memahami dunia sekitar melalui lensa komputasi.
Deskripsi bab ini mencakup beberapa poin utama:
1. **Pengenalan Konsep Berpikir Komputasional**: Bab ini dimulai dengan memperkenalkan apa itu berpikir komputasional dan mengapa hal tersebut penting. Siswa akan memahami bahwa berpikir komputasional bukan hanya tentang penggunaan komputer, tetapi lebih tentang cara berpikir secara sistematis dan logis dalam memecahkan masalah.
2. **Penerapan Berpikir Komputasional dalam Kehidupan Sehari-hari**: Siswa akan diajak untuk memahami bagaimana berpikir komputasional dapat diterapkan dalam berbagai situasi kehidupan sehari-hari, seperti memecahkan masalah matematika, membuat keputusan yang terinformasi, dan mengoptimalkan proses.
3. **Pembelajaran Algoritma**: Bab ini juga akan memperkenalkan konsep dasar tentang algoritma. Siswa akan belajar bahwa algoritma adalah serangkaian langkah-langkah yang didefinisikan secara jelas untuk menyelesaikan masalah tertentu. Mereka akan belajar cara merancang dan menerapkan algoritma sederhana untuk memecahkan masalah.
4. **Pemahaman Tentang Abstraksi dan Pemodelan**: Siswa akan diajak untuk memahami bahwa berpikir komputasional melibatkan kemampuan untuk melakukan abstraksi dan pemodelan, yaitu kemampuan untuk menyederhanakan masalah kompleks menjadi bentuk yang lebih mudah dipahami dan dikelola.
5. **Pengenalan Bahasa Pemrograman**: Meskipun tidak secara mendalam, bab ini akan memberikan pengantar singkat tentang bahasa pemrograman dan bagaimana bahasa tersebut digunakan untuk menerjemahkan ide menjadi instruksi yang dapat dipahami oleh komputer.
Dengan demikian, bab ini bertujuan untuk membantu siswa memperoleh pemahaman dasar tentang konsep berpikir komputasional dan bagaimana hal itu dapat diterapkan dalam kehidupan mereka secara luas. Melalui pembelajaran ini, diharapkan siswa akan dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan pemodelan yang akan berguna dalam berbagai konteks di masa depan.
Bab 1 dari kurikulum "Merdeka untuk SMA kelas 1" ini bertujuan untuk mengenalkan konsep dasar tentang berpikir komputasional kepada para siswa. Dalam bab ini, siswa akan diperkenalkan dengan pemikiran komputasional sebagai sebuah pendekatan dalam memecahkan masalah dan memahami dunia sekitar melalui lensa komputasi.
Deskripsi bab ini mencakup beberapa poin utama:
1. **Pengenalan Konsep Berpikir Komputasional**: Bab ini dimulai dengan memperkenalkan apa itu berpikir komputasional dan mengapa hal tersebut penting. Siswa akan memahami bahwa berpikir komputasional bukan hanya tentang penggunaan komputer, tetapi lebih tentang cara berpikir secara sistematis dan logis dalam memecahkan masalah.
2. **Penerapan Berpikir Komputasional dalam Kehidupan Sehari-hari**: Siswa akan diajak untuk memahami bagaimana berpikir komputasional dapat diterapkan dalam berbagai situasi kehidupan sehari-hari, seperti memecahkan masalah matematika, membuat keputusan yang terinformasi, dan mengoptimalkan proses.
3. **Pembelajaran Algoritma**: Bab ini juga akan memperkenalkan konsep dasar tentang algoritma. Siswa akan belajar bahwa algoritma adalah serangkaian langkah-langkah yang didefinisikan secara jelas untuk menyelesaikan masalah tertentu. Mereka akan belajar cara merancang dan menerapkan algoritma sederhana untuk memecahkan masalah.
4. **Pemahaman Tentang Abstraksi dan Pemodelan**: Siswa akan diajak untuk memahami bahwa berpikir komputasional melibatkan kemampuan untuk melakukan abstraksi dan pemodelan, yaitu kemampuan untuk menyederhanakan masalah kompleks menjadi bentuk yang lebih mudah dipahami dan dikelola.
5. **Pengenalan Bahasa Pemrograman**: Meskipun tidak secara mendalam, bab ini akan memberikan pengantar singkat tentang bahasa pemrograman dan bagaimana bahasa tersebut digunakan untuk menerjemahkan ide menjadi instruksi yang dapat dipahami oleh komputer.
Dengan demikian, bab ini bertujuan untuk membantu siswa memperoleh pemahaman dasar tentang konsep berpikir komputasional dan bagaimana hal itu dapat diterapkan dalam kehidupan mereka secara luas. Melalui pembelajaran ini, diharapkan siswa akan dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan pemodelan yang akan berguna dalam berbagai konteks di masa depan.
Dokumen tersebut membahas beberapa metode sorting, yaitu bubble sort, selection sort, insertion sort, merge sort, dan shell sort. Setiap metode dijelaskan tahapan dan cara kerjanya untuk mengurutkan data secara teratur berdasarkan kriteria tertentu.
Pencarian biner adalah metode pencarian yang lebih efisien dibandingkan pencarian berurutan. Pencarian biner membagi data menjadi dua bagian secara berulang sampai data yang dicari ditemukan atau tidak ada di antara kedua bagian tersebut. Proses pencarian biner memerlukan waktu O(log n) secara rata-rata.
Dokumen tersebut membahas tentang searching (pencarian) data, termasuk pengertian searching, jenis-jenis algoritma pencarian seperti sequential searching dan binary searching, serta kelebihan dan kekurangan masing-masing metode.
Dokumen tersebut membahas tentang algoritma pencarian data, terutama pencarian beruntun (sequential search) dan pencarian biner (binary search). Pencarian beruntun memeriksa setiap data secara berurutan, sedangkan pencarian biner memecah-mecah ruang pencarian menjadi setengah untuk mempercepat prosesnya. Kedua algoritma membutuhkan data yang terurut untuk bekerja dengan baik.
Program ini menggunakan algoritma selection sort untuk mengurutkan array secara ascending berdasarkan nilai elemennya. Program akan mencari nilai terkecil di array kemudian menukarnya ke posisi pertama, begitu seterusnya hingga seluruh elemen terurut. Fungsi tambahan seperti tukar dan cetak array digunakan untuk mendukung proses pengurutan dan pembuatan laporan hasilnya.
Dokumen ini membahas metode sorting atau pengurutan data, termasuk definisi sorting, tujuan sorting, dan beberapa metode sorting seperti bubble sort, selection sort, insertion sort, shell sort, dan quick sort. Metode-metode sorting ini dijelaskan algoritmanya dan diberikan contoh programnya dalam bahasa Pascal.
Dokumen tersebut membahas mengenai beberapa metode sorting seperti bubble sort, selection sort, insertion sort, quick sort, dan shell sort. Metode-metode tersebut dijelaskan cara kerja dan contoh kode pseudocode-nya.
Dokumen tersebut membahas tentang searching pada teknik pemrograman. Metode searching yang dijelaskan adalah sequential search dan binary search. Sequential search digunakan untuk mencari suatu nilai pada array satu dimensi, sedangkan binary search hanya dapat digunakan pada array yang terurut. Kedua metode searching menjelaskan algoritmanya untuk mencari nilai tertentu, nilai maksimum, dan nilai minimum.
Dokumen tersebut membahas beberapa metode sorting seperti bubble sort, selection sort, insertion sort, shell sort, dan merge sort beserta contoh penerapannya. Metode-metode sorting tersebut dapat digunakan untuk mengurutkan data agar menjadi teratur berdasarkan kriteria tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang berpikir komputasional yang menerangkan konsep-konsep dasar seperti pencarian, pengurutan, tumpukan dan antrean. Dokumen juga menjelaskan beberapa algoritma pengurutan seperti insertion sort dan selection sort beserta ilustrasinya.
Dokumen tersebut membahas dua teknik utama pencarian data, yaitu teknik pencarian tunggal dan teknik pencarian nilai maksimum minimum. Teknik pencarian tunggal mencakup sequential search dan binary search, sedangkan teknik pencarian nilai maksimum minimum mencakup straightmaxmin dan divide and conquer.
Dokumen tersebut membahas lima metode sorting (Bubble Sort, Selection Sort, Insertion Sort, Merge Sort, Quick Sort) beserta contoh kode implementasinya dalam bahasa Turbo Pascal. Metode-metode sorting dijelaskan secara singkat beserta prinsip kerjanya dan contoh kasus penerapannya.
Bab VI membahas beberapa algoritma pengurutan data, termasuk metode penyisipan langsung, penyisipan biner, dan seleksi. Metode-metode ini membandingkan dan menukar posisi data untuk mengurutkannya dari nilai terkecil hingga terbesar. Bab ini juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan algoritma pengurutan yang tepat.
Dokumen tersebut membahas berbagai metode sorting dan aplikasinya. Metode sorting yang dijelaskan meliputi bubble sort, selection sort, insertion sort, shell sort, merge sort, radix sort, quick sort, dan heap sort. Algoritma-algoritma tersebut diimplementasikan dalam berbagai aplikasi pengolahan data.
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP ”CSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)” akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel – BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini👆 utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
1. ARRAY STATIS
Array (larik) merupakan tipe data terstruktur yang terdiri dari sejumlah elemen
yang mempunyai tipe data yang sama dan diakses/diacu lewat indeksnya. Array
memiliki jumlah komponen yang jumlahnya tetap.
Banyaknya komponen dalam array ditunjukkan oleh suatu indeks. Array dapat
bertipe data sederhana/dasar ataupun bertipe data terstruktur lainnya seperti record.
Elemen-elemen dari array tersusun secara sekuensial (berurutan/kontigu) dalam
memori komputer. Array dapat berupa satu dimensi, dua dimensi, tiga dimensi ataupun
banyak dimensi.
Deklarasi Array satu dimensi secara Umum:
Kamus :
Const
maks_array : integer = .....
Type
namatype_array = array [1..maks_array] of tipedata
nama_var_array : namatype_array
indeks : integer {indeks array dari 1 sampai maksimum array}
Array 1 dimensi dapat digambarkan seperti di bawah ini :
nama_var_array
...
1 2 3 … maks_array
Contoh:
Kamus :
Const
maks_array : integer = 100
Type
Larik = array [1..maks_array] of integer
A : Larik
i : integer {indeks array dr 1 sampai 100}
Contoh deklarasi array di atas menyatakan bahwa terdapat array dengan nama Larik telah
dideklarasikan dengan tipe integer (bilangan bulat), dengan jumlah maksimum elemen
array 100 elemen, nilai dari elemen array tersebut bertipe integer.
2. Proses-proses terhadap data array:
1. Penciptaan (Create)Array
Mempersiapkan array untuk diakses/diproses dengan asumsi elemen array diisi
dengan angka 0 jika elemen arraynya numerik/angka/bilangan, tapi jika
alphanumerik, maka diisi dengan tanda ‘ ‘.
Prosedur penciptaan secara umum sebagai berikut :
Procedure create (Output nama_var_array : namatype_array)
{I.S : maksimum array sudah terdefinisi}
{F.S : menghasilkan array yang siap diproses}
Kamus :
Algoritma :
for indeks 1 to maks_array do
nama_var_array(indeks) 0 {Asumsi isi elemen array bilangan}
endfor
EndProcedure
2. Traversal
Proses mengunjungi setiap elemen array secara berurutan dari elemen pertama sampai
elemen terakhir.
Yang termasuk dalam proses traversal adalah :
- Pengisian elemen array dengan data
- Menampilkan elemen array
- Penambahan data di array
- Penyisipan data di indeks tertentu pada array
- Penghapusan data di indeks tertentu pada array
- Menentukan nilai maksimum/minimum
- Menghitung rata-rata nilai
- dll
Prosedur traversal secara umum :
Procedure traversal (I/O nama_var_array : namatype_array)
{I.S : maksimum array sudah terdefinisi}
{F.S : menghasilkan array yang siap diproses}
Kamus :
Algoritma :
Inisialisasi {pemberian nilai awal terhadap suatu variabel}
for indeks 1 to maks_array do
Proses
endfor
Terminasi {penutupan yang harus dilakukan setelah pemrosesan selesai}
EndProcedure
3. 3. Pencarian data (Searching)
Pencarian data berarti proses mencari suatu data yang terdapat dalam suatu array.
Proses ini menghasilkan nilai benar atau salah, jika benar berarti data yang dicari ada
dalam array, jika salah berarti data yang dicari tidak ditemukan.
Metode pencarian data adalah sebagai berikut:
1. Sequential/Linear Search
Pencarian yang dilakukan secara berurutan dari data awal sampai data ditemukan
atau data terakhir.
Pencarian sekuensial dibagi menjadi 2 yaitu :
a. Pencarian sekuensial tanpa Boolean
- Tanpa Sentinel
- Dengan Sentinel
b. Pencarian sekuensial dengan Boolean
2. Binary Search
Pencarian yang dilakukan terhadap data yang sudah terurut baik secara ascending
maupun descending. Pencarian teknik ini mempunyai beban komputasi yang lebih
ringan dibandingkan dengan pencarian sekuensial. Mekanismenya adalah dengan
cara membagi array menjadi 2 bagian yaitu bagian kiri dari indeks terkecil/ Ia
sampai ke indeks tengah dan bagian kanan dari indeks tengah sampai keindeks
terbesar/Ib. Indeks tengah (k) didapat dari :
k = (Ia + Ib) div 2
Jika data yang dicari lebih kecil dari data di indeks tengah, maka pencarian
dilanjutkan kearray bagian kiri, tapi jika data yang dicari lebih besar dari data di
indeks tengah, maka pencarian dilanjutkan kebagian kanan, dan seterusnya sampai
data ditemukan atau sampai Ia>Ib.
Contoh 1 (kasus data yang dicari ada dalam array):
Data yang dicari adalah : 50
Banyak data : 10
Array :
1 4 8 9 10 15 16 25 50 55
Urutan pencariannya adalah :
Kiri = 1
Kanan = 10
Tengah = (1+10)/2 = 5,5 = 5 [ambil bilangan bulatnya]
1 4 8 9 10 15 16 25 50 55
Kemudian bandingkan data yang dicari (50) dengan data posisi tengah (10). Ada 3
kemungkinan yang terjadi, yaitu :
- Jika data posisi tengah > data yang dicari, maka pencarian dilakukan di array
bagian kiri, dengan cara memindahkan kanan ke posisi tengah-1 (kanan=tengah-1)
dan posisi tengah dicari kembali dengan rumus (kiri+kanan)/2.
- Jika data posisi tengah < data yang dicari, maka pencarian dilakukan di array
bagian kanan, dengan cara memindahkan posisi kiri dengan posisi tengah+1, dan
posisi tengah dicari kembali dengan rumus (kiri+kanan)/2.
Kiri Tengah Kanan
4. - Jika data posisi tengah = data yang dicari, berarti data telah ditemukan pada posisi
tengah.
Dengan kasus di atas (data[tengah]=10 dan dicari=50), maka pencarian yang akan
dilakukan adalah pada array bagian kanan. Oleh karena itu posisi kiri berpindah
dari 0 menjadi 6 (tengah+1).
Kiri = 6
Kanan = 10
Tengah = (6+10)/2 = 8 [ambil bilangan bulatnya]
1 4 8 9 10 15 16 25 50 55
Lakukan kembali proses pembandingan seperti tadi sehingga didapatkan bahwa
nilai yang dicari lebih besar daripada nilai di posisi tengah, maka pencarian
dilakukan lagi pada bagian kanan dengan kondisi :
Kiri=tengah+1=9
Kanan=10
Tengah=(kiri+kanan)/2=(10+9)/2=9.
1 4 8 9 10 15 16 25 50 55
Kemudian lakukan lagi perbandingan, sehingga didapatkan bahwa data yang dicari
(50) sudah sama dengan data posisi tengah, maka itu berarti data telah ditemukan
pada posisi ke 9.
Contoh 2 (kasus data yang dicari tidak ada dalam array) :
Data yang dicari adalah : 5
Banyak data : 5
Array :
1 4 8 9 10 15 16 25 50 55
Urutan pencariannya adalah :
Kiri = 1
Kanan = 10
Tengah = (1+10)/2 = 5,5 = 5 [ambil bilangan bulatnya]
1 4 8 9 10 15 16 25 50 55
Kemudian bandingkan data yang dicari (5) dengan data posisi tengah (10),
sehingga didapatkan bahwa data yang dicari lebih kecil dari data posisi tengah,
sehingga pencarian dilakukan pada array bagian kiri. Kondisi pencariannya :
Kiri=1;
Kanan=Tengah-1 = 5-1 = 4
Tengah=(1+Kanan)/2 = (1+4)/2= 5/2 =2
Kiri Tengah Kanan
Kiri/Tengah Kanan
Kiri Tengah Kanan
5. 1 4 8 9 10 15 16 25 50 55
Kemudian bandingkan lagi data yang dicari (5) dengan data yang di posisi tengah
(4). Didapatkan kondisi bahwa data yang dicari (5) lebih besar dari posisi tengah
(4), maka pencarian kembali dilakukan di posisi kanan, sehingga kondisi pencarian
adalah :
Kiri = Tengah+1 = 2+1 =3
Kanan = 4
Tengah = (Kiri+Kanan)/2 = (3+4)/2 = 7/2 =3
1 4 8 9 10 15 16 25 50 55
Kemudian bandingkan lagi data yang dicari (5) dengan data tengah (8), didapatkan
kondisi bahwa data yang dicari lebih kecil dari data tengah sehingga pencarian
harus dilakukan di posisi kiri sehingga kondisi pencarian adalah :
Kanan = (Tengah-1) = 3-1 =2
Kiri = 3
Tengah = (Kiri+Kanan) =(2+3)/2 = 5/2 =2
1 4 8 9 10 15 16 25 50 55
Karena posisi kiri telah melebihi posisi kanan, maka pencarian selesai dan itu
menunjukan bahwa data tidak ditemukan
4. Pengurutan data (Sorting)
Proses menyusun data yang ada dalam array sehingga dapat terurut baik secara
menaik (ascending) atau menurun (descending).
Adapun algoritma yang bisa digunakan sebagai berikut :
1. Buble Sort
Algoritma pengurutan dengan menggunakan teknik bubble sort adalah dengan
membandingkan sebuah elemen array ke-i dengan elemen array berikutnya
(elemen ke-i+1). Jika isi elemen array ke-i lebih besar dari elemen array ke-i+1,
maka tukarkan isinya. Algoritma ini adalah algoritma pengurutan yang paling
sederhana, tetapi paling lambat untuk array yang memiliki elemen yang banyak.
Contoh Kasus dengan banyak data adalah 10 :
Array: 5 3 7 9 2 3 6 4 3 1
Catatan : untuk kasus di atas sengaja angka terkecil dipakai di akhir data
sehingga ini akan menghasilkan kondisi terburuk dari pengurutan.
Awal: 5 3 7 9 2 3 6 4 3 1
Kiri Tengah Kanan
Kiri/Tengah Kanan
Kanan/Tengah Kiri
Berseberangan
6. L. 1 3 5 7 2 3 6 4 3 1 9
L. 2 3 5 2 3 6 4 3 1 7 9
L. 3 3 2 3 5 4 3 1 6 7 9
L. 4 2 3 3 4 3 1 5 6 7 9
L. 5 2 3 3 3 1 4 5 6 7 9
L. 6 2 3 3 1 3 4 5 6 7 9
L. 7 2 3 1 3 3 4 5 6 7 9
L. 8 2 1 3 3 3 4 5 6 7 9
L. 9 1 2 3 3 3 4 5 6 7 9
Catatan : data yang diarsir adalah data yang telah terurut.
Dari gambaran di atas, ketika banyak data adalah 10, maka proses pertukaran
dilakukan sebanyak 9 langkah. Jadi dapat diketahui bahwa langkah yang
dilakukan agar data terurut maksimal sebanyak N-1 langkah dimana N adalah
banyaknya data.
Algoritma pengurutan data dengan algoritma bubble sort adalah :
a. Lakukan perulangan untuk i dimulai dari 1 sampai N-1, lakukan proses b.
b. Lakukan perulangan j dimulai dari 1 sampai N-1, lakukan perbandingan antara
data ke-j dengan data ke-(j+1). Jika data ke-j lebih besar dari data ke-(j+1), maka
tukarkan datanya.
2. Selection Sort
Algoritma selection sort bekerja dengan cara menyimpan data terkecil dari data
ke posisi kiri. Data paling kiri yang telah terurut tidak perlu dibandingkan lagi.
Untuk lebih jelas, perhatikan gambaran pengurutan di bawah ini :
Kondisi Awal :
Awal: 5 3 7 9 2 3 6 4 3 1
Langkah 1 :
Cari index bilangan terkecil dari data ke-1 sampai data terakhir terakhir untuk
disimpan di posisi ke-1. Dari data di atas didapatkan bahwa data terkecil
berada di index ke-10. Tukarkan isi data ke-1 dengan indek ke 10.
5 3 7 9 2 3 6 4 3 1
Menjadi
1 3 7 9 2 3 6 4 3 5
Langkah ke-2 :
Cari index bilangan terkecil dari data ke-2 sampai data terakhir untuk
disimpan di posisi-2. Dari data sebelumnya didapatkan bahwa data terkecil
berada di index ke-5. Tukarkan isi data ke-2 dengan data index ke-5.
1 3 7 9 2 3 6 4 3 5
Menjadi
1 2 7 9 3 3 6 4 3 5
Langkah ke-3 :
Cari index bilangan terkecil dari data ke-3 sampai data terakhir untuk
disimpan di posisi-3. Dari data sebelumnya didapatkan bahwa data terkecil
berada di index ke-5. Tukarkan isi data ke-3 dengan data index ke-5.
1 2 7 9 3 3 6 4 3 5
Menjadi
7. 1 2 3 9 7 3 6 4 3 5
Langkah ke-4 : Posisi terkecil = 6
1 2 3 9 7 3 6 4 3 5
Menjadi
1 2 3 3 7 9 6 4 3 5
Langkah ke-5 : Posisi terkecil = 9
1 2 3 3 7 9 6 4 3 5
Menjadi
1 2 3 3 3 9 6 4 7 5
Langkah ke-6 : Posisi terkecil = 8
1 2 3 3 3 9 6 4 7 5
Menjadi
1 2 3 3 3 4 6 9 7 5
Langkah ke-7 : Posisi terkecil = 10
1 2 3 3 3 4 6 9 7 5
Menjadi
1 2 3 3 3 4 5 9 7 6
Langkah ke-8 : Posisi Terkecil = 10
1 2 3 3 3 4 5 9 7 6
Menjadi
1 2 3 3 3 4 5 6 7 9
Langkah ke-9 : Posisi Terkecil = 9, Tidak ada pertukaran data
1 2 3 3 3 4 5 6 7 9
Menjadi
1 2 3 3 3 4 5 6 7 9
Algoritma di atas adalah :
a. lakukan perulangan i untuk mewakili langkah dari 1 sampai N-1,dimana N
adalah banyak data. Lakukan proses b.
b. Lakukan pencarian index terkecil dalam range data ke-i sampai data ke-N, dan
simpan index posisinya dalam variabel idxterkecil. Lanjutkan ke proses c.
Jika data ke-i lebih besar dari data ke-indexterkecil, maka tukarkan data ke-i
dengan data ke-indexterkecil.
3. Insertion Sort
4. Radix Sort
5. Merge Sort
6. Quick Sort
5. Penghancuran
Proses mengembalikan data array ke nilai awal.