SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Download to read offline
1.2 Kegiatan Belajar 4
Materi : Sistem Bilangan Coded Decimal dan Binary Coded Hexadecimal
Alokasi Waktu : 1 X 2 Jam Pertemuan
1.2.1. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu :
 Menjelaskan Sistem bilangan Coded Desimal dan Binari Coded Hexadesimal
 Menghitung bilangan Coded Desimal dan Binary Coded Hexadesimal
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang pengertian sistem bilangan BCD,
sistem bilangan BCH dan ASCII , kamu dapat mencari sumber referensi lain dari internet
atau di perpustakaan.
Mengkonversi bilangan yang bernilai besar memerlukan hitungan yang cukup
melelahkan. Melalui bilangan dalam Code Form maka pekerjaan konversi bilangan dapat
dipermudah dan dipercepat. Di bawah ini adalah Code Form dalam bilangan desimal,
bilangan oktal dan bilangan heksadesimal yang sering dipergunakan.
A. Bentuk BCD ( Binary Coded Decimal)
BCD merupakan sistem sandi dengan 6 bit, sehingga kombinasi yang dapat
digunakan sebagai sandi banyaknya adalah 2 pangkat 6 sama dengan 64 kombinasi.
Pada transmisi sinkron sebuah karakter dibutuhkan 9 bit, yang terdiri dari 1 bit awal, 6 bit
data, 1 bit paritas dan 1 bit akhir. (Kristanto, 2003, hal. 97)
BCD (Binary Coded Decimal) merupakan kode biner yang digunakan hanya untuk
mewakili nilai digit desimal saja, yaitu nilai angka 0 sampai dengan 9. BCD menggunakan
kombinasi dari 4 bit, sehingga sebanyak 16 (24
= 16) kemungkinan kombinasi yang bisa
diperoleh dan hanya 10 kombinasi yang digunakan.
Tabel 1.10 BCD 4-bit
BCD 4-bit Digit decimal
0000 0
0001 1
0010 2
0011 3
0100 4
0101 5
0110 6
0111 7
1000 8
1001 9
Bilangan desimal pada setiap tempat dapat terdiri dari 10 bilangan yang berbeda-
beda. Untuk bilangan biner, bentuk dari 10 elemen yang berbeda-beda memerlukan 4 bit.
Sebuah BCD mempunyai 4 bit biner untuk setiap tempat bilangan desimal.
Contoh Soal
Z10= 317
3 1 7 Desimal
0011 0001 0111 Binary Coded Decimal
Dalam contoh ini BCD terdiri dan 3 kelompok bilangan masing-masing terdiri dari 4
bit, dan jika bilangan desimal tersebut dikonversi ke dalam bilangan biner secara langsung
adalah 31710 = 1001111012 dan hanya memerlukan 9 bit. Untuk contoh proses sebaliknya
dapat dilihat di bawah ini.
Contoh Soal :
Decimal 0101 0001 0111 0000
Binary Coded Decimal 5 1 7 0
Jadi bentuk BCD di atas adalah bilangan Z10 = 5170.
(Heryanto. Dkk, 2014, hal. 16)
B. Bentuk BCH ( Binary Coded Hexadecimal)
Bilangan heksadesimal dalam setiap tempat dapat terdiri dari 16 bilangan yang
berbeda-beda angka dan huruf. Bentuk biner untuk 16 elemen memerlukan 4 bit.
Tabel 1.11 BCH
Digit hexadesimal 4 bit Digit hexadesimal 4 bit
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
0000
0001
0010
0011
0100
0101
0110
0111
1000
1001
A
B
C
D
E
F
1010
1011
1100
1101
1110
1111
Sebuah BCH mempunyai 4 bit biner untuk setiap tempat bilangan heksadesimal.
Contoh Soal
Z16 = 31AF
Bilangan Heksadesimal 3 1 A F
Binary CodedHexadecimal 0011 0001 1010 1111
Untuk proses sebaliknya, setiap 4 bit dikonversi ke dalam bilangan heksadesimal.
Contoh Soal
Binary Coded Hexadecimal 1010 0110 0001 1000
Bilangan Heksadesimal A 6 1 8
Jadi, bentuk BCH diatas adalah bilangan Z16 = A618.
C. ASCII Code-American Standard Code-for Information Interchange
Dalam bidang komputer mikro, ASCII Code mempunyai arti yang sangat khusus,
yaitu untuk mengkodekan karakter (huruf, angka, dan tanda baca yang Iainnya). Kode-
kode ini merupakan kode standar yang dipakai oleh sebagian besar sistem komputer
mikro. Selain huruf, angka dan tanda baca yang terdiri dari 32 karakter (contoh: ACK,
NAK), ASCII Code merupakan kontrol untuk keperluan transportasi data. Di bawah ini
adalah tabel 7 bit ASCII Code beserta beberapa penjelasan yang diperlukan.
Tabel 1.12ACII Code 7 bit
Singkatan Arti Bahasa Inggris
STX Awal dari text Start of Text
ETX Akhir dari text End of text
ACK Laporan balik positif Acknowledge
NAK Laporan balik negatif Negative Acknowledge
CAN Tidak berlaku Cancel
CR Carriage Return Carriage return
FF Form Feed Form Feed
LF Line Feed Line Feed
SP Jarak Space
DEL Hapus Delete
ASCII merupakan sandi 7 bit, sehingga terdapat 2 pangkat 7 yang berarti ada 128
macam simbol yang dapat disandikan dengan sistem sandi ini, sedangkan bit ke 8
merupakan bit paritas. Sandi ini dapat dikatakan yang paling banyak dipakai sebagai
standard pensinyalan pada peralatan komunikasi data. Untuk transmisi asinkron tiap
karakter disandikan dalam 10 atau 11 bit yang terdiri dari 1 bit awal, 7 bit data, 1 bit paritas,
1 atau 2 bit akhir.
Tabel 1.13 Sandi ASCII
000 001 010 011 100 101 110 111
1234 Octal 0 1 2 3 4 5 6 7
0000 00 NUL SOH STX EXT EOT ENG ACK BEL
0001 01 BS HT LF VT FF CR SO SI
0010 02 DLE DC1 DC2 DC3 DC4 NAK SYN ETB
0011 03 CAN EM SUB ESC FS GS RS VS
0100 04 SP ! ― # $ % & ‗
0101 05 ( ) * + , - . /
0110 06 0 1 2 3 4 5 6 7
0111 07 8 9 : ; < = > ?
1000 10 @ A B C D E F G
1001 11 H I J K L M N O
1010 12 P Q R S T U V W
1011 13 X Y Z [  ] ^ _
1100 14 ` A b c d e f g
1101 15 h I j k l m n o
1110 16 p Q r s t u v w
1111 17 x Y z { | } ~ DEL
1.4.2.1. Mengasosiasi/ menalar
Masalah penulisan Binary Coded Desimal (BCD) dan Binary Coded Hexadesimal (BCH) :
1. 1985 4. 4D5F
2. 2348 5. 2B
3. 567
Buatlah kesimpulan tentang permasalahan di atas dan kemudian ubahlah bilangan ke
dalam sistem bilangan biner!
1.4.2.2. Mengkomunikasikan
Presentasikanlah hasil kerja kelompokmu didepan kelas dengan penuh rasa percaya diri
tentang bilangan Binary Coded Desimal (BCD) dan Binary Coded Hexadesimal (BCH)!
BCD merupakan sistem sandi dengan 6 bit, sehingga kombinasi yang dapat
digunakan sebagai sandi banyaknya adalah 2 pangkat 6 sama dengan 64 kombinasi.
Pada transmisi sinkron sebuah karakter dibutuhkan 9 bit, yang terdiri dari 1 bit awal, 6
bit data, 1 bit paritas dan 1 bit akhir
Bilangan heksadesimal dalam setiap tempat dapat terdiri dari 16 bilangan yang
berbeda-beda (angka dan huruf. Bentuk biner untuk 16 elemen memerlukan 4 bit
ASCII Code merupakan kontrol untuk keperluan transportasi data.
Dalam bidang komputer mikro, ASCII Code mempunyai arti yang sangat khusus, yaitu
untuk mengkodekan karakter (huruf, angka, dan tanda baca yang Iainnya). Kode-kode
ini merupakan kode standar yang dipakai oleh sebagian besar sistem komputer mikro
1.2.2. Rangkuman

More Related Content

Similar to BILANGAN_DALAM_KODE (20)

6 sistem bilangan dan kode (pti)
6 sistem bilangan dan kode (pti)6 sistem bilangan dan kode (pti)
6 sistem bilangan dan kode (pti)
 
6 sistem bilangan dan kode (pti)
6 sistem bilangan dan kode (pti)6 sistem bilangan dan kode (pti)
6 sistem bilangan dan kode (pti)
 
Presentation6
Presentation6Presentation6
Presentation6
 
Sistem bilangan & kode
Sistem bilangan & kodeSistem bilangan & kode
Sistem bilangan & kode
 
Presentasi modul 6
Presentasi modul 6Presentasi modul 6
Presentasi modul 6
 
Assembly 01
Assembly 01Assembly 01
Assembly 01
 
P5-6
P5-6P5-6
P5-6
 
Presentasi bab 6
Presentasi bab 6Presentasi bab 6
Presentasi bab 6
 
BAB 1 Penyandian, BCD, BCH dan ASCII.pdf
BAB 1 Penyandian, BCD, BCH dan ASCII.pdfBAB 1 Penyandian, BCD, BCH dan ASCII.pdf
BAB 1 Penyandian, BCD, BCH dan ASCII.pdf
 
AOK 02
AOK 02AOK 02
AOK 02
 
Persentasi bab 6
Persentasi bab 6Persentasi bab 6
Persentasi bab 6
 
Modul6ppt
Modul6pptModul6ppt
Modul6ppt
 
Presentasi modul 6 - sistem bilangan
Presentasi modul 6 - sistem bilanganPresentasi modul 6 - sistem bilangan
Presentasi modul 6 - sistem bilangan
 
Bab 1 siskom
Bab 1 siskomBab 1 siskom
Bab 1 siskom
 
Modul6 terry
Modul6 terryModul6 terry
Modul6 terry
 
ppt BAB 1.pptx
ppt BAB 1.pptxppt BAB 1.pptx
ppt BAB 1.pptx
 
2 sistem-bilangan
2 sistem-bilangan2 sistem-bilangan
2 sistem-bilangan
 
Tugas rekayasa komputasional bcd
Tugas rekayasa komputasional bcdTugas rekayasa komputasional bcd
Tugas rekayasa komputasional bcd
 
Sistem Bilangan (modul 1)
Sistem Bilangan (modul 1)Sistem Bilangan (modul 1)
Sistem Bilangan (modul 1)
 
Kegiatan_Belajar.pdf
Kegiatan_Belajar.pdfKegiatan_Belajar.pdf
Kegiatan_Belajar.pdf
 

More from SitiFauriah

Bab 2 P.1 Mengenal Personal Komputer
Bab 2 P.1 Mengenal Personal Komputer Bab 2 P.1 Mengenal Personal Komputer
Bab 2 P.1 Mengenal Personal Komputer SitiFauriah
 
Pertemuan 1 bab ii relasi logik dan fungsi gerbang dasar
Pertemuan 1 bab ii relasi logik dan fungsi gerbang dasar Pertemuan 1 bab ii relasi logik dan fungsi gerbang dasar
Pertemuan 1 bab ii relasi logik dan fungsi gerbang dasar SitiFauriah
 
Pertemuan 3 aspek aspek teknologi komunikasi data dan suara
Pertemuan 3 aspek aspek teknologi komunikasi data dan suaraPertemuan 3 aspek aspek teknologi komunikasi data dan suara
Pertemuan 3 aspek aspek teknologi komunikasi data dan suaraSitiFauriah
 
Pertemuan 3 konversi bilangan
Pertemuan 3 konversi bilanganPertemuan 3 konversi bilangan
Pertemuan 3 konversi bilanganSitiFauriah
 
Materi 2 fungsi firewall pada jaringa n voip
Materi 2 fungsi firewall pada jaringa n voipMateri 2 fungsi firewall pada jaringa n voip
Materi 2 fungsi firewall pada jaringa n voipSitiFauriah
 
Tlj pertemuan 2 karakteristik dasar komunikasi data
Tlj pertemuan 2 karakteristik dasar komunikasi dataTlj pertemuan 2 karakteristik dasar komunikasi data
Tlj pertemuan 2 karakteristik dasar komunikasi dataSitiFauriah
 
Pertemuan 3 konversi bilangan
Pertemuan 3 konversi bilanganPertemuan 3 konversi bilangan
Pertemuan 3 konversi bilanganSitiFauriah
 
Alat pelindungan diri
Alat pelindungan diriAlat pelindungan diri
Alat pelindungan diriSitiFauriah
 
Petemuan 2 sistem bilangan
Petemuan 2 sistem bilanganPetemuan 2 sistem bilangan
Petemuan 2 sistem bilanganSitiFauriah
 
Pengertian ekstensi dan dila plan server sofwitch
Pengertian ekstensi dan dila plan server sofwitchPengertian ekstensi dan dila plan server sofwitch
Pengertian ekstensi dan dila plan server sofwitchSitiFauriah
 
Menerapkan k3 lh
Menerapkan k3 lhMenerapkan k3 lh
Menerapkan k3 lhSitiFauriah
 

More from SitiFauriah (13)

Bab 2 P.1 Mengenal Personal Komputer
Bab 2 P.1 Mengenal Personal Komputer Bab 2 P.1 Mengenal Personal Komputer
Bab 2 P.1 Mengenal Personal Komputer
 
Pertemuan 1 bab ii relasi logik dan fungsi gerbang dasar
Pertemuan 1 bab ii relasi logik dan fungsi gerbang dasar Pertemuan 1 bab ii relasi logik dan fungsi gerbang dasar
Pertemuan 1 bab ii relasi logik dan fungsi gerbang dasar
 
Pertemuan 3 aspek aspek teknologi komunikasi data dan suara
Pertemuan 3 aspek aspek teknologi komunikasi data dan suaraPertemuan 3 aspek aspek teknologi komunikasi data dan suara
Pertemuan 3 aspek aspek teknologi komunikasi data dan suara
 
Pertemuan 3 konversi bilangan
Pertemuan 3 konversi bilanganPertemuan 3 konversi bilangan
Pertemuan 3 konversi bilangan
 
Materi 2 fungsi firewall pada jaringa n voip
Materi 2 fungsi firewall pada jaringa n voipMateri 2 fungsi firewall pada jaringa n voip
Materi 2 fungsi firewall pada jaringa n voip
 
Tlj pertemuan 2 karakteristik dasar komunikasi data
Tlj pertemuan 2 karakteristik dasar komunikasi dataTlj pertemuan 2 karakteristik dasar komunikasi data
Tlj pertemuan 2 karakteristik dasar komunikasi data
 
Pertemuan 3 konversi bilangan
Pertemuan 3 konversi bilanganPertemuan 3 konversi bilangan
Pertemuan 3 konversi bilangan
 
Tlj pertemuan 1
Tlj pertemuan 1Tlj pertemuan 1
Tlj pertemuan 1
 
Tlj pertemuan 1
Tlj pertemuan 1Tlj pertemuan 1
Tlj pertemuan 1
 
Alat pelindungan diri
Alat pelindungan diriAlat pelindungan diri
Alat pelindungan diri
 
Petemuan 2 sistem bilangan
Petemuan 2 sistem bilanganPetemuan 2 sistem bilangan
Petemuan 2 sistem bilangan
 
Pengertian ekstensi dan dila plan server sofwitch
Pengertian ekstensi dan dila plan server sofwitchPengertian ekstensi dan dila plan server sofwitch
Pengertian ekstensi dan dila plan server sofwitch
 
Menerapkan k3 lh
Menerapkan k3 lhMenerapkan k3 lh
Menerapkan k3 lh
 

Recently uploaded

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 

Recently uploaded (20)

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 

BILANGAN_DALAM_KODE

  • 1. 1.2 Kegiatan Belajar 4 Materi : Sistem Bilangan Coded Decimal dan Binary Coded Hexadecimal Alokasi Waktu : 1 X 2 Jam Pertemuan 1.2.1. Tujuan Pembelajaran Setelah mengikuti pembelajaran, siswa mampu :  Menjelaskan Sistem bilangan Coded Desimal dan Binari Coded Hexadesimal  Menghitung bilangan Coded Desimal dan Binary Coded Hexadesimal Untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang pengertian sistem bilangan BCD, sistem bilangan BCH dan ASCII , kamu dapat mencari sumber referensi lain dari internet atau di perpustakaan.
  • 2. Mengkonversi bilangan yang bernilai besar memerlukan hitungan yang cukup melelahkan. Melalui bilangan dalam Code Form maka pekerjaan konversi bilangan dapat dipermudah dan dipercepat. Di bawah ini adalah Code Form dalam bilangan desimal, bilangan oktal dan bilangan heksadesimal yang sering dipergunakan. A. Bentuk BCD ( Binary Coded Decimal) BCD merupakan sistem sandi dengan 6 bit, sehingga kombinasi yang dapat digunakan sebagai sandi banyaknya adalah 2 pangkat 6 sama dengan 64 kombinasi. Pada transmisi sinkron sebuah karakter dibutuhkan 9 bit, yang terdiri dari 1 bit awal, 6 bit data, 1 bit paritas dan 1 bit akhir. (Kristanto, 2003, hal. 97) BCD (Binary Coded Decimal) merupakan kode biner yang digunakan hanya untuk mewakili nilai digit desimal saja, yaitu nilai angka 0 sampai dengan 9. BCD menggunakan kombinasi dari 4 bit, sehingga sebanyak 16 (24 = 16) kemungkinan kombinasi yang bisa diperoleh dan hanya 10 kombinasi yang digunakan. Tabel 1.10 BCD 4-bit BCD 4-bit Digit decimal 0000 0 0001 1 0010 2 0011 3 0100 4 0101 5 0110 6 0111 7 1000 8 1001 9 Bilangan desimal pada setiap tempat dapat terdiri dari 10 bilangan yang berbeda- beda. Untuk bilangan biner, bentuk dari 10 elemen yang berbeda-beda memerlukan 4 bit. Sebuah BCD mempunyai 4 bit biner untuk setiap tempat bilangan desimal. Contoh Soal Z10= 317 3 1 7 Desimal 0011 0001 0111 Binary Coded Decimal Dalam contoh ini BCD terdiri dan 3 kelompok bilangan masing-masing terdiri dari 4 bit, dan jika bilangan desimal tersebut dikonversi ke dalam bilangan biner secara langsung adalah 31710 = 1001111012 dan hanya memerlukan 9 bit. Untuk contoh proses sebaliknya dapat dilihat di bawah ini. Contoh Soal : Decimal 0101 0001 0111 0000 Binary Coded Decimal 5 1 7 0
  • 3. Jadi bentuk BCD di atas adalah bilangan Z10 = 5170. (Heryanto. Dkk, 2014, hal. 16) B. Bentuk BCH ( Binary Coded Hexadecimal) Bilangan heksadesimal dalam setiap tempat dapat terdiri dari 16 bilangan yang berbeda-beda angka dan huruf. Bentuk biner untuk 16 elemen memerlukan 4 bit. Tabel 1.11 BCH Digit hexadesimal 4 bit Digit hexadesimal 4 bit 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0000 0001 0010 0011 0100 0101 0110 0111 1000 1001 A B C D E F 1010 1011 1100 1101 1110 1111 Sebuah BCH mempunyai 4 bit biner untuk setiap tempat bilangan heksadesimal. Contoh Soal Z16 = 31AF Bilangan Heksadesimal 3 1 A F Binary CodedHexadecimal 0011 0001 1010 1111 Untuk proses sebaliknya, setiap 4 bit dikonversi ke dalam bilangan heksadesimal. Contoh Soal Binary Coded Hexadecimal 1010 0110 0001 1000 Bilangan Heksadesimal A 6 1 8 Jadi, bentuk BCH diatas adalah bilangan Z16 = A618. C. ASCII Code-American Standard Code-for Information Interchange Dalam bidang komputer mikro, ASCII Code mempunyai arti yang sangat khusus, yaitu untuk mengkodekan karakter (huruf, angka, dan tanda baca yang Iainnya). Kode- kode ini merupakan kode standar yang dipakai oleh sebagian besar sistem komputer mikro. Selain huruf, angka dan tanda baca yang terdiri dari 32 karakter (contoh: ACK, NAK), ASCII Code merupakan kontrol untuk keperluan transportasi data. Di bawah ini adalah tabel 7 bit ASCII Code beserta beberapa penjelasan yang diperlukan. Tabel 1.12ACII Code 7 bit Singkatan Arti Bahasa Inggris STX Awal dari text Start of Text ETX Akhir dari text End of text ACK Laporan balik positif Acknowledge NAK Laporan balik negatif Negative Acknowledge
  • 4. CAN Tidak berlaku Cancel CR Carriage Return Carriage return FF Form Feed Form Feed LF Line Feed Line Feed SP Jarak Space DEL Hapus Delete ASCII merupakan sandi 7 bit, sehingga terdapat 2 pangkat 7 yang berarti ada 128 macam simbol yang dapat disandikan dengan sistem sandi ini, sedangkan bit ke 8 merupakan bit paritas. Sandi ini dapat dikatakan yang paling banyak dipakai sebagai standard pensinyalan pada peralatan komunikasi data. Untuk transmisi asinkron tiap karakter disandikan dalam 10 atau 11 bit yang terdiri dari 1 bit awal, 7 bit data, 1 bit paritas, 1 atau 2 bit akhir. Tabel 1.13 Sandi ASCII 000 001 010 011 100 101 110 111 1234 Octal 0 1 2 3 4 5 6 7 0000 00 NUL SOH STX EXT EOT ENG ACK BEL 0001 01 BS HT LF VT FF CR SO SI 0010 02 DLE DC1 DC2 DC3 DC4 NAK SYN ETB 0011 03 CAN EM SUB ESC FS GS RS VS 0100 04 SP ! ― # $ % & ‗ 0101 05 ( ) * + , - . / 0110 06 0 1 2 3 4 5 6 7 0111 07 8 9 : ; < = > ? 1000 10 @ A B C D E F G 1001 11 H I J K L M N O 1010 12 P Q R S T U V W 1011 13 X Y Z [ ] ^ _ 1100 14 ` A b c d e f g 1101 15 h I j k l m n o 1110 16 p Q r s t u v w 1111 17 x Y z { | } ~ DEL 1.4.2.1. Mengasosiasi/ menalar Masalah penulisan Binary Coded Desimal (BCD) dan Binary Coded Hexadesimal (BCH) : 1. 1985 4. 4D5F 2. 2348 5. 2B 3. 567 Buatlah kesimpulan tentang permasalahan di atas dan kemudian ubahlah bilangan ke dalam sistem bilangan biner! 1.4.2.2. Mengkomunikasikan Presentasikanlah hasil kerja kelompokmu didepan kelas dengan penuh rasa percaya diri tentang bilangan Binary Coded Desimal (BCD) dan Binary Coded Hexadesimal (BCH)!
  • 5. BCD merupakan sistem sandi dengan 6 bit, sehingga kombinasi yang dapat digunakan sebagai sandi banyaknya adalah 2 pangkat 6 sama dengan 64 kombinasi. Pada transmisi sinkron sebuah karakter dibutuhkan 9 bit, yang terdiri dari 1 bit awal, 6 bit data, 1 bit paritas dan 1 bit akhir Bilangan heksadesimal dalam setiap tempat dapat terdiri dari 16 bilangan yang berbeda-beda (angka dan huruf. Bentuk biner untuk 16 elemen memerlukan 4 bit ASCII Code merupakan kontrol untuk keperluan transportasi data. Dalam bidang komputer mikro, ASCII Code mempunyai arti yang sangat khusus, yaitu untuk mengkodekan karakter (huruf, angka, dan tanda baca yang Iainnya). Kode-kode ini merupakan kode standar yang dipakai oleh sebagian besar sistem komputer mikro 1.2.2. Rangkuman