2. Pengertian Dosis Obat
• Dosis obat adalah suatu dosis pemakaian sekali
untuk peroral atau injeksi. Dalam pemberian terapi
obat yang rasional, dosis obat merupakan factor
penting dalam menghasilkan efek yang di inginkan,
bahkan dapat membahayakan apabila terjadi over.
2 Presentation title 20XX
3. Macan – macan Dosis
• Dosis lazim = dosis terapi : angka
patokanyang menunjukkan jumlah obat yanghar
us diberikan atau dipakai untuk mendapatkan
pengaruh sesuai dengan
khasiat obat yang dikehendaki
• Dosis maksimum : jml obat yg sebanyak-
banyaknya yg dapat diberikan kepada
seseorang tanpa menimbulkan pengaruh
keracunan
3 Presentation title 20XX
4. Lanjutan…
•
Dosis Toksis :
Jml Obat Yang Mampumenyebabkan Keracunan
Biladiberikan Kepada Seseorang Atauhewan Coba
• Dosis Letal : Jumlah Obat Yangdiberikan Kepada Seseoran
g Yangmampu Menyebabkan Kematian
4 Presentation title 20XX
5. Faktor yg mempengaruhi dosis
• 1. BERAT BADAN
• 2. LUAS PERMUKAAN BADAN
• 3. JENIS KELAMIN
• 4. WAKTU PEMBERIAN OBAT
• 5. STATUS PATOLOGI PENYAKIT
• 6. TERAPI DGN OBAT YG DIBERIKAN BERSAMAAN
• 7. BENTUK SEDIAAN DAN RUTE
5 Presentation title 20XX
6. WAKTU PEMBERIAN & STATUS PATOLOGIK
• Terkait interaksi obat denganmakanan
• Waktu, ketika obat diberikankadang2 mempengaruhi dosis
• Efek obat2 tertentu dapatdimodifikasi oleh kondisipatologis
pasien
6 Presentation title 20XX
7. TERAPI DGN OBAT YG BERSAMAAN
• Efek suatu obat dpt dimodifikasi dgn pemberian obat lainnya
secara bersamaan atau sebelumnya
• Berhubungan dengan interaksi obat
7 Presentation title 20XX
8. • CARA PERHITUNGAN DOSIS
•
• HAL YG PERLU DIPERHATIKAN :1. KELENGKAPAN RESEP2.
UMUR PASIEN3. SIGNA DAN CARA
PEMBERIAN4. ALAMAT PASIEN
8 Presentation title 20XX
9. RESEP
• RESEP ADALAH SURAT PERMINTAANTERTULIS YANG DIBUAT
OLEH DOKTER ,DOKTER GIGI, DOKTER HEWAN ATAUYG
DIBERI HAK DITUJUKAN KEPADAAPOTEKER UNTUK
MERACIK OBATKEPADA PASIEN
• RESMI : DITULIS SEORANG PEJABATPROFESIONAL KE
PEJABATPROFESIONAL LAIN
• RAHASIA : ISINYA MENYANGKUTBIDANG KEDOKTERAN
DANKEFARMASIAN
•
9 Presentation title 20XX
10. • RESEP
• •
• HARUS DITULIS LENGKAP DAN JELAS
• •
• KELENGKAPAN RESEP :1, NAMA DOKTER2, ALAMAT &
TELPON3. NO IZIN
PRAKTEK4. T4 & TANGGAL PENULISAN RESEP5. ATURAN PAK
AI6. PARAF OR TT DOKTER7. TANDA BUKA8. NAMA,
JMLA DAN ATURAN PAKAI OBAT9. NAMA
PASIEN10. TGL LAHIR & ALAMAT PASIEN
10 Presentation title 20XX
12. Peran nakes dalam penggunaan obat di RS
Introduction Summary
12 Presentation title 20XX
13. PRINSIP 7 BENAR
Benar Pasien
Benar Obat
Benar Dosis
Benar Cara/Rute Obat
Benar Waktu
Benar Informasi
Benar Dokumentasi
13
14. Benar Pasien & Pemakaian
Gelang Resiko
Obat yang akan diberikan hendaknya benar pada
pasien yang diprogramkan dengan cara
mencocokkan program pengobatan pada pasien,
nama, nomor register, alamat untuk mengidentifikasi
kebenaran obat.
Hal ini penting untuk membedakan dua klien dengan
nama yang sama, karena klien berhak untuk menolak
penggunaan suatu obat, dan klien berhak untuk
mengetahui alasan penggunaan suatu obat.
14
15. Benar Obat
Obat memiliki nama dagang dan nama generik dan pasien
harus mendapatkan informasi tersebut atau menghubungi
apoteker untuk menanyakan nama generik dari nama dagang
obat yang asing.
Jika pasien meragukan obatnya, maka petugas rumah sakit
harus memeriksanya lagi dan harus mengingat nama dan
obat kerja dari obat yang diberikan.
Sebelum mempersiapkan obat ke tempatnya, petugas harus
memperhatikan kebenaran obat sebanyak 3 kali yaitu saat
mengembalikan obat ke tempat penyimpanan, saat obat
diprogramkan, dan ketika memindahkan obat dari tempat
penyimpanan obat.
Jika labelnya tidak terbaca, isinya tidak boleh dipakai dan
harus dikembalikan ke bagian farmasi.
15
16. lanjutan
• Selalu perhatikan nama
dagang dan generiknya, serta
waspada LASA (Look Alike
Sound Alike) dan NORUM
(Nama Obat Rupa Mirip).
19. Benar obat
Sblm memberi obat, label pada botol atau kemasan obat harus diperiksa tiga
kali:
1. Saat membaca permintaan obat dan botol atau kemasan obat diambil dari
rak
2. Label botol atau kemasan obat dibandingkan dgn obat yang
diminta/sebelum menuang obat
3. Saat botol atau kemasan obat tersebut dikembalikan ke rak/setelah
menuang obat
Kalau Label Kagak kebaca gimana???
Bagaimana klo menerima instruksi lisan dari dokter ???
Bagaimana klo salah memberikan obat ???
Ini yg harus dipikirkan dan jadi perhatian semuanya termasuk PJRM
19 Presentation title 20XX
20. Dosis benar
• Untuk menghindari kesalahan pemberian obat dan agar perhitungan obat
benar untuk diberikan kepada pasien maka penentuan dosis harus
diperhatikan dengan menggunakan alat standar seperti alat untuk
membelah tablet, spuit atau sendok khusus, gelas ukur, obat cair harus
dilengkapi alat tetes.
• Beberapa hal yang harus diperhatikan:
• Cek Dosis yg diberikan oleh Dokter
• Perhatikan satuan dosis untuk minum obat
• Pemakaian Ukuran untuk Liquid adalah sendok teh, sendok makan,
gelas ukur, atau sendok takar
20 Presentation title 20XX
21. Benar Cara Pemberian
• Obat dapat diberikan melalui sejumlah rute yang
berbeda dan rute obat yang diberikan diantaranya
inhalasi, rektal, topikal, parenteral, sublingual, peroral.
• Faktor yang menentukan pemberian rute terbaik
ditentukan oleh tempat kerja obat yang diinginkan, sifat
fisik dan kimiawi obat, kecepatan respon yang
diinginkan, dan keadaan umum pasien.
21 Presentation title 20XX
22. Benar waktu
• Untuk dapat menimbulkan efek terapi dari obat dan
berhubungan dengan kerja obat itu sendiri, maka pemberian
obat harus benar-benar sesuai dengan waktu yang
diprogramkan.
• Obat yg memiliki efektivitas tertentu untuk mencapai atau
mempertahankan kadar di dalam darah yg memadai, terutama
harus diberikan pada waktu yg tetap
• Sebelum makan 1 jam sebelum makan (ab)
22 Presentation title 20XX
23. Benar informasi
• Tanggung Jawab Dokter adalah memberikan obat yang sesuai
dengan diagnosa medis yang ditegakkan baik itu Dx Utama dan
Dx Sekunder atau Komorbidnya, serta menjelaskan terlebih dahulu
ketika bertemu pasien untuk menuliskan resepnya
• Tanggungjawab perawat adalah memastikan pasien aman dan
terpenuhi kebutuhan dasar akan pengobatan dari dokternya, dan
mendampingi pasien ketika konsumsi obat.
• Tanggungjawab farmasi adalah menjelaskan informasi sejelasnya
kepada pasien dari segala aspeknya.
23 Presentation title 20XX
24. Benar dokumentasi
• Pemberian obat harus sesuai dengan standar prosedur yang berlaku di rumah
sakit.
• Petugas harus selalu mencatat informasi yang sesuai mengenai obat yang
telah diberikan serta respon klien terhadap pengobatan. Petugas harus
mendokumentasikan kepada siapa obat diberikan, waktunya, rute, dan dosis
setelah obat itu diberikan.
• Semua ttg pengobatan harus segera mungkin di dokumentasikan, yg meliputi
: nama obat, dosis, rute (t4 suntikan), waktu, taggal, inisial atau ttd perawat
dan reaksi pasien.
• Apabila pasien menolak harus segera didokumentasikan dan diberikan form
refussal dan akibat penundaan juga harus dikonsultasikan dan dicatat
24 Presentation title 20XX
25. Rute pemberian obat
harus berdasarkan
urgensinya, yg
diperhatikan :
1. Lama tidaknya masa kerja obat maupun kerja awal yang
dikehendaki
2. Stabilitas obat yang melewati bagian tubuh tertentu
3. Keamanan relatif dalam penggunaan elalui berbagai
macam rute
4. Rute yang tepat, menyenangkan dan dikehendaki
5. Harga obat dan urgensi pemakaiannya
6. Keadaan Pasien, dan banyak lainnya
26. Efek sistemik & Efek lokal
Efek sistemik diperoleh dari rute
pemberian:
Oral melalui saluran gastrointestinal atau
rectal
• Parenteral dengan cara intravena, intra
muskular, subkutan
• inhalasi langsung kedalam paru-paru
Efek lokal diperoleh dari rute pemberian:
Intaokular (oculer), Intranasal (nasalis), Aural
(auris) dengan jalan diteteskan.
Intrarespiratoral, berupa gas yang masuk ke
paru-paru, seperti inhalasi, tetapi beda
mekanisme
Rektal, Uretral dan Vaginal dengan jalan
dimasukkan.
26 Presentation title 20XX
28. Untung-Rugi pake Oral Drugs
Keuntungan
• Merupakan salah satu cara pemakaian obat
melalui mulut dan akan masuk ke dalam
tubuh melalui saluran pencernaan.
• Rute oral bertujuan untuk terapi dan
memberikan efek sistemik yang dikehendaki.
• Rute oral merupakan cara mengkonsumsi
obat yang dinilai paling mudah dan
menyenangkan, murah serta umumnya paling
aman
Kerugian
• bioavailibilitasnya banyak dipengaruhi oleh
beberapa faktor,
• iritasi pada saluran cerna,
• perlu kerjasama dengan penderita (tidak
dapat diberikan pada penderita koma),
• timbul efek lambat,
• tidak bermanfaat untuk pasien yang sering
muntah, diare, tidak sadar, tidak kooperatif;
• Untuk obat iritatif rasa tidak enak
penggunaannya terbatas, obat yang
inaktif/terurai oleh cairan lambung/ usus tidak
bermanfaat (penisilin G, insulin), absorpsi
obat tidak teratur.
28 Presentation title 20XX
29. Mekanisme kerja Obat 3 Fase
Fase Farmasetik
Fase Farmakokinetik Absorbsi
29 Presentation title 20XX
30. Fase Farmasetik (Disolusi)
Sekitar 80% obat diberikan melaui mulut; oleh karena itu,
farmasetik (disolusi) adalah fase pertama dari kerja obat.
Dalam saluran gastrointestinal, obat-obat perlu dilarutkan
agar dapat diabsorsi. Obat dalam bentuk padat (tablet
atau pil) harus didisintegrasi menjadi partikel-partikel kecil
supaya dapat larut ke dalam cairan, dan proses ini dikenal
sebagai disolusi. Tidak 100% dari sebuah tablet
merupakan obat.
Obat-obat dengan enteric-coated, EC (selaput enterik)
tidak dapat disintegrasi oleh asam lambung, sehingga
disintegrasinya baru terjadi jika berada dalam suasana
basa di dalam usus halus.
Tablet anti coated dapat bertahan di dalam lambung untuk
jangka waktu lama; sehingga, oleh karenanya obat-obat
demikian kurang efektif atau efek mulanya menjadi lambat.
Makanan dalam saluran gastrointestinal dapat menggaggu
pengenceran dan absorpsi obat-obat tertentu. Beberapa
obat mengiritasi mukosa lambung, sehingga cairan atau
makanan diperluan untuk mengencerkan konsentrasi obat.
30
31. Fase Farmakokinetik
Dokter dan perawat menggunakan pengetahuan
farmakokinetiknya ketika memberikan obat, memilih
rute pemberian obat, menilai resiko perubahan keja
obat, dan mengobservasi respons klien. Empat
proses yang termasuk di dalamnya adalah: absorpsi,
distribusi, metabolism (biotransformasi), dan ekskresi
(eliminasi).
31
32. Absorbsi
• Absorpsi adalah pergerakan partikel-partikel obat dari
konsentrasi tinggi dari saluran gastrointestinal ke dalam
cairan tubuh melalui absorpsipasif, absorpsi aktif,
rinositosis atau pinositosis.
• Absorpsi aktif umumnya terjadi melalui difusi (pergerakan
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah). Absorpsi
aktif membutuhkan carier atau pembawa untuk bergerak
melawan konsentrasi.
• Pinositosis berarti membawa obat menembus membran
dengan proses menelan.
• Absorpsi obat dipengaruhi oleh aliran darah, nyeri,
stress, kelaparan, makanan dan pH. Sirkulasi yang buruk
akibat syok, obat-obat vasokonstriktor, atau penyakit
yang merintangi absorpsi. Rasa nyeri, stress, dan
makanan yang padat, pedas, dan berlemak dapat
memperlambat masa pengosongan lambung, sehingga
obat lebih lama berada di dalam lambung.
32