Dokumen tersebut membahas tentang pertanian tradisional, yang didefinisikan sebagai sistem pertanian yang bersifat ekstensif, menggunakan alat sederhana, dan tidak menggunakan bahan kimia. Dokumen tersebut juga menjelaskan sejarah pertanian tradisional, contoh aktivitas pertanian tradisional seperti memanen padi menggunakan ani-ani, dan kelebihan sistem pertanian tradisional seperti melestari
1. Pertanian
Tradisional
1. M. Arya Firjatullah
2. Ferdianto
3. Muhammad Ariz Al Asy’Ary
4. M. Faisal
5. Ricky Syahputra
6. M. Ridho Nurdianto
Kelompok 2
2. Pengertian Pertanian Tradisional
Pertanian tradisional adalah model pengembangan pertanian yang bersifat ekstensif dan
belum memaksimalkan input yang ada, hal ini menjadi penyebab bahwa adanya sifat tak
menentu karena tempat untuk melakukan cocok tanam yang masih berpindah-pindah.
Sehingga pertanian tradisional merupakan pertanian yang akrab dengan lingkungan karena
tidak ada penggunaan pestisida selama proses produksi.
Adapun definisi pertanian tradisional menurut para ahli, antara lain:
Pracaya (2007), Pertanian tradisional adalah mekanime bertanam yang lazim dikenal
masyarakat dengan tidak mempergunakan berbagai bahan kimia seperti partisida atapun
pupuk kimia dengan penggunaan alat sederhana yang kadang memberikan hasil kurang
maksimal, meski memiliki nilai kesehatan yang lebih tinggi di bandingkan
dengan pertanian modern.
Contoh dari pertanian tradisional yaitu,
1. Pemanen padi menggunakan ani-ani
2. Alu dan lesung sebagai penumbuk padi tradisional
3. Sejarah Pertanian
Tradisional
Bercocok tanam telah dilakukan sejak zaman Neolitik.
Di zaman perunggu (5000 hingga 4000 SM),
bangsa Sumeria memiliki pembagian kerja di bidang
pertanian. Ketika panen, pekerjaan dilakukan secara
berkelompok dengan jumlah orang dalam setiap grup
sebanyak tiga orang. Sedangkan
usaha perternakan telah ada sejak ribuan
tahun. Anjing telah didomestikasikan sejak 15000
tahun yang lalu di Asia Timur untuk keperluan
berburu. Kambing dan domba didomestikasikan sejak
8000 tahun SM di Asia. Babi didomestikasikan
di Timur Tengah dan China sejak 7000 tahun
SM. Kuda didomestikasikan sejak tahun 4000 SM.
Metode
Bercocok Tanam
Di negara miskin atau kebudayaan pra-industri,
kebanyakan petani melakukan pertanian subsisten
sebuah sistem pertanian organik yang
mendayagunakan rotasi tanaman, penyisihan
benih tebang dan bakar, atau metode lainnya. Di
negara maju, petani memiliki sebidang lahan yang
luas dan pembudidayaan dilakukan dengan
memanfaatkan mesin pertanian untuk
mendapatkan efisiensi tinggi. Dengan
menggunakan mesin, jumlah tenaga kerja yang
dibutuhkan menjadi jauh berkurang.
Adapun alat-alat bercocok tanam yaitu,
- Pacul atau cangkul
- Garu tanah
- Arit
- Penancap / penanam benih (taju)
4. Untuk memenuhi
kebutuhan hidup petani
pada zaman dahulu
Sebagai proses
pembuktikan naluri
manusia untuk bertahan
hidup
Penanaman
bergantung pada
kondisi alam, cuaca
dan iklim
Menggunakan alat
sederhana seperti
ketam atau ani-ani
Menggunakan
lesung untuk
menumbuk gabah
setelah panen.
Kelestarian
Lingkungan Terjaga
Melestarikan Budaya
dalam Sistem Bertani
Tujuan Ciri-ciri Manfaat Kelebihan Kekurangan
Menjamin
kelestarian dan
terus berkembang
Tidak ada kerusakan
maupun pencermaran
lingkungan yang
terjadi
Menjaga kelestarian
budidaya pertanian
Modal masih
minim
Tenaga kerja
yang digunakan
cukup banyak
Pemakaian
teknologi yang
belum modern dan
berkembang
5. kesimpulan
Dalam hal ini umumnya pada sistem pertanian tradisional memakai
peralatan dan teknologi yang masih rendah atau belum modern/
berkembang. Dimana hal ini bisa memperlambat hasil yang diperoleh dan
membuang waktu dalam kegiatan budidaya, tetapi juga memiliki beberapa
keunggulan tentunya seperti menjaga klestarian dan terus berkembang,
meminimalisir kerusakan lingkungan yang terjadi akibat pennggunaan
pestisida yang berlebihan dan masih banyak lagi tentunya.
Thank You!