2. Keadaan Pangan di Indonesia
Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia,
karena itu pemenuhan atas pangan menjadi hak asasi setiap rakyat
Indonesia dalam mewujudkan sumber daya manusia yang
berkualitas untuk melaksanakan pembangunan nasional.
Keanekaragaman hayati pada system pertanian telah
mengalami kemerosotan yang nyata. Hal ini ditandai dengan
semakin sedikitnya jenis tanaman penyedia kebutuhan pangan
pokok yang mengancam terwujudnya ketahanan pangan.
Apabila kondisi ini dibiarkan terus berlangsung, maka kemampuan
nasional untuk meningkatkan produksi pangan akan menurun. Hal
ini dapat mengakibatkan terjadinya krisis pangan dimasa akan
datang.
4. Cara Meningkatkan Krisis Pangan di Indonesia
Pemanfaatan SDA
- Ketersediaan Pangan
- Keterjangkauan Pangan
- Membentuk Komisi independent yang
bertugas memantau stok aman kebutuhan
beras nasional
- Kualitas makanan dan nutrisis
Kebijakan Pemerintah
Menurut BPOM : Sumber makanan yang secara alamiah maupun
telah melalui proses, mengandung satu atau lebih senyawa yang
berdasarkan kajian-kajian ilmiah dianggap mempunyai fungsi-
fungsi fisiologis tertentu yang bermanfaat bagi kesehatan
Sumber Pangan Alternatif
Sorghum
Merupakan tanaman asli dari
wilayah-wilayah tropis dan
subtropic dibagian Pasifik
tenggara danAustralia asia.
Sejumlah Sumber lain
menyebutkan tanaman ini
berasal dariAfrika dengan 32
spesies
Spesies yang banyak
dibudidayakan
Sorgum bicolor (Japanicum)
Daerah Indonesia
yang mengkonsumsi
Sorgum
Di Indonesiak khususnya di
daerah Jawa, NTB dan NTT.
Di jawa sorgum dikenal
dengan nama Cantel dan
biasanya petani
menanamnya secara
tumpeng sari
5. Tentang
Sorghum
Secara Global Sorghum merupakan
tanaman pangan penting dan menduduki
peringkat setelah gandum, padi, jagung,
dan barley.
Sorghum dibudidayakan dibanyak
negara dan sekitar 80% arealpertanaman
berada di wilayah Afrika dan Asia.
Produsen sorghum dunia didominasi oleh
AS, India, Nigeria, China, Mexico, Sudan
dan Argentina
Klasifikasi
Tanaman
Sorghum
- Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
- Subkingdom : Tracheobionta
(Tumbuhan berpembuluh)
- Super Divisi : Spermatophyta
(Menghasilkan Biji)
- Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan
berbunga)
- Kelas: Liliopsida (Berkeping
satu/Monokotil)
- Sub Kelas : Commelinidae
- Ordo : Poales
- Famili : Poaceae (Suku rumput-
rumputan)
- Genus : Sorghum
Syarat
Tumbuh
- Suhu optimum 23° 30° C
- Kelembapan relative 20% 40%
- Suhu tanah ± 25 ° C
- Ketinggian ≤ 800 m dpl
- Curah hujan 375-425 mm/th
- pH 5,0-7,5
- Curah hujan yang diperlukan adalah
berkisar antara 375-425 mm
7. - Lahan dibersihkan dari sisa-sisa tanaman
- Dicangkul atau dibajak 2 kali
- Penggaruan dan ratakan
- Setelah rata dibuat saluran drainase di
sekeliling atau ditengah
- Berikan Pupuk Organik
- Pengolahan tanah ini bertujuan antara lain
untuk memperbaiki struktur tanah,
memperbesar persediaan tanah,
mempercepat pelapukan, meratakan tanah
dan memberantas gulma
- Sebaiknya dilakukan 2-4 minggu sebelum
tanam
Persiapan Lahan - Pada umumnya tanaman sorgum ditanam
sebagai tanaman serta pada tanaman
pokok padi gogo, kedelai atau tanaman
palawija lainnya.
- Bila ditanam secara monokultur populasi
tanaman per/hektar sekitar 100.000-
150.000
- Jarak tanam yang dianjurkan adalah 75 x
25 Cm atau 75 x 20 Cm dengan 2 tanaman
perlubang
- Peningkatan Populasi di atas 150.000
- Pada waktu menanam, benih ditanam 2-3
biji perlubang
- Penjarangan menjadi 2 tanaman
perlubang, dilakukan pada umur 2 minggu
setelah tanam
- Penyulaman dapat dilakukan dengan biji
atau dengan pemindahan tanaman yang
lama umurnya (trans planting) dengan cara
putaran
CaraTanam
- Pupuk nitrogen dengan dosis 90 kg
Nitrogen atau sama dengan 2 kwintal
urea/hektar
- Penambahan pupuk PROS sebanyak
45 kg atau 1 kwintalTSP
- Pemupukan dengan kalium dilakukan
dengan dosis 30kg k20 per/hektar
Pemupukan
- Pupuk N diberikan dua kali yaitu
1/3 bagian pada waktu tanam
bersama-sama dengan seluruh
pupuk
- Pupuk P dan K dan 2/3 bagian
sisanya diberikan pada umur 1
bulan setelah tanam
- Diberikan dengan cara
menyebarnya dalam larikan
sedalam ± 1 Cm
- Untuk pemupukan pertama
jaraknya 7 Cm di kiri kanan
barisan tanaman, sedangkan
pemupukan kedua jaraknya ± 15
cm
Waktu dan Cara
Pemupukan
- Penyiangan Pertama dapat
dilakukan pada saat tanaman
sorgum berumur 10-15 hari setelah
tanam
- Penyiangan kedua dilakukan
bersama-sama pembubunan
setelah pemupukan kedua.
- Pembununan dimaksud untuk
memperkokoh batang dilakukan
pada saat penyiangan tanaman
Penyiangan dan
Pembubunan
8. Manfaat dari Sorgum
1. Kesehatan pencernaan
2. Kesehatan jantung
3. Mencegah Kanker
4. Mengontrol diabetes
5. Mengontrol celiac
6. Kesehtan tulang
7. Perkembangan sel darah merah
8. Kestabilan energi
9. Kesehatan tiroid
10. Meningkatkan daya kognitif
9. Tanaman sorghum memiliki berbagai Peluang bagi Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) dan masyarakat di sekitarnya. Berikut adalah beberapa manfaat tanaman
sorghum bagi BUMDes:
Pendapatan Tambahan:
Sorghum dapat menjadi sumber pendapatan
tambahan bagi BUMDes melalui penjualan biji
sorghum, dedak, atau produk olahan seperti tepung
sorghum, gula sorghum, atau sirup sorghum.
Pemberdayaan Petani Lokal:
Budidaya sorghum dapat menjadi sarana untuk
memberdayakan petani lokal, terutama mereka
yang tinggal di daerah dengan kondisi tanah dan
iklim yang sesuai untuk pertumbuhan sorghum.
Pemberdayaan Perempuan:
Budidaya sorghum dapat menjadi peluang untuk
memperkuat peran perempuan dalam pertanian
dan pengolahan produk-produk sorghum di tingkat
lokal.
.
Diversifikasi Produk:
BUMDes dapat mengembangkan
berbagai produk olahan dari
sorghum untuk meningkatkan nilai
tambah dan daya tarik pasar lokal
maupun regional.
Konservasi Lingkungan:
Sorghum umumnya membutuhkan lebih sedikit air
daripada tanaman serealia lainnya seperti jagung,
sehingga dapat menjadi pilihan yang lebih ramah
lingkungan dalam pengelolaan sumber daya air.
Peningkatan Kemandirian Pangan:
Sorghum dapat menjadi komoditas penting untuk
meningkatkan kemandirian pangan di tingkat lokal.
Produk-produk sorghum dapat menjadi alternatif
yang lebih terjangkau dan dapat diandalkan bagi
masyarakat setempat.
Pengembangan Ekowisata:
BUMDes dapat memanfaatkan budidaya
sorghum sebagai bagian dari
pengembangan ekowisata, misalnya
dengan mengadakan tur petani atau
program edukasi tentang pertanian
berkelanjutan.
Pemerintah telah menerbitkan Permendesa Nomor 4 tahun 2015
tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran
Badan Usaha Milik Desa, yang menjadi pedoman bagi daerah dan
desa dalam pembentukan dan pengelolaan BUMDes Dengan
memanfaatkan potensi sorghum secara optimal, BUMDes dapat
berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal,
mengembangkan ekonomi pedesaan, dan mempromosikan
pertanian berkelanjutan serta keberlanjutan lingkungan.