SlideShare a Scribd company logo
1 of 56
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
PRODI AKUNTANSI
© 2013
Materi
• Definisi SCM
• Manfaat
• Prinsip-Prinsip
• Persyaratan
• Tantangan Penerapan
• Perkembangan SCM
Supply chain
Sebuah rangkaian atau jaringan perusahaan - perusahaan
yang bekerja secara bersama-sama untuk membuat dan
menyalurkan produk atau jasa kepada konsumen akhir.
Rangkaian atau jaringan ini terbentang dari penambang
bahan mentah (di bagian hulu) sampai retailer / toko
(pada bagian hilir).
Supply chain
Ada 3 macam hal yang harus dikelola dalam supply chain
yaitu :
• Pertama, aliran barang dari hulu ke hilir contohnya bahan
baku yang dikirim dari supplier ke pabrik, setelah produksi
selesai dikirim ke distributor, pengecer, kemudian ke
pemakai akhir.
• Kedua, aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari hilir
ke hulu dan
• Ketiga adalah aliran informasi yang bisa terjadi dari hulu
ke hilir atau sebaliknya.
Supply chain
Supply chain
• Dalam kondisi nyata tidak sesederhana sebagaimana
diatas, contoh sebuah produk sederhana yaitu biskuit
kaleng.
• Pihak yang terlibat dalam supply chain biskuit kaleng
tersebut adalah :
Skema hubungan yang bisa dibentuk adalah sebagai berikut :
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
12
11
11
11
11
1. penghasil gandum
2. penghasil tebu
3. penghasil garam
4. penghasil aluminium
5. pabrik tepung terigu
6. pabrik gula
7. distributor garam
8. pabrik kaleng
9. pabrik biskuit
10. distributor biskuit
11. supermarket
12. perusahaan transportasi dan
pergudangan.
Supply Chain Management (SCM)
• Supply Chain Management (SCM) menekankan pada pola terpadu
menyangkut proses aliran produk dari supplier, manufaktur,
retailer hingga pada konsumen akhir.
• Dalam konsep SCM rangkaian aktivitas antara supplier hingga
konsumen akhir adalah dalam satu kesatuan tanpa sekat yang
besar.
• Mekanisme informasi antara berbagai komponen tersebut
berlangsung secara transparan.
Supply Chain Management (SCM)
• Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Supply Chain
Management (SCM) adalah suatu konsep yang menyangkut pola
pendistribusian produk yang mampu menggantikan pola-pola
pendistribusian produk secara tradisional.
• Pola baru ini menyangkut aktivitas pendistribusian, jadwal
produksi, dan logistik.
Supply Chain Management (SCM)
• Manajemen rantai pasokan (supply chain management) adalah
pengintegrasian aktivitas pengadaan bahan dan pelayanan,
pengubahan menjadi barang setengah jadi dan produk akhir,
serta pengiriman ke pelanggan.
• Seluruh aktivitas ini mencakup aktivitas pembelian dan
outsourcing, ditambah fungsi lain yang penting bagi hubungan
antara pemasok dengan distributor.
Supply Chain Management (SCM)
• Fokus utama dari SCM adalah sinkronisasi proses untuk kepuasan
pelanggan.
• Semua supply chain pada hakekatnya memperebutkan pelanggan
dari produk atau jasa yang ditawarkan.
• Semua pihak yang berada dalam satu rantai supply chain harus
bekerja sama satu dengan lainnya semaksimal mungkin untuk
meningkatkan pelayanan dengan harga murah, berkualitas, dan
tepat pengirimannya.
Supply Chain Management (SCM)
• SCM diperlukan oleh perusahaan yang sudah mengarah pada
pengelolaan dengan sistem just in time, karena konsep just in
time sangat menekankan ketepatan waktu kedatangan material
dari pemasok sampai ke tangan konsumen sesuai dengan yang
ditetapkan.
• Artinya, kedisiplinan dan komitmen seluruh mata rantai harus
benar-benar dilaksanakan, sehingga apabila terjadi
penyimpangan pada salah satu mata rantai saja, maka akan
mengganggu pasokan material secara keseluruhan dan
menghambat kelancaran tugas dari mata rantai yang lain, karena
tidak adanya persediaan.
Lingkup SCM
Apabila mengacu pada sebuah perusahaan manufaktur, kegiatan-
kegiatan utama yang masuk dalam klasifikasi SCM adalah :
•kegiatan merancang produk baru (product development)
•kegiatan mendapatkan bahan baku (procurement)
•kegiatan merencanakan produksi dan persediaan (planning and
control)
•kegiatan melakukan produksi (production)
•kegiatan melakukan pengiriman (distribution)
Lingkup SCM
Bagian Lingkup kegiatan antara lain
Pengembangan Produk Melakukan riset pasar, merancang produk baru, melibatkan supplier dalam
perancangan produk baru
Pengadaan Memilih supplier mengevaluasi kinerja supplier, melakukan pembelian bahan
baku dan komponen, memonitor supply risk, membina dan memelihara
hubungan dengan supplier
Perencanaan dan
Pengendalian
Demand planning, peramalan permintaan, perencanaan kapasitas,
perencanaan produksi dan persediaan
Produksi Eksekusi produksi, pengendalian kualitas
Distribusi Perencanaan jaringan distribusi, penjadwalan pengiriman, mencari dan
memelihara hubungan dengan perusahaan jasa pengiriman, memonitor
service level di tiap pusat distribusi
Pengembangan Produk
• Sangat penting terutama bagi industri inovatif seperti
industri garmen, komputer, elektronik, packaging,
dsb. Hal ini dikarenakan product life cycle-nya
pendek.
• Menghasilkan sebuah rancangan produk bisa
memakan waktu dan biaya yang sangat besar, padahal
disisi lain perusahaan dituntut untuk bisa
menghasilkan rancangan dalam waktu cepat dan
biaya yang murah.
Pengembangan Produk
Dalam merancang perusahaan harus mempertimbangkan beberapa
hal :
•Pertama, aspirasi atau keinginan pelanggan, oleh karena itu
dibutuhkan riset pasar yang memadai.
•Kedua, produk yang dirancang harus mencerminkan ketersediaan
dan sifat-sifat bahan baku. Dalam praktek SCM modern,
melibatkan supplier adalah kunci dalam proses perancangan
produk baru.
Pengembangan Produk
•Ketiga, fasilitas produksi yang akan dimiliki atau dibangun,
jadi aspek manufacturability perlu dipertimbangkan.
•Keempat, produk yang dirancang harus sedemikian rupa
sehinga kegiatan pengiriman mudah dilakukan dan tidak
menimbulkan biaya-biaya persediaan yang berlebihan
disepanjang suppply chain.
•Kelima, aspek lingkungan, dituntut rancangan yang ramah
lingkungan dan mudah didaur ulang.
Pembelian (Procurement)
• Dituntut mempunyai keahlian bernegosiasi, memiliki
kemampuan untuk menerjemahkan strategis
perusahaan ke dalam system pemilihan dan evaluasi
supplier.
Pembelian (Procurement)
• Tugas rutinnya adalah melakukan pembelian bahan
baku, komponen, jasa dsb.
• Diharapkan dapat menciptakan kolaborasi jangka
panjang dengan supplier - supplier relevan,
melibatkan mereka dalam perancangan produk baru,
mengevaluasi supply risk dan sebagainya.
Perancangan dan Pengendalian
Bagian ini bertugas untuk menciptakan koordinasi
taktis maupun operasional sehingga kegiatan produksi,
pengadaan material, maupun pengiriman produk bisa
dilakukan dengan efisien dan tepat waktu.
Perancangan dan Pengendalian
Koordinasi yang dilakukan tidak hanya di internal tapi
dalam supply chain, misal menentukan berapa banyak
produk akan diproduksi, informasi tentang data
penjualan terakhir di tingkat ritel serta berapa banyak
stock produk yang masih mereka miliki adalah penting
bagi pabrik.
Perancangan dan Pengendalian
• Bahkan ritel dengan perusahaan saling koordinasi
untuk menentukan rencana produksi jangka
menengah atau pendek (P&G, Sara Lee, K-Mart,
Warner Lambert)
Produksi
• Bagian ini bertugas secara fisik melakukan
transformasi dari bahan baku, bahan setengan jadi
atau komponen menjadi produk jadi.
• Kegiatan produksi dalam konteks SCM tidak harus
dilakukan dalam perusahaan.
Produksi
• Banyak perusahaan melakukan outsourcing yaitu
memindahkan kegiatan produksi ke pihak
subkontraktor, sementara perusahaan konsentrasi ke
kegiatan yang menjadi core competency mereka.
Contoh perusahaan sepatu Nike.
Produksi
Dalam kegiatan produksi konsep lean manu-fakturing yang
memen-tingkan efisiensi manufacturing yang menekankan
pada fleksibilitas dan ketangkasan merespon perubahan
adalah dua hal yang penting.
Distribusi/ pengiriman
• Tugas dalam lingkup supply chain adalah mengirim
produk tersebut agar sampai di tangan pelanggan
pada waktu dan tempat yang tepat.
Distribusi / pengiriman
• Aktivitas ini dapat dilakukan sendiri oleh perusahaan
atau diserahkan ke perusahaan jasa transportasi.
• Dalam cakupan kegiatan distribusi, perusahaan harus
merancang jaringan distribusi yang tepat dengan
mempertimbangkan aspek biaya, aspek fleksibilitas
dan aspek kecepatan respon terhadap pelanggan.
Fungsi Fisik dan Mediasi Pasar
• Kegiatan mediasi pasar bertujuan untuk mencari titik
temu antara apa yang diinginkan pelanggan dengan
apa yang dibuat dan dikirim oleh supply chain.
Fungsi Fisik dan Mediasi Pasar
Melakukan survey pasar untuk mendapatkan model
produk apa yang disukai oleh pelanggan pada suatu
musim jual, merancang produk yang mencerminkan
keinginan pasar tersebut, meramalkan tingkat
permintaan dan pelayanan purna jual merupakan
aktivitas media pasar.
Fungsi Fisik dan Mediasi Pasar
• Kegiatan mediasi sangat penting bagi supply chain
yang memproduksi produk inovatif.
• Kegiatan fisik dan mediasi pasar harus berjalan
dengan sinergis di dalam supply chain.
Fungsi Fisik dan Mediasi Pasar
Aktivitas Fisik Aktivitas mediasi pasar
• sourcing (mencari bahan baku)
• penyimpanan material/produk
• distribusi / transportasi
• pengembalian produk (return)
• riset pasar
• pengembangan produk
• penetapan harga diskon
• pelayanan purna jual
Manfaat SCM
• Kepuasan pelanggan, Konsumen atau pengguna produk
merupakan target utama dari aktivitas proses produksi setiap
produk yang dihasilkan perusahaan. Konsumen atau pengguna
yang dimaksud dalam konteks ini tentunya konsumen yang setia
dalam jangka waktu yang panjang.
• Untuk menjadikan konsumen setia, maka terlebih dahulu
konsumen harus puas dengan pelayanan yang disampaikan oleh
perusahaan.
Manfaat SCM
• Meningkatkan pendapatan, Semakin banyak konsumen yang
setia dan menjadi mitra perusahaan berarti akan turut pula
meningkatkan pendapatan perusahaan, sehingga produk-produk
yang dihasilkan perusahaan tidak akan ‘terbuang’ percuma,
karena diminati konsumen.
• Menurunnya biaya, Pengintegrasian aliran produk dari perusahan
kepada konsumen akhir berarti pula mengurangi biaya-biaya pada
jalur distribusi.
Manfaat SCM
• Pemanfaatan asset semakin tinggi. Aset terutama faktor
manusia akan semakin terlatih dan terampil baik dari segi
pengetahuan maupun keterampilan. Tenaga manusia akan
mampu memberdayakan penggunaan teknologi tinggi
sebagaimana yang dituntut dalam pelaksanaan SCM.
• Peningkatan laba. Dengan semakin meningkatnya jumlah
konsumen yang setia dan menjadi pengguna produk, pada
gilirannya akan meningkatkan laba perusahaan.
• Perusahaan semakin besar. Perusahaan yang mendapat
keuntungan dari segi proses distribusi produknya lambat laun
akan menjadi besar, dan tumbuh lebih kuat.
Prinsip – Prinsip SCM
Anderson, Britt & Frave (1997) memberikan 7 prinsip SCM untuk
membantu para manajer dalam merumuskan strategi pelaksanaan
SCM, yaitu:
1. Segmentasi pelanggan berdasarkan kebutuhannya.
2. Sesuaikan jaringan logistik untuk melayani kebutuhan
pelanggan yang berbeda.
3. Dengarkan signal pasar dan jadikan signal tersebut sebagai
dasar dalam perencanaan kebutuhan (demand planning)
sehingga bisa menghasilkan ramalan yang konsisten dan alokasi
sumber daya yang optimal.
4. Diferensiasi produk pada titik yang lebih dekat dengan konsumen
dan percepat konversinya di sepanjang rantai supply.
5. Kelola sumber-sumber supply secara strategis untuk mengurangi
ongkos kepemilikan dari material maupun jasa.
6. Kembangkan strategi teknologi untuk keseluruhan rantai supply yang
mendukung pengambilan keputusan berhirarki serta berikan
gambaran yang jelas dari aliran produk, jasa, maupun informasi.
7. Adopsi pengukuran kinerja untuk sebuah supply chain secara
keseluruhan dengan maksud untuk meningkatkan pelayanan kepada
konsumen akhir.
Persyaratan Penerapan SCM
1. Dukungan manajemen.
Manajemen semua level dari strategis sampai operasional harus
memberikan dukungan mulai dari proses perencanaan,
pengorganisasian, koordinasi, pelaksanaan, sampai pengendalian.
Persyaratan Penerapan SCM
2. Pemasok.
Sebelum membangun komitmen dan melaksanakan ‘kontrak kerja’
dengan para pemasok, maka perusahaan terlebih dahulu harus
melaksanakan evaluasi pemasok. Evaluasi pemasok dilakukan
apabila untuk material yang sama dapat diperoleh lebih dari satu
alternatif pemasok. Setidaknya ada tiga kriteria dalam melakukan
evaluasi pemasok, yaitu: keadaan umum pemasok, keadaan
pelayanan, dan keadaan material. Beberapa contoh indikator dari
setiap kriteria evaluasi pemasok adalah sebagai berikut (Gaspersz,
2002):
Persyaratan Penerapan SCM
• Keadaan umum pemasok
• Ukuran atau kapasitas produksi
• Kondisi finansial
• Kondisi operasional
• Fasilitas riset dan desain
• Lokasi geografis
• Hubungan dagang antar industry
• Keadaan pelayanan
• Waktu penyerahan material
• Kondisi kedatangan material
• Kuantitas pemesanan yang ditolak
• Penanganan keluhan dari
pembeli
• Bantuan teknik yang diberikan
• Informasi harga yang
diberikan
• Keadaan material
• Kualitas material
• Keseragaman material
• Jaminan dari pemasok
• Keadaan pengepakan
(pembungkusan)
Persyaratan Penerapan SCM
Dari ketiga kriteria tersebut, bobot (berdasarkan tingkat
kepentingan) yang terbesar diberikan pada kriteria keadaan
material, karena keadaan material akan mempengaruhi kinerja
fungsi produksi dan operasi khususnya kualitas produk. Selanjutnya
dilakukan penilaian untuk setiap indikator dan dihitung total skor-
nya.
Persyaratan Penerapan SCM
3. Distributor
sebagai perantara produk perusahaan sampai ke tangan konsumen
akhir. Intensitas saluran distribusi yang ideal bagi suatu
perusahaan adalah bagaimana menyajikan jenis produk secara
luas dalam pemuasan kebutuhan konsumen (Sitaniapessy, 2001).
Satu kunci yang penting dalam mengelola saluran distribusi adalah
menentukan berapa banyak saluran distribusi yang dikembangkan
serta membentuk suatu pola kemitraan yang menunjang
pemasaran suatu produk dalam area pemasaran tertentu.
Persyaratan Penerapan SCM
4. Transparansi arus informasi.
Untuk dapat mendukung arus informasi yang transparan dari
seluruh mata rantai yang terlibat dalam SCM diperlukan komitmen
(dapat dicapai melalui kemitraan dan kesepakatan) disertai
dengan ketersediaan database.
Konsep database yang dimaksud dalam hal ini bukan hanya
kumpulan data yang dikelola dan dikendalikan secara terpusat,
melainkan data tersebut harus memenuhi lima kriteria sebagai
berikut :
Persyaratan Penerapan SCM
a. Ketersediaan, kapanpun diperlukan harus tersedia disertai
dengan kemudahan akses.
b. Kemampuan dipergunakan untuk berbagi kebutuhan terkait
c. Kemampuan data untuk selalu berkembang dalam konteks yang
efektif
d. Jumlah data tidak tergantung kondisi fisik penyimpan data
(penyimpan data yang harus menyesuaikan jumlah data)
e. Konsistensi dan validitas data
Tantangan SCM
1. Lingkungan makro dan eksternal.
• Inflasi
• Persaingan di tingkat global
• Perkembangan teknologi
• Masalah infrastruktur (birokrasi yang rumit)
Tantangan SCM
2. Lingkungan mikro ( Perusahaan )
a. Pengukuran kinerja yang tidak terdefinisikan dengan baik
b. Customer service tidak didefinisikan dengan jelas, tidak ada
pengukuran terhadap kelambatan respon dalam pelayanan, dan
sebagainya.
c. Status data pengiriman yang tidak akurat dan sering terlambat.
d. Sistem informasi tidak efisien.
e. Dampak ketidakpastian diabaikan.
f. Kebijakan inventori terlalu sederhana, faktor-faktor ketidakpastian
tidak diperhitungkan dalam pembuatan kebijakan-kebijakan
tersebut, kadang-kadang terlalu statis dan generik.
Tantangan SCM
g. Diskriminasi terhadap internal customer. Prioritasnya rendah,
service levelnya tidak terukur, sistem insentifnya tidak tepat.
h. Koordinasi antar aktivitas suplai, produksi, dan pengiriman tidak
bagus.
i. Analisis metode-metode pengiriman tidak lengkap, tidak ada
pertimbangan efek persediaan dan waktu respon.
j. Definisi ongkos-ongkos persediaan tidak tepat.
k. Ada kendala komunikasi antar organisasi.
l. Perancangan produk maupun proses tidak memperhitungkan konsep
supply chain.
m. Perancangan dan operasional supply chain dibuat secara terpisah.
Tantangan SCM
n. Supply chain tidak lengkap, fokusnya sering hanya pada operasi
internal saja. Untuk mengatasi tantangan tersebut, terlebih
dahulu perusahaan harus melakukan perbaikan dan membangun
komitmen di lingkungan internal perusahaan tersebut, baru
kemudian membangun kemitraan dan komitmen dengan mata
rantai lain di lingkungan eksternal. Satu hal yang juga penting
dalam mengatasi tantangan untuk penerapan SCM adalah
mengelola informasi dalam sebuah sistem yang harus
mendukung proses pengambilan keputusan di wilayah
penerapan SCM.
Perkembangan-perkembangan SCM
• Just In Time (JIT), prinsip ini menekankan pada kemitraan yang
erat antara perusahaan dengan pemasoknya, dan pemasok akan
memiliki wakil di perusahaan yang disuplainya. Wakil tersebut
berfungsi menggantikan peran bagian pembelian di perusahaan
pembeli. Atas nama perusahaan pembeli, wakil tersebut akan
membuat order pembelian ke perusahaannya berdasarkan
rencana produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan
pembeli.
Perkembangan-perkembangan SCM
• Praktek ini memungkinkan kedua belah pihak untuk
merundingkan rencana-rencana produksi maupun pembelian
sehingga menguntungkan kedua belah pihak. Perusahaan pembeli
akan lebih mudah menegosiasikan jadwal pengiriman karena
wakil tadi sewaktu-waktu bisa ditemui di perusahaannya.
Demikian pula wakil tadi akan lebih banyak memberikan masukan
tentang kemampuan perusahaannya untuk memasok kebutuhan
material atau bahan baku yang dibutuhkan perusahaan pembeli.
Perkembangan-perkembangan SCM
• Vendor Managed Inventory (VMI), adalah merupakan salah satu variasi
dari JIT II. Konsep ini banyak digunakan oleh para pemasok yang
mensuplai bisnis retail. Selama ini pihak retail yang berkewajiban
membuat order pembelian untuk menjaga kelangsungan persediaan
dari setiap item yang terjual. Pada VMI kebalikannya, justru
pemasoklah yang berkewajiban untuk menentukan kapan dan berapa
jumlah suatu item harus dikirim ke retailnya, berdasarkan informasi
tingkat penjualan dan ketersediaan stock yang ada di retail tersebut.
Pada VMI pertukaran informasi yang lancar sangat diperlukan.
Pemasok akan mampu membuat keputusan yang baik, apabila
informasi tingkat kebutuhan maupun tingkat persediaan yang dimiliki
pihak retail bisa diakses dengan mudah.
Perkembangan-perkembangan SCM
• Global Pipeline Management (GPM), konsep ini didasarkan pada
teori kontrol di mana aliran material atau produk akan optimal
bila dikontrol dari satu titik. Aliran material atau produk pada
konsep GPM hendaknya dikendalikan oleh satu pihak atau chanel
dalam supply chain, yang lain mengikuti dan mendukung dengan
memberikan informasi yang diperlukan.
Peran Teknologi Internet
• Aplikasi internet dalam konteks Supply Chain
Manajement yaitu :
•Electronic Procurement (e-Procurement )
•Electronic Fulfillment (e - Fulfilment )
Electronic Procurement
Salah satu model pengadaan yang mendukung hubungan jangka pendek
adalah e-Auction yaitu suatu aplikasi untuk mendukung kegiatan lelang
yang dilakukan secara elektronik.
Pada model ini pembeli bisa mengundang beberapa calon supplier untuk
menawarkan harga atas produk dengan spesifikasi dan jumlah tertentu
dalam waktu yang telah ditentukan. Supplier dengan harga rendah yang
akan dianggap menang. Proses lelang ini dilakukan dengan media
Internet.
Electronic Fulfilment
• Fulfilment adalah pemenuhan pesanan pelanggan.
• Menerima order dari pelanggan, bisa melalui email atau web
based ordering
• Mengelola transaksi.
• Manajemen gudang yang meliputi pengendalian persedian produk
dan kegiatan administrasi gudang secara umum.
Electronic Fulfilment
• Komunikasi dengan pelanggan untuk memberikan
informasi status pesanan, dukungan teknis dsb.
• Kegiatan reverse logistics yang berupa pengembalian
produk ke bagian supply chain akibat pengembalian dari
pelanggan.
Pertemuan Minggu Depan
• Business Intelligence

More Related Content

What's hot

12 Manajemen Rantai Pasokan
12 Manajemen Rantai Pasokan12 Manajemen Rantai Pasokan
12 Manajemen Rantai PasokanAinul Yaqin
 
Manajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanManajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanBrigita Haryani
 
Manajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanManajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanNi'am Yuliarto
 
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENTKonsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENTMuhammad Rafi Kambara
 
Operational Management : Mengelola Kualitas
Operational Management : Mengelola KualitasOperational Management : Mengelola Kualitas
Operational Management : Mengelola KualitasC S
 
Supplier Relationship Management (SRM) _ Materi Training
Supplier Relationship Management (SRM) _ Materi TrainingSupplier Relationship Management (SRM) _ Materi Training
Supplier Relationship Management (SRM) _ Materi TrainingKanaidi ken
 
Supply Chain Management Makalah
Supply Chain Management MakalahSupply Chain Management Makalah
Supply Chain Management MakalahYesica Adicondro
 
Tugas scm (unilever ppt)
Tugas scm (unilever ppt)Tugas scm (unilever ppt)
Tugas scm (unilever ppt)lysa anggraini
 
Supply chain management
Supply chain managementSupply chain management
Supply chain managementAinul Yaqin
 
6. konfigurasi jaringan
6. konfigurasi jaringan6. konfigurasi jaringan
6. konfigurasi jaringanRizky Akbar
 
Supply Chain Management (SCM) and E-commerce
Supply Chain Management (SCM) and E-commerceSupply Chain Management (SCM) and E-commerce
Supply Chain Management (SCM) and E-commerceFenny Handayani
 
Logistik pasar & ritel
Logistik pasar  & ritelLogistik pasar  & ritel
Logistik pasar & ritelRizky103
 
1.manajemen operasional
1.manajemen operasional1.manajemen operasional
1.manajemen operasionalAsep suryadi
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalIkkaW
 
Mantai rantai pasokan
Mantai rantai pasokanMantai rantai pasokan
Mantai rantai pasokanpadlah1984
 
Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Logistik dan distribusi 5 desember 2011Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Logistik dan distribusi 5 desember 2011Togar Simatupang
 

What's hot (20)

12 Manajemen Rantai Pasokan
12 Manajemen Rantai Pasokan12 Manajemen Rantai Pasokan
12 Manajemen Rantai Pasokan
 
Manajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanManajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokan
 
Manajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokanManajemen rantai pasokan
Manajemen rantai pasokan
 
Scm 02 memahami scm
Scm 02   memahami scmScm 02   memahami scm
Scm 02 memahami scm
 
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENTKonsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
Konsep SCM (Supply Chain Management), BENTUK & MODEL SUPPLY CHAIN MANAGEMENT
 
Operational Management : Mengelola Kualitas
Operational Management : Mengelola KualitasOperational Management : Mengelola Kualitas
Operational Management : Mengelola Kualitas
 
Supplier Relationship Management (SRM) _ Materi Training
Supplier Relationship Management (SRM) _ Materi TrainingSupplier Relationship Management (SRM) _ Materi Training
Supplier Relationship Management (SRM) _ Materi Training
 
Supply Chain Management Makalah
Supply Chain Management MakalahSupply Chain Management Makalah
Supply Chain Management Makalah
 
Tugas scm (unilever ppt)
Tugas scm (unilever ppt)Tugas scm (unilever ppt)
Tugas scm (unilever ppt)
 
Pertemuan 12 supply chain management
Pertemuan 12 supply chain managementPertemuan 12 supply chain management
Pertemuan 12 supply chain management
 
Supply chain management
Supply chain managementSupply chain management
Supply chain management
 
6. konfigurasi jaringan
6. konfigurasi jaringan6. konfigurasi jaringan
6. konfigurasi jaringan
 
Strategi Tata Letak
Strategi Tata LetakStrategi Tata Letak
Strategi Tata Letak
 
Supply Chain Management (SCM) and E-commerce
Supply Chain Management (SCM) and E-commerceSupply Chain Management (SCM) and E-commerce
Supply Chain Management (SCM) and E-commerce
 
Logistik pasar & ritel
Logistik pasar  & ritelLogistik pasar  & ritel
Logistik pasar & ritel
 
1.manajemen operasional
1.manajemen operasional1.manajemen operasional
1.manajemen operasional
 
Strategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen OperasionalStrategi Proses Manajemen Operasional
Strategi Proses Manajemen Operasional
 
Mantai rantai pasokan
Mantai rantai pasokanMantai rantai pasokan
Mantai rantai pasokan
 
Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Logistik dan distribusi 5 desember 2011Logistik dan distribusi 5 desember 2011
Logistik dan distribusi 5 desember 2011
 
Strategi Rantai Pasok
Strategi Rantai PasokStrategi Rantai Pasok
Strategi Rantai Pasok
 

Viewers also liked

Chapter 1 pengenalan pada manajemen informasi
Chapter 1 pengenalan pada manajemen informasiChapter 1 pengenalan pada manajemen informasi
Chapter 1 pengenalan pada manajemen informasiAndi Iswoyo
 
Chapter 5 e commerce
Chapter 5 e commerceChapter 5 e commerce
Chapter 5 e commerceAndi Iswoyo
 
Chapter 2 teori dan metodologi sistem2
Chapter 2 teori dan metodologi sistem2Chapter 2 teori dan metodologi sistem2
Chapter 2 teori dan metodologi sistem2Andi Iswoyo
 
Teori Organisasi Wasis 4
Teori Organisasi Wasis 4Teori Organisasi Wasis 4
Teori Organisasi Wasis 4Andi Iswoyo
 
Man Strat Bisnis 4
Man Strat Bisnis 4Man Strat Bisnis 4
Man Strat Bisnis 4Andi Iswoyo
 
Chapter 2 teori dan metodologi sistem
Chapter 2 teori dan metodologi sistemChapter 2 teori dan metodologi sistem
Chapter 2 teori dan metodologi sistemAndi Iswoyo
 
Mis2013 chapter 11 kecerdasan buatan
Mis2013   chapter 11 kecerdasan buatanMis2013   chapter 11 kecerdasan buatan
Mis2013 chapter 11 kecerdasan buatanAndi Iswoyo
 
Mis2013 chapter 6 - pengembangan sistem
Mis2013   chapter 6 - pengembangan sistemMis2013   chapter 6 - pengembangan sistem
Mis2013 chapter 6 - pengembangan sistemAndi Iswoyo
 
Chapter 4 sistem informasi berbasis komputer
Chapter 4 sistem informasi berbasis komputerChapter 4 sistem informasi berbasis komputer
Chapter 4 sistem informasi berbasis komputerAndi Iswoyo
 
Module chapter 1 indo
Module chapter 1 indoModule chapter 1 indo
Module chapter 1 indosachrojioji71
 
Presentasi Intro To Supply Chain Management
Presentasi Intro To Supply Chain ManagementPresentasi Intro To Supply Chain Management
Presentasi Intro To Supply Chain ManagementRizaArdhiyansah
 
Chapter 3 komputer sebagai alat pemecahan masalah
Chapter 3 komputer sebagai alat pemecahan masalahChapter 3 komputer sebagai alat pemecahan masalah
Chapter 3 komputer sebagai alat pemecahan masalahAndi Iswoyo
 
Chapter 4 database processing
Chapter 4   database processingChapter 4   database processing
Chapter 4 database processingAndi Iswoyo
 
Mis2013 chapter 7 e-commerce
Mis2013   chapter 7 e-commerceMis2013   chapter 7 e-commerce
Mis2013 chapter 7 e-commerceAndi Iswoyo
 
Mis2013 chapter 9 sistem informasi dalam organisasi (1)
Mis2013   chapter 9 sistem informasi dalam organisasi (1)Mis2013   chapter 9 sistem informasi dalam organisasi (1)
Mis2013 chapter 9 sistem informasi dalam organisasi (1)Andi Iswoyo
 
Mis2013 chapter 3 hardware and software id
Mis2013   chapter 3 hardware and software idMis2013   chapter 3 hardware and software id
Mis2013 chapter 3 hardware and software idAndi Iswoyo
 

Viewers also liked (20)

Scm
ScmScm
Scm
 
Chapter 1 pengenalan pada manajemen informasi
Chapter 1 pengenalan pada manajemen informasiChapter 1 pengenalan pada manajemen informasi
Chapter 1 pengenalan pada manajemen informasi
 
Chapter 5 e commerce
Chapter 5 e commerceChapter 5 e commerce
Chapter 5 e commerce
 
Chapter 2 teori dan metodologi sistem2
Chapter 2 teori dan metodologi sistem2Chapter 2 teori dan metodologi sistem2
Chapter 2 teori dan metodologi sistem2
 
Teori Organisasi Wasis 4
Teori Organisasi Wasis 4Teori Organisasi Wasis 4
Teori Organisasi Wasis 4
 
Man Strat Bisnis 4
Man Strat Bisnis 4Man Strat Bisnis 4
Man Strat Bisnis 4
 
Chapter 2 teori dan metodologi sistem
Chapter 2 teori dan metodologi sistemChapter 2 teori dan metodologi sistem
Chapter 2 teori dan metodologi sistem
 
Mis2013 chapter 11 kecerdasan buatan
Mis2013   chapter 11 kecerdasan buatanMis2013   chapter 11 kecerdasan buatan
Mis2013 chapter 11 kecerdasan buatan
 
Mis2013 chapter 6 - pengembangan sistem
Mis2013   chapter 6 - pengembangan sistemMis2013   chapter 6 - pengembangan sistem
Mis2013 chapter 6 - pengembangan sistem
 
Chapter 4 sistem informasi berbasis komputer
Chapter 4 sistem informasi berbasis komputerChapter 4 sistem informasi berbasis komputer
Chapter 4 sistem informasi berbasis komputer
 
Module chapter 1 indo
Module chapter 1 indoModule chapter 1 indo
Module chapter 1 indo
 
Presentasi Intro To Supply Chain Management
Presentasi Intro To Supply Chain ManagementPresentasi Intro To Supply Chain Management
Presentasi Intro To Supply Chain Management
 
Chapter 3 komputer sebagai alat pemecahan masalah
Chapter 3 komputer sebagai alat pemecahan masalahChapter 3 komputer sebagai alat pemecahan masalah
Chapter 3 komputer sebagai alat pemecahan masalah
 
Scm
ScmScm
Scm
 
Chapter 4 database processing
Chapter 4   database processingChapter 4   database processing
Chapter 4 database processing
 
Mis2013 chapter 7 e-commerce
Mis2013   chapter 7 e-commerceMis2013   chapter 7 e-commerce
Mis2013 chapter 7 e-commerce
 
Komunikasi data2
Komunikasi data2Komunikasi data2
Komunikasi data2
 
Mis2013 chapter 9 sistem informasi dalam organisasi (1)
Mis2013   chapter 9 sistem informasi dalam organisasi (1)Mis2013   chapter 9 sistem informasi dalam organisasi (1)
Mis2013 chapter 9 sistem informasi dalam organisasi (1)
 
scm
scmscm
scm
 
Mis2013 chapter 3 hardware and software id
Mis2013   chapter 3 hardware and software idMis2013   chapter 3 hardware and software id
Mis2013 chapter 3 hardware and software id
 

Similar to OPTIMALISASI SUPPLY CHAIN

Suplay chain & SCM.ppt
Suplay chain & SCM.pptSuplay chain & SCM.ppt
Suplay chain & SCM.pptSumaSada
 
Tugas Scm Abdul Syukur
Tugas Scm Abdul SyukurTugas Scm Abdul Syukur
Tugas Scm Abdul Syukurabdul_syukur
 
Manajemen oprasi lanjutan
Manajemen oprasi lanjutanManajemen oprasi lanjutan
Manajemen oprasi lanjutanAtha Meidy
 
Supply chain manajement 2
Supply chain manajement 2Supply chain manajement 2
Supply chain manajement 2sachrojioji71
 
Supply chain manajement 2
Supply chain manajement 2Supply chain manajement 2
Supply chain manajement 2sachrojioji71
 
Supply chain manajement 2
Supply chain manajement 2Supply chain manajement 2
Supply chain manajement 2sachrojioji71
 
Supply chain manajement 2
Supply chain manajement 2Supply chain manajement 2
Supply chain manajement 2sachrojioji71
 
Ppt mirzalina
Ppt mirzalinaPpt mirzalina
Ppt mirzalinamirzalina
 
Pertemuan 1-Konsep Dasar SCM.pptx
Pertemuan 1-Konsep Dasar SCM.pptxPertemuan 1-Konsep Dasar SCM.pptx
Pertemuan 1-Konsep Dasar SCM.pptxWildaImamaSabilla1
 
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT for industrial engineering
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT for industrial engineeringSUPPLY CHAIN MANAGEMENT for industrial engineering
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT for industrial engineeringashaby
 
8. MANAJEMEN RANTAI PASOKAN (SUPLLY CHAIN MANAGEMENT).ppt
8. MANAJEMEN RANTAI PASOKAN (SUPLLY CHAIN MANAGEMENT).ppt8. MANAJEMEN RANTAI PASOKAN (SUPLLY CHAIN MANAGEMENT).ppt
8. MANAJEMEN RANTAI PASOKAN (SUPLLY CHAIN MANAGEMENT).pptsudarmono19
 
strategi_rantai_pasok.ppt
strategi_rantai_pasok.pptstrategi_rantai_pasok.ppt
strategi_rantai_pasok.pptMukDin1
 
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT.pptx
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT.pptxSUPPLY CHAIN MANAGEMENT.pptx
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT.pptxAnggahermawan16
 
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT.pptx
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT.pptxSUPPLY CHAIN MANAGEMENT.pptx
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT.pptxAnggahermawan16
 

Similar to OPTIMALISASI SUPPLY CHAIN (20)

SCM.pptx
SCM.pptxSCM.pptx
SCM.pptx
 
Suplay chain & SCM.ppt
Suplay chain & SCM.pptSuplay chain & SCM.ppt
Suplay chain & SCM.ppt
 
Tugas Scm Abdul Syukur
Tugas Scm Abdul SyukurTugas Scm Abdul Syukur
Tugas Scm Abdul Syukur
 
Scm syukur
Scm syukurScm syukur
Scm syukur
 
Scm syukur
Scm syukurScm syukur
Scm syukur
 
Manajemen oprasi lanjutan
Manajemen oprasi lanjutanManajemen oprasi lanjutan
Manajemen oprasi lanjutan
 
Supply chain manajement 2
Supply chain manajement 2Supply chain manajement 2
Supply chain manajement 2
 
Supply chain manajement 2
Supply chain manajement 2Supply chain manajement 2
Supply chain manajement 2
 
Supply chain manajement 2
Supply chain manajement 2Supply chain manajement 2
Supply chain manajement 2
 
Supply chain manajement 2
Supply chain manajement 2Supply chain manajement 2
Supply chain manajement 2
 
Ppt mirzalina
Ppt mirzalinaPpt mirzalina
Ppt mirzalina
 
Pertemuan 1-Konsep Dasar SCM.pptx
Pertemuan 1-Konsep Dasar SCM.pptxPertemuan 1-Konsep Dasar SCM.pptx
Pertemuan 1-Konsep Dasar SCM.pptx
 
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT for industrial engineering
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT for industrial engineeringSUPPLY CHAIN MANAGEMENT for industrial engineering
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT for industrial engineering
 
Managemen operasi
Managemen operasiManagemen operasi
Managemen operasi
 
Managemen operasi
Managemen operasiManagemen operasi
Managemen operasi
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
8. MANAJEMEN RANTAI PASOKAN (SUPLLY CHAIN MANAGEMENT).ppt
8. MANAJEMEN RANTAI PASOKAN (SUPLLY CHAIN MANAGEMENT).ppt8. MANAJEMEN RANTAI PASOKAN (SUPLLY CHAIN MANAGEMENT).ppt
8. MANAJEMEN RANTAI PASOKAN (SUPLLY CHAIN MANAGEMENT).ppt
 
strategi_rantai_pasok.ppt
strategi_rantai_pasok.pptstrategi_rantai_pasok.ppt
strategi_rantai_pasok.ppt
 
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT.pptx
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT.pptxSUPPLY CHAIN MANAGEMENT.pptx
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT.pptx
 
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT.pptx
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT.pptxSUPPLY CHAIN MANAGEMENT.pptx
SUPPLY CHAIN MANAGEMENT.pptx
 

More from Andi Iswoyo

Ob2013 chapter 16 budaya organisasi
Ob2013   chapter 16 budaya organisasiOb2013   chapter 16 budaya organisasi
Ob2013 chapter 16 budaya organisasiAndi Iswoyo
 
Ob2013 chapter 17 perubahan dan pengembangan organisasi
Ob2013   chapter 17 perubahan dan pengembangan organisasiOb2013   chapter 17 perubahan dan pengembangan organisasi
Ob2013 chapter 17 perubahan dan pengembangan organisasiAndi Iswoyo
 
Ob2013 chapter 14 teknologi dan desain kerja
Ob2013   chapter 14 teknologi dan desain kerjaOb2013   chapter 14 teknologi dan desain kerja
Ob2013 chapter 14 teknologi dan desain kerjaAndi Iswoyo
 
Ob2013 chapter 13 dasar-dasar struktur organisasi
Ob2013   chapter 13 dasar-dasar struktur organisasiOb2013   chapter 13 dasar-dasar struktur organisasi
Ob2013 chapter 13 dasar-dasar struktur organisasiAndi Iswoyo
 
Ob2013 chapter 15 sietem penilaian kinerja dan penghargaan
Ob2013   chapter 15 sietem penilaian kinerja dan penghargaanOb2013   chapter 15 sietem penilaian kinerja dan penghargaan
Ob2013 chapter 15 sietem penilaian kinerja dan penghargaanAndi Iswoyo
 
Mis2013 chapter 12 business intelligence and knowledge management
Mis2013   chapter 12 business intelligence and knowledge managementMis2013   chapter 12 business intelligence and knowledge management
Mis2013 chapter 12 business intelligence and knowledge managementAndi Iswoyo
 
Mis2013 chapter 10 sistem informasi dalam organisasi (2)
Mis2013   chapter 10 sistem informasi dalam organisasi (2)Mis2013   chapter 10 sistem informasi dalam organisasi (2)
Mis2013 chapter 10 sistem informasi dalam organisasi (2)Andi Iswoyo
 
Mis2013 chapter 5 - teknologi internet
Mis2013   chapter 5 - teknologi internetMis2013   chapter 5 - teknologi internet
Mis2013 chapter 5 - teknologi internetAndi Iswoyo
 
Mis2013 chapter 4 - database processing n data communication
Mis2013   chapter 4 - database processing n data communicationMis2013   chapter 4 - database processing n data communication
Mis2013 chapter 4 - database processing n data communicationAndi Iswoyo
 
Mis2013 chapter 2 purposes of information systems id
Mis2013   chapter 2 purposes of information systems idMis2013   chapter 2 purposes of information systems id
Mis2013 chapter 2 purposes of information systems idAndi Iswoyo
 
Mis2013 chapter 1-pengantar manajemen informasi
Mis2013   chapter 1-pengantar manajemen informasiMis2013   chapter 1-pengantar manajemen informasi
Mis2013 chapter 1-pengantar manajemen informasiAndi Iswoyo
 
Mis2013 chapter 0 kontrak belajar
Mis2013   chapter 0 kontrak belajarMis2013   chapter 0 kontrak belajar
Mis2013 chapter 0 kontrak belajarAndi Iswoyo
 
Mis2013 chapter 13-keamanan sistem informasi
Mis2013   chapter 13-keamanan sistem informasiMis2013   chapter 13-keamanan sistem informasi
Mis2013 chapter 13-keamanan sistem informasiAndi Iswoyo
 
OB2013 - chapter 12 konflik dan negosiasi
OB2013 - chapter 12 konflik dan negosiasiOB2013 - chapter 12 konflik dan negosiasi
OB2013 - chapter 12 konflik dan negosiasiAndi Iswoyo
 
OB2013 - chapter 10 kepemimpinan
OB2013 - chapter 10 kepemimpinanOB2013 - chapter 10 kepemimpinan
OB2013 - chapter 10 kepemimpinanAndi Iswoyo
 
OB2013 - chapter 11 kekuasaan dan politik
OB2013 - chapter 11 kekuasaan dan politikOB2013 - chapter 11 kekuasaan dan politik
OB2013 - chapter 11 kekuasaan dan politikAndi Iswoyo
 
OB2013 - chapter 9 memahami tim kerja
OB2013 - chapter 9 memahami tim kerjaOB2013 - chapter 9 memahami tim kerja
OB2013 - chapter 9 memahami tim kerjaAndi Iswoyo
 
Chapter 8 komunikasi
Chapter 8 komunikasiChapter 8 komunikasi
Chapter 8 komunikasiAndi Iswoyo
 
Chapter 4 database processing n data communication
Chapter 4   database processing n data communicationChapter 4   database processing n data communication
Chapter 4 database processing n data communicationAndi Iswoyo
 
Chapter 6 pengembangan sistem
Chapter 6   pengembangan sistemChapter 6   pengembangan sistem
Chapter 6 pengembangan sistemAndi Iswoyo
 

More from Andi Iswoyo (20)

Ob2013 chapter 16 budaya organisasi
Ob2013   chapter 16 budaya organisasiOb2013   chapter 16 budaya organisasi
Ob2013 chapter 16 budaya organisasi
 
Ob2013 chapter 17 perubahan dan pengembangan organisasi
Ob2013   chapter 17 perubahan dan pengembangan organisasiOb2013   chapter 17 perubahan dan pengembangan organisasi
Ob2013 chapter 17 perubahan dan pengembangan organisasi
 
Ob2013 chapter 14 teknologi dan desain kerja
Ob2013   chapter 14 teknologi dan desain kerjaOb2013   chapter 14 teknologi dan desain kerja
Ob2013 chapter 14 teknologi dan desain kerja
 
Ob2013 chapter 13 dasar-dasar struktur organisasi
Ob2013   chapter 13 dasar-dasar struktur organisasiOb2013   chapter 13 dasar-dasar struktur organisasi
Ob2013 chapter 13 dasar-dasar struktur organisasi
 
Ob2013 chapter 15 sietem penilaian kinerja dan penghargaan
Ob2013   chapter 15 sietem penilaian kinerja dan penghargaanOb2013   chapter 15 sietem penilaian kinerja dan penghargaan
Ob2013 chapter 15 sietem penilaian kinerja dan penghargaan
 
Mis2013 chapter 12 business intelligence and knowledge management
Mis2013   chapter 12 business intelligence and knowledge managementMis2013   chapter 12 business intelligence and knowledge management
Mis2013 chapter 12 business intelligence and knowledge management
 
Mis2013 chapter 10 sistem informasi dalam organisasi (2)
Mis2013   chapter 10 sistem informasi dalam organisasi (2)Mis2013   chapter 10 sistem informasi dalam organisasi (2)
Mis2013 chapter 10 sistem informasi dalam organisasi (2)
 
Mis2013 chapter 5 - teknologi internet
Mis2013   chapter 5 - teknologi internetMis2013   chapter 5 - teknologi internet
Mis2013 chapter 5 - teknologi internet
 
Mis2013 chapter 4 - database processing n data communication
Mis2013   chapter 4 - database processing n data communicationMis2013   chapter 4 - database processing n data communication
Mis2013 chapter 4 - database processing n data communication
 
Mis2013 chapter 2 purposes of information systems id
Mis2013   chapter 2 purposes of information systems idMis2013   chapter 2 purposes of information systems id
Mis2013 chapter 2 purposes of information systems id
 
Mis2013 chapter 1-pengantar manajemen informasi
Mis2013   chapter 1-pengantar manajemen informasiMis2013   chapter 1-pengantar manajemen informasi
Mis2013 chapter 1-pengantar manajemen informasi
 
Mis2013 chapter 0 kontrak belajar
Mis2013   chapter 0 kontrak belajarMis2013   chapter 0 kontrak belajar
Mis2013 chapter 0 kontrak belajar
 
Mis2013 chapter 13-keamanan sistem informasi
Mis2013   chapter 13-keamanan sistem informasiMis2013   chapter 13-keamanan sistem informasi
Mis2013 chapter 13-keamanan sistem informasi
 
OB2013 - chapter 12 konflik dan negosiasi
OB2013 - chapter 12 konflik dan negosiasiOB2013 - chapter 12 konflik dan negosiasi
OB2013 - chapter 12 konflik dan negosiasi
 
OB2013 - chapter 10 kepemimpinan
OB2013 - chapter 10 kepemimpinanOB2013 - chapter 10 kepemimpinan
OB2013 - chapter 10 kepemimpinan
 
OB2013 - chapter 11 kekuasaan dan politik
OB2013 - chapter 11 kekuasaan dan politikOB2013 - chapter 11 kekuasaan dan politik
OB2013 - chapter 11 kekuasaan dan politik
 
OB2013 - chapter 9 memahami tim kerja
OB2013 - chapter 9 memahami tim kerjaOB2013 - chapter 9 memahami tim kerja
OB2013 - chapter 9 memahami tim kerja
 
Chapter 8 komunikasi
Chapter 8 komunikasiChapter 8 komunikasi
Chapter 8 komunikasi
 
Chapter 4 database processing n data communication
Chapter 4   database processing n data communicationChapter 4   database processing n data communication
Chapter 4 database processing n data communication
 
Chapter 6 pengembangan sistem
Chapter 6   pengembangan sistemChapter 6   pengembangan sistem
Chapter 6 pengembangan sistem
 

OPTIMALISASI SUPPLY CHAIN

  • 1. SUPPLY CHAIN MANAGEMENT SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PRODI AKUNTANSI © 2013
  • 2. Materi • Definisi SCM • Manfaat • Prinsip-Prinsip • Persyaratan • Tantangan Penerapan • Perkembangan SCM
  • 3. Supply chain Sebuah rangkaian atau jaringan perusahaan - perusahaan yang bekerja secara bersama-sama untuk membuat dan menyalurkan produk atau jasa kepada konsumen akhir. Rangkaian atau jaringan ini terbentang dari penambang bahan mentah (di bagian hulu) sampai retailer / toko (pada bagian hilir).
  • 4. Supply chain Ada 3 macam hal yang harus dikelola dalam supply chain yaitu : • Pertama, aliran barang dari hulu ke hilir contohnya bahan baku yang dikirim dari supplier ke pabrik, setelah produksi selesai dikirim ke distributor, pengecer, kemudian ke pemakai akhir. • Kedua, aliran uang dan sejenisnya yang mengalir dari hilir ke hulu dan • Ketiga adalah aliran informasi yang bisa terjadi dari hulu ke hilir atau sebaliknya.
  • 6. Supply chain • Dalam kondisi nyata tidak sesederhana sebagaimana diatas, contoh sebuah produk sederhana yaitu biskuit kaleng. • Pihak yang terlibat dalam supply chain biskuit kaleng tersebut adalah :
  • 7. Skema hubungan yang bisa dibentuk adalah sebagai berikut : 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 12 11 11 11 11 1. penghasil gandum 2. penghasil tebu 3. penghasil garam 4. penghasil aluminium 5. pabrik tepung terigu 6. pabrik gula 7. distributor garam 8. pabrik kaleng 9. pabrik biskuit 10. distributor biskuit 11. supermarket 12. perusahaan transportasi dan pergudangan.
  • 8. Supply Chain Management (SCM) • Supply Chain Management (SCM) menekankan pada pola terpadu menyangkut proses aliran produk dari supplier, manufaktur, retailer hingga pada konsumen akhir. • Dalam konsep SCM rangkaian aktivitas antara supplier hingga konsumen akhir adalah dalam satu kesatuan tanpa sekat yang besar. • Mekanisme informasi antara berbagai komponen tersebut berlangsung secara transparan.
  • 9. Supply Chain Management (SCM) • Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Supply Chain Management (SCM) adalah suatu konsep yang menyangkut pola pendistribusian produk yang mampu menggantikan pola-pola pendistribusian produk secara tradisional. • Pola baru ini menyangkut aktivitas pendistribusian, jadwal produksi, dan logistik.
  • 10. Supply Chain Management (SCM) • Manajemen rantai pasokan (supply chain management) adalah pengintegrasian aktivitas pengadaan bahan dan pelayanan, pengubahan menjadi barang setengah jadi dan produk akhir, serta pengiriman ke pelanggan. • Seluruh aktivitas ini mencakup aktivitas pembelian dan outsourcing, ditambah fungsi lain yang penting bagi hubungan antara pemasok dengan distributor.
  • 11. Supply Chain Management (SCM) • Fokus utama dari SCM adalah sinkronisasi proses untuk kepuasan pelanggan. • Semua supply chain pada hakekatnya memperebutkan pelanggan dari produk atau jasa yang ditawarkan. • Semua pihak yang berada dalam satu rantai supply chain harus bekerja sama satu dengan lainnya semaksimal mungkin untuk meningkatkan pelayanan dengan harga murah, berkualitas, dan tepat pengirimannya.
  • 12. Supply Chain Management (SCM) • SCM diperlukan oleh perusahaan yang sudah mengarah pada pengelolaan dengan sistem just in time, karena konsep just in time sangat menekankan ketepatan waktu kedatangan material dari pemasok sampai ke tangan konsumen sesuai dengan yang ditetapkan. • Artinya, kedisiplinan dan komitmen seluruh mata rantai harus benar-benar dilaksanakan, sehingga apabila terjadi penyimpangan pada salah satu mata rantai saja, maka akan mengganggu pasokan material secara keseluruhan dan menghambat kelancaran tugas dari mata rantai yang lain, karena tidak adanya persediaan.
  • 13. Lingkup SCM Apabila mengacu pada sebuah perusahaan manufaktur, kegiatan- kegiatan utama yang masuk dalam klasifikasi SCM adalah : •kegiatan merancang produk baru (product development) •kegiatan mendapatkan bahan baku (procurement) •kegiatan merencanakan produksi dan persediaan (planning and control) •kegiatan melakukan produksi (production) •kegiatan melakukan pengiriman (distribution)
  • 14. Lingkup SCM Bagian Lingkup kegiatan antara lain Pengembangan Produk Melakukan riset pasar, merancang produk baru, melibatkan supplier dalam perancangan produk baru Pengadaan Memilih supplier mengevaluasi kinerja supplier, melakukan pembelian bahan baku dan komponen, memonitor supply risk, membina dan memelihara hubungan dengan supplier Perencanaan dan Pengendalian Demand planning, peramalan permintaan, perencanaan kapasitas, perencanaan produksi dan persediaan Produksi Eksekusi produksi, pengendalian kualitas Distribusi Perencanaan jaringan distribusi, penjadwalan pengiriman, mencari dan memelihara hubungan dengan perusahaan jasa pengiriman, memonitor service level di tiap pusat distribusi
  • 15. Pengembangan Produk • Sangat penting terutama bagi industri inovatif seperti industri garmen, komputer, elektronik, packaging, dsb. Hal ini dikarenakan product life cycle-nya pendek. • Menghasilkan sebuah rancangan produk bisa memakan waktu dan biaya yang sangat besar, padahal disisi lain perusahaan dituntut untuk bisa menghasilkan rancangan dalam waktu cepat dan biaya yang murah.
  • 16. Pengembangan Produk Dalam merancang perusahaan harus mempertimbangkan beberapa hal : •Pertama, aspirasi atau keinginan pelanggan, oleh karena itu dibutuhkan riset pasar yang memadai. •Kedua, produk yang dirancang harus mencerminkan ketersediaan dan sifat-sifat bahan baku. Dalam praktek SCM modern, melibatkan supplier adalah kunci dalam proses perancangan produk baru.
  • 17. Pengembangan Produk •Ketiga, fasilitas produksi yang akan dimiliki atau dibangun, jadi aspek manufacturability perlu dipertimbangkan. •Keempat, produk yang dirancang harus sedemikian rupa sehinga kegiatan pengiriman mudah dilakukan dan tidak menimbulkan biaya-biaya persediaan yang berlebihan disepanjang suppply chain. •Kelima, aspek lingkungan, dituntut rancangan yang ramah lingkungan dan mudah didaur ulang.
  • 18. Pembelian (Procurement) • Dituntut mempunyai keahlian bernegosiasi, memiliki kemampuan untuk menerjemahkan strategis perusahaan ke dalam system pemilihan dan evaluasi supplier.
  • 19. Pembelian (Procurement) • Tugas rutinnya adalah melakukan pembelian bahan baku, komponen, jasa dsb. • Diharapkan dapat menciptakan kolaborasi jangka panjang dengan supplier - supplier relevan, melibatkan mereka dalam perancangan produk baru, mengevaluasi supply risk dan sebagainya.
  • 20. Perancangan dan Pengendalian Bagian ini bertugas untuk menciptakan koordinasi taktis maupun operasional sehingga kegiatan produksi, pengadaan material, maupun pengiriman produk bisa dilakukan dengan efisien dan tepat waktu.
  • 21. Perancangan dan Pengendalian Koordinasi yang dilakukan tidak hanya di internal tapi dalam supply chain, misal menentukan berapa banyak produk akan diproduksi, informasi tentang data penjualan terakhir di tingkat ritel serta berapa banyak stock produk yang masih mereka miliki adalah penting bagi pabrik.
  • 22. Perancangan dan Pengendalian • Bahkan ritel dengan perusahaan saling koordinasi untuk menentukan rencana produksi jangka menengah atau pendek (P&G, Sara Lee, K-Mart, Warner Lambert)
  • 23. Produksi • Bagian ini bertugas secara fisik melakukan transformasi dari bahan baku, bahan setengan jadi atau komponen menjadi produk jadi. • Kegiatan produksi dalam konteks SCM tidak harus dilakukan dalam perusahaan.
  • 24. Produksi • Banyak perusahaan melakukan outsourcing yaitu memindahkan kegiatan produksi ke pihak subkontraktor, sementara perusahaan konsentrasi ke kegiatan yang menjadi core competency mereka. Contoh perusahaan sepatu Nike.
  • 25. Produksi Dalam kegiatan produksi konsep lean manu-fakturing yang memen-tingkan efisiensi manufacturing yang menekankan pada fleksibilitas dan ketangkasan merespon perubahan adalah dua hal yang penting.
  • 26. Distribusi/ pengiriman • Tugas dalam lingkup supply chain adalah mengirim produk tersebut agar sampai di tangan pelanggan pada waktu dan tempat yang tepat.
  • 27. Distribusi / pengiriman • Aktivitas ini dapat dilakukan sendiri oleh perusahaan atau diserahkan ke perusahaan jasa transportasi. • Dalam cakupan kegiatan distribusi, perusahaan harus merancang jaringan distribusi yang tepat dengan mempertimbangkan aspek biaya, aspek fleksibilitas dan aspek kecepatan respon terhadap pelanggan.
  • 28. Fungsi Fisik dan Mediasi Pasar • Kegiatan mediasi pasar bertujuan untuk mencari titik temu antara apa yang diinginkan pelanggan dengan apa yang dibuat dan dikirim oleh supply chain.
  • 29. Fungsi Fisik dan Mediasi Pasar Melakukan survey pasar untuk mendapatkan model produk apa yang disukai oleh pelanggan pada suatu musim jual, merancang produk yang mencerminkan keinginan pasar tersebut, meramalkan tingkat permintaan dan pelayanan purna jual merupakan aktivitas media pasar.
  • 30. Fungsi Fisik dan Mediasi Pasar • Kegiatan mediasi sangat penting bagi supply chain yang memproduksi produk inovatif. • Kegiatan fisik dan mediasi pasar harus berjalan dengan sinergis di dalam supply chain.
  • 31. Fungsi Fisik dan Mediasi Pasar Aktivitas Fisik Aktivitas mediasi pasar • sourcing (mencari bahan baku) • penyimpanan material/produk • distribusi / transportasi • pengembalian produk (return) • riset pasar • pengembangan produk • penetapan harga diskon • pelayanan purna jual
  • 32. Manfaat SCM • Kepuasan pelanggan, Konsumen atau pengguna produk merupakan target utama dari aktivitas proses produksi setiap produk yang dihasilkan perusahaan. Konsumen atau pengguna yang dimaksud dalam konteks ini tentunya konsumen yang setia dalam jangka waktu yang panjang. • Untuk menjadikan konsumen setia, maka terlebih dahulu konsumen harus puas dengan pelayanan yang disampaikan oleh perusahaan.
  • 33. Manfaat SCM • Meningkatkan pendapatan, Semakin banyak konsumen yang setia dan menjadi mitra perusahaan berarti akan turut pula meningkatkan pendapatan perusahaan, sehingga produk-produk yang dihasilkan perusahaan tidak akan ‘terbuang’ percuma, karena diminati konsumen. • Menurunnya biaya, Pengintegrasian aliran produk dari perusahan kepada konsumen akhir berarti pula mengurangi biaya-biaya pada jalur distribusi.
  • 34. Manfaat SCM • Pemanfaatan asset semakin tinggi. Aset terutama faktor manusia akan semakin terlatih dan terampil baik dari segi pengetahuan maupun keterampilan. Tenaga manusia akan mampu memberdayakan penggunaan teknologi tinggi sebagaimana yang dituntut dalam pelaksanaan SCM. • Peningkatan laba. Dengan semakin meningkatnya jumlah konsumen yang setia dan menjadi pengguna produk, pada gilirannya akan meningkatkan laba perusahaan. • Perusahaan semakin besar. Perusahaan yang mendapat keuntungan dari segi proses distribusi produknya lambat laun akan menjadi besar, dan tumbuh lebih kuat.
  • 35. Prinsip – Prinsip SCM Anderson, Britt & Frave (1997) memberikan 7 prinsip SCM untuk membantu para manajer dalam merumuskan strategi pelaksanaan SCM, yaitu: 1. Segmentasi pelanggan berdasarkan kebutuhannya. 2. Sesuaikan jaringan logistik untuk melayani kebutuhan pelanggan yang berbeda. 3. Dengarkan signal pasar dan jadikan signal tersebut sebagai dasar dalam perencanaan kebutuhan (demand planning) sehingga bisa menghasilkan ramalan yang konsisten dan alokasi sumber daya yang optimal.
  • 36. 4. Diferensiasi produk pada titik yang lebih dekat dengan konsumen dan percepat konversinya di sepanjang rantai supply. 5. Kelola sumber-sumber supply secara strategis untuk mengurangi ongkos kepemilikan dari material maupun jasa. 6. Kembangkan strategi teknologi untuk keseluruhan rantai supply yang mendukung pengambilan keputusan berhirarki serta berikan gambaran yang jelas dari aliran produk, jasa, maupun informasi. 7. Adopsi pengukuran kinerja untuk sebuah supply chain secara keseluruhan dengan maksud untuk meningkatkan pelayanan kepada konsumen akhir.
  • 37. Persyaratan Penerapan SCM 1. Dukungan manajemen. Manajemen semua level dari strategis sampai operasional harus memberikan dukungan mulai dari proses perencanaan, pengorganisasian, koordinasi, pelaksanaan, sampai pengendalian.
  • 38. Persyaratan Penerapan SCM 2. Pemasok. Sebelum membangun komitmen dan melaksanakan ‘kontrak kerja’ dengan para pemasok, maka perusahaan terlebih dahulu harus melaksanakan evaluasi pemasok. Evaluasi pemasok dilakukan apabila untuk material yang sama dapat diperoleh lebih dari satu alternatif pemasok. Setidaknya ada tiga kriteria dalam melakukan evaluasi pemasok, yaitu: keadaan umum pemasok, keadaan pelayanan, dan keadaan material. Beberapa contoh indikator dari setiap kriteria evaluasi pemasok adalah sebagai berikut (Gaspersz, 2002):
  • 39. Persyaratan Penerapan SCM • Keadaan umum pemasok • Ukuran atau kapasitas produksi • Kondisi finansial • Kondisi operasional • Fasilitas riset dan desain • Lokasi geografis • Hubungan dagang antar industry • Keadaan pelayanan • Waktu penyerahan material • Kondisi kedatangan material • Kuantitas pemesanan yang ditolak • Penanganan keluhan dari pembeli • Bantuan teknik yang diberikan • Informasi harga yang diberikan • Keadaan material • Kualitas material • Keseragaman material • Jaminan dari pemasok • Keadaan pengepakan (pembungkusan)
  • 40. Persyaratan Penerapan SCM Dari ketiga kriteria tersebut, bobot (berdasarkan tingkat kepentingan) yang terbesar diberikan pada kriteria keadaan material, karena keadaan material akan mempengaruhi kinerja fungsi produksi dan operasi khususnya kualitas produk. Selanjutnya dilakukan penilaian untuk setiap indikator dan dihitung total skor- nya.
  • 41. Persyaratan Penerapan SCM 3. Distributor sebagai perantara produk perusahaan sampai ke tangan konsumen akhir. Intensitas saluran distribusi yang ideal bagi suatu perusahaan adalah bagaimana menyajikan jenis produk secara luas dalam pemuasan kebutuhan konsumen (Sitaniapessy, 2001). Satu kunci yang penting dalam mengelola saluran distribusi adalah menentukan berapa banyak saluran distribusi yang dikembangkan serta membentuk suatu pola kemitraan yang menunjang pemasaran suatu produk dalam area pemasaran tertentu.
  • 42. Persyaratan Penerapan SCM 4. Transparansi arus informasi. Untuk dapat mendukung arus informasi yang transparan dari seluruh mata rantai yang terlibat dalam SCM diperlukan komitmen (dapat dicapai melalui kemitraan dan kesepakatan) disertai dengan ketersediaan database. Konsep database yang dimaksud dalam hal ini bukan hanya kumpulan data yang dikelola dan dikendalikan secara terpusat, melainkan data tersebut harus memenuhi lima kriteria sebagai berikut :
  • 43. Persyaratan Penerapan SCM a. Ketersediaan, kapanpun diperlukan harus tersedia disertai dengan kemudahan akses. b. Kemampuan dipergunakan untuk berbagi kebutuhan terkait c. Kemampuan data untuk selalu berkembang dalam konteks yang efektif d. Jumlah data tidak tergantung kondisi fisik penyimpan data (penyimpan data yang harus menyesuaikan jumlah data) e. Konsistensi dan validitas data
  • 44. Tantangan SCM 1. Lingkungan makro dan eksternal. • Inflasi • Persaingan di tingkat global • Perkembangan teknologi • Masalah infrastruktur (birokrasi yang rumit)
  • 45. Tantangan SCM 2. Lingkungan mikro ( Perusahaan ) a. Pengukuran kinerja yang tidak terdefinisikan dengan baik b. Customer service tidak didefinisikan dengan jelas, tidak ada pengukuran terhadap kelambatan respon dalam pelayanan, dan sebagainya. c. Status data pengiriman yang tidak akurat dan sering terlambat. d. Sistem informasi tidak efisien. e. Dampak ketidakpastian diabaikan. f. Kebijakan inventori terlalu sederhana, faktor-faktor ketidakpastian tidak diperhitungkan dalam pembuatan kebijakan-kebijakan tersebut, kadang-kadang terlalu statis dan generik.
  • 46. Tantangan SCM g. Diskriminasi terhadap internal customer. Prioritasnya rendah, service levelnya tidak terukur, sistem insentifnya tidak tepat. h. Koordinasi antar aktivitas suplai, produksi, dan pengiriman tidak bagus. i. Analisis metode-metode pengiriman tidak lengkap, tidak ada pertimbangan efek persediaan dan waktu respon. j. Definisi ongkos-ongkos persediaan tidak tepat. k. Ada kendala komunikasi antar organisasi. l. Perancangan produk maupun proses tidak memperhitungkan konsep supply chain. m. Perancangan dan operasional supply chain dibuat secara terpisah.
  • 47. Tantangan SCM n. Supply chain tidak lengkap, fokusnya sering hanya pada operasi internal saja. Untuk mengatasi tantangan tersebut, terlebih dahulu perusahaan harus melakukan perbaikan dan membangun komitmen di lingkungan internal perusahaan tersebut, baru kemudian membangun kemitraan dan komitmen dengan mata rantai lain di lingkungan eksternal. Satu hal yang juga penting dalam mengatasi tantangan untuk penerapan SCM adalah mengelola informasi dalam sebuah sistem yang harus mendukung proses pengambilan keputusan di wilayah penerapan SCM.
  • 48. Perkembangan-perkembangan SCM • Just In Time (JIT), prinsip ini menekankan pada kemitraan yang erat antara perusahaan dengan pemasoknya, dan pemasok akan memiliki wakil di perusahaan yang disuplainya. Wakil tersebut berfungsi menggantikan peran bagian pembelian di perusahaan pembeli. Atas nama perusahaan pembeli, wakil tersebut akan membuat order pembelian ke perusahaannya berdasarkan rencana produksi yang telah ditetapkan oleh perusahaan pembeli.
  • 49. Perkembangan-perkembangan SCM • Praktek ini memungkinkan kedua belah pihak untuk merundingkan rencana-rencana produksi maupun pembelian sehingga menguntungkan kedua belah pihak. Perusahaan pembeli akan lebih mudah menegosiasikan jadwal pengiriman karena wakil tadi sewaktu-waktu bisa ditemui di perusahaannya. Demikian pula wakil tadi akan lebih banyak memberikan masukan tentang kemampuan perusahaannya untuk memasok kebutuhan material atau bahan baku yang dibutuhkan perusahaan pembeli.
  • 50. Perkembangan-perkembangan SCM • Vendor Managed Inventory (VMI), adalah merupakan salah satu variasi dari JIT II. Konsep ini banyak digunakan oleh para pemasok yang mensuplai bisnis retail. Selama ini pihak retail yang berkewajiban membuat order pembelian untuk menjaga kelangsungan persediaan dari setiap item yang terjual. Pada VMI kebalikannya, justru pemasoklah yang berkewajiban untuk menentukan kapan dan berapa jumlah suatu item harus dikirim ke retailnya, berdasarkan informasi tingkat penjualan dan ketersediaan stock yang ada di retail tersebut. Pada VMI pertukaran informasi yang lancar sangat diperlukan. Pemasok akan mampu membuat keputusan yang baik, apabila informasi tingkat kebutuhan maupun tingkat persediaan yang dimiliki pihak retail bisa diakses dengan mudah.
  • 51. Perkembangan-perkembangan SCM • Global Pipeline Management (GPM), konsep ini didasarkan pada teori kontrol di mana aliran material atau produk akan optimal bila dikontrol dari satu titik. Aliran material atau produk pada konsep GPM hendaknya dikendalikan oleh satu pihak atau chanel dalam supply chain, yang lain mengikuti dan mendukung dengan memberikan informasi yang diperlukan.
  • 52. Peran Teknologi Internet • Aplikasi internet dalam konteks Supply Chain Manajement yaitu : •Electronic Procurement (e-Procurement ) •Electronic Fulfillment (e - Fulfilment )
  • 53. Electronic Procurement Salah satu model pengadaan yang mendukung hubungan jangka pendek adalah e-Auction yaitu suatu aplikasi untuk mendukung kegiatan lelang yang dilakukan secara elektronik. Pada model ini pembeli bisa mengundang beberapa calon supplier untuk menawarkan harga atas produk dengan spesifikasi dan jumlah tertentu dalam waktu yang telah ditentukan. Supplier dengan harga rendah yang akan dianggap menang. Proses lelang ini dilakukan dengan media Internet.
  • 54. Electronic Fulfilment • Fulfilment adalah pemenuhan pesanan pelanggan. • Menerima order dari pelanggan, bisa melalui email atau web based ordering • Mengelola transaksi. • Manajemen gudang yang meliputi pengendalian persedian produk dan kegiatan administrasi gudang secara umum.
  • 55. Electronic Fulfilment • Komunikasi dengan pelanggan untuk memberikan informasi status pesanan, dukungan teknis dsb. • Kegiatan reverse logistics yang berupa pengembalian produk ke bagian supply chain akibat pengembalian dari pelanggan.
  • 56. Pertemuan Minggu Depan • Business Intelligence