Dokumen ini membahas evolusi peran dan arah pengembangan kecamatan di Indonesia. Sejarahnya, kecamatan berfungsi sebagai unsur dekonsentrasi pada zaman kolonial dan Jepang, tetapi berubah menjadi unsur desentralisasi pasca reformasi. Ada tiga opsi ke depan untuk kecamatan: penguatan kelembagaan dan fungsinya, perubahan status menjadi badan koordinasi, atau pembubaran. Model yang direkomendasikan adalah mengembangkan kecamatan se
Inovasi Sebagai Strategi Mewujudkan Pelayanan Publik Berdampak
KecamatanEkonomi
1. PERSPEKTIF KEBIJAKAN DALAM PERAN & ARAH PENGEMBANGAN KECAMATAN DI INDONESIA Disampaikandalam Seminar “Model-Model Kelembagaan Kecamatan Berbasis Pelayanan Publik” PKP2A I LAN, Jatinangor – 5 Oktober 2010 Tri Widodo W. Utomo (PusatKajianManajemenKebijakanLAN-RI)
25. Bureaucratic-polity Tri Widodo W. Utomo – PKMK LAN-RI 7 A system in which a limited group of senior bureaucrats, technocrats, and military officers participate in authoritative decision making. A system of government in which public officials exercise all political powers, not only rule execution but also rule making and rule adjudication. No control mechanism exists within the political system to check their activities. They hold the power to seek compliance to their rule by the people.
26. Bestuurstaat Tri Widodo W. Utomo – PKMK LAN-RI 8 Sebuahnegara yang “pemerintahannyaadalahkolonialtaklangsung / indirect rule” (JS. Furnival, 1982). Sebuahpemerintahan yang memproduk UU-nyamemihakkepentingankapitallokalmaupuninternasionaldanmengabaikankepentinganrakyatnya.
27. Verzorgingsstaat / welvaartsstaat Tri Widodo W. Utomo – PKMK LAN-RI 9 A social system in which the state bears primary responsibility for the welfare of its citizens, as in matters of health, education, employment and social security. A society in which everyone has basic needs and also many luxury goods are available. The idea of a welfare state (welvaartsstaat) is that there are enough resources available to ensure that no one suffering from poverty.
28.
29.
30.
31. Tri Widodo W. Utomo – PKMK LAN-RI 13 Model Kecamatansebagai Economic Governance Sumber: EvySyafrinaHarahap, Ketimpangan Wilayah danKedudukanKecamatandalam Pembangunan Wilayah, Bogor: IPB, 2008.
32. MengapaKec. harusdijadikansbgPusat /KutubPertumbuhanEkonomi? Tri Widodo W. Utomo – PKMK LAN-RI 14 Kecamatandptdifungsikansebagaipusatekonomi(center) untukmendorongperkembangandesa-desadisekitarnya(periphery). Adanyaperubahan trend dari model monocentricke polycentric Baca: Tomoya Mori, Monocentric versus Polycentric Models in Urban Economics, Discussion Paper No. 611, Kyoto University, 2006. Banyaknyamanfaatmenurunkankadarperkotaandari level kab/kotakekecamatan Baca: Susan E. Baer and Vincent L. Marando, The Sub-districting of Cities: Applying the Polycentric Model, 2000.
33. Kecamatan: Monocentricatau Polycentric? - 1 Tri Widodo W. Utomo – PKMK LAN-RI 15 Monocentric Model:semuaaktivitasproduksidisebuahkotadiasumsikanterjadidisatutitikygdirepresentasikanoleh CBD (central business district), dansemuapekerjadiasumsikansbgkomuterthd CBD tsb. Polycentric Model: pendudukakanmemilihlokasiyg paling dapatmemenuhipreferensibarangdanpelayananygdibutuhkan kota-kotabesarmjdmakintergantungpadakota-kotakecil (cq. Kecamatan) untukmenyediakanpelayananpendukungygdibutuhkanpendudukkotabesar.
34. Kecamatan: Monocentricatau Polycentric? - 2 Tri Widodo W. Utomo – PKMK LAN-RI 16 Kecamatan yang tumbuhsebagaipusat-pusatpertumbuhanakanmembentuka continuum of small cities (Mori, “A Modelling of Megalopolis Formation: the Maturing of City System”, Journal of Urban Economics, No. 42, 1997), yang selanjutnyaakanmenjadipenghubung (industrial belt) antarkota-kotaindustriutama (new economic geography). Singkatnya, jikadikembangkansbgpusatpelayanan & pertumbuhan, makaselainakanberdampakpadapemenuhankebutuhanpelayananwargasetempat, jugaakanmemperkuatperekonomianwilayah.
35. Case Study: Reform of Huaihailu Sub-District, Baixia District, Nanjing City, Jiangsu Province Tri Widodo W. Utomo – PKMK LAN-RI 17 Di China, otonomitidaklagiditurunkankekecamatan(Jiedao),namunlangsungkpdmasyarakat. Kontroladministrasikecamatandikurangiscrdrastis, dandialihkankpdmasyarakat, cq. UrusanJalan. Tujuan: to reduce administration levels, accelerate government processes, and strengthen community autonomy. Once the sub-district office was abolished, community resident committees became responsible for social programs. Hasil: overall improvement in efficiency: penguranganpegawai 52%, sementarabiayaadministrasiturundari US $ 1,032,000 menjadi US $ 541,803).
36. TerimaKasih ! SemogaBermanfaat … PKP2A I LAN, Jatinangor – 5 Oktober 2010 Tri Widodo W. Utomo (PusatKajianManajemenKebijakanLAN-RI)