Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas peran penting penelitian dan pengembangan (litbang) dalam merumuskan kebijakan pemerintah agar tidak hanya bereaksi terhadap masalah tetapi juga memprediksi masalah di masa depan berdasarkan hasil penelitian, serta perlu meningkatkan dukungan terhadap lembaga litbang agar dapat berperan lebih optimal.
1. “AKSI-REAKSI DAN PERAN RESEARCH AND DEVELOPMENT”
Oleh : Rustan A.
(Peneliti, PKP2A III LAN Samarinda)
Menjangkau masyarakat adil dan makmur sesuai dengan cita-cita undang-
undang 1945 selayaknya hanya akan menjadi angan-angan kosong. Pergulatan bangsa
ini dengan sekelumit persoalan tentunya menyadarkan kita bahwa apa yang salah
dengan ini semua. Jika kita menilik ke belakang hingga saat ini akan terungkap fakta
bahwa ternyata ada Paradigma Aksi Reaksi yang dianut oleh bangsa yang
berpenduduk sekitar 230-an juta jiwa ini. Paradigma aksi reaksi yang penulis
maksudkan adalah, para pengambil kebijakan merumuskan, membuat, dan menetapkan
suatu tindakan (policy) tanpa terlebih dahulu melakukan pengkajian terhadap sebab-
musabab timbulnya permasalahan tersebut serta efek turunan (trickle down effect) yang
mungkin akan nyata timbul, atau dalam istilah yang lugas Muncul Masalah, Baru
Melakukan Tindakan Re-konstruksi, Re-strukturisasi, dan Re-formasi. Masalah
ketahanan pangan, kelangkaan BBM, Pilkada langsung, serta Krisis Listrik adalah
sebagian kasus yang penanganannya memakai Paradigma Aksi-Reaksi tersebut.
Hal inilah kemudian penulis berpikir dimanakah peran Penelitian dan
Pengembangan (Litbang) saat ini. Padahal peran litbang amat sangat menentukan
pengaruh kebijakan tersebut terhadap perkembangan negara ini. Peran litbang juga
dapat memperkecil terjadinya paradigma aksi-reaksi tersebut. Beberapa negara-negara
maju sangat memberikan perhatian besar terhadap peran litbang dalam pembangunan
negaranya, bahkan tidak tanggung-tanggung mereka mengalokasikan anggaran yang
begitu besar untuk kegiatan litbang ini. Sedangkan di daerah-daerah (Provinsi atau
Kabupaten/ Kota) di negara tercinta kita, lembaga Litbang hanya mendapat alokasi
anggaran sekitar 1 % dari APBD. Sungguh angka yang membenarkan plesetan “Sulit
Berkembang” pada lembaga litbang ini.
Lembaga litbang sebenarnya telah menyusun skenario planning terhadap
permasalahan-permasalahan yang dihadapi bangsa ini disaat sekarang, bahkan saat
mendatang beserta solusi dan perangkat penanganannya. Lembaga litbang sejatinya juga
telah menganalisis isu-isu dan fenomena yang mungkin akan menjadi fokus perhatian
dimasa mendatang dan dampaknya bagi kelangsungan pembangunan (khususnya
Page 1 of 4
2. pembangunan daerah). Namun, sekali lagi hasil kajian tersebut sama sekali tidak dilirik
dan hanya ditumpuk serta disimpan dibawah meja saja. Hal inilah yang kemudian
menjadikan kebijakan atau tindakan yang dilakukan oleh pemerintah hanya berefek
sesaat sesuai dengan model Aksi Reaksi.
Optimalisasi Peran Litbang
Ada begitu banyaknya kebijakan yang mengganggu dunia usaha sehingga
menyurutkan investor masuk ke dalam negeri, serta banyaknya keputusan yang dibuat
oleh pemerintah daerah yang bertentangan dengan kepentingan umum dimana hal-hal
ini, terus dilakukan tanpa mencoba memanfaatkan fungsi kelitbangan. Saat ini
pemerintah daerah perlu menerapkan suatu mekanisme dimana setiap kebijakan atau
langkah yang diambil terlebih dahulu dikonsultasikan ke lembaga litbang atau jika
diperlukan dilakukan pengkajian atau penelitian (research based policy). Selanjutnya,
setiap penetapan Peraturan-Peraturan Daerah, Peraturan atau Keputusan Kepala Daerah,
bahkan Peraturan atau Keputusan Kepala SKPD alangkah harmonisnya jika didukung
oleh naskah akademik (academic paper) yang disusun berdasarkan hasil kreasi
kelitbangan.
Litbang di Indonesia saat ini (yang berdiri dalam perangkat sendiri) tersebar di
kurang lebih 21 Provinsi, 39 kabupaten, dan 7 kota. Suatu jumlah yang masih belum
optimal mengingat peran penting Litbang untuk melakukan pengkajian terhadap
pelaksanaan pembangunan di daerah, dikarenakan keberhasilan daerah-daerah akan
mendorong keberhasilan bangsa Indonesia secara akumulatif. Kelitbangan yang
dipenuhi oleh para pemikir dan peneliti menjalankan peran strategis dalam memberikan
masukan serta rekomendasi dalam perbaikan, penyusunan, penilaian, serta
pengembangan kemandirian daerah. Adapun kegiatan-kegiatan kelitbangan yang dapat
dilakukan oleh lembaga litbang di daerah sesuai Permendagri No. 33 Tahun 2007
meliputi: bidang kepegawaian, kelembagaan dan pengawasan, bidang pembangunan
daerah, bidang keuangan daerah, bidang kesatuan bangsa dan politik, bidang
pemberdayaan masyarakat, bidang pemerintahan yang menjadi kewenangan
Pemerintahan Dearah, bidang kependudukan, bidang penerapan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta kajian atas masalah-masalah actual dan mendesak lainnya.
Page 2 of 4
3. Namun, tingkat kejelasan dalam optimalisasi kewenangan fungsional
kelitbangan di tengah tantangan globalisasi terhalangi oleh berbagai kepentingan yang
menyukai zona kenyamanan saat ini. Kelitbangan tentunya telah berpikir dan
merancang proksi-proksi perubahan dan pengembangan pembangunan bangsa, dan
peningkatan kesejahteraan masyarakat, tinggal bagaimana komitmen pimpinan daerah
beserta seluruh aparat terkait dalam menjadikan hal tersebut nyata di lapangan.
Komitmen tersebut kemudian dibingkai dengan pembangunan resource center di daerah
yang kemudian secara terintegrasi mampu menjaring pemikiran dan metode best
practice terbaru yang dapat digunakan diseluruh pemerintah daerah. Oleh karenanya,
mendongkrak keberfungsian litbang akan mampu melepaskan belenggu ketidakpastian
serta keragu-raguan pemerintah dalam mengambil dan menyusun suatu kebijakan baik
yang bersifat jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang beserta kemungkinan-
kemungkinan hambatan yang dilalui.
Pembenahan infrastruktur litbang juga menjadi hal yang penting untuk
dicermati. Para pemikir dan peneliti litbang tentunya akan merasa nyaman dan dapat
berimprovisasi dalam bekerja dan menghasilkan suatu produk litbang yang bernilai
tinggi, jika tersedia sarana dan prasana yang lengkap dan memadai seperti tersedianya
laboratorium, ruang diskusi pakar, laboratorium inovasi, perpustakaan, fasilitas internet,
Showroom litbang, dan lain-lain. Disamping itu, peningkatan kemampuan SDM litbang
juga merupakan pondasi pokok yang perlu terus didorong. Menambah jumlah peneliti
dan secara aktif mengikuti pendidikan dan pelatihan kelitbangan adalah modal utama
guna mengoptimalkan peran litbang dimasa-masa mendatang.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bungkusan globalisasi
akan semakin menyibukkan pemerintah daerah guna mampu berkompetisi tidak hanya
dalam skala lokal, tetapi juga nasional dan bahkan internasional. Oleh karenanya,
kehadiran lembaga litbang (dengan investigasi dan riset mendalamnya) diharapkan
dapat mengimbangi kemajuan IPTEK tersebut, dan mampu memberikan supply
informasi dan wawasan terkini kepada para perumus kebijakan.
Publikasi Hasil Litbang
Lembaga litbang perlu menunjukkan jati diri dan kepercayaan dirinya melalui
hasil-hasil kelitbangan yang bersifat terapan-aplikatif, sederhana, dan dapat
Page 3 of 4
4. menimbulkan efek langsung. Meskipun demikian, sekedar menghasilkan saja tidak
cukup, lembaga litbang perlu mengekspose dan menyebarluaskan hasil-hasil
pengkajian atau penelitian yang telah diselenggarakan. Hal ini penting untuk 2
(dua) alasan yaitu (1) sebagai bentuk akuntabilitas serta tanggung jawab moral atas
penggunaan anggaran daerah kepada masyarakat, dan (2) untuk menilai kemanfaatan
hasil-hasil pengkajian atau penelitian bagi stakeholders (SKPD, dunia usaha, akademisi,
dan masyarakat).
Banyak media informasi yang bisa digunakan untuk mengekspose hasil-hasil
kelitbangan seperti buletin/ jurnal litbang, website litbang, atau dapat juga
menggunakan media radio daerah dan media cetak. Memberikan kebebasan kepada
stakeholders (di luar daerah yang bersangkutan) untuk mengakses hasil-hasil litbang
secara online dan gratis penting dijalankan dalam rangka pembelajaran bagi daerah lain,
serta sarana berbagi contoh dan model (best practice) yang dapat diterapkan pula di
daerah lain. Kondisi ini diharapkan secara akumulasi dapat mengangkat citra dan
apresiasi bagi daerah, serta diharapkan dapat menjadi role-model kelitbangan pada skala
nasional.
Tugas lembaga litbang memang cukup berat, sangat berharga, dan menjadi
ladang pertarungan kemajuan suatu daerah. Jika rekomendasi yang dihasilkan insitusi
ini meleset, maka dapat dipastikan akan menimbulkan efek yang kurang baik. Namun,
jika rekomendasi yang diberikan dapat berjalan sesuai skenario yang disusun, maka
selain mendapatkan kepuasan kerja (work satisfaction) juga merupakan ladang amal
yang sangat bernilai.
Page 4 of 4