SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Andi caesara M.
  Ayto Qayyum R.
     Indra Jaya
   Muh. Gifar S.
    Mutmainna
       Nurafni
 Rezki Djamaluddin
  Satira Anggraini
Widya Firsty Windany
 Zuwandi Abd. Kadir
PERPINDAHAN KALOR
    Pengertian kalor yaitu bentuk energi yang berpindah dari benda yang suhunya
    lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah ketika benda bersentuhan.

Ada tiga cara perpindahan kalor yang akan kami bahas, yaitu:
1. Konduksi
2. Konveksi (aliran)
3. Radiasi (pancaran)

    Kita akan membahas tiga cara perpindahan kalor diatas. Namun kita akan
    mempelajarinya satu persatu.
1. Perpindahan Kalor secara Konduksi
           Konduksi yaitu proses perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan partikel.
           Perpindahan kalor secara konduksi dapat terjadi dalam dua proses, yaitu:
1.    Pemanasan pada satu ujung zat menyebabkan partikel-partikel pada ujung itu bergetar
      lebih cepat dan suhunya naik, atau energy kinetiknya bertambah. Selanjutnya partikel-
      partikel ini memberikan sebagian energy kinetiknya ke partikel-partikel tetangga
      berikutnya. demikian seterusnya sampai kalor mencapai ujung yang dingin (tidak
      dipanasi).proses perpindahan kalor seperti ini berlangsung lambat karena untuk
      memindahkan lebih banyak kalor diperlukan beda suhu yang tinggi di antara kedua
      ujung.
2.    Dalam logam, kalor di pindahkan melalui electron-elektron bebas yang terdapat struktur
      atom logam. Electron bebas ialah electron yang dengan mudah dapat berpindah dari
      atom satu ke atom yang lain. Oleh Karena electron bebas mudah berpindah,
      pertambahan energy ini dengan cepat dapat diberikan elektron-elektron lain yang
      letaknya lebih jauh melalui tumbukan. Dengan cara ini, kalor berpindah lebih cepat.
      Oleh Karena itu logam tergolong konduktor yang sangat baik.
           Berdasarkan kemampuan mengantarkan kalor, zat dibagi atas 2 golongan besar,
yaitu konduktor dan isolator.
           Konduktor ialah zat yang mudah menghantarkan kalor sedangkan isolator ialah zat
yang sukar menghantarkan kalor.         Jadi perlu anda catat bahwa setiap zat dapat
menghantarkan kalor secara konduksi.
a.   Apakah air termaksud konduktor atau isolator ?
     Zat bukan logam umumnya bukan penghantar kalor yang baik.
b.   Apakah udara termaksud konduktor atau isolator ?
     Udara termaksud penghantar kalor yang buruk. Sering anda manfaatkan
     dalam kehidupan sehari-hari.ketika udara malam hari terasa dingin, anda
     tidur dengan menggunakan selimut. Selimut tersebut akan menghambat
     perpindahan kalor dari tubuh anda ke udara dingin di luar selimut.
     Akibatnya, tubuh anda tetap hangat.
c.   Faktor-faktor yang memengaruhi laju kalor konduksi ?
     Laju konduksi kalor melalui sebuah dinding bergantung pada empat
     besaran:
         - Beda suhu diantara kedua permukaan ∆T = T1-T2 ; makin besar beda
           suhu, makin cepat perpindhan kalor.
         - Ketebalan dinding d; makin tebal dinding, makin lambat perpindahan
           kalor.
         - Luas permukaan A; makin besar luas permukaan, makin cepat
           perpindahan kalor.
         - Konduktivitas termal zat k, merupakan ukuran kemampuan zat
           menghantarkan kalor: makin besar nilai k, makin cepat perpindahan
           kalor.
Berdasarkan penjelasan di atas, banyak kalor Q yang melalui dinding selama selang
waktu t, dinyatakan oleh:
          Daya konduksi kalor


     Tabel 6.7 Konduktivitas termal berbagai zat


            Zat            k (W/m K)                Zat        k (W/m K)
     Logam                                    Bahan Isolator
        Aluminium                205              Gabus             0,04
        Perunggu                 109              Serat kaca        0,04
        Tembaga                  385          (fiberglass)          0,02
        Besi dan Baja             50              Bulu halus        0,03
        Perak                    406              Kapuk

     Zat padat lain                           Gas
        Lemk tubuh               0,17           Hidrogen            0,13
        Batu Bata                0,6            Udara               0,02
        Beton                    0,8
        Kaca                     0,8
        Es                       1,6
        Air                      0,60
        Kayu (pinus)             1,13
d.      Bagaimana suhu pada sambungan dua batang logam yang berbeda jenis?
        Misalkan dua batang logam berbeda jenis dengan luas penampang sama, di
        hubungkan. Suhu ujung bebas batang pertama T1, sedang suhu ujung bebas
        batang ke dua T2,      dimana T1>T2,Seperti     gambar   di bawah ini.
        Bagaimana caranya menghitung suhu pada titik sambungan kedua logam?




            k1                      k2




Secara matematis,
Prinsip sambungan
dua batang logam



Dengan mensubstitusi ΔT1 = T1 – T dan ΔT2 = T – T2, maka suhu pada titik sambungnya,
yaitu T, dapat anda hitung.
2. Perpindahan Kalor secara Konveksi
            Cobalah menaruh tangan anda di atas nyala lilin sejauh kira-kira 10cm. anda akan
merasakan udara hangat yang naik dari nyala lain. Ketika udara yang dekat nyala lilin
dipanasi, udara itu memuai dan massa jenisnya menjadi lebih kecil. Udara hangat yang
massa jenisnya lebih kecil akan naik, dan tempatnya digantikan oleh udara dingin yang
massa jenisnya lebih besar. Proses perpindahan kalor dari satu bagian fluida ke bagian lain
fluida oleh pergerakan fluida itu sendiri dinamakan konveksi. Ada dua jenis konveksi yaitu
konveksi alamiah dan konveksi paksa.
1. Konveksi alamiah yaitu proses perpindahan kalor melalui zat yang disertai dengan
     perpindahan partikel-partikel zat tersebut akibat perbedaan massa jenis.
2. Konveksi paksa yaitu proses perpindahan kalor melalui suatu zat yang disertai dengan
     perpindahan partikel-partikel zat tersebut akibat suatu paksaan terhadap partikel bersuhu
     tinggi tersebut.
            Contoh di atas adalah konveksi alamiah. Pada konveksi alamiah, pergerakan fluida
terjadi akibat perbedaan massa jenis. Bagian fluida yang menerima kalor (dipanasi) memuai
dan massa jenisnya menjadi lebih kecil sehingga bergerak ke atas. Tempatnya digantikan
oleh bagian fluida dingin yang jatuh ke bawah karena massa jenisnya lebih besar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju kalor konveksi:
1. Laju kalor Q/t ketika sebuah benda panas memindahkan kalor ke fluida sekitarnya
   secara konveksi adalah sebanding dengan luas permukaan benda A yang
   bersentuhan dengan fluida dan beda suhu T diantara benda dan fluida. Secara
   matematis, ditulis:



2. Dengan h adalah koefisien konveksi yang nilainya bergantung pada bentuk dan
   kedudukan permukaan, yaitu tegak, miring, mendatar, menghadap ke bawah atau
   menghadap ke atas. Nilai h diperoleh secara percobaan. Sabagai contoh, nilai h
   untuk tubuh manusia adalah 7,1 J/s m2 K.
3. Perpindahan Kalor secara Radiasi
          Kalor dari Matahari dapat sampai ke Bumi melalui ruang hampa tanpa zat peran-
peran (medium). Perpindahan kalor seperti ini disebut radiasi. Perpindahan kalor dapat
melalui ruang hampa karena energi kalor dibawa dalam bentuk gelombang elektromagnetik.
Jadi radiasi atau pancaran adalah perpindahan energi kalor dalam bentuk gelombang
elektromagnetik.

  a. Penyerap kalor radiasi yang baik dan buruk
     1. Permukaan yang hitam dan kusam adalah penyerap kalor radiasi yang baik
         sekaligus pemancar kalor radiasi yang baik.
     2. Permukaan yang putih dan mengkilap adalah penyerap kalor radiasi yang buruk
         sekaligus pemancar kalor yang buruk pula.
     3. Jika diinginkan agar kalor yang merambat secara radiasi berkurang, permukaan
         (dinding) harus dilapisi suatu bahan agar mengkilap ( dilapisi dengan perak ).
  b. Faktor yang mempengaruhi laju kalor radiasi
         Pada tahun 1879 Josept Stefan melakukan pengukuran daya total yang di
pancarkan oleh benda hitam sempurna. Dia menyatakan bahwa daya total itu sebanding
dengan pangkst empat suhu mutlak. Lima tahun kemudian, Ludwig Boltzmann menurunkan
hubungan yang sama yang di kena sebagai Hukum Stefan-Boltzmann, yang berbunyi:
energi yang dipancarkan oleh suatu permukaan hitam dalam bentuk radiasi kalor tiap satuan
waktu(Q/t) sebanding dengan laus permukaan (A) dan sebanding dengan pangkat empat
suhu mutlak permukaan itu (T4 ).
         Secara matematis, ditulis:
                                                                                     (6-20)
Tetapan (dibaca sigma) dikenal sebagai tetapan Stefan-Boltzmann dan dalam satuan
SI mempunyai nilai
                               = 5,67 x 10-8 W/m2K4

Tidak semua benda dapat dianggap sebagai benda hitam sempurna. Oleh karena itu,
diperlukan sedikit modifikasi pada Persamaan (6-20) agar dapat digunakan pada setiap
benda. Persamaan Stefan Boltzmann untuk setiap benda dapat ditulis sebagai

Daya radiasi

Dengan e adalah koefisien yang disebut emisivitas. Emisivitas adalah suatu ukuran
seberapa besar pemancaran radiasi kalor suatu benda dibandingkan dengan benda
hitam sempurna.

c. Pemanfaatan radiasi
   Ada banyak pemanfaatan radiasi dalam kehidupan sehari-hari.kita hanya akan
   membahas tiga, yaitu:
1. Pendiangan                                                                rumah
        Kalor pada pendiangan rumah akan naik ke atas cerobong asap karena
        dibawa oleh konveksi udara. Tubuh kita terasa hangat karena penjalaran kalor
        ke samping dalam bentuk gelombang elektromagnetik.
Gambar Pendiangan
2. Rumah kaca
          Sinar matahari dibagi atas tiga macam berdasarkan urutan panjang gelombang
dari terbear ke terkecil, yaitu inflamerah, cahaya tampak dan ultraviolet. Sinar matahari
dapat menembus cahaya , sedang inflamerah dan ultraviolet dipantulkan kembali oleh
cahaya. Kalor radiasi cahaya tampak diserap oleh tanah dan tanaman didalam rumah
kaca sehingga tanah dan tanaman menjadi hangat dan dapat kita golongkan sebagai
sumber yang dingin dibanding matahari yang suhunya sangat tinggi . Tanah dan
tanaman sebagai sumber kalor yang lebih dingin akan memancarkan kembali kalor yang
diterimanya dalam bentuk radiasi inframerah dengan panjang golombang lebih panjang.
Energi kalor radiasi inframerah ini tidak mampu menembus kaca.keadaan ini membuat
tanaman dapat tumbuh subur.
Gambar rumah kaca
3. Panel surya
         Panel surya adalah suatu perangkat yang digunakan untuk menyerap radiasi
dari matahari. Panel surya terdiri dari wadah logam berongga yang dicat hitam dengan
panel depan yang terbuat dari kaca. Kalor radiasi dari matahari diserap oleh permukaan
hitam dan dihantarkan secara konduksi melalui logam. Bagian dalam panel dijaga tetap
oleh efek rumah kaca, kemudian sirkulasi air melalui wadah logam akan membawa kalor
menjauh untuk dimanfaatkan pada sistem pemanas air domestik dan untuk memanasi
kolam renang.
Gambar Panel Surya
Terimakasih
       atas
   perhatiannya
aSSALAMUALAIKUM
WARAHMATULLAHI
  WABARAKATUH

More Related Content

What's hot

Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel PenelitianStruktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel PenelitianUwes Chaeruman
 
Fluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum GaussFluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum Gaussanggundiantriana
 
Materi kuliah fisika teknik I : fisika dasar
Materi kuliah fisika teknik I : fisika dasarMateri kuliah fisika teknik I : fisika dasar
Materi kuliah fisika teknik I : fisika dasarMario Yuven
 
Hubungan antara momen gaya dan percepatan sudut
Hubungan antara momen gaya dan percepatan sudutHubungan antara momen gaya dan percepatan sudut
Hubungan antara momen gaya dan percepatan sudutEva Rahma Indriyani
 
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Erliana Amalia Diandra
 
Teorema torricelli
Teorema torricelliTeorema torricelli
Teorema torricelliafrays iwd
 
Daftar judul seminar fisika
Daftar judul seminar  fisikaDaftar judul seminar  fisika
Daftar judul seminar fisikaSulistiyo Wibowo
 
Makalah perkembangan teknologi masa kini ( fauzi ) UPI YPTK PADANG
Makalah perkembangan teknologi masa kini ( fauzi ) UPI YPTK PADANGMakalah perkembangan teknologi masa kini ( fauzi ) UPI YPTK PADANG
Makalah perkembangan teknologi masa kini ( fauzi ) UPI YPTK PADANGFuji Flantoge
 
Gerak harmonik-sederhana dan soal
Gerak harmonik-sederhana dan soalGerak harmonik-sederhana dan soal
Gerak harmonik-sederhana dan soalSonitehe Waruwu
 
Ppt gerak parabola dan gerak melingkar
Ppt gerak parabola dan gerak melingkarPpt gerak parabola dan gerak melingkar
Ppt gerak parabola dan gerak melingkarAjeng Rizki Rahmawati
 
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Pemuaian panjang
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Pemuaian panjangITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Pemuaian panjang
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Pemuaian panjangFransiska Puteri
 
Powerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XI
Powerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XIPowerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XI
Powerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XIwisnuwms
 
Hukum Coulomb - Soal2 - Materi 2 - Fisika Listrik dan Magnet
Hukum Coulomb - Soal2 - Materi 2 - Fisika Listrik dan MagnetHukum Coulomb - Soal2 - Materi 2 - Fisika Listrik dan Magnet
Hukum Coulomb - Soal2 - Materi 2 - Fisika Listrik dan Magnetahmad haidaroh
 
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12Nabila Nursafera
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)FEmi1710
 

What's hot (20)

Fluida Dinamis
Fluida DinamisFluida Dinamis
Fluida Dinamis
 
Dinamika Partikel
Dinamika PartikelDinamika Partikel
Dinamika Partikel
 
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel PenelitianStruktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
Struktur Teks dan Genre Mikro pada Artikel Penelitian
 
Gelombang Berjalan
Gelombang Berjalan Gelombang Berjalan
Gelombang Berjalan
 
Fluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum GaussFluks Listrik dan Hukum Gauss
Fluks Listrik dan Hukum Gauss
 
Materi kuliah fisika teknik I : fisika dasar
Materi kuliah fisika teknik I : fisika dasarMateri kuliah fisika teknik I : fisika dasar
Materi kuliah fisika teknik I : fisika dasar
 
Hubungan antara momen gaya dan percepatan sudut
Hubungan antara momen gaya dan percepatan sudutHubungan antara momen gaya dan percepatan sudut
Hubungan antara momen gaya dan percepatan sudut
 
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
 
Zat dan wujudnya
Zat dan wujudnyaZat dan wujudnya
Zat dan wujudnya
 
Teorema torricelli
Teorema torricelliTeorema torricelli
Teorema torricelli
 
Daftar judul seminar fisika
Daftar judul seminar  fisikaDaftar judul seminar  fisika
Daftar judul seminar fisika
 
Makalah perkembangan teknologi masa kini ( fauzi ) UPI YPTK PADANG
Makalah perkembangan teknologi masa kini ( fauzi ) UPI YPTK PADANGMakalah perkembangan teknologi masa kini ( fauzi ) UPI YPTK PADANG
Makalah perkembangan teknologi masa kini ( fauzi ) UPI YPTK PADANG
 
Gerak harmonik-sederhana dan soal
Gerak harmonik-sederhana dan soalGerak harmonik-sederhana dan soal
Gerak harmonik-sederhana dan soal
 
Ppt gerak parabola dan gerak melingkar
Ppt gerak parabola dan gerak melingkarPpt gerak parabola dan gerak melingkar
Ppt gerak parabola dan gerak melingkar
 
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Pemuaian panjang
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Pemuaian panjangITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Pemuaian panjang
ITP UNS SEMESTER 1 Laporan Fisika Pemuaian panjang
 
3.2. gelombang bunyi
3.2. gelombang bunyi3.2. gelombang bunyi
3.2. gelombang bunyi
 
Powerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XI
Powerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XIPowerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XI
Powerpoint Global Warming (Pemanasan Global) Fisika Kelas XI
 
Hukum Coulomb - Soal2 - Materi 2 - Fisika Listrik dan Magnet
Hukum Coulomb - Soal2 - Materi 2 - Fisika Listrik dan MagnetHukum Coulomb - Soal2 - Materi 2 - Fisika Listrik dan Magnet
Hukum Coulomb - Soal2 - Materi 2 - Fisika Listrik dan Magnet
 
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
INDUKSI ELEKTROMAGNETIK KELAS 12
 
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
Laporan modul 7 (rangkaian seri rlc)
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

Bab2 term
Bab2 termBab2 term
Bab2 term
 
Rpp smp pertemuan 2 materi suhu kalor
Rpp smp pertemuan 2 materi suhu kalorRpp smp pertemuan 2 materi suhu kalor
Rpp smp pertemuan 2 materi suhu kalor
 
Bab 2 termokimia kelas xi
Bab 2 termokimia kelas xiBab 2 termokimia kelas xi
Bab 2 termokimia kelas xi
 
Perpindahan kalor
Perpindahan kalorPerpindahan kalor
Perpindahan kalor
 
8.kalor dan perpindahanya ok
8.kalor dan perpindahanya ok8.kalor dan perpindahanya ok
8.kalor dan perpindahanya ok
 
konduktor dan isolator panas by cokorda
konduktor dan isolator panas by cokordakonduktor dan isolator panas by cokorda
konduktor dan isolator panas by cokorda
 
Konversi (energi)
Konversi (energi)Konversi (energi)
Konversi (energi)
 
Perpindahan kalor
Perpindahan kalorPerpindahan kalor
Perpindahan kalor
 
Laporan praktikum konduksi
Laporan praktikum konduksiLaporan praktikum konduksi
Laporan praktikum konduksi
 
Perpan ii pertemuan 2 ok
Perpan ii pertemuan 2 okPerpan ii pertemuan 2 ok
Perpan ii pertemuan 2 ok
 
Bab1 perpindahan panas
Bab1 perpindahan panasBab1 perpindahan panas
Bab1 perpindahan panas
 
Mesin Konversi Energi
Mesin Konversi EnergiMesin Konversi Energi
Mesin Konversi Energi
 
Perpindahan kalor
Perpindahan kalorPerpindahan kalor
Perpindahan kalor
 
Sdkd silabus ipa kls 6 SD Negeri 1 Grogol Tahun Pelajaran 2013-2014
Sdkd silabus ipa kls 6 SD Negeri 1 Grogol Tahun Pelajaran 2013-2014Sdkd silabus ipa kls 6 SD Negeri 1 Grogol Tahun Pelajaran 2013-2014
Sdkd silabus ipa kls 6 SD Negeri 1 Grogol Tahun Pelajaran 2013-2014
 
Perubahan sifat benda (Tugas ICT)
Perubahan sifat benda (Tugas ICT)Perubahan sifat benda (Tugas ICT)
Perubahan sifat benda (Tugas ICT)
 
Konduktor dan Isolator Panas
Konduktor dan Isolator PanasKonduktor dan Isolator Panas
Konduktor dan Isolator Panas
 
Perubahan wujud benda
Perubahan wujud bendaPerubahan wujud benda
Perubahan wujud benda
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Perpindahan kalor rpp
Perpindahan kalor rppPerpindahan kalor rpp
Perpindahan kalor rpp
 
Bab 1 pengertian dasar perpindahan panas
Bab 1 pengertian dasar perpindahan panasBab 1 pengertian dasar perpindahan panas
Bab 1 pengertian dasar perpindahan panas
 

Similar to PERPINDAHAN KALOR

Makalah fisika tentang kalor dan asas black
Makalah fisika tentang kalor dan asas blackMakalah fisika tentang kalor dan asas black
Makalah fisika tentang kalor dan asas blackMartin Fernandes
 
Fisika suhu dan kalor beserta soal pilihan ganda
Fisika suhu dan kalor beserta soal pilihan gandaFisika suhu dan kalor beserta soal pilihan ganda
Fisika suhu dan kalor beserta soal pilihan gandaputrimanggala
 
Makalah konduktifitas termal
Makalah konduktifitas termalMakalah konduktifitas termal
Makalah konduktifitas termalFyad
 
Heat Transfer
Heat TransferHeat Transfer
Heat Transferaladidwi
 
Pendahuluan dan teori atom
Pendahuluan dan teori atomPendahuluan dan teori atom
Pendahuluan dan teori atomMilla Andista
 
Perpindahan Panas
Perpindahan PanasPerpindahan Panas
Perpindahan Panasnovitasarie
 
Remidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-bRemidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-bLinkin Park News
 
Materi_Perpindahan_Kalor.ppt
Materi_Perpindahan_Kalor.pptMateri_Perpindahan_Kalor.ppt
Materi_Perpindahan_Kalor.pptayumaulira
 
14. panas & perpindahan panas
14. panas & perpindahan panas14. panas & perpindahan panas
14. panas & perpindahan panasHabibur Rohman
 
9. panas & perpindahan panas
9. panas & perpindahan panas9. panas & perpindahan panas
9. panas & perpindahan panasHabibur Rohman
 
Transfer kalor(power point)
Transfer kalor(power point)Transfer kalor(power point)
Transfer kalor(power point)nuelsitohang
 
Bab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalorBab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalorEKO SUPRIYADI
 
PROSES PENCAHAYAAN PADA LAMPU TL
PROSES PENCAHAYAAN PADA LAMPU TLPROSES PENCAHAYAAN PADA LAMPU TL
PROSES PENCAHAYAAN PADA LAMPU TLPuspawijaya Putra
 
Laporan praktikum Fislab konduktivitas termal
Laporan praktikum Fislab konduktivitas termalLaporan praktikum Fislab konduktivitas termal
Laporan praktikum Fislab konduktivitas termalBogiva Mirdyanto
 

Similar to PERPINDAHAN KALOR (20)

Makalah fisika tentang kalor dan asas black
Makalah fisika tentang kalor dan asas blackMakalah fisika tentang kalor dan asas black
Makalah fisika tentang kalor dan asas black
 
Bab 7 haba ting 1
Bab 7 haba ting 1Bab 7 haba ting 1
Bab 7 haba ting 1
 
Bab ii perpindahan panas
Bab ii perpindahan panasBab ii perpindahan panas
Bab ii perpindahan panas
 
Fisika suhu dan kalor beserta soal pilihan ganda
Fisika suhu dan kalor beserta soal pilihan gandaFisika suhu dan kalor beserta soal pilihan ganda
Fisika suhu dan kalor beserta soal pilihan ganda
 
13 kalor
13 kalor13 kalor
13 kalor
 
Makalah konduktifitas termal
Makalah konduktifitas termalMakalah konduktifitas termal
Makalah konduktifitas termal
 
Heat Transfer
Heat TransferHeat Transfer
Heat Transfer
 
Pendahuluan dan teori atom
Pendahuluan dan teori atomPendahuluan dan teori atom
Pendahuluan dan teori atom
 
Perpindahan Panas
Perpindahan PanasPerpindahan Panas
Perpindahan Panas
 
Remidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-bRemidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-b
 
Materi_Perpindahan_Kalor.ppt
Materi_Perpindahan_Kalor.pptMateri_Perpindahan_Kalor.ppt
Materi_Perpindahan_Kalor.ppt
 
14. panas & perpindahan panas
14. panas & perpindahan panas14. panas & perpindahan panas
14. panas & perpindahan panas
 
9. panas & perpindahan panas
9. panas & perpindahan panas9. panas & perpindahan panas
9. panas & perpindahan panas
 
Transfer kalor(power point)
Transfer kalor(power point)Transfer kalor(power point)
Transfer kalor(power point)
 
Bab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalorBab 5 suhu dan kalor
Bab 5 suhu dan kalor
 
PROSES PENCAHAYAAN PADA LAMPU TL
PROSES PENCAHAYAAN PADA LAMPU TLPROSES PENCAHAYAAN PADA LAMPU TL
PROSES PENCAHAYAAN PADA LAMPU TL
 
Laporan praktikum Fislab konduktivitas termal
Laporan praktikum Fislab konduktivitas termalLaporan praktikum Fislab konduktivitas termal
Laporan praktikum Fislab konduktivitas termal
 
Bab 1 b5 perkembangan konsep atom
Bab 1 b5 perkembangan konsep atomBab 1 b5 perkembangan konsep atom
Bab 1 b5 perkembangan konsep atom
 
Kalor
KalorKalor
Kalor
 
TEORI ATOM.ppt
TEORI ATOM.pptTEORI ATOM.ppt
TEORI ATOM.ppt
 

Recently uploaded

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 

Recently uploaded (20)

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 

PERPINDAHAN KALOR

  • 1. Andi caesara M. Ayto Qayyum R. Indra Jaya Muh. Gifar S. Mutmainna Nurafni Rezki Djamaluddin Satira Anggraini Widya Firsty Windany Zuwandi Abd. Kadir
  • 2. PERPINDAHAN KALOR Pengertian kalor yaitu bentuk energi yang berpindah dari benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih rendah ketika benda bersentuhan. Ada tiga cara perpindahan kalor yang akan kami bahas, yaitu: 1. Konduksi 2. Konveksi (aliran) 3. Radiasi (pancaran) Kita akan membahas tiga cara perpindahan kalor diatas. Namun kita akan mempelajarinya satu persatu.
  • 3. 1. Perpindahan Kalor secara Konduksi Konduksi yaitu proses perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan partikel. Perpindahan kalor secara konduksi dapat terjadi dalam dua proses, yaitu: 1. Pemanasan pada satu ujung zat menyebabkan partikel-partikel pada ujung itu bergetar lebih cepat dan suhunya naik, atau energy kinetiknya bertambah. Selanjutnya partikel- partikel ini memberikan sebagian energy kinetiknya ke partikel-partikel tetangga berikutnya. demikian seterusnya sampai kalor mencapai ujung yang dingin (tidak dipanasi).proses perpindahan kalor seperti ini berlangsung lambat karena untuk memindahkan lebih banyak kalor diperlukan beda suhu yang tinggi di antara kedua ujung. 2. Dalam logam, kalor di pindahkan melalui electron-elektron bebas yang terdapat struktur atom logam. Electron bebas ialah electron yang dengan mudah dapat berpindah dari atom satu ke atom yang lain. Oleh Karena electron bebas mudah berpindah, pertambahan energy ini dengan cepat dapat diberikan elektron-elektron lain yang letaknya lebih jauh melalui tumbukan. Dengan cara ini, kalor berpindah lebih cepat. Oleh Karena itu logam tergolong konduktor yang sangat baik. Berdasarkan kemampuan mengantarkan kalor, zat dibagi atas 2 golongan besar, yaitu konduktor dan isolator. Konduktor ialah zat yang mudah menghantarkan kalor sedangkan isolator ialah zat yang sukar menghantarkan kalor. Jadi perlu anda catat bahwa setiap zat dapat menghantarkan kalor secara konduksi.
  • 4. a. Apakah air termaksud konduktor atau isolator ? Zat bukan logam umumnya bukan penghantar kalor yang baik. b. Apakah udara termaksud konduktor atau isolator ? Udara termaksud penghantar kalor yang buruk. Sering anda manfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.ketika udara malam hari terasa dingin, anda tidur dengan menggunakan selimut. Selimut tersebut akan menghambat perpindahan kalor dari tubuh anda ke udara dingin di luar selimut. Akibatnya, tubuh anda tetap hangat. c. Faktor-faktor yang memengaruhi laju kalor konduksi ? Laju konduksi kalor melalui sebuah dinding bergantung pada empat besaran: - Beda suhu diantara kedua permukaan ∆T = T1-T2 ; makin besar beda suhu, makin cepat perpindhan kalor. - Ketebalan dinding d; makin tebal dinding, makin lambat perpindahan kalor. - Luas permukaan A; makin besar luas permukaan, makin cepat perpindahan kalor. - Konduktivitas termal zat k, merupakan ukuran kemampuan zat menghantarkan kalor: makin besar nilai k, makin cepat perpindahan kalor.
  • 5. Berdasarkan penjelasan di atas, banyak kalor Q yang melalui dinding selama selang waktu t, dinyatakan oleh: Daya konduksi kalor Tabel 6.7 Konduktivitas termal berbagai zat Zat k (W/m K) Zat k (W/m K) Logam Bahan Isolator Aluminium 205 Gabus 0,04 Perunggu 109 Serat kaca 0,04 Tembaga 385 (fiberglass) 0,02 Besi dan Baja 50 Bulu halus 0,03 Perak 406 Kapuk Zat padat lain Gas Lemk tubuh 0,17 Hidrogen 0,13 Batu Bata 0,6 Udara 0,02 Beton 0,8 Kaca 0,8 Es 1,6 Air 0,60 Kayu (pinus) 1,13
  • 6. d. Bagaimana suhu pada sambungan dua batang logam yang berbeda jenis? Misalkan dua batang logam berbeda jenis dengan luas penampang sama, di hubungkan. Suhu ujung bebas batang pertama T1, sedang suhu ujung bebas batang ke dua T2, dimana T1>T2,Seperti gambar di bawah ini. Bagaimana caranya menghitung suhu pada titik sambungan kedua logam? k1 k2 Secara matematis, Prinsip sambungan dua batang logam Dengan mensubstitusi ΔT1 = T1 – T dan ΔT2 = T – T2, maka suhu pada titik sambungnya, yaitu T, dapat anda hitung.
  • 7. 2. Perpindahan Kalor secara Konveksi Cobalah menaruh tangan anda di atas nyala lilin sejauh kira-kira 10cm. anda akan merasakan udara hangat yang naik dari nyala lain. Ketika udara yang dekat nyala lilin dipanasi, udara itu memuai dan massa jenisnya menjadi lebih kecil. Udara hangat yang massa jenisnya lebih kecil akan naik, dan tempatnya digantikan oleh udara dingin yang massa jenisnya lebih besar. Proses perpindahan kalor dari satu bagian fluida ke bagian lain fluida oleh pergerakan fluida itu sendiri dinamakan konveksi. Ada dua jenis konveksi yaitu konveksi alamiah dan konveksi paksa. 1. Konveksi alamiah yaitu proses perpindahan kalor melalui zat yang disertai dengan perpindahan partikel-partikel zat tersebut akibat perbedaan massa jenis. 2. Konveksi paksa yaitu proses perpindahan kalor melalui suatu zat yang disertai dengan perpindahan partikel-partikel zat tersebut akibat suatu paksaan terhadap partikel bersuhu tinggi tersebut. Contoh di atas adalah konveksi alamiah. Pada konveksi alamiah, pergerakan fluida terjadi akibat perbedaan massa jenis. Bagian fluida yang menerima kalor (dipanasi) memuai dan massa jenisnya menjadi lebih kecil sehingga bergerak ke atas. Tempatnya digantikan oleh bagian fluida dingin yang jatuh ke bawah karena massa jenisnya lebih besar.
  • 8. Faktor-faktor yang mempengaruhi laju kalor konveksi: 1. Laju kalor Q/t ketika sebuah benda panas memindahkan kalor ke fluida sekitarnya secara konveksi adalah sebanding dengan luas permukaan benda A yang bersentuhan dengan fluida dan beda suhu T diantara benda dan fluida. Secara matematis, ditulis: 2. Dengan h adalah koefisien konveksi yang nilainya bergantung pada bentuk dan kedudukan permukaan, yaitu tegak, miring, mendatar, menghadap ke bawah atau menghadap ke atas. Nilai h diperoleh secara percobaan. Sabagai contoh, nilai h untuk tubuh manusia adalah 7,1 J/s m2 K.
  • 9. 3. Perpindahan Kalor secara Radiasi Kalor dari Matahari dapat sampai ke Bumi melalui ruang hampa tanpa zat peran- peran (medium). Perpindahan kalor seperti ini disebut radiasi. Perpindahan kalor dapat melalui ruang hampa karena energi kalor dibawa dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Jadi radiasi atau pancaran adalah perpindahan energi kalor dalam bentuk gelombang elektromagnetik. a. Penyerap kalor radiasi yang baik dan buruk 1. Permukaan yang hitam dan kusam adalah penyerap kalor radiasi yang baik sekaligus pemancar kalor radiasi yang baik. 2. Permukaan yang putih dan mengkilap adalah penyerap kalor radiasi yang buruk sekaligus pemancar kalor yang buruk pula. 3. Jika diinginkan agar kalor yang merambat secara radiasi berkurang, permukaan (dinding) harus dilapisi suatu bahan agar mengkilap ( dilapisi dengan perak ). b. Faktor yang mempengaruhi laju kalor radiasi Pada tahun 1879 Josept Stefan melakukan pengukuran daya total yang di pancarkan oleh benda hitam sempurna. Dia menyatakan bahwa daya total itu sebanding dengan pangkst empat suhu mutlak. Lima tahun kemudian, Ludwig Boltzmann menurunkan hubungan yang sama yang di kena sebagai Hukum Stefan-Boltzmann, yang berbunyi: energi yang dipancarkan oleh suatu permukaan hitam dalam bentuk radiasi kalor tiap satuan waktu(Q/t) sebanding dengan laus permukaan (A) dan sebanding dengan pangkat empat suhu mutlak permukaan itu (T4 ). Secara matematis, ditulis: (6-20)
  • 10. Tetapan (dibaca sigma) dikenal sebagai tetapan Stefan-Boltzmann dan dalam satuan SI mempunyai nilai = 5,67 x 10-8 W/m2K4 Tidak semua benda dapat dianggap sebagai benda hitam sempurna. Oleh karena itu, diperlukan sedikit modifikasi pada Persamaan (6-20) agar dapat digunakan pada setiap benda. Persamaan Stefan Boltzmann untuk setiap benda dapat ditulis sebagai Daya radiasi Dengan e adalah koefisien yang disebut emisivitas. Emisivitas adalah suatu ukuran seberapa besar pemancaran radiasi kalor suatu benda dibandingkan dengan benda hitam sempurna. c. Pemanfaatan radiasi Ada banyak pemanfaatan radiasi dalam kehidupan sehari-hari.kita hanya akan membahas tiga, yaitu: 1. Pendiangan rumah Kalor pada pendiangan rumah akan naik ke atas cerobong asap karena dibawa oleh konveksi udara. Tubuh kita terasa hangat karena penjalaran kalor ke samping dalam bentuk gelombang elektromagnetik.
  • 11. Gambar Pendiangan 2. Rumah kaca Sinar matahari dibagi atas tiga macam berdasarkan urutan panjang gelombang dari terbear ke terkecil, yaitu inflamerah, cahaya tampak dan ultraviolet. Sinar matahari dapat menembus cahaya , sedang inflamerah dan ultraviolet dipantulkan kembali oleh cahaya. Kalor radiasi cahaya tampak diserap oleh tanah dan tanaman didalam rumah kaca sehingga tanah dan tanaman menjadi hangat dan dapat kita golongkan sebagai sumber yang dingin dibanding matahari yang suhunya sangat tinggi . Tanah dan tanaman sebagai sumber kalor yang lebih dingin akan memancarkan kembali kalor yang diterimanya dalam bentuk radiasi inframerah dengan panjang golombang lebih panjang. Energi kalor radiasi inframerah ini tidak mampu menembus kaca.keadaan ini membuat tanaman dapat tumbuh subur.
  • 12. Gambar rumah kaca 3. Panel surya Panel surya adalah suatu perangkat yang digunakan untuk menyerap radiasi dari matahari. Panel surya terdiri dari wadah logam berongga yang dicat hitam dengan panel depan yang terbuat dari kaca. Kalor radiasi dari matahari diserap oleh permukaan hitam dan dihantarkan secara konduksi melalui logam. Bagian dalam panel dijaga tetap oleh efek rumah kaca, kemudian sirkulasi air melalui wadah logam akan membawa kalor menjauh untuk dimanfaatkan pada sistem pemanas air domestik dan untuk memanasi kolam renang.
  • 14. Terimakasih atas perhatiannya aSSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH