SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA 
DISUSUN OLEH : 
ANNA PRATIWI WULANDARI (X.11/ 05) 
NISWATUN NGAFIFAH (X.11/ 19) 
SINTA PUJI ASTUTI (X.11/ 27) 
WAHYU IKA H S N (X.11/ 32) 
SMA NEGERI 1 KEBUMEN 
Jalan Mayjen Sutoyo No.7, Kebumen 54316, Telepon (0287) 381407, Faksimile (0287) 385012 
E-mail: sma_1_kbm@yahoo.com, Website: www.sman1-kebumen.sch.id
I. Judul Praktikum dan Tanggal Praktikum 
a. Judul Praktikum : Perpindahan Kalor secara Konduksi 
b. Tanggal Praktikum : 7 Februari 2013 
II. Tujuan 
 Mengamati adanya perpindahan kalor pada benda secara konduksi. 
 Menyelidiki perpindahan kalor secara konduksi pada berbagai jenis logam. 
III. LANDASAN TEORI 
Konduksi adalah perpindahan panas antara dua sustansi dari sustansi yang bersuhu tinggi, panas 
berpindah ke sustansi yang bersuhu rendah dengan adanya kontak kedua sustansi secara langsung. 
ketika tangan kamu memegang gelas panas, maka telapak tangan kamu akan menerima panas dari gelas 
tersebut. 
http://3gplus.wordpress.com/2008/05/20/radiasikonveksi -dan-konduksi/ 
Konduksi disebut juga perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan partikel karena adanya 
selisih suhu. Sebuah benda padat panjang dipanaskan pada salah satu ujungnya, akan menyebabkan 
pada ujung tersebut partikel-partikelnya akan bergetar lebih cepat karena suhunva naik. Partikel vang 
energi kinetiknva lebih besar akan memberikan energinya kepada partikel tetangganya melalui 
tumbukan. Misalnya sendok dingin dimasukkan ke sup yang panas, maka ujung sendok yang lain akan 
panas. 
Dalam logam, kalor dipindahkan melalui elektron-elektron bebasnya. Elektron bebas adalah 
elektron yang dengan mudah dapat berpindah dari satu atom ke atom vang lain. Di tempat yang 
dipanaskan, energi elektron bertambah besar dan dapat diberikan dengan tumbukan elektron 
disekitarnya dengan panas lebih cepat. 
Logam disebut juga sebagai konduktor. Benda yang sukar menghantarkan panas disebut isolator. 
Manfaat konduktor dalam kehidupan sehari-hari : 
1) memasak menggunakan panci logam, 
2) setrika menggunakan logam untuk menghantarkan panas 
3) solder listrik 
4) dll
Laju hantaran kalor tiap satu satuan waktu dituliskan dengan persamaan : 
Keterangan: 
H = kelajuan hantaran kalor (joule/sekon) 
Q = banyaknya kalor yang mengalir (joule) 
t = lamanya kalor mengalir (sekon) 
Laju hantaran kalor antara dua titik pada suatu benda tergantung pada: 
1) panjang benda, 
2) luas penampang benda, 
3) jenis bahan 
4) selisih suhu 
(http://soal.yavenu.info/?p=14) 
Energi termis ditransfer dari satu tempat ke tempat lain lewat tiga proses yaitu: konduksi, 
konveksi, dan radiasi. Pada konduksi, energi termis ditransfer lewat interaksi antara atom-atom atau 
molekul, walaupun atom-atom molekulnya sendiri tidak berpindah. Pada konveksi, panas dipindahkan 
langsung lewat perpindahan massa. Contohnya yaitu bila udara dekat lantai dipanaskan, udara memuai 
dan naik karena kerapatannya yang lebih rendah. Jadi energi termis di udara panas ini dipindahkan dari 
lantai lantai kelangit-langit bersama dengan massa udara panas. Pada radiasi, energi dipancarkan dan 
diserap oleh benda-benda dalam bentuk radiasi elektromagnetik. Radiasi ini bergerak lewt ruang dengan 
kelajuan cahaya. Radiasi termis, gelombang cahaya, gelombang radio, gelombang televisi, dan sinar-X 
semuanya adalah bentuk radiasi elektromagnetik yang saling berbeda hanya dalam panjang gelombang 
dan frekuensinya. Semua benda memancarkan dan menyerap radiasi elektromagnetik. Bila benda ada 
dalam kesetimbangan termis dengan sekitarnya, benda memancarkan dan menyerap energi pada laju 
yang sama. 
Namun, jika benda dipanaskan sampai temperatur yang lebih tinggi daripada sekitarnya, maka 
benda meradiasi keluar lebih banyak energi daripada 
H = 
Q 
/ 
t 
Keterangan: 
H = kelajuan hantaran kalor (joule/sekon) 
Q = banyaknya kalor yang mengalir (joule) 
t = lamanya kalor mengalir (sekon) 
Laju hantaran kalor antara dua titik pada suatu benda tergantung pada: 
1) panjang benda, 
2) luas penampang benda, 
3) jenis bahan
4) selisih suhu 
(http://soal.yavenu.info/?p=14) 
Energi termis ditransfer dari satu tempat ke tempat lain lewat tiga proses yaitu: konduksi, 
konveksi, dan radiasi. Pada konduksi, energi termis ditransfer lewat interaksi antara atom-atom atau 
molekul, walaupun atom-atom molekulnya sendiri tidak berpindah. Pada konveksi, panas dipindahkan 
langsung lewat perpindahan massa. Contohnya yaitu bila udara dekat lantai dipanaskan, udara memuai 
dan naik karena kerapatannya yang lebih rendah. Jadi energi termis di udara panas ini dipindahkan dari 
lantai lantai kelangit-langit bersama dengan massa udara panas. Pada radiasi, energi dipancarkan dan 
diserap oleh benda-benda dalam bentuk radiasi elektromagnetik. Radiasi ini bergerak lewt ruang dengan 
kelajuan cahaya. Radiasi termis, gelombang cahaya, gelombang radio, gelombang televisi, dan sinar-X 
semuanya adalah bentuk radiasi elektromagnetik yang saling berbeda hanya dalam panjang gelombang 
dan frekuensinya. Semua benda memancarkan dan menyerap radiasi elektromagnetik. Bila benda ada 
dalam kesetimbangan termis dengan sekitarnya, benda memancarkan dan menyerap energi pada laju 
yang sama. 
Namun, jika benda dipanaskan sampai temperatur yang lebih tinggi daripada sekitarnya, maka 
benda meradiasi keluar lebih banyak energi daripada yang diserapnya, dengan demikian benda menjadi 
lebih dingin sementara sekitarnya menjadi lebih panas. 
Ada suatu perbedaan antara kalor (heat) dan energi dalam dari suatu bahan. Kalor hanya 
digunakan bila menjelaskan perpindahan energi dari satu tempat ke yang lain. Kalor adalah energi yang 
dipindahkan akibat adanya perbedaan temperatur.. Sedangkan energi dalam (termis) adalah energi 
karena temperaturnya 
Kalor merupakan bentuk energi yang berasal dari perubahan energi bentuk lain, seperti : 
1) Energi listrik berubah menjadi energi kalor, contonya pada setrika listrik 
2) Energi gerak berubah menjadi energi kalor, contohnya saat orang menggergaji logam. 
Bila dua benda atau lebih terjadi kontak termal maka akan terjadi aliran kalor dari benda yang 
bertemperatur lebih tinggi ke benda yang bertemperatur lebih rendah, hingga tercapainya 
kesetimbangan termal. Proses perpindahan panas ini berlangsung dalam 3 mekanisme, yaitu : konduksi, 
konveksi dan radiasi. 
Ketika salah satu bagian logam bersentuhan dengan nyala lilin atau nyala api, secara otomatis 
kalor mengalir dari nyala lilin (suhu tinggi) menuju bagian logam tersebut (suhu rendah). Walaupun 
hanya salah satu bagian logam yang bersentuhan dengan nyala api, semua bagian logam tersebut akan 
kepanasan juga. Tanganmu bisa terasa panas, karena kalor mengalir dari logam (suhu tinggi) menuju 
tanganmu (suhu rendah). Kalor tuh energi yang berpindah. Kita bisa mengatakan bahwa ketika salah 
satu bagian benda yang bersuhu tinggi bersentuhan dengan benda yang bersuhu rendah, energi 
berpindah dari benda yang bersuhu tinggi menuju bagian benda yang bersuhu rendah.
Ketika benda yang memiliki perbedaan suhu saling bersentuhan, terdapat sejumlah kalor yang 
mengalir dari benda atau tempat yang bersuhu tinggi menuju benda atau tempat yang bersuhu rendah. 
Ketika mengalir, kalor juga membutuhkan selang waktu tertentu. Perlu diketahui bahwa setiap benda 
(khususnya benda padat) yang dilewati kalor pasti mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda. Ada 
benda padat yang panjang, ada juga benda padat yang pendek. Ada yang gemuk (luas penampangnya 
besar), ada juga yang kurus (luas penampangnya kecil). Untuk mengetahui secara pasti hubungan antara 
jumlah kalor yang mengalir melalui suatu benda selama selang waktu tertentu akibat adanya perbedaan 
suhu, maka kita perlu menurunkan persamaan 
Amati gambar di bawah… 
Satuan konduktivitas termal 
Kita bisa menurunkan satuan konduktivitas termal dengan mengoprek persamaan konduktivitas termal : 
Berikut ini nilai konduktivitas termal beberapa benda yang diperoleh melalui percobaan. 
Jenis benda Konduktivitas Termal (k) 
o 
J/m.s.C 
Kkal/m.s.C 
o 
Perak 420 1000 x 10 
-4 
Tembaga 380 920 x 10 
-4 
Aluminium 200 500 x 10 
-4 
Baja 40 110 x 10 
-4 
Es 2 5 x 10 
-4 
Suhu lebih tinggi 
T1 
Suhu lebih rendah 
T2 
I = Panjang 
A = Luas Permukaan
Kaca (biasa) 0,84 2 x 10 
-4 
Bata 0,84 2 x 10 
-4 
Air 0,56 1,4 x 10 
-4 
Tubuh manusia 0,2 0,5 x 10 
-4 
Kayu 0,08 – 0,16 0,2 x 10 
-4 
– 0,4 x 10 
-4 
Gabus 0,042 0,1 x 10- 
4 
IV. Alat dan Bahan 
 Batang seng, besi, kaca dan tembaga 
 Kaki tiga 
 Pembakar spiritus dan korek api 
 Lilin atau plastisin 
V. Langkah Kerja 
1. Letakkan alat konduksi yang terdiri dari empat buah batang masing- masing : seng, besi, 
kaca, dan tembaga diatas tripod (kaki tiga ). 
2. Buatlah bulatan plastisin dan letakkan pada ujung bawah batang logam. 
3. Panaskan alat konduksi bahan tersebut dalam pemanas spiritus. 
4. Amatilah bulatan plastisin mana yang cepat jatuh dari keempat bahan tersebut. 
VI. Hasil 
Setelah melakukan percobaan tersebut, dapat diketahui bahwa urutan jatuhnya lilin sebagai berikut 
: 
1. Lilin pada tembaga 
2. Lilin pada alumunium 
3. Lilin pada kuningan 
4. Lilin pada seng
Pertanyaan : 
1. Bahan manakah yang plastisinnya cepat jatuh? Mengapa? Apakah semua benda dapat 
menghantarkan kalor? 
2. Carilah koefisien induksi masing- masing bahan dari berbagai sumber! 
3. Buatlah table berikut dari bahan yang paling cepat menghantar panas! 
No. Nama Bahan Koefisien Konduksi 
4. Energi kalor berpindah dari tempat. . . . . . . . . . . .ke tempat . . . . . . . 
5. Cobalah rasakan permukaan logam di dalam kelas. Manakah yang dingin dan panas? 
Mengapa? 
6. Tempat penyimpan air panas biasanya ditutup dengan bahn tertentu. Sebutkan bahan-bahan 
yang baik untuk menutup alat tersebut ( missal untuk termos)? Dan manfaat dari 
bahan tersebut? 
7. Jelaskan bagaimana rompi atau shall penghangat tubuh membuat tubuh menjadi hangat bagi 
yang memakainya! 
8. Jelaskan bagaimana bergeraknya partikel dari batang logam yang dipanaskan bisa sampai ke 
bagian batang yang masih dingin! 
9. Apa yang dapat kamu simpulkan? 
10. Berikan dua contoh konduktor yang baik dalam kehidupan sehari- hari! 
Jawaban : 
1. Bahan yang lilinnya cepat jatuh adalah tembaga, karena tembaga adalah bahan yang 
mempunyai nilai konduktivitas termal k (jenis bahan) yang besar sehingga mudah untuk 
menghantarkan panas dan kerena panas inilah lilin menjadi jatuh. 
Tidak semua benda dapat menghantarkan kalor, ada benda yang tidak dapat menghantarkan 
kalor yaitu isolator panas. Isolator ini mempunyai nilai konduktivitas termal k (jenis bahan) 
yang kecil, jadi benda yang terbuat dari bahan ini sulit untuk menghantarkan kalor. Makin besar 
nilai konduktivitas termal k (jenis bahan) suatu bahan, makin besar nilai konduktivitas termal k 
suatu bahan, makin mudah zat menghantarkan kalor.
2. Tembaga : 385 W/m K 
Alumunium : 205 W/m K 
Kuningan : 109 W/m K 
Seng : 101 W/m K 
3. 
No. Nama Bahan Koefisien Konduksi 
1. Tembaga 385 W/m K 
2. Alumunium 205 W/m K 
3. Kuningan 109 W/m K 
4. Seng 101 W/m K 
4. Energi kalor berpindah dari tempat atau benda yang bersuhu tinggi ke tempat atau benda yang 
bersuhu rendah. 
5. Bagian yang panas adalah permukaan logam bagian bawah, karena logam tersebut telah mendapat 
aliran kalor dan berkontraksi terlebih dahulu dengan benda sekelilingnya. Kalor merambat dari bagian 
bawah permukaan logam terlebih dahulu, sehingga permukaan bagian atas logam masih terasa dingin. 
6. Bahan yang baik untuk menutup tempat tersebut yaitu bahan – bahan yang termasuk isolator, 
seperti bahan yang terbuat dari plastic, kayu, kertas, kain dll. Manfaatnya yaitu agar kita dapat 
memegang tempat tersebut tanpa merasa panas karena konduksi. 
7. Rompi / shall terbuat dari bahan yang menyerap sinar matahari dan sinar ultraviolet sehingga 
dapat menghangatkan tubuh. Selain itu, tubuh juga berperan sebagai perangkap udara yang mampu 
menahan panas (kalor) yang akan keluar secara konduksi dari tubuh. 
8. Pemanasan pada ujung logam menyebabkan partikel pada ujung itu bergetar lebih cepat dan 
suhunya naik, atau energy kinetiknya bertambah. Partikel dengan energy kinetic lebih besar ini 
memberikan sebagian energy kinetiknya kepada partikel - partikel tetangganya melalui tumbukan, 
sehingga partikel- partikel ini memiliki energy kinetic lebih besar. Selanjutnya, partikel - partikel ini 
memberikan sebagian energy kinetiknya ke partikel- partikel tetangga berikutnya, demikian seterusnya 
sampai kalor mencapai ujung yang dingin (tidak dipanasi). Proses perpindahan kalor seperti ini 
berlangsung lambat karena untuk memindahkan lebih banyak kalor diperlukan beda suhu yang tinggi 
diantara kedua ujung. 
9. Saya dapat menyimpulkan bahwa konduksi menghantarkan panas tanpa disertai perpindahan 
partikel, tembaga memiliki nilai konduktivitas yang tinggi di banding dengan bahan lain sehingga lilin 
pada alumunium jatuh lebih dulu. 
Kalor berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Semakin besar nilai 
konduktivitas termal k (jenis bahan), maka semakin mudah benda itu untuk menghantarkan kalor.
10. Contoh konduktor yang baik dalam kehidupan sehari- hari yaitu : 
- Alumunium pada panic 
- Logam pada setrika 
VII. Pembahasan 
Untuk mengetahui perpindahan kalor secara konduksi pada berbagai jenis logam, maka kami 
melakukan percobaan tersebut. Konduksi adalah perpindahan kalor yang tidak disertai perpindahan zat 
penghantar. Kalor berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Semakin 
besar nilai konduktivitas termal k (jenis bahan), maka semakin mudah benda itu untuk menghantarkan 
kalor. 
Tembaga merupakan bahan yang termasuk ke dalam logam. Oleh karena itu, tembaga merupakan 
konduktor. Koefisien konduksi tembaga merupakan yang paling tinggi di antara logam-logam yang 
diujikan. Koefisien konduksi tembaga yaitu 385 W/m K. Dengan mempunyai koefisien konduksi yang 
tinggi berarti tembaga termasuk konduktor yang paling baik. Karena koefisien konduktivitasnya tinggi, 
maka akan semakin mudah untuk menghantarkan panas. Dengan adanya perpindahan kalor secara 
konduksi dan adanya koefisien konduksi yang tinggi , lilin yang diletakkan dalam tembaga jatuh terlebih 
dahulu. 
Alumunium juga termasuk jenis logam dan konduktor. Alumunium mempunyai koefisien konduksi 
yang tinggi, tetapi masih di bawah koefisien konduksi tembaga. Koefisien konduksinya adalah 205 W/m 
K. Karena alumunium termasuk konduktor, maka terjadi perpindahan panas dari ujung alumunium yang 
terkena panas menuju ujung yang ada lilinnya. Dengan didukung oleh koefisien konduktivitasnnya, lilin 
yang ada adalam alumunium jatuh kedua setelah tembaga. 
Kuningan merupakan bahan yang termasuk ke dalam jenis logam dan dapat menghantarkan panas 
(konduktor). Kuningan mempunyai koefisien konduksi yang cukup rendah jika dibandingkan dengan 
tembaga dan alumunium. Koefisien konduksinya adalah 109 W/m K. Kuningan dapat menghantarkan 
panas, maka terjadi perpindahan panas dari ujung yang bersuhu tinggi ke ujung yang bersuhu rendah. 
Oleh karena itu, lilin yang ada dalam kuningan jatuh. Lilin tersebut jatuh nomor tiga setelah tembaga 
dan alumunium. Seng termasuk ke dalam konduktor karena seng merupakan logam. Seng mempunyai 
daya hantar yang kurang baik jika dibandingkan dengan tembaga, alumunium, dan kuningan. Namun, 
seng masih bisa menghantarkan panas. Koefisien konduksi seng rendah, yaitu 110 W/m K. Karena hal 
tersebut, lilin yang ada dalam seng jatuh paling akhir. 
Berdasarkan pembahasan di atas, urutan bahan yang konduktivitasnya paling baik, yaitu tembaga, 
alumunium, kuningan, dan seng.
VIII. Kesimpulan 
Setelah melakukan praktikum tersebut, dapat disimpulkan bahwa konduksi merupakan perpindahan 
kalor tanpa disertai perpindahan partikel. Semua logam dapat menghantarkan listrik termasuk tembaga, 
alumunium, kuningan dan seng. Logam- logam tersebut dapat menghantarkan listrik sesuai tinggi 
konduktivitas yang dimiliki logam tersebut. 
Kalor berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Semakin besar nilai 
konduktivitas termal k (jenis bahan), maka semakin mudah benda itu untuk menghantarkan kalor. Oleh 
karena itu, yang jatuh terlebih dahulu yaitu lelehan lilin pada tembaga, kemudian disusul alumunium, 
kuningan dan seng. 
IX. Daftar Pustaka 
http://smartgress.blogspot.com/2011/05/laporan-fisika-konveksikonduksi.html 
http://mayaafi.blogspot.com/2012/11/laporan- fisika-kalor_13.html

More Related Content

What's hot

Percobaan asas black (kalorimeter)
Percobaan asas black (kalorimeter)Percobaan asas black (kalorimeter)
Percobaan asas black (kalorimeter)KLOTILDAJENIRITA
 
RPP SUHU & KALOR (SMA_2)
RPP SUHU & KALOR (SMA_2)RPP SUHU & KALOR (SMA_2)
RPP SUHU & KALOR (SMA_2)MAFIA '11
 
5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)Mahammad Khadafi
 
Modul Ajar Fisika Fase E 2022-2023.pdf
Modul Ajar Fisika Fase E 2022-2023.pdfModul Ajar Fisika Fase E 2022-2023.pdf
Modul Ajar Fisika Fase E 2022-2023.pdfFaqihUddin4
 
RPP USAHA DAN ENERGI.docx
RPP USAHA DAN ENERGI.docxRPP USAHA DAN ENERGI.docx
RPP USAHA DAN ENERGI.docxelvasellya1
 
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Erliana Amalia Diandra
 
RPP HUKUM NEWTON
RPP HUKUM NEWTONRPP HUKUM NEWTON
RPP HUKUM NEWTONMAFIA '11
 
Rpp gelombang bunyi dan cahaya
Rpp gelombang bunyi dan cahayaRpp gelombang bunyi dan cahaya
Rpp gelombang bunyi dan cahayaJoko Wahyono
 
TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN IPA K13 SMP
TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN IPA K13 SMPTEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN IPA K13 SMP
TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN IPA K13 SMPsajidintuban
 
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaLaporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaSahrul Sindriana
 
Lkpd besaran dan satuan
Lkpd besaran dan satuanLkpd besaran dan satuan
Lkpd besaran dan satuanfisika09
 
Percobaan pemantulan cermin cekung
Percobaan pemantulan cermin cekungPercobaan pemantulan cermin cekung
Percobaan pemantulan cermin cekungKLOTILDAJENIRITA
 
Kisi-kisi kognitif Fisika SMA gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabol...
Kisi-kisi kognitif Fisika SMA gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabol...Kisi-kisi kognitif Fisika SMA gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabol...
Kisi-kisi kognitif Fisika SMA gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabol...arina wardha
 
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasioLaporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasioTifa Fauziah
 

What's hot (20)

Percobaan asas black (kalorimeter)
Percobaan asas black (kalorimeter)Percobaan asas black (kalorimeter)
Percobaan asas black (kalorimeter)
 
RPP SUHU & KALOR (SMA_2)
RPP SUHU & KALOR (SMA_2)RPP SUHU & KALOR (SMA_2)
RPP SUHU & KALOR (SMA_2)
 
5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)5 kapasitas panas (termodinamika)
5 kapasitas panas (termodinamika)
 
Modul Ajar Fisika Fase E 2022-2023.pdf
Modul Ajar Fisika Fase E 2022-2023.pdfModul Ajar Fisika Fase E 2022-2023.pdf
Modul Ajar Fisika Fase E 2022-2023.pdf
 
Percobaan hukum hooke
Percobaan hukum hookePercobaan hukum hooke
Percobaan hukum hooke
 
RPP USAHA DAN ENERGI.docx
RPP USAHA DAN ENERGI.docxRPP USAHA DAN ENERGI.docx
RPP USAHA DAN ENERGI.docx
 
Rpp perpindahan kalor
Rpp perpindahan kalorRpp perpindahan kalor
Rpp perpindahan kalor
 
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
Laporan fisika dasar resonansi bunyi dari gelombang suara (edit)
 
RPP HUKUM NEWTON
RPP HUKUM NEWTONRPP HUKUM NEWTON
RPP HUKUM NEWTON
 
25 Eksperimen Fisika Sederhana
25 Eksperimen Fisika Sederhana25 Eksperimen Fisika Sederhana
25 Eksperimen Fisika Sederhana
 
Rpp gelombang bunyi dan cahaya
Rpp gelombang bunyi dan cahayaRpp gelombang bunyi dan cahaya
Rpp gelombang bunyi dan cahaya
 
TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN IPA K13 SMP
TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN IPA K13 SMPTEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN IPA K13 SMP
TEKNIK DAN INSTRUMEN PENILAIAN IPA K13 SMP
 
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhanaLaporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
Laporan menentukan gaya gravitasi dengan bandul sederhana
 
Lkpd besaran dan satuan
Lkpd besaran dan satuanLkpd besaran dan satuan
Lkpd besaran dan satuan
 
PERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLERPERCOBAAN GEIGER MULLER
PERCOBAAN GEIGER MULLER
 
Percobaan pemantulan cermin cekung
Percobaan pemantulan cermin cekungPercobaan pemantulan cermin cekung
Percobaan pemantulan cermin cekung
 
Kemampuan berpikir kritis matematis
Kemampuan berpikir kritis matematisKemampuan berpikir kritis matematis
Kemampuan berpikir kritis matematis
 
Kisi-kisi kognitif Fisika SMA gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabol...
Kisi-kisi kognitif Fisika SMA gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabol...Kisi-kisi kognitif Fisika SMA gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabol...
Kisi-kisi kognitif Fisika SMA gerak lurus, gerak melingkar, dan gerak parabol...
 
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasioLaporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
Laporan fisika dasar_ii_gelombang_stasio
 
Kesetaraan kalor listrik
Kesetaraan kalor listrikKesetaraan kalor listrik
Kesetaraan kalor listrik
 

Viewers also liked

LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1Titin Indrawati
 
Makalah konduktifitas termal
Makalah konduktifitas termalMakalah konduktifitas termal
Makalah konduktifitas termalFyad
 
Laporan praktikum Fislab konduktivitas termal
Laporan praktikum Fislab konduktivitas termalLaporan praktikum Fislab konduktivitas termal
Laporan praktikum Fislab konduktivitas termalBogiva Mirdyanto
 
laporan pembuatan alat semprot asas bernoulli
laporan pembuatan alat semprot asas bernoullilaporan pembuatan alat semprot asas bernoulli
laporan pembuatan alat semprot asas bernoulliRizqi Umi Rahmawati
 
Analisa Kerja Praktek Perpindahan Panas
Analisa Kerja Praktek Perpindahan PanasAnalisa Kerja Praktek Perpindahan Panas
Analisa Kerja Praktek Perpindahan PanasSINDIKAT PATRICK SQUAD
 
Percobaan sederhana
Percobaan sederhanaPercobaan sederhana
Percobaan sederhanawahyukoyosss
 
Laporan pratikum vi perubahan wujud zat
Laporan pratikum vi perubahan wujud zatLaporan pratikum vi perubahan wujud zat
Laporan pratikum vi perubahan wujud zatMaRis Aini
 
Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum HookeLaporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum HookeYunan Malifah
 
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 3
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 3LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 3
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 3Titin Indrawati
 
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 2
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 2LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 2
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 2Titin Indrawati
 

Viewers also liked (18)

LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 1
 
Makalah konduktifitas termal
Makalah konduktifitas termalMakalah konduktifitas termal
Makalah konduktifitas termal
 
Praktikum ipa
Praktikum ipaPraktikum ipa
Praktikum ipa
 
07 bab 6
07 bab 607 bab 6
07 bab 6
 
Laporan Praktikum Rutherford
Laporan Praktikum Rutherford Laporan Praktikum Rutherford
Laporan Praktikum Rutherford
 
Laporan praktikum Fislab konduktivitas termal
Laporan praktikum Fislab konduktivitas termalLaporan praktikum Fislab konduktivitas termal
Laporan praktikum Fislab konduktivitas termal
 
laporan pembuatan alat semprot asas bernoulli
laporan pembuatan alat semprot asas bernoullilaporan pembuatan alat semprot asas bernoulli
laporan pembuatan alat semprot asas bernoulli
 
Analisa Kerja Praktek Perpindahan Panas
Analisa Kerja Praktek Perpindahan PanasAnalisa Kerja Praktek Perpindahan Panas
Analisa Kerja Praktek Perpindahan Panas
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Percobaan sederhana
Percobaan sederhanaPercobaan sederhana
Percobaan sederhana
 
Laporan 1 alat ek um
Laporan 1 alat ek umLaporan 1 alat ek um
Laporan 1 alat ek um
 
Perpindahan kalor
Perpindahan kalorPerpindahan kalor
Perpindahan kalor
 
Laporan pratikum vi perubahan wujud zat
Laporan pratikum vi perubahan wujud zatLaporan pratikum vi perubahan wujud zat
Laporan pratikum vi perubahan wujud zat
 
Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum HookeLaporan praktikum fisika Hukum Hooke
Laporan praktikum fisika Hukum Hooke
 
Termodinamika modul
Termodinamika modulTermodinamika modul
Termodinamika modul
 
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 3
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 3LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 3
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 3
 
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 2
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 2LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 2
LAPORAN PRAKTIKUM PINDAH PANAS ACARA 2
 
Venturimeter
VenturimeterVenturimeter
Venturimeter
 

Similar to PrakFisika

Bab 1 pengertian dasar perpindahan panas
Bab 1 pengertian dasar perpindahan panasBab 1 pengertian dasar perpindahan panas
Bab 1 pengertian dasar perpindahan panasYudi Hartono
 
Transfer kalor(power point)
Transfer kalor(power point)Transfer kalor(power point)
Transfer kalor(power point)nuelsitohang
 
Makalah fisika tentang kalor dan asas black
Makalah fisika tentang kalor dan asas blackMakalah fisika tentang kalor dan asas black
Makalah fisika tentang kalor dan asas blackMartin Fernandes
 
Fisika suhu dan kalor beserta soal pilihan ganda
Fisika suhu dan kalor beserta soal pilihan gandaFisika suhu dan kalor beserta soal pilihan ganda
Fisika suhu dan kalor beserta soal pilihan gandaputrimanggala
 
Kalor dan-perpindahan-kalor
Kalor dan-perpindahan-kalorKalor dan-perpindahan-kalor
Kalor dan-perpindahan-kaloriwan kurniawan
 
Heat Transfer
Heat TransferHeat Transfer
Heat Transferaladidwi
 
1322-File Utama Naskah-2387-1-10-20220807.pdf
1322-File Utama Naskah-2387-1-10-20220807.pdf1322-File Utama Naskah-2387-1-10-20220807.pdf
1322-File Utama Naskah-2387-1-10-20220807.pdfRiskaWijayanti6
 
Termodinamika (4) e jenis_-_jenis_termometer_berdasarkan_besaran_termometricny
Termodinamika (4) e jenis_-_jenis_termometer_berdasarkan_besaran_termometricnyTermodinamika (4) e jenis_-_jenis_termometer_berdasarkan_besaran_termometricny
Termodinamika (4) e jenis_-_jenis_termometer_berdasarkan_besaran_termometricnyjayamartha
 
Remidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-bRemidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-bLinkin Park News
 
Otk 2 he kelompok a 19
Otk 2 he kelompok a 19Otk 2 he kelompok a 19
Otk 2 he kelompok a 19Ulil Anshori
 
Termodinamika (4e) Jenis - Jenis Termometer
Termodinamika (4e) Jenis - Jenis TermometerTermodinamika (4e) Jenis - Jenis Termometer
Termodinamika (4e) Jenis - Jenis Termometerjayamartha
 
Termodinamika (13) d skala_temperatur_termodinamika
Termodinamika (13) d skala_temperatur_termodinamikaTermodinamika (13) d skala_temperatur_termodinamika
Termodinamika (13) d skala_temperatur_termodinamikajayamartha
 
suhu dan kalor
suhu dan kalorsuhu dan kalor
suhu dan kalorzarkashie
 

Similar to PrakFisika (20)

Bab 1 pengertian dasar perpindahan panas
Bab 1 pengertian dasar perpindahan panasBab 1 pengertian dasar perpindahan panas
Bab 1 pengertian dasar perpindahan panas
 
Transfer kalor(power point)
Transfer kalor(power point)Transfer kalor(power point)
Transfer kalor(power point)
 
Bab ii perpindahan panas
Bab ii perpindahan panasBab ii perpindahan panas
Bab ii perpindahan panas
 
jurnal
jurnaljurnal
jurnal
 
Makalah fisika tentang kalor dan asas black
Makalah fisika tentang kalor dan asas blackMakalah fisika tentang kalor dan asas black
Makalah fisika tentang kalor dan asas black
 
Persamaan keadaan termis
Persamaan keadaan termisPersamaan keadaan termis
Persamaan keadaan termis
 
Fisika suhu dan kalor beserta soal pilihan ganda
Fisika suhu dan kalor beserta soal pilihan gandaFisika suhu dan kalor beserta soal pilihan ganda
Fisika suhu dan kalor beserta soal pilihan ganda
 
Kalor dan-perpindahan-kalor
Kalor dan-perpindahan-kalorKalor dan-perpindahan-kalor
Kalor dan-perpindahan-kalor
 
Bab 7 haba ting 1
Bab 7 haba ting 1Bab 7 haba ting 1
Bab 7 haba ting 1
 
Heat Transfer
Heat TransferHeat Transfer
Heat Transfer
 
Termofisika
TermofisikaTermofisika
Termofisika
 
Kalor
KalorKalor
Kalor
 
1322-File Utama Naskah-2387-1-10-20220807.pdf
1322-File Utama Naskah-2387-1-10-20220807.pdf1322-File Utama Naskah-2387-1-10-20220807.pdf
1322-File Utama Naskah-2387-1-10-20220807.pdf
 
Termodinamika (4) e jenis_-_jenis_termometer_berdasarkan_besaran_termometricny
Termodinamika (4) e jenis_-_jenis_termometer_berdasarkan_besaran_termometricnyTermodinamika (4) e jenis_-_jenis_termometer_berdasarkan_besaran_termometricny
Termodinamika (4) e jenis_-_jenis_termometer_berdasarkan_besaran_termometricny
 
Remidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-bRemidi fisika riko saputra x tmo-b
Remidi fisika riko saputra x tmo-b
 
Otk 2 he kelompok a 19
Otk 2 he kelompok a 19Otk 2 he kelompok a 19
Otk 2 he kelompok a 19
 
Termodinamika (4e) Jenis - Jenis Termometer
Termodinamika (4e) Jenis - Jenis TermometerTermodinamika (4e) Jenis - Jenis Termometer
Termodinamika (4e) Jenis - Jenis Termometer
 
Termodinamika (13) d skala_temperatur_termodinamika
Termodinamika (13) d skala_temperatur_termodinamikaTermodinamika (13) d skala_temperatur_termodinamika
Termodinamika (13) d skala_temperatur_termodinamika
 
suhu dan kalor
suhu dan kalorsuhu dan kalor
suhu dan kalor
 
Perpindahan kalor
Perpindahan kalorPerpindahan kalor
Perpindahan kalor
 

Recently uploaded

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 

Recently uploaded (20)

Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 

PrakFisika

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DISUSUN OLEH : ANNA PRATIWI WULANDARI (X.11/ 05) NISWATUN NGAFIFAH (X.11/ 19) SINTA PUJI ASTUTI (X.11/ 27) WAHYU IKA H S N (X.11/ 32) SMA NEGERI 1 KEBUMEN Jalan Mayjen Sutoyo No.7, Kebumen 54316, Telepon (0287) 381407, Faksimile (0287) 385012 E-mail: sma_1_kbm@yahoo.com, Website: www.sman1-kebumen.sch.id
  • 2. I. Judul Praktikum dan Tanggal Praktikum a. Judul Praktikum : Perpindahan Kalor secara Konduksi b. Tanggal Praktikum : 7 Februari 2013 II. Tujuan  Mengamati adanya perpindahan kalor pada benda secara konduksi.  Menyelidiki perpindahan kalor secara konduksi pada berbagai jenis logam. III. LANDASAN TEORI Konduksi adalah perpindahan panas antara dua sustansi dari sustansi yang bersuhu tinggi, panas berpindah ke sustansi yang bersuhu rendah dengan adanya kontak kedua sustansi secara langsung. ketika tangan kamu memegang gelas panas, maka telapak tangan kamu akan menerima panas dari gelas tersebut. http://3gplus.wordpress.com/2008/05/20/radiasikonveksi -dan-konduksi/ Konduksi disebut juga perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan partikel karena adanya selisih suhu. Sebuah benda padat panjang dipanaskan pada salah satu ujungnya, akan menyebabkan pada ujung tersebut partikel-partikelnya akan bergetar lebih cepat karena suhunva naik. Partikel vang energi kinetiknva lebih besar akan memberikan energinya kepada partikel tetangganya melalui tumbukan. Misalnya sendok dingin dimasukkan ke sup yang panas, maka ujung sendok yang lain akan panas. Dalam logam, kalor dipindahkan melalui elektron-elektron bebasnya. Elektron bebas adalah elektron yang dengan mudah dapat berpindah dari satu atom ke atom vang lain. Di tempat yang dipanaskan, energi elektron bertambah besar dan dapat diberikan dengan tumbukan elektron disekitarnya dengan panas lebih cepat. Logam disebut juga sebagai konduktor. Benda yang sukar menghantarkan panas disebut isolator. Manfaat konduktor dalam kehidupan sehari-hari : 1) memasak menggunakan panci logam, 2) setrika menggunakan logam untuk menghantarkan panas 3) solder listrik 4) dll
  • 3. Laju hantaran kalor tiap satu satuan waktu dituliskan dengan persamaan : Keterangan: H = kelajuan hantaran kalor (joule/sekon) Q = banyaknya kalor yang mengalir (joule) t = lamanya kalor mengalir (sekon) Laju hantaran kalor antara dua titik pada suatu benda tergantung pada: 1) panjang benda, 2) luas penampang benda, 3) jenis bahan 4) selisih suhu (http://soal.yavenu.info/?p=14) Energi termis ditransfer dari satu tempat ke tempat lain lewat tiga proses yaitu: konduksi, konveksi, dan radiasi. Pada konduksi, energi termis ditransfer lewat interaksi antara atom-atom atau molekul, walaupun atom-atom molekulnya sendiri tidak berpindah. Pada konveksi, panas dipindahkan langsung lewat perpindahan massa. Contohnya yaitu bila udara dekat lantai dipanaskan, udara memuai dan naik karena kerapatannya yang lebih rendah. Jadi energi termis di udara panas ini dipindahkan dari lantai lantai kelangit-langit bersama dengan massa udara panas. Pada radiasi, energi dipancarkan dan diserap oleh benda-benda dalam bentuk radiasi elektromagnetik. Radiasi ini bergerak lewt ruang dengan kelajuan cahaya. Radiasi termis, gelombang cahaya, gelombang radio, gelombang televisi, dan sinar-X semuanya adalah bentuk radiasi elektromagnetik yang saling berbeda hanya dalam panjang gelombang dan frekuensinya. Semua benda memancarkan dan menyerap radiasi elektromagnetik. Bila benda ada dalam kesetimbangan termis dengan sekitarnya, benda memancarkan dan menyerap energi pada laju yang sama. Namun, jika benda dipanaskan sampai temperatur yang lebih tinggi daripada sekitarnya, maka benda meradiasi keluar lebih banyak energi daripada H = Q / t Keterangan: H = kelajuan hantaran kalor (joule/sekon) Q = banyaknya kalor yang mengalir (joule) t = lamanya kalor mengalir (sekon) Laju hantaran kalor antara dua titik pada suatu benda tergantung pada: 1) panjang benda, 2) luas penampang benda, 3) jenis bahan
  • 4. 4) selisih suhu (http://soal.yavenu.info/?p=14) Energi termis ditransfer dari satu tempat ke tempat lain lewat tiga proses yaitu: konduksi, konveksi, dan radiasi. Pada konduksi, energi termis ditransfer lewat interaksi antara atom-atom atau molekul, walaupun atom-atom molekulnya sendiri tidak berpindah. Pada konveksi, panas dipindahkan langsung lewat perpindahan massa. Contohnya yaitu bila udara dekat lantai dipanaskan, udara memuai dan naik karena kerapatannya yang lebih rendah. Jadi energi termis di udara panas ini dipindahkan dari lantai lantai kelangit-langit bersama dengan massa udara panas. Pada radiasi, energi dipancarkan dan diserap oleh benda-benda dalam bentuk radiasi elektromagnetik. Radiasi ini bergerak lewt ruang dengan kelajuan cahaya. Radiasi termis, gelombang cahaya, gelombang radio, gelombang televisi, dan sinar-X semuanya adalah bentuk radiasi elektromagnetik yang saling berbeda hanya dalam panjang gelombang dan frekuensinya. Semua benda memancarkan dan menyerap radiasi elektromagnetik. Bila benda ada dalam kesetimbangan termis dengan sekitarnya, benda memancarkan dan menyerap energi pada laju yang sama. Namun, jika benda dipanaskan sampai temperatur yang lebih tinggi daripada sekitarnya, maka benda meradiasi keluar lebih banyak energi daripada yang diserapnya, dengan demikian benda menjadi lebih dingin sementara sekitarnya menjadi lebih panas. Ada suatu perbedaan antara kalor (heat) dan energi dalam dari suatu bahan. Kalor hanya digunakan bila menjelaskan perpindahan energi dari satu tempat ke yang lain. Kalor adalah energi yang dipindahkan akibat adanya perbedaan temperatur.. Sedangkan energi dalam (termis) adalah energi karena temperaturnya Kalor merupakan bentuk energi yang berasal dari perubahan energi bentuk lain, seperti : 1) Energi listrik berubah menjadi energi kalor, contonya pada setrika listrik 2) Energi gerak berubah menjadi energi kalor, contohnya saat orang menggergaji logam. Bila dua benda atau lebih terjadi kontak termal maka akan terjadi aliran kalor dari benda yang bertemperatur lebih tinggi ke benda yang bertemperatur lebih rendah, hingga tercapainya kesetimbangan termal. Proses perpindahan panas ini berlangsung dalam 3 mekanisme, yaitu : konduksi, konveksi dan radiasi. Ketika salah satu bagian logam bersentuhan dengan nyala lilin atau nyala api, secara otomatis kalor mengalir dari nyala lilin (suhu tinggi) menuju bagian logam tersebut (suhu rendah). Walaupun hanya salah satu bagian logam yang bersentuhan dengan nyala api, semua bagian logam tersebut akan kepanasan juga. Tanganmu bisa terasa panas, karena kalor mengalir dari logam (suhu tinggi) menuju tanganmu (suhu rendah). Kalor tuh energi yang berpindah. Kita bisa mengatakan bahwa ketika salah satu bagian benda yang bersuhu tinggi bersentuhan dengan benda yang bersuhu rendah, energi berpindah dari benda yang bersuhu tinggi menuju bagian benda yang bersuhu rendah.
  • 5. Ketika benda yang memiliki perbedaan suhu saling bersentuhan, terdapat sejumlah kalor yang mengalir dari benda atau tempat yang bersuhu tinggi menuju benda atau tempat yang bersuhu rendah. Ketika mengalir, kalor juga membutuhkan selang waktu tertentu. Perlu diketahui bahwa setiap benda (khususnya benda padat) yang dilewati kalor pasti mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda. Ada benda padat yang panjang, ada juga benda padat yang pendek. Ada yang gemuk (luas penampangnya besar), ada juga yang kurus (luas penampangnya kecil). Untuk mengetahui secara pasti hubungan antara jumlah kalor yang mengalir melalui suatu benda selama selang waktu tertentu akibat adanya perbedaan suhu, maka kita perlu menurunkan persamaan Amati gambar di bawah… Satuan konduktivitas termal Kita bisa menurunkan satuan konduktivitas termal dengan mengoprek persamaan konduktivitas termal : Berikut ini nilai konduktivitas termal beberapa benda yang diperoleh melalui percobaan. Jenis benda Konduktivitas Termal (k) o J/m.s.C Kkal/m.s.C o Perak 420 1000 x 10 -4 Tembaga 380 920 x 10 -4 Aluminium 200 500 x 10 -4 Baja 40 110 x 10 -4 Es 2 5 x 10 -4 Suhu lebih tinggi T1 Suhu lebih rendah T2 I = Panjang A = Luas Permukaan
  • 6. Kaca (biasa) 0,84 2 x 10 -4 Bata 0,84 2 x 10 -4 Air 0,56 1,4 x 10 -4 Tubuh manusia 0,2 0,5 x 10 -4 Kayu 0,08 – 0,16 0,2 x 10 -4 – 0,4 x 10 -4 Gabus 0,042 0,1 x 10- 4 IV. Alat dan Bahan  Batang seng, besi, kaca dan tembaga  Kaki tiga  Pembakar spiritus dan korek api  Lilin atau plastisin V. Langkah Kerja 1. Letakkan alat konduksi yang terdiri dari empat buah batang masing- masing : seng, besi, kaca, dan tembaga diatas tripod (kaki tiga ). 2. Buatlah bulatan plastisin dan letakkan pada ujung bawah batang logam. 3. Panaskan alat konduksi bahan tersebut dalam pemanas spiritus. 4. Amatilah bulatan plastisin mana yang cepat jatuh dari keempat bahan tersebut. VI. Hasil Setelah melakukan percobaan tersebut, dapat diketahui bahwa urutan jatuhnya lilin sebagai berikut : 1. Lilin pada tembaga 2. Lilin pada alumunium 3. Lilin pada kuningan 4. Lilin pada seng
  • 7. Pertanyaan : 1. Bahan manakah yang plastisinnya cepat jatuh? Mengapa? Apakah semua benda dapat menghantarkan kalor? 2. Carilah koefisien induksi masing- masing bahan dari berbagai sumber! 3. Buatlah table berikut dari bahan yang paling cepat menghantar panas! No. Nama Bahan Koefisien Konduksi 4. Energi kalor berpindah dari tempat. . . . . . . . . . . .ke tempat . . . . . . . 5. Cobalah rasakan permukaan logam di dalam kelas. Manakah yang dingin dan panas? Mengapa? 6. Tempat penyimpan air panas biasanya ditutup dengan bahn tertentu. Sebutkan bahan-bahan yang baik untuk menutup alat tersebut ( missal untuk termos)? Dan manfaat dari bahan tersebut? 7. Jelaskan bagaimana rompi atau shall penghangat tubuh membuat tubuh menjadi hangat bagi yang memakainya! 8. Jelaskan bagaimana bergeraknya partikel dari batang logam yang dipanaskan bisa sampai ke bagian batang yang masih dingin! 9. Apa yang dapat kamu simpulkan? 10. Berikan dua contoh konduktor yang baik dalam kehidupan sehari- hari! Jawaban : 1. Bahan yang lilinnya cepat jatuh adalah tembaga, karena tembaga adalah bahan yang mempunyai nilai konduktivitas termal k (jenis bahan) yang besar sehingga mudah untuk menghantarkan panas dan kerena panas inilah lilin menjadi jatuh. Tidak semua benda dapat menghantarkan kalor, ada benda yang tidak dapat menghantarkan kalor yaitu isolator panas. Isolator ini mempunyai nilai konduktivitas termal k (jenis bahan) yang kecil, jadi benda yang terbuat dari bahan ini sulit untuk menghantarkan kalor. Makin besar nilai konduktivitas termal k (jenis bahan) suatu bahan, makin besar nilai konduktivitas termal k suatu bahan, makin mudah zat menghantarkan kalor.
  • 8. 2. Tembaga : 385 W/m K Alumunium : 205 W/m K Kuningan : 109 W/m K Seng : 101 W/m K 3. No. Nama Bahan Koefisien Konduksi 1. Tembaga 385 W/m K 2. Alumunium 205 W/m K 3. Kuningan 109 W/m K 4. Seng 101 W/m K 4. Energi kalor berpindah dari tempat atau benda yang bersuhu tinggi ke tempat atau benda yang bersuhu rendah. 5. Bagian yang panas adalah permukaan logam bagian bawah, karena logam tersebut telah mendapat aliran kalor dan berkontraksi terlebih dahulu dengan benda sekelilingnya. Kalor merambat dari bagian bawah permukaan logam terlebih dahulu, sehingga permukaan bagian atas logam masih terasa dingin. 6. Bahan yang baik untuk menutup tempat tersebut yaitu bahan – bahan yang termasuk isolator, seperti bahan yang terbuat dari plastic, kayu, kertas, kain dll. Manfaatnya yaitu agar kita dapat memegang tempat tersebut tanpa merasa panas karena konduksi. 7. Rompi / shall terbuat dari bahan yang menyerap sinar matahari dan sinar ultraviolet sehingga dapat menghangatkan tubuh. Selain itu, tubuh juga berperan sebagai perangkap udara yang mampu menahan panas (kalor) yang akan keluar secara konduksi dari tubuh. 8. Pemanasan pada ujung logam menyebabkan partikel pada ujung itu bergetar lebih cepat dan suhunya naik, atau energy kinetiknya bertambah. Partikel dengan energy kinetic lebih besar ini memberikan sebagian energy kinetiknya kepada partikel - partikel tetangganya melalui tumbukan, sehingga partikel- partikel ini memiliki energy kinetic lebih besar. Selanjutnya, partikel - partikel ini memberikan sebagian energy kinetiknya ke partikel- partikel tetangga berikutnya, demikian seterusnya sampai kalor mencapai ujung yang dingin (tidak dipanasi). Proses perpindahan kalor seperti ini berlangsung lambat karena untuk memindahkan lebih banyak kalor diperlukan beda suhu yang tinggi diantara kedua ujung. 9. Saya dapat menyimpulkan bahwa konduksi menghantarkan panas tanpa disertai perpindahan partikel, tembaga memiliki nilai konduktivitas yang tinggi di banding dengan bahan lain sehingga lilin pada alumunium jatuh lebih dulu. Kalor berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Semakin besar nilai konduktivitas termal k (jenis bahan), maka semakin mudah benda itu untuk menghantarkan kalor.
  • 9. 10. Contoh konduktor yang baik dalam kehidupan sehari- hari yaitu : - Alumunium pada panic - Logam pada setrika VII. Pembahasan Untuk mengetahui perpindahan kalor secara konduksi pada berbagai jenis logam, maka kami melakukan percobaan tersebut. Konduksi adalah perpindahan kalor yang tidak disertai perpindahan zat penghantar. Kalor berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Semakin besar nilai konduktivitas termal k (jenis bahan), maka semakin mudah benda itu untuk menghantarkan kalor. Tembaga merupakan bahan yang termasuk ke dalam logam. Oleh karena itu, tembaga merupakan konduktor. Koefisien konduksi tembaga merupakan yang paling tinggi di antara logam-logam yang diujikan. Koefisien konduksi tembaga yaitu 385 W/m K. Dengan mempunyai koefisien konduksi yang tinggi berarti tembaga termasuk konduktor yang paling baik. Karena koefisien konduktivitasnya tinggi, maka akan semakin mudah untuk menghantarkan panas. Dengan adanya perpindahan kalor secara konduksi dan adanya koefisien konduksi yang tinggi , lilin yang diletakkan dalam tembaga jatuh terlebih dahulu. Alumunium juga termasuk jenis logam dan konduktor. Alumunium mempunyai koefisien konduksi yang tinggi, tetapi masih di bawah koefisien konduksi tembaga. Koefisien konduksinya adalah 205 W/m K. Karena alumunium termasuk konduktor, maka terjadi perpindahan panas dari ujung alumunium yang terkena panas menuju ujung yang ada lilinnya. Dengan didukung oleh koefisien konduktivitasnnya, lilin yang ada adalam alumunium jatuh kedua setelah tembaga. Kuningan merupakan bahan yang termasuk ke dalam jenis logam dan dapat menghantarkan panas (konduktor). Kuningan mempunyai koefisien konduksi yang cukup rendah jika dibandingkan dengan tembaga dan alumunium. Koefisien konduksinya adalah 109 W/m K. Kuningan dapat menghantarkan panas, maka terjadi perpindahan panas dari ujung yang bersuhu tinggi ke ujung yang bersuhu rendah. Oleh karena itu, lilin yang ada dalam kuningan jatuh. Lilin tersebut jatuh nomor tiga setelah tembaga dan alumunium. Seng termasuk ke dalam konduktor karena seng merupakan logam. Seng mempunyai daya hantar yang kurang baik jika dibandingkan dengan tembaga, alumunium, dan kuningan. Namun, seng masih bisa menghantarkan panas. Koefisien konduksi seng rendah, yaitu 110 W/m K. Karena hal tersebut, lilin yang ada dalam seng jatuh paling akhir. Berdasarkan pembahasan di atas, urutan bahan yang konduktivitasnya paling baik, yaitu tembaga, alumunium, kuningan, dan seng.
  • 10. VIII. Kesimpulan Setelah melakukan praktikum tersebut, dapat disimpulkan bahwa konduksi merupakan perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan partikel. Semua logam dapat menghantarkan listrik termasuk tembaga, alumunium, kuningan dan seng. Logam- logam tersebut dapat menghantarkan listrik sesuai tinggi konduktivitas yang dimiliki logam tersebut. Kalor berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Semakin besar nilai konduktivitas termal k (jenis bahan), maka semakin mudah benda itu untuk menghantarkan kalor. Oleh karena itu, yang jatuh terlebih dahulu yaitu lelehan lilin pada tembaga, kemudian disusul alumunium, kuningan dan seng. IX. Daftar Pustaka http://smartgress.blogspot.com/2011/05/laporan-fisika-konveksikonduksi.html http://mayaafi.blogspot.com/2012/11/laporan- fisika-kalor_13.html