Laporan praktikum fisika ini membahas percobaan perpindahan kalor secara konduksi pada berbagai jenis logam. Hasilnya menunjukkan bahwa tembaga adalah bahan yang paling cepat menghantarkan panas sehingga lilin di atasnya jatuh paling dulu.
1. LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA
DISUSUN OLEH :
ANNA PRATIWI WULANDARI (X.11/ 05)
NISWATUN NGAFIFAH (X.11/ 19)
SINTA PUJI ASTUTI (X.11/ 27)
WAHYU IKA H S N (X.11/ 32)
SMA NEGERI 1 KEBUMEN
Jalan Mayjen Sutoyo No.7, Kebumen 54316, Telepon (0287) 381407, Faksimile (0287) 385012
E-mail: sma_1_kbm@yahoo.com, Website: www.sman1-kebumen.sch.id
2. I. Judul Praktikum dan Tanggal Praktikum
a. Judul Praktikum : Perpindahan Kalor secara Konduksi
b. Tanggal Praktikum : 7 Februari 2013
II. Tujuan
Mengamati adanya perpindahan kalor pada benda secara konduksi.
Menyelidiki perpindahan kalor secara konduksi pada berbagai jenis logam.
III. LANDASAN TEORI
Konduksi adalah perpindahan panas antara dua sustansi dari sustansi yang bersuhu tinggi, panas
berpindah ke sustansi yang bersuhu rendah dengan adanya kontak kedua sustansi secara langsung.
ketika tangan kamu memegang gelas panas, maka telapak tangan kamu akan menerima panas dari gelas
tersebut.
http://3gplus.wordpress.com/2008/05/20/radiasikonveksi -dan-konduksi/
Konduksi disebut juga perpindahan kalor tanpa disertai perpindahan partikel karena adanya
selisih suhu. Sebuah benda padat panjang dipanaskan pada salah satu ujungnya, akan menyebabkan
pada ujung tersebut partikel-partikelnya akan bergetar lebih cepat karena suhunva naik. Partikel vang
energi kinetiknva lebih besar akan memberikan energinya kepada partikel tetangganya melalui
tumbukan. Misalnya sendok dingin dimasukkan ke sup yang panas, maka ujung sendok yang lain akan
panas.
Dalam logam, kalor dipindahkan melalui elektron-elektron bebasnya. Elektron bebas adalah
elektron yang dengan mudah dapat berpindah dari satu atom ke atom vang lain. Di tempat yang
dipanaskan, energi elektron bertambah besar dan dapat diberikan dengan tumbukan elektron
disekitarnya dengan panas lebih cepat.
Logam disebut juga sebagai konduktor. Benda yang sukar menghantarkan panas disebut isolator.
Manfaat konduktor dalam kehidupan sehari-hari :
1) memasak menggunakan panci logam,
2) setrika menggunakan logam untuk menghantarkan panas
3) solder listrik
4) dll
3. Laju hantaran kalor tiap satu satuan waktu dituliskan dengan persamaan :
Keterangan:
H = kelajuan hantaran kalor (joule/sekon)
Q = banyaknya kalor yang mengalir (joule)
t = lamanya kalor mengalir (sekon)
Laju hantaran kalor antara dua titik pada suatu benda tergantung pada:
1) panjang benda,
2) luas penampang benda,
3) jenis bahan
4) selisih suhu
(http://soal.yavenu.info/?p=14)
Energi termis ditransfer dari satu tempat ke tempat lain lewat tiga proses yaitu: konduksi,
konveksi, dan radiasi. Pada konduksi, energi termis ditransfer lewat interaksi antara atom-atom atau
molekul, walaupun atom-atom molekulnya sendiri tidak berpindah. Pada konveksi, panas dipindahkan
langsung lewat perpindahan massa. Contohnya yaitu bila udara dekat lantai dipanaskan, udara memuai
dan naik karena kerapatannya yang lebih rendah. Jadi energi termis di udara panas ini dipindahkan dari
lantai lantai kelangit-langit bersama dengan massa udara panas. Pada radiasi, energi dipancarkan dan
diserap oleh benda-benda dalam bentuk radiasi elektromagnetik. Radiasi ini bergerak lewt ruang dengan
kelajuan cahaya. Radiasi termis, gelombang cahaya, gelombang radio, gelombang televisi, dan sinar-X
semuanya adalah bentuk radiasi elektromagnetik yang saling berbeda hanya dalam panjang gelombang
dan frekuensinya. Semua benda memancarkan dan menyerap radiasi elektromagnetik. Bila benda ada
dalam kesetimbangan termis dengan sekitarnya, benda memancarkan dan menyerap energi pada laju
yang sama.
Namun, jika benda dipanaskan sampai temperatur yang lebih tinggi daripada sekitarnya, maka
benda meradiasi keluar lebih banyak energi daripada
H =
Q
/
t
Keterangan:
H = kelajuan hantaran kalor (joule/sekon)
Q = banyaknya kalor yang mengalir (joule)
t = lamanya kalor mengalir (sekon)
Laju hantaran kalor antara dua titik pada suatu benda tergantung pada:
1) panjang benda,
2) luas penampang benda,
3) jenis bahan
4. 4) selisih suhu
(http://soal.yavenu.info/?p=14)
Energi termis ditransfer dari satu tempat ke tempat lain lewat tiga proses yaitu: konduksi,
konveksi, dan radiasi. Pada konduksi, energi termis ditransfer lewat interaksi antara atom-atom atau
molekul, walaupun atom-atom molekulnya sendiri tidak berpindah. Pada konveksi, panas dipindahkan
langsung lewat perpindahan massa. Contohnya yaitu bila udara dekat lantai dipanaskan, udara memuai
dan naik karena kerapatannya yang lebih rendah. Jadi energi termis di udara panas ini dipindahkan dari
lantai lantai kelangit-langit bersama dengan massa udara panas. Pada radiasi, energi dipancarkan dan
diserap oleh benda-benda dalam bentuk radiasi elektromagnetik. Radiasi ini bergerak lewt ruang dengan
kelajuan cahaya. Radiasi termis, gelombang cahaya, gelombang radio, gelombang televisi, dan sinar-X
semuanya adalah bentuk radiasi elektromagnetik yang saling berbeda hanya dalam panjang gelombang
dan frekuensinya. Semua benda memancarkan dan menyerap radiasi elektromagnetik. Bila benda ada
dalam kesetimbangan termis dengan sekitarnya, benda memancarkan dan menyerap energi pada laju
yang sama.
Namun, jika benda dipanaskan sampai temperatur yang lebih tinggi daripada sekitarnya, maka
benda meradiasi keluar lebih banyak energi daripada yang diserapnya, dengan demikian benda menjadi
lebih dingin sementara sekitarnya menjadi lebih panas.
Ada suatu perbedaan antara kalor (heat) dan energi dalam dari suatu bahan. Kalor hanya
digunakan bila menjelaskan perpindahan energi dari satu tempat ke yang lain. Kalor adalah energi yang
dipindahkan akibat adanya perbedaan temperatur.. Sedangkan energi dalam (termis) adalah energi
karena temperaturnya
Kalor merupakan bentuk energi yang berasal dari perubahan energi bentuk lain, seperti :
1) Energi listrik berubah menjadi energi kalor, contonya pada setrika listrik
2) Energi gerak berubah menjadi energi kalor, contohnya saat orang menggergaji logam.
Bila dua benda atau lebih terjadi kontak termal maka akan terjadi aliran kalor dari benda yang
bertemperatur lebih tinggi ke benda yang bertemperatur lebih rendah, hingga tercapainya
kesetimbangan termal. Proses perpindahan panas ini berlangsung dalam 3 mekanisme, yaitu : konduksi,
konveksi dan radiasi.
Ketika salah satu bagian logam bersentuhan dengan nyala lilin atau nyala api, secara otomatis
kalor mengalir dari nyala lilin (suhu tinggi) menuju bagian logam tersebut (suhu rendah). Walaupun
hanya salah satu bagian logam yang bersentuhan dengan nyala api, semua bagian logam tersebut akan
kepanasan juga. Tanganmu bisa terasa panas, karena kalor mengalir dari logam (suhu tinggi) menuju
tanganmu (suhu rendah). Kalor tuh energi yang berpindah. Kita bisa mengatakan bahwa ketika salah
satu bagian benda yang bersuhu tinggi bersentuhan dengan benda yang bersuhu rendah, energi
berpindah dari benda yang bersuhu tinggi menuju bagian benda yang bersuhu rendah.
5. Ketika benda yang memiliki perbedaan suhu saling bersentuhan, terdapat sejumlah kalor yang
mengalir dari benda atau tempat yang bersuhu tinggi menuju benda atau tempat yang bersuhu rendah.
Ketika mengalir, kalor juga membutuhkan selang waktu tertentu. Perlu diketahui bahwa setiap benda
(khususnya benda padat) yang dilewati kalor pasti mempunyai bentuk dan ukuran yang berbeda. Ada
benda padat yang panjang, ada juga benda padat yang pendek. Ada yang gemuk (luas penampangnya
besar), ada juga yang kurus (luas penampangnya kecil). Untuk mengetahui secara pasti hubungan antara
jumlah kalor yang mengalir melalui suatu benda selama selang waktu tertentu akibat adanya perbedaan
suhu, maka kita perlu menurunkan persamaan
Amati gambar di bawah…
Satuan konduktivitas termal
Kita bisa menurunkan satuan konduktivitas termal dengan mengoprek persamaan konduktivitas termal :
Berikut ini nilai konduktivitas termal beberapa benda yang diperoleh melalui percobaan.
Jenis benda Konduktivitas Termal (k)
o
J/m.s.C
Kkal/m.s.C
o
Perak 420 1000 x 10
-4
Tembaga 380 920 x 10
-4
Aluminium 200 500 x 10
-4
Baja 40 110 x 10
-4
Es 2 5 x 10
-4
Suhu lebih tinggi
T1
Suhu lebih rendah
T2
I = Panjang
A = Luas Permukaan
6. Kaca (biasa) 0,84 2 x 10
-4
Bata 0,84 2 x 10
-4
Air 0,56 1,4 x 10
-4
Tubuh manusia 0,2 0,5 x 10
-4
Kayu 0,08 – 0,16 0,2 x 10
-4
– 0,4 x 10
-4
Gabus 0,042 0,1 x 10-
4
IV. Alat dan Bahan
Batang seng, besi, kaca dan tembaga
Kaki tiga
Pembakar spiritus dan korek api
Lilin atau plastisin
V. Langkah Kerja
1. Letakkan alat konduksi yang terdiri dari empat buah batang masing- masing : seng, besi,
kaca, dan tembaga diatas tripod (kaki tiga ).
2. Buatlah bulatan plastisin dan letakkan pada ujung bawah batang logam.
3. Panaskan alat konduksi bahan tersebut dalam pemanas spiritus.
4. Amatilah bulatan plastisin mana yang cepat jatuh dari keempat bahan tersebut.
VI. Hasil
Setelah melakukan percobaan tersebut, dapat diketahui bahwa urutan jatuhnya lilin sebagai berikut
:
1. Lilin pada tembaga
2. Lilin pada alumunium
3. Lilin pada kuningan
4. Lilin pada seng
7. Pertanyaan :
1. Bahan manakah yang plastisinnya cepat jatuh? Mengapa? Apakah semua benda dapat
menghantarkan kalor?
2. Carilah koefisien induksi masing- masing bahan dari berbagai sumber!
3. Buatlah table berikut dari bahan yang paling cepat menghantar panas!
No. Nama Bahan Koefisien Konduksi
4. Energi kalor berpindah dari tempat. . . . . . . . . . . .ke tempat . . . . . . .
5. Cobalah rasakan permukaan logam di dalam kelas. Manakah yang dingin dan panas?
Mengapa?
6. Tempat penyimpan air panas biasanya ditutup dengan bahn tertentu. Sebutkan bahan-bahan
yang baik untuk menutup alat tersebut ( missal untuk termos)? Dan manfaat dari
bahan tersebut?
7. Jelaskan bagaimana rompi atau shall penghangat tubuh membuat tubuh menjadi hangat bagi
yang memakainya!
8. Jelaskan bagaimana bergeraknya partikel dari batang logam yang dipanaskan bisa sampai ke
bagian batang yang masih dingin!
9. Apa yang dapat kamu simpulkan?
10. Berikan dua contoh konduktor yang baik dalam kehidupan sehari- hari!
Jawaban :
1. Bahan yang lilinnya cepat jatuh adalah tembaga, karena tembaga adalah bahan yang
mempunyai nilai konduktivitas termal k (jenis bahan) yang besar sehingga mudah untuk
menghantarkan panas dan kerena panas inilah lilin menjadi jatuh.
Tidak semua benda dapat menghantarkan kalor, ada benda yang tidak dapat menghantarkan
kalor yaitu isolator panas. Isolator ini mempunyai nilai konduktivitas termal k (jenis bahan)
yang kecil, jadi benda yang terbuat dari bahan ini sulit untuk menghantarkan kalor. Makin besar
nilai konduktivitas termal k (jenis bahan) suatu bahan, makin besar nilai konduktivitas termal k
suatu bahan, makin mudah zat menghantarkan kalor.
8. 2. Tembaga : 385 W/m K
Alumunium : 205 W/m K
Kuningan : 109 W/m K
Seng : 101 W/m K
3.
No. Nama Bahan Koefisien Konduksi
1. Tembaga 385 W/m K
2. Alumunium 205 W/m K
3. Kuningan 109 W/m K
4. Seng 101 W/m K
4. Energi kalor berpindah dari tempat atau benda yang bersuhu tinggi ke tempat atau benda yang
bersuhu rendah.
5. Bagian yang panas adalah permukaan logam bagian bawah, karena logam tersebut telah mendapat
aliran kalor dan berkontraksi terlebih dahulu dengan benda sekelilingnya. Kalor merambat dari bagian
bawah permukaan logam terlebih dahulu, sehingga permukaan bagian atas logam masih terasa dingin.
6. Bahan yang baik untuk menutup tempat tersebut yaitu bahan – bahan yang termasuk isolator,
seperti bahan yang terbuat dari plastic, kayu, kertas, kain dll. Manfaatnya yaitu agar kita dapat
memegang tempat tersebut tanpa merasa panas karena konduksi.
7. Rompi / shall terbuat dari bahan yang menyerap sinar matahari dan sinar ultraviolet sehingga
dapat menghangatkan tubuh. Selain itu, tubuh juga berperan sebagai perangkap udara yang mampu
menahan panas (kalor) yang akan keluar secara konduksi dari tubuh.
8. Pemanasan pada ujung logam menyebabkan partikel pada ujung itu bergetar lebih cepat dan
suhunya naik, atau energy kinetiknya bertambah. Partikel dengan energy kinetic lebih besar ini
memberikan sebagian energy kinetiknya kepada partikel - partikel tetangganya melalui tumbukan,
sehingga partikel- partikel ini memiliki energy kinetic lebih besar. Selanjutnya, partikel - partikel ini
memberikan sebagian energy kinetiknya ke partikel- partikel tetangga berikutnya, demikian seterusnya
sampai kalor mencapai ujung yang dingin (tidak dipanasi). Proses perpindahan kalor seperti ini
berlangsung lambat karena untuk memindahkan lebih banyak kalor diperlukan beda suhu yang tinggi
diantara kedua ujung.
9. Saya dapat menyimpulkan bahwa konduksi menghantarkan panas tanpa disertai perpindahan
partikel, tembaga memiliki nilai konduktivitas yang tinggi di banding dengan bahan lain sehingga lilin
pada alumunium jatuh lebih dulu.
Kalor berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Semakin besar nilai
konduktivitas termal k (jenis bahan), maka semakin mudah benda itu untuk menghantarkan kalor.
9. 10. Contoh konduktor yang baik dalam kehidupan sehari- hari yaitu :
- Alumunium pada panic
- Logam pada setrika
VII. Pembahasan
Untuk mengetahui perpindahan kalor secara konduksi pada berbagai jenis logam, maka kami
melakukan percobaan tersebut. Konduksi adalah perpindahan kalor yang tidak disertai perpindahan zat
penghantar. Kalor berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Semakin
besar nilai konduktivitas termal k (jenis bahan), maka semakin mudah benda itu untuk menghantarkan
kalor.
Tembaga merupakan bahan yang termasuk ke dalam logam. Oleh karena itu, tembaga merupakan
konduktor. Koefisien konduksi tembaga merupakan yang paling tinggi di antara logam-logam yang
diujikan. Koefisien konduksi tembaga yaitu 385 W/m K. Dengan mempunyai koefisien konduksi yang
tinggi berarti tembaga termasuk konduktor yang paling baik. Karena koefisien konduktivitasnya tinggi,
maka akan semakin mudah untuk menghantarkan panas. Dengan adanya perpindahan kalor secara
konduksi dan adanya koefisien konduksi yang tinggi , lilin yang diletakkan dalam tembaga jatuh terlebih
dahulu.
Alumunium juga termasuk jenis logam dan konduktor. Alumunium mempunyai koefisien konduksi
yang tinggi, tetapi masih di bawah koefisien konduksi tembaga. Koefisien konduksinya adalah 205 W/m
K. Karena alumunium termasuk konduktor, maka terjadi perpindahan panas dari ujung alumunium yang
terkena panas menuju ujung yang ada lilinnya. Dengan didukung oleh koefisien konduktivitasnnya, lilin
yang ada adalam alumunium jatuh kedua setelah tembaga.
Kuningan merupakan bahan yang termasuk ke dalam jenis logam dan dapat menghantarkan panas
(konduktor). Kuningan mempunyai koefisien konduksi yang cukup rendah jika dibandingkan dengan
tembaga dan alumunium. Koefisien konduksinya adalah 109 W/m K. Kuningan dapat menghantarkan
panas, maka terjadi perpindahan panas dari ujung yang bersuhu tinggi ke ujung yang bersuhu rendah.
Oleh karena itu, lilin yang ada dalam kuningan jatuh. Lilin tersebut jatuh nomor tiga setelah tembaga
dan alumunium. Seng termasuk ke dalam konduktor karena seng merupakan logam. Seng mempunyai
daya hantar yang kurang baik jika dibandingkan dengan tembaga, alumunium, dan kuningan. Namun,
seng masih bisa menghantarkan panas. Koefisien konduksi seng rendah, yaitu 110 W/m K. Karena hal
tersebut, lilin yang ada dalam seng jatuh paling akhir.
Berdasarkan pembahasan di atas, urutan bahan yang konduktivitasnya paling baik, yaitu tembaga,
alumunium, kuningan, dan seng.
10. VIII. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum tersebut, dapat disimpulkan bahwa konduksi merupakan perpindahan
kalor tanpa disertai perpindahan partikel. Semua logam dapat menghantarkan listrik termasuk tembaga,
alumunium, kuningan dan seng. Logam- logam tersebut dapat menghantarkan listrik sesuai tinggi
konduktivitas yang dimiliki logam tersebut.
Kalor berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah. Semakin besar nilai
konduktivitas termal k (jenis bahan), maka semakin mudah benda itu untuk menghantarkan kalor. Oleh
karena itu, yang jatuh terlebih dahulu yaitu lelehan lilin pada tembaga, kemudian disusul alumunium,
kuningan dan seng.
IX. Daftar Pustaka
http://smartgress.blogspot.com/2011/05/laporan-fisika-konveksikonduksi.html
http://mayaafi.blogspot.com/2012/11/laporan- fisika-kalor_13.html