Dokumen tersebut membahas tentang perimbangan kekuasaan antara pemerintah pusat dan daerah di Indonesia. Terdapat urusan wajib dan pilihan yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, serta hubungan antara pemerintah pusat dan daerah dalam bidang keuangan, pelayanan umum, kelembagaan, dan pemanfaatan sumber daya alam. Hubungan ini penting untuk terciptanya kerja sama yang harmonis dalam mengelola negara.
2. Setiap negara mempunyai tujuan
dan cita-cita yang ingin diraih. Dalam
mencapai tujuan negara kita membutuhkan
pemerintah yang solid, kuat, berkompeten,
dan bertanggung jawab.
Untuk mengurus seluruh wilayah
Indonesia, pemerintahan telah dibagi menjadi
pemerintah pusat dan daerah. Agar
terwujudnya kehidupan negara yang harmonis
kedua pemerintahan tersebut harus berjalan
searah dan saling mendukung.
3. Dalam rangka penyelengaraan pemerintahan
pelayanan masyarakat, dan pembangunan, pemerintahan suatu
Negara pada hakikatnya mengembang tiga fungsi utama yakni :
Fungsi alokasi yang meliputi antara lain, sumber-sumber
ekonomi dalam bentuk barang dan jasa pelayanan pelayanan
masyarakat.
Fungsi distribusi yang meliputi, antara lain, pendapatan dan
kekayaan masyarakat, pemerataan pembangunan.
Fungsi stabilisasi yang meliputi antara lain pertahanan
keamanan, ekonomi dan moneter.
4. Urusan Pemerintah pusat sangat
terbatas yang disebutkan dalam Pasal 10 ayat
(3) Undang- undang No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah jo Pasal 2 ayat (2) PP No.
38 tahun 2007, hanya meliputi :
a. Politik luar negeri
b. Pertahanan
c. Keamanan
d. Yustisi
e. Moneter dan fiskal nasional, dan
f. Agama
Selain urusan peemerintah yang sepenuhnya tetap menjadi keweangan peemerrinntah pusat,
terdapat bagian urusan pemerintah yang bersifat concurrent, artinya urusan pemerintahan
yang penanganannya dalam bidang/ bagian tertentu dapat dilaksanakan bersama antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah.
5. URUSAN
PEMERINTAHAN WAJIB
Urusan wajib ialah urusan pemerintahan yang wajib diselenggarakan oleh
pemerintahan daerah provinsi dan pemerintahan daerah kabupaten/kota, berkaitan
dengan pelayanan dasar (pasal 7 ayat (1) PP No. 38 tahun 2007). Penyelenggaraan
urusan wajib berpedoman pada standar pelayanan minimal yang dilaksanakan secara
bertahap dan ditetapkan oleh pemerintah (pasal 11 ayat (4) UU No. 32 tahun 2004).
6. a. pendidikan;
b. kesehatan;
c. lingkungan hidup;
d. pekerjaan umum;
e. penataan ruang;
f. perencanaan pembangunan;
g. perumahan;
h. kepemudaan dan olahraga;
i. penanaman modal;
j. koperasi dan usaha kecil dan menengah;
k. kependudukan dan catatan sipil;
l. ketenagakerjaan;
m. ketahanan pangan;
n. pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak;
o. keluarga berencana dan keluarga
sejahtera;
p. perhubungan;
q. komunikasi dan informatika;
r. pertanahan;
s. kesatuan bangsa dan politik dalam
negeri;
t. otonomi daerah, pemerintahan umum,
administrasi keuangan daerah,
perangkat daerah, kepegawaian, dan
persandian;
u. pemberdayaan masyarakat dan desa;
v. sosial;
w. kebudayaan;
x. statistik;
y. kearsipan; dan
z. perpustakaan.
Urusan wajib dalam PP No. 38 tahun
2007 meliputi:
7. Dalam Pasal 7 ayat (4) PP No. 38 tahun 2007
terdapat bidang – bidang yang masuk urusan
pilihan meliputi :
a. kelautan dan perikanan;
b. pertanian;
c. kehutanan;
d. energi dan sumber daya mineral;
e. pariwisata;
f. industri;
g. perdagangan; dan
h. ketransmigrasian.
Urusan plihan adalah urusan
pemerntahan yang secara nyata ada
dan berpotensi untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat sesuai
dengan kondisi, kekhasan, dan potensi
unggulan daerah yang bersangkutan.
Hal tersebut terdapat pada pasal 7 ayat
(3) PP No. 38 tahun 2007 dan pasal 13
ayat (2) UU No. 32 tahun 2004.
URUSAN
PEMERINTAHAN PILIHAN
8. Hubungan
Pemerintah Pusat dan Daerah
Meskipun mempunyai tugas dan
kewajiban yang berbeda, pemerintah pusat
masih berhak untuk mengurusi bidang
tertentu. Hubungan yang terjadi antara
pemetintah pusat dan daerah berlangsung
pada beberapa bidang :
9. 1.Hubungan
Bidang Keuangan
a. Pemberian sumber – sumber keuangan
untuk menyelanggarakan urusan
pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah.
b. Pengalokasian dana perimbangan
kepada pemerintah daerah
c. Pemberian pinjaman dan hibah kepada
pemerintah daerah
10. Pokok pokok perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan pemerintah
daerah (UU nomor 33 tahun 2004 mengatur suatu perimbangan keuangan antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah yang berdasarkan atas hubungan fungsi, yaitu
berupa sistem keuangan daerah yang diatur berdasarkan pembagian kewenangan, tugas
dan tanggung jawab antartingkat. UU perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan
Pemerintah Daerah meliputi ruang lingkup pengaturan dari :
1) Prinsip-prinsip pembiayaan fungsi
pemerintah di daerah.
2) Sumber-sumber pembiayaan fungsi dan
tugas tanggung jawab daerah yang meliputi :
(a) pendapatn asli daerah, ( b)dana
perimbangan (c)pinjaman, (d)pembiayaan
pelaksanaan asas dekosentrasi bagi
propinsi,
3) Pengelolaan dan tanggung jawab keuangan
daerah,
4) Sistem informasi keuangan daerah
11. 2. Hubungan
Bidang Pelayanan Umum
a. Kewenangan, tanggung jawab, dan penentuan standar pelayanan minimal
b. Pengalokasian pendanaan pelayanan umum yang menjadi kewenangan daerah
c. Mefasilitasi pelaksanaan kerja sama antar pemerintahan daerah penyelenggaraan
pelayanan umum
12. 3. Hubungan
Bidang Kelembagaan
Menurut Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah pembentukan organisasi
pemerintah daerah untuk menjalankan urusan/kewenangan didasarkan pada prinsip money follow
function (pendanaan mengikuti fungsi pemerintahan yang menjadi kewajiban dan tanggung jawab masing-
masing tingkat pemerintahan).
Bentuk dan susunan organisasi pemerintah daerah menurut undang-undang tersebut
didasarkan pada kewenangan pemerintahan yang dimiliki daerah; karakteristik, potensi dan kebutuhan
daerah; kemampuan keuangan daerah; ketersediaan sumber daya aparatur; pengembangan pola
kerjasama antar daerah dan/atau dengan pihak ketiga. Sebagai penjabaran lebih lanjut dari ketentuan
tersebut antara lain dapat kita lihat pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007.
13. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007, ditegaskan bahwa dasar
utama penyusunan perangkat daerah dalam bentuk suatu organisasi adalah
adanya urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah, yang terdiri dari
urusan wajib dan urusan pilihan, namun tidak berarti bahwa setiap penanganan
urusan pemerintahan harus dibentuk ke dalam organisasi tersendiri.
14. 3. Hubungan
Pemanfaatan SDA
a. Kewenangan, tanggung jawab, pemanfaatan, pemeliharaan, pengendalian dampak, budi
daya, dan pelestarian
b. Bagi hasil atas pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya lainnya.
c. Penyerasian lingkungan dan tata ruang serta rahbilitasi lahan.
d. Daerah yang memilikki wilayah laut diberikan kewenangan untuk mengelola sumber
daya di wilayah laut.