4. Definisi
adalah proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan yang
efektif dan efisien pada penyaluran dan penyimpanan barang, jasa
dan informasi terkait mulai dari titik asal sampai titik konsumsi
yang bertujuan memenuhi kebutuhan pemakai
(is the process of planning, implementing, and controlling the
efficient, effective flow and storage of goods, services, and related
information from point of origin to point of consumption for the
purpose of conforming to customer requirements)
The definition of Logistics
adopted by
The Council of Logistics Management
5.
6. Tujuan dari Rantai Suplai
Memastikan diperolehnya the Six Rights yaitu :
• the Right Products,
• in the Right Quantities,
• in the Right Condition,
• delivered to the Right Place,
• at the Right Time,
• for the Right Cost.
bagi yang memerlukan.
7. Perencanaan Logistik
• Perencanaan adalah langkah pertama dalam siklus pengelolaan
logistik.
• Kegiatan ini meliputi :
a. proses seleksi perencanaan kebutuhan,
b. penentuan sasaran,
c. penetapan tujuan dan target,
d. penentuan strategi dan sumber daya yang akan digunakan.
8. Perencanaan Logistik
• Penentuan jumlah kebutuhan logistik di hitung berdasarkan kasus
suspect tahun sebelumnya, perkiraan jumlah stock awal tahun
perencanaan dan jumlah pesanan yang akan diterima
• Khusus perencanaan OAM yang akan digunakan merupakan
gabungan dari kedua pendekatan metode konsumsi dan morbiditas.
• Perencanaan kebutuhan setiap kategori OAM didasarkan pada jumlah
pasien yang telah diobati tahun lalu, jumlah stok yang ada sekarang,
lead time, target penemuan kasus tahun depan.
• Perencanaan untuk buffer stock di tingkat Kabupaten sebesar 10%,
Provinsi 10% sedangkan di tingkat Pusat sebagai buffer stock 10–20%.
10. Seleksi Produk
• Penentuan jenis logistik (OAM, Alat & Bahan Laboratorium, Alat &
Bahan Pengendalian Vektor) yang dibutuhkan berdasarkan
rekomendasi WHO/WHOPES dan hasil kesepakatan komisi ahli dari
berbagai penelitian yang dilakukan serta rekomendasi dari institusi
yang berwenang di Indonesia, sebagaimana tertuang dalam
spesifikasi teknis
11. Seleksi Produk
• Aspek-aspek yang perlu diperhatikan dalam proses pemilihan produk
antara lain :
• Efikasi dan keamanan produk sudah terbukti
• Bukti kinerja produk dalam berbagai kondisi
• Kualitas, bioavailabilitas dan stabilitas yang memadai
• Keuntungan rasio biaya yang dapat dipertanggungjawabkan
• Preferensi produk yang cukup dikenal di negara terkait dan kemungkinan untuk produksi
lokal
16. Perhitungan Kebutuhan
Logistik Malaria
Faktor Yang Perlu Diperhatikan dalam perhitungan
• Perencanaan tidak selalu sempurna
• Seluruh metode perhitungan kebutuhan obat/alat kesehatan tidak
selalu tepat/akurat 100% karena ada banyak variable yang
mempengaruhi (bergantung dari keakuratan data yang tersedia)
17. 1. Perhitungan Kebutuhan OAM
• Perhitungan kebutuhan OAM dapat dilakukan dengan
berbagai cara/metode, hal tersebut bergantung kepada
kelengkapan data yang tersebagai sebagai dasar perhitungan
pemenuhan kebutuhan obat. Pada umumnya ada metode,
yaitu:
• Metode Konsumsi
• Metode Morbiditas
18. • Metode ini kadang tidak menggambarkan penggunaan rasional obat
• Metode ini tidak dapat digunakan apabila telah/pernah terjadi stock
out di beberapa fasilitas kesehatan dalam waktu yang cukup lama
• Penghitungan perencanaan kebutuhan obat dengan menggunakan
metode konsumsi merupakan pilihan terbaik untuk dipergunakan bila
tersedia data yang cukup untuk menghitung konsumsi rata rata OAM
pertahun.
a. Metode Konsumsi
19. • contoh metode perhitungan kebutuhan OAM dengan metode konsumsi:
Jumlah OAM yang dibutuhkan = (Kb x Pp) + Bs – (Ss+Sp)
• Keterangan :
• Kb = Konsumsi OAM perbulan (dalam satuan jenis OAM)
• Pp = Periode perencanaan dan pengadaan (dalam satuan bulan)
• Bs = Bufer stok ( dalam satuan jenis OAM) = ...% x (Kb x Pp)
• Ss= Stok sekarang (dalam satuan jenis OAM)
• Sp = Stok dalam pesanan yang sudah pasti (dalam satuan jenis OAM)
20. b. Metode Morbiditas
• Memperkirakan kebutuhan obat/alat kesehatan yang dibutuhkan
berdasarkan proyeksi kasus yang terjadi
• Biasanya digunakan oleh program baru atau program yang tidak
memiliki data konsumsi
• Kebutuhan OAM = Jumlah Kasus Tahun Lalu + Buffer Stock 3 Bulan +
Lead Time 3 Bulan
21. 2. Perhitungan Kebutuhan Bahan dan Alat
Laboratorium
• Untuk kebutuhan logistik laboratorium habis pakai seperti
reagensia, kaca sediaan dan minyak emersi berdasarkan estimasi
jumlah suspect malaria yang akan ditemukan.
22. Contoh Rumus perhitungan
• Rapid Diagnostic Test (RDT) : (Diperlukan untuk daerah terpencil, Tidak
mempunyai Mikroskopis, penanggulangan KLB dan Screening Ibu Hamil).
• Object Glass : Jumlah Suspect x 2 + 10%
• Slide Box : Jumlah Suspect x 2 / 100
• Vaccinostyle : Jumlah Suspect + 10%
• Autoclick : Jumlah Puskesmas x 2 + Jumlah JMD
• Hand Scoon : Jumlah Fasilitas Yankes x Hari kerja + Jumlah JMD
• Lens Paper : Jumlah Mikroskop x 12 Dos
• Untuk kebutuhan logistic tidak habis pakai seperti mikroskop sesuai dengan
jumlah UPK yang melakukan pemeriksanaan malaria.
24. Contoh
• target yang akan diobati sebanyak 200.000 pasien positif malaria di
Papua, SPR = 20%, berapa kebutuhan giemsa? (jumlah suspect = 5)
25. Contoh
• target yang akan diobati sebanyak 200.000 pasien positif malaria di
Papua, SPR = 20%, berapa kebutuhan giemsa? (jumlah suspect = 5)
• Perbandingan penggunaan RDT dengan Lab adalah sebesar 50 : 50,
sehingga jumlah suspect*50% = 5*50% = 2.5
• kebutuhan Giemsa 200.000*0.3 cc*2.5 suspect = 150.000 cc
• Giemsa jika 1 botol 100 cc, maka : 150.000 cc/100 cc = 1.500 botol
• RDT 200.000*2.5 = 500.000 test
26. c. Insektisida
No Jenis Insektisida (Dosis)
Konsentrasi Bahan
Aktif Dalam Suspensi
Jumlah yang Diperlukan (Dalam
Bentuk Formulasi Per Spraycan)
1 Bendiocarb 80 WP (0.2 g/m2) 0.5 % 53 gram
2 Lamdasihalotrin 10 WP (0.025 g/m2) 0.0625 % 53 gram
3 Deltametrin 50 WP (0.2 g/m2) 0.05 % 85 gram
4 Etofenproks 20 WP (0.1 g/m2 0.25 % 104 gram
5 Bifenthrine 10 WP (0.025 g/m2) 0.075 % 53 gram
6 Alpha Cypermethrine 5 WP (0.02 g/m2) 0.5 % 106 gram
• 1 tangki spraycan dapat digunakan untuk 213 m2
• Sehingga kebutuhan untuk melakukan IRS dapat dihitung dengan cara :
((Luas dinding rumah yang akan disemprot)/213 m2)*dosis insektisida
27. d. Kelambu Berinsektisida (long lasting insecticide
net/LLIN)
1. Untuk kegiatan kelambu massal
LLIN diberikan berjumlah 1 kelambu untuk 1,8 orang
Jumlah LLIN = Jumlah penduduk/1,8
2. Untuk kegiatan kelambu rutin
Jumlah kelambu = jumlah bayi + ibu hamil sasaran
30. Catatan & Pelaporan
Untuk barang persediaan, seperti OAM, bahan & peralatan lab serta
bahan & peralatan pengendalian vektor, setelah diterima atau diadakan,
dibuatkan berita acara pemeriksaan & penerimaan barang, selanjutnya
segera dicatat dalam Kartu Stok. Ketersediaan & pemakaian barang ini di-
monitor dan dilaporkan melalui :
a) Laporan Stock dan Pemakaian Logistik Malaria (Puskesmas)
b) Laporan Stock dan Pemakaian Logistik Malaria (Kabupaten/Kota dan
Provinsi)
c) Checklist.
32. FLOW CHART
LAPORAN LOGISTIK GF MALARIA
Puskesmas /
RSUD
Dinkes
Kab/Kota LPLPO LOGMAL - 1
Gudang P2M Instalasi Farmasi
Kartu Stock GF MAL Kartu Stock
Kabupaten LabKes
(Admin)
Instalasi Farmasi
Kartu Stock LOGMAL-2A/2B INVMAL-3 (LMBT)
Gudang P2M LabKes
GF MAL
Provinsi
Kartu Stock (Admin)
LOGMAL-2A/2B LOGMAL-3A/3B
GF MAL
Pusat INVMAL–3 (LMBT)
(Logistik)
33. Jenis Data Nama Formulir Kode Formulir
Periode
Pelaporan
Jadwal Pelaporan Keterangan
Stok &
Pemakaian
Logistik Malaria
Laporan Stok dan Pemakaian Logistik
Malaria Puskesmas disertai isian tabel
”Putus Stock Obat Anti Malaria (OAM)
Lini Pertama”.
LOGMAL-1 Bulanan
Tanggal 5 bulan
berikutnya
Dikirim ke
Kabupaten/Kota
Laporan Stok dan Pemakaian Logistik
Malaria Kabupaten/Kota LOGMAL-2A Bulanan
Tanggal 10 bulan
berikutnya
Dikirim ke
Provinsi dan
Pusat
Laporan Stok dan Pemakaian Logistik
Malaria Puskesmas
disertai isian tabel ”Rekapitulasi Putus
Stock OAM Lini Pertama”.
LOGMAL-2B Kuartalan Idem
Dikirim ke
Provinsi dan
Pusat
Laporan Stok dan Pemakaian Logistik
Malaria Provinsi LOGMAL-3A Bulanan
Tanggal 10 - 15
bulan berikutnya
Dikirim ke Pusat
Laporan Stok dan Pemakaian Logistik
Malaria Provinsi disertai isian tabel
”Rekapitulasi Putus Stock OAM Lini
Pertama”.
LOGMAL-3B Kuartalan
Tanggal 10 - 15
bulan berikutnya
Dikirim ke Pusat
Pencacahan
Barang (Physical
Inventory)
Laporan Hasil Pencacahan Barang
(Physical Inventory)
PBGMAL Kuartalan
Tanggal 10 - 15
bulan berikutnya
Dari
Kabupaten/Kota
& Provinsi ke
Pusat
Transaksi
Surat Pengeluaran Barang SPBMAL-1 Harian Catatan internal
Surat Permintaan dan Pengeluaran
Barang
SPBMAL-2 Harian Catatan internal
34. Status Stok
Kartu Stok STKMAL-1 Harian
Catatan
internal
Monitoring Status Stok STKMAL-2 Kuartalan
Catatan
internal
Indikator
Manajemen
Persediaan
Data Stok Logistik Malaria INDMAL-1 Insidentil
Catatan
internal
Data Putus Stok Obat Anti
Malaria
INDMAL-2 Kuartalan
Catatan
internal
Barang
Inventaris
Buku Harian INVMAL-1 Harian
Dari
Kabupaten/Ko
ta & Provinsi
ke Pusat
Kartu Inventaris Ruangan INVMAL-2 Insidentil
Dari
Kabupaten/Ko
ta & Provinsi
ke Pusat
Laporan Mutasi Barang Triwulan INVMAL-3 Kuartalan
Tanggal 10 - 15
bulan berikutnya
Dari
Kabupaten/Ko
ta & Provinsi
ke Pusat
35. DEFINISI STOCK OUT (PUTUS STOK)
OAM LINI PERTAMA
Unit Pelayanan Kesehatan (UPK) dinyatakan putus stock apabila
dalam waktu 3 (tiga) bulan terakhir pernah mengalami kekosongan
Obat Anti Malaria (OAM) Lini Pertama berturut-turut selama lebih
dari 7 (tujuh) hari pelayanan
UPK yang mengalami kekosongan OAM Lini Pertama berturut-turut
selama tidak lebih dari 7 (tujuh) hari dinyatakan sebagai tidak
putus stok
37. Perubahan kolom laporan stock out
Stock out terhitung jika
terjadi kekosongan stok
obat lini pertama di
UPK selama lebih dari 7
hari berturut-turut
Contoh :
Jika 1 kab memiliki 24 PKM dan 3
RS, maka jumlah tersebut yang
dimasukkan kedalam kolom ini
Contoh :
Jika 1 kab memiliki 24 PKM dan 3 RS, dan
ternyata dari semua PKM dan RS
tersebut ada 20 PKM dan 1 RS yang
melaporkan tidak putus stok selama
lebih dari 7 hari berturut-turut, maka
jumlah tersebut yang dimasukkan
kedalam kolom ini
38. ISU TERKAIT PELAPORAN LOGISTIK
Belum semua Provinsi melaporkan secara rutin ke Pusat
Masih ada laporan dari Kab/Kota yang tidak sesuai format
Lampiran stock out tidak dikirimkan
Menjumlahkan angka stok selama 3 bulan
Laporan belum dilengkapi dengan tanda tangan dan stempel
Laporan revisi tidak diberikan tanda bagian yang direvisi dan tidak
diberi tanggal