4. 8.1.1. Pemeriksaanlaboratorium dilakukan oleh petugas yang
kompetendan berpengalaman untuk melakukandan/atau
menginterpretasikan hasilpemeriksaan
Elemen Penilaian:
1. Ditetapkan jenis-jenis pemeriksaan laboratorium yangdapat
dilakukan di Puskesmas.(R)
2. Tersedia jenis dan jumlah petugas kesehatan yang kompeten sesuai
kebutuhan dan jam bukapelayanan.(D)
3. Pemeriksaan laboratorium dilakukan oleh analis/petugasyang
terlatih dan berpengalaman.(R,D)
4. Interpertasi hasil pemeriksaan laboratorium dilakukan olehpetugas
yangterlatih dan berpengalaman.(W)
5. 8.1.2.Terdapatkebijakandanprosedurspesifikuntuk
setiap jenis pemeriksaanlaboratorium
Elemen Penilaian:
1. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk permintaan pemeriksaan,
penerimaan spesimen, pengambilan dan penyimpan spesimen.(R)
2. Tersedia prosedur pemeriksaan laboratorium. (R)
3. Dilakukan pemantauan secaraberkala terhadap pelaksanaanprosedur
tersebut. (D) AUDIT SOP
4. Dilakukan evaluasi terhadap ketepatan waktu penyerahanhasil
pemeriksaan laboratorium. (D)
5. Tersedia kebijakan dan prosedur pemeriksaan di luar jam kerja(pada
Puskesmasrawat inap atau pada Puskesmasyangmenyediakan
pelayanan di luar jamkerja).(R)
6. 6. Ada kebijakan dan prosedur untuk pemeriksaan yangberisiko tinggi
(misalnya spesimen sputum, darah danlainnya).(R)
7. Tersediaprosedur kesehatan dan keselamatan kerja, dan alat pelindung
diri bagi petugaslaboratorium.(R,O) pmk 37/2012 & PMK52/2018
8. Dilakukan pemantauan terhadap penggunaan alat pelindung diridan
pelaksanaan prosedur kesehatan dan keselamatan kerja.(D) Perilaku
tenaga klinis 9.1.2.1
9. Tersediaprosedur pengelolaan bahan berbahaya dan beracun, dan
limbah medis hasil pemeriksaanlaboratorium.(R)
10. Tersediaprosedur pengelolaan reagen di laboratorium.(R)
11. Dilakukan pemantauan dan tindak lanjut terhadap pengelolaanlimbah
medis apakahsesuaidengan prosedur.(R,D,O,W)Auditpegelolaan
limbah-K3
7. Standar K3 Fasyankes
(PMK 52/2018)
1.Pengenalan potensi bahaya dan pengendalian
risiko K3
2.Kewaspadaan Standar
3.Prinsip ergonomi
4.Pemeriksaan Kesehatan berkala
5.Imunisasi
6.PHBS
7.Sapras K3
8.Alkes K3
9.Kondisi darurat/bencana termasuk kebakaran
10.Pengelolaan B3 dan Limbah B3
11.Pengelolaan Limbah Dosmetik
8. 8.1.3. Hasil pemeriksaanlaboratorium selesaidan
tersediadalamwaktu sesuaidenganketentuanyang
ditetapkan
Elemen Penilaian:
1. Pimpinan Puskesmasmenetapkan waktu yang diharapkan untuk
laporan hasilpemeriksaan.(R)
2. Ketepatan waktu melaporkan hasil pemeriksaan yangurgen/gawat
darurat diukur.(D) monitoring
3. Hasil laboratorium dilaporkan dalam kerangka waktuguna
memenuhi kebutuhan pasien. (D)
9. 8.1.4. Adaprosedur melaporkan hasil tes diagnostik yang
kritis
Elemen Penilaian:
1. Metode kolaboratif digunakan untuk mengembangkan prosedur untuk
pelaporan hasil yangkritis dan pemeriksaandiagnostik.(R,D)
2. Prosedur tersebut menetapkan nilai ambang kritis untuk setiaptes.(R)
3. Prosedur tersebut menetapkan oleh siapa dan kepadasiapa hasil yang
kritis dari pemeriksaan diagnostik harus dilaporkan.(R)TBK
4. Prosedur tersebut menetapkan apa yangdicatat di dalam rekammedis
pasien. (R)
5. Prosesdimonitor untuk memenuhi ketentuan dandimodifikasi
berdasarkan hasil monitoring. (D)
10. 8.1.5.Reagensiaesensialdanbahanlain yangdiperlukansehari-
hari selalu tersedia dan dievaluasi untuk memastikan akurasi
dan presisihasil.
Elemen Penilaian:
1. Ditetapkan reagensia esensial dan bahan lain yangharus tersedia.(R)
2. Reagensiaesensial dan bahan lain tersedia, dan ada proses untuk
menyatakan jika reagen tidak tersedia.(R)
3. Semuareagensia disimpan dan didistribusi sesuaipedoman dari
produsen atau instruksi penyimpanan dan distribusi yang adapada
kemasan.(R,O)Peletakan sesuaiSOP
4. Tersediapedoman tertulis yangdilaksanakan untuk mengevaluasi semua
reagensia agarmemberikan hasil yangakurat danpresisi.(R,D)
5. Semuareagensia dan larutan diberi label secaralengkap danakurat.(D,O)
11. 8.1.6.Ditetapkannilai normal dan rentangnilai yangdigunakan
untuk interpertasi danpelaporanhasillaboratorium
Elemen Penilaian:
1. Kepala Puskesmasmenetapkan nilai/rentang nilai rujukan untuk
setiap pemeriksaan yangdilaksanakan.(R) Pertemuan tenaga
klinis
2. Rentang-nilai rujukan iniharus disertakan dalam catatan klinis pada
waktu hasil pemeriksaandilaporkan.(D)
3. Pemeriksaan yangdilakukan oleh laboratorium luarharus
mencantumkan rentang nilai.(R,D)
4. Rentang-nilai dievaluasi dan direvisi berkala seperlunya.(D)
12. 8.1.7.Pengendalianmutu dilakukan,ditindaklanjuti dan
didokumentasi untuk setiappemeriksaan laboratorium
ElemenPenilaian:
1. Tersediakebijakan dan prosedur pengendalian mutupelayanan laboratorium.(R)
2. Dilakukankalibrasi atau validasi instrumen/alat ukur tepat waktu dan oleh pihak yang
kompeten sesuai prosedur.(D)
3. Terdapatbukti dokumentasi dilakukannyakalibrasi atau validasi,dan masih berlaku.(D)
4. Apabila ditemukan penyimpangan dilakukan tindakanperbaikan.(D)
5. Dilakukan pemantapanmutu eksternal terhadap pelayanan laboratorium oleh pihak
yang kompeten. (D)
6. Terdapat mekanisme rujukan spesimen dan pasien bila pemeriksaan laboratorium
tidak dilakukan diPuskesmas,dan Puskesmasmemastikan bahwa pelayanan tersebut
diberikan sesuai dengan kebutuhanpasien.(R,D,W)
7. Terdapat bukti dokumentasi dilakukannyapemantapan mutu internal dan eksternal.(D)
13. 8.1.8. Program keselamatan (safety) direncanakan,
dilaksanakan, dandidokumentasikan
ElemenPenilaian:
1. Terdapat program keselamatan/keamanan laboratorium yang mengatur risiko
keselamatanyang potensial di laboratorium dan di area lain yang mendapat pelayanan
laboratorium.(R,D)
2. Programini adalah bagian dari program keselamatandi Puskesmas.(R)
3. Petugas laboratorium melaporkan kegiatan pelaksanaan program keselamatan kepada
pengelola program keselamatan di Puskesmas sekurang-kurangnya setahun sekali dan
bila terjadi insiden keselamatan. (R,D)
4. Terdapat kebijakan dan prosedur tertulistentang penanganan dan pembuangan bahan
berbahaya.(R)
5. Dilakukan identifikasi, analisis dan tindak lanjut risiko keselamatandi laboratorium.(D)
FMEA
6. Staf laboratorium diberikan orientasi untuk prosedur dan praktik
keselamatan/keamanan kerja.(D)
7. Staf laboratorium mendapat pelatihan/pendidikan untuk prosedur baru dan
penggunaan bahan berbahaya yang baru, maupun peralatanyang baru.(D) Foto
dokumentasi
15. 8.2. Obat yang TersediaDikelola
secaraEfisienuntuk Memenuhi
KebutuhanPasien
16. 8.2.1.Berbagaijenisobat yangsesuaidengankebutuhan
tersedia dalam jumlahyang memadai
Elemen Penilaian:
1. Terdapat metode yang digunakan untuk menilai danmengendalikan
penyediaan dan penggunaan obat.(R)
2. Terdapat kejelasan prosedur penyediaan dan penggunaanobat.(R)
3. Ada kejelasan siapa yang bertanggungjawab. (R)
4. Ada kebijakan dan prosedur yangmenjamin ketersediaan obat-
obat yangseharusnya ada.(R)
17. Elemen Penilaian
5. Tersedia pelayanan obat-obatan selama tujuh hari dalamseminggu
dan 24 jam pada Puskesmasyangmemberikan pelayanan gawat
darurat. (R)
6. Tersedia daftar formularium obatPuskesmas.(D)
7. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut ketersediaanobat
dibandingkan dengan formularium.(D)
8. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut kesesuaian peresepandengan
formularium.(D)
20. CONTOH PERHITUNGAN
JUMLAH OBAT TERSEDIA DI PUSK = 200 ITEM
JUMLAH OBAT DIBERIKAN PASIEN SESUAI FORNAS = 150 ITEM
PROSENTASE PERESEPAN SESUAI FORNAS =150/200 X 100% = 75%
21. 8.2.2. Peresepan,pemesanandan pengelolaan obat
dipandu kebijakan dan prosedur yangefektif.
Elemen Penilaian:
1. Terdapat ketentuan petugas yangberhak memberikan resep.(R)
2. Terdapat ketentuan petugas yangmenyediakan obat dengan
persyaratan yangjelas.(R)
3. Apabila persyaratan petugas yangdiberi kewenangan dalam
penyediaan obat tidak dapat dipenuhi, petugas tersebut mendapat
pelatihan khusus.(R)
4. Tersedia kebijakan dan proses peresepan, pemesanan, dan
pengelolaan obat.(R)
5. Terdapat prosedur untuk menjaga tidak terjadinya pemberianobat
yangkedaluwarsa kepada pasien.(R) FIFO,FEFO
22. Pengendalian obat dan BMHP untuk mencegah
terjadinya obat kadaluwarsa :
Melakukan penyimpanan obat dan BMHP dengan metode FEFO
dan FIFO
Pemberian label berwarna untuk memudahkan pengecekan
Penanda Hijau :
obat dengan masa kadaluarsa lebih dari 6 bulan
Penanda Kuning :
obat dengan masa kadaluarsa kurang dari 6 bulan
Penanda Merah :
obat dengan masa kadaluarsa kurang dari 3 bulan
23. Pengelolaan sediaan Farmasi dan Bahan medis habis pakai
PENERIMAAN
Tenaga Kefarmasian wajib melakukan pengecekan terhadap Sediaan Farmasi dan
Bahan Medis Habis Pakai yang diserahkan, mencakup jumlah kemasan/peti, jenis
dan jumlah Sediaan Farmasi, bentuk Sediaan Farmasi sesuai dengan isi dokumen
LPLPO,ditandatangani oleh Tenaga Kefarmasian, dan diketahui oleh Kepala
Puskesmas.
Bila tidak memenuhi syarat, maka Tenaga Kefarmasian dapat mengajukan
keberatan.
Masa kedaluwarsa minimal dari Sediaan Farmasi yang diterima disesuaikan dengan
periode pengelolaan di Puskesmas ditambah satu bulan.
24. Elemen Penilaian
6. Dilakukan pengawasan terhadap penggunaan dan pengelolaanobat
oleh Dinas KesehatanKabupaten/Kota secarateratur.(D) Bukti
supervisi dinkes
7. Terdapat ketentuan siapa yang berhak menuliskan resep untuk
obat-obat tertentu (misal psikotropika dan narkotika).(R)SOP
peresepanpsikotropika
8. Ada kebijakan dan prosedur penggunaan obat-obatan pasien rawat
inap, yang dibawa sendiri oleh pasien/ keluargapasien.(R)
Rekonsiliasi obat
9. Penggunaan obat-obatan psikotropika/narkotika dan obat-obatan
lain yangberbahaya diawasi dan dikendalikan secaraketat. (R,D,O)
PMK 3/2015
25. REKONSILIASI OBAT
A.RIWAYAT ALERGI
MAKANAN
OBAT
LAIN-LAIN
B.RIWAYAT PENGGUNAAN OBAT RESEP DOKTER ( MIN 6 BULAN TERAKHIR)
NO NAMA OBAT FREKUENSI INDIKASI KETERANGAN
C.RIWAYAT PENGGUNAAN OBAT OTC/OBAT BEBAS ( MIN 6 BULAN TERAKHIR)
NO NAMA OBAT FREKUENSI INDIKASI KETERANGAN
D.RIWAYAT PENGGUNAAN SUPPLEMEN/HERBAL ( MIN 6 BULAN TERAKHIR)
NO NAMA OBAT FREKUENSI INDIKASI KETERANGAN
TANGGAL
APOTEKER
26. 8.2.3. Adajaminan kebersihandan keamanandalam
penyimpanan, penyiapan, dan penyampaian obat kepadapasien
serta penatalaksanaan obatkedaluwarsa/rusak
Elemen Penilaian:
1. Terdapat persyaratan penyimpanan obat. (R) PMK74/2016
2. Penyimpanan dilakukan sesuaidengan persyaratan.(O)
3. Pemberian obat kepada pasien disertai dengan label obat yangjelas
(mencakup nama, dosis, cara pemakaian obat dan frekuensi
penggunaannya).(D)
4. Pemberian obat disertai dengan informasi penggunaan obatyang
memadai dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh
pasien/keluarga pasien.(O)
27. PERMENKES NO 74 TAHUN 2016
TENTANG STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI PUSK
Pasal 3
•(1) Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas meliputi standar:
a. Pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai;
b. Pelayanan Farmasi Klinik.
•(2) Pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) huruf a meliputi:
a. Perencanaan kebutuhan,
b. Permintaan,
c. Penerimaan,
d. Penyimpanan
e. Pendistribusian,
f. Pengendalian,
g. Pencatatan, pelaporan, dan pengarsipan
h. Pemantauan dan evaluasi pengelolaan.
28. •3) Pelayanan farmasi klinik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
meliputi:
a. Pengkajian resep, penyerahan Obat, dan pemberian informasi Obat;
b. Pelayanan Informasi Obat (PIO);
c. Konseling;
d. Ronde/visite pasien (khusus Puskesmas rawat inap);
e. Pemantauan dan pelaporan efek samping Obat;
f. Pemantauan terapi Obat; dan
g. Evaluasi penggunaan Obat.
29. Elemen Penilaian
5. Petugasmemberikan penjelasan tentang kemungkinan terjadi efek
samping obat atau efek yangtidakdiharapkan.(O)
6. Petugasmenjelaskan petunjuk tentang penyimpanan obat di
rumah. (O)
7. Tersedia kebijakan dan prosedur penanganan obat yang
kadaluwarsa/rusak.(R)
8. Obat kadaluwarsa/rusak dikelola sesuai kebijakan danprosedur.(D)
30. PENANGANGAN OBAT KADALUARSA
Melakukan pengecekan obat tiap akhir bulan (stok
opname)
Melakukan identifikasi obat yang sudah rusak atau
kedaluarsa.
Memisahkan obat rusak atau kedaluarsa,disimpan
pada tempat terpisah dari penyimpanan obat lainnya.
Melakukan pencatatan obat yang rusak atau
kedaluarsa di buku catatan obat
rusak/kedaluarsa,dengan mencatat nama obat,nomer
batch,jumlah dan tanggal kedaluarsa obat.
Melaporkan data obat rusak dan kedaluarsa kepada
kepala puskesmas.
31. 8.2.4. Efeksamping yang terjadi akibat pemberian obat-obat yang
diresepkanatau riwayat alergi terhadapobat-obatan tertentuharus
didokumentasikandalamrekammedispasien
Elemen Penilaian:
1. Tersedia prosedur pelaporan efek sampingobat.(R)
2. Efeksamping obat didokumentasikan dalam rekam medis.(D)
7.4.3.5
3. Tersedia kebijakan dan prosedur untuk mencatat, memantau,dan
melaporkan bila terjadi efek samping penggunaan obat dan KTD,
termasuk kesalahan pemberian obat.(R)
4. Kejadian efek samping obat dan KTD ditindaklanjutidan
didokumentasikan.(D)
32. 8.2.5. Kesalahan obat (medication errors) dilaporkan melalui
proses dan dalam kerangka waktu yang ditetapkan oleh
Puskesmas
Elemen Penilaian:
1. Terdapat prosedur untuk mengidentifikasi danmelaporkan
kesalahan pemberian obat dan KNC. (R)
2. Kesalahan pemberian obat dan KNCdilaporkan tepat waktu
menggunakan prosedur baku.(D) PMK11/2017
3. Ditetapkan petugas kesehatan yangbertanggung jawab mengambil
tindakan untuk pelaporan diidentifikasi.(R)
4. Informasi pelaporan kesalahan pemberian obat dan KNCdigunakan
untuk memperbaiki proses pengelolaan dan pelayananobat.(D)
FMEA
33. 8.2.6. Obat-obatan emergensitersedia, dimonitordan
amanbilamanadisimpandi luar farmasi.
Elemen Penilaian
1. Obat emergensi tersedia pada unit-unit dimana akandiperlukan
atau dapat terakses segera untuk memenuhi kebutuhan yang
bersifat emergensi.(O)
2. Ada kebijakan yangmenetapkan bagaimana obat emergensi
disimpan, dijaga dan dilindungi dari kehilangan ataupencurian.(R)
3. Obat emergensi dimonitor dan diganti secaratepat waktu sesuai
kebijakan Puskesmassetelah digunakan atau bila kadaluwarsaatau
rusak. (D)
36. 8.3.1. Pelayananradiodiagnostik disediakan untuk memenuhi
kebutuhanpasien,danmemenuhistandarnasional,perundang-
undangan dan peraturan yangberlaku.
Elemen Penilaian:
1. Pelayananradiodiagnostik memenuhi standar nasional,undang-
undang dan peraturan yangberlaku.(D)
2. Pelayananradiodiagnostik dilakukan secaraadekuat, teratur,dan
nyaman untuk memenuhi kebutuhan pasien.(R,D)
37. 8.3.2. Adaprogram pengamanan radiasi,
dilaksanakan dandidokumentasi
Elemen Penilaian:
1. Terdapat program keamanan radiasi yang mengatur risiko
keamanan dan antisipasi bahaya yangbisa terjadi di dalam ataudi
luar unit kerja.(R,D)
2. Program keamanan merupakan bagian dari program keselamatandi
Puskesmas,dan wajib dilaporkan sekurang-kurangnya sekali
setahun atau bila adakejadian.(D,O)
3. Kebijakan dan prosedur tertulis yangmengatur dan memenuhi
standar terkait, undang-undang dan peraturan yangberlaku.(R)
4. Kebijakan dan prosedur tertulis yang mengatur penanganandan
pembuangan bahan infeksius dan berbahaya.(R)
38. Elemen Penilaian:
5. Risiko keamanan radiasi yang diidentifikasi diimbangi dengan
prosedur atau peralatan khususuntuk mengurangi risiko(seperti
apron timah, badge radiasi dan yang sejenis)(R,D)
6. Petugaspemberi pelayanan radiodiagnostik diberi orientasitentang
prosedur dan praktik keselamatan.(R,D)
7. Petugaspemberi pelayanan radiodiagnostik mendapat pendidikan
untuk prosedur baru dan bahan berbahaya.(D)
39. 8.3.3. Staf yangkompetendengan pengalaman memadai,
melaksanakanpemeriksaan radiodiagnostik menginterpretasi
hasil, dan melaporkanhasilpemeriksaan
Elemen Penilaian:
1. Ditetapkan petugas yangmelakukan pemeriksaandiagnostik.(R)
2. Tersedia petugas yangkompeten dan pengalaman yangmemadai
melaksanakan pemeriksaan radiodiagnostik.(D)
3. Petugasyangkompeten dan pengalaman yangmemadai
menginterpretasi hasilpemeriksaan.(D)
4. Petugasyangkompeten yangmemadai, memverifikasi dan
membuat laporan hasilpemeriksaan.(D)
5. Tersedia staf dalam jumlah yang adekuat untukmemenuhi
kebutuhan pasien. (D)
40. 8.3.4. Hasil pemeriksaan radiologi tersedia tepat waktu
sesuai ketentuan yang ditetapkan.
Elemen Penilaian
1. Kepala Puskesmasmenetapkan tentang harapan waktu pelaporan
hasil pemeriksaan.(R)
2. Ketepatan waktu pelaporan hasil pemeriksaan diukur,dimonitor,
dan ditindaklanjuti.(D)
3. Hasil pemeriksaan radiologi dilaporkan dalam kerangka waktuuntuk
memenuhi kebutuhan pasien. (D)
41. 8.3.5. Semuaperalatan yang digunakan untuk pemeriksaan radiologi dan
diagnostik imajing diperiksa, dirawat dan dikalibrasi secarateratur, dan
disertai catatan memadai yang dipelihara dengan baik.
Elemen Penilaian:
1. Ada program pemeliharaan peralatan radiologidan
dilaksanakan.(R,D)
2. Program termasuk inventarisasi peralatan.(R,D)
3. Program termasuk inspeksi dan testingperalatan.(R,D)
4. Program termasuk kalibrasi dan perawatan peralatan.(R,D)
5. Program termasuk monitoring dan tindak lanjut.(R,D)
6. Ada dokumentasi yangadekuat untuk semua testing, perawatan
dan kalibrasi peralatan.(R,D)
42. 8.3.6. Film X-ray dan perbekalan lain tersedia secara
teratur.
Elemen Penilaian:
1. X-ray film, reagensia dan semua perbekalan pentingditetapkan.(R)
2. X-ray film, reagensia dan perbekalan penting laintersedia.(D,O)
3. Semuaperbekalan disimpan dan didistribusi sesuaidengan
pedoman. (D,O)
4. Semuaperbekalan dievaluasi secaraperiodik untuk akurasidan
hasilnya.(D)
5. Semuaperbekalan diberi label secaralengkap dan akurat(D)
43. 8.3.7.Pelayananradiologi dikelola,dipimpin,dan
dilaksanakan oleh petugas yangkompeten
Elemen Penilaian:
1. Pelayanan radiologi di bawah pimpinan seorang yangkompeten. (R)
2. Pelayanan radiologi dilaksanakan oleh petugas yang kompeten.(D)
3. Penanggungjawab pelayanan radiologi mengembangkan, melaksanakan,
mempertahankan kebijakan dan prosedur ditetapkan dan
dilaksanakan.(R,D)
4. Penanggungjawab pelayanan radiologi melakukan pengawasan
administrasi ditetapkan dandilaksanakan.(D)
5. Penanggungjawab pelayanan radiologi mempertahankan program
kontrol mutu ditetapkan dandilaksanakan.(R,D)
6. Penanggungjawab pelayanan memantau dan me-review pelayanan
radiologi yang disediakan. (D)
44. 8.3.8. Adaprosedur kontrol mutu, dilaksanakan dan
didokumentasikan.
Elemen Penilaian:
1. Ada program kontrol mutu untuk pelayanan radiodiagnostik,dan
dilaksanakan.(R,D,W)
2. Program kontrol mutu termasuk validasi metodetes.(R,D)
3. Program kontrol mutu termasuk pengawasan harianhasil
pemeriksaan.(R,D)
4. Program kontrol mutu termasuk perbaikan cepat biladitemukan
kekurangan.(R,D)
5. Program kontrol mutu termasuk pendokumentasian hasildan
langkah-langkah perbaikan(R,D)
46. Kebutuhan Data dan Informasi
Asuhanbagi PetugasKesehatan,
PengelolaSarana,dan Pihak
Terkait di Luar Organisasi Dapat
Dipenuhi Melalui Prosesyang
Baku.
47. 8.4.1. Adapembakuankodeklasifikasi diagnosis,kode
prosedur, simbol, dan istilah yangdipakai
Elemen Penilaian:
1. Terdapat standarisasi kode klasifikasi diagnosis dan terminologilain
yangkonsisten dan sistematis.(R,D)
2. Terdapat standarisasi kode klasifikasi diagnosis danterminologi
yang disusun oleh Puskesmas(minimal 10 besar penyakit).(R)
3. Dilakukan pembakuan singkatan-singkatan yangdigunakan dalam
pelayanan sesuaidengan standar nasional ataulokal.(R)
48. 8.4.2. Petugasmemiliki aksesinformasisesuaidengan
kebutuhandantanggungjawabpekerjaan
Elemen Penilaian:
1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur aksespetugas terhadap
informasi medis.(R)
2. Aksespetugas terhadap informasi yang dibutuhkan dilaksanakan
sesuaidengan tugas dan tanggung jawab.(R)
3. Aksespetugas terhadap informasi dilaksanakan sesuaidengan
kebijakan dan prosedur.(O,W)
4. Hakuntuk mengaksesinformasi tersebut
mempertimbangkan tingkat kerahasiaan dan keamanan
informasi.(R,O,W) FormpinjamRM
49. 8.4.3. Adanyasistemyangmemandupenyimpanandan
pemrosesanrekammedis
Elemen Penilaian:
1. Puskesmasmempunyai rekam medis bagi setiap pasien dengan
metode identifikasi yangbaku.(R,O,W) pmk11/2017
2. Sistem pengkodean, penyimpanan, dan dokumentasi memudahkan
petugas untuk menemukan rekam pasien tepat waktu maupun
untuk mencatat pelayanan yangdiberikan kepadapasien.(R)
3. Ada kebijakan dan prosedur penyimpanan berkas rekam medis
dengan kejelasan masaretensi sesuai peraturan perundangan yang
berlaku.(R) pmk 269/2008
54. 8.5.1. Lingkungan fisik Puskesmas,instalasi listrik, air, ventilasi,
gas dan sistem lain yang dipersyaratkan diperiksa secara rutin,
dipelihara, dan diperbaiki bilaperlu
Elemen Penilaian:
1. Kondisi fisik lingkungan Puskesmasdipantau secararutin.(R,D)
2. Instalasi listrik, kualitas air, ventilasi, gasdan sistem lain yang digunakan
dipantau secaraperiodik oleh petugas yang diberi tanggungjawab.(R,D)
3. Tersediasarana untuk menangani masalah listrik/api apabila terjadi
kebakaran.(R,O,S)
4. Tersediakebijakan dan prosedur inspeksi, pemantauan, pemeliharaan
dan perbaikan.(R)
5. Inspeksi, pemantauan, pemeliharaan, dan perbaikan alat dilakukan
sesuaidengan prosedur dan jadwal yangditetapkan.(R,D)
6. Dilakukan dokumentasi pelaksanaan, hasil dan tindak lanjut inspeksi,
pemantauan, pemeliharaan dan perbaikan yangtelah dilakukan.(D)
55. 8.5.2. Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan
berbahaya serta pengendalian dan pembuangan limbah berbahaya
dilakukan berdasarkan perencanaan yangmemadai.
Elemen Penilaian:
1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur inventarisasi, pengelolaan,
penyimpanan dan penggunaan bahanberbahaya.(R) K3
2. Ditetapkan kebijakan dan prosedur pengendalian dan pembuangan
limbah berbahaya.(R)
3. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut terhadappelaksanaan
kebijakan dan prosedur penanganan bahanberbahaya.(D,O,S)
4. Dilakukan pemantauan, evaluasi dan tindak lanjut terhadappelaksanaan
kebijakan dan prosedur penanganan limbah berbahaya.(D)
56. 8.5.3. Perencanaandan pelaksanaan program yang efektif untuk
menjamin keamanan lingkungan fisik dikelola oleh petugas yang
kompeten
Elemen Penilaian:
1. Ada rencana program untuk menjamin lingkungan fisikyang
aman.(R) K3
2. Ditetapkan petugas yang bertanggung jawab dalam perencanaan
dan pelaksanaan program untuk menjamin lingkungan fisik yang
aman.(R)
3. Program tersebut mencakup perencanaan, pelaksanaan, pendidikan
dan pelatihan petugas, pemantauan, dan evaluasi.(R)
4. Dilakukan monitoring, evaluasi dan tindak lanjutterhadap
pelaksanaan program tersebut.(D)
60. 8.6.1. Peralatan ditempatkan dilingkungan
pelayanan dengantepat
Elemen Penilaian:
1. Ditetapkan kebijakan dan prosedur untuk memisahkan alat yang bersih
dan alat yangkotor, alat yangmemerlukan sterilisasi, alat yang
membutuhkan perawatan lebih lanjut (tidak siap pakai), serta alat-alat
yangmembutuhkan persyaratan khususuntuk peletakannya. (R)
2. Tersediaprosedur sterilisasi alat-alat yangperlu disterilkan.(R) PMK
27/17
3. Dilakukan pemantauan terhadap pelaksanaan prosedur secara
berkala.(D,O,W)AUDIT SOP
4. Apabila memperoleh bantuan peralatan, persyaratan-persyaratanfisik,
teknis, maupun petugas yang berkaitan dengan operasionalisasi alat
tersebut dapatdipenuhi.(R,D)
61. 8.6.2.Peralatandipelihara dandikalibrasisecararutin
Elemen Penilaian:
1. Dilakukan inventarisasi peralatan yang ada di Puskesmas.(D)
2. Ditetapkan Penanggungjawab pengelola alat ukur dandilakukan
kalibrasi atau yangsejenis secarateratur, dan adabuktinya.(R)
3. Ada sistem untuk kontrolperalatan, testing, dan perawatan secara
rutin.(R)
4. Hasil pemantauan tersebut didokumentasikan.(D)
5. Ditetapkan kebijakan dan prosedur penggantian dan perbaikanalat
yang rusak agar tidak mengganggupelayanan.(R)
64. 8.7.1. Penilaian dan evaluasi kompetensitenaga klinis
dilakukan melaluiproseskredensial tenaga yang efektif
Elemen Penilaian:
1. Ada penghitungan kebutuhan tenaga klinis di Puskesmasdengan
persyaratan kompetensi dankualifikasi.(R,D)
2. Adacara menilai kualifikasi tenaga untuk memberikanpelayanan
yang sesuaidengan kewenangan.(R)
3. Dilakukan proses kredensial yangmencakup sertifikasi dan
lisensi.(D)
4. Ada upaya untuk meningkatkan kompetensi tenaga klinis agar
sesuaipersyaratan dan kualifikasi.(R,D)
65. 8.7.2. Adanyaprosesyang menjamin kesesuaianantara
pengetahuan dan keterampilan tenagadengankebutuhan
pasien
Elemen Penilaian:
1. Dilakukan evaluasi kinerja tenaga kesehatan yangmemberikan
pelayanan klinis secaraberkala.(R,D)
2. Dilakukan analisis dan tindak lanjut terhadap hasilevaluasi.(D)
3. T
enagakesehatan yang memberikan pelayanan klinis berperan aktif
dalam meningkatkan mutu pelayananklinis.(D,W)
66. 8.7.3.Setiaptenagamendapatkesempatanmengembangkan
ilmu dan keterampilan yang diperlukan untuk meningkatkan
mutu pelayanan bagipasien
Elemen Penilaian:
1. Tersedia informasi mengenai peluang pendidikan dan pelatihan bagi
tenaga kesehatan yangmemberikan pelayananklinis.(D)
2. Ada dukungan dari manajemen Puskesmasbagi tenaga kesehatan
untuk memanfaatkan peluangtersebut.(D)
3. Jikaada tenaga kesehatan yangmengikuti pendidikan atau
pelatihan, dilakukan evaluasi penerapan hasil pelatihan ditempat
kerja.(D)
4. Dilakukan pendokumentasian pelaksanaan kegiatan pendidikan
dan pelatihan yangdilakukan oleh tenagakesehatan.(D)
67. 8.7.4. Wewenangtenaga diuraikan dengan jelas dan
dilaksanakansecaraprofesional dan legal dalam pelaksanaan
asuhan
Elemen Penilaian:
1
. S
etiap tenagakesehatan yangmemberikan pelayanan klinis mempunyai
uraian tugas dan wewenang yang didokumentasikan dengan jelas. (R)
2. Jikatidak tersedia tenaga kesehatan yang memenuhi persyaratan untuk
menjalankan kewenangandalam pelayanan klinis, ditetapkan petugas
kesehatan dengan persyaratan tertentu untuk diberi kewenangan
khusus.(R)
3. Apabila tenaga kesehatan tersebut diberi kewenangan khusus, dilakukan
penilaian terhadap pengetahuan dan keterampilan yang terkait dengan
kewenangan khususyang diberikan.(R,D)
4. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan uraiantugas
dan wewenang bagi setiap tenagakesehatan.(D)
68. URAIAN TUGAS KLINIS URAIAN TUGAS JABATAN
1.TUGAS POKOK 1.TUGAS
2.TUGAS TAMBAHAN 2.TANGGUNG JAWAB
3.WEWENANG
3.RINCIAN KEWENANGAN KLINIS (pmk 755/2011)