1. DIREKTORAT MUTU PELAYANAN KESEHATAN
INDIKATOR NASIONAL MUTU
PELAYANAN RUMAH SAKIT
Evaluasi dan Sosialisasi Pengukuran dan Pelaporan Indikator Nasional Mutu Rumah Sakit
24 – 25 Februari 2022
2. DASAR HUKUM
Permenkes 14/2021 tentang Standar
Kegiatan Usaha dan Produk pada
Penyelenggaraan Perizinan Berusaha
Berbasis Risiko Sektor Kesehatan
Standar RS Pemerintah dan Swasta RS
harus melakukan pengukuran indikator mutu
secara berkala.
Permenkes 80/2020 tentang Komite
Mutu RS
Pasal 10 ayat (2) : Komite Mutu
memiliki fungsi a.l pengumpulan
data, analisis capaian, validasi dan
pelaporan data indikator prioritas
dan indikator mutu nasional RS
Permenkes 12/2020 tentang
Akreditasi RS
Pasal 13 : RS harus memberikan
laporan pemenuhan indikator
nasional mutu pelayanan
kesehatan dan insiden keselamatan
pasien kepada Kemenkes
PP 47/2021 tentang Penyelenggaraan
Bidang Perumahsakitan
Pasal 62 : RS harus memberikan laporan
pemenuhan indikator nasional mutu
pelayanan kesehatan dan insiden
keselamatan pasien kepada Kemenkes.
3. 16/08/2023
3
• % Faskes Rujukan
yang terakreditasi
• % Faskes Rujukan
yang mencapai
target INM
• % Faskes Rujukan
yang melaporkan
IKP
• Target 2024 : 100%
IKK
Indikator Kinerja Kegiatan
Dit MPK
• % Faskes rujukan
yang mengisi
Survei Kepuasan
Masyarakat
IKP
Indikator Kinerja Program
Dit Jen Yankes
• % Kepuasan
Pasien di
Faskes
Rujukan
ISS
Indikator Sasaran Strategis
Dit Jen Yankes
RPJMN 2020-
2024
100% RS
TERAKREDITASI
Indikator Kinerja Mutu Pelayanan Kesehatan Rujukan
Faskes Rujukan : RS, Klinik Utama, Laboratorium dan UTD
4. UPAYA PENINGKATAN MUTU PELAYANAN
01
02
Peningkatan Mutu Eksternal
Dilakukan oleh Pihak Eksternal
Faskes melalui Sertifikasi
ataupun Akreditasi
Peningkatan Mutu Internal
Internal Continous Quality
Improvement dilakukan oleh
Fasilitas kesehatan dengan
melakukan : penetapan indikator
mutu, melakukan pengukuran,
evaluasi (PDSA/PDCA) dan
Perbaikan
5. • Karakter Mutu
• Kondisi Ideal Mutu
Layanan Kesehatan
DIMENSI
MUTU
• INM
• Indikator Prioritas RS
• Indikator Mutu Unit Kerja
INDIKATOR
MUTU
MUTU PELAYANAN
8. INDIKATOR NASIONAL MUTU
Tolok ukur yang digunakan untuk menilai tingkat keberhasilan mutu pelayanan
kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan
Untuk menilai apakah
upaya yang telah
dilakukan dapat
meningkatkan keluaran
pelayanan kesehatan;
Untuk pembelajaran
menggunakan praktik
terbaik yang diperoleh
melalui proses kaji
banding
Memberikan umpan
balik kepada fasyankes
kepentingan
transparansi publik
9. PROFIL INDIKATOR
Judul Judul singkat yang spesifik mengenai indikator apa yang akan diukur
Dasar Pemikiran Dasar pemilihan indikator yang dapat berasal dari :
1. Ketentuan/peraturan
2. Data
3. Literatur
4. Analisis situasi
Dimensi Mutu Prinsip atau tujuan prioritas dalam memberikan pelayanan, meliputi efektif (effective),
keselamatan pasien (safe), berorientasi kepada pasien (people-centred), tepat-waktu (timely),
efisien (efficient), adil (Equitable) dan terintegrasi (Integrated). Setiap indikator mengandung
1-3 dimensi mutu
Tujuan Suatu hasil yang ingin dicapai dengan melakukan pengukuran indikator.
Definisi Operasional Batasan pengertian yang dijadikan pedoman dalam melakukan pengukuran indikator untuk
menghindari kerancuan.
Tipe Indikator Input : untuk menilai apakah fasilitas pelayanan kesehatan memiliki kemampuan sumber
daya yang cukup untuk memberikan pelayanan
Proses : untuk menilai apa yang dikerjakan staf fasilitas pelayanan kesehatan dan bagaimana
pelaksanaan pekerjaannya
Output : untuk menilai hasil dari proses yang dilaksanakan
Outcome: untuk menilai dampak layanan yang diberikan terhadap pengguna layanan
10. Satuan Pengukuran Standar atau dasar ukuran yang digunakan , Antara lain: jumlah, persentase, dan satuan
waktu.
Numerator (Pembilang) Jumlah subjek atau kondisi yang ingin diukur dalam populasi atau sampel yang memiliki
karakteristik tertentu
Denumerator (Penyebut) Semua peluang yang ingin diukur dalam populasi atau sampel.
Target Pencapaian Sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai
PROFIL INDIKATOR
Kriteria Kriteria inklusi: karakteristik subjek yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan
Kriteria eksklusi: batasan yang mengakibatkan subjek tidak dapat diikutkan dalam
pengukuran
Formula Rumus untuk menghasilkan nilai indikator
Metode Pengumpulan Data Retrospektif, Observasi
Sumber Data Asal data yang diukur. (contoh: rekam medis dan formulir observasi).
Jenis Sumber Data :
1. Data Primer (mengumpulkan langsung menggunakan lembar pencatatan hasil observasi,
kuesioner)
2. Data sekunder (rekam medis, buku catatan komplain)
11. PROFIL INDIKATOR
Besar Sampel Jumlah data yang harus dikumpulkan agar mewakili populasi. Besar sampel disesuaikan
dengan kaidah-kaidah statistik.
Cara Pengambilan Sampel Cara memilih sampel dari populasi untuk mengumpulkan informasi/data yang
menggambarkan sifat atau ciri yang dimiliki populasi. Secara umum ada 2 cara :
1.Probability Sampling
2.Non Probability Sampling
Periode Pengumpulan Data Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan pengumpulan data, contohnya setiap bulan
Penyajian Data Cara menampilkan data, contoh tabel, run chart, grafik
Periode Analisis dan
Pelaporan Data
Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan analisis dan melaporkan data, contohnya
setiap bulan, setiap triwulan
Penanggung Jawab Petugas yang bertangggung jawab untuk mengkoordinir upaya pencapaian target yang
ditetapkan
Instrumen Pengambilan
Data
Alat atau tools atau formulir yang digunakan untuk mengumpulkan data.
12. 1
• Kepatuhan kebersihan tangan
2
• Kepatuhan penggunaan APD
3
• Kepatuhan identifikasi pasien
4
• Waktu tanggap Operasi Seksio
sesarea emergensi
5
• Waktu tunggu rawat jalan
6
• Penundaan operasi elektif
7
• Kepatuhan waktu visite Dokter
8
• Pelaporan hasil kritis laboratorium
9
• Kepatuhan penggunaan formularium
nasional
10
• Kepatuhan terhadap alur klinis
(clinical pathway)
11
• Kepatuhan upaya pencegahan risiko
pasien jatuh
12
• Kecepatan waktu tanggap komplain
13
• Kepuasan pasien
INDIKATOR NASIONAL MUTU RUMAH SAKIT
13. 1. Kepatuhan Kebersihan Tangan
Numerator
Formula
Denumerator
Jumlah tindakan kebersihan tangan yang dilakukan
Jumlah total peluang kebersihan tangan yang seharusnya
dilakukan dalam periode observasi
Inklusi
Eksklusi
Seluruh peluang yang dimiliki oleh pemberi pelayanan
terindikasi harus melakukan kebersihan tangan
Tidak ada
Jumlah tindakan kebersihan tangan yang
dilakukan
Jumlah total peluang kebersihan tangan yang
seharusnya dilakukan dalam periode observasi
x 100 %
14. hasil observasi /pengamatan
menggunakan formulir
pengumpulan data/aplikasi
pelaporan
observasi
Pelaporan dilakukan setiap
bulan/triwulan/tahunan
Analisis dilakukan setiap
triwulan/tahunan
≥85%
Besar sampel
Teknik
sampling
Sumber data
Pengumpulan
Data
Pelaporan
analisis
TARGET
1. Kepatuhan Kebersihan Tangan
• Minimal 200 peluang per unit
• Non probability Sampling –
Consecutive sampling
15. 2. Kepatuhan Penggunaan APD
Numerator
Formula
Denumerator
Jumlah petugas yang patuh menggunakan APD sesuai indikasi
dalam periode observasi
Jumlah seluruh petugas yang terindikasi menggunakan
APD dalam periode observasi
Inklusi
Eksklusi
Semua petugas yang terindikasi harus
menggunakan APD
Tidak ada
16. hasil observasi /pengamatan
menggunakan formulir
pengumpulan data/aplikasi
pelaporan
observasi
Pelaporan dilakukan setiap
bulan/triwulan/tahunan
Analisis dilakukan setiap
bulanan, triwulan/tahunan
100%
total sampel jika jumlah populasi ≤ 30
Rumus Slovin jika jumlah populasi >
30
Non Probability Sampling –
Consecutive Sampling
Besar sampel
Teknik
sampling
Sumber data
Pengumpulan
Data
Pelaporan
analisis
TARGET
2. Kepatuhan Penggunaan APD
17. 3. Kepatuhan Identifikasi Pasien
Numerator
Formula
Denumerator
Jumlah pemberi pelayanan yang melakukan identifikasi
pasien secara benar dalam periode observasi
Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi dalam periode
observasi
Inklusi
Eksklusi
Semua pemberi pelayanan yang memberikan
pelayanan kesehatan.
Tidak ada
18. Hasil observasi /pengamatan
menggunakan formulir
pengumpulan data/aplikasi
pelaporan
observasi
100%
Besar sampel
Teknik
sampling
Sumber data
Pengumpulan
Data
Pelaporan
analisis
TARGET
3. Kepatuhan Identifikasi Pasien
Pelaporan dilakukan setiap
bulan,triwulan, tahunan
Analisis dilakukan setiap
bulan, triwulan, tahunan
total sampel jika jumlah populasi ≤ 30
Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30
Non Probability Sampling –
Consecutive Sampling
19. 4. Waktu Tanggap Operasi Seksio Sesarea Emergensi
Numerator
Formula
Denumerator
Jumlah pasien yang diputuskan tindakan seksio sesarea
emergensi kategori I (satu) yang mendapatkan tindakan seksio
sesarea emergensi ≤ 30 menit
Jumlah pasien yang diputuskan tindakan seksio
sesarea emergensi kategori I
Inklusi
Eksklusi Tidak ada
Seksio sesarea emergensi kategori I
Misalnya : fetal distress menetap, prolaps tali pusat atau tali
pusat menumbung, gagal vakum/forsep, ruptur uteri imminent,
ruptur uteri, perdarahan ante partum dengan perdarahan aktif
20. Data sekunder dari laporan
operasi maupun rekam medis
Data dikumpulkan
secara retrospektif
≥ 80%
Besar sampel
Teknik
sampling
Sumber data
Pengumpulan
Data TARGET
4. Waktu Tanggap Operasi Seksio Sesarea Emergensi
Waktu 30 menit dihitung sejak diputuskan operasi sampai dengan incisi
Pelaporan dilakukan
setiap
bulan/triwulan/tahunan
Analisis dilakukan setiap
triwulan/tahunan
total sampel
21. 5. Waktu Tunggu Rawat Jalan
Numerator
Formula
Denumerator
Jumlah pasien rawat jalan dengan waktu tunggu ≤ 60 menit
Jumlah pasien rawat jalan yang diobservasi
Inklusi
Eksklusi
Pasien yang berobat rawat jalan
Pasien medical check up , pasien poli gigi, Pasien yang
mendaftar online atau anjungan mandiri datang lebih dari 60 menit
dari waktu yang sudah ditentukan , Pasien yang ada tindakan pasien
sebelumnya
22. Data sekunder
• Catatan Pendaftaran Pasien rawat jalan
• Rekam medik Pasien rawat jalan
• Formulir waktu tunggu rawat jalan
Data dikumpulkan
secara retrospektif
≥ 80%
Besar sampel
Teknik
sampling
Sumber data
Pengumpulan
Data TARGET
5. Waktu Tunggu Rawat Jalan
Waktu tunggu rawat jalan dihitung sejak pasien kontak dengan petugas pendaftaran (saat petugas
pendaftaran menanyakan dan mencatat data pasien atau saat pasien melakukan konfirmasi
kehadiran untuk pendaftaran online) sampai mendapat pelayanan dokter/dokter spesialis
Pelaporan dilakukan setiap
bulan/triwulan/tahunan
Analisis dilakukan setiap
bulan, triwulan/tahunan
total sampel jika jumlah populasi ≤ 30
Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30
• Probability Sampling – Simple Random
Sampling/Stratified Random sampling
23. 6. Penundaan Operasi Elektif
Numerator
Formula
Denumerator
Jumlah pasien yang waktu jadwal operasinya tertunda lebih dari
1 jam
Jumlah pasien operasi elektif
Inklusi
Eksklusi
pasien operasi elektif
Penundaan operasi atas indikasi medis
24. Data sekunder dari laporan
operasi maupun rekam medis
Data dikumpulkan
secara retrospektif
< 5%
Besar sampel
Teknik
sampling
Sumber data
Pengumpulan
Data TARGET
6.Penundaan Operasi Elektif
Waktu Penundaan 60 menit dihitung sejak waktu operasi yang dijadwalkan sampai dengan
pelaksanaan operasi.
Pelaporan dilakukan setiap
bulan/triwulan/tahunan
Analisis dilakukan setiap
bulan,triwulan/tahunan
total sampel jika jumlah populasi ≤ 30
Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30
Probability Sampling – Simple Random
Sampling
25. 7. Ketepatan Waktu Visite Dokter
Numerator
Formula
Denumerator
Jumlah pasien yang di-visite Dokter pada pukul 06.00 – 14.00
Jumlah pasien yang diobservasi
Inklusi
Eksklusi
Visite dokter pada pasien rawat inap
Pasien yang baru masuk rawat inap pada hari
tersebut atau pasien konsul
26. Data sekunder dari laporan
visit dalam rekam medis
Data dikumpulkan
secara retrospektif
≥ 80%
Besar sampel
Teknik
sampling
Sumber data
Pengumpulan
Data TARGET
7. Ketepatan Waktu Visit Dokter
Pelaporan dilakukan setiap
bulan/triwulan/tahunan
Analisis dilakukan setiap
bulan, triwulan/tahunan
total sampel jika jumlah populasi ≤ 30
Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30
Probability Sampling – Stratified Random
Sampling (berdasarkan unit pelayanan)
27. 8. Pelaporan Hasil Kritis Laboratorium
Numerator
Formula
Denumerator
Jumlah hasil kritis laboratorium yang dilaporkan ≤30 menit
Jumlah hasil kritis laboratorium yang diobservasi
Inklusi
Eksklusi
Semua hasil pemeriksaan laboratorium yang memenuhi
kategori hasil kritis
Tidak ada
28. Data sekunder dari laporan
hasil tes kritis maupun rekam
medis
Data dikumpulkan
secara retrospektif
100%
Besar sampel
Teknik
sampling
Sumber data
Pengumpulan
Data TARGET
Waktu lapor hasil kritis laboratorium dihitung sejak hasil pemeriksaan keluar dan telah
dibaca oleh dokter/analis yang diberi kewenangan sampai dilaporkan hasilnya kepada
dokter yang meminta pemeriksaan
8. Pelaporan Hasil Kritis Laboratorium
Pelaporan dilakukan setiap
bulan/triwulan/tahunan
Analisis dilakukan setiap
bulan. triwulan/tahunan
total sampel jika jumlah populasi ≤ 30
Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30
Probability Sampling – Simple Random
Sampling / Systematic Random Sampling
29. 9. Kepatuhan penggunaan formularium nasional
Numerator
Formula
Denumerator
Jumlah R/ recipe dalam lembar resep yang sesuai dengan
formularium nasional
Jumlah R/ recipe dalam lembar resep yang diobservasi
Inklusi
Eksklusi
Resep yang dilayani rumah sakit
• Obat yang diresepkan di luar FORNAS tetapi dibutuhkan pasien dan
telah mendapatkan persetujuan komite medik dan direktur.
• Bila dalam resep terdapat obat di luar FORNAS karena stok obat
nasional berdasarkan e-katalog habis/kosong.
30. Data sekunder dari lembar
resep
Data dikumpulkan
secara retrospektif
≥ 80%
Besar sampel
Teknik
sampling
Sumber data
Pengumpulan
Data TARGET
9. Kepatuhan penggunaan formularium nasional
Pelaporan dilakukan setiap
bulan/triwulan/tahunan
Analisis dilakukan setiap
bulan, triwulan/tahunan
total sampel jika jumlah populasi ≤ 30
Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30
• Probability Sampling – Simple Random
Sampling/ Systematic random Sampling
31. 10. Kepatuhan Terhadap Alur klinis (Clinical Pathway)
Numerator
Formula
Denumerator
Jumlah pelayanan oleh PPA yang sesuai dengan clinical pathway
Jumlah seluruh pelayanan oleh PPA pada clinical pathway yang
diobservasi
Inklusi
Eksklusi
Pasien yang menderita penyakit sesuai batasan ruang
lingkup CP yang diukur
Pasien pulang atas permintaan sendiri
Pasien meninggal
Variasi yang terjadi sesuai dengan indikasi klinis pasien
dalam perkembangan pelayanan
32. Data sekunder dari rekam medis
Data dikumpulkan
secara retrospektif
≥ 80%
Besar sampel
Teknik
sampling
Sumber data
Pengumpulan
Data TARGET
CP dievaluasi adalah kepatuhan 5 CP prioritas nasional (hipertensi, DM , TB, HIV, keganasan)
10. Kepatuhan Terhadap Alur klinis (Clinical Pathway)
Pelaporan dilakukan setiap
bulan/triwulan/tahunan
Analisis dilakukan setiap
bulan,triwulan/tahunan
total sampel jika jumlah populasi ≤ 30
Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30
Probability Sampling – Stratified Random
Sampling (berdasarkan masing-masing
Clinical Pathway)
33. 11. Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Pasien Jatuh
Numerator
Formula
Denumerator
Jumlah pasien rawat inap berisiko tinggi jatuh yang mendapatkan
ketiga upaya pencegahan risiko jatuh
Jumlah pasien rawat inap berisiko tinggi jatuh yang diobservasi
Inklusi
Eksklusi
Pasien Rawat inap berisiko tinggi jatuh
Pasien tidak dapat dilakukan asesmen ulang maupun
edukasi (meninggal, gangguan jiwa yang melewati fase
akut)
Pasien yang menolak intervensi
34. Data sekunder dari rekam medik
Data dikumpulkan
secara retrospektif
100%
Besar sampel
Teknik
sampling
Sumber data
Pengumpulan
Data TARGET
Kepatuhan upaya pencegahan resiko jatuh dinilai dari dilakukannya asesmen awal, asesmen
ulang dan monitoring intervensi
11. Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Pasien Jatuh
Pelaporan dilakukan setiap
bulan/triwulan/tahunan
Analisis dilakukan setiap
bulan, triwulan/tahunan
total sampel jika jumlah populasi ≤ 30
Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30
• Probability Sampling – Stratified Random
Sampling (berdasarkan Unit Pelayanan)
35. 12. Kecepatan Waktu Tanggap Komplain
Numerator
Formula
Denumerator
Jumlah komplain yang ditanggapi dan ditindaklanjuti sesuai
waktu yang ditetapkan berdasarkan grading
Jumlah Komplain yang disurvei
Inklusi
Eksklusi
Semua komplain
Tidak ada
36. Data sekunder dari Laporan
komplain
Data dikumpulkan
secara retrospektif
≥ 80%
Besar sampel
Teknik
sampling
Sumber data
Pengumpulan
Data TARGET
Waktu tanggap diukur sesuai dengan grading complain.
12. Ketepatan Waktu Tanggap Komplain
Pelaporan dilakukan setiap
bulan/triwulan/tahunan
Analisis dilakukan setiap
bulan, triwulan/tahunan
total sampel jika jumlah populasi ≤ 30
Rumus Slovin jika jumlah populasi > 30
Probability Sampling – Simple Random
Sampling
37. 13. Kepuasan Pasien
Formula
Inklusi
Eksklusi
Seluruh pasien
Sesuai dengan survei kepuasan masyarakat
berdasarkan PermenPAN RB No. 14 Tahun 2017
Capaian
Pasien yang tidak kompeten dalam mengisi kuesioner
dan/atau tidak ada keluarga yang mendampingi.
38. Data primer dengan lembar
kuesioner survei kepuasan pasien
Survei
Skor ≥ 76.61
Besar sampel
Teknik
sampling
Sumber
data
Pengumpulan
Data TARGET
13. Kepuasan Pasien
Pelaporan dilakukan setiap
6 bulan/ semesteran
Analisis dilakukan setiap 6
bulan/tahunan
Tabel Sampel Krejcie and Morgan
Stratified Random Sampling (berdasarkan
unit pelayanan)
40. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
1. TUJUAN
a. Meningkatkan kepatuhan pengukuran
INM
b. Meningkatkan pencapaian target INM
continuous quality improvement
2. PELAKSANA
a. Menteri
b. Gubernur
c. Bupati/Walikota
Dapat melibatkan asosiasi dan/atau
organisasi profesi
3. UPAYA BINWAS
a. Advokasi dan sosialisasi
b. Bimbingan teknis
c. Monitoring dan evaluasi
http://mutufasyankes.kemkes.go.id/simar
KODE PROV/
KAB/KOTA
1234
41. PENUTUP
• INM merupakan tolok ukur untuk menilai tingkat keberhasilan mutu
pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan.
• RS harus melakukan pengukuran dan pelaporan INM.
• Kemenkes dan Dinkes Provinsi/Kabupaten/Kota berperan dalam
pembinaan dan pengawasan pelaporan INM.
42. “BUDAYA MUTU DAN KESELAMATAN MEMBERI
PELINDUNGAN KEPADA STAF RS, PASIEN DAN
PENGUNJUNG”