SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
POLA HEREDITAS
Penyimpangan semu Hukum Mendel terdapat dalam
pola-pola hereditas, Sutton (sarjana Amerika) adalah
orang yang pertama kali mendalami masalah pola-
pola hereditas berpendapat sebagai berikut.
 Jumlah kromosom yang terkandung dalam sel telur dan sel sperma
adalah sama, yaitu masing-masing setengah jumlah kromosom
yang dikandung oleh setiap sel induknya.
 Organisme hasil pembuahan bersifat diploid (setiap selnya
mengandung 2 perangkat kromosom).
 Dalam peristiwa meiosis, yaitu kedua perangkat kromosom
memisah secara bebas dan mengelompok secara bebas dengan
kromosom lain yang bukan homolognya.
 Bentuk dan identitas setiap kromosom adalah tetap, gen sebagai
satu kesatuan faktor penurunan sifat adalah mantap walaupun
mengalami peristiwa mitosis atau meiosis.
P
E
M
B
U
K
A
Pada pembastaran dihibrid, fenotipe F2 terdiri atas 4
macam, dengan ratio 9:3:3:1. Perbandingan tersebut bersifat umum
dan akan selalu demikian. Namun kenyataannya, para ilmuwan
sering menemukan angka perbandingan lain, yang sekilas tampak
berbeda dan menyimpang dari hukum Mendel, seperti perbandingan
fenotipe F2 dari persilangan dihibrid diperoleh 9:3:4:9:7, 12:3:1:9:6:1,
15:1 dan lain-lain. Apabila dicermati, ternyata, angka-angka yang
muncul tersebut merupakan hasil penggabungan dari angka yang
dikemukakan oleh Mendel.
P
E
M
B
U
K
A
Penyimpangan
Semu Hukum
Mendel
Interaksi gen
Kriptomeri
Epistasis-
hipostasis
Polimeri
Gen-gen
komplementer
Gen dominan
rangkap
Gen
penghambat
Interaksi dari Beberapa Gen (Atavisme)
Pada ayam dikenal 4 macam bentuk pial (jengger), yaitu:
 pial gerigi (ros),
 pial biji (pea),
 pial bilah (single),
 pial sumpel (walnut).
 Sifat pial bilah adalah resesif, baik terhadap pial gerigi (ros)
maupun terhadap pial biji (pea). Pial-pial tersebut dapat disilangkan
satu sama lain sebagai berikut.
 a.Apabila ayam berpial gerigi galur murni disilangkan dengan ayam
berpial bilah, maka F1 100% berpial gerigi dan F2 terdiri atas 75 %
gerigi dan 25 % bilah. Ini berarti bahwa pial gerigi dominan
terhadap pial bilah.
 b.Apabila ayam berpial biji galur murni disilangkan dengan ayam
berpial gerigi bilah, maka F1 100 % berpial biji dan F2 terdiri atas
75 % berpial biji dan 25 % bilah ini berarti bahwa pial biji dominan
terhadap pial bilah.
 Apabila ayam berpial biji galur murni disilangkan dengan ayam
berpial gerigi galur murni, maka F1 100% berpial sumpel (walnut).
Jadi sifat pialnya berbeda dengan induk jantan maupun induk
betina. Sedangkan pada F2-nya diperoleh 4 macam fenotipe
dengan perbandingan sebagai berikut pial sumpel : pial gerigi : pial
biji : pial bilah = 9:3:3:1.
Penyimpangan di sini tidak menyangkut perbandingan fenotipe
pada F2 tetapi muncul 2 sifat baru yang berbeda dengan kedua
induknya, yaitu sumpel dan bilah. Perhatikan penyimpangan
pada penyilangan antara ayam berpial rose dan pial biji berikut
Keterangan:
 Semua kombinasi yang mengandung
faktor R dan P, yaitu kombinasi nomor
1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, dan 13 selalu
berpial sumpel.
 Semua kombinasi yang mengandung
faktor R saja tanpa P, yaitu nomor 6, 8,
dan 14 akan berpial gerigi.
 Semua kombinasi yang mengandung
faktor P saja tanpa R, yaitu nomor 11,
12, dan 15 akan berpial biji.
 Semua kombinasi yang tidak
mengandung faktor P dan R, yaitu
nomor 16 akan berpial bilah.
Penyimpangan yang tampak pada penyilangan dihibrid
berdasarkan diagram tersebut adalah:
 keturunan F1 tidak menyerupai salah satu induknya (tidak
bergerigi dan tidak berbiji);
 munculnya dua sifat baru, yaitu sifat pial sumpel sebagai
hasil interaksi dua faktor dominan yang berdiri sendiri-
sendiri dan sifat pial bilah sebagai hasil interaksi dua faktor
resesif.
Kriptomeri
kriptomeri adalah peristiwa
pembastaran, dimana suatu faktor
dominan tertutup oleh faktor dominan
lainnya dan baru tampak jika tidak
bersama dengan faktor penutup itu
 Correns pernah menyilangkan
tumbuhan Linaria maroccana
berbunga merah dengan yang
berbunga putih . Diperoleh F1
semua berbunga ungu, sedangkan
F2 terdiri atas tanaman Linaria
maroccana berbunga
ungu : merah : putih = 9 : 3 : 4.
Gen A dominan terhadap a, dan
gen B dominan terhadap b,
sehingga diagram
persilangannya dapat
digambarkan, seperti pada
diagram berikut. Perhatikan
diagram peristiwa kriptomeri
pada Linaria maroccana yang
menghasilkan kombinasi ungu
: merah : putih = 9 : 3 : 4.
Individu genotipe F2 mempunyai:
 A.B (antosianin dalam lingkungan basa) warna bunganya ungu sebanyak
9 kombinasi.
 A.bb (antosianin dalam lingkungan asam) warna bunganya merah
sebanyak 3 kombinasi.
 aaB. dan aa bb (tidak mengandung antosianin) warna bunganya putih
sebanyak 4 kombinasi.
Epistasis dan Hipostasis
Epistasis dan hipostasis adalah salah satu bentuk interaksi antara
gen dominan mengalahkan gen dominan lainnya yang bukan sealel.
Gen dominan yang menutup gen dominan lainnya disebut epistasis
dan gen dominan yang tertutup itu disebut hipostasis.
Nelson Ehle mengadakan percobaan persilangan dengan objek
tanaman gandum. Gandum berkulit biji hitam disilangkan dengan
gandum berkulit putih kuning.
Genotipe F1 HhKk fenotipenya adalah hitam. Ini menunjukkan
bahwa faktor H menutup faktor K, faktor H disebut epistasis
dan faktor K disebut hipostasis.
Jika F1 mengadakan meiosis akan menghasilkan gamet Hk, Hk,
hK, dan hk, sehingga kemungkinan kombinasi F2 adalah sbb :
Peristiwa hipostasis dan epistasis menghasilkan kombinasi
yaitu hitam : kuning : putih = 12 : 3 : 1.
Keterangan :
 Semua kombinasi yang mengandung H, fenotipenya adalah hitam. Kombinasi
yang mengandung faktor dominan K hanya menampakkan warna kuning jika
bersama faktor h. Kemungkinan kombinasi 1/16 adalah kombinasi dua faktor
resesif dari kedua pasangan alel hhkk. Individu ini tidak mengandung faktor
dominan dan menampakkan warna putih. Ini adalah jenis homozigot baru yang
hanya mungkin timbul dari persilangan dihibrid.
epistasis resesif
Epistasis Resesif  Warna bulu tikus
 Warna bulu tikus ditentukan oleh gen A (krem) dan
alelnya a tidak berwarna, Gen C (hitam) dan alelnya c
tidak berwarna.
 Ketika Gen A dan C bertemu, maka warna bulu tikus
yang muncul adalah krem
epistasis resesif
Epistasis Resesif  Warna bulu tikus
 Persilangan antara tikus bulu krem dengan albino
Epistasis Resesif  Warna
bulu tikus
Berdasarkan persilangan di
samping, gen yang bersifat
menutup disebut epistasis,
sedangkan gen yang bersifat
tertutupi disebut hipostasis,
sehingga perbandingan fenotip
peristiwa epistasis resesif
adalah tikus krem : tikus
hitam : tikus albino = 9 : 3 :
4
epistasis dominan
 Epistasis Dominan  warna
kulit buah labu
 Epistasis Dominan  warna
kulit buah labu
Epistasis Dominan  warna
kulit buah labu
Berdasarkan persilangan di
atas, gen yang bersifat
menutup disebut epistasis,
sedangkan gen yang bersifat
tertutupi disebut hipostasis,
sehingga perbandingan fenotip
persilangan epistasis dominan =
kulit hitam : kulit kuning :
kulit putih
= 12 : 3 : 1
Polimeri
Sifat yang muncul pada pembastaran
heterozigot dengan sifat beda yang berdiri
sendiri-sendiri tetapi mempengaruhi karakter
dan bagian organ tubuh yang sama dari suatu
organisme disebut polimeri.
Perhatikan peristiwa polimeri pada
persilangan antara gandum merah
dan gandum putih!
 Pada salah satu percobaannya, Nelson Ehle,
menyilangkan gandum berbiji merah dengan gandum
berbiji putih, fenotipe F1 semua berbiji merah tetapi tidak
semerah biji induknya. Pada kasus ini, seolah-olah terjadi
peristiwa dominan tidak penuh, sedangkan pada F2
diperoleh keturunan dengan ratio fenotipe 15 merah dan
1 putih adalah berasal dari penggabungan (9+3+3):1,
berwarna merah ada 4 variasi yaitu merah tua, merah
sedang, merah muda, dan merah muda sekali,
sedangkan berwarna putih hanya ada 1 variasi, maka
percobaan ini dikatakan bahwa pembastaran tersebut
adalah dihibrida dan dua pasang alel yang berlainan tadi
sama-sama mempengaruhi sifat yang sama yaitu warna
bunga.
Gen Komplementer
Gen komplementer adalah gen-gen
yang berinteraksi dan saling
melengkapi. Kehadiran gen-gen
tersebut secara bersama-sama akan
memunculkan karakter (fenotip)
tertentu. Sebaliknya, jika salah satu
gen tidak hadir maka pemunculan
karakter (fenotip) tersebut akan
terhalang atau tidak sempurna.
Perhatikan contoh
berikut.
Pemunculan suatu pigmen merupakan
hasil interaksi dua gen, yaitu gen C
dan gen P.
 Gen C : mengakibatkan munculnya
bahan mentah pigmen.
 Gen c : tidak menghasilkan pigmen.
 Gen P : menghasilkan enzim
pengaktif pigmen.
 Gen p : tidak mampu menghasilkan
enzim.
Perhatikan persilangan yang
menunjukkan adanya gen
komplementer antara individu CCpp
(putih) dengan individu ccPP (putih)
pada diagram berikut.
Gen Dominan Rangkap
Miyake dan Imai (Jepang) menemukan bahwa pada tanaman
gandum (Hordeum vulgare) terdapat biji yang kulitnya berwarna ungu tua,
ungu, dan putih. Jika gen dominan A dan B terdapat bersama-sama dalam
genotip, kulit buah akan berwarna ungu tua. Bila terdapat salah satu gen
dominan saja (A atau B), kulit buah berwarna ungu. Absennya gen dominan
menyebabkan kulit buah berwarna putih. Perhatikan diagram persilangan
berikut.
perbandingan fenotip F2
sebagai berikut.
9 AABB= ungu tua
3 A-bb = ungu
3 aaB- = ungu
1 aabb = putih
{6
Gen penghambat
Penyimpangan Pola Hereditas
Penyimpangan Pola Hereditas

More Related Content

What's hot

Contoh laporan praktikum monohibrid dan dihibrid
Contoh laporan praktikum monohibrid dan dihibridContoh laporan praktikum monohibrid dan dihibrid
Contoh laporan praktikum monohibrid dan dihibriddenson siburian
 
Ppgsm3 t bio_ssp 6_era erhasil tarigan_hereditas pada manusia
Ppgsm3 t bio_ssp 6_era erhasil tarigan_hereditas pada manusiaPpgsm3 t bio_ssp 6_era erhasil tarigan_hereditas pada manusia
Ppgsm3 t bio_ssp 6_era erhasil tarigan_hereditas pada manusiaEra Tarigan
 
Unsur beneficial
Unsur beneficialUnsur beneficial
Unsur beneficialbennysatria
 
Biologi XII SMA - Semu Mendel
Biologi XII SMA - Semu MendelBiologi XII SMA - Semu Mendel
Biologi XII SMA - Semu MendelHanifah Nisrina C
 
Bedah kisi kisi 2017- penyimpangan semu hukum mendel
Bedah kisi kisi 2017- penyimpangan semu hukum mendelBedah kisi kisi 2017- penyimpangan semu hukum mendel
Bedah kisi kisi 2017- penyimpangan semu hukum mendelHerfen Suryati
 
No.39 soal un 2012 biologi pewarisan sifat
No.39 soal un 2012 biologi pewarisan sifatNo.39 soal un 2012 biologi pewarisan sifat
No.39 soal un 2012 biologi pewarisan sifatEma Rachmawati
 
SOAL DAN PEMBAHASAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
SOAL DAN PEMBAHASAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANSOAL DAN PEMBAHASAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
SOAL DAN PEMBAHASAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANNesha Mutiara
 
Interaksi antar-gen
Interaksi antar-genInteraksi antar-gen
Interaksi antar-genJeneng Omega
 
PPT Interaktif Hukum Mendel
PPT Interaktif Hukum MendelPPT Interaktif Hukum Mendel
PPT Interaktif Hukum Mendelnabilaaanbl
 
RPP IPA KELAS 9 Bab.2. Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan
RPP IPA KELAS 9 Bab.2. Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan dan HewanRPP IPA KELAS 9 Bab.2. Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan
RPP IPA KELAS 9 Bab.2. Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewansajidintuban
 
Fusi protoplasma
Fusi protoplasmaFusi protoplasma
Fusi protoplasmaRopi Fauzi
 
Krom,gen, dan dna
Krom,gen, dan dnaKrom,gen, dan dna
Krom,gen, dan dnaNanda Reda
 
dokumen.tips_pewarisan-luar-inti.ppt
dokumen.tips_pewarisan-luar-inti.pptdokumen.tips_pewarisan-luar-inti.ppt
dokumen.tips_pewarisan-luar-inti.pptDjiAji
 
Tts biologi ipa kls9 smp
Tts biologi ipa kls9 smpTts biologi ipa kls9 smp
Tts biologi ipa kls9 smphome
 

What's hot (20)

Contoh laporan praktikum monohibrid dan dihibrid
Contoh laporan praktikum monohibrid dan dihibridContoh laporan praktikum monohibrid dan dihibrid
Contoh laporan praktikum monohibrid dan dihibrid
 
Ppgsm3 t bio_ssp 6_era erhasil tarigan_hereditas pada manusia
Ppgsm3 t bio_ssp 6_era erhasil tarigan_hereditas pada manusiaPpgsm3 t bio_ssp 6_era erhasil tarigan_hereditas pada manusia
Ppgsm3 t bio_ssp 6_era erhasil tarigan_hereditas pada manusia
 
Unsur beneficial
Unsur beneficialUnsur beneficial
Unsur beneficial
 
MUTASI pada GENOM
MUTASI pada GENOMMUTASI pada GENOM
MUTASI pada GENOM
 
Biologi XII SMA - Semu Mendel
Biologi XII SMA - Semu MendelBiologi XII SMA - Semu Mendel
Biologi XII SMA - Semu Mendel
 
Bedah kisi kisi 2017- penyimpangan semu hukum mendel
Bedah kisi kisi 2017- penyimpangan semu hukum mendelBedah kisi kisi 2017- penyimpangan semu hukum mendel
Bedah kisi kisi 2017- penyimpangan semu hukum mendel
 
Lks wesi -pembelahan sel-
Lks wesi  -pembelahan sel-Lks wesi  -pembelahan sel-
Lks wesi -pembelahan sel-
 
LKPD kancing genetika.pdf
LKPD kancing genetika.pdfLKPD kancing genetika.pdf
LKPD kancing genetika.pdf
 
Lks hereditas
Lks hereditasLks hereditas
Lks hereditas
 
No.39 soal un 2012 biologi pewarisan sifat
No.39 soal un 2012 biologi pewarisan sifatNo.39 soal un 2012 biologi pewarisan sifat
No.39 soal un 2012 biologi pewarisan sifat
 
Genetika mikroba
Genetika mikrobaGenetika mikroba
Genetika mikroba
 
SOAL DAN PEMBAHASAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
SOAL DAN PEMBAHASAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGANSOAL DAN PEMBAHASAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
SOAL DAN PEMBAHASAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
 
Interaksi antar-gen
Interaksi antar-genInteraksi antar-gen
Interaksi antar-gen
 
PPT Interaktif Hukum Mendel
PPT Interaktif Hukum MendelPPT Interaktif Hukum Mendel
PPT Interaktif Hukum Mendel
 
RPP IPA KELAS 9 Bab.2. Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan
RPP IPA KELAS 9 Bab.2. Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan dan HewanRPP IPA KELAS 9 Bab.2. Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan
RPP IPA KELAS 9 Bab.2. Sistem Perkembangbiakan Tumbuhan dan Hewan
 
Fusi protoplasma
Fusi protoplasmaFusi protoplasma
Fusi protoplasma
 
Krom,gen, dan dna
Krom,gen, dan dnaKrom,gen, dan dna
Krom,gen, dan dna
 
dokumen.tips_pewarisan-luar-inti.ppt
dokumen.tips_pewarisan-luar-inti.pptdokumen.tips_pewarisan-luar-inti.ppt
dokumen.tips_pewarisan-luar-inti.ppt
 
Vaksin rekombinan
Vaksin rekombinanVaksin rekombinan
Vaksin rekombinan
 
Tts biologi ipa kls9 smp
Tts biologi ipa kls9 smpTts biologi ipa kls9 smp
Tts biologi ipa kls9 smp
 

Similar to Penyimpangan Pola Hereditas

Penyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendelPenyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendelhnffunnisa
 
7. Interaksi Gen New.pptx
7. Interaksi Gen New.pptx7. Interaksi Gen New.pptx
7. Interaksi Gen New.pptxMiatiBana
 
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptxBab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptxNairaParsa
 
Pertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu Rani
Pertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu RaniPertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu Rani
Pertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu RaniSuryati Purba
 
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptxBAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptxXIISMANSADAIPS
 
Pola pola hereditas
Pola pola hereditasPola pola hereditas
Pola pola hereditasIsmail Fizh
 
Biologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhanBiologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhanAswin Ndraha
 
Biologi kelas 9 bab pewarisan sifat
Biologi kelas 9 bab pewarisan sifatBiologi kelas 9 bab pewarisan sifat
Biologi kelas 9 bab pewarisan sifatMbuTz LumUt Oriza
 
Genetika Dasar.ppt
Genetika Dasar.pptGenetika Dasar.ppt
Genetika Dasar.pptssuserbda8a2
 
Modifikasi nisbah mendel
Modifikasi nisbah mendelModifikasi nisbah mendel
Modifikasi nisbah mendelyafet MO
 
Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2farharahma
 
Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2farharahma
 
Penurunan sifat (hereditas)
Penurunan sifat (hereditas)Penurunan sifat (hereditas)
Penurunan sifat (hereditas)Rifqi Nurshafwan
 
pola-heriditas.ppt
pola-heriditas.pptpola-heriditas.ppt
pola-heriditas.pptMeinaLegista
 
Pola Pola Hereditas Ismail
Pola Pola Hereditas IsmailPola Pola Hereditas Ismail
Pola Pola Hereditas Ismailismail fizh
 

Similar to Penyimpangan Pola Hereditas (20)

Penyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendelPenyimpangan semu hukum mendel
Penyimpangan semu hukum mendel
 
7. Interaksi Gen New.pptx
7. Interaksi Gen New.pptx7. Interaksi Gen New.pptx
7. Interaksi Gen New.pptx
 
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptxBab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
Bab 5 Pola-pola Hereditas. coret.pptx
 
Pertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu Rani
Pertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu RaniPertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu Rani
Pertemuan 5. interaksi alelik dan epistasisDasar-dasar Genetika Bu Rani
 
PPT POLA POLA HEREDITAS.pptx
PPT POLA POLA HEREDITAS.pptxPPT POLA POLA HEREDITAS.pptx
PPT POLA POLA HEREDITAS.pptx
 
Pola-pola Hereditas.ppt
Pola-pola Hereditas.pptPola-pola Hereditas.ppt
Pola-pola Hereditas.ppt
 
Mendelisme1
Mendelisme1Mendelisme1
Mendelisme1
 
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptxBAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
BAB 5 POLA PEWARISAN SIFAT PADA HUKUM MENDEL dan BAB 6 POLA-POLA HEREDITAS.pptx
 
Pola pola hereditas
Pola pola hereditasPola pola hereditas
Pola pola hereditas
 
Biologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhanBiologi pertumbuhan
Biologi pertumbuhan
 
Biologi kelas 9 bab pewarisan sifat
Biologi kelas 9 bab pewarisan sifatBiologi kelas 9 bab pewarisan sifat
Biologi kelas 9 bab pewarisan sifat
 
Genetika Dasar.ppt
Genetika Dasar.pptGenetika Dasar.ppt
Genetika Dasar.ppt
 
Modifikasi nisbah mendel
Modifikasi nisbah mendelModifikasi nisbah mendel
Modifikasi nisbah mendel
 
Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2
 
Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2Pewarisan sifat 2
Pewarisan sifat 2
 
Pewarisan sifat
Pewarisan sifatPewarisan sifat
Pewarisan sifat
 
Penurunan sifat (hereditas)
Penurunan sifat (hereditas)Penurunan sifat (hereditas)
Penurunan sifat (hereditas)
 
pola-heriditas.ppt
pola-heriditas.pptpola-heriditas.ppt
pola-heriditas.ppt
 
Biopolimeri
BiopolimeriBiopolimeri
Biopolimeri
 
Pola Pola Hereditas Ismail
Pola Pola Hereditas IsmailPola Pola Hereditas Ismail
Pola Pola Hereditas Ismail
 

More from vigaoliv

Kewajiban Membela Negara
Kewajiban Membela NegaraKewajiban Membela Negara
Kewajiban Membela Negaravigaoliv
 
Grand Theory Pendidikan - teori konvergensi
Grand Theory Pendidikan - teori konvergensiGrand Theory Pendidikan - teori konvergensi
Grand Theory Pendidikan - teori konvergensivigaoliv
 
Fikih ekologi
Fikih ekologi Fikih ekologi
Fikih ekologi vigaoliv
 
iman, islam, ihsan
iman, islam, ihsaniman, islam, ihsan
iman, islam, ihsanvigaoliv
 
definisi dan sejarah uang
definisi dan sejarah uangdefinisi dan sejarah uang
definisi dan sejarah uangvigaoliv
 
contoh proposal pameran seni (fotografi)
contoh proposal pameran seni (fotografi)contoh proposal pameran seni (fotografi)
contoh proposal pameran seni (fotografi)vigaoliv
 
Proses pembuatan kerajinan bahan lunak dari sabun
Proses pembuatan kerajinan bahan lunak dari sabunProses pembuatan kerajinan bahan lunak dari sabun
Proses pembuatan kerajinan bahan lunak dari sabunvigaoliv
 

More from vigaoliv (7)

Kewajiban Membela Negara
Kewajiban Membela NegaraKewajiban Membela Negara
Kewajiban Membela Negara
 
Grand Theory Pendidikan - teori konvergensi
Grand Theory Pendidikan - teori konvergensiGrand Theory Pendidikan - teori konvergensi
Grand Theory Pendidikan - teori konvergensi
 
Fikih ekologi
Fikih ekologi Fikih ekologi
Fikih ekologi
 
iman, islam, ihsan
iman, islam, ihsaniman, islam, ihsan
iman, islam, ihsan
 
definisi dan sejarah uang
definisi dan sejarah uangdefinisi dan sejarah uang
definisi dan sejarah uang
 
contoh proposal pameran seni (fotografi)
contoh proposal pameran seni (fotografi)contoh proposal pameran seni (fotografi)
contoh proposal pameran seni (fotografi)
 
Proses pembuatan kerajinan bahan lunak dari sabun
Proses pembuatan kerajinan bahan lunak dari sabunProses pembuatan kerajinan bahan lunak dari sabun
Proses pembuatan kerajinan bahan lunak dari sabun
 

Recently uploaded

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 

Penyimpangan Pola Hereditas

  • 2. Penyimpangan semu Hukum Mendel terdapat dalam pola-pola hereditas, Sutton (sarjana Amerika) adalah orang yang pertama kali mendalami masalah pola- pola hereditas berpendapat sebagai berikut.  Jumlah kromosom yang terkandung dalam sel telur dan sel sperma adalah sama, yaitu masing-masing setengah jumlah kromosom yang dikandung oleh setiap sel induknya.  Organisme hasil pembuahan bersifat diploid (setiap selnya mengandung 2 perangkat kromosom).  Dalam peristiwa meiosis, yaitu kedua perangkat kromosom memisah secara bebas dan mengelompok secara bebas dengan kromosom lain yang bukan homolognya.  Bentuk dan identitas setiap kromosom adalah tetap, gen sebagai satu kesatuan faktor penurunan sifat adalah mantap walaupun mengalami peristiwa mitosis atau meiosis. P E M B U K A
  • 3. Pada pembastaran dihibrid, fenotipe F2 terdiri atas 4 macam, dengan ratio 9:3:3:1. Perbandingan tersebut bersifat umum dan akan selalu demikian. Namun kenyataannya, para ilmuwan sering menemukan angka perbandingan lain, yang sekilas tampak berbeda dan menyimpang dari hukum Mendel, seperti perbandingan fenotipe F2 dari persilangan dihibrid diperoleh 9:3:4:9:7, 12:3:1:9:6:1, 15:1 dan lain-lain. Apabila dicermati, ternyata, angka-angka yang muncul tersebut merupakan hasil penggabungan dari angka yang dikemukakan oleh Mendel. P E M B U K A
  • 5. Interaksi dari Beberapa Gen (Atavisme) Pada ayam dikenal 4 macam bentuk pial (jengger), yaitu:  pial gerigi (ros),  pial biji (pea),  pial bilah (single),  pial sumpel (walnut).
  • 6.  Sifat pial bilah adalah resesif, baik terhadap pial gerigi (ros) maupun terhadap pial biji (pea). Pial-pial tersebut dapat disilangkan satu sama lain sebagai berikut.  a.Apabila ayam berpial gerigi galur murni disilangkan dengan ayam berpial bilah, maka F1 100% berpial gerigi dan F2 terdiri atas 75 % gerigi dan 25 % bilah. Ini berarti bahwa pial gerigi dominan terhadap pial bilah.  b.Apabila ayam berpial biji galur murni disilangkan dengan ayam berpial gerigi bilah, maka F1 100 % berpial biji dan F2 terdiri atas 75 % berpial biji dan 25 % bilah ini berarti bahwa pial biji dominan terhadap pial bilah.  Apabila ayam berpial biji galur murni disilangkan dengan ayam berpial gerigi galur murni, maka F1 100% berpial sumpel (walnut). Jadi sifat pialnya berbeda dengan induk jantan maupun induk betina. Sedangkan pada F2-nya diperoleh 4 macam fenotipe dengan perbandingan sebagai berikut pial sumpel : pial gerigi : pial biji : pial bilah = 9:3:3:1.
  • 7. Penyimpangan di sini tidak menyangkut perbandingan fenotipe pada F2 tetapi muncul 2 sifat baru yang berbeda dengan kedua induknya, yaitu sumpel dan bilah. Perhatikan penyimpangan pada penyilangan antara ayam berpial rose dan pial biji berikut Keterangan:  Semua kombinasi yang mengandung faktor R dan P, yaitu kombinasi nomor 1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, dan 13 selalu berpial sumpel.  Semua kombinasi yang mengandung faktor R saja tanpa P, yaitu nomor 6, 8, dan 14 akan berpial gerigi.  Semua kombinasi yang mengandung faktor P saja tanpa R, yaitu nomor 11, 12, dan 15 akan berpial biji.  Semua kombinasi yang tidak mengandung faktor P dan R, yaitu nomor 16 akan berpial bilah.
  • 8. Penyimpangan yang tampak pada penyilangan dihibrid berdasarkan diagram tersebut adalah:  keturunan F1 tidak menyerupai salah satu induknya (tidak bergerigi dan tidak berbiji);  munculnya dua sifat baru, yaitu sifat pial sumpel sebagai hasil interaksi dua faktor dominan yang berdiri sendiri- sendiri dan sifat pial bilah sebagai hasil interaksi dua faktor resesif.
  • 9. Kriptomeri kriptomeri adalah peristiwa pembastaran, dimana suatu faktor dominan tertutup oleh faktor dominan lainnya dan baru tampak jika tidak bersama dengan faktor penutup itu  Correns pernah menyilangkan tumbuhan Linaria maroccana berbunga merah dengan yang berbunga putih . Diperoleh F1 semua berbunga ungu, sedangkan F2 terdiri atas tanaman Linaria maroccana berbunga ungu : merah : putih = 9 : 3 : 4.
  • 10. Gen A dominan terhadap a, dan gen B dominan terhadap b, sehingga diagram persilangannya dapat digambarkan, seperti pada diagram berikut. Perhatikan diagram peristiwa kriptomeri pada Linaria maroccana yang menghasilkan kombinasi ungu : merah : putih = 9 : 3 : 4. Individu genotipe F2 mempunyai:  A.B (antosianin dalam lingkungan basa) warna bunganya ungu sebanyak 9 kombinasi.  A.bb (antosianin dalam lingkungan asam) warna bunganya merah sebanyak 3 kombinasi.  aaB. dan aa bb (tidak mengandung antosianin) warna bunganya putih sebanyak 4 kombinasi.
  • 11. Epistasis dan Hipostasis Epistasis dan hipostasis adalah salah satu bentuk interaksi antara gen dominan mengalahkan gen dominan lainnya yang bukan sealel. Gen dominan yang menutup gen dominan lainnya disebut epistasis dan gen dominan yang tertutup itu disebut hipostasis. Nelson Ehle mengadakan percobaan persilangan dengan objek tanaman gandum. Gandum berkulit biji hitam disilangkan dengan gandum berkulit putih kuning.
  • 12. Genotipe F1 HhKk fenotipenya adalah hitam. Ini menunjukkan bahwa faktor H menutup faktor K, faktor H disebut epistasis dan faktor K disebut hipostasis. Jika F1 mengadakan meiosis akan menghasilkan gamet Hk, Hk, hK, dan hk, sehingga kemungkinan kombinasi F2 adalah sbb : Peristiwa hipostasis dan epistasis menghasilkan kombinasi yaitu hitam : kuning : putih = 12 : 3 : 1. Keterangan :  Semua kombinasi yang mengandung H, fenotipenya adalah hitam. Kombinasi yang mengandung faktor dominan K hanya menampakkan warna kuning jika bersama faktor h. Kemungkinan kombinasi 1/16 adalah kombinasi dua faktor resesif dari kedua pasangan alel hhkk. Individu ini tidak mengandung faktor dominan dan menampakkan warna putih. Ini adalah jenis homozigot baru yang hanya mungkin timbul dari persilangan dihibrid.
  • 13. epistasis resesif Epistasis Resesif  Warna bulu tikus  Warna bulu tikus ditentukan oleh gen A (krem) dan alelnya a tidak berwarna, Gen C (hitam) dan alelnya c tidak berwarna.  Ketika Gen A dan C bertemu, maka warna bulu tikus yang muncul adalah krem
  • 14. epistasis resesif Epistasis Resesif  Warna bulu tikus  Persilangan antara tikus bulu krem dengan albino Epistasis Resesif  Warna bulu tikus Berdasarkan persilangan di samping, gen yang bersifat menutup disebut epistasis, sedangkan gen yang bersifat tertutupi disebut hipostasis, sehingga perbandingan fenotip peristiwa epistasis resesif adalah tikus krem : tikus hitam : tikus albino = 9 : 3 : 4
  • 15. epistasis dominan  Epistasis Dominan  warna kulit buah labu
  • 16.  Epistasis Dominan  warna kulit buah labu Epistasis Dominan  warna kulit buah labu Berdasarkan persilangan di atas, gen yang bersifat menutup disebut epistasis, sedangkan gen yang bersifat tertutupi disebut hipostasis, sehingga perbandingan fenotip persilangan epistasis dominan = kulit hitam : kulit kuning : kulit putih = 12 : 3 : 1
  • 17. Polimeri Sifat yang muncul pada pembastaran heterozigot dengan sifat beda yang berdiri sendiri-sendiri tetapi mempengaruhi karakter dan bagian organ tubuh yang sama dari suatu organisme disebut polimeri.
  • 18. Perhatikan peristiwa polimeri pada persilangan antara gandum merah dan gandum putih!
  • 19.  Pada salah satu percobaannya, Nelson Ehle, menyilangkan gandum berbiji merah dengan gandum berbiji putih, fenotipe F1 semua berbiji merah tetapi tidak semerah biji induknya. Pada kasus ini, seolah-olah terjadi peristiwa dominan tidak penuh, sedangkan pada F2 diperoleh keturunan dengan ratio fenotipe 15 merah dan 1 putih adalah berasal dari penggabungan (9+3+3):1, berwarna merah ada 4 variasi yaitu merah tua, merah sedang, merah muda, dan merah muda sekali, sedangkan berwarna putih hanya ada 1 variasi, maka percobaan ini dikatakan bahwa pembastaran tersebut adalah dihibrida dan dua pasang alel yang berlainan tadi sama-sama mempengaruhi sifat yang sama yaitu warna bunga.
  • 20. Gen Komplementer Gen komplementer adalah gen-gen yang berinteraksi dan saling melengkapi. Kehadiran gen-gen tersebut secara bersama-sama akan memunculkan karakter (fenotip) tertentu. Sebaliknya, jika salah satu gen tidak hadir maka pemunculan karakter (fenotip) tersebut akan terhalang atau tidak sempurna.
  • 21. Perhatikan contoh berikut. Pemunculan suatu pigmen merupakan hasil interaksi dua gen, yaitu gen C dan gen P.  Gen C : mengakibatkan munculnya bahan mentah pigmen.  Gen c : tidak menghasilkan pigmen.  Gen P : menghasilkan enzim pengaktif pigmen.  Gen p : tidak mampu menghasilkan enzim. Perhatikan persilangan yang menunjukkan adanya gen komplementer antara individu CCpp (putih) dengan individu ccPP (putih) pada diagram berikut.
  • 22. Gen Dominan Rangkap Miyake dan Imai (Jepang) menemukan bahwa pada tanaman gandum (Hordeum vulgare) terdapat biji yang kulitnya berwarna ungu tua, ungu, dan putih. Jika gen dominan A dan B terdapat bersama-sama dalam genotip, kulit buah akan berwarna ungu tua. Bila terdapat salah satu gen dominan saja (A atau B), kulit buah berwarna ungu. Absennya gen dominan menyebabkan kulit buah berwarna putih. Perhatikan diagram persilangan berikut. perbandingan fenotip F2 sebagai berikut. 9 AABB= ungu tua 3 A-bb = ungu 3 aaB- = ungu 1 aabb = putih {6