SlideShare a Scribd company logo
1 of 14
Download to read offline
LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA
VARIASI SIFAT PADA MANUSIA
Tanggal Praktikum : Senin, 21 Maret 2022
Rombel : Pendidikan Biologi C
Kelompok 6
Ashila Mufida Setyaputri (4401420076)
Nurotun Najmatus Tsaniyah (4401420081)
Nur Karimatun Nisa (4401420084)
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2022
A. Tujuan
1. Mengetahui variasi sifat pada manusia khususnya sifat-sifat genetik
2. Mengetahui penyebaran sifat-sifat dan melihat persamaan sifat terbanyak dalam
populasi kelas
B. Landasan Teori
Variasi adalah keanekaragaman dalam satu spesies. Manusia tergolong dalam
satu spesies yaitu Homo sapiens. Tidak ada dua manusia yang tepat sama, individu
satu dengan lainnya mempunyai persamaan dan perbedaan sifat yang menurun baik
sifat kualitatif maupun sifat kuantitatif. Perbedaan yang ada diantara individu satu
dengan lainnya ditentukan oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Akibat adanya
pengaruh lingkungan maka individu yang bergenotip sama, kemungkinan akan
mempunyai fenotip yang berbeda (Widianti , et al., 2019).
Keragaman variasi di temukan hampir di semua karakter dariyang paling
gampang sampai yang paling sulit: tinggi, lebar, besar, berat atau masa, volume,
ukuran, bentuk dan tanggap terhadap faktor luar atau lingkungan. Menurut tolak
ukurnya variasi dibagi atas:
a) Variasi yang bersifat kuantitatif seperti: tinggi, berat, jumlah. Kuantitatif
bersifat "kontinum" (urut bersambungmenurut deret matematis).
b) Variasi yang bersifat kualitatif seperti: golongan darah, warna kulit, warna
bunga, bentuk permukaan biji. Kualitatif bersifat "diskontinum" (tidak
bersambung menurut deret matematis) (Razzaq, et al., 2015).
Penyebab timbulnya keanekaragaman variasi adalah
a) Variasi genetik yaitu variasi yang dihasilkan oleh faktor keturunan (gen) yang
bersifat kekal dan diwariskan secara turun temurun dari satu sel kesel lainnya.
b) Variasi non genetik atau variasi lingkungan yaitu yang ditentukan oleh faktor
lingkungan seperti: intensitas cahaya, kelembaban, pH, temperatur, kesuburan
tanah. Variasi lingkungan tidak diwariskan ke keturunannya (Suryati & Dotti,
2011).
Adanya pewarisan sifat monogenik dan poligenik dan juga karena adanya
berbagai pola pewarisan sifat dalam populasi dapat kita lihat adanya sifat yang sangat
bervariasi. Berbagai sifat yang diwariskan secara poligenik variasinya sangat besar
misalnya warna kulit, tinggi badan, kecerdasan, sidik jari, refraksi mata dll. Sifat-sifat
pada manusia tersebar dengan penyebaran yang khas untuk populasi tertentu
(Widianti , et al., 2019).
Sifat dan ciri khas tersendiri atau unik dari setiap makhluk hidup didapat dari
parental yang mengikuti pola penurunan tertentu (Ramandhani, 2013). Sifat-sifat
manusia yang terkait autosom dapat disebabkan oleh gen dominan ataupun resesif.
Menurut Arsal (2012), penurunan yang ditentukan oleh gen resesif ditandai dengan
adanya pelompatan generasi dalam munculnya suatu karakter pada individu,
sedangkan gen dominan ditandai dengan penurunan secara berkesinambungan atau
tidak terjadinya pelompatan generasi dalam pemunculannya.
Gen merupakan faktor penentu penurunan sifat dari satu generasi ke generasi
berikutnya. Orang tua melengkapi anaknya dengan informasi yang terkode dalam
bentuk unit-unit herediter yang berada di dalam gen. Puluhan ribu gen yang kita
warisi dari ibu bapak kita adalah penyusun genom kita. Kedekatan genetik kita
dengan orang tua kita menjelaskan kemiripan keluarga. Gen terkandung di dalam
DNA dan DNA merupakan penyusun utama dari kromosom (Laimeheriwa & Bruri,
2018).
Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau
penyesuaian diri setiap individu dengan lingkungan. Faktor lingkungan juga turut
mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu individu di samping ditentukan oleh
faktor genetiknya (genotip). Faktor lingkungan dapat berupa nutrisi yang
mempengaruhi tinggi, latihan fisik mengubah bentuk badan, berjemur dan
menggelapkan kulit. Bahkan kembar identik, yang secara genetik sama pun,
menampakan perbedaan fenotipe sebagai akibat dari pengalaman mereka sendiri-
sendiri. Meskipun penelitian dan penyelidikan tentang peristiwa genetik (hereditas)
pada manusia lebih sulit dilakukan dibandingkan dengan penyelidikan pada hewan
ataupun tumbuhan. Akan tetapi, kita dapat menyelidiki keanekaragaman manusia dari
keanekaragaman suatu populasi, misalnya: kita bisa mengamati variasi sifat pada
manusia khususnya sifat-sifat fisik yang tampak maupun kita bisa membandingkan
persamaan dan perbedaan sifat yang terbanyak dalam populasi kelas (Mirayanti, et al.,
2017).
Cakram genetika biasanya menggunakan 6 ciri-ciri atau lebih. Lima ciri
diantaranya dapat dilihat dari kenampakan yang ada. Pengamatan keenam adalah
pengamatan golongan darah ABO. Dari keenam ciri-ciri akan diketahui perbedaan
dari masing-masing individu yang ada di dalam kelas (Syamsuri, et al., 2004).
C. Alat dan Bahan
1. Sifat-sifat yang dapat diamati pada diri
2. Alat tulis
3. Cakram genetika
D. Cara Kerja
E. Hasil/Data Pengamatan
Tabel 1 Data Kelompok
No Sifat yang diamati
Nama Mahasiswa
Ashila Tsaniyah Jessica Kurnia
1 Jenis Kelamin XX XX XX XY
2 Daun Telinga D_ D_ dd dd
3 Lesung Pipi ll ll ll ll
4 Bentuk/Pola Rambut rr rr R_ rr
5 Lidah Menggulung G_ gg G_ G_
6 Golongan Darah O B O O
Angka Indeks 50 62 98 119
Pencandraan sifat yang
tampak dilakukan pada
setiap anggota kelompok
Hasil pencandraan
ditulis pada tabel yang
tersedia, kemudian
menentukan
kemungkinan genotip
dari sifat-sifat tersebut
dengan mengingat sifat
dominan dan resesif
Membuat cakram
genetika berdasarkan
hasil yang tertulis dalam
tabel. Setiap sifat pada
masing-masing orang
diberi warna berbeda
Cara memenentukan/
menempatkan ciri
seseorang pada cakram
genetika dimulai dari
lingkaran terdalam,
seterusnya menuju keluar
sesuai dengan daerahnya
Menentukan angka
indeks untuk setiap
anggota kelompok
Tabel 2 Data Kelas
No Nama Jenis Kelamin Indeks
1 Salma Lufthfiah Malik Perempuan (XX) 42
2 Agata Iswiani Diah Wardani Perempuan (XX) 54
3 Aulia Nadja Afida Rachim Perempuan (XX) 50
4 Priladina Anggun Sasmita Perempuan (XX) 56
5 Putri Nurahma Maulida Perempuan (XX) 64
6 Putri Amaliah Sholikhah Perempuan (XX) 124
7 Gratia Anakampun Perempuan (XX) 34
8 Ayustia Putri Handayani Perempuan (XX) 62
9 Aulia Hafizhatunnisa Perempuan (XX) 36
10 Gea Nurul Arifah Perempuan (XX) 64
11 Nurotun Najmatus Tsaniyah Perempuan (XX) 62
12 Nur Karimatun Nisa Perempuan (XX) 62
13 Ashila Mufida Setyaputri Perempuan (XX) 50
14 Intan Rita Safitr Perempuan (XX) 82
15 Suci Lestari Perempuan (XX) 98
16 Nur Amalina Perempuan (XX) 2
17 Putri Nuraeni Izayanti Perempuan (XX) 2
18 Fitriana Salsabila Perempuan (XX) 42
19 Puffi Giolia Rahmadigna Perempuan (XX) 56
20 Aliyya Rosyida Perempuan (XX) 38
21 Nadia Aulia Perempuan (XX) 42
22 Fatria Choirun Nisa Perempuan (XX) 46
23 Rizky Himayanti Perempuan (XX) 34
24 Laila Nisfia Perempuan (XX) 60
25 Ahmad Kurnia Dwiputra Laki-laki (XY) 119
26 Iriani Jessica Rumpaidus Perempuan (XX) 98
27 Firli Nuraini Perempuan (XX) 56
28 Eki Wahyuni Perempuan (XX) 118
29 Adila Oktafiyani Perempuan (XX) 50
30 Azmi Fauzia Ardiyati Perempuan (XX) 56
31 Muhammad Umar Laki-laki (XY) 105
F. Pembahasan
Pada praktikum ini kami melakukan pengamatan terhadap variasi yang
terdapat pada manusia. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui variasi sifat beda
pada manusia dan penyebaran sifat – sifat serta melihat persamaan sifat terbanyak.
Ada banyak sekali variasi yang dimiliki manusia. Namun, kali ini kami hanya
menggunkan 6 sifat yaitu jenis kelamin, menggulung atau tidaknya lidah, lesung pipi,
bentuk rambut, bentuk daun telinga, dan golongan darah. Dari keenam sifat ini kami
menentukan variasinya dan memasukkannya ke dalam cakram genetika.
Variasi genetik manusia merupakan keragaman gen yang menunjukkan jumlah
total dari karakteristik gen yang dapat diamati pada manusia. Setiap manusia memiliki
gen yang berbeda-beda. Tidak akan ada dua orang manusia yang secara genetik sama
meskipun mereka kembar identik/ kembar monozigot. Adanya perbedaan gen tersebut
terjadi baik pada tingkat spesies maupun tingkat populasi. Perbedaan gen pada tingkat
spesies dapat terlihat dari adanya variasi fenotip pada setiap individu. Dengan bantuan
cakram genetika, kita dapat melihat adanya keragaman gen manusia melalui tampilan
fenotipnya.
Perbedaan yang ada diantara individu yang bergenotip sama kemungkinan
dapat memiliki fenotip yang berbeda. Hal ini terbukti dengan adanya praktikan yang
memiliki persamaan sifat fisik tertentu dengan yang praktikan yang lainnya, dalam hal
sifat fisik yang lainnya ternyata terdapat juga perbedaan.
Pada cakram genetika, selain menunjukkan adanya keragaman gen dari setiap
individu, melalui cakram ini juga dapat dilihat hubungan kekerabatan dari semua
praktikan. Hal ini dapat diamati dari banyaknya warna pada satu kotak cakram.
Warna-warna yang selalu berada pada satu kotak cakram dalam setiap lingkaran
menunjukkan bahwa praktikan-praktikan tersebut memiliki hubungan kekerabatan
yang dekat karena memiliki persamaan dalam hal sifat/ karakter yang bersangkutan.
Di bagian terluar dari cakram terdapat indeks genetika. Fungsi indeks adalah untuk
mengetahui ciri apa saja yang dimiliki seorang individu. Hal ini terkait jika terjadi
suatu kecelakaan dan korban sulit teridentifikasi maka indeks genetika dapat
membantu polisi untuk melacak orang tersebut. Hal ini biasa dipakai dulu saat belum
ada teknologi test DNA seperti sekarang. Karena setiap orang memiliki ciri yang
berbeda. Oleh karena itu walaupun ada seseorang yang memiliki indeks genetika yang
sama tapi ada ciri lain yang sesuai hukum hereditas manusia yang berbeda.
Cakram genetika yang kami buat berisi dari enam sifat. Sifat pertama yang
kami masukkan adalah jenis kelamin. Pada cakram jenis kelamin perempuan (XX)
terletak di belahan kiri dan laki-laki (XY) di belahan kanan. Untuk itu perempuan
selalu memiliki indeks genap dan laki-laki selalu berindeks ganjil. Lingkaran pertama
ini terletak di pusat cakram. Dan dibagi menjadi dua bagian karena sifat jenis kelamin
memiliki dua variasi yaitu laki-laki dan perempuan. Lingkaran kedua kami isi dengan
bentuk daun telinga. Sifat ini memiliki dua variasi yakni yang berdain telinga melekat
dan yang tidak atau bebas. Lingkaran ketiga kami isi dengan sifat ada tidaknya lesung
pipi. Sifat ini memiliki dua variasi yaitu yang berlesung pipi dan yang tidak berlesung
pipi. Lingkaran keempat kami isi dengan sifat bentuk rambut. Sifat ini memiliki dua
variasi yaitu rambut keriting dan lurus. Lingkaran kelima kami masukkan sifat dapat
menggulung atau tidaknya lidah. Sifat ini memiliki dua variasi yaitu dapat
menggulung dan tidak dapat menggulung. Lingkaran keenam kami isi dengan sifat
golongan darah. Sifat ini memiliki empat variasi yaitu A, B, AB, dan O. Tiap-tiap
sifat memiliki variasi yang ada salah satu variasi yang dominan, kecuali untuk jenis
kelamin dan golongan darah. Karena ada 6 sifat dan sifat terakhir adalah golongan
darah maka indeks genetika tertinggi yang bis didapatkan adalah 128 dari rumus 2n-1
X 4 dimana n adalah banyaknya sifat yang digunakan dalam cakram genetika.
Dari hasil pengamatan kelompok kami, kami melakukan pencandraan pada 4
orang, kami mendapatkan nilai indeks genetika berturut-turut, yaitu 50, 62, 98, dan
119. Ashila Mufida memiliki indeks genetika 50, Nurotun Najmatus Tsaniyah
memiliki indeks genetika 62, Iriani Jessica memiliki indeks genetika 98 dan Ahmad
Kurnia memiliki indeks genetika 119. Artinya bila dibandingkan Ahmad memiliki
sifat dominan yang lebih banyak dari Ashila, Tsaniyah, dan Jessica.
Dari hasil pengamatan data kelas kami menemukan indeks genetika terendah
yaitu 2 yang dimiliki oleh Nur Amalina dan Putri Nuraeni dan indeks tertinggi 119
yang dimiliki oleh Ahmad untuk jenis kelamin laki-laki dan indeks tertinggi 124
dimiliki oleh Putri Amaliah untuk jenis kelamin perempuan. Ini berarti Ahmad dan
Putri Amaliah memiliki sifat dominan yang banyak dan sifat resesif yang sedikit.
Sebaliknya, Nur Amalina dan Putri Nuraeni memiliki sifat resesif yang banyak dan
sedikit sifat dominan. Kami juga menemukan orang yang memiliki indeks genetika
sama yaitu Nur Amalina dengan Putri Nuraeni (indeks genetikanya 2), Gratia dengan
Rizky Himayanti (indeks genetikanya 34), Salma, Fitriana, dan Nadia (indeks
genetikanya 42), Aulia Nadja, Ashila Mufida, dan Adila (indeks genetikanya 50),
Priladina Anggun, Puffi Giolia, Firli, dan Azmi (indeks genetikanya 56), Ayustia,
Nurotun Najmatus, dan Nur Karimatun (indeks genetikanya 62), Putri Nurrahma
dengan Gea Nurul (indeks genetikanya 64), Suci Lestari dengan Iriani Jessica (indeks
genetikanya 98). Berdasarkan data tersebut dapat diartikan bahwa yang memiliki
indeks genetika yang sama berarti mereka memiliki banyak atau sedikit jumlah yang
sama, baik pada sifat dominan maupun sifat resesifnya. Dapat dikatakan pula, dua
orang yang memiliki indeks genetika yang sama berarti banyaknya sifat resesif yang
mereka miliki sama jumlahnya begitu pula dengan sifat dominan. Bila ckaram
genetika yang digunakan untuk menentukan indeks genetika ini sama maka dapat
dikatakan bahwa dua orang tersebut memiliki variasi yang sama atau mirip. Namun,
karena cakram genetika yang digunakan oleh tiap kelompok berbeda maka kami tidak
dapat menyimpulkan bahwa kedua orang tersebut mirip.
Dari data kelas ditemukan bahwa ada individu yang memiliki nomor indeks
sama namun tetap ada perbedaan yang dapat diamati dari fenotipenya. Semakin tinggi
indeks yang dihasilkan maka semakin banyak perbedaan yang dihasilkan pula.
Sebaliknya, semakin sedikit indeks yang dihasilkan maka akan semakin banyak pula
kemiripan yang dihasilkan. Semakin dekat selisih nomor pada cakram genetika maka
semakin banyak persamaan karakteristik gen yang dimiliki. Sebaliknya, Semakin jauh
selisih nomor pada cakram genetika maka semakin sedikit persamaan karakteristik
gen yang dimiliki.
G. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut :
1. Variasi sifat yang muncul pada manusia yaitu sifat-sifat genetik yang beraneka
ragam pada setiap individunya. Semakin banyak indeks yang dihasilkan maka
semakin banyak pula variasi yang dihasilkan. Sebaliknya semakin sedikit indeks
yang dihasilkan maka semakin banyak kemiripan yang muncul.
2. Setiap individu memiliki perbedaan yang dapat diamati melalui fenotipe. Jika
beberapa individu memiliki indeks sama, artinya mereka memiliki kekerabatan
yang lebih dekat.
H. Permasalahan/Pertanyaan
Permasalahan
1. Sebut variasi sifat sdr berdasarkan indeks genetika yang sdr peroleh. Adakah mhs
lain yang memperoleh indeks yang sama dengan sdr? (dalam kelompok dan dalam
kelas) kalau ada berapa orang yang memiliki indeks sama dengan sdr? dan apa
artinya?
Jawab : Variasi sifat yang saya miliki yaitu jenis kelamin perempuan (XX), daun
telinga bebas (D_/dominan), tidak memiliki lesung pipi (ll/resesif), pola rambut
tidak keriting (rr/resesif), lidah tidak dapat menggulung (gg/resesif), dan golongan
darah B. Indeks genetika yang sama juga dimiliki oleh Ayustia dan Nurotun
Najmatus Tsaniyah yang memiliki variasi sifat dan indeks genetika yang sama
dengan saya, berarti banyaknya sifat resesif yang mereka miliki sama jumlahnya
dengan saya begitu pula dengan sifat dominan. Dapat disimpulkan hubungan
kekerabatan antara saya dan teman-teman saya cukup dekat karena memiliki
persamaan dalam hal sifat yang bersangkutan.
2. Nomor indeks berapakah yang terbanyak pada mahasiswa putra? Dan berapa yang
terbanyak pada mhs putri? Apa arti dari hasil tersebut, beri kesimpulan.
Bandingkan nomor indeks genetika yang terbanyak dari mhs putra dan putri, cari
persamaan dan perbedaannya.
Jawab :
No Sifat yang diamati
Mahasiswa Laki-Laki
(Ahmad Kurnia)
Mahasiswa Perempuan
(Putri Amaliah)
1 Jenis Kelamin XY XX
2 Daun Telinga dd dd
3 Lesung Pipi ll ll
4 Bentuk/Pola Rambut rr rr
5 Lidah Menggulung G_ gg
6 Golongan Darah O AB
Angka Indeks 119 124
Pada mahasiswa putra indeks genetia terbanyak adalah 119 sedangkan padan
mahasiswi putri, indeks genetika terbanyak adalah 124. Perbedaan yang diperoleh
adalah dari sifat lidah menggulungnya. Pada mahasiswa putra memiliki sifat lidah
yang dapat menggulung (G_) sedangkan pada mahasiswi putri memiliki sifat lidah
yang tidak dapat menggulung (gg). Selain itu, terdapat perbedaan lain pada
golongan darahnya, mahasiswa putra memiliki golongan darah O. Sedangkan
mahasiswi putri memiliki golongan darah AB. Untuk persamaannya, keduanya
memiliki daun telingan yang menempel (dd), tidak memiliki lesung pipi (ll), dan
pola rambut lurus atau tidak keriting (rr).
Dari data yang diperoleh, semakin tinggi indeks yang dihasilkan maka
semakin banyak perbedaan yang dihasilkan pula. Sebaliknya, semakin sedikit
indeks yang dihasilkan maka akan semakin banyak pula kemiripan yang
dihasilkan.
3. Buat distribusi frekuensi dari indeks genetika kelas sdr, setelah sebelumnya setiap
mhs mengetahui indeks genetikanya masing-masing.
Jawab :
No
Mahasiswa Perempuan Mahasiswa Laki-laki
Angka Indeks Frekuensi Angka Indeks Frekuensi
1 2 2 105 1
2 34 2 119 1
3 36 1
4 38 1
5 42 2
6 46 1
7 50 3
8 54 1
9 56 4
10 60 1
11 62 3
12 64 2
13 82 1
14 98 2
15 118 1
16 124 1
4. Jika sdr. ingin mencantumkan 10 macam sifat/ciri yang hendak diperbandingkan,
mencapai nomor berapakah paling sedikit cakram genetika itu?
Jawab :
Pada 10 macam sifat/ ciri yang hendak diperbandingkan, untuk mencapai nomor
paling sedikit yakni 2x2n
. Nilai n adalah jumlah sifat yang akan diperbandingkan.
Jadi 2x210
= 2048, nilai tersebut merupakan jumlah nilai paling tinggi. Untuk nilai
yang paling rendah adalah 2x21
= 4. Angka 4 adalah nomor yang paling sedikit
dari cakram genetika.
5. Jika seseorang memiliki indeks 100, candralah sifat-sifatnya
Jawab :
Jenis kelamin perempuan (XX), daun telinga tidak bebas atau menempel (dd),
tidak memiliki lesung pipi (ll), rambut keriting (R_/dominan), lidah menggulung
(G_/dominan), dan golongan darah AB.
Pertanyaan
1. Apa kegunaan cakram genetika?
Jawab : Cakram genetika menggambarkan variasi dan keragaman dari setiap
individu, variasi tersebut dibedakan atas warna dari setiap individu yang diamati,
cakram genetika memudahkan pengamatan dalam menyimpukan variasi yang
dihasilkan dan memudahkan dalam proses pembacaannya.
2. Apakah orang dengan indeks yang sama pasti mempunyai materi genetik yang
identik? Jelaskan.
Jawab : Tidak, karena tidak ada dua manusia yang memiliki materi genetik yang
tepat sama dikarenakan faktor genetik dan faktor lingkungan. Maka individu yang
bergentip sama, kemungkinan akan mempunyai fenotip yang berbeda.
3. Bagaimana distribusi sifat daun telinga dalam kelas saudara?
Jawab : Berdasarkan data pengamatan, distribusi sifat daun telinga pada kelas
memiliki daun telinga bebas lebih banyak dibandingkan dengan daun telinga yang
menempel.
I. Daftar Pustaka
1. Arsal, A. F., 2012. Analisis Pedigree Cadel (Studi Kasus Beberapa Kabupaten
diSulawesi Selatan). Jurnal Sainsmat, I(2), pp. 156-166.
2. Laimeheriwa & Bruri, M., 2018. Mekanisme Terjadinya Variasi Individu Dalam
Populasinya. Jurnal Genetika, I(1), pp. 22-28.
3. Mirayanti, et al., 2017. Frekuensi Gen Cuping Melekat, Alis Menyambung,
Lesung Pipi dan Lidah Menggulung pada Masyarakat Desa Subaya, Kecamatan
Kintamani, Kabupaten Bangli. Jurnal Simbiosis, V(1), pp. 32-37.
4. Ramandhani, M. R., 2013. Penerapan Pattern Matching dalam
PenentuanPewarisan Sifat Genetis Tetua pada Anaknya. In: Makalah IF2211
Strategi Algoritma. Bandung: Institut Teknologi Bandung.
5. Razzaq, R. et al., 2015. Tongue Rolling, Folding, Cheek Dimple and Chin Cleft;
Study of a Morphogenetic Traits in Quetta Population. World Journal of Zoology,
X(3), pp. 237-240.
6. Suryati & Dotti, 2011. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab.
Agronomi Universitas Bengkulu.
7. Syamsuri, et al., 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga.
8. Widianti , T., Habibah, N. A. & Anggraito, Y. U., 2019. Petunjuk Praktikum
Genetika. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
J. Lampiran
Pencandraan pada Praktikan 1
(Ashila Mufida)
Pencandraan pada Praktikan 2
(Nurotun Najmatus Tsaniyah)
Pencandraan pada Praktikan 3
(Iriani Jessica Rumpaidus)
Pencandraan pada Praktikan 4
(Ahmad Kurnia)
Praktikan 4

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanFirlita Nurul Kharisma
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Maedy Ripani
 
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)fentyagustin1
 
10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah
10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah
10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merahSofyan Dwi Nugroho
 
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanamanshafirasalsa11
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaAgustin Dian Kartikasari
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Biology Education
 
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiBab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiNana Citra
 
Makalah gametogenisis
Makalah gametogenisisMakalah gametogenisis
Makalah gametogenisisfahmiganteng
 
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilSelly Noviyanty Yunus
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan Semu Hukum MendelPenyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan Semu Hukum Mendelevarahma70
 
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi TanamanLaporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanamanshafirasalsa11
 

What's hot (20)

Laporan 1 alat ek um
Laporan 1 alat ek umLaporan 1 alat ek um
Laporan 1 alat ek um
 
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
 
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahanLaporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
Laporan pengaruh alelopati terhadap perkecambahan
 
3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun3. Morfologi Daun
3. Morfologi Daun
 
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
Laporan praktikum 3 tata letak daun rumus daun dan diagram daun (morfologi tu...
 
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)
 
10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah
10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah
10. laporan praktikum biologi preparat squash ujung akar bawang merah
 
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi TanamanLaporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum PEMBELAHAN SEL || Biologi Tanaman
 
Morfologi Batang
Morfologi BatangMorfologi Batang
Morfologi Batang
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram BungaPPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
PPT Morfologi Tumbuhan - Simetri Bunga, Rumus Bunga, dan Diagram Bunga
 
CACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SPCACING PLANARIA SP
CACING PLANARIA SP
 
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
Laporan Ekologi Tumbuhan "Persaingan Intraspesies Tanaman dan Interspesies Ta...
 
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibiBab 8.  Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
Bab 8. Morfologi, anatomi, sifat, karakteristik amfibi
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemonPPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
PPT Embriologi Tumbuhan - Gnetum gnemon
 
Makalah gametogenisis
Makalah gametogenisisMakalah gametogenisis
Makalah gametogenisis
 
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi ReptilLaporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
Laporan Praktikum 4 Identifikasi Reptil
 
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 10 buah dan biji (morfologi tumbuhan)
 
Penyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan Semu Hukum MendelPenyimpangan Semu Hukum Mendel
Penyimpangan Semu Hukum Mendel
 
Filotaksis daun
Filotaksis daunFilotaksis daun
Filotaksis daun
 
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi TanamanLaporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
Laporan Praktikum IDENTIFIKASI & KLASIFIKASI TUMBUHAN || Biologi Tanaman
 

Similar to VARIASI MANUSIA

Ppgsm3 t bio_ssp 6_era erhasil tarigan_hereditas pada manusia
Ppgsm3 t bio_ssp 6_era erhasil tarigan_hereditas pada manusiaPpgsm3 t bio_ssp 6_era erhasil tarigan_hereditas pada manusia
Ppgsm3 t bio_ssp 6_era erhasil tarigan_hereditas pada manusiaEra Tarigan
 
Revisi dinamika gen dalam populasi kel.4
Revisi dinamika gen dalam populasi kel.4Revisi dinamika gen dalam populasi kel.4
Revisi dinamika gen dalam populasi kel.4FadhiLah RaHayu
 
Keanekaragaman tanaman paper
Keanekaragaman tanaman paperKeanekaragaman tanaman paper
Keanekaragaman tanaman paperFristy Novira
 
MAKALAH MASAILUL FIQH.docx
MAKALAH MASAILUL FIQH.docxMAKALAH MASAILUL FIQH.docx
MAKALAH MASAILUL FIQH.docxDinaAuliyaRahma
 
Legalitas penggantian sek
Legalitas penggantian sekLegalitas penggantian sek
Legalitas penggantian sekGangsar Damai
 
MAKALAH GENDER
MAKALAH GENDERMAKALAH GENDER
MAKALAH GENDERAna Sengga
 
Respon Terhadap Artikel prof Sarlito Wirawan by Farid Poniman
Respon Terhadap Artikel prof Sarlito Wirawan by Farid PonimanRespon Terhadap Artikel prof Sarlito Wirawan by Farid Poniman
Respon Terhadap Artikel prof Sarlito Wirawan by Farid PonimanAndhika Harya
 
Pres.sosio
Pres.sosioPres.sosio
Pres.sosioMY WORLD
 
Konsep dasar IPA MI/SD
Konsep dasar IPA MI/SDKonsep dasar IPA MI/SD
Konsep dasar IPA MI/SDdwitiara1995
 

Similar to VARIASI MANUSIA (20)

Unit 7 kebakaan
Unit 7 kebakaanUnit 7 kebakaan
Unit 7 kebakaan
 
Ppgsm3 t bio_ssp 6_era erhasil tarigan_hereditas pada manusia
Ppgsm3 t bio_ssp 6_era erhasil tarigan_hereditas pada manusiaPpgsm3 t bio_ssp 6_era erhasil tarigan_hereditas pada manusia
Ppgsm3 t bio_ssp 6_era erhasil tarigan_hereditas pada manusia
 
Genetika dasar files-of-drsmed
Genetika dasar files-of-drsmedGenetika dasar files-of-drsmed
Genetika dasar files-of-drsmed
 
Lks hereditas
Lks hereditasLks hereditas
Lks hereditas
 
BIOLOGI_M4KB1
BIOLOGI_M4KB1BIOLOGI_M4KB1
BIOLOGI_M4KB1
 
Slide pu
Slide puSlide pu
Slide pu
 
Biodiversity
BiodiversityBiodiversity
Biodiversity
 
Revisi dinamika gen dalam populasi kel.4
Revisi dinamika gen dalam populasi kel.4Revisi dinamika gen dalam populasi kel.4
Revisi dinamika gen dalam populasi kel.4
 
Keanekaragaman tanaman paper
Keanekaragaman tanaman paperKeanekaragaman tanaman paper
Keanekaragaman tanaman paper
 
MAKALAH MASAILUL FIQH.docx
MAKALAH MASAILUL FIQH.docxMAKALAH MASAILUL FIQH.docx
MAKALAH MASAILUL FIQH.docx
 
Legalitas penggantian sek
Legalitas penggantian sekLegalitas penggantian sek
Legalitas penggantian sek
 
Evolusi Materi Ipa
Evolusi Materi IpaEvolusi Materi Ipa
Evolusi Materi Ipa
 
MAKALAH GENDER
MAKALAH GENDERMAKALAH GENDER
MAKALAH GENDER
 
Evolusi
EvolusiEvolusi
Evolusi
 
Respon Terhadap Artikel prof Sarlito Wirawan by Farid Poniman
Respon Terhadap Artikel prof Sarlito Wirawan by Farid PonimanRespon Terhadap Artikel prof Sarlito Wirawan by Farid Poniman
Respon Terhadap Artikel prof Sarlito Wirawan by Farid Poniman
 
Klasifikasi makhluk-hidup2
Klasifikasi makhluk-hidup2Klasifikasi makhluk-hidup2
Klasifikasi makhluk-hidup2
 
Makalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetikMakalah kd1 kode genetik
Makalah kd1 kode genetik
 
Silabus (Ganjil).docx
Silabus (Ganjil).docxSilabus (Ganjil).docx
Silabus (Ganjil).docx
 
Pres.sosio
Pres.sosioPres.sosio
Pres.sosio
 
Konsep dasar IPA MI/SD
Konsep dasar IPA MI/SDKonsep dasar IPA MI/SD
Konsep dasar IPA MI/SD
 

Recently uploaded

Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxIKLASSENJAYA
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxSDN1Wayhalom
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxSitiRukmanah5
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxresidentcardio13usk
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaAnggrianiTulle
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 

Recently uploaded (7)

Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptxMateri Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
Materi Makna alinea pembukaaan UUD .pptx
 
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptxPPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
PPT Kelompok 7 Pembelajaran IPA Modul 7.pptx
 
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptxPower Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
Power Point materi Mekanisme Seleksi Alam.pptx
 
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptxCASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
CASE REPORT ACUTE DECOMPENSATED HEART FAILURE 31 Desember 23.pptx
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannyaModul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
Modul ajar IPAS Kls 4 materi wujud benda dan perubahannya
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 

VARIASI MANUSIA

  • 1. LAPORAN PRAKTIKUM GENETIKA VARIASI SIFAT PADA MANUSIA Tanggal Praktikum : Senin, 21 Maret 2022 Rombel : Pendidikan Biologi C Kelompok 6 Ashila Mufida Setyaputri (4401420076) Nurotun Najmatus Tsaniyah (4401420081) Nur Karimatun Nisa (4401420084) JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2022
  • 2. A. Tujuan 1. Mengetahui variasi sifat pada manusia khususnya sifat-sifat genetik 2. Mengetahui penyebaran sifat-sifat dan melihat persamaan sifat terbanyak dalam populasi kelas B. Landasan Teori Variasi adalah keanekaragaman dalam satu spesies. Manusia tergolong dalam satu spesies yaitu Homo sapiens. Tidak ada dua manusia yang tepat sama, individu satu dengan lainnya mempunyai persamaan dan perbedaan sifat yang menurun baik sifat kualitatif maupun sifat kuantitatif. Perbedaan yang ada diantara individu satu dengan lainnya ditentukan oleh faktor genetik dan faktor lingkungan. Akibat adanya pengaruh lingkungan maka individu yang bergenotip sama, kemungkinan akan mempunyai fenotip yang berbeda (Widianti , et al., 2019). Keragaman variasi di temukan hampir di semua karakter dariyang paling gampang sampai yang paling sulit: tinggi, lebar, besar, berat atau masa, volume, ukuran, bentuk dan tanggap terhadap faktor luar atau lingkungan. Menurut tolak ukurnya variasi dibagi atas: a) Variasi yang bersifat kuantitatif seperti: tinggi, berat, jumlah. Kuantitatif bersifat "kontinum" (urut bersambungmenurut deret matematis). b) Variasi yang bersifat kualitatif seperti: golongan darah, warna kulit, warna bunga, bentuk permukaan biji. Kualitatif bersifat "diskontinum" (tidak bersambung menurut deret matematis) (Razzaq, et al., 2015). Penyebab timbulnya keanekaragaman variasi adalah a) Variasi genetik yaitu variasi yang dihasilkan oleh faktor keturunan (gen) yang bersifat kekal dan diwariskan secara turun temurun dari satu sel kesel lainnya. b) Variasi non genetik atau variasi lingkungan yaitu yang ditentukan oleh faktor lingkungan seperti: intensitas cahaya, kelembaban, pH, temperatur, kesuburan tanah. Variasi lingkungan tidak diwariskan ke keturunannya (Suryati & Dotti, 2011). Adanya pewarisan sifat monogenik dan poligenik dan juga karena adanya berbagai pola pewarisan sifat dalam populasi dapat kita lihat adanya sifat yang sangat bervariasi. Berbagai sifat yang diwariskan secara poligenik variasinya sangat besar misalnya warna kulit, tinggi badan, kecerdasan, sidik jari, refraksi mata dll. Sifat-sifat
  • 3. pada manusia tersebar dengan penyebaran yang khas untuk populasi tertentu (Widianti , et al., 2019). Sifat dan ciri khas tersendiri atau unik dari setiap makhluk hidup didapat dari parental yang mengikuti pola penurunan tertentu (Ramandhani, 2013). Sifat-sifat manusia yang terkait autosom dapat disebabkan oleh gen dominan ataupun resesif. Menurut Arsal (2012), penurunan yang ditentukan oleh gen resesif ditandai dengan adanya pelompatan generasi dalam munculnya suatu karakter pada individu, sedangkan gen dominan ditandai dengan penurunan secara berkesinambungan atau tidak terjadinya pelompatan generasi dalam pemunculannya. Gen merupakan faktor penentu penurunan sifat dari satu generasi ke generasi berikutnya. Orang tua melengkapi anaknya dengan informasi yang terkode dalam bentuk unit-unit herediter yang berada di dalam gen. Puluhan ribu gen yang kita warisi dari ibu bapak kita adalah penyusun genom kita. Kedekatan genetik kita dengan orang tua kita menjelaskan kemiripan keluarga. Gen terkandung di dalam DNA dan DNA merupakan penyusun utama dari kromosom (Laimeheriwa & Bruri, 2018). Keanekaragaman yang terjadi secara alami adalah akibat adaptasi atau penyesuaian diri setiap individu dengan lingkungan. Faktor lingkungan juga turut mempengaruhi sifat yang tampak (fenotip) suatu individu di samping ditentukan oleh faktor genetiknya (genotip). Faktor lingkungan dapat berupa nutrisi yang mempengaruhi tinggi, latihan fisik mengubah bentuk badan, berjemur dan menggelapkan kulit. Bahkan kembar identik, yang secara genetik sama pun, menampakan perbedaan fenotipe sebagai akibat dari pengalaman mereka sendiri- sendiri. Meskipun penelitian dan penyelidikan tentang peristiwa genetik (hereditas) pada manusia lebih sulit dilakukan dibandingkan dengan penyelidikan pada hewan ataupun tumbuhan. Akan tetapi, kita dapat menyelidiki keanekaragaman manusia dari keanekaragaman suatu populasi, misalnya: kita bisa mengamati variasi sifat pada manusia khususnya sifat-sifat fisik yang tampak maupun kita bisa membandingkan persamaan dan perbedaan sifat yang terbanyak dalam populasi kelas (Mirayanti, et al., 2017). Cakram genetika biasanya menggunakan 6 ciri-ciri atau lebih. Lima ciri diantaranya dapat dilihat dari kenampakan yang ada. Pengamatan keenam adalah pengamatan golongan darah ABO. Dari keenam ciri-ciri akan diketahui perbedaan dari masing-masing individu yang ada di dalam kelas (Syamsuri, et al., 2004).
  • 4. C. Alat dan Bahan 1. Sifat-sifat yang dapat diamati pada diri 2. Alat tulis 3. Cakram genetika D. Cara Kerja E. Hasil/Data Pengamatan Tabel 1 Data Kelompok No Sifat yang diamati Nama Mahasiswa Ashila Tsaniyah Jessica Kurnia 1 Jenis Kelamin XX XX XX XY 2 Daun Telinga D_ D_ dd dd 3 Lesung Pipi ll ll ll ll 4 Bentuk/Pola Rambut rr rr R_ rr 5 Lidah Menggulung G_ gg G_ G_ 6 Golongan Darah O B O O Angka Indeks 50 62 98 119 Pencandraan sifat yang tampak dilakukan pada setiap anggota kelompok Hasil pencandraan ditulis pada tabel yang tersedia, kemudian menentukan kemungkinan genotip dari sifat-sifat tersebut dengan mengingat sifat dominan dan resesif Membuat cakram genetika berdasarkan hasil yang tertulis dalam tabel. Setiap sifat pada masing-masing orang diberi warna berbeda Cara memenentukan/ menempatkan ciri seseorang pada cakram genetika dimulai dari lingkaran terdalam, seterusnya menuju keluar sesuai dengan daerahnya Menentukan angka indeks untuk setiap anggota kelompok
  • 5. Tabel 2 Data Kelas No Nama Jenis Kelamin Indeks 1 Salma Lufthfiah Malik Perempuan (XX) 42 2 Agata Iswiani Diah Wardani Perempuan (XX) 54 3 Aulia Nadja Afida Rachim Perempuan (XX) 50 4 Priladina Anggun Sasmita Perempuan (XX) 56 5 Putri Nurahma Maulida Perempuan (XX) 64 6 Putri Amaliah Sholikhah Perempuan (XX) 124 7 Gratia Anakampun Perempuan (XX) 34 8 Ayustia Putri Handayani Perempuan (XX) 62 9 Aulia Hafizhatunnisa Perempuan (XX) 36 10 Gea Nurul Arifah Perempuan (XX) 64 11 Nurotun Najmatus Tsaniyah Perempuan (XX) 62 12 Nur Karimatun Nisa Perempuan (XX) 62 13 Ashila Mufida Setyaputri Perempuan (XX) 50 14 Intan Rita Safitr Perempuan (XX) 82 15 Suci Lestari Perempuan (XX) 98 16 Nur Amalina Perempuan (XX) 2 17 Putri Nuraeni Izayanti Perempuan (XX) 2 18 Fitriana Salsabila Perempuan (XX) 42 19 Puffi Giolia Rahmadigna Perempuan (XX) 56 20 Aliyya Rosyida Perempuan (XX) 38 21 Nadia Aulia Perempuan (XX) 42 22 Fatria Choirun Nisa Perempuan (XX) 46 23 Rizky Himayanti Perempuan (XX) 34 24 Laila Nisfia Perempuan (XX) 60 25 Ahmad Kurnia Dwiputra Laki-laki (XY) 119 26 Iriani Jessica Rumpaidus Perempuan (XX) 98 27 Firli Nuraini Perempuan (XX) 56 28 Eki Wahyuni Perempuan (XX) 118 29 Adila Oktafiyani Perempuan (XX) 50 30 Azmi Fauzia Ardiyati Perempuan (XX) 56
  • 6. 31 Muhammad Umar Laki-laki (XY) 105 F. Pembahasan Pada praktikum ini kami melakukan pengamatan terhadap variasi yang terdapat pada manusia. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui variasi sifat beda pada manusia dan penyebaran sifat – sifat serta melihat persamaan sifat terbanyak. Ada banyak sekali variasi yang dimiliki manusia. Namun, kali ini kami hanya menggunkan 6 sifat yaitu jenis kelamin, menggulung atau tidaknya lidah, lesung pipi, bentuk rambut, bentuk daun telinga, dan golongan darah. Dari keenam sifat ini kami menentukan variasinya dan memasukkannya ke dalam cakram genetika. Variasi genetik manusia merupakan keragaman gen yang menunjukkan jumlah total dari karakteristik gen yang dapat diamati pada manusia. Setiap manusia memiliki gen yang berbeda-beda. Tidak akan ada dua orang manusia yang secara genetik sama meskipun mereka kembar identik/ kembar monozigot. Adanya perbedaan gen tersebut terjadi baik pada tingkat spesies maupun tingkat populasi. Perbedaan gen pada tingkat spesies dapat terlihat dari adanya variasi fenotip pada setiap individu. Dengan bantuan cakram genetika, kita dapat melihat adanya keragaman gen manusia melalui tampilan fenotipnya. Perbedaan yang ada diantara individu yang bergenotip sama kemungkinan dapat memiliki fenotip yang berbeda. Hal ini terbukti dengan adanya praktikan yang memiliki persamaan sifat fisik tertentu dengan yang praktikan yang lainnya, dalam hal sifat fisik yang lainnya ternyata terdapat juga perbedaan. Pada cakram genetika, selain menunjukkan adanya keragaman gen dari setiap individu, melalui cakram ini juga dapat dilihat hubungan kekerabatan dari semua praktikan. Hal ini dapat diamati dari banyaknya warna pada satu kotak cakram. Warna-warna yang selalu berada pada satu kotak cakram dalam setiap lingkaran menunjukkan bahwa praktikan-praktikan tersebut memiliki hubungan kekerabatan yang dekat karena memiliki persamaan dalam hal sifat/ karakter yang bersangkutan. Di bagian terluar dari cakram terdapat indeks genetika. Fungsi indeks adalah untuk mengetahui ciri apa saja yang dimiliki seorang individu. Hal ini terkait jika terjadi suatu kecelakaan dan korban sulit teridentifikasi maka indeks genetika dapat membantu polisi untuk melacak orang tersebut. Hal ini biasa dipakai dulu saat belum ada teknologi test DNA seperti sekarang. Karena setiap orang memiliki ciri yang
  • 7. berbeda. Oleh karena itu walaupun ada seseorang yang memiliki indeks genetika yang sama tapi ada ciri lain yang sesuai hukum hereditas manusia yang berbeda. Cakram genetika yang kami buat berisi dari enam sifat. Sifat pertama yang kami masukkan adalah jenis kelamin. Pada cakram jenis kelamin perempuan (XX) terletak di belahan kiri dan laki-laki (XY) di belahan kanan. Untuk itu perempuan selalu memiliki indeks genap dan laki-laki selalu berindeks ganjil. Lingkaran pertama ini terletak di pusat cakram. Dan dibagi menjadi dua bagian karena sifat jenis kelamin memiliki dua variasi yaitu laki-laki dan perempuan. Lingkaran kedua kami isi dengan bentuk daun telinga. Sifat ini memiliki dua variasi yakni yang berdain telinga melekat dan yang tidak atau bebas. Lingkaran ketiga kami isi dengan sifat ada tidaknya lesung pipi. Sifat ini memiliki dua variasi yaitu yang berlesung pipi dan yang tidak berlesung pipi. Lingkaran keempat kami isi dengan sifat bentuk rambut. Sifat ini memiliki dua variasi yaitu rambut keriting dan lurus. Lingkaran kelima kami masukkan sifat dapat menggulung atau tidaknya lidah. Sifat ini memiliki dua variasi yaitu dapat menggulung dan tidak dapat menggulung. Lingkaran keenam kami isi dengan sifat golongan darah. Sifat ini memiliki empat variasi yaitu A, B, AB, dan O. Tiap-tiap sifat memiliki variasi yang ada salah satu variasi yang dominan, kecuali untuk jenis kelamin dan golongan darah. Karena ada 6 sifat dan sifat terakhir adalah golongan darah maka indeks genetika tertinggi yang bis didapatkan adalah 128 dari rumus 2n-1 X 4 dimana n adalah banyaknya sifat yang digunakan dalam cakram genetika. Dari hasil pengamatan kelompok kami, kami melakukan pencandraan pada 4 orang, kami mendapatkan nilai indeks genetika berturut-turut, yaitu 50, 62, 98, dan 119. Ashila Mufida memiliki indeks genetika 50, Nurotun Najmatus Tsaniyah memiliki indeks genetika 62, Iriani Jessica memiliki indeks genetika 98 dan Ahmad Kurnia memiliki indeks genetika 119. Artinya bila dibandingkan Ahmad memiliki sifat dominan yang lebih banyak dari Ashila, Tsaniyah, dan Jessica. Dari hasil pengamatan data kelas kami menemukan indeks genetika terendah yaitu 2 yang dimiliki oleh Nur Amalina dan Putri Nuraeni dan indeks tertinggi 119 yang dimiliki oleh Ahmad untuk jenis kelamin laki-laki dan indeks tertinggi 124 dimiliki oleh Putri Amaliah untuk jenis kelamin perempuan. Ini berarti Ahmad dan Putri Amaliah memiliki sifat dominan yang banyak dan sifat resesif yang sedikit. Sebaliknya, Nur Amalina dan Putri Nuraeni memiliki sifat resesif yang banyak dan sedikit sifat dominan. Kami juga menemukan orang yang memiliki indeks genetika sama yaitu Nur Amalina dengan Putri Nuraeni (indeks genetikanya 2), Gratia dengan
  • 8. Rizky Himayanti (indeks genetikanya 34), Salma, Fitriana, dan Nadia (indeks genetikanya 42), Aulia Nadja, Ashila Mufida, dan Adila (indeks genetikanya 50), Priladina Anggun, Puffi Giolia, Firli, dan Azmi (indeks genetikanya 56), Ayustia, Nurotun Najmatus, dan Nur Karimatun (indeks genetikanya 62), Putri Nurrahma dengan Gea Nurul (indeks genetikanya 64), Suci Lestari dengan Iriani Jessica (indeks genetikanya 98). Berdasarkan data tersebut dapat diartikan bahwa yang memiliki indeks genetika yang sama berarti mereka memiliki banyak atau sedikit jumlah yang sama, baik pada sifat dominan maupun sifat resesifnya. Dapat dikatakan pula, dua orang yang memiliki indeks genetika yang sama berarti banyaknya sifat resesif yang mereka miliki sama jumlahnya begitu pula dengan sifat dominan. Bila ckaram genetika yang digunakan untuk menentukan indeks genetika ini sama maka dapat dikatakan bahwa dua orang tersebut memiliki variasi yang sama atau mirip. Namun, karena cakram genetika yang digunakan oleh tiap kelompok berbeda maka kami tidak dapat menyimpulkan bahwa kedua orang tersebut mirip. Dari data kelas ditemukan bahwa ada individu yang memiliki nomor indeks sama namun tetap ada perbedaan yang dapat diamati dari fenotipenya. Semakin tinggi indeks yang dihasilkan maka semakin banyak perbedaan yang dihasilkan pula. Sebaliknya, semakin sedikit indeks yang dihasilkan maka akan semakin banyak pula kemiripan yang dihasilkan. Semakin dekat selisih nomor pada cakram genetika maka semakin banyak persamaan karakteristik gen yang dimiliki. Sebaliknya, Semakin jauh selisih nomor pada cakram genetika maka semakin sedikit persamaan karakteristik gen yang dimiliki. G. Kesimpulan Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Variasi sifat yang muncul pada manusia yaitu sifat-sifat genetik yang beraneka ragam pada setiap individunya. Semakin banyak indeks yang dihasilkan maka semakin banyak pula variasi yang dihasilkan. Sebaliknya semakin sedikit indeks yang dihasilkan maka semakin banyak kemiripan yang muncul. 2. Setiap individu memiliki perbedaan yang dapat diamati melalui fenotipe. Jika beberapa individu memiliki indeks sama, artinya mereka memiliki kekerabatan yang lebih dekat.
  • 9. H. Permasalahan/Pertanyaan Permasalahan 1. Sebut variasi sifat sdr berdasarkan indeks genetika yang sdr peroleh. Adakah mhs lain yang memperoleh indeks yang sama dengan sdr? (dalam kelompok dan dalam kelas) kalau ada berapa orang yang memiliki indeks sama dengan sdr? dan apa artinya? Jawab : Variasi sifat yang saya miliki yaitu jenis kelamin perempuan (XX), daun telinga bebas (D_/dominan), tidak memiliki lesung pipi (ll/resesif), pola rambut tidak keriting (rr/resesif), lidah tidak dapat menggulung (gg/resesif), dan golongan darah B. Indeks genetika yang sama juga dimiliki oleh Ayustia dan Nurotun Najmatus Tsaniyah yang memiliki variasi sifat dan indeks genetika yang sama dengan saya, berarti banyaknya sifat resesif yang mereka miliki sama jumlahnya dengan saya begitu pula dengan sifat dominan. Dapat disimpulkan hubungan kekerabatan antara saya dan teman-teman saya cukup dekat karena memiliki persamaan dalam hal sifat yang bersangkutan. 2. Nomor indeks berapakah yang terbanyak pada mahasiswa putra? Dan berapa yang terbanyak pada mhs putri? Apa arti dari hasil tersebut, beri kesimpulan. Bandingkan nomor indeks genetika yang terbanyak dari mhs putra dan putri, cari persamaan dan perbedaannya. Jawab : No Sifat yang diamati Mahasiswa Laki-Laki (Ahmad Kurnia) Mahasiswa Perempuan (Putri Amaliah) 1 Jenis Kelamin XY XX 2 Daun Telinga dd dd 3 Lesung Pipi ll ll 4 Bentuk/Pola Rambut rr rr 5 Lidah Menggulung G_ gg 6 Golongan Darah O AB Angka Indeks 119 124 Pada mahasiswa putra indeks genetia terbanyak adalah 119 sedangkan padan mahasiswi putri, indeks genetika terbanyak adalah 124. Perbedaan yang diperoleh adalah dari sifat lidah menggulungnya. Pada mahasiswa putra memiliki sifat lidah
  • 10. yang dapat menggulung (G_) sedangkan pada mahasiswi putri memiliki sifat lidah yang tidak dapat menggulung (gg). Selain itu, terdapat perbedaan lain pada golongan darahnya, mahasiswa putra memiliki golongan darah O. Sedangkan mahasiswi putri memiliki golongan darah AB. Untuk persamaannya, keduanya memiliki daun telingan yang menempel (dd), tidak memiliki lesung pipi (ll), dan pola rambut lurus atau tidak keriting (rr). Dari data yang diperoleh, semakin tinggi indeks yang dihasilkan maka semakin banyak perbedaan yang dihasilkan pula. Sebaliknya, semakin sedikit indeks yang dihasilkan maka akan semakin banyak pula kemiripan yang dihasilkan. 3. Buat distribusi frekuensi dari indeks genetika kelas sdr, setelah sebelumnya setiap mhs mengetahui indeks genetikanya masing-masing. Jawab : No Mahasiswa Perempuan Mahasiswa Laki-laki Angka Indeks Frekuensi Angka Indeks Frekuensi 1 2 2 105 1 2 34 2 119 1 3 36 1 4 38 1 5 42 2 6 46 1 7 50 3 8 54 1 9 56 4 10 60 1 11 62 3 12 64 2 13 82 1 14 98 2 15 118 1 16 124 1
  • 11. 4. Jika sdr. ingin mencantumkan 10 macam sifat/ciri yang hendak diperbandingkan, mencapai nomor berapakah paling sedikit cakram genetika itu? Jawab : Pada 10 macam sifat/ ciri yang hendak diperbandingkan, untuk mencapai nomor paling sedikit yakni 2x2n . Nilai n adalah jumlah sifat yang akan diperbandingkan. Jadi 2x210 = 2048, nilai tersebut merupakan jumlah nilai paling tinggi. Untuk nilai yang paling rendah adalah 2x21 = 4. Angka 4 adalah nomor yang paling sedikit dari cakram genetika. 5. Jika seseorang memiliki indeks 100, candralah sifat-sifatnya Jawab : Jenis kelamin perempuan (XX), daun telinga tidak bebas atau menempel (dd), tidak memiliki lesung pipi (ll), rambut keriting (R_/dominan), lidah menggulung (G_/dominan), dan golongan darah AB. Pertanyaan 1. Apa kegunaan cakram genetika? Jawab : Cakram genetika menggambarkan variasi dan keragaman dari setiap individu, variasi tersebut dibedakan atas warna dari setiap individu yang diamati, cakram genetika memudahkan pengamatan dalam menyimpukan variasi yang dihasilkan dan memudahkan dalam proses pembacaannya. 2. Apakah orang dengan indeks yang sama pasti mempunyai materi genetik yang identik? Jelaskan. Jawab : Tidak, karena tidak ada dua manusia yang memiliki materi genetik yang tepat sama dikarenakan faktor genetik dan faktor lingkungan. Maka individu yang bergentip sama, kemungkinan akan mempunyai fenotip yang berbeda. 3. Bagaimana distribusi sifat daun telinga dalam kelas saudara? Jawab : Berdasarkan data pengamatan, distribusi sifat daun telinga pada kelas memiliki daun telinga bebas lebih banyak dibandingkan dengan daun telinga yang menempel.
  • 12. I. Daftar Pustaka 1. Arsal, A. F., 2012. Analisis Pedigree Cadel (Studi Kasus Beberapa Kabupaten diSulawesi Selatan). Jurnal Sainsmat, I(2), pp. 156-166. 2. Laimeheriwa & Bruri, M., 2018. Mekanisme Terjadinya Variasi Individu Dalam Populasinya. Jurnal Genetika, I(1), pp. 22-28. 3. Mirayanti, et al., 2017. Frekuensi Gen Cuping Melekat, Alis Menyambung, Lesung Pipi dan Lidah Menggulung pada Masyarakat Desa Subaya, Kecamatan Kintamani, Kabupaten Bangli. Jurnal Simbiosis, V(1), pp. 32-37. 4. Ramandhani, M. R., 2013. Penerapan Pattern Matching dalam PenentuanPewarisan Sifat Genetis Tetua pada Anaknya. In: Makalah IF2211 Strategi Algoritma. Bandung: Institut Teknologi Bandung. 5. Razzaq, R. et al., 2015. Tongue Rolling, Folding, Cheek Dimple and Chin Cleft; Study of a Morphogenetic Traits in Quetta Population. World Journal of Zoology, X(3), pp. 237-240. 6. Suryati & Dotti, 2011. Penuntun Pratikum Genetika Dasar. Bengkulu: Lab. Agronomi Universitas Bengkulu. 7. Syamsuri, et al., 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga. 8. Widianti , T., Habibah, N. A. & Anggraito, Y. U., 2019. Petunjuk Praktikum Genetika. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
  • 13. J. Lampiran Pencandraan pada Praktikan 1 (Ashila Mufida) Pencandraan pada Praktikan 2 (Nurotun Najmatus Tsaniyah) Pencandraan pada Praktikan 3 (Iriani Jessica Rumpaidus) Pencandraan pada Praktikan 4 (Ahmad Kurnia)