Dokumen tersebut memberikan definisi dan ciri-ciri dari penyimpangan semu hukum Mendel dan polimeri. Penyimpangan semu hukum Mendel adalah bentuk persilangan yang menghasilkan rasio fenotip berbeda dari hukum Mendel meskipun sebenarnya masih mengikuti aturannya. Polimeri adalah karakter kuantitatif yang dipengaruhi oleh banyak gen dominan sehingga semakin banyak gen dominan maka sifatnya semakin kuat.
3. Definisi Penyimpangan Semu
Hukum Mendel
• Penyimpangan Semu Hukum Mendel
merupakan bentuk persilangan yang
menghasilkan rasio fenotif yang berbeda
dengan dasar dihibrid menurut hukum
mendel. Meskipun tampak berbeda
sebenarnya rasio fenotif yang diperoleh
merupakan modifikasi dari penjumlahan
rasio fenotif hukum Mendel semula.
4. • Dalam kondisi normal, persilangan monohibrida
menghasilkan perbandingan individu keturunan 3 : 1
atau 1 : 2 : 1, dan persilangan dihibrida menghasilkan
individu keturunan 9 : 3 : 3 : 1. Dalam prakteknya, hasil
persilangan Mendel dapat menghasilkan perbandingan
individu yang tidak tepat. Pada persilangan dihibrida,
dapat dihasilkan perbandingan yang merupakan variasi
dari perbandingan 9 : 3 : 3 : 1 yaitu 12 : 3 : 1; 9 : 7 atau
15 : 1. Meskipun demikian, perbandingan tersebut tetap
mengikuti aturan Hukum Mendel. Oleh karena itu, hasil
perbandingan tersebut dikatakan sebagai penyimpangan
semu Hukum Mendel.
5. Definisi Polimeri
• Polimeri atau karakter kuantitatif adalah persilangan heterozigot
dengan banyak sifat beda yang berdiri sendiri, tetapi memengaruhi
bagian yang sama dari suatu organisme. Peristiwa polimeri
ditemukan oleh Lars Frederik Nelson dan Ehle, setelah melakukan
percobaan dengan menyilangkan gandum berbiji merah dengan
gandum berbiji putih.
• Persilangan itu menghasilkan keturunan heterozigot berwarna
merah lebih muda bila dibandingkan dengan induknya yang
homozigot (merah). Oleh karena itu, biji merah bersifat dominan
tidak sempurna terhadap warna putih. Setelah generasi F1
disilangkan sesama, pada generasi F2 diperoleh perbandingan
fenotip 15 merah : 1 putih.
6. Ciri – ciri Polimeri :
• Semakin banyak gen dominan,
maka sifat karakternya semakin
kuat.
Contohnya adalah sifat warna
merah pada gandum.
7. • Dari hasil keturunan
pada diagram di
samping, banyaknya
jumlah faktor M
memengaruhi warna
bijinya. Semakin
banyak faktor M (faktor
dominan) yang ada,
warnanya semakin tua
atau semakin gelap.
8. Kapankah peristiwa polimeri
dapat terjadi?
• Peristiwa ini terjadi pada proses
pewarisan
contoh : warna kulit manusia. Warna
kulit disebabkan oleh zat warna kulit
(pigmen). Jika faktor pigmen kulit manusia
dilambangkan dengan P, genotip orang
berkulit putih p1p1 p2p2 p3p3.