Menjelaskan cara membuat digram batang. Diagram batang merupakan jenis grafik yang digunakan untuk menunjukkan dan membandingkan kuantitas data dalam kategori yang berbeda. Selain itu, diagram batang juga bisa dipakai untuk membandingkan perubahan data penelitian dalam periode tertentu.
Diagram batang memiliki bentuk persegi panjang yang vertikal maupun horizontal dengan lebar yang sama. Sumbu vertikal pada diagram batang berfungsi untuk menunjukkan ukuran atau jumlah angka dari objek data yang disajikan. Sementara sumbu horizontal pada diagram batang menunjukkan nama objek data yang akan disajikan dalam diagram.Diagram batang terbagi menjadi 4 jenis, yakni diagram batang vertikal, diagram batang horizontal, diagram batang majemuk, dan diagram batang bertingka
Pengujian hipotesis dilakukan sebagai upaya memperoleh gambaran mengenai suatu populasi dari sampel. Sehingga, informasi yang diperoleh dari sampel digunakan untuk menyusun suatu pendugaan terhadap nilai parameter populasinya yang tidak diketahui.
Menjelaskan cara membuat digram batang. Diagram batang merupakan jenis grafik yang digunakan untuk menunjukkan dan membandingkan kuantitas data dalam kategori yang berbeda. Selain itu, diagram batang juga bisa dipakai untuk membandingkan perubahan data penelitian dalam periode tertentu.
Diagram batang memiliki bentuk persegi panjang yang vertikal maupun horizontal dengan lebar yang sama. Sumbu vertikal pada diagram batang berfungsi untuk menunjukkan ukuran atau jumlah angka dari objek data yang disajikan. Sementara sumbu horizontal pada diagram batang menunjukkan nama objek data yang akan disajikan dalam diagram.Diagram batang terbagi menjadi 4 jenis, yakni diagram batang vertikal, diagram batang horizontal, diagram batang majemuk, dan diagram batang bertingka
Pengujian hipotesis dilakukan sebagai upaya memperoleh gambaran mengenai suatu populasi dari sampel. Sehingga, informasi yang diperoleh dari sampel digunakan untuk menyusun suatu pendugaan terhadap nilai parameter populasinya yang tidak diketahui.
Rumusan masalah adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan distribusi frekuensi?
2. Bagaimana cara membuat daftar distribusi frekuensi?
3. Bagaimana cara menghitung distribusi frekuensi?
4. Bagaimana cara menggambar histogram, poligon, ogive dan kurva?
Dalam power point ini disajikan bagaimana penyajian data dan aplikasi terhadap data penelitian, dimana ada jenis-jenis penyajian data mulai dari tabel dan jenisnya beserta contoh, diagram dan jenisnya beserta contoh dan yang terakhir aplikasinya pada penelitian.
Rumusan masalah adalah:
1. Apa yang dimaksud dengan distribusi frekuensi?
2. Bagaimana cara membuat daftar distribusi frekuensi?
3. Bagaimana cara menghitung distribusi frekuensi?
4. Bagaimana cara menggambar histogram, poligon, ogive dan kurva?
Dalam power point ini disajikan bagaimana penyajian data dan aplikasi terhadap data penelitian, dimana ada jenis-jenis penyajian data mulai dari tabel dan jenisnya beserta contoh, diagram dan jenisnya beserta contoh dan yang terakhir aplikasinya pada penelitian.
Dewi aulia ppt - histogram, poligon dan ogiveDewiAulia4
Dewi Aulia Desain Media Pembelajaran Interaktif Histogram, Poligon dan Ogive (Desain Media Komputer)
Mempelajari bagaimana cara penyusunan data menggunakan Histogram, Poligon dan juga Ogive
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
1. Penyajian Data Statistik
Ada dua cara penyajian data yang sering dilakukan, yaitu :
1. Penyajian Data dalam Bentuk Tabel
Misalkan, hasil ulangan Bahasa Indonesia 37 siswa kelas XI SMA 3 disajikan dalam
tabel di samping. Penyajian data pada Tabel 1.1 dinamakan penyajian data
sederhana. Dari tabel 1.1, Anda dapat menentukan banyak siswa yang mendapat
nilai 9, yaitu sebanyak 7 orang. Berapa orang siswa yang mendapat nilai 5? Nilai
berapakah yang paling banyak diperoleh siswa? Jika data hasil ulangan bahasa
Indonesia itu disajikan dengan cara mengelompokkan data nilai siswa, diperoleh
tabel frekuensi berkelompok seperti pada Tabel 1.2. Tabel 1.2 dinamakan Tabel
Distribusi Frekuensi.
2. Penyajian Data dalam Bentuk Diagram
Kerapkali data yang disajikan dalam bentuk tabel sulit untuk dipahami. Lain halnya
jika data tersebut disajikan dalam bentuk diagram maka Anda akan dapat lebih
cepat memahami data itu. Diagram adalah gambar yang menyajikan data secara
visual yang biasanya berasal dari tabel yang telah dibuat. Meskipun demikian,
diagram masih memiliki kelemahan, yaitu pada umumnya diagram tidak dapat
memberikan gambaran yang lebih detail.
Diagram Batang
Diagram batang biasanya digunakan untuk menggambarkan data diskrit (data
cacahan). Diagram batang adalah bentuk penyajian data statistik dalam bentuk
batang yang dicatat dalam interval tertentu pada bidang cartesius. Ada dua
jenis diagram batang, yaitu:
1) diagram batang vertikal, dan
2) diagram batang horizontal.
Diagram Garis
Pernahkah Anda melihat grafik nilai tukar dolar terhadap rupiah atau
pergerakan saham di TV? Grafik yang seperti itu disebut diagram garis.
2. Diagram garis biasanya digunakan untuk menggambarkan data tentang m
keadaan yang berkesinambungan (sekumpulan data kontinu). Misalnya, jumlah
penduduk setiap tahun, perkembangan berat badan bayi setiap bulan, dan suhu
badan pasien setiap jam.Seperti halnya diagram batang, diagram garis pun
memerlukan sistem sumbu datar (horizontal) dan sumbu tegak (vertikal) yang
saling berpotongan tegak lurus. Sumbu mendatar biasanya menyatakan jenis
data, misalnya waktu dan berat. Adapun sumbu tegaknya menyatakan
frekuensi data. Langkah-langkah yang dilakukan untuk membuat diagram garis
adalah sebagai berikut.
1) Buatlah suatu koordinat (berbentuk bilangan) dengan sumbu mendatar
menunjukkan waktu dan sumbu tegak menunjukkan data pengamatan.
2) Gambarlah titik koordinat yang menunjukkan data pengamatan pada
waktu t.
3) Secara berurutan sesuai dengan waktu, hubungkan titiktitik koordinat
tersebut dengan garis lurus.
Diagram Lingkaran
Untuk mengetahui perbandingan suatu data terhadap keseluruhan, suatu data
lebih tepat disajikan dalam bentuk diagram lingkaran. Diagram lingkaran
adalah bentuk penyajian data statistika dalam bentuk lingkaran yang dibagi
menjadi beberapa juring lingkaran. Langkah-langkah untuk membuat diagram
lingkaran adalah sebagai berikut.
1) Buatlah sebuah lingkaran pada kertas.
2) Bagilah lingkaran tersebut menjadi beberapa juring lingkaran untuk
menggambarkan kategori yang datanya telah diubah ke dalam derajat.
3. Tabel Distribusi Frekuensi, FrekuensiRelatif dan Kumulatif, Histogram,
Poligon Frekuensi, dan Ogive.
Tabel Distribusi Frekuensi
Data yang berukuran besar (n > 30) lebih tepat disajikan dalam tabel distribusi
frekuensi, yaitu cara penyajian data yang datanya disusun dalam kelas-kelas
tertentu. Langkah-langkah penyusunan tabel distribusi frekuensi adalah
sebagai berikut.
1) Langkah ke-1 menentukan banyak interval (K) dengan rumus "Sturgess"
yaitu: K= 1 + 3,3 log n dengan n adalah banyak data. Banyak kelas harus
merupakan bilangan bulat positif hasil pembulatan.
2) Langkah ke-2 menentukan panjang interval kelas (I) dengan
menggunakan rumus:
3. 3) Langkah ke-4 menentukan batas-batas kelas. Data terkecil harus
merupakan batas bawah interval kelas pertama atau data terbesar adalah
batas atas interval kelas terakhir.
4) Langkah ke-5 memasukkan data ke dalam kelas-kelas yang sesuai dan
menentukan nilai frekuensi setiap kelas dengan sistem turus. Menuliskan
turus-turus dalambilangan yang bersesuaian dengan banyak turus.
Frekuensi Relatif dan Kumulatif
Frekuensi yang dimiliki setiap kelas pada tabel distribusi frekuensi bersifat
mutlak. Adapun frekuensi relatif dari suatu data adalah dengan
membandingkan frekuensi pada interval kelas itu dengan banyak data
dinyatakan dalam persen. Contoh: interval frekuensi kelas adalah 20. Total data
seluruh interval kelas = 80 maka frekuensi relatif kelas ini adalah
Frekuensi relatif dirumuskan sebagai berikut.
Frekuensi kumulatif kelas ke-k adalah jumlah frekuensi pada kelas yang
dimaksud dengan frekuensi kelas-kelas sebelumnya. Ada dua macam frekuensi
kumulatif, yaitu :
1) frekuensi kumulatif "kurang dari" ("kurang dari" diambil terhadap tepi
atas kelas).
2) frekuensi kumulatif "lebih dari" ("lebih dari" diambil terhadap tepi
bawah kelas).
Histogram dan Poligon Frekuensi
Histogram merupakan diagram frekuensi bertangga yang bentuknya seperti
diagram batang. Batang yang berdekatan harus berimpit. Untuk pembuatan
histogram, pada setiap interval kelas diperlukan tepi-tepi kelas. Tepi-tepi kelas
ini digunakan unntuk menentukan titik tengah kelas yang dapat ditulis sebagai
berikut.
4. Poligon frekuensi dapat dibuat dengan menghubungkan titik-titik tengah setiap
puncak persegipanjang dari histogram secara berurutan. Agar poligon
"tertutup" maka sebelum kelas paling bawah dan setelah kelas paling atas,
masing-masing ditambah satu kelas.
Ogive (Ogif)
Grafik yang menunjukkan frekuensi kumulatif kurang dari atau frekuensi
kumulatif lebih dari dinamakan poligon kumulatif. Untuk populasi yang besar,
poligon mempunyai banyak ruas garis patah yang menyerupai kurva sehingga
poligon frekuensi kumulatif dibuat mulus, yang hasilnya disebut ogif. Ada dua
macam ogif, yaitu sebagai berikut.
1) Ogif dari frekuensi kumulatif kurang dari disebut ogif positif.
2) Ogif dari frekuensi kumulatif lebih dari disebut ogif negatif.