Dokumen tersebut membahas tentang uji hipotesis, termasuk definisi hipotesis statistik, keputusan hipotesis, prosedur uji hipotesis, jenis-jenis uji hipotesis seperti parametrik dan nonparametrik, serta contoh soal uji hipotesis."
Dokumen tersebut membahas tentang uji hipotesis secara umum dan contoh-contohnya. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang harus dibuktikan kebenarannya, dan rumusan hipotesis membantu mengarahkan penelitian. Ada hipotesis nol dan alternatif yang diuji untuk menerima atau menolak hipotesis. Contoh pengujian hipotesis satu rata-rata dan hipotesis mengenai kemampuan mesin stensil jug
Populasi adalah total objek yang akan diteliti, sedangkan sampel adalah sebagian populasi yang diambil untuk mewakili populasi. Terdapat berbagai metode pengambilan sampel seperti sampling random, nonrandom, dan sensus untuk mengumpulkan data penelitian.
Dokumen tersebut merangkum tiga teknik uji normalitas data, yaitu uji kertas peluang normal, uji Chi-Kuadrat, dan uji Lilliefors. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal sebelum melakukan analisis lebih lanjut. Dijelaskan pula langkah-langkah dan contoh soal pada masing-masing teknik uji normalitas.
Hipotesis merupakan pernyataan sementara yang perlu diuji kebenarannya. Pengujian hipotesis bertujuan untuk menentukan apakah hipotesis nol (Ho) dapat diterima atau ditolak berdasarkan data sampel. Terdapat dua jenis kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengujian hipotesis, yaitu kesalahan tipe I dan II. Uji statistik dilakukan dengan menghitung nilai uji statistik dan membandingkannya dengan
Dokumen tersebut menjelaskan tentang uji rata-rata dua pihak untuk menguji hipotesis nilai rata-rata populasi (μ). Jika simpangan baku populasi diketahui, statistik yang digunakan adalah Z. Jika tidak diketahui, statistik yang digunakan adalah t yang berdistribusi student. Kriteria pengujian menggunakan nilai kritis dari distribusi normal atau student sesuai dengan taraf signifikansi yang ditentukan.
Tugas statistik non parametrik membahas beberapa uji statistik non parametrik seperti uji binomial, run test, uji chi-square untuk kasus dua sampel, dan uji Mc Nemar. Metode-metode tersebut dijelaskan dengan contoh-contoh penerapannya.
Dokumen tersebut membahas tentang uji hipotesis secara umum dan contoh-contohnya. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah yang harus dibuktikan kebenarannya, dan rumusan hipotesis membantu mengarahkan penelitian. Ada hipotesis nol dan alternatif yang diuji untuk menerima atau menolak hipotesis. Contoh pengujian hipotesis satu rata-rata dan hipotesis mengenai kemampuan mesin stensil jug
Populasi adalah total objek yang akan diteliti, sedangkan sampel adalah sebagian populasi yang diambil untuk mewakili populasi. Terdapat berbagai metode pengambilan sampel seperti sampling random, nonrandom, dan sensus untuk mengumpulkan data penelitian.
Dokumen tersebut merangkum tiga teknik uji normalitas data, yaitu uji kertas peluang normal, uji Chi-Kuadrat, dan uji Lilliefors. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal sebelum melakukan analisis lebih lanjut. Dijelaskan pula langkah-langkah dan contoh soal pada masing-masing teknik uji normalitas.
Hipotesis merupakan pernyataan sementara yang perlu diuji kebenarannya. Pengujian hipotesis bertujuan untuk menentukan apakah hipotesis nol (Ho) dapat diterima atau ditolak berdasarkan data sampel. Terdapat dua jenis kesalahan yang mungkin terjadi dalam pengujian hipotesis, yaitu kesalahan tipe I dan II. Uji statistik dilakukan dengan menghitung nilai uji statistik dan membandingkannya dengan
Dokumen tersebut menjelaskan tentang uji rata-rata dua pihak untuk menguji hipotesis nilai rata-rata populasi (μ). Jika simpangan baku populasi diketahui, statistik yang digunakan adalah Z. Jika tidak diketahui, statistik yang digunakan adalah t yang berdistribusi student. Kriteria pengujian menggunakan nilai kritis dari distribusi normal atau student sesuai dengan taraf signifikansi yang ditentukan.
Tugas statistik non parametrik membahas beberapa uji statistik non parametrik seperti uji binomial, run test, uji chi-square untuk kasus dua sampel, dan uji Mc Nemar. Metode-metode tersebut dijelaskan dengan contoh-contoh penerapannya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian hipotesis secara statistik yang meliputi analisis deskriptif, analisis inferensial, rumusan hipotesis nol dan alternatif, penetapan derajat kemaknaan, penentuan uji statistik, dan contoh pengujian hipotesis satu populasi dan dua populasi.
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi SamplingCabii
Dokumen tersebut membahas tentang distribusi normal dan distribusi sampling. Distribusi normal merupakan distribusi probabilitas kontinu yang paling penting dalam statistika yang memiliki bentuk lonceng simetris. Distribusi sampling adalah distribusi probabilitas dari statistik sampel sebagai variabel acaknya yang digunakan untuk memperkirakan parameter populasi berdasarkan sampel.
Tabel nilai kritis Uji Tanda-peringkat Berpasangan Wilcoxon untuk berbagai ukuran sampel (n) dan tingkat signifikansi (α) yang berbeda. Nilai kritis digunakan untuk menentukan apakah hasil uji statistik signifikan atau tidak.
Analisis data dengan SPSS membahas beberapa uji persyaratan uji hipotesis seperti uji normalitas, homogenitas, linieritas, multikolinieritas, dan heteroskedastisitas. Langkah-langkah pengujian meliputi entry data, memilih menu analisis yang sesuai, dan menafsirkan hasil pengujian berdasarkan kriteria signifikansi.
Analisis data dengan SPSS meliputi uji persyaratan uji hipotesis seperti normalitas, homogenitas, dan linieritas. Uji normalitas dan homogenitas digunakan untuk melihat apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan memiliki variansi yang sama. Uji linieritas digunakan untuk menguji kesesuaian model regresi yang linier. Selain itu, dokumen ini juga menjelaskan cara menguji multikolinieritas dengan SPSS.
UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)EDI RIADI
T-test digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata antara dua kelompok independen sebelum dan sesudah perlakuan, dengan menggunakan data skala interval/rasio. Terdapat dua model: separate variance untuk sampel tidak homogen dan pooled variance untuk sampel homogen, dengan menentukan derajat kebebasan dan nilai-t tabel. Contoh menguji perbedaan hasil belajar statistika antara kelas eksperimen dan kontrol menunjukkan hasil yang sama secara manual dan IBM SP
Dokumen tersebut membahas tentang uji hipotesis satu rata-rata dengan sampel besar dan kecil. Pada sampel besar, uji hipotesis menggunakan distribusi Z, sedangkan pada sampel kecil menggunakan distribusi t. Metode pengujian meliputi formulasi hipotesis, penetapan taraf nyata dan nilai tabel, serta kesimpulan penerimaan atau penolakan hipotesis nol. Diberikan juga contoh soal uji hipotesis rata-rata berat k
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang kelompok 6 yang terdiri dari 9 orang siswa beserta NIM-nya. Selanjutnya memberikan penjelasan tentang standar skor (z-score) dan contoh soal perhitungannya baik untuk populasi maupun sampel. Terdapat juga penjelasan mengenai skewness dan kurtosis beserta rumus dan contoh perhitungannya.
Metode cluster random sampling melibatkan 3 tahapan: (1) membagi populasi menjadi sub-sub unit berukuran lebih kecil, (2) memilih sampel tahap pertama dari unit primer secara acak, dan (3) memilih sampel tahap kedua dari unit didalam unit primer terpilih. Metode ini digunakan untuk populasi besar dengan desain kombinasi stratifikasi dan klaster. Contohnya adalah survei cakupan imunisasi anak di suatu kabupaten menggunakan
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian hipotesis statistik, termasuk definisi hipotesis statistik, jenis-jenis hipotesis, langkah-langkah pengujian hipotesis, uji satu arah dan dua arah, serta contoh soal pengujian hipotesis.
Laporan ini memberikan ringkasan analisis statistika deskriptif, uji normalitas, dan uji T2 Hotelling pada data giro, tabungan, dan deposito dari Bank Jatim Surabaya. Statistika deskriptif menunjukkan ketiga data memiliki varian kecil dan tidak berdistribusi normal secara univariat. Uji T2 Hotelling menunjukkan rata-rata deposito dan tabungan tidak sama dengan populasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis-jenis, dan karakteristik hipotesis yang baik dalam penelitian. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa hipotesis adalah pernyataan yang dapat diuji untuk mengetahui kebenarannya, terdiri atas hipotesis nol dan hipotesis kerja, serta harus memenuhi karakteristik seperti menyatakan hubungan antar variabel dan dapat diverifikasi secara empiris.
Dokumen tersebut membahas tentang ukuran-ukuran penyebaran data yang meliputi jangkauan (range), deviasi rata-rata, varians, dan standar deviasi. Setiap ukuran memiliki rumus dan karakteristik tertentu untuk mengukur seberapa jauh suatu data menyebar dari rata-ratanya.
Dokumen tersebut membahas mengenai ukuran dispersi atau variasi data, yang meliputi jangkauan, rerata deviasi, variansi, dan deviasi baku. Jangkauan adalah selisih antara nilai tertinggi dan terendah dari data, sedangkan rerata deviasi dan variansi mengukur seberapa jauh nilai-nilai data bervariasi dari rata-rata nilai data. Dokumen ini juga menjelaskan rumus-rumus untuk menghitung keempat ukuran dispersi
Uji beda k sampel independen digunakan untuk membandingkan distribusi sebuah variabel bagi lebih dari dua kelompok yang independen. Jenis uji untuk k sampel independen mencakup uji Chi Kuadrat k-sampel, uji Perluasan Median dan uji H-Kruskal Wallis."
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian hipotesis secara statistik yang meliputi analisis deskriptif, analisis inferensial, rumusan hipotesis nol dan alternatif, penetapan derajat kemaknaan, penentuan uji statistik, dan contoh pengujian hipotesis satu populasi dan dua populasi.
BAB 5. Distribusi Normal dan Distribusi SamplingCabii
Dokumen tersebut membahas tentang distribusi normal dan distribusi sampling. Distribusi normal merupakan distribusi probabilitas kontinu yang paling penting dalam statistika yang memiliki bentuk lonceng simetris. Distribusi sampling adalah distribusi probabilitas dari statistik sampel sebagai variabel acaknya yang digunakan untuk memperkirakan parameter populasi berdasarkan sampel.
Tabel nilai kritis Uji Tanda-peringkat Berpasangan Wilcoxon untuk berbagai ukuran sampel (n) dan tingkat signifikansi (α) yang berbeda. Nilai kritis digunakan untuk menentukan apakah hasil uji statistik signifikan atau tidak.
Analisis data dengan SPSS membahas beberapa uji persyaratan uji hipotesis seperti uji normalitas, homogenitas, linieritas, multikolinieritas, dan heteroskedastisitas. Langkah-langkah pengujian meliputi entry data, memilih menu analisis yang sesuai, dan menafsirkan hasil pengujian berdasarkan kriteria signifikansi.
Analisis data dengan SPSS meliputi uji persyaratan uji hipotesis seperti normalitas, homogenitas, dan linieritas. Uji normalitas dan homogenitas digunakan untuk melihat apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan memiliki variansi yang sama. Uji linieritas digunakan untuk menguji kesesuaian model regresi yang linier. Selain itu, dokumen ini juga menjelaskan cara menguji multikolinieritas dengan SPSS.
UJI BEDA (KOMPARASI) t - TEST (PRETEST-POSTEST)EDI RIADI
T-test digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata antara dua kelompok independen sebelum dan sesudah perlakuan, dengan menggunakan data skala interval/rasio. Terdapat dua model: separate variance untuk sampel tidak homogen dan pooled variance untuk sampel homogen, dengan menentukan derajat kebebasan dan nilai-t tabel. Contoh menguji perbedaan hasil belajar statistika antara kelas eksperimen dan kontrol menunjukkan hasil yang sama secara manual dan IBM SP
Dokumen tersebut membahas tentang uji hipotesis satu rata-rata dengan sampel besar dan kecil. Pada sampel besar, uji hipotesis menggunakan distribusi Z, sedangkan pada sampel kecil menggunakan distribusi t. Metode pengujian meliputi formulasi hipotesis, penetapan taraf nyata dan nilai tabel, serta kesimpulan penerimaan atau penolakan hipotesis nol. Diberikan juga contoh soal uji hipotesis rata-rata berat k
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang kelompok 6 yang terdiri dari 9 orang siswa beserta NIM-nya. Selanjutnya memberikan penjelasan tentang standar skor (z-score) dan contoh soal perhitungannya baik untuk populasi maupun sampel. Terdapat juga penjelasan mengenai skewness dan kurtosis beserta rumus dan contoh perhitungannya.
Metode cluster random sampling melibatkan 3 tahapan: (1) membagi populasi menjadi sub-sub unit berukuran lebih kecil, (2) memilih sampel tahap pertama dari unit primer secara acak, dan (3) memilih sampel tahap kedua dari unit didalam unit primer terpilih. Metode ini digunakan untuk populasi besar dengan desain kombinasi stratifikasi dan klaster. Contohnya adalah survei cakupan imunisasi anak di suatu kabupaten menggunakan
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian hipotesis statistik, termasuk definisi hipotesis statistik, jenis-jenis hipotesis, langkah-langkah pengujian hipotesis, uji satu arah dan dua arah, serta contoh soal pengujian hipotesis.
Laporan ini memberikan ringkasan analisis statistika deskriptif, uji normalitas, dan uji T2 Hotelling pada data giro, tabungan, dan deposito dari Bank Jatim Surabaya. Statistika deskriptif menunjukkan ketiga data memiliki varian kecil dan tidak berdistribusi normal secara univariat. Uji T2 Hotelling menunjukkan rata-rata deposito dan tabungan tidak sama dengan populasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis-jenis, dan karakteristik hipotesis yang baik dalam penelitian. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa hipotesis adalah pernyataan yang dapat diuji untuk mengetahui kebenarannya, terdiri atas hipotesis nol dan hipotesis kerja, serta harus memenuhi karakteristik seperti menyatakan hubungan antar variabel dan dapat diverifikasi secara empiris.
Dokumen tersebut membahas tentang ukuran-ukuran penyebaran data yang meliputi jangkauan (range), deviasi rata-rata, varians, dan standar deviasi. Setiap ukuran memiliki rumus dan karakteristik tertentu untuk mengukur seberapa jauh suatu data menyebar dari rata-ratanya.
Dokumen tersebut membahas mengenai ukuran dispersi atau variasi data, yang meliputi jangkauan, rerata deviasi, variansi, dan deviasi baku. Jangkauan adalah selisih antara nilai tertinggi dan terendah dari data, sedangkan rerata deviasi dan variansi mengukur seberapa jauh nilai-nilai data bervariasi dari rata-rata nilai data. Dokumen ini juga menjelaskan rumus-rumus untuk menghitung keempat ukuran dispersi
Uji beda k sampel independen digunakan untuk membandingkan distribusi sebuah variabel bagi lebih dari dua kelompok yang independen. Jenis uji untuk k sampel independen mencakup uji Chi Kuadrat k-sampel, uji Perluasan Median dan uji H-Kruskal Wallis."
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian hipotesis satu arah dan dua arah menggunakan analisis variansi (ANAVA). Secara garis besar dibahas tentang rumusan hipotesis nol dan alternatif, penetapan taraf nyata, membuat tabel ANAVA, dan kriteria pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis.
BAB IX_UJI HIPOTESIS UNIVARIAT REVISI 2020 (2) (1) (1).docxTegar Adi
Uji hipotesis satu rata-rata untuk menguji pernyataan bahwa rata-rata PAD Tk II tidak sama dengan Rp 200 juta. Data sampel 50 kabupaten menunjukkan rata-rata PAD sebesar Rp 203,5 juta dengan standar deviasi Rp 16 juta. Uji statistik menunjukkan bahwa hipotesis nol ditolak pada tingkat keyakinan 99%.
Pendugaan rata-rata populasi dilakukan dengan menggunakan rata-rata sampel dan memperhatikan simpangan bakunya. Pengujian hipotesis digunakan untuk menguji kebenaran pernyataan tentang parameter populasi dengan menentukan hipotesis nol, statistik uji, dan kriteria keputusan. Metode pengujian hipotesis meliputi pengujian rata-rata, proporsi, variansi, dan perbandingan antar dua populasi.
Dokumen tersebut membahas tentang uji beda atau uji hipotesis, termasuk pengertian hipotesis, ciri-ciri hipotesis yang baik, jenis-jenis uji komparatif sampel, dan langkah-langkah menguji hipotesis dengan uji beda seperti menentukan hipotesis nol dan alternatif, menentukan taraf nyata, melakukan uji statistik, dan membuat kesimpulan.
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian hipotesis, mulai dari pengertian hipotesis, prosedur pengujian hipotesis meliputi penentuan formulasi hipotesis, taraf nyata, kriteria pengujian, nilai uji statistik, dan kesimpulan. Jenis-jenis pengujian hipotesis yang dijelaskan adalah pengujian satu proporsi, dua proporsi, dan beda dua rata-rata.
Dokumen tersebut membahas tentang statistik deskriptif dan inferensial, termasuk uji hipotesis parametrik dan non-parametrik. Secara singkat, dokumen tersebut menjelaskan tentang penggunaan statistik untuk menganalisis data penelitian kedokteran.
2. Hipotesis Statistik
• Suatu anggapan atau dugaan yang mungkin benar atau salah
mengenai satu populasi atau lebih.
• Untuk memastikan hipotesis, diperlukan pengujian data sampel.
• Tujuan: membuat generalisasi mengenai populasi
Keputusan Hipotesis:
• Penerimaan -> tidak cukup bukti untuk menolak
• Penolakan -> tidak cukup bukti untuk menerima
3. Prosedur Uji Formulasikan H0
dan H1
Hipotesis Pilihlah sebuah uji
yang sesuai
Pilihlah tingkat
signifikansi, ±
Kumpulkan data
dan hitung statistik
uji
Tentukan
Tentukan nilai
probabilitas yang
kritis statistik uji,
berasosiasi
TSCR
dengan statistik uji
Baningkan Tentukan apakah
probabilitas TSCR jatuh pada
dengan tingkat daerah penolakan
signifikansi, ± atau penerimaan
Tolak atau Terima H0
Buat kesimpulan
riset pemasaran
4. Langkah 1: Formulasikan Hipotesis (1/2)
• Hipotesis nol (H0) adalah • Hipotesis alternatif (H1) adalah
sebuah pernyataan status quo, hipotesis yang didalamnya
yaitu suatu pernyataan yang diharapkan ada beberapa
tidak berbeda atau tidak perbedaan atau pengaruh.
berpengaruh. • H1 : hipotesis alternatif yang
• H0 : menyatakan dengan pasti dapat memiliki beberapa
nilai dari parameter (ditulis kemungkinan (ditulis dalam
dalam bentuk persamaan) bentuk pertidaksamaan, seperti
>, <, ≠)
• H0 selalu merupakan hipotesis yang diuji
• Dalam analisis klasik, tidak mungkin menentukan H0 adalah
benar.
6. Arah Pengujian Hipotesis
• Uji satu arah
Pengajuan H0 dan H1 dalam uji satu arah adalah sebagai berikut:
- H0 : ditulis dalam bentuk persamaan (menggunakan tanda =)
- H1 : ditulis dalam bentuk lebih besar (>) atau lebih kecil (<)
- Uji satu arah bersifat lebih kuat dibandingkan dengan uji dua arah.
• Uji dua arah
Pengajuan H0 dan H1 dalam uji dua arah adalah sebagai berikut:
- H0 : ditulis dalam bentuk persamaan (menggunakan tanda =)
- H1 : ditulis dengan menggunakan tanda ≠
8. Langkah 2: Pilih Pengujian yang Sesuai (2/2)
Uji Hipotesis
Uji Non
Uji Parametrik
Parametrik (Data
(Data Metrik)
Nonmetrik)
Satu Sampel Dua Sampel Satu Sampel Dua Sampel
Uji t Chi-
Uji z square
K-S
Sampel Sampel Runs
Independen Berpasangan Binomial
Uji t Uji t
Dua berpasangan Sampel Sampel
Kelompok Independen Berpasangan
Uji z
Chi-square Sign
Mann- Wilcoxon
Whitney McNemar
Median Chi-Square
K-S
9. Langkah 3: Pilih Tingkat Signifikansi (2/2)
JENIS GALAT/KESALAHAN/ERROR
• Kesalahan jenis I : tolak H0 tetapi H0 benar
- dinyatakan dengan α (taraf signifikansi /taraf nyata uji)
- dikendalikan dengan menentukan tingkat risiko yang
dapat ditoleransi dari penolakan sebuah hipotesis nol yang
benar
•Kesalahan jenis II : terima H0 tetapi H0 salah
- dinyatakan dengan β
- bergantung pada nilai aktual parameter populasi
(proporsi)
10. Langkah 4: Kumpulkan data dan hitung statistik uji
Langkah 5: Tentukan Peluang (Nilai Kritis)
Langkah 6&7: Bandingkan Probabilitas (Nilai
Kritis) dan Buatlah Keputusan
Langkah 8: Kesimpulan Riset Pemasaran
12. Jenis-Jenis Uji Hipotesis
Uji Hipotesis
Uji Non
Uji Parametrik
Parametrik (Data
(Data Metrik)
Nonmetrik)
Satu Sampel Dua Sampel Satu Sampel Dua Sampel
Uji t Chi-
Uji z square
K-S
Sampel Sampel Runs
Independen Berpasangan Binomial
Uji t Uji t
Dua berpasangan Sampel Sampel
Kelompok Independen Berpasangan
Uji z
Chi-square Sign
Mann- Wilcoxon
Whitney McNemar
Median Chi-Square
K-S
13. Uji Hipotesis
• Uji parametrik : prosedur-prosedur uji hipotesis
yang mengasumsikan bahwa variabel-variabel
yang sedang diteliti diukur pada paling sedikit
satu skala interval.
• Uji non-parametrik : mengasumsikan bahwa
variabel-variabel yang diteliti diukur pada skala
nominal atau ordinal.
14. Uji Parametrik
• Satu Sampel
- membuat pernyataan mengenai variabel tunggal, contohnya
pangsa pasar untuk sebuah produk akan melebihi 15 persen.
• Dua Sampel Independen
- menghubungkan parameter-parameter dari dua populasi yang
berbeda, misalnya pengguna dan bukan pengguna sebuah merek
dalam hal persepsi mereka terhadap merek tersebut.
- sampel yang diambil secara acak dari populasi yang berbeda
disebut sampel independen.
• Dua Sampel Berpasangan
- kedua himpunan pengamatan terkait kepada responden-responden
yang sama, misalnya memeringkat dua merek yang bersaing,
mengevaluasi sebuah merek pada dua waktu yang berbeda.
15. Uji Non-Parametrik (1/3)
• Satu Sampel
- Uji Runs : uji keacakan untuk variabel-variabel
dikotomis; uji ini dilakukan dengan menentukan apakah
urutan perolehan pengamatan bersifat acak.
- Uji Binomial : menguji kesesuaian jumlah yang
diamati dari pengamatan setiap kategori sampai
jumlah yang diinginkan di bawah sebuah distribusi
binomial yang telah ditentukan spesifikasinya.
16. Uji Non-Parametrik (2/3)
• Dua Sampel Independen
- Uji U Mann-Whitney : uji statistik untuk sebuah variabel
yang diukur diatas sebuah skala ordinal yang
membandingkan perbedaan dalam hal lokasi dua
populasi berdasarkan pengamatan dari sampel
independen.
- Uji Median Du Sampel : menentukan apakah
kedua kelompok diambil dari populasi-populasi yang
mempunyai median yang sama
- Uji Kolmogorov Smirnov : menguji apakah kedua
distribusi adalah sama
17. Uji Non-Parametrik (3/3)
• Dua Sampel Berpasangan
- Uji Wilcoxon Matched-Pairs Signed-Ranks :
menganalisis perbedaan antara pengamatan yang
berpasangan, yang memperhatiakn ukuran perbedaan.
- Test Tanda : untuk menguji perbedaan lokasi dari
dua populasi, berdasarkan pengamatan
berpasangan, yang membandingkan hanya tanda-
tanda perbedaan antara pasangan-pasangan variabel
tanpa memperhatikan ukuran perbedaan tersebut.
18. Perbedaan Sampel Kecil dan Besar
No Sampel kecil Sampel Besar
1 Jumlah sampel < 30 Jumlah sampel ≥ 30
2 Standar deviasi Standar deviasi
berfluktuasi relatif berfluktuasi relatif kecil
besar
3 Distribusi t Distribusi z
Distribusi t mempunyai nilai kritis yg lebih besar dibandingkan
distribusi z . Hal ini terjadi karena distribusi t mempunyai standar
deviasi yg lebih besar dibandingkan distribusi z.
19. Uji t
• Uji t merupakan sebuah uji hipotesis
univariate menggunakan distribusi t, yang
digunakan ketika simpangan baku tidak
diketahui dan ukuran sampel kecil.
20. Contoh Satu Sampel
Sebuah perusahaan ingin memperkenalkan sebuah produk shampo
dengan formula baru. Produk ini sebelumnya akan diuji terlebih dahulu
sebelum benar-benar dipasarkan. Manajemen memutuskan apabila dari
penelitian rata-rata nilai diperoleh minimal sebesar 7 (pada skala 0-10),
maka produk ini jadi dipasarkan. Apabila sebaliknya, produk ini tidak
jadi dipasarkan. Informasi yang berhasil diperoleh dari riset pemasaran
adalah sebagai berikut:
– Sampel diambil sebanyak 20 responden
– Hasilnya rata-rata sebesar 7,9
– Standard deviasi = 1,6
– Tingkat kepercayaan yang digunakan adalah 95% (α=0,05)
Apakah produk baru tersebut perlu dipasarkan atau tidak?
21. Penyelesaian
• Tentukan hipotesis (H0) dan (H1)
• Hitung t hitung dengan rumus:
• Tentukan derajat kebebasan (df)
dengan menggunakan rumus n-1,
dimana n adalah jumlah sampel.
22. Penyelesaian
• Bandingkan dengan t tabel dimana t tabel
dilihat dari derajat kebebasan dan α
• Buat kesimpulan riset pemasaran yaitu
jika t hitung lebih besar dari t tabel, maka
H0 ditolak dan sebaliknya jika t hitung
lebih kecil dari t tabel maka H0 diterima.
23. Contoh Sampel Berpasangan
Sebuah pusat kebugaran memuat iklan
sebagai berikut: “Peserta dapat menurunkan
berat badannya minimal 20 pounds dalam 30
hari”. Untuk membuktikan kebenaran iklan
tersebut, seorang peneliti mengambil sampel
sebanyak 10 peserta. Penelitian dilakukan
untuk orang yang sama pada saat sebelum
melakukan pelatihan dan setelah melakukan
pelatihan. Tingkat kepercayaan yang
digunakan adalah 95% (α = 0,05)
25. • Tentukan derajat kebebasan (df) dengan
menggunakan rumus n-1, dimana n adalah
jumlah sampel.
• Bandingkan dengan t tabel dimana t tabel
dilihat dari derajat kebebasan dan α
• Buat kesimpulan riset pemasaran yaitu jika t
hitung lebih besar dari t tabel, maka H0 ditolak
dan sebaliknya jika t hitung lebih kecil dari t
tabel maka H0 diterima.
27. Uji Hipotesis Korelasi
Korelasi untuk sampel dinotasikan dengan r sedangkan
untuk populasi dinotasikan ρ (baca rho).
Uji korelasi bertujuan untuk menguji hubungan antara
dua variabel yang tidak menunjukkan hubungan
fungsional (berhubungan bukan berarti
disebabkan) Nugroho (2005:35).
Uji korelasi tidak membedakan jenis variabel apakah
variabel dependen maupun independen.
28. Koefisien Korelasi
Korelasi dinyatakan dalam % keeratan
hubungan antar variabel yang dinamakan
dengan koefisien korelasi, yang menunjukkan
derajat keeratan hubungan antara dua variabel
dan arah hubungannya (+ atau -).
29. Koefisien Korelasi (cont..)
Batas-Batas Koefisien Korelasi
Menurut Umar (2002:314) nilai koefisien korelasi berkisar antara–1 sampai
+1, yang kriteria pemanfaatannya dijelaskan sebagai berikut:
• Jika, nilai r > 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier positif, yaitu makin
besar nilai variabel X makin besar pula nilai variabel Yatau makin kecil nilai
variabel X makin kecil pula nilai variabel Y.
• Jika, nilai r < 0, artinya telah terjadi hubungan yang linier negatif, yaitu makin
besar nilai variabel X makin kecil nilai variabel Y ataumakin kecil nilai
variabel X maka makin besar pula nilai variabel Y .
• Jika, nilai r = 0, artinya tidak ada hubungan sama sekali antaravariabel X dan
variabel Y.
• Jika, nilai r =1 atau r = -1, maka dapat dikatakan telah terjadihubungan linier
sempurna, berupa garis lurus, sedangkan untuk r yang makin mengarah ke
angka 0 (nol) maka garis makin tidak lurus.
30. Koefisien Korelasi (cont..)
Batas-batas nilai koefisien korelasi diinterpretasikan
sebagaiberikut (Nugroho, 2005:36):
• 0,00 sampai dengan 0,20 berarti korelasinya sangat
lemah.
• 0,21 sampai dengan 0,40 berarti korelasinya lemah.
• 0,41 sampai dengan 0,70 berarti korelasinya kuat.
• 0,71 sampai dengan 0,90 berarti korelasinya sangat kuat.
• 0,91 sampai dengan 0,99 berarti korelasinya sangat kuat
sekali.
• 1.00 berarti korelasinya sempurna.
31. Macam-macam Uji Korelasi
Uji korelasi terdiri dari uji korelasi Pearson (product
moment), Rank Spearman , dan Kendall.
Perbedaannya adalah:
• Korelasi Pearson (product moment) digunakan jika :
– Sampel datanya lebih dari 30 data (sampel besar) dan
kondisi datanya normal
– Termasuk statistik parametrik2.
• Korelasi Rank Spearman , dan Kendall
1. Sampel datanya kurang dari 30 data (sampel kecil) dan
kondisidatanya tidak normal
2. Termasuk statistik non-parametrik