SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
ROM
DEFINISI
 MOBILISASI
Kemampuan seseorang untuk bergerak dgn
bebas.
 IMOBILITAS
Suatu keadaan ketika individu
mengalami/berisiko mengalami keterbatasan
gerak fisik (NANDA).
TUJUAN MOBILISASI
 Mengekspresikan emosi dengan gerakan non
verbal.
 Pertahanan diri
 Pemenuhan kebutuhan dasar
 Aktivitas hidup sehari-hari
 Kegiatan rekreasi.
JOINT MOBILITY
 JOINT(SENDI): PERTEMUAN 2 TULANG.
 OTOT YG MENEMPEL PD SENDI DKLPKN
BDS PERGERAKAN.
- Rentang Gerak –
adalah jumlah maksimum gerakan yg mungkin
dilakukan sendi pd salah satu dari tiga potongan
tubuh (sagital, frontal dan transversal)
-Tipe-
 Aktif
 Pasif
Garis potongan pada tubuh
Lateral  medial
Superior
Inferior
Potongan sagital
Potongan Transversal
Potongan Frontal
 Potongan Sagital
 fleksi dan ekstensi (jari-jari tangan dan siku)
 hiperekstensi (pinggul)
 Potongan Frontal
abduksi dan adduksi (lengan dan tungkai)
 eversi dan inversi (kaki)
 Potongan Transversal
 pronasi dan supinasi (tangan)
 rotasi internal dan eksternal (lutut)
 dorsofleksi dan plantarfleksi (kaki)
FAKTOR - FAKTOR yg MEMPENGARUHI
MOBILITAS
 PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN
Umur&perkembangan memp. postur tubuh, proporsi
tubuh, masa tubuh, pergerakan tubuh.
 KESEHATAN FISIK
Peny. congenital (Spina bifida, cerebral palsy) memp.
fungsi motorik.
Peny. system saraf (Parkinson, Multiple sclerosis,
CVA) meny. kelumpuhan, spastic, flasid.
Ggn musculoskeletal (fraktur, strain, dislokasi) meny.
ggn mobilisasi.
Peny. kronik (COPD, CHF, angina) meny. intoleran
aktivitas.
 KESEHATAN MENTAL
Gangguan mental pada seseorang juga
dapat mempengaruhi pola mobilitasnya.
Contoh: ps depresi.
 NUTRISI
Malnutrisi menyebabkan kelemahan dan
risiko terkena osteoporosis sedangkan
obesitas juga dapat mengganggu
pergerakan, postur tubuh dan keseimbangan.
NILAI DAN PERILAKU
Perilaku dan kesadaran seseorang akan
kesehatan akan mempengaruhi
kebiasaannya untuk berolahraga.
FAKTOR EKSTERNAL
Kebiasaan dalam keluarga, keuangan, suhu
udara yang panas, fasilitas olahraga
berpengaruh pada pola mobilitas seseorang.
EFEK FISIOLOGIS IMMOBILITAS
 METABOLIK
Ggn laju metabolik: keseimbangan nitrogen negative,
kehilangan berat badan, & penurunan massa otot
(Long et al, 1993).
Resorpsi tulang pd imobilisasi: jika ginjal tdk dapat
berespon dgn baik maka terjadi hiperkalsemia (Holm,
1998).
Ggn pencernaan: imobilisasi menyebabkan
konstipasi.
 KARDIOVASKULER
hipotensi ortostatik krn penurunan aliran darah, trombus krn
aliran darah vena melambat.
 RESPIRATORI
atelektasis, pneumonia hipostatik.
 INTEGUMEN
dekubitus pada kulit yg tertekan t.u pd penonjolan
tulang.
 MUSKULOSKELETAL
atrofi, osteoporosis, fraktur patologis, kontraktur
sendi: krn penurunan massa otot dan tdk digunakan.
 ELIMINASI URINE
batu ginjal: hiperkalsemia krn resorpsi tulang.
EFEK PSIKOSOSIAL
IMMOBIITAS
 DEPRESI
efek hospitalisasi&imobilisasi
 PERUBAHAN PERILAKU
dr penurut mjd membangkang
 PERUBAHAN SILKUS TIDUR-BANGUN
efek medikasi:analgesik, obat tidur, obat KV.
 GANGGUAN KOPING
penurunan kemampuan koping menyeb.
Depresi, disorientasi, perub. Perilaku.
PENGKAJIAN IMMOBILITAS
 AKTIVITAS KLIEN
riwayat keperawatan (penyebab imobilisasi,
kapan mulai, sudah berapa lama, bagaimana
pengaruh dalam kehidupan)
 PX FISIK
postur tubuh, penampilan, pergerakan sendi,
keterbatasan gerak, kekuatan otot.
 FAKTOR FISIOLOGIS
1. SISTEM METABOLIK
Pengukuran antropometri, balance cairan, asupan makanan, pola
eliminasi, kadar serum dan protein dlm darah, mengkaji proses
penyembuhan luka.
2. SISTEM RESPIRATORI
i: pergerakan dinding dada; au: suara nafas, crackles, mengi.
3. SISTEM KV
memantau TD, evaluasi nadi apeks&perifer, obsv. tanda stasis vena
(edema, penyembuhan luka buruk).
4. SISTEM MUSKULOSKELETAL
rentang gerak
5. SISTEM INTEGUMEN
mengkaji tanda2 kerusakan pd kulit (dekubitus)
6. SISTEM ELIMINASI
balance cairan
 FAKTOR PSIKOSOSIAL
Obsv. perub. status emosional, perub.
perilaku, perub. siklus tidur-bangun, perub.
penggunaan koping pd klien.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
 Kerusakan mobilitas fisik b.d penurunan
rentang gerak; tirah baring; penurunan
kekuatan.
 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d.
stasis sekresi paru; ketidaktepatan posisi
tubuh.
 Ketidakefektifan pola nafas b.d. penumpukan
sekresi paru, penurunan pengembangan
paru, ketidaktepatan posisi tubuh.
 Gangguan pertukaran gas b.d. penumpukan
sekresi paru, penurunan pengembangan
paru.
 Gangguan integritas kulit b.d. keterbatasan
mobilisasi; tekanan permukaan kulit.
 Gangguan eliminasi urine b.d. keterbatasan
mobilisasi, retensi urine.
 Inkontinensia total b.d. perubahan pola
eliminasi; keterbatasan mobilisasi.
 Ketidakefektifan koping individu b.d.
pengurangan tingkat aktivitas; isolasi sosial.
 Gangguan pola tidur b.d. keterbatasan
mobilisasi; ketidaknyamanan.
 Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
 Mengubah posisi klien tiap 2 jam utk
memungkinkan area paru mengembang.
 Melatih klien nafas dalam dan batuk efektif.
 Memberikan fisioterapi dada.
 Gangguan eliminasi urine
 Memberikan hidrasi yg adekuat pd klien.
 Memberikan diit tinggi serat.
 Memantau balance cairan pd klien.
FOKUS INTERVENSI KEPERAWATAN
 Kerusakan mobilitas fisik
 Memberikan latihan rentang gerak pasif/aktif pd
klien
 Memberikan program latihan aktivitas scr bertahap
pd klien
 Gangguan integritas kulit
 Mengkaji kondisi kulit yg dibawah tubuh t.u pd
penonjolan tulang.
 Menjaga kebersihan dan paparan cairan pd kulit.
 Memberikan pelembab pd kulit agar tdk kering.
LATIHAN RENTANG
GERAK
 Flexion
menggerakkan dagu menempel ke dada
 Extension
mengembalikan kepala ke posisi tegak
 Hiperekstensi
menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin
Fleksi lateral : memiringkan kepala
sejauh mungkin ke arah setiap bahu
Rotasi : memutar kepala sejauh
mungkin dalam gerakan sirkuler
*Abduksi : menaikan lengan ke posisi samping
di atas kepala dg telapak tangan jauh dari
kepala
*Adduksi : menurunkan lengan ke samping dan
menyilang tubuh sejauh mungkin
Sirkumduksi
menggerakkan lengan dg lingkaran
penuh(42.7)
*Rotasi dalam : dg siku fleksi, memutar bahu dg
menggerakkan lengan sampai ibu jari
menghadap ke dalam dan belakang.
*Rotasi luar : dg siku fleksi, menggerakkan
lengan sampai ibu jari ke atas dan
samping kepala (42.8)
•Fleksi : menaikkan lengan ke posisi di
samping tubuh ke depan ke posisi di atas
kepala
• Ekstensi : mengembalikan lengan ke
posisi di samping tubuh
• hiperekstensi : menggerakkan lengan ke
belakang tubuh, siku tetap lurus.
 PRONATION
Moving the bones of the forearm
downward.
 SUPINATION
Moving the bones of the forearm
upward.
Fleksi : menekuk siku shg lengan bawah
bergerak ke depan sendi bahu dan tangan
sejajar bahu.
Ekstensi : meluruskan siku dg menurunkan
tangan
Fleksi : menggerakkan telapak tangan ke sisi
bagian dalam lengan bawah.
Ekstensi : menggerakkan jari-jari sehingga jari
jari, tangan dan lengan bawah berada dlam arah
yang sama.
Hiperekstensi : membawa permukaan tangan
dorsal ke belakang sejauh mungkin.
Abduksi (fleksi radial): menekuk pergelangan tangan
miring (medial ke ibu jari
Adduksi (fleksi ulnar): menekuk pergelangan tangan
miring (lateral) ke arah lima jari.
Fleksi : membuat genggaman
Ekstensi : meluruskan jari-jari tangan
Hiperekstensi : menggerakkan jari-jari
tangan ke belakang sejauh mungkin.
Adduksi : merapatkan jari tangan
Abduksi : mereganggangkan jari-jari tangan yang
satu dg yang lain
Fleksi : menggerakkan ibu jari menyilang permukaan
telapak tangan
Ekstensi : menggerakkan ibu jari lurus menjauh dari
tangan
Abduksi : menjauhkan ibu jari ke samping
Adduksi : menggerakkan ibu jari ke depan tangan
Oposisi : menyentuh ibu jari ke setiap jari tangan yg sama
 Fleksi : menggerakkan
tungkai ke depan dan
atas
 Ekstensi :
menggerakkan kembali
ke samping tungkai yg
lain
 Hiperekstensi :
menggerakkan tungkai
ke belakang tubuh
 Abduksi :
menggerakkan
tungkai ke sampai
menjauhi tubuh
 Adduksi :
menggerakkan
tungkai kembali ke
posisi medial dan
melebihi jika mungkin.
 Rotasi luar : memutar
kaki dan tungkai
menjauhi tungkai lain
 Sirkumduksi :
GERAKAN KAKI
 EVERSION : memutar telapak kaki
ke samping luar.
 INVERSION: memutar telapak kaki
ke samping dalam
Dorsofleksi: menggerakkan kaki shg jari
kaki menekuk ke atas
Fleksi : menggerakkan tumit ke arah belakang
Paha
Ekstensi : mengembalikan tungkai ke lantai
Fleksi : melengkungkan jari kaki ke bawah
Ekstensi ; meluruskan jari kaki
Abduksi : meregangkan jari kaki satu dg yg lain
Adduksi : merapatkan kembali bersama-sama.
EVALUASI
 Observasi klien dalam melakukan rentang
gerak pada kedua ekstremitas dan
bandingkan dengan hasil pengkajian awal.
 Tanyakan mengenai kekuatan otot pada
ekstremitas yg sakit.
 Observasi sendi mll rentang gerak.
 Palpasi sendi slm latihan rentang gerak.
 Ukur rentang gerak.

More Related Content

Similar to Kebutuhan-Mobilisasii dan transfortasi pada lansia

Sendi, otot, & kelainan
Sendi, otot, & kelainanSendi, otot, & kelainan
Sendi, otot, & kelainan
windaherawati
 
Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2
cokordawahyu
 
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
Yulvi Hasrianti
 
Anatomi dan fisiologi tubuh manusia 4 & 5
Anatomi dan fisiologi tubuh manusia   4 & 5Anatomi dan fisiologi tubuh manusia   4 & 5
Anatomi dan fisiologi tubuh manusia 4 & 5
Zuzu Aja
 
Anatomi dan fisiologi tubuh manusia 6 a
Anatomi dan fisiologi tubuh manusia   6 aAnatomi dan fisiologi tubuh manusia   6 a
Anatomi dan fisiologi tubuh manusia 6 a
Zuzu Aja
 
Bab 4 sistem gerak
Bab 4 sistem gerakBab 4 sistem gerak
Bab 4 sistem gerak
MURDJOKO
 

Similar to Kebutuhan-Mobilisasii dan transfortasi pada lansia (20)

Sistem otot
Sistem ototSistem otot
Sistem otot
 
Prosedur ROM
Prosedur ROMProsedur ROM
Prosedur ROM
 
Pengantar Anatomi Fisiologi Manusia
Pengantar Anatomi Fisiologi ManusiaPengantar Anatomi Fisiologi Manusia
Pengantar Anatomi Fisiologi Manusia
 
stretching exercise
stretching exercisestretching exercise
stretching exercise
 
sistem gerak makhluk hidup (pertemuan 2)
 sistem gerak makhluk hidup (pertemuan 2)  sistem gerak makhluk hidup (pertemuan 2)
sistem gerak makhluk hidup (pertemuan 2)
 
Sendi, otot, & kelainan
Sendi, otot, & kelainanSendi, otot, & kelainan
Sendi, otot, & kelainan
 
Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2Check list pemeriksaan neurologi 2
Check list pemeriksaan neurologi 2
 
Myologi regio knee joint
Myologi regio knee jointMyologi regio knee joint
Myologi regio knee joint
 
DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE
DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALEDISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE
DISLOKASI ARTICULATIO GLENOHUMERALE
 
Range of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by VerarRange of motion ( ROM ) by Verar
Range of motion ( ROM ) by Verar
 
Range of motion AKPER PEMKAB MUNA
Range  of motion AKPER PEMKAB MUNARange  of motion AKPER PEMKAB MUNA
Range of motion AKPER PEMKAB MUNA
 
Pemeriksaan Lumbar Spine.pptx
Pemeriksaan Lumbar Spine.pptxPemeriksaan Lumbar Spine.pptx
Pemeriksaan Lumbar Spine.pptx
 
PPT_ADP_DISLOK.pptx
PPT_ADP_DISLOK.pptxPPT_ADP_DISLOK.pptx
PPT_ADP_DISLOK.pptx
 
Biologi modul 1 kb 4
Biologi modul 1 kb 4Biologi modul 1 kb 4
Biologi modul 1 kb 4
 
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
7. stretching exercise 2 (ext. inferior)
 
Jenis jenis sendi dan pergerakan
Jenis jenis sendi dan pergerakanJenis jenis sendi dan pergerakan
Jenis jenis sendi dan pergerakan
 
Anatomi dan fisiologi tubuh manusia 4 & 5
Anatomi dan fisiologi tubuh manusia   4 & 5Anatomi dan fisiologi tubuh manusia   4 & 5
Anatomi dan fisiologi tubuh manusia 4 & 5
 
Anatomi dan fisiologi tubuh manusia 6 a
Anatomi dan fisiologi tubuh manusia   6 aAnatomi dan fisiologi tubuh manusia   6 a
Anatomi dan fisiologi tubuh manusia 6 a
 
Pengantar anatomi fisiologi
Pengantar anatomi fisiologiPengantar anatomi fisiologi
Pengantar anatomi fisiologi
 
Bab 4 sistem gerak
Bab 4 sistem gerakBab 4 sistem gerak
Bab 4 sistem gerak
 

Recently uploaded

Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
cupulin
 

Recently uploaded (20)

Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMPBioteknologi Konvensional dan Modern  kelas 9 SMP
Bioteknologi Konvensional dan Modern kelas 9 SMP
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptxPPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
PPT PENDIDIKAN KELAS RANGKAP MODUL 3 KELOMPOK 3.pptx
 
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia pptMateri Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
Materi Asuransi Kesehatan di Indonesia ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi PerapotekanPembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
Pembahasan Soal Ujian Komprehensif Farmasi Perapotekan
 
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa  PemrogramanMateri Bab 6 Algoritma dan bahasa  Pemrograman
Materi Bab 6 Algoritma dan bahasa Pemrograman
 
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptxKegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
Kegiatan Komunitas Belajar dalam sekolah .pptx
 
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INDONESIA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptxAKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
AKSI NYATA DISIPLIN POSITIF MEMBUAT KEYAKINAN KELAS_11zon.pptx
 
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASARPPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
PPT BAHASA INDONESIA KELAS 1 SEKOLAH DASAR
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 

Kebutuhan-Mobilisasii dan transfortasi pada lansia

  • 1. ROM
  • 2. DEFINISI  MOBILISASI Kemampuan seseorang untuk bergerak dgn bebas.  IMOBILITAS Suatu keadaan ketika individu mengalami/berisiko mengalami keterbatasan gerak fisik (NANDA).
  • 3. TUJUAN MOBILISASI  Mengekspresikan emosi dengan gerakan non verbal.  Pertahanan diri  Pemenuhan kebutuhan dasar  Aktivitas hidup sehari-hari  Kegiatan rekreasi.
  • 4. JOINT MOBILITY  JOINT(SENDI): PERTEMUAN 2 TULANG.  OTOT YG MENEMPEL PD SENDI DKLPKN BDS PERGERAKAN.
  • 5. - Rentang Gerak – adalah jumlah maksimum gerakan yg mungkin dilakukan sendi pd salah satu dari tiga potongan tubuh (sagital, frontal dan transversal) -Tipe-  Aktif  Pasif
  • 6. Garis potongan pada tubuh Lateral  medial Superior Inferior Potongan sagital Potongan Transversal Potongan Frontal
  • 7.  Potongan Sagital  fleksi dan ekstensi (jari-jari tangan dan siku)  hiperekstensi (pinggul)  Potongan Frontal abduksi dan adduksi (lengan dan tungkai)  eversi dan inversi (kaki)  Potongan Transversal  pronasi dan supinasi (tangan)  rotasi internal dan eksternal (lutut)  dorsofleksi dan plantarfleksi (kaki)
  • 8. FAKTOR - FAKTOR yg MEMPENGARUHI MOBILITAS  PERTUMBUHAN & PERKEMBANGAN Umur&perkembangan memp. postur tubuh, proporsi tubuh, masa tubuh, pergerakan tubuh.  KESEHATAN FISIK Peny. congenital (Spina bifida, cerebral palsy) memp. fungsi motorik. Peny. system saraf (Parkinson, Multiple sclerosis, CVA) meny. kelumpuhan, spastic, flasid. Ggn musculoskeletal (fraktur, strain, dislokasi) meny. ggn mobilisasi. Peny. kronik (COPD, CHF, angina) meny. intoleran aktivitas.
  • 9.  KESEHATAN MENTAL Gangguan mental pada seseorang juga dapat mempengaruhi pola mobilitasnya. Contoh: ps depresi.  NUTRISI Malnutrisi menyebabkan kelemahan dan risiko terkena osteoporosis sedangkan obesitas juga dapat mengganggu pergerakan, postur tubuh dan keseimbangan.
  • 10. NILAI DAN PERILAKU Perilaku dan kesadaran seseorang akan kesehatan akan mempengaruhi kebiasaannya untuk berolahraga. FAKTOR EKSTERNAL Kebiasaan dalam keluarga, keuangan, suhu udara yang panas, fasilitas olahraga berpengaruh pada pola mobilitas seseorang.
  • 11. EFEK FISIOLOGIS IMMOBILITAS  METABOLIK Ggn laju metabolik: keseimbangan nitrogen negative, kehilangan berat badan, & penurunan massa otot (Long et al, 1993). Resorpsi tulang pd imobilisasi: jika ginjal tdk dapat berespon dgn baik maka terjadi hiperkalsemia (Holm, 1998). Ggn pencernaan: imobilisasi menyebabkan konstipasi.  KARDIOVASKULER hipotensi ortostatik krn penurunan aliran darah, trombus krn aliran darah vena melambat.  RESPIRATORI atelektasis, pneumonia hipostatik.
  • 12.  INTEGUMEN dekubitus pada kulit yg tertekan t.u pd penonjolan tulang.  MUSKULOSKELETAL atrofi, osteoporosis, fraktur patologis, kontraktur sendi: krn penurunan massa otot dan tdk digunakan.  ELIMINASI URINE batu ginjal: hiperkalsemia krn resorpsi tulang.
  • 13. EFEK PSIKOSOSIAL IMMOBIITAS  DEPRESI efek hospitalisasi&imobilisasi  PERUBAHAN PERILAKU dr penurut mjd membangkang  PERUBAHAN SILKUS TIDUR-BANGUN efek medikasi:analgesik, obat tidur, obat KV.  GANGGUAN KOPING penurunan kemampuan koping menyeb. Depresi, disorientasi, perub. Perilaku.
  • 14. PENGKAJIAN IMMOBILITAS  AKTIVITAS KLIEN riwayat keperawatan (penyebab imobilisasi, kapan mulai, sudah berapa lama, bagaimana pengaruh dalam kehidupan)  PX FISIK postur tubuh, penampilan, pergerakan sendi, keterbatasan gerak, kekuatan otot.
  • 15.  FAKTOR FISIOLOGIS 1. SISTEM METABOLIK Pengukuran antropometri, balance cairan, asupan makanan, pola eliminasi, kadar serum dan protein dlm darah, mengkaji proses penyembuhan luka. 2. SISTEM RESPIRATORI i: pergerakan dinding dada; au: suara nafas, crackles, mengi. 3. SISTEM KV memantau TD, evaluasi nadi apeks&perifer, obsv. tanda stasis vena (edema, penyembuhan luka buruk). 4. SISTEM MUSKULOSKELETAL rentang gerak 5. SISTEM INTEGUMEN mengkaji tanda2 kerusakan pd kulit (dekubitus) 6. SISTEM ELIMINASI balance cairan
  • 16.  FAKTOR PSIKOSOSIAL Obsv. perub. status emosional, perub. perilaku, perub. siklus tidur-bangun, perub. penggunaan koping pd klien.
  • 17. DIAGNOSA KEPERAWATAN  Kerusakan mobilitas fisik b.d penurunan rentang gerak; tirah baring; penurunan kekuatan.  Ketidakefektifan bersihan jalan nafas b.d. stasis sekresi paru; ketidaktepatan posisi tubuh.  Ketidakefektifan pola nafas b.d. penumpukan sekresi paru, penurunan pengembangan paru, ketidaktepatan posisi tubuh.  Gangguan pertukaran gas b.d. penumpukan sekresi paru, penurunan pengembangan paru.
  • 18.  Gangguan integritas kulit b.d. keterbatasan mobilisasi; tekanan permukaan kulit.  Gangguan eliminasi urine b.d. keterbatasan mobilisasi, retensi urine.  Inkontinensia total b.d. perubahan pola eliminasi; keterbatasan mobilisasi.  Ketidakefektifan koping individu b.d. pengurangan tingkat aktivitas; isolasi sosial.  Gangguan pola tidur b.d. keterbatasan mobilisasi; ketidaknyamanan.
  • 19.  Ketidakefektifan bersihan jalan nafas  Mengubah posisi klien tiap 2 jam utk memungkinkan area paru mengembang.  Melatih klien nafas dalam dan batuk efektif.  Memberikan fisioterapi dada.  Gangguan eliminasi urine  Memberikan hidrasi yg adekuat pd klien.  Memberikan diit tinggi serat.  Memantau balance cairan pd klien.
  • 20. FOKUS INTERVENSI KEPERAWATAN  Kerusakan mobilitas fisik  Memberikan latihan rentang gerak pasif/aktif pd klien  Memberikan program latihan aktivitas scr bertahap pd klien  Gangguan integritas kulit  Mengkaji kondisi kulit yg dibawah tubuh t.u pd penonjolan tulang.  Menjaga kebersihan dan paparan cairan pd kulit.  Memberikan pelembab pd kulit agar tdk kering.
  • 21. LATIHAN RENTANG GERAK  Flexion menggerakkan dagu menempel ke dada  Extension mengembalikan kepala ke posisi tegak  Hiperekstensi menekuk kepala ke belakang sejauh mungkin Fleksi lateral : memiringkan kepala sejauh mungkin ke arah setiap bahu Rotasi : memutar kepala sejauh mungkin dalam gerakan sirkuler
  • 22. *Abduksi : menaikan lengan ke posisi samping di atas kepala dg telapak tangan jauh dari kepala *Adduksi : menurunkan lengan ke samping dan menyilang tubuh sejauh mungkin Sirkumduksi menggerakkan lengan dg lingkaran penuh(42.7) *Rotasi dalam : dg siku fleksi, memutar bahu dg menggerakkan lengan sampai ibu jari menghadap ke dalam dan belakang. *Rotasi luar : dg siku fleksi, menggerakkan lengan sampai ibu jari ke atas dan samping kepala (42.8) •Fleksi : menaikkan lengan ke posisi di samping tubuh ke depan ke posisi di atas kepala • Ekstensi : mengembalikan lengan ke posisi di samping tubuh • hiperekstensi : menggerakkan lengan ke belakang tubuh, siku tetap lurus.
  • 23.  PRONATION Moving the bones of the forearm downward.  SUPINATION Moving the bones of the forearm upward. Fleksi : menekuk siku shg lengan bawah bergerak ke depan sendi bahu dan tangan sejajar bahu. Ekstensi : meluruskan siku dg menurunkan tangan Fleksi : menggerakkan telapak tangan ke sisi bagian dalam lengan bawah. Ekstensi : menggerakkan jari-jari sehingga jari jari, tangan dan lengan bawah berada dlam arah yang sama. Hiperekstensi : membawa permukaan tangan dorsal ke belakang sejauh mungkin.
  • 24. Abduksi (fleksi radial): menekuk pergelangan tangan miring (medial ke ibu jari Adduksi (fleksi ulnar): menekuk pergelangan tangan miring (lateral) ke arah lima jari. Fleksi : membuat genggaman Ekstensi : meluruskan jari-jari tangan Hiperekstensi : menggerakkan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin. Adduksi : merapatkan jari tangan Abduksi : mereganggangkan jari-jari tangan yang satu dg yang lain Fleksi : menggerakkan ibu jari menyilang permukaan telapak tangan Ekstensi : menggerakkan ibu jari lurus menjauh dari tangan Abduksi : menjauhkan ibu jari ke samping Adduksi : menggerakkan ibu jari ke depan tangan Oposisi : menyentuh ibu jari ke setiap jari tangan yg sama
  • 25.  Fleksi : menggerakkan tungkai ke depan dan atas  Ekstensi : menggerakkan kembali ke samping tungkai yg lain  Hiperekstensi : menggerakkan tungkai ke belakang tubuh  Abduksi : menggerakkan tungkai ke sampai menjauhi tubuh  Adduksi : menggerakkan tungkai kembali ke posisi medial dan melebihi jika mungkin.  Rotasi luar : memutar kaki dan tungkai menjauhi tungkai lain  Sirkumduksi : GERAKAN KAKI
  • 26.  EVERSION : memutar telapak kaki ke samping luar.  INVERSION: memutar telapak kaki ke samping dalam Dorsofleksi: menggerakkan kaki shg jari kaki menekuk ke atas Fleksi : menggerakkan tumit ke arah belakang Paha Ekstensi : mengembalikan tungkai ke lantai Fleksi : melengkungkan jari kaki ke bawah Ekstensi ; meluruskan jari kaki Abduksi : meregangkan jari kaki satu dg yg lain Adduksi : merapatkan kembali bersama-sama.
  • 27. EVALUASI  Observasi klien dalam melakukan rentang gerak pada kedua ekstremitas dan bandingkan dengan hasil pengkajian awal.  Tanyakan mengenai kekuatan otot pada ekstremitas yg sakit.  Observasi sendi mll rentang gerak.  Palpasi sendi slm latihan rentang gerak.  Ukur rentang gerak.