Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pengetahuan, termasuk definisi, tujuan, dan model konseptualnya. Manajemen pengetahuan bertujuan untuk menangkap, mengorganisir, dan mendistribusikan pengetahuan di seluruh organisasi guna meningkatkan kinerja dan keunggulan kompetitif. Model konseptualnya melibatkan proses penciptaan pengetahuan individual dan organisasi melalui sosialisasi, eksternalisasi, internalis
Dokumen tersebut membahas tentang penangkapan pengetahuan tacit pada tingkat individu, kelompok, dan organisasi. Beberapa teknik yang disebutkan untuk menangkap pengetahuan tacit meliputi wawancara terstruktur, cerita, belajar dengan diberitahukan, belajar dengan observasi, serta grafting, vicarious learning, dan proses inferensial untuk penangkapan pengetahuan pada tingkat organisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengetahuan manajemen, terutama berbagi pengetahuan dan komunitas praktek. Ia menjelaskan sifat sosial dari pengetahuan dan analisis jaringan sosial. Dokumen ini juga membahas berbagai jenis komunitas praktek, peran dan tanggung jawab anggotanya, serta penghalang bagi berbagi pengetahuan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pengetahuan, termasuk definisi, tujuan, dan model konseptualnya. Manajemen pengetahuan bertujuan untuk menangkap, mengorganisir, dan mendistribusikan pengetahuan di seluruh organisasi guna meningkatkan kinerja dan keunggulan kompetitif. Model konseptualnya melibatkan proses penciptaan pengetahuan individual dan organisasi melalui sosialisasi, eksternalisasi, internalis
Dokumen tersebut membahas tentang penangkapan pengetahuan tacit pada tingkat individu, kelompok, dan organisasi. Beberapa teknik yang disebutkan untuk menangkap pengetahuan tacit meliputi wawancara terstruktur, cerita, belajar dengan diberitahukan, belajar dengan observasi, serta grafting, vicarious learning, dan proses inferensial untuk penangkapan pengetahuan pada tingkat organisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengetahuan manajemen, terutama berbagi pengetahuan dan komunitas praktek. Ia menjelaskan sifat sosial dari pengetahuan dan analisis jaringan sosial. Dokumen ini juga membahas berbagai jenis komunitas praktek, peran dan tanggung jawab anggotanya, serta penghalang bagi berbagi pengetahuan.
Buku ini membahas penerapan knowledge management pada organisasi, meliputi pengertian knowledge dan knowledge management, sistem pakar, penerapan knowledge management di organisasi, proses penciptaan knowledge, model sistem knowledge management, dan analisis organisasi melalui model 7-S McKinsey. Dokumen ini juga menjelaskan metode coding berdasarkan potensi knowledge di organisasi dan bagaimana mengelola knowledge di organisasi.
Resume Buku Knowledge Management and E-Learningprincesskemala
Tugas rangkuman membahas hubungan antara manajemen pengetahuan dan e-learning. Bab-babnya menjelaskan bagaimana e-learning dapat mendukung pengembangan pengetahuan organisasi, bagaimana universitas besar dapat melibatkan mahasiswa dewasa untuk berkontribusi pada pengetahuan akademi, dan bagaimana tren global memengaruhi manajemen pengetahuan dan e-learning. Studi kasus menunjukkan bagaimana pendekatan berbasis kinerja dapat mening
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pengelolaan pengetahuan, termasuk definisi, tujuan, kategori, dan manfaatnya. Sistem pengelolaan pengetahuan bertujuan untuk mengidentifikasi, menciptakan, menyebarkan, dan memanfaatkan pengetahuan agar dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan dan pencapaian tujuan organisasi. Ada dua kategori pengetahuan yaitu eksplisit dan tersirat, yang
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penerapan knowledge management di Bagian Ekonomi Setda Kabupaten Natuna guna meningkatkan kinerja pegawai.
2. Knowledge management dipandang penting karena dapat meningkatkan kompetensi sumber daya manusia sebagai aset organisasi.
3. Dokumen tersebut menjelaskan teori-teori knowledge management dan langkah penerapannya di organisasi."
Ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat atau kurang:
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi organisasi, termasuk definisi organisasi dan anatomi serta pembagian organisasi menjadi organisasi formal dan informal. Juga dibahas mengenai fenomena kehidupan organisasi, manajemen di era informasi, peluang pengembangan organisasi, serta prinsip kerjasama dan organisasi dalam Islam.
BAB 4 membahaskan pengurusan maklumat dan literasi maklumat, termasuk definisi dan konsep literasi maklumat, proses pengurusan pengetahuan, dan pentingnya pembelajaran sepanjang hayat untuk meningkatkan pengetahuan seseorang.
SISTEM INFORMASI PENGELOLA PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYA PADA SEKRETARIAT JENDE...AzhyqaRereanticaMart
Manajemen pengetahuan adalah penerapan manajemen baru yang dikembangkan untuk mengoptimalkan nilai-nilai organisasi dengan membantu personil untuk melakukan inovasi dan adaptasi untuk perubahan. Dengan manajemen pengetahuan, organisasi dapat memberdayakan tujuan untuk meraih kinerja organisasi yang tinggi. Perkembangan teknologi terutama dalam informasi juga sebagai alat untuk melakukan manajemen pengetahuan berbasis platform infrastruktur, aplikasi dan solusi mitra. Tantangan bagi organisasi adalah bagaimana membangun infrastruktur manajemen pengetahuan yang komprehensif dan keberlanjutan untuk memenuhi kebutuhan organisasi.
Kata Kunci: Manajemen Pengetahuan. Sistem Pengelolaan Informasi.
Pengetahuan semakin diakui sebagai keharusan strategis baru untuk sebuah organisasi. Paradigma yang tidak bisa dipungkiri adalah bahwa pengetahuan merupakan sebuah kekuatan. Oleh karena itu, kita harus menyimpannya, kemudian menjaganya agar kita bisa terus memperoleh manfaat untuk diri kita sendiri. Sekarang ini, pengetahuan masih dianggap kekuatan―sebuah kekuatan yang sangat besar pada kenyataannya―tetapi pemahaman sudah sangat berubah, terutama dari sudut pandang organisasi.
Dokumen tersebut membahas pengelolaan air berbasis masyarakat, termasuk definisi, karakteristik, prasyarat, peran pemerintah, upaya peningkatan kapasitas, bentuk dukungan, alasan pendekatan berbasis masyarakat diperlukan, prinsip-prinsip kebijakan, variasi implementasi, dan contoh proyek.
State of the World's Cities 2012/2013. Prosperity of Cities.Oswar Mungkasa
1) The document is a report titled "State of the World's Cities 2012/2013: Prosperity of Cities" published by UN-Habitat.
2) It advocates shifting from a narrow focus on economic growth to a broader concept of urban prosperity that includes quality of life, infrastructure, equity, and environmental sustainability.
3) The report introduces a new tool, the City Prosperity Index, and conceptual matrix called the Wheel of Prosperity to help measure and guide policies toward urban prosperity.
Buku ini membahas penerapan knowledge management pada organisasi, meliputi pengertian knowledge dan knowledge management, sistem pakar, penerapan knowledge management di organisasi, proses penciptaan knowledge, model sistem knowledge management, dan analisis organisasi melalui model 7-S McKinsey. Dokumen ini juga menjelaskan metode coding berdasarkan potensi knowledge di organisasi dan bagaimana mengelola knowledge di organisasi.
Resume Buku Knowledge Management and E-Learningprincesskemala
Tugas rangkuman membahas hubungan antara manajemen pengetahuan dan e-learning. Bab-babnya menjelaskan bagaimana e-learning dapat mendukung pengembangan pengetahuan organisasi, bagaimana universitas besar dapat melibatkan mahasiswa dewasa untuk berkontribusi pada pengetahuan akademi, dan bagaimana tren global memengaruhi manajemen pengetahuan dan e-learning. Studi kasus menunjukkan bagaimana pendekatan berbasis kinerja dapat mening
Dokumen tersebut membahas tentang sistem pengelolaan pengetahuan, termasuk definisi, tujuan, kategori, dan manfaatnya. Sistem pengelolaan pengetahuan bertujuan untuk mengidentifikasi, menciptakan, menyebarkan, dan memanfaatkan pengetahuan agar dapat dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan dan pencapaian tujuan organisasi. Ada dua kategori pengetahuan yaitu eksplisit dan tersirat, yang
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang penerapan knowledge management di Bagian Ekonomi Setda Kabupaten Natuna guna meningkatkan kinerja pegawai.
2. Knowledge management dipandang penting karena dapat meningkatkan kompetensi sumber daya manusia sebagai aset organisasi.
3. Dokumen tersebut menjelaskan teori-teori knowledge management dan langkah penerapannya di organisasi."
Ringkasan dokumen tersebut dalam 3 kalimat atau kurang:
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi organisasi, termasuk definisi organisasi dan anatomi serta pembagian organisasi menjadi organisasi formal dan informal. Juga dibahas mengenai fenomena kehidupan organisasi, manajemen di era informasi, peluang pengembangan organisasi, serta prinsip kerjasama dan organisasi dalam Islam.
BAB 4 membahaskan pengurusan maklumat dan literasi maklumat, termasuk definisi dan konsep literasi maklumat, proses pengurusan pengetahuan, dan pentingnya pembelajaran sepanjang hayat untuk meningkatkan pengetahuan seseorang.
SISTEM INFORMASI PENGELOLA PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYA PADA SEKRETARIAT JENDE...AzhyqaRereanticaMart
Manajemen pengetahuan adalah penerapan manajemen baru yang dikembangkan untuk mengoptimalkan nilai-nilai organisasi dengan membantu personil untuk melakukan inovasi dan adaptasi untuk perubahan. Dengan manajemen pengetahuan, organisasi dapat memberdayakan tujuan untuk meraih kinerja organisasi yang tinggi. Perkembangan teknologi terutama dalam informasi juga sebagai alat untuk melakukan manajemen pengetahuan berbasis platform infrastruktur, aplikasi dan solusi mitra. Tantangan bagi organisasi adalah bagaimana membangun infrastruktur manajemen pengetahuan yang komprehensif dan keberlanjutan untuk memenuhi kebutuhan organisasi.
Kata Kunci: Manajemen Pengetahuan. Sistem Pengelolaan Informasi.
Pengetahuan semakin diakui sebagai keharusan strategis baru untuk sebuah organisasi. Paradigma yang tidak bisa dipungkiri adalah bahwa pengetahuan merupakan sebuah kekuatan. Oleh karena itu, kita harus menyimpannya, kemudian menjaganya agar kita bisa terus memperoleh manfaat untuk diri kita sendiri. Sekarang ini, pengetahuan masih dianggap kekuatan―sebuah kekuatan yang sangat besar pada kenyataannya―tetapi pemahaman sudah sangat berubah, terutama dari sudut pandang organisasi.
Dokumen tersebut membahas pengelolaan air berbasis masyarakat, termasuk definisi, karakteristik, prasyarat, peran pemerintah, upaya peningkatan kapasitas, bentuk dukungan, alasan pendekatan berbasis masyarakat diperlukan, prinsip-prinsip kebijakan, variasi implementasi, dan contoh proyek.
State of the World's Cities 2012/2013. Prosperity of Cities.Oswar Mungkasa
1) The document is a report titled "State of the World's Cities 2012/2013: Prosperity of Cities" published by UN-Habitat.
2) It advocates shifting from a narrow focus on economic growth to a broader concept of urban prosperity that includes quality of life, infrastructure, equity, and environmental sustainability.
3) The report introduces a new tool, the City Prosperity Index, and conceptual matrix called the Wheel of Prosperity to help measure and guide policies toward urban prosperity.
Hak Atas Air. Percik Edisi III Tahun 2010 Bagian PertamaOswar Mungkasa
Majalah Air Minum dan Penyehatan Lingkungan yang diterbitkan oleh Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan. Kali ini dengan edisi Air sebagai Hak asasi
Getting started on the PBB reform agenda in Indonesia – a practical outline o...Oswar Mungkasa
The document outlines a 5-phase process for developing a performance budgeting framework in Indonesia, with Phase 1 involving 6 steps to set up a performance monitoring regime, including defining outcomes and programs, selecting indicators, specifying targets, and reporting. It provides examples from Australia of how to implement these steps in practice and highlights the importance of planning operational flexibilities and accountability arrangements after the initial performance framework is established.
Praktek Terbaik untuk Inovasi Pemenuhan Pelayanan Publik PerkotaanOswar Mungkasa
tanpa sumber penulis, disampaikan pada Seminar nasional Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (KSPN). Mewujudkan Kota Masa Depan Indonesia. Jakarta 13 Desember 2012
Pengalaman Pelaksanaan SANIMAS RW I Lingkungan Balongcok Kelurahan Balongsari...Oswar Mungkasa
Bahan disampaikan oleh Riani (KSM Sanimas Balong Asri) dalam Seminar SANIMAS bertema Pengarusutamaan Pendekatan Sanitasi oleh masyarakat (SANIMAS): Pembelajaran dari Pengalaman.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dan proses manajemen pengetahuan perusahaan, termasuk jenis-jenis pengetahuan, aset intelektual, penciptaan pengetahuan, teknologi pendukung, dan pengukuran efektivitasnya. Manajemen pengetahuan bertujuan untuk mengidentifikasi, menyebarkan, dan menerapkan pengetahuan penting di dalam organisasi guna meningkatkan kinerja perusahaan.
Artikel ilmiah sistem pengelola dan pengetahuanMilaAryanti1
Teks ini membahas sistem manajemen pengetahuan dan pentingnya pengetahuan bagi suatu perusahaan. Ia menjelaskan tentang manajemen pengetahuan, sistem manajemen pengetahuan, dan tipe-tipe sistem manajemen pengetahuan seperti sistem manajemen pengetahuan keseluruhan perusahaan dan sistem kerja pengetahuan. Teks ini juga membahas tentang siklus manajemen pengetahuan dan faktor-faktor penting dalam implementasi manajemen pengetah
SISTEM INFORMASI PENGELOLA PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYASitiAisyahMaudina
Manajemen pengetahuan (knowledge management) ialah suatu rangkaian kegiatan yang digunakan oleh organisasi atau perusahaan untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali, diketahui, dan dipelajari di dalam organisasi. Kegiatan ini biasanya terkait dengan objektif organisasi dan ditujukan untuk mencapai suatu hasil tertentu seperti pengetahuan bersama, peningkatan kinerja, keunggulan kompetitif, atau tingkat inovasi yang lebih tinggi.
Mata kuliah ini membahas pengertian pengetahuan eksplisit dan tacit, jenis-jenis pengetahuan yang dibagikan melalui proses knowledge sharing seperti best practice, professional knowledge, dan know-who, serta model SECI untuk menjelaskan proses konversi antara pengetahuan eksplisit dan tacit.
Dokumen tersebut membahas pengertian pengetahuan eksplisit dan tacit. Pengetahuan eksplisit adalah pengetahuan yang dapat diungkapkan secara langsung, sementara pengetahuan tacit bersifat personal dan sulit diungkapkan. Dokumen tersebut juga menjelaskan proses knowledge sharing dan contoh-contoh pengetahuan yang dibagikan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pengetahuan yang merupakan proses menciptakan, memperoleh, berbagi, dan menggunakan pengetahuan untuk meningkatkan pembelajaran dan kinerja organisasi. Ada dua pendekatan strategi manajemen pengetahuan yaitu kodifikasi dan personalisasi pengetahuan. Tantangan utama adalah mengubah pengetahuan tersirat menjadi tersurat.
Dokumen tersebut membahas mengenai inisiatif mengimplementasikan knowledge management di PT. Materi dibagi menjadi 4 bagian yang membahas tentang pentingnya mengelola pengetahuan di perusahaan, implementasi knowledge management, contoh perusahaan yang menerapkan, serta relevansi penerapan di perguruan tinggi. Dokumen ini juga menjelaskan proses knowledge management melalui konsep SECI dan Ba.
Dokumen tersebut membahas tentang fasilitasi. Menurut sumber yang dikutip, fasilitasi didefinisikan sebagai falsafah, keterampilan, proses, dan profesi yang bertujuan untuk memfasilitasi kelompok agar dapat bekerja sama dan mengambil keputusan bersama. Fasilitasi bertujuan untuk memaksimalkan potensi kelompok melalui proses diskusi terstruktur.
Menjadikan manajemen pengetahuan_sebagai....by_b._elnath_aldiwww.didiarsandi.com
Teks tersebut membahas tentang manajemen pengetahuan sebagai keunggulan kompetitif perusahaan. Ia menjelaskan perkembangan konsep manajemen pengetahuan, pentingnya pengetahuan bagi organisasi untuk meningkatkan daya saing, serta strategi berbasis pengetahuan untuk membangun keunggulan kompetitif.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang sistem manajemen pengetahuan dan bagaimana pentingnya pengelolaan pengetahuan dalam organisasi.
2. Ada beberapa komponen utama dalam manajemen pengetahuan yaitu perolehan, penyimpanan, penyebaran, penerapan, dan pembangunan modal organisasi.
3. Manajemen pengetahuan bertujuan untuk memaksimalkan pengetahuan organisasi agar dap
Jelaskan apa yang dimaksud dengan knowledge management?
Dari dua pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa KM adalah tentang bagaimana sebuah organisasi berjalan secara efektif dengan mengaplikasikan aset pengetahuan. Semua jenis orgaisasi harus mengelola pengetahuan jika ingin mencapai tujuannya.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen pengetahuan dan pentingnya memanfaatkan pengetahuan formal dan informal dalam organisasi, baik pengetahuan eksplisit maupun pengetahuan tersirat. Dokumen tersebut juga menjelaskan implikasi perbedaan pengetahuan tersebut bagi manajemen dan pentingnya berbagi pengetahuan serta peran komunitas pengetahuan dalam organisasi.
FAQ KM untuk Organisasi Masyarakat Sipil memberikan ringkasan singkat tentang Knowledge Management (KM) untuk organisasi masyarakat sipil. Dokumen ini berisi 19 pertanyaan dan jawaban tentang konsep-konsep dasar KM seperti informasi, data, pengetahuan, manajemen pengetahuan, proses SECI, best practice, dan coaching KM.
Similar to Pengelolaan pengetahuan: Upaya Meningkatkan Kinerja melalui Pemanfaatan Data dan Informasi (20)
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganOswar Mungkasa
Dokumen tersebut membahas tentang permukiman dan ketahanan pangan di Indonesia, termasuk masalah konversi lahan pertanian menjadi non-pertanian, faktor penyebabnya, dan solusi untuk mengatasinya seperti komitmen pemerintah, pembenahan data, penegakan hukum, insentif, penataan ruang, dan konsep bank tanah dan konsolidasi tanah."
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Oswar Mungkasa
perkotaan mengalami banyak masalah disebabkan demikian intensifnya penggunaan moda kendaraan bermotor. sudah saatnya melirik alternatif lain yang lebih berkelanjutan yaitu moda berjalan kaki dan bersepeda
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Oswar Mungkasa
Tata kelola kolaboratif dalam pengembangan wilayah berkelanjutan memerlukan kepemimpinan bersama yang mampu meningkatkan kesadaran, memobilisasi, membingkai masalah, dan mengkoordinasi pemangku kepentingan untuk merumuskan strategi bersama. Keterampilan penting pemimpin antara lain menarik perhatian, membangun kepercayaan, dan merumuskan visi bersama.
selama ini skema yang diperkenalkan adalah 3 R (Reuse, Reduce Recycle) kemudian dengan berkembangnya konsep ekonomi sirkuler maka berkembang pula skema lebih baru yang dikenal sebagai upcycling.
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Oswar Mungkasa
The implementation of green infrastructure (GI) in Indonesia accelerated by public awareness of the importance of conservation of natural resources and ecosystems. One of the Indonesian government’s efforts to apply the principles of GI in urban areas in a structured and massive manner is through the Green City Development Program (P2KH) Ministry of Public Works and Public Housing (PUPR). The approach taken is Green Planning and Design, Green Open Space, Green Energy, Green Water, Green Waste, Green Building, Green Transportation, Green Community. The city that is the case study for discussion is Jakarta. Jakarta Smart City, Green Buildings, Urban Agriculture, and Child Friendly Integrated Public Space (RPTRA) are programs that successfully implemented. The implementation GI program easily accepted if based on the community.
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Oswar Mungkasa
Makalah ini membahas tata kelola kolaboratif dalam pelaksanaan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia. Tata kelola kolaboratif melibatkan kolaborasi antara pemerintah dan pemangku kepentingan non-pemerintah dalam penyusunan kebijakan. Namun hasil penelitian menunjukkan penerapan tata kelola kolaboratif dalam pelaksanaan TPB di Indonesia belum optimal karena keterlibatan pemangku kepentingan masih
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAOswar Mungkasa
Dokumen ini membahas tentang optimalisasi peran, fungsi, dan pelayanan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP-TAPERA) untuk penerima manfaat paska. Dokumen ini menjelaskan beberapa fakta tentang BP-TAPERA, isu-isu yang dihadapi seperti dualisme sumber dana perumahan dan ketersediaan data, serta memberikan saran seperti pengembangan grand design pembiayaan perumahan dan penerapan tata kelola kolaboratif yang
Tata kelola kolaboratif merupakan paradigma baru dalam administrasi publik yang menekankan pada kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan. Tata kelola kolaboratif muncul seiring pergeseran dari paradigma Old Public Administration ke New Public Management yang memberikan peran lebih besar kepada pemangku kepentingan non-pemerintah. Prinsip utama tata kelola kolaboratif adalah melibatkan berbagai pem
Kolaborasi multi-pemangku kepentingan membutuhkan katalis untuk berjalan efektif. Dokumen menjelaskan enam katalis utama yaitu strategi bersama, kejelasan tujuan, inklusivitas luas, pertanggungjawaban yang disetujui, penyelenggaraan bersama, dan inovasi mudah diadaptasi. Katalis-katalis ini mencakup aspek-aspek seperti perencanaan bersama, keterlibatan seluruh pemangku
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...Oswar Mungkasa
Skema bekerja dari rumah (WFH) merupakan bagian dari konsep bekerja jarak jauh yang telah dikenal sejak tahun 1970-an. Walaupun demikian, konsep ini biasanya diterapkan dalam kondisi normal dan bukan karena pandemi seperti saat ini. Makalah ini membahas sejarah, konsep, dan perkembangan terkini dari bekerja jarak jauh serta langkah yang perlu dilakukan oleh berbagai pihak untuk menerapkan ske
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...Oswar Mungkasa
1) Jakarta took several steps to respond to COVID-19 including closing public spaces in March, establishing a task force, and implementing large-scale social restrictions (PSBB) in April including limiting gatherings and transport.
2) Lessons learned include the need for improved metropolitan governance and collaborative partnerships between different levels of government and stakeholders. Effective communication is also key.
3) Looking ahead, Jakarta aims to establish a new normal with an emphasis on social capital, digital shift, healthy lifestyles, improved data systems, and a focus on recovery.
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...Oswar Mungkasa
Dokumen ini membahas tentang latar belakang dan tugas Koordinator Ketahanan Kota Jakarta. Jakarta terpilih bergabung dalam jejaring 100 Resilient Cities pada 2016 untuk mengembangkan strategi ketahanan kota. Koordinator ditunjuk untuk memfasilitasi penyusunan strategi ketahanan dan mengoordinasikan pelaksanaannya hingga 2019.
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaOswar Mungkasa
Collaborative approach in solving issues of Jakarta to build resilience
Oswar Mungkasa (Former Chief Resilient Officer of Jakarta 100 Resilient Cities Program)
Advocacy Forum on Giving Inputs to the Implementation of the New Urban Agenda in Myanmar - CORDAID Yangon, 22nd January 2020
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiOswar Mungkasa
Tulisan ini disiapkan untuk memeriahkan ajang NTU (Nugroho Tri Utomo) Writing Contest for Water and Sanitation 2019 bertema Menuntaskan Akses Sanitasi dan Air Minum Aman Berkelanjutan 2024 yang diselenggarakan oleh Jejaring Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL).
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Pengelolaan pengetahuan: Upaya Meningkatkan Kinerja melalui Pemanfaatan Data dan Informasi
1. Pengelolaan Pengetahuan:
Upaya Meningkatkan Kinerja melalui
Pemanfaatan Data dan Informasi
The basic economic resource is no longer capital, nor natural resources, not labor. It is and will be
knowledge.... (Peter Drucker)
Saat ini telah sering kita dengar tentang istilah knowledge management atau pengelolaan pengetahuan.
Sebenarnya konsep ini telah dikenal sudah cukup lama, namun baru beberapa tahun terakhir kemudian
menjadi demikian populer. Menjadi menarik untuk mengetahui lebih dalam tentang konsep ini. Syukur kalau
bisa kita terapkan paling tidak di unit masing-masing. Tulisan berikut menyajikan secara ringkas beberapa hal
penting terkait dengan manajemen pengetahuan
Apa Itu Pengetahuan?
Pengetahuan dalam konteks ini diartikan sebagai sumber daya artifisial yang berbeda dari tenaga kerja, sumber
daya alam dan modal. Pengetahuan adalah gabungan dari nilai, konteks, dan pengalaman dari sebuah
informasi yang kemudian oleh seseorang berdasarkan kapasitas, kapabilitas dan pengalamannya diolah
menjadi suatu sumber daya baru bagi upaya pengambilan keputusan. Jadi sebenarnya pengetahuan merupakan
ujung dari sebuah proses yang dimulai dari data, lalu informasi dan pada akhirnya menjadi pengetahuan.
Lalu apa perbedaan antara data, informasi dan kemudian akhirnya menjadi pengetahuan? Data adalah ukuran
atau hasil observasi dalam bentuk teks, numerik, grafik, kartografik, naratif atau audiovisual. Ada juga yang
menyatakannya sebagai simbol yang dihasilkan dari angka, fakta dan kuantitas. Sementara informasi
merupakan data mentah yang telah diverifikasi supaya akurat dan memiliki kepastian waktu, terorganisir, dan
memiliki tujuan. Informasi merupakan hasil proses dari data. Data telah diberi makna khusus. Informasi
disajikan dalam bentuk konteks kalimat yang memiliki makna, relevan dan meningkatkan pemahaman dalam
suatu hal.
Dalam konsep pengelolaan pengetahuan, pengetahuan dipahami sebagai wawasan dan pengalaman yang
dimiliki sesorang (tacit knowledge) atau diketahui umum (explicit knowledge) yang memberikan kemampuan
untuk merubah data dan informasi menjadi pijakan pengambilan keputusan.
Di lain pihak, dapat juga disimpulkan bahwa (i) informasi berhubungan dengan penggambaran, definisi, atau
perspektif (apa, siapa, kapan, dimana); (ii) pengetahuan terdiri dari strategi, latihan, metode, atau pendekatan
(bagaimana); (iii) kebijakan merupakan prinsip, moral (mengapa).
Sebagai ilustrasi. Angka 24 tidak mempunyai makna selain sekedar angka. Ini yang disebut data. Tetapi 24%
ini mempunyai makna 24 terhadap 100. Ini disebut informasi. Sementara berdasarkan pemahaman dan
pengalaman maka seseorang dapat mengatakan 24% tersebut sebagai cukup memadai, kurang atau lebih.
Pengetahuan dapat dibedakan berdasar prosesnya, yaitu pengetahuan implisit (tacit knowledge) yang
bersumber dari pengalaman sendiri dan bukan sumber tertulis. Pengetahuan jenis ini susah dijabarkan dengan
kata-kata. Istilah gampangnya, apa yang ada di otak manusia susah untuk diucapkan di mulut. Menurut
Michael Polanyi, “Knowing more than saying”, kita mengetahui lebih banyak dari pada yang diucapkan.
Sementara pengetahuan implisit dapat berasal dari hasil diskusi, pertemuan rutin, atau pengamatan sekeliling
dan berbentuk know-how, pengalaman, keterampilan, pemahaman, maupun rules of thumb. Pengetahuan
eksplisit (explicit knowledge) yang diperoleh dari melihat, mendengar dan membaca literatur atau sumber
2. tertulis lainnya. Sumber pengetahuan eksplisit diantaranya buku, standar operasional pekerjaan, situs, bahan
publikasi dan lainnya.
Pengertian Manajemen Pengetahuan
Manajemen pengetahuan diartikan sebagai suatu upaya/kegiatan terkait perencanaan, pengorganisasian,
penggiatan dan pengendalian untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan
pengetahuan agar diketahui, dipelajari, dimengerti sehingga dapat dimanfaatkan untuk menyusun kebijakan,
rencana atau program. Manajemen pengetahuan dapat berarti pula sebagai mengelola kompetensi yang berada
di dalam suatu organisasi dan mendorongnya untuk berkembang.
Penting dicatat, terjadi kesalahkaprahan selama ini bahwa definisi manajemen pengetahuan sama sekali tidak
berbicara tentang teknologi walaupun seringkali difasilitasi oleh teknologi komputer. Jadi teknologi itu sendiri
bukan manajemen pengetahuan.
Hakekat dan Pentingnya Manajemen
Pengetahuan
Hakekat manajemen pengetahuan adalah
memahami bahwa modal intelektual adalah
sumber daya yang tidak dapat habis, bahkan dapat
dikembangkan tanpa batas. Dapat juga berarti
upaya menghargai kekayaan yang tidak kasat mata
lebih dari pada yang nampak. Dengan demikian
manajemen pengetahuan dapat membantu
individu/ kelompok dalam suatu organisasi untuk
meningkatkan efektifitas waktu dan beban kerja
melalui langkah berbagi wawasan dan pengalaman.
Selain itu, dapat membantu suatu organisasi untuk
beradaptasi terhadap perubahan lingkungan.
Bagi sebuah organisasi, mengelola pengetahuan
menjadi suatu keniscayaan untuk (i) mengetahui
kekuatan (dan penempatan) seluruh SDM, (ii)
memanfaatkan kembali pengetahuan yang sudah
ada (ditemukan) alias tidak perlu mengulang
proses kegagalan, (iii) mempercepat proses
penciptaan pengetahuan baru dari pengetahuan
yang ada, dan (iv) menjaga pergerakan organisasi
tetap stabil meskipun terjadi arus keluar-masuk
SDM
Walaupun selalu didengungkan bahwa pengelolaan
pengetahuan penting bagi setiap organisasi, tetapi
sebenarnya setiap orang lah yang harus mengelola
pengetahuan mereka sendiri, karena yang paling
berkepentingan mendapatkan manfaat dari
pengelolaan pengetahuan itu adalah individu.
Spiral Pengetahuan
Pengelolaan pengetahuan tidak terlepas dari sebuah nama yaitu Ikujiro Nonaka dengan bukunya The Knowledge-
Creating Company. Ikujiro Nonaka membuat formulasi yang terkenal dengan sebutan SECI atau Knowledge
3. Spiral. Konsepnya bahwa dalam siklus perjalanan kehidupan kita, pengetahuan itu mengalami proses yang kalau
digambarkan berbentuk spiral. Proses itu disebut dengan Socialization – Externalization – Combination –
Internalization (SECI).
Proses eksternalisasi (externalization),
yaitu mengubah tacit knowledge yang
kita miliki menjadi explicit knowledge.
Bisa dengan menuliskan know-how dan
pengalaman yang kita dapatkan dalam
bentuk tulisan artikel atau bahkan buku
apabila perlu. Dan tulisan-tulisan
tersebut akan sangat bermanfaat bagi
orang lain yang sedang memerlukannya.
Sementara proses kombinasi
(combination) adalah memanfaatkan
explicit knowledge yang ada untuk kita
implementasikan menjadi explicit
knowledge lain. Proses ini sangat
berguna untuk meningkatkan
keterampilan dan produktifitas diri
sendiri. Kita bisa menghubungkan dan
mengkombinasikan explicit knowledge
yang ada menjadi explicit knowledge baru yang lebih bermanfaat. Selanjutnya proses internalisasi (internalization)
berupa upaya mengubah explicit knowledge sebagai inspirasi datangnya tacit knowledge. Dari keempat proses
yang ada, mungkin hanya inilah yang telah kita lakukan. Bahasa lainnya adalah learning by doing. Dengan referensi
dari manual dan buku yang ada, kita menemukan pengalaman baru, pemahaman baru dan know-how baru yang
mungkin tidak didapatkan dari buku tersebut.
Sebagai proses terakhir sosialisasi (socialization), yakni mengubah tacit knowledge ke tacit knowledge lain. Ini
adalah hal yang juga terkadang sering kita lupakan. Kita tidak manfaatkan keberadaan kita pada suatu pekerjaan
untuk belajar dari orang lain, yang mungkin lebih berpengalaman.
Proses ini membuat pengetahuan kita terasah dan juga penting untuk peningkatan diri sendiri. Yang tentu saja ini
nanti akan berputar pada proses pertama yaitu eksternalisasi. Semakin sukses kita menjalani proses perolehan tacit
knowledge baru, semakin banyak explicit knowledge yang berhasil kita produksi pada proses eksternalisasi
(Wahono, 2005).
Tahapan Pengembangan
Amrit Tiwana mengusulkan empat tahap dengan 10 langkah dalam membangun sebuah manajemen pengetahuan
secara organisasional. Tahap pertama berupa pemetaan kondisi saat ini. Diikuti dengan tahap kedua yaitu
menganalisis, mendesain dan mengembangkan sistem. Langkah pertama,melakukan analisis infrastruktur yang ada,
kemudian menentukan langkah kongkrit untuk membangun system manajemen pengetahuan. Tahapan berikutnya
adalah penyebaran pengetahuan. Ditutup dengan evaluasi kinerja.
Tahapan Pengembangan Manajemen Pengetahuan.
Tahap 1: Evaluasi Kondisi.
Langkah 1: Analisis kondisi saat ini. Langkah 2: Menyelaraskan manajemen pengetahuan dan strategi bisnis.
Tahap 2: Analisis, Desain dan Pengembangan Sistem Manajemen Pengetahuan. Langkah 3: Mendesain bentuk
manajemen pengetahuan dan memadukan kedalam sistem yang ada. Langkah 4: Memetakan dan menganalisis
pengetahuan yang ada. Langkah 5: Mendesain kelompok manajemen pengetahuan. Langkah 6: Menyusun cetak
biru manajemen pengetahuan. Langkah 7: Mengembangkan sistem manajemen pengetahuan
4. Tahap 3: Penyebaran
Langkah 8: Penyebaran menggunakan metodologi tertentu Langkah 9: Merubah manajemen, budaya, desain
struktur penghargaan, dan memilih penanggungjawab
Tahap 4: Evaluasi Kinerja
Langkah 10: Mengukur hasil manajemen pengetahuan, merancang alat ROI dan mengevaluasi kinerja system
Keberhasilan Manajemen Pengetahuan
Birkinsaw menggarisbawahi tiga kenyataan yang sangat mempengaruhi berhasil-tidaknya manajemen pengetahuan.
Pertama, penerapannya tidak hanya menghasilkan pengetahuan baru tetapi juga mendaur-ulang pengetahuan yang
sudah ada. Kedua, teknologi informasi belum sepenuhnya bias menggantikan fungsi fungsi jaringan sosial
antaranggota organisasi. Ketiga, sebagian besar organisasi tidak pernahtahu apa yang sesungguhnya mereka
ketahui, banyak pengetahuan penting yang harus ditemukan lewat upaya-upaya khusus, padahal pengetahuan itu
sudah dimiliki sebuah organisasi sejak lama.
Hasil riset menunjukkan sejumlah faktor yang mendorong keberhasilan penerapan manajemen pengetahuan yaitu
(i) tersedianya kampiun, yaitu seseorang yang mempunyai komitmen, antusias dalam mendorong terciptanya
manajemen pengetahuan; (ii) dukungan dari pengambil keputusan; (iii) keterkaitan yang jelas antara keberadaan
manajemen pengetahuan dengan manfaatnya terhadap institusi; (iv) tersedianya budaya yang mendukung inovasi,
dan berbagi pengetahuan. Biasanya berbentuk system penghargaan (insentif); (v) tersedianya mekanisme berbagi
pengetahuan; (vi) tersedianya teknologi yang mendukung mulai dari yang paling sederhana seperti intranet sampai
yang canggih. Termasuk sistem data dan informasi yang memadai; (vii) tersedianya perpustakaan atau pusat
pengetahuan yang memadai.
Tantangan terbesar bagi penerapan manajemen pengetahuan adalah berupa perubahan budaya dari “pengetahuan
adalah kekuatan” menjadi “berbagi pengetahuan adalah kekuatan”. Tentu saja masih banyak tantangan lainnya
seperti ketakutan berhubungan dengan pihak luar, mengharapkan hasil segera sementara manajemen pengetahuan
bersifat jangka panjang, keengganan bekerjasama, organisasi kurang mengenali dan menghargai kontribusi
pengetahuan.
Praktek Unggulan
Telah banyak bukti yang menun-
jukkan manfaat yang signifikan bagi
perusahaan/institusi melalui
penerapan manajemen pengetahu-
an. Beberapa diantaranya (i) British
Petroleum (BP), dengan meman-
faatkan kemitraan virtual meng-
gunakan konferensi video yang
telah membantu menyelesaikan
masalah operasional penting; (ii)
Texas Instruments, dengan berbagi
praktek unggulan diantara cabang;
(iii) Hewlett-Packard, dengan
berbagi pengalaman dan keahlian
diantara anggota tim.
Oswar Mungkasa, disarikan dari
berbagai sumber.
Tulisan ini pernah dimuat di
majalah INFORUM Edisi II Tahun
2010