SlideShare a Scribd company logo
Pengelolaan Pengetahuan:
Upaya Meningkatkan Kinerja melalui
Pemanfaatan Data dan Informasi

The basic economic resource is no longer capital, nor natural resources, not labor. It is and will be
knowledge.... (Peter Drucker)

Saat ini telah sering kita dengar tentang istilah knowledge management atau pengelolaan pengetahuan.
Sebenarnya konsep ini telah dikenal sudah cukup lama, namun baru beberapa tahun terakhir kemudian
menjadi demikian populer. Menjadi menarik untuk mengetahui lebih dalam tentang konsep ini. Syukur kalau
bisa kita terapkan paling tidak di unit masing-masing. Tulisan berikut menyajikan secara ringkas beberapa hal
penting terkait dengan manajemen pengetahuan

Apa Itu Pengetahuan?

Pengetahuan dalam konteks ini diartikan sebagai sumber daya artifisial yang berbeda dari tenaga kerja, sumber
daya alam dan modal. Pengetahuan adalah gabungan dari nilai, konteks, dan pengalaman dari sebuah
informasi yang kemudian oleh seseorang berdasarkan kapasitas, kapabilitas dan pengalamannya diolah
menjadi suatu sumber daya baru bagi upaya pengambilan keputusan. Jadi sebenarnya pengetahuan merupakan
ujung dari sebuah proses yang dimulai dari data, lalu informasi dan pada akhirnya menjadi pengetahuan.

Lalu apa perbedaan antara data, informasi dan kemudian akhirnya menjadi pengetahuan? Data adalah ukuran
atau hasil observasi dalam bentuk teks, numerik, grafik, kartografik, naratif atau audiovisual. Ada juga yang
menyatakannya sebagai simbol yang dihasilkan dari angka, fakta dan kuantitas. Sementara informasi
merupakan data mentah yang telah diverifikasi supaya akurat dan memiliki kepastian waktu, terorganisir, dan
memiliki tujuan. Informasi merupakan hasil proses dari data. Data telah diberi makna khusus. Informasi
disajikan dalam bentuk konteks kalimat yang memiliki makna, relevan dan meningkatkan pemahaman dalam
suatu hal.

Dalam konsep pengelolaan pengetahuan, pengetahuan dipahami sebagai wawasan dan pengalaman yang
dimiliki sesorang (tacit knowledge) atau diketahui umum (explicit knowledge) yang memberikan kemampuan
untuk merubah data dan informasi menjadi pijakan pengambilan keputusan.

Di lain pihak, dapat juga disimpulkan bahwa (i) informasi berhubungan dengan penggambaran, definisi, atau
perspektif (apa, siapa, kapan, dimana); (ii) pengetahuan terdiri dari strategi, latihan, metode, atau pendekatan
(bagaimana); (iii) kebijakan merupakan prinsip, moral (mengapa).

Sebagai ilustrasi. Angka 24 tidak mempunyai makna selain sekedar angka. Ini yang disebut data. Tetapi 24%
ini mempunyai makna 24 terhadap 100. Ini disebut informasi. Sementara berdasarkan pemahaman dan
pengalaman maka seseorang dapat mengatakan 24% tersebut sebagai cukup memadai, kurang atau lebih.

Pengetahuan dapat dibedakan berdasar prosesnya, yaitu pengetahuan implisit (tacit knowledge) yang
bersumber dari pengalaman sendiri dan bukan sumber tertulis. Pengetahuan jenis ini susah dijabarkan dengan
kata-kata. Istilah gampangnya, apa yang ada di otak manusia susah untuk diucapkan di mulut. Menurut
Michael Polanyi, “Knowing more than saying”, kita mengetahui lebih banyak dari pada yang diucapkan.
Sementara pengetahuan implisit dapat berasal dari hasil diskusi, pertemuan rutin, atau pengamatan sekeliling
dan berbentuk know-how, pengalaman, keterampilan, pemahaman, maupun rules of thumb. Pengetahuan
eksplisit (explicit knowledge) yang diperoleh dari melihat, mendengar dan membaca literatur atau sumber
tertulis lainnya. Sumber pengetahuan eksplisit diantaranya buku, standar operasional pekerjaan, situs, bahan
publikasi dan lainnya.

Pengertian Manajemen Pengetahuan

Manajemen pengetahuan diartikan sebagai suatu upaya/kegiatan terkait perencanaan, pengorganisasian,
penggiatan dan pengendalian untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan
pengetahuan agar diketahui, dipelajari, dimengerti sehingga dapat dimanfaatkan untuk menyusun kebijakan,
rencana atau program. Manajemen pengetahuan dapat berarti pula sebagai mengelola kompetensi yang berada
di dalam suatu organisasi dan mendorongnya untuk berkembang.

Penting dicatat, terjadi kesalahkaprahan selama ini bahwa definisi manajemen pengetahuan sama sekali tidak
berbicara tentang teknologi walaupun seringkali difasilitasi oleh teknologi komputer. Jadi teknologi itu sendiri
bukan manajemen pengetahuan.

                                                              Hakekat dan Pentingnya Manajemen
                                                              Pengetahuan

                                                              Hakekat      manajemen     pengetahuan     adalah
                                                              memahami bahwa modal intelektual adalah
                                                              sumber daya yang tidak dapat habis, bahkan dapat
                                                              dikembangkan tanpa batas. Dapat juga berarti
                                                              upaya menghargai kekayaan yang tidak kasat mata
                                                              lebih dari pada yang nampak. Dengan demikian
                                                              manajemen pengetahuan dapat membantu
                                                              individu/ kelompok dalam suatu organisasi untuk
                                                              meningkatkan efektifitas waktu dan beban kerja
                                                              melalui langkah berbagi wawasan dan pengalaman.
                                                              Selain itu, dapat membantu suatu organisasi untuk
                                                              beradaptasi terhadap perubahan lingkungan.

                                                              Bagi sebuah organisasi, mengelola pengetahuan
                                                              menjadi suatu keniscayaan untuk (i) mengetahui
                                                              kekuatan (dan penempatan) seluruh SDM, (ii)
                                                              memanfaatkan kembali pengetahuan yang sudah
                                                              ada (ditemukan) alias tidak perlu mengulang
                                                              proses kegagalan, (iii) mempercepat proses
                                                              penciptaan pengetahuan baru dari pengetahuan
                                                              yang ada, dan (iv) menjaga pergerakan organisasi
                                                              tetap stabil meskipun terjadi arus keluar-masuk
                                                              SDM

                                                              Walaupun selalu didengungkan bahwa pengelolaan
                                                              pengetahuan penting bagi setiap organisasi, tetapi
                                                              sebenarnya setiap orang lah yang harus mengelola
                                                              pengetahuan mereka sendiri, karena yang paling
                                                              berkepentingan mendapatkan manfaat dari
                                                              pengelolaan pengetahuan itu adalah individu.

Spiral Pengetahuan

Pengelolaan pengetahuan tidak terlepas dari sebuah nama yaitu Ikujiro Nonaka dengan bukunya The Knowledge-
Creating Company. Ikujiro Nonaka membuat formulasi yang terkenal dengan sebutan SECI atau Knowledge
Spiral. Konsepnya bahwa dalam siklus perjalanan kehidupan kita, pengetahuan itu mengalami proses yang kalau
digambarkan berbentuk spiral. Proses itu disebut dengan Socialization – Externalization – Combination –
Internalization (SECI).

                                                                         Proses eksternalisasi (externalization),
                                                                         yaitu mengubah tacit knowledge yang
                                                                         kita miliki menjadi explicit knowledge.
                                                                         Bisa dengan menuliskan know-how dan
                                                                         pengalaman yang kita dapatkan dalam
                                                                         bentuk tulisan artikel atau bahkan buku
                                                                         apabila perlu. Dan tulisan-tulisan
                                                                         tersebut akan sangat bermanfaat bagi
                                                                         orang lain yang sedang memerlukannya.

                                                                          Sementara        proses       kombinasi
                                                                          (combination) adalah memanfaatkan
                                                                          explicit knowledge yang ada untuk kita
                                                                          implementasikan     menjadi     explicit
                                                                          knowledge lain. Proses ini sangat
                                                                          berguna      untuk        meningkatkan
                                                                          keterampilan dan produktifitas diri
                                                                          sendiri. Kita bisa menghubungkan dan
                                                                          mengkombinasikan explicit knowledge
yang ada menjadi explicit knowledge baru yang lebih bermanfaat. Selanjutnya proses internalisasi (internalization)
berupa upaya mengubah explicit knowledge sebagai inspirasi datangnya tacit knowledge. Dari keempat proses
yang ada, mungkin hanya inilah yang telah kita lakukan. Bahasa lainnya adalah learning by doing. Dengan referensi
dari manual dan buku yang ada, kita menemukan pengalaman baru, pemahaman baru dan know-how baru yang
mungkin tidak didapatkan dari buku tersebut.

Sebagai proses terakhir sosialisasi (socialization), yakni mengubah tacit knowledge ke tacit knowledge lain. Ini
adalah hal yang juga terkadang sering kita lupakan. Kita tidak manfaatkan keberadaan kita pada suatu pekerjaan
untuk belajar dari orang lain, yang mungkin lebih berpengalaman.

Proses ini membuat pengetahuan kita terasah dan juga penting untuk peningkatan diri sendiri. Yang tentu saja ini
nanti akan berputar pada proses pertama yaitu eksternalisasi. Semakin sukses kita menjalani proses perolehan tacit
knowledge baru, semakin banyak explicit knowledge yang berhasil kita produksi pada proses eksternalisasi
(Wahono, 2005).

Tahapan Pengembangan

Amrit Tiwana mengusulkan empat tahap dengan 10 langkah dalam membangun sebuah manajemen pengetahuan
secara organisasional. Tahap pertama berupa pemetaan kondisi saat ini. Diikuti dengan tahap kedua yaitu
menganalisis, mendesain dan mengembangkan sistem. Langkah pertama,melakukan analisis infrastruktur yang ada,
kemudian menentukan langkah kongkrit untuk membangun system manajemen pengetahuan. Tahapan berikutnya
adalah penyebaran pengetahuan. Ditutup dengan evaluasi kinerja.

Tahapan Pengembangan Manajemen Pengetahuan.
Tahap 1: Evaluasi Kondisi.
Langkah 1: Analisis kondisi saat ini. Langkah 2: Menyelaraskan manajemen pengetahuan dan strategi bisnis.
Tahap 2: Analisis, Desain dan Pengembangan Sistem Manajemen Pengetahuan. Langkah 3: Mendesain bentuk
manajemen pengetahuan dan memadukan kedalam sistem yang ada. Langkah 4: Memetakan dan menganalisis
pengetahuan yang ada. Langkah 5: Mendesain kelompok manajemen pengetahuan. Langkah 6: Menyusun cetak
biru manajemen pengetahuan. Langkah 7: Mengembangkan sistem manajemen pengetahuan
Tahap 3: Penyebaran
Langkah 8: Penyebaran menggunakan metodologi tertentu Langkah 9: Merubah manajemen, budaya, desain
struktur penghargaan, dan memilih penanggungjawab
Tahap 4: Evaluasi Kinerja
Langkah 10: Mengukur hasil manajemen pengetahuan, merancang alat ROI dan mengevaluasi kinerja system

Keberhasilan Manajemen Pengetahuan

Birkinsaw menggarisbawahi tiga kenyataan yang sangat mempengaruhi berhasil-tidaknya manajemen pengetahuan.
Pertama, penerapannya tidak hanya menghasilkan pengetahuan baru tetapi juga mendaur-ulang pengetahuan yang
sudah ada. Kedua, teknologi informasi belum sepenuhnya bias menggantikan fungsi fungsi jaringan sosial
antaranggota organisasi. Ketiga, sebagian besar organisasi tidak pernahtahu apa yang sesungguhnya mereka
ketahui, banyak pengetahuan penting yang harus ditemukan lewat upaya-upaya khusus, padahal pengetahuan itu
sudah dimiliki sebuah organisasi sejak lama.

Hasil riset menunjukkan sejumlah faktor yang mendorong keberhasilan penerapan manajemen pengetahuan yaitu
(i) tersedianya kampiun, yaitu seseorang yang mempunyai komitmen, antusias dalam mendorong terciptanya
manajemen pengetahuan; (ii) dukungan dari pengambil keputusan; (iii) keterkaitan yang jelas antara keberadaan
manajemen pengetahuan dengan manfaatnya terhadap institusi; (iv) tersedianya budaya yang mendukung inovasi,
dan berbagi pengetahuan. Biasanya berbentuk system penghargaan (insentif); (v) tersedianya mekanisme berbagi
pengetahuan; (vi) tersedianya teknologi yang mendukung mulai dari yang paling sederhana seperti intranet sampai
yang canggih. Termasuk sistem data dan informasi yang memadai; (vii) tersedianya perpustakaan atau pusat
pengetahuan yang memadai.

Tantangan terbesar bagi penerapan manajemen pengetahuan adalah berupa perubahan budaya dari “pengetahuan
adalah kekuatan” menjadi “berbagi pengetahuan adalah kekuatan”. Tentu saja masih banyak tantangan lainnya
seperti ketakutan berhubungan dengan pihak luar, mengharapkan hasil segera sementara manajemen pengetahuan
bersifat jangka panjang, keengganan bekerjasama, organisasi kurang mengenali dan menghargai kontribusi
pengetahuan.

                                                                             Praktek Unggulan

                                                                             Telah banyak bukti yang menun-
                                                                             jukkan manfaat yang signifikan bagi
                                                                             perusahaan/institusi        melalui
                                                                             penerapan manajemen pengetahu-
                                                                             an. Beberapa diantaranya (i) British
                                                                             Petroleum (BP), dengan meman-
                                                                             faatkan kemitraan virtual meng-
                                                                             gunakan konferensi video yang
                                                                             telah membantu menyelesaikan
                                                                             masalah operasional penting; (ii)
                                                                             Texas Instruments, dengan berbagi
                                                                             praktek unggulan diantara cabang;
                                                                             (iii)  Hewlett-Packard,     dengan
                                                                             berbagi pengalaman dan keahlian
                                                                             diantara anggota tim.

                                                                             Oswar Mungkasa, disarikan dari
                                                                             berbagai sumber.
                                                                             Tulisan ini pernah dimuat di
                                                                             majalah INFORUM Edisi II Tahun
                                                                             2010

More Related Content

What's hot

Rangkuman buku knowledge management by Amrit Tiwana
Rangkuman buku knowledge management by Amrit Tiwana Rangkuman buku knowledge management by Amrit Tiwana
Rangkuman buku knowledge management by Amrit Tiwana
Muhammad Iranda
 
Perspektif Manajemen Pengetahuan
Perspektif Manajemen PengetahuanPerspektif Manajemen Pengetahuan
Perspektif Manajemen Pengetahuan
Adiza Fatin
 
Resume KNOWLEDGE MANAGEMENT Karya Paul L. Tobing
Resume KNOWLEDGE MANAGEMENT  Karya Paul L. TobingResume KNOWLEDGE MANAGEMENT  Karya Paul L. Tobing
Resume KNOWLEDGE MANAGEMENT Karya Paul L. Tobing
DianKurniawatii
 
Knowledge management di organisasi
Knowledge management di organisasiKnowledge management di organisasi
Knowledge management di organisasi
Nur Findiani
 
Resume Buku Knowledge Management and E-Learning
Resume Buku Knowledge Management and E-LearningResume Buku Knowledge Management and E-Learning
Resume Buku Knowledge Management and E-Learning
princesskemala
 
Sistem pengelola pengetahuan
Sistem pengelola pengetahuan  Sistem pengelola pengetahuan
Sistem pengelola pengetahuan
rian rian
 
Chapter 1 km cycle
Chapter 1 km cycleChapter 1 km cycle
Chapter 1 km cycle
dodyprasetyotrisandy
 
Manajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuanManajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuan
dedidarwis
 
Manajemen Pengetahuan (kelompok 3)
Manajemen Pengetahuan (kelompok 3)Manajemen Pengetahuan (kelompok 3)
Manajemen Pengetahuan (kelompok 3)
Sastra Diharlan
 
Rancangan knowledge management
Rancangan knowledge managementRancangan knowledge management
Rancangan knowledge management
adisti_cecilia
 
SISTEM PENGELOLA PENGETAHUAN
SISTEM PENGELOLA PENGETAHUANSISTEM PENGELOLA PENGETAHUAN
SISTEM PENGELOLA PENGETAHUAN
JordanOctavian
 
Transferring tacit and implicit knowledge
Transferring tacit and implicit knowledgeTransferring tacit and implicit knowledge
Transferring tacit and implicit knowledge
HARISA MARDIANA
 
4 knowledge management performance presentation-fix
4 knowledge management  performance presentation-fix4 knowledge management  performance presentation-fix
4 knowledge management performance presentation-fixnoe irredenta
 
Anatomi organisasi Powerpoint
Anatomi organisasi PowerpointAnatomi organisasi Powerpoint
Anatomi organisasi Powerpoint
RadenFatahillah3
 
Rangkuman materi sebelum uts knowledge management
Rangkuman materi sebelum uts knowledge managementRangkuman materi sebelum uts knowledge management
Rangkuman materi sebelum uts knowledge management
putridlp
 
Bab 4 pd
Bab 4 pdBab 4 pd
Bab 4 pd
Izyani Ma'syuqi
 
SISTEM INFORMASI PENGELOLA PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYA PADA SEKRETARIAT JENDE...
SISTEM INFORMASI PENGELOLA PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYA PADA SEKRETARIAT JENDE...SISTEM INFORMASI PENGELOLA PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYA PADA SEKRETARIAT JENDE...
SISTEM INFORMASI PENGELOLA PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYA PADA SEKRETARIAT JENDE...
AzhyqaRereanticaMart
 
Pengantar Knowledge management
Pengantar Knowledge managementPengantar Knowledge management
Pengantar Knowledge management
Ir. Haitan Rachman MT, KMPC
 

What's hot (19)

Rangkuman buku knowledge management by Amrit Tiwana
Rangkuman buku knowledge management by Amrit Tiwana Rangkuman buku knowledge management by Amrit Tiwana
Rangkuman buku knowledge management by Amrit Tiwana
 
Perspektif Manajemen Pengetahuan
Perspektif Manajemen PengetahuanPerspektif Manajemen Pengetahuan
Perspektif Manajemen Pengetahuan
 
Resume KNOWLEDGE MANAGEMENT Karya Paul L. Tobing
Resume KNOWLEDGE MANAGEMENT  Karya Paul L. TobingResume KNOWLEDGE MANAGEMENT  Karya Paul L. Tobing
Resume KNOWLEDGE MANAGEMENT Karya Paul L. Tobing
 
Knowledge management di organisasi
Knowledge management di organisasiKnowledge management di organisasi
Knowledge management di organisasi
 
Resume Buku Knowledge Management and E-Learning
Resume Buku Knowledge Management and E-LearningResume Buku Knowledge Management and E-Learning
Resume Buku Knowledge Management and E-Learning
 
Sistem pengelola pengetahuan
Sistem pengelola pengetahuan  Sistem pengelola pengetahuan
Sistem pengelola pengetahuan
 
Chapter 1 km cycle
Chapter 1 km cycleChapter 1 km cycle
Chapter 1 km cycle
 
Manajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuanManajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuan
 
Manajemen Pengetahuan (kelompok 3)
Manajemen Pengetahuan (kelompok 3)Manajemen Pengetahuan (kelompok 3)
Manajemen Pengetahuan (kelompok 3)
 
IB4
IB4IB4
IB4
 
Rancangan knowledge management
Rancangan knowledge managementRancangan knowledge management
Rancangan knowledge management
 
SISTEM PENGELOLA PENGETAHUAN
SISTEM PENGELOLA PENGETAHUANSISTEM PENGELOLA PENGETAHUAN
SISTEM PENGELOLA PENGETAHUAN
 
Transferring tacit and implicit knowledge
Transferring tacit and implicit knowledgeTransferring tacit and implicit knowledge
Transferring tacit and implicit knowledge
 
4 knowledge management performance presentation-fix
4 knowledge management  performance presentation-fix4 knowledge management  performance presentation-fix
4 knowledge management performance presentation-fix
 
Anatomi organisasi Powerpoint
Anatomi organisasi PowerpointAnatomi organisasi Powerpoint
Anatomi organisasi Powerpoint
 
Rangkuman materi sebelum uts knowledge management
Rangkuman materi sebelum uts knowledge managementRangkuman materi sebelum uts knowledge management
Rangkuman materi sebelum uts knowledge management
 
Bab 4 pd
Bab 4 pdBab 4 pd
Bab 4 pd
 
SISTEM INFORMASI PENGELOLA PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYA PADA SEKRETARIAT JENDE...
SISTEM INFORMASI PENGELOLA PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYA PADA SEKRETARIAT JENDE...SISTEM INFORMASI PENGELOLA PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYA PADA SEKRETARIAT JENDE...
SISTEM INFORMASI PENGELOLA PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYA PADA SEKRETARIAT JENDE...
 
Pengantar Knowledge management
Pengantar Knowledge managementPengantar Knowledge management
Pengantar Knowledge management
 

Viewers also liked

Pengelolaan Air Berbasis Komunitas
Pengelolaan Air Berbasis Komunitas Pengelolaan Air Berbasis Komunitas
Pengelolaan Air Berbasis Komunitas
Oswar Mungkasa
 
State of the World's Cities 2012/2013. Prosperity of Cities.
State of the World's Cities 2012/2013. Prosperity of Cities.State of the World's Cities 2012/2013. Prosperity of Cities.
State of the World's Cities 2012/2013. Prosperity of Cities.
Oswar Mungkasa
 
Laporan Foto. Cerita dari Ciwalengke
Laporan Foto. Cerita dari CiwalengkeLaporan Foto. Cerita dari Ciwalengke
Laporan Foto. Cerita dari Ciwalengke
Oswar Mungkasa
 
Hak Atas Air. Percik Edisi III Tahun 2010 Bagian Pertama
Hak Atas Air. Percik Edisi III Tahun 2010 Bagian PertamaHak Atas Air. Percik Edisi III Tahun 2010 Bagian Pertama
Hak Atas Air. Percik Edisi III Tahun 2010 Bagian Pertama
Oswar Mungkasa
 
Pusat Informasi Nasional Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (PIN AMPL)
Pusat Informasi Nasional Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (PIN AMPL)Pusat Informasi Nasional Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (PIN AMPL)
Pusat Informasi Nasional Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (PIN AMPL)Oswar Mungkasa
 
Getting started on the PBB reform agenda in Indonesia – a practical outline o...
Getting started on the PBB reform agenda in Indonesia – a practical outline o...Getting started on the PBB reform agenda in Indonesia – a practical outline o...
Getting started on the PBB reform agenda in Indonesia – a practical outline o...
Oswar Mungkasa
 
Praktek Terbaik untuk Inovasi Pemenuhan Pelayanan Publik Perkotaan
Praktek Terbaik untuk Inovasi Pemenuhan Pelayanan Publik PerkotaanPraktek Terbaik untuk Inovasi Pemenuhan Pelayanan Publik Perkotaan
Praktek Terbaik untuk Inovasi Pemenuhan Pelayanan Publik Perkotaan
Oswar Mungkasa
 
Pengalaman Pelaksanaan SANIMAS RW I Lingkungan Balongcok Kelurahan Balongsari...
Pengalaman Pelaksanaan SANIMAS RW I Lingkungan Balongcok Kelurahan Balongsari...Pengalaman Pelaksanaan SANIMAS RW I Lingkungan Balongcok Kelurahan Balongsari...
Pengalaman Pelaksanaan SANIMAS RW I Lingkungan Balongcok Kelurahan Balongsari...
Oswar Mungkasa
 
Kebijakan dan Program Pemerintah terkait Hak Atas Air
Kebijakan dan Program Pemerintah terkait Hak Atas AirKebijakan dan Program Pemerintah terkait Hak Atas Air
Kebijakan dan Program Pemerintah terkait Hak Atas AirOswar Mungkasa
 

Viewers also liked (9)

Pengelolaan Air Berbasis Komunitas
Pengelolaan Air Berbasis Komunitas Pengelolaan Air Berbasis Komunitas
Pengelolaan Air Berbasis Komunitas
 
State of the World's Cities 2012/2013. Prosperity of Cities.
State of the World's Cities 2012/2013. Prosperity of Cities.State of the World's Cities 2012/2013. Prosperity of Cities.
State of the World's Cities 2012/2013. Prosperity of Cities.
 
Laporan Foto. Cerita dari Ciwalengke
Laporan Foto. Cerita dari CiwalengkeLaporan Foto. Cerita dari Ciwalengke
Laporan Foto. Cerita dari Ciwalengke
 
Hak Atas Air. Percik Edisi III Tahun 2010 Bagian Pertama
Hak Atas Air. Percik Edisi III Tahun 2010 Bagian PertamaHak Atas Air. Percik Edisi III Tahun 2010 Bagian Pertama
Hak Atas Air. Percik Edisi III Tahun 2010 Bagian Pertama
 
Pusat Informasi Nasional Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (PIN AMPL)
Pusat Informasi Nasional Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (PIN AMPL)Pusat Informasi Nasional Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (PIN AMPL)
Pusat Informasi Nasional Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (PIN AMPL)
 
Getting started on the PBB reform agenda in Indonesia – a practical outline o...
Getting started on the PBB reform agenda in Indonesia – a practical outline o...Getting started on the PBB reform agenda in Indonesia – a practical outline o...
Getting started on the PBB reform agenda in Indonesia – a practical outline o...
 
Praktek Terbaik untuk Inovasi Pemenuhan Pelayanan Publik Perkotaan
Praktek Terbaik untuk Inovasi Pemenuhan Pelayanan Publik PerkotaanPraktek Terbaik untuk Inovasi Pemenuhan Pelayanan Publik Perkotaan
Praktek Terbaik untuk Inovasi Pemenuhan Pelayanan Publik Perkotaan
 
Pengalaman Pelaksanaan SANIMAS RW I Lingkungan Balongcok Kelurahan Balongsari...
Pengalaman Pelaksanaan SANIMAS RW I Lingkungan Balongcok Kelurahan Balongsari...Pengalaman Pelaksanaan SANIMAS RW I Lingkungan Balongcok Kelurahan Balongsari...
Pengalaman Pelaksanaan SANIMAS RW I Lingkungan Balongcok Kelurahan Balongsari...
 
Kebijakan dan Program Pemerintah terkait Hak Atas Air
Kebijakan dan Program Pemerintah terkait Hak Atas AirKebijakan dan Program Pemerintah terkait Hak Atas Air
Kebijakan dan Program Pemerintah terkait Hak Atas Air
 

Similar to Pengelolaan pengetahuan: Upaya Meningkatkan Kinerja melalui Pemanfaatan Data dan Informasi

Knowledge Management Dalam Organisasi
Knowledge Management Dalam OrganisasiKnowledge Management Dalam Organisasi
Knowledge Management Dalam Organisasi
dhibah
 
MCK
MCKMCK
MCK
profos
 
Tugas artikel ilmiah pengelola sistem pengetahuan
Tugas artikel ilmiah pengelola sistem pengetahuanTugas artikel ilmiah pengelola sistem pengetahuan
Tugas artikel ilmiah pengelola sistem pengetahuan
MegaNurastuti
 
Artikel ilmiah sistem pengelola dan pengetahuan
Artikel ilmiah sistem pengelola dan pengetahuanArtikel ilmiah sistem pengelola dan pengetahuan
Artikel ilmiah sistem pengelola dan pengetahuan
MilaAryanti1
 
SISTEM INFORMASI PENGELOLA PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYA
SISTEM INFORMASI PENGELOLA PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYASISTEM INFORMASI PENGELOLA PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYA
SISTEM INFORMASI PENGELOLA PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYA
SitiAisyahMaudina
 
Pengetahuan tacit dan eksplisit
Pengetahuan tacit dan eksplisitPengetahuan tacit dan eksplisit
Pengetahuan tacit dan eksplisit
Gusti Ani
 
Pengetahuan tacit dan eksplisit
Pengetahuan tacit dan eksplisitPengetahuan tacit dan eksplisit
Pengetahuan tacit dan eksplisit
Gusti Ani
 
PMDO
PMDOPMDO
Learning organization
Learning organizationLearning organization
Learning organization
Umi Hasmanto
 
Knowledge management untuk unisma
Knowledge management untuk unismaKnowledge management untuk unisma
Knowledge management untuk unisma
Haris Budiyono
 
Learning organization
Learning organizationLearning organization
Learning organization
Umi Hasmanto
 
Manajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuanManajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuanAsep Sahwani
 
Fasilitasi.pptx
Fasilitasi.pptxFasilitasi.pptx
Fasilitasi.pptx
IndahHasibuan2
 
Menjadikan manajemen pengetahuan_sebagai....by_b._elnath_aldi
Menjadikan manajemen pengetahuan_sebagai....by_b._elnath_aldiMenjadikan manajemen pengetahuan_sebagai....by_b._elnath_aldi
Menjadikan manajemen pengetahuan_sebagai....by_b._elnath_aldi
www.didiarsandi.com
 
Artikel sim tm 12
Artikel sim tm 12Artikel sim tm 12
Artikel sim tm 12
FRENGKYSSIHOMBING
 
KNOWLEDGE MANAGEMENT.pptx
KNOWLEDGE MANAGEMENT.pptxKNOWLEDGE MANAGEMENT.pptx
KNOWLEDGE MANAGEMENT.pptx
RisyaSasa
 
ppt Knowledge.pptx
ppt Knowledge.pptxppt Knowledge.pptx
ppt Knowledge.pptx
AhmadMasrur6
 
Faq km untuk organisasi masyarakat sipil
Faq km untuk organisasi masyarakat sipilFaq km untuk organisasi masyarakat sipil
Faq km untuk organisasi masyarakat sipil
SatuDunia
 

Similar to Pengelolaan pengetahuan: Upaya Meningkatkan Kinerja melalui Pemanfaatan Data dan Informasi (20)

Knowledge Management Dalam Organisasi
Knowledge Management Dalam OrganisasiKnowledge Management Dalam Organisasi
Knowledge Management Dalam Organisasi
 
MCK
MCKMCK
MCK
 
Tugas artikel ilmiah pengelola sistem pengetahuan
Tugas artikel ilmiah pengelola sistem pengetahuanTugas artikel ilmiah pengelola sistem pengetahuan
Tugas artikel ilmiah pengelola sistem pengetahuan
 
Artikel ilmiah sistem pengelola dan pengetahuan
Artikel ilmiah sistem pengelola dan pengetahuanArtikel ilmiah sistem pengelola dan pengetahuan
Artikel ilmiah sistem pengelola dan pengetahuan
 
SISTEM INFORMASI PENGELOLA PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYA
SISTEM INFORMASI PENGELOLA PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYASISTEM INFORMASI PENGELOLA PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYA
SISTEM INFORMASI PENGELOLA PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYA
 
Pengetahuan tacit dan eksplisit
Pengetahuan tacit dan eksplisitPengetahuan tacit dan eksplisit
Pengetahuan tacit dan eksplisit
 
Pengetahuan tacit dan eksplisit
Pengetahuan tacit dan eksplisitPengetahuan tacit dan eksplisit
Pengetahuan tacit dan eksplisit
 
PMDO
PMDOPMDO
PMDO
 
Learning organization
Learning organizationLearning organization
Learning organization
 
Knowledge management untuk unisma
Knowledge management untuk unismaKnowledge management untuk unisma
Knowledge management untuk unisma
 
Learning organization
Learning organizationLearning organization
Learning organization
 
IB4
IB4IB4
IB4
 
Manajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuanManajemen pengetahuan
Manajemen pengetahuan
 
4
44
4
 
Fasilitasi.pptx
Fasilitasi.pptxFasilitasi.pptx
Fasilitasi.pptx
 
Menjadikan manajemen pengetahuan_sebagai....by_b._elnath_aldi
Menjadikan manajemen pengetahuan_sebagai....by_b._elnath_aldiMenjadikan manajemen pengetahuan_sebagai....by_b._elnath_aldi
Menjadikan manajemen pengetahuan_sebagai....by_b._elnath_aldi
 
Artikel sim tm 12
Artikel sim tm 12Artikel sim tm 12
Artikel sim tm 12
 
KNOWLEDGE MANAGEMENT.pptx
KNOWLEDGE MANAGEMENT.pptxKNOWLEDGE MANAGEMENT.pptx
KNOWLEDGE MANAGEMENT.pptx
 
ppt Knowledge.pptx
ppt Knowledge.pptxppt Knowledge.pptx
ppt Knowledge.pptx
 
Faq km untuk organisasi masyarakat sipil
Faq km untuk organisasi masyarakat sipilFaq km untuk organisasi masyarakat sipil
Faq km untuk organisasi masyarakat sipil
 

More from Oswar Mungkasa

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Oswar Mungkasa
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Oswar Mungkasa
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Oswar Mungkasa
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Oswar Mungkasa
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Oswar Mungkasa
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Oswar Mungkasa
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Oswar Mungkasa
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama
Oswar Mungkasa
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Oswar Mungkasa
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Oswar Mungkasa
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
Oswar Mungkasa
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Oswar Mungkasa
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Oswar Mungkasa
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Oswar Mungkasa
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Oswar Mungkasa
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Oswar Mungkasa
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Oswar Mungkasa
 

More from Oswar Mungkasa (20)

Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganUrun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan Pangan
 
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Pengembangan Wilayah Berkelanjutan. Konsep, Pra...
 
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcyclingSudah saatnya mempopulerkan upcycling
Sudah saatnya mempopulerkan upcycling
 
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...
 
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...
 
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAFakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERA
 
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku KepentinganTata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
Tata kelola kolaboratif. Menata Kolaborasi Pemangku Kepentingan
 
Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama Pedoman kepemimpinan bersama
Pedoman kepemimpinan bersama
 
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentinganMemudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
Memudahkan upaya kolaborasi beragam pemangku kepentingan
 
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
MAKALAH. Bekerja dari Rumah (working from home). Menuju Tatanan Baru Era Covi...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
Bekerja jarak jauh (telecommuting/Working from home/WFH). Konsep-Penerapan-Pe...
 
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
PRESENTATION. Public Lecture "Jakarta's Response to COVID 19: Strategy-Lesson...
 
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaranBekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
Bekerja jarak jauh (telecommuting). Konsep, penerapan dan pembelajaran
 
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksana Tugas Deputi Gubernur DKI Jakarta bid...
 
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
Laporan. Pelaksanaan Kegiatan Kedeputian Gubernur DKI Jakarta bidang Tata Rua...
 
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaPresentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
Presentation. Collaboration Towards A Resilient Jakarta
 
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiPengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasi
 
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
 

Pengelolaan pengetahuan: Upaya Meningkatkan Kinerja melalui Pemanfaatan Data dan Informasi

  • 1. Pengelolaan Pengetahuan: Upaya Meningkatkan Kinerja melalui Pemanfaatan Data dan Informasi The basic economic resource is no longer capital, nor natural resources, not labor. It is and will be knowledge.... (Peter Drucker) Saat ini telah sering kita dengar tentang istilah knowledge management atau pengelolaan pengetahuan. Sebenarnya konsep ini telah dikenal sudah cukup lama, namun baru beberapa tahun terakhir kemudian menjadi demikian populer. Menjadi menarik untuk mengetahui lebih dalam tentang konsep ini. Syukur kalau bisa kita terapkan paling tidak di unit masing-masing. Tulisan berikut menyajikan secara ringkas beberapa hal penting terkait dengan manajemen pengetahuan Apa Itu Pengetahuan? Pengetahuan dalam konteks ini diartikan sebagai sumber daya artifisial yang berbeda dari tenaga kerja, sumber daya alam dan modal. Pengetahuan adalah gabungan dari nilai, konteks, dan pengalaman dari sebuah informasi yang kemudian oleh seseorang berdasarkan kapasitas, kapabilitas dan pengalamannya diolah menjadi suatu sumber daya baru bagi upaya pengambilan keputusan. Jadi sebenarnya pengetahuan merupakan ujung dari sebuah proses yang dimulai dari data, lalu informasi dan pada akhirnya menjadi pengetahuan. Lalu apa perbedaan antara data, informasi dan kemudian akhirnya menjadi pengetahuan? Data adalah ukuran atau hasil observasi dalam bentuk teks, numerik, grafik, kartografik, naratif atau audiovisual. Ada juga yang menyatakannya sebagai simbol yang dihasilkan dari angka, fakta dan kuantitas. Sementara informasi merupakan data mentah yang telah diverifikasi supaya akurat dan memiliki kepastian waktu, terorganisir, dan memiliki tujuan. Informasi merupakan hasil proses dari data. Data telah diberi makna khusus. Informasi disajikan dalam bentuk konteks kalimat yang memiliki makna, relevan dan meningkatkan pemahaman dalam suatu hal. Dalam konsep pengelolaan pengetahuan, pengetahuan dipahami sebagai wawasan dan pengalaman yang dimiliki sesorang (tacit knowledge) atau diketahui umum (explicit knowledge) yang memberikan kemampuan untuk merubah data dan informasi menjadi pijakan pengambilan keputusan. Di lain pihak, dapat juga disimpulkan bahwa (i) informasi berhubungan dengan penggambaran, definisi, atau perspektif (apa, siapa, kapan, dimana); (ii) pengetahuan terdiri dari strategi, latihan, metode, atau pendekatan (bagaimana); (iii) kebijakan merupakan prinsip, moral (mengapa). Sebagai ilustrasi. Angka 24 tidak mempunyai makna selain sekedar angka. Ini yang disebut data. Tetapi 24% ini mempunyai makna 24 terhadap 100. Ini disebut informasi. Sementara berdasarkan pemahaman dan pengalaman maka seseorang dapat mengatakan 24% tersebut sebagai cukup memadai, kurang atau lebih. Pengetahuan dapat dibedakan berdasar prosesnya, yaitu pengetahuan implisit (tacit knowledge) yang bersumber dari pengalaman sendiri dan bukan sumber tertulis. Pengetahuan jenis ini susah dijabarkan dengan kata-kata. Istilah gampangnya, apa yang ada di otak manusia susah untuk diucapkan di mulut. Menurut Michael Polanyi, “Knowing more than saying”, kita mengetahui lebih banyak dari pada yang diucapkan. Sementara pengetahuan implisit dapat berasal dari hasil diskusi, pertemuan rutin, atau pengamatan sekeliling dan berbentuk know-how, pengalaman, keterampilan, pemahaman, maupun rules of thumb. Pengetahuan eksplisit (explicit knowledge) yang diperoleh dari melihat, mendengar dan membaca literatur atau sumber
  • 2. tertulis lainnya. Sumber pengetahuan eksplisit diantaranya buku, standar operasional pekerjaan, situs, bahan publikasi dan lainnya. Pengertian Manajemen Pengetahuan Manajemen pengetahuan diartikan sebagai suatu upaya/kegiatan terkait perencanaan, pengorganisasian, penggiatan dan pengendalian untuk mengidentifikasi, menciptakan, menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan agar diketahui, dipelajari, dimengerti sehingga dapat dimanfaatkan untuk menyusun kebijakan, rencana atau program. Manajemen pengetahuan dapat berarti pula sebagai mengelola kompetensi yang berada di dalam suatu organisasi dan mendorongnya untuk berkembang. Penting dicatat, terjadi kesalahkaprahan selama ini bahwa definisi manajemen pengetahuan sama sekali tidak berbicara tentang teknologi walaupun seringkali difasilitasi oleh teknologi komputer. Jadi teknologi itu sendiri bukan manajemen pengetahuan. Hakekat dan Pentingnya Manajemen Pengetahuan Hakekat manajemen pengetahuan adalah memahami bahwa modal intelektual adalah sumber daya yang tidak dapat habis, bahkan dapat dikembangkan tanpa batas. Dapat juga berarti upaya menghargai kekayaan yang tidak kasat mata lebih dari pada yang nampak. Dengan demikian manajemen pengetahuan dapat membantu individu/ kelompok dalam suatu organisasi untuk meningkatkan efektifitas waktu dan beban kerja melalui langkah berbagi wawasan dan pengalaman. Selain itu, dapat membantu suatu organisasi untuk beradaptasi terhadap perubahan lingkungan. Bagi sebuah organisasi, mengelola pengetahuan menjadi suatu keniscayaan untuk (i) mengetahui kekuatan (dan penempatan) seluruh SDM, (ii) memanfaatkan kembali pengetahuan yang sudah ada (ditemukan) alias tidak perlu mengulang proses kegagalan, (iii) mempercepat proses penciptaan pengetahuan baru dari pengetahuan yang ada, dan (iv) menjaga pergerakan organisasi tetap stabil meskipun terjadi arus keluar-masuk SDM Walaupun selalu didengungkan bahwa pengelolaan pengetahuan penting bagi setiap organisasi, tetapi sebenarnya setiap orang lah yang harus mengelola pengetahuan mereka sendiri, karena yang paling berkepentingan mendapatkan manfaat dari pengelolaan pengetahuan itu adalah individu. Spiral Pengetahuan Pengelolaan pengetahuan tidak terlepas dari sebuah nama yaitu Ikujiro Nonaka dengan bukunya The Knowledge- Creating Company. Ikujiro Nonaka membuat formulasi yang terkenal dengan sebutan SECI atau Knowledge
  • 3. Spiral. Konsepnya bahwa dalam siklus perjalanan kehidupan kita, pengetahuan itu mengalami proses yang kalau digambarkan berbentuk spiral. Proses itu disebut dengan Socialization – Externalization – Combination – Internalization (SECI). Proses eksternalisasi (externalization), yaitu mengubah tacit knowledge yang kita miliki menjadi explicit knowledge. Bisa dengan menuliskan know-how dan pengalaman yang kita dapatkan dalam bentuk tulisan artikel atau bahkan buku apabila perlu. Dan tulisan-tulisan tersebut akan sangat bermanfaat bagi orang lain yang sedang memerlukannya. Sementara proses kombinasi (combination) adalah memanfaatkan explicit knowledge yang ada untuk kita implementasikan menjadi explicit knowledge lain. Proses ini sangat berguna untuk meningkatkan keterampilan dan produktifitas diri sendiri. Kita bisa menghubungkan dan mengkombinasikan explicit knowledge yang ada menjadi explicit knowledge baru yang lebih bermanfaat. Selanjutnya proses internalisasi (internalization) berupa upaya mengubah explicit knowledge sebagai inspirasi datangnya tacit knowledge. Dari keempat proses yang ada, mungkin hanya inilah yang telah kita lakukan. Bahasa lainnya adalah learning by doing. Dengan referensi dari manual dan buku yang ada, kita menemukan pengalaman baru, pemahaman baru dan know-how baru yang mungkin tidak didapatkan dari buku tersebut. Sebagai proses terakhir sosialisasi (socialization), yakni mengubah tacit knowledge ke tacit knowledge lain. Ini adalah hal yang juga terkadang sering kita lupakan. Kita tidak manfaatkan keberadaan kita pada suatu pekerjaan untuk belajar dari orang lain, yang mungkin lebih berpengalaman. Proses ini membuat pengetahuan kita terasah dan juga penting untuk peningkatan diri sendiri. Yang tentu saja ini nanti akan berputar pada proses pertama yaitu eksternalisasi. Semakin sukses kita menjalani proses perolehan tacit knowledge baru, semakin banyak explicit knowledge yang berhasil kita produksi pada proses eksternalisasi (Wahono, 2005). Tahapan Pengembangan Amrit Tiwana mengusulkan empat tahap dengan 10 langkah dalam membangun sebuah manajemen pengetahuan secara organisasional. Tahap pertama berupa pemetaan kondisi saat ini. Diikuti dengan tahap kedua yaitu menganalisis, mendesain dan mengembangkan sistem. Langkah pertama,melakukan analisis infrastruktur yang ada, kemudian menentukan langkah kongkrit untuk membangun system manajemen pengetahuan. Tahapan berikutnya adalah penyebaran pengetahuan. Ditutup dengan evaluasi kinerja. Tahapan Pengembangan Manajemen Pengetahuan. Tahap 1: Evaluasi Kondisi. Langkah 1: Analisis kondisi saat ini. Langkah 2: Menyelaraskan manajemen pengetahuan dan strategi bisnis. Tahap 2: Analisis, Desain dan Pengembangan Sistem Manajemen Pengetahuan. Langkah 3: Mendesain bentuk manajemen pengetahuan dan memadukan kedalam sistem yang ada. Langkah 4: Memetakan dan menganalisis pengetahuan yang ada. Langkah 5: Mendesain kelompok manajemen pengetahuan. Langkah 6: Menyusun cetak biru manajemen pengetahuan. Langkah 7: Mengembangkan sistem manajemen pengetahuan
  • 4. Tahap 3: Penyebaran Langkah 8: Penyebaran menggunakan metodologi tertentu Langkah 9: Merubah manajemen, budaya, desain struktur penghargaan, dan memilih penanggungjawab Tahap 4: Evaluasi Kinerja Langkah 10: Mengukur hasil manajemen pengetahuan, merancang alat ROI dan mengevaluasi kinerja system Keberhasilan Manajemen Pengetahuan Birkinsaw menggarisbawahi tiga kenyataan yang sangat mempengaruhi berhasil-tidaknya manajemen pengetahuan. Pertama, penerapannya tidak hanya menghasilkan pengetahuan baru tetapi juga mendaur-ulang pengetahuan yang sudah ada. Kedua, teknologi informasi belum sepenuhnya bias menggantikan fungsi fungsi jaringan sosial antaranggota organisasi. Ketiga, sebagian besar organisasi tidak pernahtahu apa yang sesungguhnya mereka ketahui, banyak pengetahuan penting yang harus ditemukan lewat upaya-upaya khusus, padahal pengetahuan itu sudah dimiliki sebuah organisasi sejak lama. Hasil riset menunjukkan sejumlah faktor yang mendorong keberhasilan penerapan manajemen pengetahuan yaitu (i) tersedianya kampiun, yaitu seseorang yang mempunyai komitmen, antusias dalam mendorong terciptanya manajemen pengetahuan; (ii) dukungan dari pengambil keputusan; (iii) keterkaitan yang jelas antara keberadaan manajemen pengetahuan dengan manfaatnya terhadap institusi; (iv) tersedianya budaya yang mendukung inovasi, dan berbagi pengetahuan. Biasanya berbentuk system penghargaan (insentif); (v) tersedianya mekanisme berbagi pengetahuan; (vi) tersedianya teknologi yang mendukung mulai dari yang paling sederhana seperti intranet sampai yang canggih. Termasuk sistem data dan informasi yang memadai; (vii) tersedianya perpustakaan atau pusat pengetahuan yang memadai. Tantangan terbesar bagi penerapan manajemen pengetahuan adalah berupa perubahan budaya dari “pengetahuan adalah kekuatan” menjadi “berbagi pengetahuan adalah kekuatan”. Tentu saja masih banyak tantangan lainnya seperti ketakutan berhubungan dengan pihak luar, mengharapkan hasil segera sementara manajemen pengetahuan bersifat jangka panjang, keengganan bekerjasama, organisasi kurang mengenali dan menghargai kontribusi pengetahuan. Praktek Unggulan Telah banyak bukti yang menun- jukkan manfaat yang signifikan bagi perusahaan/institusi melalui penerapan manajemen pengetahu- an. Beberapa diantaranya (i) British Petroleum (BP), dengan meman- faatkan kemitraan virtual meng- gunakan konferensi video yang telah membantu menyelesaikan masalah operasional penting; (ii) Texas Instruments, dengan berbagi praktek unggulan diantara cabang; (iii) Hewlett-Packard, dengan berbagi pengalaman dan keahlian diantara anggota tim. Oswar Mungkasa, disarikan dari berbagai sumber. Tulisan ini pernah dimuat di majalah INFORUM Edisi II Tahun 2010