Bahan disampaikan oleh Riani (KSM Sanimas Balong Asri) dalam Seminar SANIMAS bertema Pengarusutamaan Pendekatan Sanitasi oleh masyarakat (SANIMAS): Pembelajaran dari Pengalaman.
Modul SANIMAS. Aspek Teknik dan ImplementasiOswar Mungkasa
Bahan disampaikan oleh Prawisti Ekasanti dalam Seminar SANIMAS bertema Pengarusutamaan Pendekatan Sanitasi oleh masyarakat (SANIMAS): Pembelajaran dari Pengalaman.
Tahapan Pelaksanaan SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat)Joy Irman
Tahapan Pelaksanaan SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat) menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan pada setiap tahapan SANIMAS, mulai dari persiapan, pemilihan kabupaten/kota, pemelihan lokasi, penyusunan Rencana Kerja Masyarakat (RKM), pengembangan masyarakat dan pelatihan, konstruksi, operasional dan pemeliharaan.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Tahap Konstruksi Pelak...Joy Irman
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Pelatihan Pengantar Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (terdiri dari beberapa modul dan sub-modul, yaitu Modul (1) Kamus, Istilah dan Definisi, (2) Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T), (3) Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S), (4) Kebijakan dan Strategi SPAL, (5) Perencanaan SPAL, (6) Pelaksanaan Konstruksi SPAL, (7) Operasi dan Pemeliharaan SPAL, (8) Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan, (9) Peran Masyarakat dan Badan Usaha Swasta, (10) Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan SPAL, (11) Wewenang dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan SPAL, dan (12) Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan SPAL. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Modul SANIMAS. Aspek Teknik dan ImplementasiOswar Mungkasa
Bahan disampaikan oleh Prawisti Ekasanti dalam Seminar SANIMAS bertema Pengarusutamaan Pendekatan Sanitasi oleh masyarakat (SANIMAS): Pembelajaran dari Pengalaman.
Tahapan Pelaksanaan SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat)Joy Irman
Tahapan Pelaksanaan SANIMAS (Sanitasi Berbasis Masyarakat) menjelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan pada setiap tahapan SANIMAS, mulai dari persiapan, pemilihan kabupaten/kota, pemelihan lokasi, penyusunan Rencana Kerja Masyarakat (RKM), pengembangan masyarakat dan pelatihan, konstruksi, operasional dan pemeliharaan.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Tahap Konstruksi Pelak...Joy Irman
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Pelatihan Pengantar Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (terdiri dari beberapa modul dan sub-modul, yaitu Modul (1) Kamus, Istilah dan Definisi, (2) Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T), (3) Sistem Pengelolaan Air Limbah Setempat (SPAL-S), (4) Kebijakan dan Strategi SPAL, (5) Perencanaan SPAL, (6) Pelaksanaan Konstruksi SPAL, (7) Operasi dan Pemeliharaan SPAL, (8) Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan, (9) Peran Masyarakat dan Badan Usaha Swasta, (10) Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Penyelenggaraan SPAL, (11) Wewenang dan Tanggung Jawab Penyelenggaraan SPAL, dan (12) Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan SPAL. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan KeuanganJoy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasiinfosanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi sebagai dokumen pusat dalam rangka penyusunan RPI2JM ( Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah), Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementrian Pekerjaan Umum
Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Penataan Organisasi Peng...Joy Irman
Pelatihan Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu Modul (KAP-A) Kelembagaan, (KAP-B) Administrasi dan (KAP-C) Pembiayaan. Masing-masing Modul tersebut terdiri atas beberapa sub-modul. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Kabupaten Nias Selatan memiliki sejarah kemegahan masa lampau yang tak ternilai harganya. Hal ini bisa dibuktikan dari penemuan kebudayaan megalitik dari masa 3000 – 5000 tahun sebelum Masehi atau sekitar 2500 – 5000 tahun silam, di mana ditemukan peninggalan-peninggalan kebudayaan purbakala yang ditinggalkan oleh nenek moyang suku Nias.
Nias Selatan sangat kaya akan berbagai unsur budaya yang memiliki ciri khas tersendiri, seperti unsur bahasa, hukum adat, kesenian, arsitektur rumah, olahraga, dan pesta-pesta adat, seperti masa panen, perkawinan, pengangkatan gelar dan lain sebagainya.
Di pulau ini telah ditemukan artefak dengan ciri tradisi paleolitik dengan tipologi yang sangat primitif. Tipologi ini mirip dengan yang dijumpai di Sumbawa, Timor, Pacitan, Flores, dan Sulawesi. Ciri budaya lain yang tua ditunjukkan oleh bukti kebudayaan megalitik, misalnya menhir. Kalau di beberapa situs ditemukan menhir yang sederhana, tetapi di Nias dan beberapa tempat lainnya (Minangkabau, Lampung, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah) sudah dalam bentuk yang lebih maju, dalam arti telah dikerjakan atau dipahat. Bentuknya ada yang persegi empat, bulat disertai dengan pola bias, berbentuk pedang. Letak menhir itu juga ada aturannya, di Nias selalu menghadap ke halaman tempat upacara dilaksanakan. Kadang-kadang benda ini juga berfungsi menjadi batas daerah sakral dengan daerah di luarnya. Fungsi lain adalah berkaitan dengan pemujaan, tanda penguburan kepala adat, lambang kepala adat, mempunyai kekuatan gaib yang bisa menolak bala, tempat mengikat terdakwa yang akan dihukum, dan lain-lain. Fungsi semacam ini juga terdapat di beberapa daerah lain.
Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Permukiman infosanitasi
Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Permukiman. Terdapat berbagai pilihan teknologi pengelolaan air limbah permukiman, baik sistem onsite (setempat) maupun sistem off-site (kawasan dan perkotaan).
Pengalaman SANIMAS RW II Kelurahan Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kota Blitar Oswar Mungkasa
Bahan disampaikan oleh Suhani (KSM Sanimas Suko Arum) dalam Seminar SANIMAS bertema Pengarusutamaan Pendekatan Sanitasi oleh masyarakat (SANIMAS): Pembelajaran dari Pengalaman.
Pengalaman Pelaksanaan SANIMAS. Perspektif Pemerintah Kota Denpasar Oswar Mungkasa
Bahan disampaikan oleh I Gusti Agung Gde Suardhana Wetan dalam Seminar SANIMAS bertema Pengarusutamaan Pendekatan Sanitasi oleh masyarakat (SANIMAS): Pembelajaran dari Pengalaman.
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Aspek Pembiayaan dan KeuanganJoy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasiinfosanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi sebagai dokumen pusat dalam rangka penyusunan RPI2JM ( Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah), Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementrian Pekerjaan Umum
Kelembagaan Sistem Pengelolaan Air Limbah (SPAL-T) - Penataan Organisasi Peng...Joy Irman
Pelatihan Kelembagaan, Administrasi dan Pembiayaan Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu Modul (KAP-A) Kelembagaan, (KAP-B) Administrasi dan (KAP-C) Pembiayaan. Masing-masing Modul tersebut terdiri atas beberapa sub-modul. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Kabupaten Nias Selatan memiliki sejarah kemegahan masa lampau yang tak ternilai harganya. Hal ini bisa dibuktikan dari penemuan kebudayaan megalitik dari masa 3000 – 5000 tahun sebelum Masehi atau sekitar 2500 – 5000 tahun silam, di mana ditemukan peninggalan-peninggalan kebudayaan purbakala yang ditinggalkan oleh nenek moyang suku Nias.
Nias Selatan sangat kaya akan berbagai unsur budaya yang memiliki ciri khas tersendiri, seperti unsur bahasa, hukum adat, kesenian, arsitektur rumah, olahraga, dan pesta-pesta adat, seperti masa panen, perkawinan, pengangkatan gelar dan lain sebagainya.
Di pulau ini telah ditemukan artefak dengan ciri tradisi paleolitik dengan tipologi yang sangat primitif. Tipologi ini mirip dengan yang dijumpai di Sumbawa, Timor, Pacitan, Flores, dan Sulawesi. Ciri budaya lain yang tua ditunjukkan oleh bukti kebudayaan megalitik, misalnya menhir. Kalau di beberapa situs ditemukan menhir yang sederhana, tetapi di Nias dan beberapa tempat lainnya (Minangkabau, Lampung, Jawa Tengah, Sulawesi Tengah) sudah dalam bentuk yang lebih maju, dalam arti telah dikerjakan atau dipahat. Bentuknya ada yang persegi empat, bulat disertai dengan pola bias, berbentuk pedang. Letak menhir itu juga ada aturannya, di Nias selalu menghadap ke halaman tempat upacara dilaksanakan. Kadang-kadang benda ini juga berfungsi menjadi batas daerah sakral dengan daerah di luarnya. Fungsi lain adalah berkaitan dengan pemujaan, tanda penguburan kepala adat, lambang kepala adat, mempunyai kekuatan gaib yang bisa menolak bala, tempat mengikat terdakwa yang akan dihukum, dan lain-lain. Fungsi semacam ini juga terdapat di beberapa daerah lain.
Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Permukiman infosanitasi
Opsi Teknologi Pengelolaan Air Limbah Permukiman. Terdapat berbagai pilihan teknologi pengelolaan air limbah permukiman, baik sistem onsite (setempat) maupun sistem off-site (kawasan dan perkotaan).
Pengalaman SANIMAS RW II Kelurahan Sukorejo Kecamatan Sukorejo Kota Blitar Oswar Mungkasa
Bahan disampaikan oleh Suhani (KSM Sanimas Suko Arum) dalam Seminar SANIMAS bertema Pengarusutamaan Pendekatan Sanitasi oleh masyarakat (SANIMAS): Pembelajaran dari Pengalaman.
Pengalaman Pelaksanaan SANIMAS. Perspektif Pemerintah Kota Denpasar Oswar Mungkasa
Bahan disampaikan oleh I Gusti Agung Gde Suardhana Wetan dalam Seminar SANIMAS bertema Pengarusutamaan Pendekatan Sanitasi oleh masyarakat (SANIMAS): Pembelajaran dari Pengalaman.
Pengalaman Pelaksanaan SANIMAS. Perspektif Pemerintah Kota Kediri. Oswar Mungkasa
Bahan disampaikan oleh HM. Zaini dalam Seminar SANIMAS bertema Pengarusutamaan Pendekatan Sanitasi oleh masyarakat (SANIMAS): Pembelajaran dari Pengalaman.
Urun Rembuk. Permukiman dan Ketahanan PanganOswar Mungkasa
pembangunan terkesan memanfaatkan tanah pertanian yang ditengarai dapat mengurangi produksi pangan. dengan demikian, dibutuhkan upaya yang masif agar pengalihan lahan pertanian tidak terjadi tanpa pengendalian.
Merengkuh kota ramah pejalan kaki dan Pesepeda. Pembelajaran Mancanegara dan ...Oswar Mungkasa
perkotaan mengalami banyak masalah disebabkan demikian intensifnya penggunaan moda kendaraan bermotor. sudah saatnya melirik alternatif lain yang lebih berkelanjutan yaitu moda berjalan kaki dan bersepeda
selama ini skema yang diperkenalkan adalah 3 R (Reuse, Reduce Recycle) kemudian dengan berkembangnya konsep ekonomi sirkuler maka berkembang pula skema lebih baru yang dikenal sebagai upcycling.
Green infrastructure in jakarta basic understanding and implementation effort...Oswar Mungkasa
The implementation of green infrastructure (GI) in Indonesia accelerated by public awareness of the importance of conservation of natural resources and ecosystems. One of the Indonesian government’s efforts to apply the principles of GI in urban areas in a structured and massive manner is through the Green City Development Program (P2KH) Ministry of Public Works and Public Housing (PUPR). The approach taken is Green Planning and Design, Green Open Space, Green Energy, Green Water, Green Waste, Green Building, Green Transportation, Green Community. The city that is the case study for discussion is Jakarta. Jakarta Smart City, Green Buildings, Urban Agriculture, and Child Friendly Integrated Public Space (RPTRA) are programs that successfully implemented. The implementation GI program easily accepted if based on the community.
Tata Kelola Kolaboratif dalam Desain Kebijakan Publik. Studi Kasus Pelaksanaa...Oswar Mungkasa
artikel ini didasarkan pada kenyataan bahwa tata kelola kolaboratif telah diadopsi dalam hampir seluruh dokumen pebangunan di Indonesia namun dalam kenyataannya masih belum sepenuhnya dapat dilaksanakan. untuk itu, makalah ini mencoba memetakan kondisi yang ada berdasar pada pembelajaran maupun studi kasus pelaksanaan SDGs di indonesia. kemudian memberikan pilihan langkah strategis dalam uaya memperkuat tata kelola kolaboratif di indonesia
Fakta, Isu dan SAran Penyempurnaan BP TAPERAOswar Mungkasa
oleh Oswar Mungkasa
FGD Daring Optimalisasi Peran, Fungsi dan Pelayanan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP-TAPERA) bagi Penerima Manfaat Paska
Housing and Urban Development Institute
Jakarta, 24 Juni 2020
LAPORAN. Memori Akhir Jabatan Koordinator Pelaksanaan Program Strategi Ketaha...Oswar Mungkasa
disiapkan sebagai bagian dari pertanggungjawaban dan keterbukaan informasi publik
Kolobarasi yang berkelanjutan adalah kunci
mewujudkan Ketahanan Kota Jakarta”
Oswar M. Mungkasa
Presentation. Collaboration Towards A Resilient JakartaOswar Mungkasa
Collaborative approach in solving issues of Jakarta to build resilience
Oswar Mungkasa (Former Chief Resilient Officer of Jakarta 100 Resilient Cities Program)
Advocacy Forum on Giving Inputs to the Implementation of the New Urban Agenda in Myanmar - CORDAID Yangon, 22nd January 2020
Pengenalan konsep saleh sosial dalam pembangunan sanitasiOswar Mungkasa
Tulisan ini disiapkan untuk memeriahkan ajang NTU (Nugroho Tri Utomo) Writing Contest for Water and Sanitation 2019 bertema Menuntaskan Akses Sanitasi dan Air Minum Aman Berkelanjutan 2024 yang diselenggarakan oleh Jejaring Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL).
Suplemen HUD Magz Edisi 5 /2015. Kota BATAM Menyongsong MEA 2015
Pengalaman Pelaksanaan SANIMAS RW I Lingkungan Balongcok Kelurahan Balongsari Kota Mojokerto
1. PENGALAMAN
PELAKSANAAN SANIMAS
RW. I - Lingkungan Balongcok,
Kelurahan Balongsari, Kota Mojokerto
Oleh:
Riani
KSM SANIMAS Balong Asri
2. PERKENALAN
• Nama KSM : Balong Asri
• Alamat : RT.II/RW. I, Lingkungan
Balongcok, Kelurahan Balongsari, Kec.
Magersari, Kota Mojokerto, Jawa Timur
• Pengurus : Ketua, sekretaris,
Bendahara
2
3. GAMBARAN UMUM
• Kondisi tanah datar
• Jumlah penduduk : 986 jiwa, 248 KK
– laki laki: 40%
– Perempuan: 60%
• Pekerjaan pokok: dagang, pengemudi becak. Buruh tani, dan kuli
bangunan.
• Penduduk yang punya WC: 141 KK (60 %) dengan sistim
Septictank dan diresapkan, 107 KK (40%) tidak punya WC
• Kebiasaan masyarakat buang hajat: di saluran terbuka dan sawah
karena MCK lama sudah penuh dan tidak memenuhi syarat
3
4. SARANA SANITASI TERPILIH
• Sarana sanitasi yang dipilih adalah MCK (mandi cuci kakus) dengan
instalasi pengolah limbah dan biogas
• Dipilihnya sarana ini karena:
- Kondisi kemiringan tanah yang tidak
memungkinkan untuk model pemipaan
- Posisi / letak rumah penduduk tidak teratur
• Total biaya:
- Pemerintah kota : Rp. 75.000.000,-
- SANIMAS : Rp. 50.000.000
- BORDA : Rp. 18.473.000
- Masyarakat : Rp. 7.338.047
• Jumlah pengguna : 107 KK atau 244 jiwa
• Secara efektif MCK SANIMAS dioperasikan mulai tanggal 1 April
2004 dengan tarif retribusi:
- WC Rp 1250,-/orang/bulan
- KM Rp 500,-/orang/pakai
4
5. ALASAN IKUT SANIMAS
Sejarah:
• mendapat informasi dari kelurahan Balongsari
• mengikuti presentasi SANIMAS di kelurahan Balongsari
• mengikuti seleksi kampung
Tertarik SANIMAS karena:
• kebutuhan masyarakat akan sarana sanitasi
• ingin mewujudkan lingkungan yang bersih, sehat, rapi
dan indah (berseri)
• Ikut berpartisipasi mewujudkan Indonesia sehat 2010
5
6. TANGGAPAN MASYARAKAT
TERHADAP SANIMAS
• Setelah SANIMAS sudah berjalan makin hari fisik bangunan makin
kelihatan indah megah laksana bangunan hotel, akhirnya orang-
orang yang semua menolak SANIMAS merasa kecewa.
• Dengan adanya image masyarakat yang awalnya negative itu
menyadari karena pengalaman sudah membuktikan adanya MCK
yang pernah ada, bangunannya sangat sederhana, biasanya tidak
terawat, bau tidak sedap sehingga menimbulkan ketidaknyamanan
Akibatnya banyak orang menolak kalau didaerahnya didirikan
bangunan MCK.
• Yang pasti sekarang masyarakat khususnya Balongcok sudah
membuka mata bahwa SANIMAS adalah menjadi bagian dari
hidupnya
6
7. PARTISIPASI MASYARAKAT
Persiapan
• kerja bakti penyiapan lahan
• membongkar WC lama
• Membuat WC darurat
Konstruksi
• Pengawasan
• Tenaga kerja di prioritaskan oleh warga sekitar
Pasca Konstruksi
• Menanamkan kepada masyarakat untuk ikut HANDARBENI (rasa
ikut memiliki) fasilitasi MCK tersebut, karena memang merupakan
asset warga setempat yang harus diperhatikan
7
8. KONTRIBUSI
Jumlah kontribusi masyarakat
• Uang : 3.624.000
• Inkind : 3.709.047
• Jumlah total : 7.338.047
Realisasi Kontribusi
• Realisasi kontribusi sesuai dengan rencana, cara pengumpulannya:
panitia seksi penggalian dana dan didampingi ketua RT datang ke
rumah warga pengguna dan warga partisipan uang punya kepedulian
terhadap lingungan
Pendanaan
• Terjadi pembengkakan biaya konstruksi, sehingga ada dana tambahan
dari BORDA.
8
9. KSM SANIMAS
Status KSM SANIMAS:
• masih dalam proses berbadan hukum, atas dasar keputusan hasil
musyawarah bersama antar warga pengguna, badan pengelola dan
tokoh masyarakat setempat, direncanakan dalam periode lima tahun
Tanggung jawab KSM antara lain:
• Menjaga kelestarian SANIMAS dalam bentuk kebersihan, keindahan
kenyamanan
• Mengelola hasil retribusi untuk biaya operasional
• Membuat laporan keuangan setiap tiga bulan sekali kepada rapat
anggota
• Mengadakan sosialisasi secara periodic
Keputusan keputusan
• Segala keputusan diambil atas dasar musyawarah untuk mencapai
mufakat, oleh karena itu segala keputusan bisa diterima oleh semua
pihak dan dibuatkan berita acara.
9
10. MANFAAT BAGI MASYARAKAT
• terciptanya sarana sanitasi uang memadai
• terciptanya kebersihan, keindahan dan
lingkungan yang sehat
• mengurangi pengangguran
• menambah kebanggaan warga setempat
10
11. HAMBATAN
• kurangnya sosialisasi awal kepada masyarakat terutama
warga sasaran
• SANIMAS adalah sebuah bentuk pemberdayaan
masyarakat dirasa masih sulit karena sebuah permulaan
• Proses terlalu lama
• Pengaruh cuaca (musim hujan)
• Transportasi sulit dijangkau mobil material menuju lokasi
proyek
11
12. REKOMENDASI
Agar dimasa mendatang SANIMAS lebih baik dan lancar, antara lain:
• Sosialisasi awal ditingkatkan.
• Sistem pemberdayaan masyarakat lebih menonjol
• Proses lebih cepat
• Faktor cuaca dipertimbangkan
• Lahan untuk lokasi bangunan dianggarkan dalam RAB dengan
tempat yang lebih strategis
13. KESAN-KESAN
• SANIMAS professional
• SANIMAS menciptakan pemberdayaan
masyarakat
• I love you SANIMAS
13