SlideShare a Scribd company logo
PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3-PHASA
MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM

Benny Yusuf
1010951012
I. Pendahuluan
•

•

•

•

•

Motor AC memiliki keunggulan dalam hal kesederhanaan dan murahnya biaya
perawatan sehingga jenis motor ini banyak dipakai di lingkungan industri maupun
rumah tangga. Pengendalian kecepatan putaran motor AC dapat dilakukan dengan
beberapa cara diantaranya dengan kendali tegangan dan frekuensi.
Inverter adalah konverter DC ke AC dengan tegangan dan frekuensi keluaran dapat
diatur sehingga motor AC dapat dikendalikan dengan fleksibel. Jenis inverter yang
sering dipakai untuk mengontrol kecepatan dari motor AC 3 phasa adalah VSD(Variable
Speed Drive).
Tegangan output dari VSD merupakan sinyal PWM yang dibangkitkan oleh inverter di
dalam VSD.
Keuntungan operasi inverter PWM sebagai teknik konversi dibanding jenis-jenis
inverter lainnya adalah rendahnya distorsi harmonik pada tegangan keluaran dibanding
dengan jenis inverter lainnya. Pada pengendalian kecepatan motor AC, inverter PWM
mempunyai kelebihan yang mampu menggerakkan motor induksi dengan putaran
halus dan rentang yang lebar.
Pada Sistem ini digunakan VSD (Variable Speed Drive) dan mikrokontroler untuk
mengontrol VSD yang akan membangkitkan sinyal PWM pada outputnya.
Mikrokontroler digunakan agar frekuensi output dan lama aktif dari VSD dapat
ditentukan secara manual.
II. Dasar teori
VSD(Variable Speed Drive) adalah suatu alat kontrol yang digunakan untuk
mengatur kecepatan putar dari sebuah motor AC agar dapat berputar dengan kecepatan
yang diinginkan. Rangkaian dalam VSD pada umumnya terdiri dari sebuah rectifier, filter,
inverter, dan rangkaian kontrol.

Frekuensi dari tegangan AC keluaran VSD yang digunakan untuk menggerakan motor AC 3
phasa yang mempengaruhi kecepatan putar dari motor tersebut.
III. Perancangan Alat
Kecepatan putar dari motor AC 3 phasa dapat dipengaruhi oleh nilai frekuensi tegangan AC
yang masuk ke dalam motor, sedangkan pengaturan posisi putar dari motor AC 3 phasa
dilakukan dengan cara mengontrol lama berputarnya motor AC 3 phasa tersebut.
Pengaturan kecepatan dan posisi dari motor AC 3 phasa akan dilakukan oleh VSD (Variable
Speed Drive) yang dihubungkan dengan mikrokontroler yang berfungsi sebagai pengendali
tegangan dan waktu aktif yang akan menggerakkan motor AC 3 phasa tersebut.
Diagram Blok Sistem
Diagram Blok sistem secara umum dapat dilihat pada gambar berikut ini
1. VSD (Variable Speed Drive)
VSD yang digunakan dalam system ini adalah VSD produk Schneider dengan tipe Altivar 31. Memiliki
fungsi interface dengan PLC ataupun mikrokontroler. Tegangan input yang digunakan oleh VSD ini
adalah antara 380-500 Volt AC. Fungsi lain yang terdapat dalam VSD ini adalah panel kontrol untuk
mengatur sistem kerja dari VSD dan potensiometer untuk mengatur besarnya frekuensi output dari
VSD. Modul VSD ini akan diberikan suplay tegangan AC 3 phasa dari jala-jala sebesar 380 Volt AC pada
masing-masing input phasanya, serta diberikan input kontrol oleh mikrokontroler pada pin analog input
agar dapat mengatur waktu aktif dari VSD. Hal ini dikarenakan VSD ini tidak memiliki fungsi timer untuk
mengatur keaktifan dari motor AC 3 phasa yang digerakkan.
2. Mikrokontroler
Mikrokontroler yang digunakan adalah modul DT-AVR LOW COST MICRO SYSTEM dengan IC
ATMEGA16. Mikrokontroler ini tidak memiliki fitur DAC, sehingga output dari mikrokontroler yang akan
masuk ke VSD harus dikonversi dulu oleh DAC agar sinyal kontrol dari mikrokontroler dapat dibaca oleh
VSD. Sinyal 8 bit yang dikirimkan oleh mikrokontroler akan dikonversi menjadi tegangan DC yang
berkisar antara 0 sampai 5 volt oleh modul DAC.
Program yang digunakan dalam mikrokontroler berfungsi untuk memilih range kecepatan putar motor
yang diinginkan atau untuk mengatur frekuensi dari sinyal tegangan output VSD.
3. Keypad
Rangkaian keypad berfungsi untuk memberikan inputan pada mikrokontroler sehingga dapat
memberikan sinyal control yang sesuai pada output
Keypad yang digunakan adalah jenis rangkaian keypad 3x4 dengan model rangkaian sebagai berikut.

Gambar 2. Rangkaian Keypad
Input yg diberikan oleh rangkaian keypad adalah pemilihan range kecepatan yang diinginkan dan
jarak putar yang harus dijalankan oleh motor AC 3 phasa. Nilai variable yang diinputkan pada keypad
akan ditampilkan pada rangkaian display.
4.Encoder
Encoder yang digunakan berfungsi sebagai sensor jumlah putaran motor yang telah ditempuh.
Ketika motor melakukan putaran, maka encoder akan mengirimkan sinyal pulse pada mikrokontroler
untuk diproses lebih lanjut. Data pulse dari encoder akan menentukan jumlah putaran motor yang
telah tercapai, sekaligus juga menentukan panjang bahan yang telah tergulung pada motor. Ketika
data pulse dari encoder sudah mencapai nilai yang sama dengan nilai data input pada
mikrokontroler, maka mikrokontroler akan berhenti mengirimkan sinyal pada VSD untuk memutar
motor.
5. Display
Display yang digunakan adalah rangkaian LCD 2x16 yang mempunyai 16 pin konektor, yang
didefinisikan sebagai berikut.

Display yang akan ditampilkan oleh LCD adalah perintah untuk memasukkan inputan melalui
keypad dan nilai input dari keypad yang telah diinputkan pada mikrokontroler. Selain itu juga
ditampilkan progres jarak yang ditempuh oleh perputaran motor sesuai dengan input yang
diberikan.
6. Program Mikrokontroler
Program mikrokontroler yang digunakan bertujuan untuk memberikan input panjang bahan
yang harus digulung dan range kecepatan yang ingin digunakan. Dalam system ini menggunakan
software codevision untuk memprogram IC mikrokontroler ATMEGA 16 yang digunakan. Data range
kecepatan motor dan jarak putaran yang diinginkan diinputkan pada keypad utnuk memberikan
nilai variabel pada mikrokontroler. Ketika data telah diinputkan, maka mikrokontroler akan
mengirimkan sinyal kepada VSD untuk memutar motor dengan kecepatan yang diinputkan pada
keypad. Motor akan terus berputar hingga jarak putar yang telah diinputkan pada keypad tercapai.
Encoder akan memberikan sinyal pada mikrokontroler untuk mengetahui jarak putar motor AC 3
phasa yang telah tercapai. Ketika sinyal dari encoder telah sesuai dengan jarak putar yang
diinputkan pada keypad, maka mikrokontroler akan berhenti mengirimkan sinyal pada VSD.
Diagram blok dari program mikrokontroler ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
Pengujian Alat
Dari hasil pengujian alat yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut.
· Set range kecepatan (1)
Tegangan DAC terukur = 1,56 Volt
Kecepatan putar motor = 1180 rpm
Frekuensi output VSD = 7,5 Hz
Ketika dipakai untuk menggulung bahan dengan panjang 200cm, bahan tidak tergulung sempurna
tetapi masih tersisa sekitar 1 putaran motor untuk dapat tergulung sempurna.
· Set range kecepatan (2)
Tegangan DAC terukur = 3,15 Volt
Kecepatan putar motor = 2010 rpm
Frekuensi output VSD = 15,6 Hz
Ketika digunakan untuk menggulung bahan dengan panjang 200cm, bahan tergulung dengan
sempurna dan motor melakukan 1 putaran berlebih sebelum pada akhirnya berhenti.
· Set range kecepatan (3)
Tegangan DAC terukur = 4,75 Volt
Kecepatan putar motor = 2800 rpm
Frekuensi output VSD = 23,5 Hz
Ketika digunakan untuk menggulung bahan dengan panjang 200cm, bahan tergulung dengan
sempurna dan motor melakukan 2 putaran berlebih sebelum berhenti.
Kesimpulan
Dari hasil simulasi, pengamatan dan pengujian pada rancangan yang dibuat, dapat
diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Kecepatan putar motor AC 3 phasa dapat dikontrol dengan cara mengontrol
frekuensi tegangan AC 3 phasa yang digunakan untuk menggerakkan motor.
2. Frekuensi tegangan output dari VSD dapat dikontrol oleh mikrokontroler dengan
cara memberikan tegangan antara 0 volt hingga 5 volt pada pin analog input pada
VSD.
3. Posisi putar motor AC 3 phasa dapat dikontrol dengan cara mengatur waktu aktif
dari motor AC 3 phasa.

More Related Content

What's hot

7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter
Simon Patabang
 
Mosfet
MosfetMosfet
Mosfet
saeful_4h13
 
Penguat Common Base PPT.pptx
Penguat Common Base PPT.pptxPenguat Common Base PPT.pptx
Penguat Common Base PPT.pptx
IchsanLuga1
 
pembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan aruspembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan arus
vioai
 
Motor induksi
Motor induksiMotor induksi
Motor induksi
Bambang Haryono
 
Bab 13 generator sinkron
Bab 13   generator sinkronBab 13   generator sinkron
Bab 13 generator sinkron
Eko Supriyadi
 
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Dana Mezzi
 
Laporan Percobaan 4 (Common Collector)
Laporan Percobaan 4 (Common Collector)Laporan Percobaan 4 (Common Collector)
Laporan Percobaan 4 (Common Collector)
Moh Ali Fauzi
 
6 faktor daya
6  faktor daya6  faktor daya
6 faktor daya
Simon Patabang
 
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
ahmad haidaroh
 
Mesin induksi
Mesin induksiMesin induksi
Mesin induksi
Novia Putri
 
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDipmakalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
rezon arif
 
State space
State spaceState space
State space
Swadexi Istiqphara
 
9. daya pada rangkaian rlc
9. daya pada rangkaian rlc 9. daya pada rangkaian rlc
9. daya pada rangkaian rlc
Emanuel Manek
 
Pembuatan Rangkaian Adaptor dengan Keluaran 5V dan 12V
Pembuatan Rangkaian Adaptor dengan Keluaran 5V dan 12VPembuatan Rangkaian Adaptor dengan Keluaran 5V dan 12V
Pembuatan Rangkaian Adaptor dengan Keluaran 5V dan 12V
Materi Kuliah Online
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiFauzi Nugroho
 
Penyearah Satu Fasa Terkendali Penuh
Penyearah Satu Fasa Terkendali PenuhPenyearah Satu Fasa Terkendali Penuh
Penyearah Satu Fasa Terkendali PenuhUniv of Jember
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya
Simon Patabang
 

What's hot (20)

7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter7. instrumen volt meter dan ammeter
7. instrumen volt meter dan ammeter
 
Mosfet
MosfetMosfet
Mosfet
 
Penguat Common Base PPT.pptx
Penguat Common Base PPT.pptxPenguat Common Base PPT.pptx
Penguat Common Base PPT.pptx
 
pembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan aruspembagi tegangan dan arus
pembagi tegangan dan arus
 
Motor induksi
Motor induksiMotor induksi
Motor induksi
 
Bab 13 generator sinkron
Bab 13   generator sinkronBab 13   generator sinkron
Bab 13 generator sinkron
 
Jembatan Wheatstone
Jembatan WheatstoneJembatan Wheatstone
Jembatan Wheatstone
 
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
Laporan praktikum Elektronika Daya Bab Penyearah gelombang penuh sistem jemba...
 
Laporan Percobaan 4 (Common Collector)
Laporan Percobaan 4 (Common Collector)Laporan Percobaan 4 (Common Collector)
Laporan Percobaan 4 (Common Collector)
 
6 faktor daya
6  faktor daya6  faktor daya
6 faktor daya
 
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan MagnetGenerator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
Generator DC Split Ring - Materi 9 - Fisika Listrik dan Magnet
 
Mesin induksi
Mesin induksiMesin induksi
Mesin induksi
 
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDipmakalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
makalah trafo 3 fasa Elektro UnDip
 
Makalah dioda
Makalah diodaMakalah dioda
Makalah dioda
 
State space
State spaceState space
State space
 
9. daya pada rangkaian rlc
9. daya pada rangkaian rlc 9. daya pada rangkaian rlc
9. daya pada rangkaian rlc
 
Pembuatan Rangkaian Adaptor dengan Keluaran 5V dan 12V
Pembuatan Rangkaian Adaptor dengan Keluaran 5V dan 12VPembuatan Rangkaian Adaptor dengan Keluaran 5V dan 12V
Pembuatan Rangkaian Adaptor dengan Keluaran 5V dan 12V
 
Rangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik ResonansiRangkaian Listrik Resonansi
Rangkaian Listrik Resonansi
 
Penyearah Satu Fasa Terkendali Penuh
Penyearah Satu Fasa Terkendali PenuhPenyearah Satu Fasa Terkendali Penuh
Penyearah Satu Fasa Terkendali Penuh
 
8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya8 perbaikan faktor daya
8 perbaikan faktor daya
 

Viewers also liked

Performance Modules Solar Power Meter (Solar-100)
Performance Modules Solar Power Meter (Solar-100)Performance Modules Solar Power Meter (Solar-100)
Performance Modules Solar Power Meter (Solar-100)
NYCCTfab
 
DIRECT TORQUE CONTROL OF THREE PHASE INDUCTION MOTOR USING FOUR SWITCH THREE ...
DIRECT TORQUE CONTROL OF THREE PHASE INDUCTION MOTOR USING FOUR SWITCH THREE ...DIRECT TORQUE CONTROL OF THREE PHASE INDUCTION MOTOR USING FOUR SWITCH THREE ...
DIRECT TORQUE CONTROL OF THREE PHASE INDUCTION MOTOR USING FOUR SWITCH THREE ...
smadhumitha
 
design of VFD for speed control in single phase induction motor
design of VFD for speed control in single phase induction motordesign of VFD for speed control in single phase induction motor
design of VFD for speed control in single phase induction motor
NITHIN JOSEPH
 
20020501
2002050120020501
20020501
guest8ae54cfb
 
Variable frequency drives for industrial applications
Variable frequency drives for industrial applicationsVariable frequency drives for industrial applications
Variable frequency drives for industrial applications
Naila Syed
 
karakteristik Over load relay
karakteristik Over load relaykarakteristik Over load relay
karakteristik Over load relay
Melanda Kucing
 
cascaded multilevel inverter project
cascaded multilevel inverter projectcascaded multilevel inverter project
cascaded multilevel inverter project
Shiva Kumar
 
Radiasi surya
Radiasi suryaRadiasi surya
Radiasi surya
Neno II
 
Radiasi surya dan pertumbuhan tanaman
Radiasi surya dan pertumbuhan tanamanRadiasi surya dan pertumbuhan tanaman
Radiasi surya dan pertumbuhan tanaman
Indri Eljawiiy
 
Peran klimatologi dalam tip dan peternakan gtr
Peran klimatologi dalam tip dan peternakan gtrPeran klimatologi dalam tip dan peternakan gtr
Peran klimatologi dalam tip dan peternakan gtr
Gusti Rusmayadi
 
variable frequency drive (VFD) installation
variable frequency drive (VFD) installationvariable frequency drive (VFD) installation
variable frequency drive (VFD) installation
Sakshi Vashist
 
Ppt sinar matahari (klh)
Ppt sinar matahari (klh)Ppt sinar matahari (klh)
Ppt sinar matahari (klh)
Adriana Palullungan
 
speed control of three phase induction motor
speed control of three phase induction motorspeed control of three phase induction motor
speed control of three phase induction motor
Ashvani Shukla
 
Multilevel inverter
Multilevel  inverterMultilevel  inverter
Multilevel inverter
Syed Lateef
 
Model simulasi antrian gtr
Model simulasi antrian gtrModel simulasi antrian gtr
Model simulasi antrian gtr
Gusti Rusmayadi
 
3 radiasi matahari gtr
3 radiasi matahari gtr3 radiasi matahari gtr
3 radiasi matahari gtr
Gusti Rusmayadi
 
Radiasi surya
Radiasi suryaRadiasi surya
Radiasi surya
Ganjar Ramadhan
 
RADIASI MATAHARI
RADIASI MATAHARIRADIASI MATAHARI
RADIASI MATAHARI
EDIS BLOG
 
M.E. Project PPT
M.E. Project PPTM.E. Project PPT
M.E. Project PPT
Mohammed Anas
 
Speed control of dc motor by fuzzy controller
Speed control of dc motor by fuzzy controllerSpeed control of dc motor by fuzzy controller
Speed control of dc motor by fuzzy controller
Murugappa Group
 

Viewers also liked (20)

Performance Modules Solar Power Meter (Solar-100)
Performance Modules Solar Power Meter (Solar-100)Performance Modules Solar Power Meter (Solar-100)
Performance Modules Solar Power Meter (Solar-100)
 
DIRECT TORQUE CONTROL OF THREE PHASE INDUCTION MOTOR USING FOUR SWITCH THREE ...
DIRECT TORQUE CONTROL OF THREE PHASE INDUCTION MOTOR USING FOUR SWITCH THREE ...DIRECT TORQUE CONTROL OF THREE PHASE INDUCTION MOTOR USING FOUR SWITCH THREE ...
DIRECT TORQUE CONTROL OF THREE PHASE INDUCTION MOTOR USING FOUR SWITCH THREE ...
 
design of VFD for speed control in single phase induction motor
design of VFD for speed control in single phase induction motordesign of VFD for speed control in single phase induction motor
design of VFD for speed control in single phase induction motor
 
20020501
2002050120020501
20020501
 
Variable frequency drives for industrial applications
Variable frequency drives for industrial applicationsVariable frequency drives for industrial applications
Variable frequency drives for industrial applications
 
karakteristik Over load relay
karakteristik Over load relaykarakteristik Over load relay
karakteristik Over load relay
 
cascaded multilevel inverter project
cascaded multilevel inverter projectcascaded multilevel inverter project
cascaded multilevel inverter project
 
Radiasi surya
Radiasi suryaRadiasi surya
Radiasi surya
 
Radiasi surya dan pertumbuhan tanaman
Radiasi surya dan pertumbuhan tanamanRadiasi surya dan pertumbuhan tanaman
Radiasi surya dan pertumbuhan tanaman
 
Peran klimatologi dalam tip dan peternakan gtr
Peran klimatologi dalam tip dan peternakan gtrPeran klimatologi dalam tip dan peternakan gtr
Peran klimatologi dalam tip dan peternakan gtr
 
variable frequency drive (VFD) installation
variable frequency drive (VFD) installationvariable frequency drive (VFD) installation
variable frequency drive (VFD) installation
 
Ppt sinar matahari (klh)
Ppt sinar matahari (klh)Ppt sinar matahari (klh)
Ppt sinar matahari (klh)
 
speed control of three phase induction motor
speed control of three phase induction motorspeed control of three phase induction motor
speed control of three phase induction motor
 
Multilevel inverter
Multilevel  inverterMultilevel  inverter
Multilevel inverter
 
Model simulasi antrian gtr
Model simulasi antrian gtrModel simulasi antrian gtr
Model simulasi antrian gtr
 
3 radiasi matahari gtr
3 radiasi matahari gtr3 radiasi matahari gtr
3 radiasi matahari gtr
 
Radiasi surya
Radiasi suryaRadiasi surya
Radiasi surya
 
RADIASI MATAHARI
RADIASI MATAHARIRADIASI MATAHARI
RADIASI MATAHARI
 
M.E. Project PPT
M.E. Project PPTM.E. Project PPT
M.E. Project PPT
 
Speed control of dc motor by fuzzy controller
Speed control of dc motor by fuzzy controllerSpeed control of dc motor by fuzzy controller
Speed control of dc motor by fuzzy controller
 

Similar to Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.

Jurnal Tugas Akhir Teknik Elektro
Jurnal Tugas Akhir Teknik ElektroJurnal Tugas Akhir Teknik Elektro
Jurnal Tugas Akhir Teknik Elektro
Andrie A Hamali
 
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DCDESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
Lusiana Diyan
 
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
Lusiana Diyan
 
PULSE WIDTH MODULATION
PULSE WIDTH MODULATIONPULSE WIDTH MODULATION
mesin cnc
mesin cncmesin cnc
mesin cnc
Hendro Purwanto
 
Open Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DCOpen Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DC
Lusiana Diyan
 
Bahan bacaan 3.2
Bahan bacaan 3.2Bahan bacaan 3.2
Bahan bacaan 3.2
Weldan Kusuf
 
Train Shihlin Inverter 2015 Level 1 versi1.pptx
Train Shihlin Inverter 2015 Level 1 versi1.pptxTrain Shihlin Inverter 2015 Level 1 versi1.pptx
Train Shihlin Inverter 2015 Level 1 versi1.pptx
MeylisaTitl
 
11 bab ii (1)
11 bab ii (1)11 bab ii (1)
11 bab ii (1)
Roni Novison
 
MOTOR SERVO.pptx
MOTOR SERVO.pptxMOTOR SERVO.pptx
MOTOR SERVO.pptx
janatinafriyani
 
Makalah mikroprosesor
Makalah mikroprosesorMakalah mikroprosesor
Makalah mikroprosesorAip Goper
 
5 peralatan otomasi industri
5 peralatan otomasi industri5 peralatan otomasi industri
5 peralatan otomasi industri
Rohmat Rohmatullah
 
Rancang bangun conveyor Menggunakan Mikrokontroller atmega 16
Rancang bangun conveyor Menggunakan Mikrokontroller atmega 16Rancang bangun conveyor Menggunakan Mikrokontroller atmega 16
Rancang bangun conveyor Menggunakan Mikrokontroller atmega 16
Mochammadfinandika
 
Motor servo>>>)))))
Motor servo>>>)))))Motor servo>>>)))))
Motor servo>>>)))))
KEN KEN
 
W sn untuk monitoring parameter motor induksi
W sn untuk monitoring parameter motor induksiW sn untuk monitoring parameter motor induksi
W sn untuk monitoring parameter motor induksi
Heru Sitorus
 
Control DC Motor via Bluetooth
Control DC Motor via BluetoothControl DC Motor via Bluetooth
Control DC Motor via Bluetooth
Cuci Cahayanti
 
Control DC Motor with Smartphone via Bluetooth
Control DC Motor with Smartphone via BluetoothControl DC Motor with Smartphone via Bluetooth
Control DC Motor with Smartphone via Bluetooth
Rian Rizki Pratama
 
CONTROL FAN AC USING TEMPERATURE SENSOR LM35 BASED ON ARDUINO UNO
CONTROL FAN AC USING TEMPERATURE SENSOR LM35 BASED ON ARDUINO UNOCONTROL FAN AC USING TEMPERATURE SENSOR LM35 BASED ON ARDUINO UNO
CONTROL FAN AC USING TEMPERATURE SENSOR LM35 BASED ON ARDUINO UNO
Susanti Arianto
 

Similar to Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa. (20)

Jurnal Tugas Akhir Teknik Elektro
Jurnal Tugas Akhir Teknik ElektroJurnal Tugas Akhir Teknik Elektro
Jurnal Tugas Akhir Teknik Elektro
 
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DCDESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC
 
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
DESAIN OPEN LOOP CONTROL MOTOR DC 2
 
PULSE WIDTH MODULATION
PULSE WIDTH MODULATIONPULSE WIDTH MODULATION
PULSE WIDTH MODULATION
 
Ml2 f001626
Ml2 f001626Ml2 f001626
Ml2 f001626
 
mesin cnc
mesin cncmesin cnc
mesin cnc
 
Open Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DCOpen Loop Analog Control System - Motor DC
Open Loop Analog Control System - Motor DC
 
Bahan bacaan 3.2
Bahan bacaan 3.2Bahan bacaan 3.2
Bahan bacaan 3.2
 
Train Shihlin Inverter 2015 Level 1 versi1.pptx
Train Shihlin Inverter 2015 Level 1 versi1.pptxTrain Shihlin Inverter 2015 Level 1 versi1.pptx
Train Shihlin Inverter 2015 Level 1 versi1.pptx
 
11 bab ii (1)
11 bab ii (1)11 bab ii (1)
11 bab ii (1)
 
MOTOR SERVO.pptx
MOTOR SERVO.pptxMOTOR SERVO.pptx
MOTOR SERVO.pptx
 
Makalah mikroprosesor
Makalah mikroprosesorMakalah mikroprosesor
Makalah mikroprosesor
 
5 peralatan otomasi industri
5 peralatan otomasi industri5 peralatan otomasi industri
5 peralatan otomasi industri
 
Rancang bangun conveyor Menggunakan Mikrokontroller atmega 16
Rancang bangun conveyor Menggunakan Mikrokontroller atmega 16Rancang bangun conveyor Menggunakan Mikrokontroller atmega 16
Rancang bangun conveyor Menggunakan Mikrokontroller atmega 16
 
Motor servo>>>)))))
Motor servo>>>)))))Motor servo>>>)))))
Motor servo>>>)))))
 
Motor servo
Motor servoMotor servo
Motor servo
 
W sn untuk monitoring parameter motor induksi
W sn untuk monitoring parameter motor induksiW sn untuk monitoring parameter motor induksi
W sn untuk monitoring parameter motor induksi
 
Control DC Motor via Bluetooth
Control DC Motor via BluetoothControl DC Motor via Bluetooth
Control DC Motor via Bluetooth
 
Control DC Motor with Smartphone via Bluetooth
Control DC Motor with Smartphone via BluetoothControl DC Motor with Smartphone via Bluetooth
Control DC Motor with Smartphone via Bluetooth
 
CONTROL FAN AC USING TEMPERATURE SENSOR LM35 BASED ON ARDUINO UNO
CONTROL FAN AC USING TEMPERATURE SENSOR LM35 BASED ON ARDUINO UNOCONTROL FAN AC USING TEMPERATURE SENSOR LM35 BASED ON ARDUINO UNO
CONTROL FAN AC USING TEMPERATURE SENSOR LM35 BASED ON ARDUINO UNO
 

Pengaturan kecepatan dan posisi motor ac 3 phasa.

  • 1. PENGATURAN KECEPATAN DAN POSISI MOTOR AC 3-PHASA MENGGUNAKAN DT AVR LOW COST MICRO SYSTEM Benny Yusuf 1010951012
  • 2. I. Pendahuluan • • • • • Motor AC memiliki keunggulan dalam hal kesederhanaan dan murahnya biaya perawatan sehingga jenis motor ini banyak dipakai di lingkungan industri maupun rumah tangga. Pengendalian kecepatan putaran motor AC dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya dengan kendali tegangan dan frekuensi. Inverter adalah konverter DC ke AC dengan tegangan dan frekuensi keluaran dapat diatur sehingga motor AC dapat dikendalikan dengan fleksibel. Jenis inverter yang sering dipakai untuk mengontrol kecepatan dari motor AC 3 phasa adalah VSD(Variable Speed Drive). Tegangan output dari VSD merupakan sinyal PWM yang dibangkitkan oleh inverter di dalam VSD. Keuntungan operasi inverter PWM sebagai teknik konversi dibanding jenis-jenis inverter lainnya adalah rendahnya distorsi harmonik pada tegangan keluaran dibanding dengan jenis inverter lainnya. Pada pengendalian kecepatan motor AC, inverter PWM mempunyai kelebihan yang mampu menggerakkan motor induksi dengan putaran halus dan rentang yang lebar. Pada Sistem ini digunakan VSD (Variable Speed Drive) dan mikrokontroler untuk mengontrol VSD yang akan membangkitkan sinyal PWM pada outputnya. Mikrokontroler digunakan agar frekuensi output dan lama aktif dari VSD dapat ditentukan secara manual.
  • 3. II. Dasar teori VSD(Variable Speed Drive) adalah suatu alat kontrol yang digunakan untuk mengatur kecepatan putar dari sebuah motor AC agar dapat berputar dengan kecepatan yang diinginkan. Rangkaian dalam VSD pada umumnya terdiri dari sebuah rectifier, filter, inverter, dan rangkaian kontrol. Frekuensi dari tegangan AC keluaran VSD yang digunakan untuk menggerakan motor AC 3 phasa yang mempengaruhi kecepatan putar dari motor tersebut.
  • 4. III. Perancangan Alat Kecepatan putar dari motor AC 3 phasa dapat dipengaruhi oleh nilai frekuensi tegangan AC yang masuk ke dalam motor, sedangkan pengaturan posisi putar dari motor AC 3 phasa dilakukan dengan cara mengontrol lama berputarnya motor AC 3 phasa tersebut. Pengaturan kecepatan dan posisi dari motor AC 3 phasa akan dilakukan oleh VSD (Variable Speed Drive) yang dihubungkan dengan mikrokontroler yang berfungsi sebagai pengendali tegangan dan waktu aktif yang akan menggerakkan motor AC 3 phasa tersebut. Diagram Blok Sistem Diagram Blok sistem secara umum dapat dilihat pada gambar berikut ini
  • 5. 1. VSD (Variable Speed Drive) VSD yang digunakan dalam system ini adalah VSD produk Schneider dengan tipe Altivar 31. Memiliki fungsi interface dengan PLC ataupun mikrokontroler. Tegangan input yang digunakan oleh VSD ini adalah antara 380-500 Volt AC. Fungsi lain yang terdapat dalam VSD ini adalah panel kontrol untuk mengatur sistem kerja dari VSD dan potensiometer untuk mengatur besarnya frekuensi output dari VSD. Modul VSD ini akan diberikan suplay tegangan AC 3 phasa dari jala-jala sebesar 380 Volt AC pada masing-masing input phasanya, serta diberikan input kontrol oleh mikrokontroler pada pin analog input agar dapat mengatur waktu aktif dari VSD. Hal ini dikarenakan VSD ini tidak memiliki fungsi timer untuk mengatur keaktifan dari motor AC 3 phasa yang digerakkan. 2. Mikrokontroler Mikrokontroler yang digunakan adalah modul DT-AVR LOW COST MICRO SYSTEM dengan IC ATMEGA16. Mikrokontroler ini tidak memiliki fitur DAC, sehingga output dari mikrokontroler yang akan masuk ke VSD harus dikonversi dulu oleh DAC agar sinyal kontrol dari mikrokontroler dapat dibaca oleh VSD. Sinyal 8 bit yang dikirimkan oleh mikrokontroler akan dikonversi menjadi tegangan DC yang berkisar antara 0 sampai 5 volt oleh modul DAC. Program yang digunakan dalam mikrokontroler berfungsi untuk memilih range kecepatan putar motor yang diinginkan atau untuk mengatur frekuensi dari sinyal tegangan output VSD. 3. Keypad Rangkaian keypad berfungsi untuk memberikan inputan pada mikrokontroler sehingga dapat memberikan sinyal control yang sesuai pada output
  • 6. Keypad yang digunakan adalah jenis rangkaian keypad 3x4 dengan model rangkaian sebagai berikut. Gambar 2. Rangkaian Keypad Input yg diberikan oleh rangkaian keypad adalah pemilihan range kecepatan yang diinginkan dan jarak putar yang harus dijalankan oleh motor AC 3 phasa. Nilai variable yang diinputkan pada keypad akan ditampilkan pada rangkaian display. 4.Encoder Encoder yang digunakan berfungsi sebagai sensor jumlah putaran motor yang telah ditempuh. Ketika motor melakukan putaran, maka encoder akan mengirimkan sinyal pulse pada mikrokontroler untuk diproses lebih lanjut. Data pulse dari encoder akan menentukan jumlah putaran motor yang telah tercapai, sekaligus juga menentukan panjang bahan yang telah tergulung pada motor. Ketika data pulse dari encoder sudah mencapai nilai yang sama dengan nilai data input pada mikrokontroler, maka mikrokontroler akan berhenti mengirimkan sinyal pada VSD untuk memutar motor.
  • 7. 5. Display Display yang digunakan adalah rangkaian LCD 2x16 yang mempunyai 16 pin konektor, yang didefinisikan sebagai berikut. Display yang akan ditampilkan oleh LCD adalah perintah untuk memasukkan inputan melalui keypad dan nilai input dari keypad yang telah diinputkan pada mikrokontroler. Selain itu juga ditampilkan progres jarak yang ditempuh oleh perputaran motor sesuai dengan input yang diberikan.
  • 8. 6. Program Mikrokontroler Program mikrokontroler yang digunakan bertujuan untuk memberikan input panjang bahan yang harus digulung dan range kecepatan yang ingin digunakan. Dalam system ini menggunakan software codevision untuk memprogram IC mikrokontroler ATMEGA 16 yang digunakan. Data range kecepatan motor dan jarak putaran yang diinginkan diinputkan pada keypad utnuk memberikan nilai variabel pada mikrokontroler. Ketika data telah diinputkan, maka mikrokontroler akan mengirimkan sinyal kepada VSD untuk memutar motor dengan kecepatan yang diinputkan pada keypad. Motor akan terus berputar hingga jarak putar yang telah diinputkan pada keypad tercapai. Encoder akan memberikan sinyal pada mikrokontroler untuk mengetahui jarak putar motor AC 3 phasa yang telah tercapai. Ketika sinyal dari encoder telah sesuai dengan jarak putar yang diinputkan pada keypad, maka mikrokontroler akan berhenti mengirimkan sinyal pada VSD. Diagram blok dari program mikrokontroler ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
  • 9.
  • 10. Pengujian Alat Dari hasil pengujian alat yang telah dilakukan diperoleh data sebagai berikut. · Set range kecepatan (1) Tegangan DAC terukur = 1,56 Volt Kecepatan putar motor = 1180 rpm Frekuensi output VSD = 7,5 Hz Ketika dipakai untuk menggulung bahan dengan panjang 200cm, bahan tidak tergulung sempurna tetapi masih tersisa sekitar 1 putaran motor untuk dapat tergulung sempurna. · Set range kecepatan (2) Tegangan DAC terukur = 3,15 Volt Kecepatan putar motor = 2010 rpm Frekuensi output VSD = 15,6 Hz Ketika digunakan untuk menggulung bahan dengan panjang 200cm, bahan tergulung dengan sempurna dan motor melakukan 1 putaran berlebih sebelum pada akhirnya berhenti. · Set range kecepatan (3) Tegangan DAC terukur = 4,75 Volt Kecepatan putar motor = 2800 rpm Frekuensi output VSD = 23,5 Hz Ketika digunakan untuk menggulung bahan dengan panjang 200cm, bahan tergulung dengan sempurna dan motor melakukan 2 putaran berlebih sebelum berhenti.
  • 11. Kesimpulan Dari hasil simulasi, pengamatan dan pengujian pada rancangan yang dibuat, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Kecepatan putar motor AC 3 phasa dapat dikontrol dengan cara mengontrol frekuensi tegangan AC 3 phasa yang digunakan untuk menggerakkan motor. 2. Frekuensi tegangan output dari VSD dapat dikontrol oleh mikrokontroler dengan cara memberikan tegangan antara 0 volt hingga 5 volt pada pin analog input pada VSD. 3. Posisi putar motor AC 3 phasa dapat dikontrol dengan cara mengatur waktu aktif dari motor AC 3 phasa.