Multivibrator adalah rangkaian elektronik terpadu yang digunakan untuk menerapkan variasi dari sistem dua keadaan (two state system) yang dapat menghasilkan suatu sinyal kontinu, yang dapat digunakan sebagai pewaktu (timer) dari rangkaian-rangkaian sekuensial.
Multivibrator beroperasi sebagai osilator, yaitu sebagai sebuah rangkaian pembangkit sinyal, di mana sinyal yang dihasilkan pada keluaran akan berbentuk gelombang persegi (square wave).
Multivibrator dalam pengoperasiannya memiliki dua keadaan utama, yaitu keadaan stabil dan keadaan tak stabil.
Keadaan stabil adalah keadaan di mana taraf amplitudo sinyal keluaran adalah tetap/stagnan pada suatu nilai tertentu.
Keadaan tak stabil adalah keadaan di mana taraf ampiltudo sinyal selalu berubah-ubah mengikuti denyut tegangan pada komponen aktif.
Keadaan tak stabil dipengaruhi oleh waktu laju pengisian/pengosongan kapasitor yang besarnya ditentukan dari kapasitas kapasitor.
Rangkaian multivibrator terdiri dari komponen penguat aktif yang dikopel silang dengan komponen-komponen pasif (resistor dan kapasitor).
Fungsi resistor pada rangkaian multivibrator adalah sebagai sumber arus bagi pengisian muatan kapasitor, sedangkan kapasitor berfungsi sebagai kopel yang akan menentukan besar tegangan dari komponen penguat yang aktif.
Rangkaian multivibrator dapat dibuat dengan transistor bipolar (bipolar junction transistor, BJT), FET dan penguat operasional (operational ampilfier, op-amp), yang mana bentuk rangkaian untuk setiap komponen aktif perlu disesuaikan dengan karakteristik dari setiap komponen aktif tersebut.
Karena cara kerja FET lebih rumit dari cara kerja BJT, rangkaian multivibrator pada umumnya dibuat dengan rangkaian BJT.
Transistor adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi lainnya.
Transistor adalah komponen elektronika semikonduktor yang memiliki 3 kaki elektroda, yaitu Basis (Dasar), Kolektor (Pengumpul) dan Emitor (Pemancar). Komponen ini berfungsi sebagai penguat, pemutus dan penyambung (switching), stabilitasi tegangan, modulasi sinyal dan masih banyak lagi fungsi lainnya.
Bistable multivibrator merupakan jenis multivibrator yang memiliki output dengan dua keadaan stabil. Pulsa triger pada input rangkaian akan menyebabkan rangkaian diasumsikan pada salah satu kondisi stabil. Pulsa kedua akan menyebabkan terjadinya pergeseran ke kondisi stabil lainnya. Multivibrator bistabil ini hanya akan berubah keadaan jika diberi pulsa triger sebagai input. Multivibrator bistable ini sering disebut sebagai flip-flop. Output rangkaian multivibrator bistabil akan lompat ke satu kondisi (flip) saat dipicu dan bergeser kembali ke kondisi lain (flop) jika dipicu dengan pulsa triger berikutnya. Rangkaian kemudian menjadi stabil pada suatu kondisi dan tidak akan berubah atau toggle sampai ada perintah dengan diberi pulsa triger.
Multivibrator adalah rangkaian elektronik terpadu yang digunakan untuk menerapkan variasi dari sistem dua keadaan (two state system) yang dapat menghasilkan suatu sinyal kontinu, yang dapat digunakan sebagai pewaktu (timer) dari rangkaian-rangkaian sekuensial
Multivibrator adalah rangkaian elektronik terpadu yang digunakan untuk menerapkan variasi dari sistem dua keadaan (two state system) yang dapat menghasilkan suatu sinyal kontinu, yang dapat digunakan sebagai pewaktu (timer) dari rangkaian-rangkaian sekuensial.
Multivibrator bistabil adalah multivibrator yang memiliki dua keadaan stabil.
Tidak adanya waktu pengisian/pengosongan karena tidak memiliki kapasitor, sehingga waktu aktif dari komponen penguat diatur oleh pemicu (trigger) eksternal.
Memiliki dua keadaan ‘set’ dan ‘reset’ yang menyebabkan pada keadaan awal komponen-komponen aktif menghantar.
Multivibrator ini disebut juga dengan flip flop atau latch (penahan) yang mempunyai dua state.
Multivibrator adalah rangkaian elektronik terpadu yang digunakan untuk menerapkan variasi dari sistem dua keadaan (two state system) yang dapat menghasilkan suatu sinyal kontinu, yang dapat digunakan sebagai pewaktu (timer) dari rangkaian-rangkaian sekuensial.
Multivibrator bistabil adalah multivibrator yang memiliki dua keadaan stabil.
Tidak adanya waktu pengisian/pengosongan karena tidak memiliki kapasitor, sehingga waktu aktif dari komponen penguat diatur oleh pemicu eksternal.
Memiliki dua keadaan ‘set’ dan ‘reset’ yang menyebabkan pada keadaan awal komponen-komponen aktif menghantar.
Multivibrator adalah suatu rangkaian generatif dengan dua buah piranti aktif yang dirancang sedemikian sehingga salah satu piranti bersifat penghantar pada saat piranti lain terpancung.
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
Multivibrator Bistabil
1. MULTIVIBRATOR BISTABIL
Oleh :
RIZKY ARDHI P
(1410502016)
T.Mesin S-1
Dosen Pembimbing : R. Suryoto Edy Raharjo S.T.,M.Eng
Universitas Negeri Tidar Magelang
2. --- DAFTAR PEMBAHASAN ---
Konsep Dasar Multivibrator Bistabil
Multivibrator Bistabil
Karakteristik Multivibrator Bistabil
Jenis-jenis Multivibrator
Aplikasi Multivibrator Bistabil
3. Multivibrator adalah rangkaian elektronik
terpadu yang digunakan untuk menerapkan variasi
dari sistem dua keadaan (two state system) yang
dapat menghasilkan suatu sinyal kontinu, yang dapat
digunakan sebagai pewaktu (timer) dari rangkaian-
rangkaian sekuensial.
Konsep Dasar Multivibrator Bistabil
4. Multivibrator beroperasi sebagai osilator, yaitu
sebagai sebuah rangkaian pembangkit sinyal, di mana
sinyal yang dihasilkan pada keluaran akan berbentuk
gelombang persegi (square wave).
Multivibrator dalam pengoperasiannya memiliki
dua keadaan utama, yaitu keadaan stabil dan keadaan
tak stabil.
Konsep Dasar Multivibrator Bistabil
5. Keadaan stabil adalah keadaan di mana taraf
amplitudo sinyal keluaran adalah tetap/stagnan pada
suatu nilai tertentu.
Keadaan tak stabil adalah keadaan di mana taraf
ampiltudo sinyal selalu berubah-ubah mengikuti
denyut tegangan pada komponen aktif.
Keadaan tak stabil dipengaruhi oleh waktu laju
pengisian/pengosongan kapasitor yang besarnya
ditentukan dari kapasitas kapasitor.
Konsep Dasar Multivibrator Bistabil
6. Rangkaian multivibrator terdiri dari komponen
penguat aktif yang dikopel silang dengan komponen-
komponen pasif (resistor dan kapasitor).
Fungsi resistor pada rangkaian multivibrator
adalah sebagai sumber arus bagi pengisian muatan
kapasitor, sedangkan kapasitor berfungsi sebagai
kopel yang akan menentukan besar tegangan dari
komponen penguat yang aktif.
Konsep Dasar Multivibrator Bistabil
7. Rangkaian multivibrator dapat dibuat dengan
transistor bipolar (bipolar junction transistor, BJT),
FET dan penguat operasional (operational ampilfier,
op-amp), yang mana bentuk rangkaian untuk setiap
komponen aktif perlu disesuaikan dengan
karakteristik dari setiap komponen aktif tersebut.
Karena cara kerja FET lebih rumit dari cara kerja
BJT, rangkaian multivibrator pada umumnya dibuat
dengan rangkaian BJT.
Konsep Dasar Multivibrator Bistabil
8. Multivibrator bistabil adalah multivibrator yang
memiliki dua keadaan stabil.
Tidak adanya waktu pengisian/pengosongan karena
tidak memiliki kapasitor, sehingga waktu aktif dari
komponen penguat diatur oleh pemicu (trigger)
eksternal.
Memiliki dua keadaan ‘set’ dan ‘reset’ yang
menyebabkan pada keadaan awal komponen-komponen
aktif menghantar.
Multivibrator Bistabil
10. -Pada awal rangkaian diaktifkan, kedua transistor
berada dalam keadaan aktif karena tak adanya
kapasitor.
-Jika ada masukan denyut pemicu dari terminal
‘set’, maka Q1 akan berada pada daerah aktif,
sedangkan Q2 akan berada pada daerah cut-off.
-Jika ada masukan denyut pemicu dari terminal
‘reset’, maka Q2 akan berada pada daerah aktif,
sedangkan Q1 akan berada pada daerah cut-off.
Cara Kerja
Multivibrator Bistabil
12. - Ada/tidaknya denyut masukan dari terminal VIN
mempengaruhi nilai keluaran (output) dari op-
amp, di mana jika ada sinyal masukan pada
terminal masukan negatif op-amp, maka akan
timbul nilai ‘1’ pada terminal keluaran dan begitu
juga sebaliknya untuk nilai ‘0’ pada keluaran
diperoleh dengan meniadakan sinyal masukan
pada terminal masukan negatif.
Cara Kerja
Multivibrator Bistabil
13. 1. Tidak menggunakan kapasitor sehingga pada awal
rangkaian diaktifkan komponen penguat berada pada
daerah aktif.
2. Pengubahan keadaan dari sinyal keluaran dilakukan
dengan menerapkan masukan “set” dan “reset” pada
komponen penguat yang aktif. Jika diberikan masukan
pada salah satu terminal tersebut, maka keadaan
keluaran akan berubah ke taraf kebalikan dari keadaan
awal.
Karakteristik Multivibrator Bistabil
15. Berdasarkan bentuk sinyal keluaran (output),
multivibrator dapat dibagi ke dalam 3 jenis, yaitu:
1. Multivibrator astabil (astable multivibrator)
2. Multivibrator monostabil (monostable multivibrator)
3. Multivibrator bistabil (bistable multivibrator)
Jenis-jenis Multivibrator
16. Multivibrator bistabil
Kegunaan dari multivibrator bistabil antara lain:
1. Membangkitkan dan memproses sinyal-sinyal
denyut.
2. Melakukan operasi-operasi seperti penyimpanan
bit data dan operasi logika (aljabar Boole)
3. Pembentuk sistem memori dalam bentuk flip-
flop RS atau JK.
Aplikasi Multivibrator Bistabil