Praktikum ini bertujuan untuk memahami karakteristik dioda penyearah dengan mengukur hubungan antara arus dan tegangan pada dioda baik untuk kondisi panjar maju maupun mundur. Hasilnya menunjukkan bahwa untuk panjar maju arus meningkat seiring kenaikan tegangan, sedangkan untuk panjar mundur arus sangat kecil atau nol.
Percobaan “Rangkaian RL dan RC” bertujuan untuk menentukan reaktansi induktif (XL) dan reaktansi kapasitif (XL) serta menentukan besarnya nilai kapaasitas kapasitornya (C) dan induktansi inductor (L). metode percobaan yang dilakukan yaitu merangkai alat-alat seperti gambar kemudian mengatur power supplay pada tegangan tertentu. Pada rangkaian RC diukur nilai VR, VC, dan I sedangka pada RL diukur nilai VR, VL dan I dengan memanipulasi Hambatan (R). Lalu mengubah AC ke DC. Setelah itu, mengukur nilai XC dan XL. Dari percobaan ini diperoleh hasil dari XC untuk arus AC sebesar (41,8 x 10-3 ± 5,3 x 10-3) Ω dengan taraf ketelitian 87,3 % dan XC untuk arus DC sebesar (26,5 x 10-3 ± 3,5 x 10-3) Ω dengan taraf ketelitian sebesar 86,8 %. Sedangkan XL untuk arus AC dihasilkan nilai sebesar (4,38 x 10-3 ± 1,99 x 10-3) Ω dengan taraf ketelitian 55 % dan untuk arus DC sebesar (1,57 x 10-3 ± 0,597 x 10-3) Ω dengan taraf ketelitian 62 %. Besar C untuk arus AC sebesar (0,078 ± 0,009) F dengan taraf ketelitian 88,5 % dan C untuk arus DC sebesar (0,12 ± 0,015) F dengan taraf ketelitian 87,5 %. Besar L untuk arus AC sebesar (1,38 x 10-5 ± 0,62 x 10-5) H dengan taraf ketelitian 55 % dan L untuk arus DC sebesar (5 x 10-6 ± 1,9 x 10-6) H dengan taraf ketelitian sebesar 62%. Hal ini menyebabkan nilai Kapasitor (C) dan Induktor (L) memiliki perbedaan besar yang jauh yaitu hubungan masing-masing komponen (L dan C).
Tegangan impuls diperlakukan dalam pengujian tegangan tinggi untuk mensimulasi terpaan akibat tegangan lebih dalam dan luar serta untuk meneliti mekanisme tembus. Umumnya tegangan impuls dibangkitkan dengan meliuahkan
muatan kapasitor tegangan tinggi (melalui sela) pada suatu rangkaian resistor dan
kapasitor, untuk itu sering digunakan rangkaian pengali tegangan. Nilai puncak dari tegangan impuls dapat ditentukan dengan bantuan sela ukur atau dengan rangkaianelektronik yang dikombinasikan dengan pembagi tegangan.
Percobaan “Rangkaian RL dan RC” bertujuan untuk menentukan reaktansi induktif (XL) dan reaktansi kapasitif (XL) serta menentukan besarnya nilai kapaasitas kapasitornya (C) dan induktansi inductor (L). metode percobaan yang dilakukan yaitu merangkai alat-alat seperti gambar kemudian mengatur power supplay pada tegangan tertentu. Pada rangkaian RC diukur nilai VR, VC, dan I sedangka pada RL diukur nilai VR, VL dan I dengan memanipulasi Hambatan (R). Lalu mengubah AC ke DC. Setelah itu, mengukur nilai XC dan XL. Dari percobaan ini diperoleh hasil dari XC untuk arus AC sebesar (41,8 x 10-3 ± 5,3 x 10-3) Ω dengan taraf ketelitian 87,3 % dan XC untuk arus DC sebesar (26,5 x 10-3 ± 3,5 x 10-3) Ω dengan taraf ketelitian sebesar 86,8 %. Sedangkan XL untuk arus AC dihasilkan nilai sebesar (4,38 x 10-3 ± 1,99 x 10-3) Ω dengan taraf ketelitian 55 % dan untuk arus DC sebesar (1,57 x 10-3 ± 0,597 x 10-3) Ω dengan taraf ketelitian 62 %. Besar C untuk arus AC sebesar (0,078 ± 0,009) F dengan taraf ketelitian 88,5 % dan C untuk arus DC sebesar (0,12 ± 0,015) F dengan taraf ketelitian 87,5 %. Besar L untuk arus AC sebesar (1,38 x 10-5 ± 0,62 x 10-5) H dengan taraf ketelitian 55 % dan L untuk arus DC sebesar (5 x 10-6 ± 1,9 x 10-6) H dengan taraf ketelitian sebesar 62%. Hal ini menyebabkan nilai Kapasitor (C) dan Induktor (L) memiliki perbedaan besar yang jauh yaitu hubungan masing-masing komponen (L dan C).
Tegangan impuls diperlakukan dalam pengujian tegangan tinggi untuk mensimulasi terpaan akibat tegangan lebih dalam dan luar serta untuk meneliti mekanisme tembus. Umumnya tegangan impuls dibangkitkan dengan meliuahkan
muatan kapasitor tegangan tinggi (melalui sela) pada suatu rangkaian resistor dan
kapasitor, untuk itu sering digunakan rangkaian pengali tegangan. Nilai puncak dari tegangan impuls dapat ditentukan dengan bantuan sela ukur atau dengan rangkaianelektronik yang dikombinasikan dengan pembagi tegangan.
Materi pembelajaran Elektronika Dasar untuk SMK kelas X TEAV. Materi ini membahas mengenai komponen aktif elektronika yaitu Dioda. Dioda adalah sebuah komponen aktif berbahan semikonduktor.
2. sisi anode sedangkan bahan tipe –n menjadi
katode (Prihono, 2010 : 19).
Ciri (karakteristik) dioda adalah
hubungan antara arus dioda dan beda
tegangan antara tegangan antara kedua ujung
dioda. Untuk dioda sambungan p-n,
lengkung cirinya adalah seperti pada gambar
1. Pada lengkung ciri dioda, arus dioda iD =
0 jika VD= 0. Ini sesuai dengan yang sudah
dibahas sebelumnya, yaitu pada keadaan
tanpa tegangan (VD = 0) arus mioritas dan
arus mayoritas mempunyai besar sama tetapi
arah yang berlawanan, sehingga arus total
pada keadaan tanpa tegangan panjar sama
dengan nol. Jika dioda diberi tegangan maju
yaitu VD>0, arus ID mula-mula mempunyai
nilai iD ≅ 0, sehingga VD = V potong,
setelah mana arus dioda naik dengan
cepatnya terhadap perubahan tegangan dioda
VD. Untuk dioda VD. Untuk dioda silikon V
potong ≅ 0,6 V sedang untuk dioda
germanium V potong ≅ 0,3 V (Sutrisno,
1985 : 85).
Sumber: (Stan Amos & Mike
James, 2000 : 11].
Gambar 2: Grafik panjar maju dan panjar
mundur
Misalkan sekarang baterai eksternal
dihubungkan melintasi persimpangan , yang
terminal negatif yang terhubung ke p daerah
dan positif terminal ke n - wilayah seperti
ditunjukkan pada Gambar 2. Koneksi ini
memberikan junction terbalik - bias. Baterai
eksternal secara paralel dengan dan
membantu baterai fiktif, meningkatkan
penghalang potensial di seluruh
persimpangan dan lebar daerah deplesi.
Bahkan pembawa mayoritas dengan energi
terbesar sekarang menemukan hampir tidak
mungkin untuk menyeberangi junction.
Disisi lain pembawa minoritas bisa
menyeberang persimpangan semudah
sebelum dan aliran arus ini di seluruh .
ketika pembawa minoritas menyeberangi
persimpangan mereka tertarik untuk baterai
terminal dan kemudian dapat mengalir
sebagai arus listrik yang normal dalam
sebuah konduktor . Jadi saat ini , dibawa
oleh pembawa minoritas dan dikenal sebagai
sebaliknya saat ini , mengalir melintasi
persimpangan . Ini adalah arus kecil karena
jumlah pembawa minoritas kecil :
meningkatkan sebagai tegangan baterai
meningkat seperti ditunjukkan pada Gambar
2, tetapi pada tegangan balik kurang dari 1 V
menjadi konstan : ini adalah tegangan di
mana laju aliran pembawa minoritas menjadi
sama dengan tingkat produksi pembawa oleh
kerusakan termal ikatan kovalen .
Peningkatan suhu menghasilkan pembawa
minoritas kristal lebih dan peningkatan
4. Variabel Respon:
1. Arus dioda adalah besarnya arus yang
melewati dioda penyearah yang nilainya
diukur dengan amperemeter 200 mA.
2. Tegangan dioda adalah besarnnya
tegangan yang terdapat pada dioda
penyearah yang nilainya diukur dengan
menggunakan voltmeter 20 volt.
Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada percobaan ini
adalah:
1. Panjar maju untuk dioda penyearah
a. Menbuat rangkaian seperti
rangkaian berikut:
Gambar 4: Rangkaian dioda panjar
maju
b. Mengatur tegangan pada pada
power supply yaitu 9 volt
c. Mengatur potensiometer pada posisi
minimun dan memutar alat ukur
voltmeter dengan batas ukur 20 V
dan amperemeter dengan batas ukur
200 mA.
d. Menaikkan tegangan bias dengan
memutar potensiometer hingga
voltmeter menunjukkan tegangan
0,01 volt, mencatat penunjukkan
kedua alat ukur pada tabel
pengamatan
e. Mengulangi kegiatan d, untuk tiap
kenaikan tegangan bias.
f. Mencatat hasil pengamatan pada
tabel pengamatan.
g. Mengulangi kegiatan b sampai d,
untuk tegangan 12 volt
h. Mencatat kembali hasil pengamatan
pada tabel pengamatan.
2. Panjar mundur pada dioda penyearah
a. Menbuat rangkaian seperti rangkaian
berikut:
Gambar 5: rangkaian dioda panjar
mundur
b. Mengatur tegangan pada pada power
supply yaitu 9 volt
c. Mengatur potensiometer pada posisi
minimun dan memutar alat ukur
voltmeter dengan batas ukur 20 V
dan amperemeter dengan batas ukur
200 mA.
d. Menurunkan tegangan bias dengan
memutar potensiometer hingga
voltmeter menunjukkan tegangan -
5. 0,01 volt, mencatat penunjukkan
kedua alat ukur pada tabel
pengamatan
e. Mengulangi kegiatan d, untuk tiap
penurunan tegangan bias.
f. Mencatat hasil pengamatan pada
tabel pengamatan.
g. Mengulangi kegiatan b sampai d,
untuk tegangan 12 volt
h. Mencatat kembali hasil pengamatan
pada tabel pengamatan.
HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISIS
DATA
Hasil Pengamatan
Kegiatan 1: karakteristik dioda dengan
panjar maju
a. Hubungan arus dan tegangan pada
panjar maju
Tegangan sumber : 9 volt
Batas Ukur Ammeter : 200 mA
BatasUukur Voltmeter : 20 v
Resistor : 330 Ω
NST Ammeter : 0,1 mA
NST Voltmeter : 0,01 v
Tabel 1.1 : Hubungan antara tegangan dioda
(VD) dengan arus dioda (ID) pada panjar
maju
No. Vo (Volt) Io (mA)
1 0,00 0,0
2 0,01 0,0
3 0,07 0,2
4 0,10 1,1
5 0,33 2,0
6 0,41 2,4
7 0,48 3,1
8 0,52 5,4
9 0,56 7,4
10 0,59 10,9
11 0,61 11,25
12 0,62 12,5
13 0,64 13,1
14 0,66 15,1
15 0,68 17,8
16 0,69 27,5
17 0,70 23,2
18 0,71 25,01
19 0,72 25,02
20 0,73 25,03
Penentuan tegangan kerja dioda
Tegangan Maksimum (VDD) : Vs = 9 Volt
RL : 330 Ω
Arus Dioda
VDD = IDD RL
IDD =
𝑉𝐷𝐷
𝑅𝐿
IDD =
9
330
IDD = 0,027 A
= 27 mA
6. Grafik 1.1 : Hubungan Antara Tegangan
Dioda (VD) dengan Arus Dioda (ID) pada
Panjar Maju
b. Hubungan arus dan tegangan pada
panjar maju dengan Vs = 12 Volt
Tegangan sumber : 12 volt
Batas Ukur Ammeter : 200 mA
BatasUukur Voltmeter : 20 v
Resistor : 330 Ω
NST Ammeter : 0,1 mA
NST Voltmeter : 0,01 v
Tabel 1.2 : Hubungan antara tegangan dioda
(VD) dengan arus dioda (ID) pada panjar
maju
No. Vo (Volt) Io (mA)
1 0,00 0,0
2 0,01 0,1
3 0,03 0,3
4 0,15 0,5
5 0,17 0,7
6 0,27 1,1
7 0,38 2,0
8 0,49 2,9
9 0,52 3,8
No. Vo (Volt) Io (mA)
10 0,55 5,1
11 0,58 5,8
12 0,60 6,3
13 0,61 7,6
14 0,62 8,8
15 0,63 9,0
16 0,64 10,2
17 0,65 12,7
18 0,66 13,0
19 0,67 15,1
20 0,68 19,0
21 0,69 30,0
22 0,71 31,6
23 0,73 31,7
24 0,74 33,8
Penentuan tegangan kerja dioda
Tegangan Maksimum (VDD) : Vs = 12 Volt
RL : 330 Ω
Arus Dioda
VDD = IDD RL
IDD =
𝑉𝐷𝐷
𝑅𝐿
IDD =
12
330
IDD = 0,036 A
= 36 mA
0
10
20
30
0
0.07
0.33
0.48
0.56
0.61
0.64
0.68
0.7
0.72
KuatArusDiodaID(mA)
TeganganDioda VD (Volt)
Grafik Hubungan Antara Arus danTegangan pada Panjar Maju
denganVs= 9Volt
y = 37.350 x- 4.110
R² = 0.5288
Garis
Beban
Titik
7. Grafik 1.2 : Hubungan Antara Tegangan
Dioda (VD) dengan Arus Dioda (ID) pada
Panjar Maju
Kegiatan 2. : Karakteristik dioda dengan
panjar mundur
a. Hubungan arus dan tegangan pada
panjar mundur dengan Vs = 9 Volt
Tegangan sumber : 9 volt
Batas Ukur Ammeter : 200 mA
BatasUukur Voltmeter : 20 v
Resistor : 330 Ω
NST Ammeter : 0,1 mA
NST Voltmeter : 0,01 v
Tabel 2.1 : hubungan antara tegangan dioda
(VD) dengan arus dioda (ID) pada panjar
mundur
No. Vo (Volt) Io (mA)
1 0,00 0,0
2 0,01 0,0
3 0,07 0,0
4 0,39 0,0
5 0,85 0,0
6 0,99 0,0
7 1,49 0,0
8 1,89 0,0
9 2,20 0,0
No. Vo (volt) Io (mA)
10 2,44 0,0
11 3,10 0,0
12 3,63 0,0
13 4,29 0,0
14 4,89 0,0
15 5,20 0,0
16 5,50 0,0
17 6,31 0,0
18 6,80 0,0
19 7,20 0,0
20 8,03 0,0
21 9,17 0,1
22 9,64 0,1
23 9,65 0,1
24 9,66 0,1
Grafik 2.1 : Hubungan Antara Tegangan
Dioda (VD) dengan Arus Dioda
(ID) pada Panjar Mundur
b. Hubungan arus dan tegangan pada
panjar mundur dengan Vs = 12 Volt
Tegangan sumber : 12 volt
Batas Ukur Ammeter : 200 mA
Batas Uukur Voltmeter : 20 v
Resistor : 330 Ω
NST Ammeter : 0,1 mA
NST Voltmeter : 0,01 v
0
20
40
0 0.5 1
KuatArusDiodaID(mA)
TeganganDioda VD (Volt)
Grafik Hubungan Antara Arus danTegangan pada Panjar Maju
denganVs= 12Volt
y = 32.405x - 5.4013
R² = 0.5158
Garis
Beban
Titik Kerja
-0.15
-0.1
-0.05
0
0.05
-15 -10 -5 0
KuatArusDioda(ID)
TeganganDioda (VD)
Grafik Hubungan Antara Arusdan Tegangan padaPanjar
Mundur dengan Vs= 9Volt
8. Tabel 2.2 : hubungan antara tegangan dioda
(VD) dengan arus dioda (ID) pada panjar
mundur
No. Vo (Volt) Io (mA)
1 0,00 0,0
2 0,02 0,0
3 0,32 0,0
4 1,14 0,0
5 1,90 0,0
6 2,07 0,0
7 2,80 0,0
8 3,03 0,0
9 3,43 0,0
10 3,93 0,0
11 4,06 0,0
12 4,27 0,0
13 4,85 0,0
14 5,01 0,0
15 5,69 0,0
16 6,03 0,0
17 7,04 0,0
18 7,87 0,0
19 8,29 0,0
20 8,90 0,0
21 9,58 0,0
22 9,99 0,0
23 10,12 0,0
24 10,87 0,0
25 11,17 0,0
26 11,52 0,0
27 11,80 0,0
28 12,73 0,1
29 12,74 0,1
30 12,75 0,1
Grafik 2.2 : Hubungan Antara Tegangan
Dioda (VD) dengan Arus Dioda
(ID) pada Panjar Mundur
PEMBAHASAN
Kegiatan 1: hubungan antara arus dan
tegangan pada panjar maju.
a. Hubungan arus dan tegangan pada
panjar maju dengan Vs = 9 volt
Pada percobaan ini, kami
menggunakan resistor 330Ω, batas ukur
amperemeter 200 mA, batas ukur voltmeter
20 v. Pada kegiatan ini, kami menggunakan
panjar maju sehingga kutub positif sumber
tegangan dihubungkan dengan anoda.
Sedangkan kutub negatif sumber tegangan
dihubungkan dengan katoda pada anoda.
Pada percobaan ini, kami melakukan
pengambilan data sebanyak 20 data, yaitu
pada tegangan 0-0,73 volt. Pada tegangan 0-
0,48 volt arus pada dioda belum mengalami
peningkatan drastis.
Dari hasil pengamatan, kami peroleh
bahwa dioda mulai bekerja pada tegangan
-0.15
-0.1
-0.05
0
0.05
-15 -10 -5 0 5
KuatArusDioda(ID)
TeganganDioda (VD)
Grafik Hubungan Antara Arus danTegangan pada Panjar Mundur
denganVs= 12Volt
9. 0,68 Volt dengan arus 17,8 mA sehingga
titik potongnya yaitu 0,68 volt dan memiliki
tegangan ambang sebesar 0,69 V dan arus
27,5 mA dengan kenaikan 10,3 mA dari titik
kerja diode penyearah. Sedangkan pada
teori, dioda silikon mulai bekerja pada
tegangan 0,5-0,7 volt. Hal ini menunjukkan
bahwa pada tegangan Vs = 9 volt, Vp yang
ditunjukkan pada jenis bahan dioda
penyearah yakni silikon dengan mendekati
(Vp ≅ 0,6).
b. Hubungan arus dan tegangan pada
panjar maju dengan Vs = 12 Volt
Pada percobaan ini, kami
menggunakan resistor 330Ω, batas ukur
amperemeter 200 mA, batas ukur voltmeter
20 v. Pada kegiatan ini, kami menggunakan
panjar maju sehingga kutub positif sumber
tegangan dihubungkan dengan anoda.
Sedangkan kutub negatif sumber tegangan
dihubungkan dengan katoda pada dioda.
Pada percobaan ini, kami melakukan
pengambilan data sebanyak 24 data, yaitu
pada tegangan 0-0,74 volt. Pada tegangan 0-
0,38 mA arus pada dioda belum mengalami
peningkatan drastis.
Dari hasil pengamatan, kami peroleh
bahwa dioda mulai bekerja pada tegangan
0,68 Volt dengan arus 19,0 mA sehingga
titik potongnya yaitu 0,59 volt dan memiliki
tegangan ambang sebesar 0,69 V dan arus
30,0 mA dengan kenaikan 11 mA dari titik
kerja diode penyearah 0,68 volt. Sedangkan
pada teori, dioda silikon mulai bekerja pada
tegangan 0,5-0,7 volt. Hal ini menunjukkan
bahwa pada tegangan Vs = 12 volt, Vp yang
ditunjukkan pada jenis bahan dioda
penyearah yakni silikon dengan mendekati
(Vp ≅ 0,6).
Kegiatan 2 : hubungan antara arus dan
tegangan pada panjar mundur
a. Hubungan arus dan tegangan
pada panjar mundur dengan Vs =
9 volt
Pada percobaan ini, kami
menggunakan batas ukur amperemeter 200
mA, batas ukur voltmeter 20 v dan resistor
330Ω. Pada kegiatan ini, kami menggunakan
panjar mundur sehingga kutub positif
sumber tegangan dihubungkan dengan
katoda pada dioda. Sedangkan kutub negatif
sumber tegangan dihubungkan dengan
anoda pada dioda.
Pada percobaan ini, kami melakukan
pengambilan data sebanyak 24 data, yaitu
pada tegangan (-0,01) sampai (-9,66) volt.
Pada tegangan -0,01 hingga -0,1 volt, tidak
ada arus yang mengalir (ID=0). arus yang
mengalir sangat kecil yaitu -0,01mA. Hal ini
menunjukkan bahwa panjar mundur dengan
tegangan Vs = 9 volt dan 12 volt tidak dapat
melewatkan arus namun terkadang terdapat
arus yang lewat yang jumlahnya sangat kecil
yang disebut arus bocor, karena tegangannya
tidak sama dengan nol (VD ≠ 0).
10. b. Hubungan arus dan tegangan
pada panjar mundur dengan Vs =
12 volt
Pada percobaan ini, kami
menggunakan batas ukur amperemeter 200
mA, batas ukur voltmeter 20 v dan resistor
330 KΩ. Pada kegiatan ini, kami
menggunakan panjar mundur sehingga
kutub positif sumber tegangan dihubungkan
dengan katoda pada dioda. Sedangkan kutub
negatif sumber tegangan dihubungkan
dengan anoda pada dioda.
Pada percobaan ini, kami melakukan
pengambilan data sebanyak 30 data, yaitu
pada tegangan (-0,00) sampai (-12,75) volt.
arus yang mengalir sangat kecil yaitu -
0,01mA. Hal ini menunjukkan bahwa panjar
mundur tidak dapat melewatkan arus namun
terkadang terdapat arus yang lewat yang
jumlahnya sangat kecil yang disebut arus
bocor, karena tegangannya tidak sama
dengan nol (VD ≠ 0).
SIMPULAN DAN DISKUSI
1. Simpulan
a. Hubungan arus dan tegangan
pada panjar maju
Pada tegangan Vs = 9 volt dioda
mulai bekerja pada tegangan 0,68 dengan
arus 17,8 sehingga titik potongnya yaitu
0,59 volt dan memiliki tegangan ambang
sebesar 0,69 dan arus 27,5 dengan kenaikan
10 mA dari titik kerja diode penyearah.
Sedangkan pada tegangan Vs = 12 Volt
dioda mulai bekerja pada tegangan 0,68
dengan arus 19,0 sehingga titik potongnya
yaitu 0,59 volt dan memiliki tegangan
ambang sebesar 0,69 dan arus 30,0 dengan
kenaikan 11 mA dari titik kerja diode
penyearah 0,68 volt. Sedangkan pada teori,
dioda silikon mulai bekerja pada tegangan
0,5-0,7 volt. Hal ini menunjukkan bahwa
antara teori dengan hasil pengamatan sesuai.
b. Hubungan arus dan tegangan
pada panjar mundur
Pada tegangan Vs = 9 volt pengambilan data
sebanyak 24 data, yaitu pada tegangan (-
0,01) sampai (-9,66) volt. Pada tegangan -
0,01 hingga -0,1 volt, tidak ada arus yang
mengalir (ID=0). arus yang mengalir sangat
kecil yaitu -0,01mA. Sedangkan pada
tegangan Vs = 12 Volt pengambilan data
sebanyak 30 data, yaitu pada tegangan (-
0,00) sampai (-12,75) volt. arus yang
mengalir sangat kecil yaitu -0,01mA. Hal ini
menunjukkan bahwa panjar mundur tidak
dapat melewatkan arus namun terkadang
terdapat arus yang lewat yang jumlahnya
sangat kecil yang disebut arus bocor, karena
tegangannya tidak sama dengan nol (VD ≠
0).
2. Diskusi
Dalam percobaan ini, kita terfokus
pada diode penyearah saja. Sebaiknya dalam
percobaan selanjutnya diadakan percobaan
dengan jenis dioda zener atau jenis dioda
yang lainnya.
11. DAFTAR RUJUKAN
Ing. G. Van der Wal . E.H. Knol. 1983.
Ringkasan Elektro Teknik. Jakarta :
Erlanngga
Bird, Jhon , 2003. Electrical And Electroic
Principles And Technology.
London : TLFe Book.
Prihoro, ST, MT,dkk, 2010. Jago
Elektronika Secara Otodidak.
Jakarta : Kawan Pustaka.
Sutrisno, 1985 . Elektronika Teori dan
Penerapannya. Bandung : ITB
press.
Stan Amos & Mike James, 2000. Principles
of Transistor Circuits. London :
British Library Cataloguing in
Publication Data.