SlideShare a Scribd company logo
1 of 51
PERPINDAHAN PANAS
  JURUSAN TEKNIK MESIN
        UNIMUS




    JULIAN ALFIJAR, ST
PENGANTAR PERPINDAHAN PANAS


Macam-macam Perpindahan Panas

 Perpindahan Panas   Konduksi
 Perpindahan Panas   Konveksi
 Perpindahan Panas   Radiasi
Perpindahan Panas Konduksi


   Adalah proses transport panas dari daerah
    bersuhu tinggi ke daerah bersuhu rendah dalam
    satu medium (padat, cair atau gas), atau antara
    medium – medium yang berlainan yang
    bersinggungan secara langsung

   Dinyatakan dengan :

                        dT
                 q = kA
                    −
                        dx
Perpindahan Panas Konduksi


Dimana :
q     = Laju perpindahan panas (w)
A     = Luas penampang dimana panas mengalir (m 2)
dT/dx = Gradien suhu pada penampang, atau laju
        perubahan suhu T terhadap jarak dalam arah
        aliran panas x
k     = Konduktivitas thermal bahan (w/m oC)
Perpindahan Panas Konduksi



contoh:

     Salah satu permukaan sebuah plat
tembaga yang tebalnya 3 cm mempunyai
suhu tetap 400 0C, sedangkan suhu
permukaan yg sebelah lagi dijaga tetap 100
0
 C. Berapa kalor yang berpindah melintasi
lempeng itu?
Perpindahan Panas Konduksi


Penyelesaian
Dari lampiran A terlihat konduktivitas termal
tembaga adalah 370 W/m 0C. Dari hk.
Fourier :
                       dT
                q =−kA
                       dx


                  q     dT
                    =−k
                  A     dx
Perpindahan Panas Konduksi




q      ∆T − (370)(100 − 400)
  = −k    =                  = 3,7 MW / m 2
A      ∆x       3 x10− 2
Perpindahan Panas Konveksi

Adalah transport energi dengan kerja gabungan
dari konduksi panas, penyimpanan, energi dan
gerakan mencampur. Proses terjadi pada
permukaan padat (lebih panas atau dingin)
terhadap cairan atau gas (lebih dingin atau
panas).


                 q = h A (∆T)
Perpindahan Panas Konveksi

Dimana :
q = Laju perpindahan panas konveksi
h = Koefisien perpindahan panas konveksi
   (w/m2 0C)
A = Luas penampang (m2)
∆T = Perubahan atau perbedaan suhu
       (0C; 0F)
Perpindahan Panas Konveksi



Contoh:
       Udara pada suhu 20 0C bertiup diatas plat panas
50 x 75 cm. Suhu plat dijaga tetap 250 0C. Koefisien
perpindahan kalor konveksi adalah 25 W/m2 0C. Hitunglah
perpindahan kalor.

Penyelesaian
Dari persamaan :
                            q = h A (Tw
          - T∞)
                              = (25)
          (0,50)(0,75)(250 – 20)
                              = 2,156
          kW
Perpindahan Panas Radiasi



Adalah proses transport panas dari benda
bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu
lebih rendah, bila benda – benda itu
terpisah didalam ruang (bahkan dalam
ruang hampa sekalipun

             q = δ A (T14 – T24)
Perpindahan Panas Radiasi



Dimana :
δ = Konstanta Stefan-Boltzman 5,669 x10-
    8
      w/m2 k4
A = Luas penampang
T = Temperatur
Perpindahan Panas Radiasi



Contoh:
Dua plat hitam tak berhingga yang suhunya masing masing
800 0C dan 300 0C saling bertukar kalor melalui radiasi.
Hitunglah perpindahan kalor persatuan luas.

Penyelesaian
Dari persamaan:

          q = δ A (T14 – T24)
          q/A = δ (T14 – T24)
          q/A = (5,669 x 10-8)(10734 – 5734)
          q/A = 69,03 kW/m2
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI


Dinding Datar
Laju perpindahan panas secara konduksi telah kita dapatkan

                                dT
                        q = −kA
                                dx
 Atau :

                              KA
                        q=−      ( T2 − T1 )
                              ∆x

                           KA
                        q=    ( T1 − T2 )
                           ∆x
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI


 Bilamana konduktivitas thermal bahan tetap, tebal dinding
 adalah ∆x, sedang T1 dan T2 adalah suhu permukaan
 dinding seperti terlihat pada gambar berikut :



                                      Profil Suhu
                 q
                       T1
                                 T2   q


                                          x
                            ∆x
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI



  Jika dalam sistem tersebut terdapat lebih dari satu
  macam bahan, dan terdiri dari beberapa lapis dinding
  seperti terlihat pada gambar berikut :




                                A
             q
                                         q
                    A
                        B
                            C

                   1 2 3 4
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI



Aliran kalor dapat dituliskan :

                T2 − T1          T3 − T2         T4 − T3
     q = −K A A         = −K B A         = −KC A
                 ∆x A             ∆xB             ∆xC

atau :

                             T1 −T4
                q=
                       ∆Ax    ∆Bx     ∆C
                                       x
                            +       +
                       K A.A K B .A KC .A
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI


 Dimana :


               ∆x A    ∆x B    ∆xC
                     ;       ;
               K A. A K B . A K C . A
            Disebut sebagai Tahanan Thermal
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI


 Dari Gambar dapat juga kita buat analogi listriknya:

                            q


                  RA            RB          RC


                 ∆x A           ∆x B         ∆xC
                 K A .A                      K C .A
                                K B .A

 Analogi  listrik digunakan    untuk     mempermudah
 memecahkan soal-soal yang rumit baik yang seri maupun
 paralel.
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI

Persamaan aliran kalor satu dimensi dapat juga dituliskan
sebagai berikut apabila kasusnya seperti pada gambar berikut
ini:

                                B            F
                 q                                   q
                           A    C    E

                                             G
                                D


                       1       2 3       4       5



                           ∆Tmenyeluruh
                     q=
                                    ∑R th
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI


 Sistem Silinder - Radial
 Mari kita tinjau suatu silinder panjang dengan jari-jari
 dalam ri, jari-jari luar ro dan panjang L




                      ro
                  q    ri

                                  L
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI


 Dimana silinder ini mengalami beda suhu Ti – To. Untuk
 silinder yang panjangnya sangat besar dibandingkan
 dengan diameternya, dapat diandaikan bahwa aliran
 kalor berlangsung menurut arah radial.


 Maka laju aliran panas yang terjadi dapat kita tuliskan :


                             dT
                     q = −KA
                             dr
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI



  Dimana :
         A = 2ПrL
  Maka :

                             dT
                  q = −2πrlK
                             dr
Dengan kondisi batas :
T = Ti pada r = ri
T = To pada r = ro
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI


 Bila persamaan diatas diintegralkan didapat :


                         2πKL (Ti −To )
                      q=
                           Ln( ro / ri )

  Dan tahanan thermal disini adalah :

                              Ln( ro / ri )
                        Rth =
                               2πKL
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI

 Koefisien Perpindahan Kalor Menyeluruh
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI


 Sehingga laju aliran kalor menyeluruh menjadi:




                    q = U 0 . A.∆ Tmenyeluruh

 Dimana :
 Uo    = koefisien perpindahan kalor menyeluruh
 A     = luas bidang aliran kalor
 ΔTm   = beda suhu menyeluruh
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI


 Sistem dengan sumber kalor
 Dinding datar dengan sumber kalor




                                     q = kalor
                                     yang
                          X=0
                                     dibangkitkan

                 Tw             Tw
                                     persatuan
                                     x
                                         volume
                      L     L
KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI


Laju aliran panas yang dibangkitkan disini sama dengan rugi kalor
pada permukaan, dan untuk mendapatkan besar suhu pusat:



                             qL2
                        To =     + Tw
                             2K
 Untuk silinder dengan sumber kalor:

                             qR 2
                        To =      + Tw
                             4K
KONDISI KEADAAN TUNAK DIMENSI RANGKAP



Perhatikan sebuah benda dua dimensi yang dibagi atas
sejumlah jenjang yang kecil yang sama pada arah x dan y
seperti terlihat pada gambar:


                               m,n+1



                 m-1,n   m,n           m+1,n

                   ∆y
                         ∆x
                               m,n-1
KONDISI KEADAAN TUNAK DIMENSI RANGKAP



Jika ∆x =∆y maka gradien suhu :



T( m −1),n + T( m +1),n + Tm,( n −1) + Tm ,( n +1) − 4Tm ,n = 0

Laju Aliran Panas :

                                     ∆T
                      q = − ∑ k .∆x.
                                     ∆y
KONDISI KEADAAN TUNAK DIMENSI RANGKAP


Contoh:
                             T = 500 0C




                               1     2
                T = 100 0C                T = 100 0C
                               3     4




                             T = 100 0C




Tentukan :
a. Distribusi Suhu
b. Laju Aliran Panas
KONDISI KEADAAN TUNAK DIMENSI RANGKAP

  Distribusi suhu:
  T2 + 100 + 500 + T3 – 4T1 = 0
  100 + T1 + 500 + T4 – 4T2 = 0
  T4 + 100 + T1 + 100 – 4T3 = 0
  100 + T3 + T2 + 100 – 4T4 = 0

  Atau :

  600 +    T2 + T3 – 4T1 = 0 .............(1)
  600 +    T1 + T4 – 4T2 = 0 .............(2)
  200 +    T1 + T4 – 4T3 = 0 .............(3)
  200 +    T3 + T2 – 4T4 = 0 .............(4)

  Dimana :

  T1 = T2
  T3 = T4
KONDISI KEADAAN TUNAK DIMENSI RANGKAP


 Dari Persamaan (1)
 600 + T2 + T3 – 4T1 = 0
 600 + T1 + T3 – 4T1 = 0
 600 + T3 – 3T1 = 0 ...................(5)

 Dari Persamaan (3)

 200 + T1 + T4 – 4T3 = 0
 200 + T1 + T3 – 4T3 = 0
 200 + T1 – 3T3 = 0 ..................(6)

 Maka dari persamaan (5) dan (6)
KONDISI KEADAAN TUNAK DIMENSI RANGKAP


600 + T3 – 3T1 = 0                600 + T3 – 3T1 = 0

200 + T1 – 3T3 = 0                600 + 3T1 – 9T3 = 0

                                  12008– 8T3 = 0
               T3 = 1200
                                       T
 Substitusi ke = 150 0Catau (6)
             3 pers (5)
 600 + T3 – 3T1 = 0
 600 + 150 – 3T1 = 0
 750 = 3T1
 T1 = 250 0C
 Maka :

 T1 = T2 = 250 0C
 T3 = T4 = 150 0C
KONDISI KEADAAN TUNAK DIMENSI RANGKAP


 Laju Aliran Panas :

                              ∆T
                   q =−∑ .∆ .
                        k x
                              ∆y
Untuk Permukaan 500 0C
Q = -∑k(Δx/Δy)[250 - 500] +[250 - 500] = - k (-500) = 500 k

 Untuk Permukaan 100 0C
 Q = -∑k(Δx/Δy)[250 – 100] + [150 – 100] + [150 – 100] +
     [150 – 100] + [150 – 100] + [250 – 100] = - 500 k
PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA

Rumus Empiris untuk aliran dalam pipa/tabung

                              q


      m, Cp


      Aliran


                 1                    2
                          L



               Tb1                   Tb2
PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA

Besarnya perpindahan kalor yang terjadi pada suatu
penampang/saluran yang berbentuk pipa/tabung dapat
dinyatakan dengan beda suhu limbak (bulk temperature):

           q = m.Cp(Tb2 – Tb1) = h.A(Tw – Tb)

                       m = ρ.Um.A

Untuk mengetahui apakah alirannya laminar atau turbulen maka
dibutuhkan bilangan Reynold:


                            ρ.U m d
                       Re =
                              µ
PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA


 Dimana :
 m     =    laju aliran fluida (kg/s)
 Cp    =    Panas jenis (kj/kg.0C)
 Tb    =    Suhu limbak
 Tw    =    Suhu dinding
 Um    =    Kec. Rata-rata (m/s)
 μ     =    Kekentalan (kg/m.s)
 ρ     =    Kerapatan (kg/m3)
PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA


Untuk Aliran Turbulen :

Nud = 0,023.Re0,8. Prn = h.d/k..............pipa licin

                                                         n
                              ( f / 8) Re . Pr      µ b  h.d
               N ud =                                =
                      1,07 + 12,7( f / 8) (Pr − 1)  µ w 
                                         1/ 2  2/3
                                                          k

                     Untuk pipa licin dgn faktor gesek
      Dimana:
      n = 0,11 jika Tw
   >Tb
      n = 0,25 jika Tw
   < Tb
PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA


 Untuk Aliran Laminar:


      N ud = 1,86(Re . Pr) (d / L) ( µ / µ w )
                          1/ 3       1/ 3        0 ,14




Contoh:
Tabung yang diameternya 2 cm mempunyai kekasaran
relatif 0,001 berada pada suhu dinding tetap 90 0C. Air
masuk kedalam tabung pada suhu 40 0C dan yang keluar
adalah 60 0C. Jika kecepatan masuk ialah 3 m/s hitunglah
panjang tabung yang diperlukan.
PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA

Jwb :
q = m.Cp(Tb2 – Tb1) = h.A(Tw – Tb)
                   = ρ.Um.A.Cp(60 - 40)
                   = ρ.Um.πr2.Cp(60 – 40)
Untuk mendapatkan harga ρ dan Cp kita gunakan tabel dan
menggunakan rumus interpolasi :
Dari temperatur limbak :
Tb = (60 +40)/2 = 50 0C
Maka :
 ρ      = 990 kg/m3
 Cp     = 4181 j/kg

        Maka :
        q = 990.3. π.(0,01)2.4181(60 –
  40)
        q = 77982 W
PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA
PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA



Untuk   permukaan     tabung  dengan            kekasaran      relatif,
temperatur rata-ratanya:
Tf     = (90+50)/2 = 70 0C
ρ      = 980 kg/m3
k      = 0,660 w/m0C
Pr     = 2,62
υ      = 0,421x10-6m2/s
μ      = ρ.υ = 4,126x10-4 kg/m.s
Re     = 142.510………..Turbulen

Maka rumus yang digunakan :
                                                     n
                            ( f / 8) Re . Pr      µ b  h.d
            N ud =                                 =
                   1,07 + 12,7( f / 8) (Pr − 1)  µ w 
                                      1/ 2   2/3
                                                        k
PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA


Dari diagram mody didapat harga f = 0,0215
Maka f/8 = 0,002688
n = 0,11 karna Tw > Tb
μb      = ρb.vb = 990.0,568x10-6 = 5,62x10-4 kg/m.s
μw      = ρw.vw = 967 . 0,33x10-6 m2/s = 3,19x10-4 kg/m.s

maka :
                                                                       0 ,11
                        (0,002688)142510 x 2,62     5,62 x10 −4                  h.d
         N ud   =                                                            =
                  1,07 + 12,7(0,002688) (2,62 − 1)  3,19 −4
                                       1/ 2    2/3
                                                   
                                                                   
                                                                                   k

Nud = 640 =h.d/k
h = (640x0,66)/0,02 = 21120 w/m2 0C
PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA
PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA


Maka panjang tabung :

                     q = h.A(Tw – Tb)

            q = h. Π.d.L(Tw – Tb) = 77982 w

                                  77982
                        L=
                             h.π .d (90 − 50)

                               77982
                L=
                     21120 x3,14 x0,02(90 − 50)

                             L = 1,47 m
RADIASI TERMAL

Jika suatu benda ditempatkan dalam
pengurung, dan suhu pengurung lebih
rendah dari pada suhu benda, maka suhu
benda tersebut akan turun, sekalipun
ruang dalam pengurung tersebut hampa.
Proses pemindahan panas yang terjadi
hanya semata karena benda suhu dan
tanpa bantuan zat perantara (medium),
disebut perpindahan panas radiasi
Ditinjau      dari        gelombang
elektromagnetik,    energi    radiasi
dibawa          oleh      gelombang
elektomagnetik .Ada banyak jenis
radiasi,   yaitu dari radiasi sinar
gama ,sinar x, radiasi termal hingga
radiasi  gelombang      radio   (dari
spektrum     panjang      gelombang
pendek sampai yang berpanjang
gelombang panjang).
Sedang radiasi termal, energi pancarannya
adalah ditentukan berdasar dari suhu
benda tersebut.

Daerah spektrum panjang gelombang
radiasi termal adalah dari 0 , 1 sampai
dengan 100 mikron

Radiasi matahari juga merupakan radiasi
termal dengan daerah panjang gelombang
khusus yaitu 0, 25 sampai dengan 3
mikron.
RADIASI BENDA HITAM

Benda hitam adalah idealisasi benda yang
pada suhu berapapun, memancarkan atau
menyerap seluruh radiasi pada panjang
gelombang tertentu manapun (disebut
Radiator sempurna).


Daya pancar benda hitam tergantung dari
suhu dan panjang gelombangnya, seperti
terlihat dari persamaan berikut :
Untuk materi seterus Sedang dalam perbaikan

More Related Content

What's hot

Diagram p v pada mesin diesel
Diagram p v pada mesin dieselDiagram p v pada mesin diesel
Diagram p v pada mesin dieselrijal ghozali
 
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaModul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaAli Hasimi Pane
 
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiAli Hasimi Pane
 
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorAli Hasimi Pane
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 11
Mekanika fluida 1 pertemuan 11Mekanika fluida 1 pertemuan 11
Mekanika fluida 1 pertemuan 11Marfizal Marfizal
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gasRfebiola
 
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanAPRIL
 
Gaya yang ditimbulkan oleh pancaran zat cair
Gaya yang ditimbulkan oleh pancaran zat cairGaya yang ditimbulkan oleh pancaran zat cair
Gaya yang ditimbulkan oleh pancaran zat cairGanisa Elsina Salamena
 
Hukum termodinamika kedua
Hukum termodinamika keduaHukum termodinamika kedua
Hukum termodinamika keduaEdi B Mulyana
 
KESETIMBANGAN
KESETIMBANGANKESETIMBANGAN
KESETIMBANGANDwi Ratna
 
Diagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cDiagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cBayu Fajri
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKKiki Amelia
 
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika  I - Siklus TertutupHukum Thermodinamika  I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika I - Siklus TertutupIskandar Tambunan
 

What's hot (20)

Double Pipe Heat Excanger
Double Pipe Heat ExcangerDouble Pipe Heat Excanger
Double Pipe Heat Excanger
 
Diagram p v pada mesin diesel
Diagram p v pada mesin dieselDiagram p v pada mesin diesel
Diagram p v pada mesin diesel
 
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran FluidaModul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
Modul mekanika fluida: Dasar-dasar Perhitungan Aliran Fluida
 
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasiContoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
Contoh penyelesaian soal sistem refrigerasi
 
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar KalorModul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
Modul Penyelesaian Soal Alat Penukar Kalor
 
Mekanika fluida 1 pertemuan 11
Mekanika fluida 1 pertemuan 11Mekanika fluida 1 pertemuan 11
Mekanika fluida 1 pertemuan 11
 
Perpindahan panasd
Perpindahan panasdPerpindahan panasd
Perpindahan panasd
 
kumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gaskumpulan soal hukum-hukum gas
kumpulan soal hukum-hukum gas
 
Kumpulan Materi Termodinamika
Kumpulan Materi TermodinamikaKumpulan Materi Termodinamika
Kumpulan Materi Termodinamika
 
Termodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutanTermodinamika 1 lanjutan
Termodinamika 1 lanjutan
 
Perpan kel.2
Perpan kel.2Perpan kel.2
Perpan kel.2
 
Gaya yang ditimbulkan oleh pancaran zat cair
Gaya yang ditimbulkan oleh pancaran zat cairGaya yang ditimbulkan oleh pancaran zat cair
Gaya yang ditimbulkan oleh pancaran zat cair
 
Hukum termodinamika kedua
Hukum termodinamika keduaHukum termodinamika kedua
Hukum termodinamika kedua
 
KESETIMBANGAN
KESETIMBANGANKESETIMBANGAN
KESETIMBANGAN
 
Diagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 cDiagram fasa fe fe3 c
Diagram fasa fe fe3 c
 
Transformasi Laplace
Transformasi LaplaceTransformasi Laplace
Transformasi Laplace
 
DASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIKDASAR PSIKROMETRIK
DASAR PSIKROMETRIK
 
Materi 1 mekanika fluida 1
Materi 1 mekanika fluida 1Materi 1 mekanika fluida 1
Materi 1 mekanika fluida 1
 
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika  I - Siklus TertutupHukum Thermodinamika  I - Siklus Tertutup
Hukum Thermodinamika I - Siklus Tertutup
 
struktur kristal
struktur kristalstruktur kristal
struktur kristal
 

Viewers also liked

Laporan praktikum Fislab konduktivitas termal
Laporan praktikum Fislab konduktivitas termalLaporan praktikum Fislab konduktivitas termal
Laporan praktikum Fislab konduktivitas termalBogiva Mirdyanto
 
Fisika Potensial Listrik
Fisika Potensial ListrikFisika Potensial Listrik
Fisika Potensial Listrikwillson willz
 
Gelombang listrik &amp; gelombang potensial (jenuarista, noviana kibas)
Gelombang listrik &amp; gelombang potensial (jenuarista, noviana kibas)Gelombang listrik &amp; gelombang potensial (jenuarista, noviana kibas)
Gelombang listrik &amp; gelombang potensial (jenuarista, noviana kibas)stikesby kebidanan
 
Studi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datar
Studi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datarStudi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datar
Studi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datarAli Hasimi Pane
 
Fisika keperawatan hana
Fisika  keperawatan hanaFisika  keperawatan hana
Fisika keperawatan hanaHanaHadiansyah
 
Handout listrik-magnet-i
Handout listrik-magnet-iHandout listrik-magnet-i
Handout listrik-magnet-irina mirda
 
Aplikasi keperawatan mandiri
Aplikasi keperawatan mandiriAplikasi keperawatan mandiri
Aplikasi keperawatan mandiriakhmad roziq
 
Neurotransmitter serotonin Presentation
Neurotransmitter serotonin PresentationNeurotransmitter serotonin Presentation
Neurotransmitter serotonin PresentationWilli Fragcana Putra
 
Silabus kelistrikan m &amp; k e (revisi 170913)
Silabus kelistrikan m &amp; k e  (revisi  170913)Silabus kelistrikan m &amp; k e  (revisi  170913)
Silabus kelistrikan m &amp; k e (revisi 170913)Mas Jo
 

Viewers also liked (15)

Konsep termofisika
Konsep termofisikaKonsep termofisika
Konsep termofisika
 
Perpan
PerpanPerpan
Perpan
 
Bab ii ok
Bab ii okBab ii ok
Bab ii ok
 
Laporan praktikum Fislab konduktivitas termal
Laporan praktikum Fislab konduktivitas termalLaporan praktikum Fislab konduktivitas termal
Laporan praktikum Fislab konduktivitas termal
 
Ekg
EkgEkg
Ekg
 
Mikroprosesor
MikroprosesorMikroprosesor
Mikroprosesor
 
Fisika Potensial Listrik
Fisika Potensial ListrikFisika Potensial Listrik
Fisika Potensial Listrik
 
Gelombang listrik &amp; gelombang potensial (jenuarista, noviana kibas)
Gelombang listrik &amp; gelombang potensial (jenuarista, noviana kibas)Gelombang listrik &amp; gelombang potensial (jenuarista, noviana kibas)
Gelombang listrik &amp; gelombang potensial (jenuarista, noviana kibas)
 
Studi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datar
Studi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datarStudi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datar
Studi kasus perpindahan panas konduksi 2-Dimensi pada permukaaan datar
 
Fisika keperawatan hana
Fisika  keperawatan hanaFisika  keperawatan hana
Fisika keperawatan hana
 
Shock listrik
Shock listrikShock listrik
Shock listrik
 
Handout listrik-magnet-i
Handout listrik-magnet-iHandout listrik-magnet-i
Handout listrik-magnet-i
 
Aplikasi keperawatan mandiri
Aplikasi keperawatan mandiriAplikasi keperawatan mandiri
Aplikasi keperawatan mandiri
 
Neurotransmitter serotonin Presentation
Neurotransmitter serotonin PresentationNeurotransmitter serotonin Presentation
Neurotransmitter serotonin Presentation
 
Silabus kelistrikan m &amp; k e (revisi 170913)
Silabus kelistrikan m &amp; k e  (revisi  170913)Silabus kelistrikan m &amp; k e  (revisi  170913)
Silabus kelistrikan m &amp; k e (revisi 170913)
 

Similar to PERPINDAHAN PANAS DIMENSI SATU DAN RANGKAP

Bab1 perpindahan panas
Bab1 perpindahan panasBab1 perpindahan panas
Bab1 perpindahan panasIbnu Hamdun
 
Konduksi keadaan steady satu dimensi
Konduksi keadaan steady satu dimensiKonduksi keadaan steady satu dimensi
Konduksi keadaan steady satu dimensiIbnu Hamdun
 
Konduksi 1 d, steady state arah radial
Konduksi 1 d, steady state arah radialKonduksi 1 d, steady state arah radial
Konduksi 1 d, steady state arah radialIbnu Hamdun
 
Peristiwa perpindahan
Peristiwa perpindahanPeristiwa perpindahan
Peristiwa perpindahanlaililuthfiya
 
Konduksi 1 d, steady state
Konduksi 1 d, steady stateKonduksi 1 d, steady state
Konduksi 1 d, steady stateIbnu Hamdun
 
PERPINDAHAN PANAS KONDUKSI STEDI.ppt
PERPINDAHAN PANAS KONDUKSI STEDI.pptPERPINDAHAN PANAS KONDUKSI STEDI.ppt
PERPINDAHAN PANAS KONDUKSI STEDI.pptNadhifahAlIndis1
 
Perpindahan kalor revisi
Perpindahan kalor revisiPerpindahan kalor revisi
Perpindahan kalor revisihendri5
 
Materi LKS Fisika X S2
Materi LKS Fisika X S2Materi LKS Fisika X S2
Materi LKS Fisika X S2irdadarmaputri
 
Konduksi stedi, dimensi rangkap
Konduksi stedi, dimensi rangkapKonduksi stedi, dimensi rangkap
Konduksi stedi, dimensi rangkapIbnu Hamdun
 
Perpindahan kalor
Perpindahan kalorPerpindahan kalor
Perpindahan kalorIbnu Hamdun
 
Konsep temperatur
Konsep temperaturKonsep temperatur
Konsep temperaturFKIP UNHALU
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalorFKIP UHO
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalorFKIP UHO
 
Fisika Kelas XI SMK Bab Suhu
Fisika Kelas XI SMK Bab SuhuFisika Kelas XI SMK Bab Suhu
Fisika Kelas XI SMK Bab SuhuAliya Indriyana
 
Penerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaPenerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaFKIP UHO
 
ITP UNS SEMESTER 1 Perpindahan panas
ITP UNS SEMESTER 1 Perpindahan panasITP UNS SEMESTER 1 Perpindahan panas
ITP UNS SEMESTER 1 Perpindahan panasFransiska Puteri
 

Similar to PERPINDAHAN PANAS DIMENSI SATU DAN RANGKAP (20)

Bahan ajar
Bahan ajarBahan ajar
Bahan ajar
 
Bab1 perpindahan panas
Bab1 perpindahan panasBab1 perpindahan panas
Bab1 perpindahan panas
 
Konduksi keadaan steady satu dimensi
Konduksi keadaan steady satu dimensiKonduksi keadaan steady satu dimensi
Konduksi keadaan steady satu dimensi
 
Konduksi 1 d, steady state arah radial
Konduksi 1 d, steady state arah radialKonduksi 1 d, steady state arah radial
Konduksi 1 d, steady state arah radial
 
Peristiwa perpindahan
Peristiwa perpindahanPeristiwa perpindahan
Peristiwa perpindahan
 
Suhu dan Kalor
Suhu dan KalorSuhu dan Kalor
Suhu dan Kalor
 
Konduksi 1 d, steady state
Konduksi 1 d, steady stateKonduksi 1 d, steady state
Konduksi 1 d, steady state
 
PERPINDAHAN PANAS KONDUKSI STEDI.ppt
PERPINDAHAN PANAS KONDUKSI STEDI.pptPERPINDAHAN PANAS KONDUKSI STEDI.ppt
PERPINDAHAN PANAS KONDUKSI STEDI.ppt
 
Perpindahan kalor revisi
Perpindahan kalor revisiPerpindahan kalor revisi
Perpindahan kalor revisi
 
Kelompok
KelompokKelompok
Kelompok
 
Materi LKS Fisika X S2
Materi LKS Fisika X S2Materi LKS Fisika X S2
Materi LKS Fisika X S2
 
Konduksi stedi, dimensi rangkap
Konduksi stedi, dimensi rangkapKonduksi stedi, dimensi rangkap
Konduksi stedi, dimensi rangkap
 
Perpindahan kalor
Perpindahan kalorPerpindahan kalor
Perpindahan kalor
 
Konsep temperatur
Konsep temperaturKonsep temperatur
Konsep temperatur
 
Termodinamika
Termodinamika  Termodinamika
Termodinamika
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Suhu dan kalor
Suhu dan kalorSuhu dan kalor
Suhu dan kalor
 
Fisika Kelas XI SMK Bab Suhu
Fisika Kelas XI SMK Bab SuhuFisika Kelas XI SMK Bab Suhu
Fisika Kelas XI SMK Bab Suhu
 
Penerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamikaPenerapan hukum 2 termodinamika
Penerapan hukum 2 termodinamika
 
ITP UNS SEMESTER 1 Perpindahan panas
ITP UNS SEMESTER 1 Perpindahan panasITP UNS SEMESTER 1 Perpindahan panas
ITP UNS SEMESTER 1 Perpindahan panas
 

PERPINDAHAN PANAS DIMENSI SATU DAN RANGKAP

  • 1. PERPINDAHAN PANAS JURUSAN TEKNIK MESIN UNIMUS JULIAN ALFIJAR, ST
  • 2. PENGANTAR PERPINDAHAN PANAS Macam-macam Perpindahan Panas  Perpindahan Panas Konduksi  Perpindahan Panas Konveksi  Perpindahan Panas Radiasi
  • 3. Perpindahan Panas Konduksi  Adalah proses transport panas dari daerah bersuhu tinggi ke daerah bersuhu rendah dalam satu medium (padat, cair atau gas), atau antara medium – medium yang berlainan yang bersinggungan secara langsung  Dinyatakan dengan : dT q = kA − dx
  • 4. Perpindahan Panas Konduksi Dimana : q = Laju perpindahan panas (w) A = Luas penampang dimana panas mengalir (m 2) dT/dx = Gradien suhu pada penampang, atau laju perubahan suhu T terhadap jarak dalam arah aliran panas x k = Konduktivitas thermal bahan (w/m oC)
  • 5. Perpindahan Panas Konduksi contoh: Salah satu permukaan sebuah plat tembaga yang tebalnya 3 cm mempunyai suhu tetap 400 0C, sedangkan suhu permukaan yg sebelah lagi dijaga tetap 100 0 C. Berapa kalor yang berpindah melintasi lempeng itu?
  • 6. Perpindahan Panas Konduksi Penyelesaian Dari lampiran A terlihat konduktivitas termal tembaga adalah 370 W/m 0C. Dari hk. Fourier : dT q =−kA dx q dT =−k A dx
  • 7. Perpindahan Panas Konduksi q ∆T − (370)(100 − 400) = −k = = 3,7 MW / m 2 A ∆x 3 x10− 2
  • 8. Perpindahan Panas Konveksi Adalah transport energi dengan kerja gabungan dari konduksi panas, penyimpanan, energi dan gerakan mencampur. Proses terjadi pada permukaan padat (lebih panas atau dingin) terhadap cairan atau gas (lebih dingin atau panas). q = h A (∆T)
  • 9. Perpindahan Panas Konveksi Dimana : q = Laju perpindahan panas konveksi h = Koefisien perpindahan panas konveksi (w/m2 0C) A = Luas penampang (m2) ∆T = Perubahan atau perbedaan suhu (0C; 0F)
  • 10. Perpindahan Panas Konveksi Contoh: Udara pada suhu 20 0C bertiup diatas plat panas 50 x 75 cm. Suhu plat dijaga tetap 250 0C. Koefisien perpindahan kalor konveksi adalah 25 W/m2 0C. Hitunglah perpindahan kalor. Penyelesaian Dari persamaan : q = h A (Tw - T∞) = (25) (0,50)(0,75)(250 – 20) = 2,156 kW
  • 11. Perpindahan Panas Radiasi Adalah proses transport panas dari benda bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu lebih rendah, bila benda – benda itu terpisah didalam ruang (bahkan dalam ruang hampa sekalipun q = δ A (T14 – T24)
  • 12. Perpindahan Panas Radiasi Dimana : δ = Konstanta Stefan-Boltzman 5,669 x10- 8 w/m2 k4 A = Luas penampang T = Temperatur
  • 13. Perpindahan Panas Radiasi Contoh: Dua plat hitam tak berhingga yang suhunya masing masing 800 0C dan 300 0C saling bertukar kalor melalui radiasi. Hitunglah perpindahan kalor persatuan luas. Penyelesaian Dari persamaan: q = δ A (T14 – T24) q/A = δ (T14 – T24) q/A = (5,669 x 10-8)(10734 – 5734) q/A = 69,03 kW/m2
  • 14. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI Dinding Datar Laju perpindahan panas secara konduksi telah kita dapatkan dT q = −kA dx Atau : KA q=− ( T2 − T1 ) ∆x KA q= ( T1 − T2 ) ∆x
  • 15. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI Bilamana konduktivitas thermal bahan tetap, tebal dinding adalah ∆x, sedang T1 dan T2 adalah suhu permukaan dinding seperti terlihat pada gambar berikut : Profil Suhu q T1 T2 q x ∆x
  • 16. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI Jika dalam sistem tersebut terdapat lebih dari satu macam bahan, dan terdiri dari beberapa lapis dinding seperti terlihat pada gambar berikut : A q q A B C 1 2 3 4
  • 17. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI Aliran kalor dapat dituliskan : T2 − T1 T3 − T2 T4 − T3 q = −K A A = −K B A = −KC A ∆x A ∆xB ∆xC atau : T1 −T4 q= ∆Ax ∆Bx ∆C x + + K A.A K B .A KC .A
  • 18. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI Dimana : ∆x A ∆x B ∆xC ; ; K A. A K B . A K C . A Disebut sebagai Tahanan Thermal
  • 19. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI Dari Gambar dapat juga kita buat analogi listriknya: q RA RB RC ∆x A ∆x B ∆xC K A .A K C .A K B .A Analogi listrik digunakan untuk mempermudah memecahkan soal-soal yang rumit baik yang seri maupun paralel.
  • 20. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI Persamaan aliran kalor satu dimensi dapat juga dituliskan sebagai berikut apabila kasusnya seperti pada gambar berikut ini: B F q q A C E G D 1 2 3 4 5 ∆Tmenyeluruh q= ∑R th
  • 21. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI Sistem Silinder - Radial Mari kita tinjau suatu silinder panjang dengan jari-jari dalam ri, jari-jari luar ro dan panjang L ro q ri L
  • 22. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI Dimana silinder ini mengalami beda suhu Ti – To. Untuk silinder yang panjangnya sangat besar dibandingkan dengan diameternya, dapat diandaikan bahwa aliran kalor berlangsung menurut arah radial. Maka laju aliran panas yang terjadi dapat kita tuliskan : dT q = −KA dr
  • 23. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI Dimana : A = 2ПrL Maka : dT q = −2πrlK dr Dengan kondisi batas : T = Ti pada r = ri T = To pada r = ro
  • 24. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI Bila persamaan diatas diintegralkan didapat : 2πKL (Ti −To ) q= Ln( ro / ri ) Dan tahanan thermal disini adalah : Ln( ro / ri ) Rth = 2πKL
  • 25. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI Koefisien Perpindahan Kalor Menyeluruh
  • 26. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI Sehingga laju aliran kalor menyeluruh menjadi: q = U 0 . A.∆ Tmenyeluruh Dimana : Uo = koefisien perpindahan kalor menyeluruh A = luas bidang aliran kalor ΔTm = beda suhu menyeluruh
  • 27. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI Sistem dengan sumber kalor Dinding datar dengan sumber kalor q = kalor yang X=0 dibangkitkan Tw Tw persatuan x volume L L
  • 28. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI Laju aliran panas yang dibangkitkan disini sama dengan rugi kalor pada permukaan, dan untuk mendapatkan besar suhu pusat: qL2 To = + Tw 2K Untuk silinder dengan sumber kalor: qR 2 To = + Tw 4K
  • 29. KONDISI KEADAAN TUNAK DIMENSI RANGKAP Perhatikan sebuah benda dua dimensi yang dibagi atas sejumlah jenjang yang kecil yang sama pada arah x dan y seperti terlihat pada gambar: m,n+1 m-1,n m,n m+1,n ∆y ∆x m,n-1
  • 30. KONDISI KEADAAN TUNAK DIMENSI RANGKAP Jika ∆x =∆y maka gradien suhu : T( m −1),n + T( m +1),n + Tm,( n −1) + Tm ,( n +1) − 4Tm ,n = 0 Laju Aliran Panas : ∆T q = − ∑ k .∆x. ∆y
  • 31. KONDISI KEADAAN TUNAK DIMENSI RANGKAP Contoh: T = 500 0C 1 2 T = 100 0C T = 100 0C 3 4 T = 100 0C Tentukan : a. Distribusi Suhu b. Laju Aliran Panas
  • 32. KONDISI KEADAAN TUNAK DIMENSI RANGKAP Distribusi suhu: T2 + 100 + 500 + T3 – 4T1 = 0 100 + T1 + 500 + T4 – 4T2 = 0 T4 + 100 + T1 + 100 – 4T3 = 0 100 + T3 + T2 + 100 – 4T4 = 0 Atau : 600 + T2 + T3 – 4T1 = 0 .............(1) 600 + T1 + T4 – 4T2 = 0 .............(2) 200 + T1 + T4 – 4T3 = 0 .............(3) 200 + T3 + T2 – 4T4 = 0 .............(4) Dimana : T1 = T2 T3 = T4
  • 33. KONDISI KEADAAN TUNAK DIMENSI RANGKAP Dari Persamaan (1) 600 + T2 + T3 – 4T1 = 0 600 + T1 + T3 – 4T1 = 0 600 + T3 – 3T1 = 0 ...................(5) Dari Persamaan (3) 200 + T1 + T4 – 4T3 = 0 200 + T1 + T3 – 4T3 = 0 200 + T1 – 3T3 = 0 ..................(6) Maka dari persamaan (5) dan (6)
  • 34. KONDISI KEADAAN TUNAK DIMENSI RANGKAP 600 + T3 – 3T1 = 0 600 + T3 – 3T1 = 0 200 + T1 – 3T3 = 0 600 + 3T1 – 9T3 = 0 12008– 8T3 = 0 T3 = 1200 T Substitusi ke = 150 0Catau (6) 3 pers (5) 600 + T3 – 3T1 = 0 600 + 150 – 3T1 = 0 750 = 3T1 T1 = 250 0C Maka : T1 = T2 = 250 0C T3 = T4 = 150 0C
  • 35. KONDISI KEADAAN TUNAK DIMENSI RANGKAP Laju Aliran Panas : ∆T q =−∑ .∆ . k x ∆y Untuk Permukaan 500 0C Q = -∑k(Δx/Δy)[250 - 500] +[250 - 500] = - k (-500) = 500 k Untuk Permukaan 100 0C Q = -∑k(Δx/Δy)[250 – 100] + [150 – 100] + [150 – 100] + [150 – 100] + [150 – 100] + [250 – 100] = - 500 k
  • 36. PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA Rumus Empiris untuk aliran dalam pipa/tabung q m, Cp Aliran 1 2 L Tb1 Tb2
  • 37. PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA Besarnya perpindahan kalor yang terjadi pada suatu penampang/saluran yang berbentuk pipa/tabung dapat dinyatakan dengan beda suhu limbak (bulk temperature): q = m.Cp(Tb2 – Tb1) = h.A(Tw – Tb) m = ρ.Um.A Untuk mengetahui apakah alirannya laminar atau turbulen maka dibutuhkan bilangan Reynold: ρ.U m d Re = µ
  • 38. PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA Dimana : m = laju aliran fluida (kg/s) Cp = Panas jenis (kj/kg.0C) Tb = Suhu limbak Tw = Suhu dinding Um = Kec. Rata-rata (m/s) μ = Kekentalan (kg/m.s) ρ = Kerapatan (kg/m3)
  • 39. PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA Untuk Aliran Turbulen : Nud = 0,023.Re0,8. Prn = h.d/k..............pipa licin n ( f / 8) Re . Pr  µ b  h.d N ud =   = 1,07 + 12,7( f / 8) (Pr − 1)  µ w  1/ 2 2/3   k Untuk pipa licin dgn faktor gesek Dimana: n = 0,11 jika Tw >Tb n = 0,25 jika Tw < Tb
  • 40. PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA Untuk Aliran Laminar: N ud = 1,86(Re . Pr) (d / L) ( µ / µ w ) 1/ 3 1/ 3 0 ,14 Contoh: Tabung yang diameternya 2 cm mempunyai kekasaran relatif 0,001 berada pada suhu dinding tetap 90 0C. Air masuk kedalam tabung pada suhu 40 0C dan yang keluar adalah 60 0C. Jika kecepatan masuk ialah 3 m/s hitunglah panjang tabung yang diperlukan.
  • 41. PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA Jwb : q = m.Cp(Tb2 – Tb1) = h.A(Tw – Tb) = ρ.Um.A.Cp(60 - 40) = ρ.Um.πr2.Cp(60 – 40) Untuk mendapatkan harga ρ dan Cp kita gunakan tabel dan menggunakan rumus interpolasi : Dari temperatur limbak : Tb = (60 +40)/2 = 50 0C Maka : ρ = 990 kg/m3 Cp = 4181 j/kg Maka : q = 990.3. π.(0,01)2.4181(60 – 40) q = 77982 W
  • 43. PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA Untuk permukaan tabung dengan kekasaran relatif, temperatur rata-ratanya: Tf = (90+50)/2 = 70 0C ρ = 980 kg/m3 k = 0,660 w/m0C Pr = 2,62 υ = 0,421x10-6m2/s μ = ρ.υ = 4,126x10-4 kg/m.s Re = 142.510………..Turbulen Maka rumus yang digunakan : n ( f / 8) Re . Pr  µ b  h.d N ud =   = 1,07 + 12,7( f / 8) (Pr − 1)  µ w  1/ 2 2/3   k
  • 44. PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA Dari diagram mody didapat harga f = 0,0215 Maka f/8 = 0,002688 n = 0,11 karna Tw > Tb μb = ρb.vb = 990.0,568x10-6 = 5,62x10-4 kg/m.s μw = ρw.vw = 967 . 0,33x10-6 m2/s = 3,19x10-4 kg/m.s maka : 0 ,11 (0,002688)142510 x 2,62  5,62 x10 −4  h.d N ud =   = 1,07 + 12,7(0,002688) (2,62 − 1)  3,19 −4 1/ 2 2/3    k Nud = 640 =h.d/k h = (640x0,66)/0,02 = 21120 w/m2 0C
  • 46. PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA Maka panjang tabung : q = h.A(Tw – Tb) q = h. Π.d.L(Tw – Tb) = 77982 w 77982 L= h.π .d (90 − 50) 77982 L= 21120 x3,14 x0,02(90 − 50) L = 1,47 m
  • 47. RADIASI TERMAL Jika suatu benda ditempatkan dalam pengurung, dan suhu pengurung lebih rendah dari pada suhu benda, maka suhu benda tersebut akan turun, sekalipun ruang dalam pengurung tersebut hampa. Proses pemindahan panas yang terjadi hanya semata karena benda suhu dan tanpa bantuan zat perantara (medium), disebut perpindahan panas radiasi
  • 48. Ditinjau dari gelombang elektromagnetik, energi radiasi dibawa oleh gelombang elektomagnetik .Ada banyak jenis radiasi, yaitu dari radiasi sinar gama ,sinar x, radiasi termal hingga radiasi gelombang radio (dari spektrum panjang gelombang pendek sampai yang berpanjang gelombang panjang).
  • 49. Sedang radiasi termal, energi pancarannya adalah ditentukan berdasar dari suhu benda tersebut. Daerah spektrum panjang gelombang radiasi termal adalah dari 0 , 1 sampai dengan 100 mikron Radiasi matahari juga merupakan radiasi termal dengan daerah panjang gelombang khusus yaitu 0, 25 sampai dengan 3 mikron.
  • 50. RADIASI BENDA HITAM Benda hitam adalah idealisasi benda yang pada suhu berapapun, memancarkan atau menyerap seluruh radiasi pada panjang gelombang tertentu manapun (disebut Radiator sempurna). Daya pancar benda hitam tergantung dari suhu dan panjang gelombangnya, seperti terlihat dari persamaan berikut :
  • 51. Untuk materi seterus Sedang dalam perbaikan