Dokumen tersebut membahas tiga metode perpindahan panas yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. Juga menjelaskan rumus-rumus yang terkait dengan ketiga metode tersebut beserta contoh perhitungannya."
Dokumen tersebut membahas tentang tiga cara perpindahan kalor yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. Dijelaskan definisi dan contoh-contoh setiap jenis perpindahan kalor beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Terdapat pula latihan soal untuk menerangkan konsep-konsep yang diajarkan.
Dokumen tersebut membahas konduksi panas 1 dimensi dalam koordinat radial, silinder, dan bola. Termasuk persamaan konduksi panas umum dan contoh soal terkait konduksi panas 1D dalam berbagai koordinat.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar perpindahan panas melalui konduksi, konveksi, dan radiasi serta aplikasinya dalam industri. Dibahas pula mekanisme perpindahan panas pada berbagai koordinat seperti bidang datar, silinder, dan bola."
Dokumen tersebut membahas tentang tiga cara perpindahan kalor yaitu konduksi, konveksi, dan radiasi. Dijelaskan definisi dan contoh-contoh setiap jenis perpindahan kalor beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Terdapat pula latihan soal untuk menerangkan konsep-konsep yang diajarkan.
Dokumen tersebut membahas konduksi panas 1 dimensi dalam koordinat radial, silinder, dan bola. Termasuk persamaan konduksi panas umum dan contoh soal terkait konduksi panas 1D dalam berbagai koordinat.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep dasar perpindahan panas melalui konduksi, konveksi, dan radiasi serta aplikasinya dalam industri. Dibahas pula mekanisme perpindahan panas pada berbagai koordinat seperti bidang datar, silinder, dan bola."
Perpindahan panas adalah ilmu yang mempelajari laju perpindahan panas antar material karena perbedaan suhu. Panas akan mengalir dari tempat bertemperatur tinggi ke tempat bertemperatur rendah. Perpindahan panas dapat terjadi melalui konduksi, konveksi, dan radiasi.
Dokumen tersebut membahas tentang konveksi alami yang terjadi pada fluida akibat adanya perbedaan suhu. Konveksi alami dapat terjadi secara laminer maupun turbulen, tergantung nilai Grashof dan Rayleigh. Dokumen juga menyertakan contoh perhitungan koefisien konveksi udara di sekitar pelat vertikal berdasarkan sifat-sifat fluida dan kondisi pelat.
Presentasi menjelaskan tentang konduksi panas steady state dalam berbagai kondisi, termasuk satu dimensi, dua dimensi, melalui seri bahan, dan radiasi antara permukaan. Juga memberikan contoh soal dan penyelesaian tentang hitung rugi kalor pipa yang dibalut isolasi dan tanur berbentuk kubus.
Dokumen ini membahas tentang hukum Coulomb dan kuat medan listrik. Hukum Coulomb menjelaskan bahwa gaya antara dua muatan berbanding lurus dengan hasil kali masing-masing muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara muatan. Kuat medan listrik didefinisikan sebagai besarnya pengaruh gaya coulomb pada muatan lain yang berjarak. Dokumen ini juga berisi contoh soal penerapan hukum Coulomb dan kuat medan list
1. Dokumen tersebut membahas tentang aliran kompresibel dan termodinamika aliran udara melalui saluran dengan penampang konstan.
2. Dijelaskan parameter-parameter penting seperti angka Mach, garis Fanno, garis Rayleigh beserta pengaruhnya terhadap sifat aliran.
3. Contoh perhitungan sifat aliran udara melalui nozzle dan saluran dengan diberikan kondisi awal dan akhir dilengkapi dengan sketsa diagram-diagramnya
Perpindahan panas adalah ilmu yang mempelajari laju perpindahan panas antar material karena perbedaan suhu. Panas akan mengalir dari tempat bertemperatur tinggi ke tempat bertemperatur rendah. Perpindahan panas dapat terjadi melalui konduksi, konveksi, dan radiasi.
Dokumen tersebut membahas tentang konveksi alami yang terjadi pada fluida akibat adanya perbedaan suhu. Konveksi alami dapat terjadi secara laminer maupun turbulen, tergantung nilai Grashof dan Rayleigh. Dokumen juga menyertakan contoh perhitungan koefisien konveksi udara di sekitar pelat vertikal berdasarkan sifat-sifat fluida dan kondisi pelat.
Presentasi menjelaskan tentang konduksi panas steady state dalam berbagai kondisi, termasuk satu dimensi, dua dimensi, melalui seri bahan, dan radiasi antara permukaan. Juga memberikan contoh soal dan penyelesaian tentang hitung rugi kalor pipa yang dibalut isolasi dan tanur berbentuk kubus.
Dokumen ini membahas tentang hukum Coulomb dan kuat medan listrik. Hukum Coulomb menjelaskan bahwa gaya antara dua muatan berbanding lurus dengan hasil kali masing-masing muatan dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara muatan. Kuat medan listrik didefinisikan sebagai besarnya pengaruh gaya coulomb pada muatan lain yang berjarak. Dokumen ini juga berisi contoh soal penerapan hukum Coulomb dan kuat medan list
1. Dokumen tersebut membahas tentang aliran kompresibel dan termodinamika aliran udara melalui saluran dengan penampang konstan.
2. Dijelaskan parameter-parameter penting seperti angka Mach, garis Fanno, garis Rayleigh beserta pengaruhnya terhadap sifat aliran.
3. Contoh perhitungan sifat aliran udara melalui nozzle dan saluran dengan diberikan kondisi awal dan akhir dilengkapi dengan sketsa diagram-diagramnya
Dokumen tersebut membahas tentang konduksi stedi pada dinding datar dan konsep tahanan termal. Konduksi stedi hanya terjadi pada satu arah yang tegak lurus dengan bidang dinding, sedangkan laju pindah panasnya berbanding lurus dengan konduktivitas, luas permukaan, dan beda suhu tetapi berbanding terbalik dengan tebal dinding. Konsep tahanan termal dapat digunakan untuk menganalisis rangkaian perpindahan panas mel
Dokumen tersebut membahas tentang perpindahan kalor antar zat yang dapat terjadi melalui konveksi, konduksi, dan radiasi. Jenis bahan yang digunakan dalam proses industri memiliki karakteristik perpindahan kalor yang berbeda-beda. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai sistem perpindahan kalor seperti sistem sumber kalor, sistem konduksi konveksi, dan tahanan kontak termal antara dua bahan.
1. Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar tentang temperatur, skala temperatur, kalor, dan teori kinetik gas.
2. Temperatur adalah ukuran derajat panas suatu benda, sedangkan kalor adalah energi termal yang mengalir dari benda panas ke dingin.
3. Teori kinetik gas menjelaskan sifat-sifat gas ideal berdasarkan gerak acak molekulnya.
Slide tersebut merupakan tugas mata kuliah Fisika Dasar, mohon maaf kalau ada banyak kesalahan di pengerjaan soal.
Siti Nurjanah, Pendidikan Kimia, Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Walisongo Semarang
Dokumen tersebut membahas tentang perbedaan suhu dan kalor, macam-macam termometer, sifat termometrik zat, skala termometer, pemahaman tentang kalor, percobaan Joule, kapasitas kalor dan kalor jenis, kalorimeter, pengaruh kalor terhadap suhu dan wujud zat, serta pemuaian volume zat cair dan gas."
Berikut penyelesaiannya:
1. Konversi suhu ke dalam satuan Kelvin:
40°F = 288,15 K
140°F = 303,15 K
2. Hitung volum molar pada keadaan awal menggunakan hukum gas ideal:
P1V1/T1 = konstan
V1 = 36,49 ft3/lb mol
3. Hitung volum molar pada keadaan akhir:
P2V2/T2 = P1V1/T1
V2 = 36,49 × (288,15/303,15) × (1/10
Dokumen tersebut membahas tentang termodinamika dan perpindahan panas, mencakup definisi perpindahan panas, prinsip-prinsip konduksi, konveksi, dan radiasi, serta sistem satuan yang digunakan.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep temperatur dan teori kinetik gas. Temperatur adalah ukuran rata-rata energi kinetik molekul suatu benda, dan berhubungan dengan perubahan volume benda. Ada empat skala suhu berdasarkan titik didih dan beku air. Teori kinetik gas menjelaskan sifat zat dari sudut momentum partikelnya. Gas ideal memiliki sifat tertentu seperti jarak antar partikel besar dan tumbukan elastis. Hukum gas ideal
Dokumen tersebut membahas tentang konsep entropi dalam termodinamika, hubungannya dengan kalor, dan perubahan entropi pada berbagai proses gas sempurna seperti proses volume konstan, tekanan konstan, temperatur konstan, dan adiabatik. Dokumen tersebut juga menjelaskan penerapan konsep entropi pada mesin Carnot ideal dan rumusan efisiensi mesin Carnot.
Modul ini membahas konsep dasar tentang sifat termal zat dan panas. Sifat termal zat meliputi temperatur, hukum termodinamika, dan pemuaian zat. Panas dijelaskan sebagai energi yang berpindah karena perbedaan suhu, dan dapat dipindahkan melalui konduksi, konveksi, dan radiasi. Perubahan fase zat juga melibatkan panas laten.
2. Perpindahan Panas Konduksi
Adalah proses transport panas dari daerah
bersuhu tinggi ke daerah bersuhu rendah dalam
satu medium (padat, cair atau gas), atau antara
medium – medium yang berlainan yang
bersinggungan secara langsung
Dinyatakan dengan :
dT
q = kA
−
dx
3. Perpindahan Panas Konduksi
Dimana :
q = Laju perpindahan panas (w)
A = Luas penampang dimana panas mengalir (m 2)
dT/dx = Gradien suhu pada penampang, atau laju
perubahan suhu T terhadap jarak dalam arah
aliran panas x
k = Konduktivitas thermal bahan (w/m oC)
4. Perpindahan Panas Konduksi
contoh:
Salah satu permukaan sebuah plat
tembaga yang tebalnya 3 cm mempunyai
suhu tetap 400 0C, sedangkan suhu
permukaan yg sebelah lagi dijaga tetap 100
0
C. Berapa kalor yang berpindah melintasi
lempeng itu?
7. Perpindahan Panas Konveksi
Adalah transport energi dengan kerja gabungan
dari konduksi panas, penyimpanan, energi dan
gerakan mencampur. Proses terjadi pada
permukaan padat (lebih panas atau dingin)
terhadap cairan atau gas (lebih dingin atau
panas).
q = h A (∆T)
8. Perpindahan Panas Konveksi
Dimana :
q = Laju perpindahan panas konveksi
h = Koefisien perpindahan panas konveksi
(w/m2 0C)
A = Luas penampang (m2)
∆T = Perubahan atau perbedaan suhu
(0C; 0F)
9. Perpindahan Panas Konveksi
Contoh:
Udara pada suhu 20 0C bertiup diatas plat panas
50 x 75 cm. Suhu plat dijaga tetap 250 0C. Koefisien
perpindahan kalor konveksi adalah 25 W/m2 0C. Hitunglah
perpindahan kalor.
Penyelesaian
Dari persamaan :
q = h A (Tw
- T∞)
= (25)
(0,50)(0,75)(250 – 20)
= 2,156
kW
10. Perpindahan Panas Radiasi
Adalah proses transport panas dari benda
bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu
lebih rendah, bila benda – benda itu
terpisah didalam ruang (bahkan dalam
ruang hampa sekalipun
q = δ A (T14 – T24)
12. Perpindahan Panas Radiasi
Contoh:
Dua plat hitam tak berhingga yang suhunya masing masing
800 0C dan 300 0C saling bertukar kalor melalui radiasi.
Hitunglah perpindahan kalor persatuan luas.
Penyelesaian
Dari persamaan:
q = δ A (T14 – T24)
q/A = δ (T14 – T24)
q/A = (5,669 x 10-8)(10734 – 5734)
q/A = 69,03 kW/m2
13. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI
Dinding Datar
Laju perpindahan panas secara konduksi telah kita dapatkan
dT
q = −kA
dx
Atau :
KA
q=− ( T2 − T1 )
∆x
KA
q= ( T1 − T2 )
∆x
14. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI
Bilamana konduktivitas thermal bahan tetap, tebal dinding
adalah ∆x, sedang T1 dan T2 adalah suhu permukaan
dinding seperti terlihat pada gambar berikut :
Profil Suhu
q
T1
T2 q
x
∆x
15. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI
Jika dalam sistem tersebut terdapat lebih dari satu
macam bahan, dan terdiri dari beberapa lapis dinding
seperti terlihat pada gambar berikut :
A
q
q
A
B
C
1 2 3 4
16. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI
Aliran kalor dapat dituliskan :
T2 − T1 T3 − T2 T4 − T3
q = −K A A = −K B A = −KC A
∆x A ∆xB ∆xC
atau :
T1 −T4
q=
∆Ax ∆Bx ∆C
x
+ +
K A.A K B .A KC .A
17. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI
Dimana :
∆x A ∆x B ∆xC
; ;
K A. A K B . A K C . A
Disebut sebagai Tahanan Thermal
18. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI
Dari Gambar dapat juga kita buat analogi listriknya:
q
RA RB RC
∆x A ∆x B ∆xC
K A .A K C .A
K B .A
Analogi listrik digunakan untuk mempermudah
memecahkan soal-soal yang rumit baik yang seri maupun
paralel.
19. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI
Persamaan aliran kalor satu dimensi dapat juga dituliskan
sebagai berikut apabila kasusnya seperti pada gambar berikut
ini:
B F
q q
A C E
G
D
1 2 3 4 5
∆Tmenyeluruh
q=
∑R th
20. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI
Sistem Silinder - Radial
Mari kita tinjau suatu silinder panjang dengan jari-jari
dalam ri, jari-jari luar ro dan panjang L
ro
q ri
L
21. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI
Dimana silinder ini mengalami beda suhu Ti – To. Untuk
silinder yang panjangnya sangat besar dibandingkan
dengan diameternya, dapat diandaikan bahwa aliran
kalor berlangsung menurut arah radial.
Maka laju aliran panas yang terjadi dapat kita tuliskan :
dT
q = −KA
dr
22. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI
Dimana :
A = 2ПrL
Maka :
dT
q = −2πrlK
dr
Dengan kondisi batas :
T = Ti pada r = ri
T = To pada r = ro
23. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI
Bila persamaan diatas diintegralkan didapat :
2πKL (Ti −To )
q=
Ln( ro / ri )
Dan tahanan thermal disini adalah :
Ln( ro / ri )
Rth =
2πKL
25. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI
Sehingga laju aliran kalor menyeluruh menjadi:
q = U 0 . A.∆ Tmenyeluruh
Dimana :
Uo = koefisien perpindahan kalor menyeluruh
A = luas bidang aliran kalor
ΔTm = beda suhu menyeluruh
26. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI
Sistem dengan sumber kalor
Dinding datar dengan sumber kalor
q = kalor
yang
X=0
dibangkitkan
Tw Tw
persatuan
x
volume
L L
27. KONDISI KEADAAN TUNAK SATU DIMENSI
Laju aliran panas yang dibangkitkan disini sama dengan rugi kalor
pada permukaan, dan untuk mendapatkan besar suhu pusat:
qL2
To = + Tw
2K
Untuk silinder dengan sumber kalor:
qR 2
To = + Tw
4K
28. KONDISI KEADAAN TUNAK DIMENSI RANGKAP
Perhatikan sebuah benda dua dimensi yang dibagi atas
sejumlah jenjang yang kecil yang sama pada arah x dan y
seperti terlihat pada gambar:
m,n+1
m-1,n m,n m+1,n
∆y
∆x
m,n-1
29. KONDISI KEADAAN TUNAK DIMENSI RANGKAP
Jika ∆x =∆y maka gradien suhu :
T( m −1),n + T( m +1),n + Tm,( n −1) + Tm ,( n +1) − 4Tm ,n = 0
Laju Aliran Panas :
∆T
q = − ∑ k .∆x.
∆y
30. KONDISI KEADAAN TUNAK DIMENSI RANGKAP
Contoh:
T = 500 0C
1 2
T = 100 0C T = 100 0C
3 4
T = 100 0C
Tentukan :
a. Distribusi Suhu
b. Laju Aliran Panas
32. KONDISI KEADAAN TUNAK DIMENSI RANGKAP
Dari Persamaan (1)
600 + T2 + T3 – 4T1 = 0
600 + T1 + T3 – 4T1 = 0
600 + T3 – 3T1 = 0 ...................(5)
Dari Persamaan (3)
200 + T1 + T4 – 4T3 = 0
200 + T1 + T3 – 4T3 = 0
200 + T1 – 3T3 = 0 ..................(6)
Maka dari persamaan (5) dan (6)
33. KONDISI KEADAAN TUNAK DIMENSI RANGKAP
600 + T3 – 3T1 = 0 600 + T3 – 3T1 = 0
200 + T1 – 3T3 = 0 600 + 3T1 – 9T3 = 0
12008– 8T3 = 0
T3 = 1200
T
Substitusi ke = 150 0Catau (6)
3 pers (5)
600 + T3 – 3T1 = 0
600 + 150 – 3T1 = 0
750 = 3T1
T1 = 250 0C
Maka :
T1 = T2 = 250 0C
T3 = T4 = 150 0C
34. KONDISI KEADAAN TUNAK DIMENSI RANGKAP
Laju Aliran Panas :
∆T
q =−∑ .∆ .
k x
∆y
Untuk Permukaan 500 0C
Q = -∑k(Δx/Δy)[250 - 500] +[250 - 500] = - k (-500) = 500 k
Untuk Permukaan 100 0C
Q = -∑k(Δx/Δy)[250 – 100] + [150 – 100] + [150 – 100] +
[150 – 100] + [150 – 100] + [250 – 100] = - 500 k
35. PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA
Rumus Empiris untuk aliran dalam pipa/tabung
q
m, Cp
Aliran
1 2
L
Tb1 Tb2
36. PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA
Besarnya perpindahan kalor yang terjadi pada suatu
penampang/saluran yang berbentuk pipa/tabung dapat
dinyatakan dengan beda suhu limbak (bulk temperature):
q = m.Cp(Tb2 – Tb1) = h.A(Tw – Tb)
m = ρ.Um.A
Untuk mengetahui apakah alirannya laminar atau turbulen maka
dibutuhkan bilangan Reynold:
ρ.U m d
Re =
µ
37. PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA
Dimana :
m = laju aliran fluida (kg/s)
Cp = Panas jenis (kj/kg.0C)
Tb = Suhu limbak
Tw = Suhu dinding
Um = Kec. Rata-rata (m/s)
μ = Kekentalan (kg/m.s)
ρ = Kerapatan (kg/m3)
38. PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA
Untuk Aliran Turbulen :
Nud = 0,023.Re0,8. Prn = h.d/k..............pipa licin
n
( f / 8) Re . Pr µ b h.d
N ud = =
1,07 + 12,7( f / 8) (Pr − 1) µ w
1/ 2 2/3
k
Untuk pipa licin dgn faktor gesek
Dimana:
n = 0,11 jika Tw
>Tb
n = 0,25 jika Tw
< Tb
39. PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA
Untuk Aliran Laminar:
N ud = 1,86(Re . Pr) (d / L) ( µ / µ w )
1/ 3 1/ 3 0 ,14
Contoh:
Tabung yang diameternya 2 cm mempunyai kekasaran
relatif 0,001 berada pada suhu dinding tetap 90 0C. Air
masuk kedalam tabung pada suhu 40 0C dan yang keluar
adalah 60 0C. Jika kecepatan masuk ialah 3 m/s hitunglah
panjang tabung yang diperlukan.
40. PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA
Jwb :
q = m.Cp(Tb2 – Tb1) = h.A(Tw – Tb)
= ρ.Um.A.Cp(60 - 40)
= ρ.Um.πr2.Cp(60 – 40)
Untuk mendapatkan harga ρ dan Cp kita gunakan tabel dan
menggunakan rumus interpolasi :
Dari temperatur limbak :
Tb = (60 +40)/2 = 50 0C
Maka :
ρ = 990 kg/m3
Cp = 4181 j/kg
Maka :
q = 990.3. π.(0,01)2.4181(60 –
40)
q = 77982 W
42. PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA
Untuk permukaan tabung dengan kekasaran relatif,
temperatur rata-ratanya:
Tf = (90+50)/2 = 70 0C
ρ = 980 kg/m3
k = 0,660 w/m0C
Pr = 2,62
υ = 0,421x10-6m2/s
μ = ρ.υ = 4,126x10-4 kg/m.s
Re = 142.510………..Turbulen
Maka rumus yang digunakan :
n
( f / 8) Re . Pr µ b h.d
N ud = =
1,07 + 12,7( f / 8) (Pr − 1) µ w
1/ 2 2/3
k
43. PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA
Dari diagram mody didapat harga f = 0,0215
Maka f/8 = 0,002688
n = 0,11 karna Tw > Tb
μb = ρb.vb = 990.0,568x10-6 = 5,62x10-4 kg/m.s
μw = ρw.vw = 967 . 0,33x10-6 m2/s = 3,19x10-4 kg/m.s
maka :
0 ,11
(0,002688)142510 x 2,62 5,62 x10 −4 h.d
N ud = =
1,07 + 12,7(0,002688) (2,62 − 1) 3,19 −4
1/ 2 2/3
k
Nud = 640 =h.d/k
h = (640x0,66)/0,02 = 21120 w/m2 0C
45. PERPINDAHAN KALOR KONVEKSI PAKSA
Maka panjang tabung :
q = h.A(Tw – Tb)
q = h. Π.d.L(Tw – Tb) = 77982 w
77982
L=
h.π .d (90 − 50)
77982
L=
21120 x3,14 x0,02(90 − 50)
L = 1,47 m
46. RADIASI TERMAL
Jika suatu benda ditempatkan dalam
pengurung, dan suhu pengurung lebih
rendah dari pada suhu benda, maka suhu
benda tersebut akan turun, sekalipun
ruang dalam pengurung tersebut hampa.
Proses pemindahan panas yang terjadi
hanya semata karena benda suhu dan
tanpa bantuan zat perantara (medium),
disebut perpindahan panas radiasi
47. Ditinjau dari gelombang
elektromagnetik, energi radiasi
dibawa oleh gelombang
elektomagnetik .Ada banyak jenis
radiasi, yaitu dari radiasi sinar
gama ,sinar x, radiasi termal hingga
radiasi gelombang radio (dari
spektrum panjang gelombang
pendek sampai yang berpanjang
gelombang panjang).
48. Sedang radiasi termal, energi pancarannya
adalah ditentukan berdasar dari suhu
benda tersebut.
Daerah spektrum panjang gelombang
radiasi termal adalah dari 0 , 1 sampai
dengan 100 mikron
Radiasi matahari juga merupakan radiasi
termal dengan daerah panjang gelombang
khusus yaitu 0, 25 sampai dengan 3
mikron.
49. RADIASI BENDA HITAM
Benda hitam adalah idealisasi benda yang
pada suhu berapapun, memancarkan atau
menyerap seluruh radiasi pada panjang
gelombang tertentu manapun (disebut
Radiator sempurna).
Daya pancar benda hitam tergantung dari
suhu dan panjang gelombangnya, seperti
terlihat dari persamaan berikut :