SlideShare a Scribd company logo
1 PENGERTIAN GAS IDEAL DAN GAS NYATA 
Gas merupakan salah satu dari tiga wujud zat dan walaupun wujud ini 
merupakan bagian tak terpisahkan dari studi kimia, sifat fisik gas bergantung pada 
struktur molekul gasnya dan sifat kimia gas juga bergantung pada strukturnya. Perilaku 
gas yang ada sebagai molekul tunggal adalah contoh yang baik kebergantungan sifat 
makroskopik pada struktur mikroskopik. 
Adapun gas memiliki sifat-sifat sebagai berikut : 
1. Gas bersifat transparan. 
2. Gas terdistribusi merata dalam ruang apapun bentuk ruangnya. 
3. Gas dalam ruang akan memberikan tekanan ke dinding. 
4. Volume sejumlah gas sama dengan volume wadahnya. Bila gas tidak diwadahi, 
volume gas akan menjadi tak hingga besarnya, dan tekanannya akan menjadi tak 
hingga kecilnya. 
5. Gas berdifusi ke segala arah tidak peduli ada atau tidak tekanan luar. 
6. Gas dapat ditekan dengan tekanan luar. Bila tekanan luar dikurangi, gas akan 
mengembang. 
7. Bila dipanaskan gas akan mengembang, bila didinginkan akan mengkerut. 
Pengertian Gas Ideal, suatu gas hipotetis yang memiliki molekul yang 
dipantulkan satu sama lain (dalam batas-batas wadah mereka) dengan elastisitas yang 
sempurna dan memiliki ukuran yang diabaikan, dan di mana gaya antarmolekul yang 
bekerja antara molekul tidak bersentuhan satu sama lain juga diabaikan. Gas tersebut 
akan mematuhi hukum gas (seperti hukum Charles dan hukum Boyle) tepat pada semua 
suhu dan tekanan. Gas yang paling aktual yang bertindak kurang lebih sebagai gas ideal, 
kecuali pada suhu yang sangat rendah (ketika energi potensial gaya antarmolekul 
mereka relatif tinggi terhadap energi kinetik dari molekul dan menjadi signifikan), dan di 
bawah tekanan yang sangat tinggi (ketika molekul yang dikemas begitu berdekatan 
bahwa kekuatan antarmolekul jarak dekat menjadi signifikan). 
Gas ideal didefinisikan sebagai salah satu di mana semua tumbukan antara atom 
atau molekul bersifat elastis sempurna dan di mana tidak ada kekuatan menarik 
antarmolekul. Sesuatu dapat memvisualisasikannya sebagai kumpulan bola sempurna
keras yang bertabrakan tetapi dinyatakan tidak berinteraksi satu sama lain. Dalam gas 
seperti itu, semua energi internal dalam bentuk energi kinetik dan perubahan energi 
internal disertai dengan perubahan suhu. 
Gas ideal dapat dicirikan oleh tiga variabel keadaan: tekanan mutlak (P), volume 
(V), dan suhu mutlak (T). Hubungan antara mereka dapat disimpulkan dari teori kinetik 
dan disebut 
PV = nRT = NkT 
n = banyaknya mol 
R = Universal gas konstan = 8,3145 J / mol K 
N = jumlah molekul 
k = konstanta Boltzmann = 1,38066 x 10-23 J / K = 8,617385 x 10-5 eV / K 
k = R / NA 
NA = Avogadro nomor = 6.0221 x 1023 / mol 
Hukum gas ideal dapat dipandang ketika yang muncul dari tekanan kinetik 
molekul gas bertabrakan dengan dinding wadah sesuai dengan hukum Newton. Tapi 
ada juga unsur statistik dalam penentuan energi kinetik rata-rata molekul-molekul. 
Suhu diambil harus proporsional dengan energi kinetik rata-rata ini, ini akan memanggil 
gagasan tentang temperatur kinetik. Satu mol gas ideal pada STP menempati 22,4 liter. 
Gas yang mengikuti hukum Boyle dan hukum Charles, yakni hukum gas ideal 
disebut gas ideal. Namun, didapatkan, bahwa gas yang kita jumpai, yakni gas nyata, 
tidak secara ketat mengikuti hukum gas ideal. Semakin rendah tekanan gas pada 
temperatur tetap, semakin kecil deviasinya dari perilaku ideal. Semakin tinggi tekanan 
gas, atau dengan kata lain, semakin kecil jarak intermolekulnya, semakin besar 
deviasinya. 
Paling tidak ada dua alasan yang menjelaskan hal ini. Peratama, definisi 
temperatur absolut didasarkan asumsi bahwa volume gas real sangat kecil sehingga bisa 
diabaikan. Molekul gas pasti memiliki volume nyata walaupun mungkin sangat kecil. 
Selain itu, ketika jarak antarmolekul semakin kecil, beberapa jenis interaksi 
antarmolekul akan muncul. 
Fisikawan Belanda Johannes Diderik van der Waals (1837-1923) mengusulkan 
persamaan keadaan gas nyata, yang dinyatakan sebagai persamaan keadaan van der 
Waals atau persamaan van der Waals. Ia memodifikasi persamaan gas ideal
(persamaaan 6.5) dengan cara sebagai berikut: dengan menambahkan koreksi pada P 
untuk mengkompensasi interaksi antarmolekul; mengurango dari suku V yang 
menjelaskan volume real molekul gas. Sehingga didapat: 
[P + (n2a/V2)] (V – nb) = nRT (6.12) 
Keterangan : 
P = tekanan 
V = volume 
n = jumlah mol zat 
Vm = V/n = volume molar, volume 1 mol gas atau cairan 
T = temperatur (K) 
R = tetapan gas ideal (8.314472 J/(mol·K)) 
[P + (n2a/V2)] (V – nb) = nRT (6.12) 
a dan b adalah nilai yang ditentukan secara eksperimen untuk setiap gas dan 
disebut dengan tetapan van der Waals (Tabel 2.1). Semakin kecil nilai a dan b 
menunjukkan bahwa perilaku gas semakin mendekati perilaku gas ideal. Besarnya nilai 
tetapan ini juga berhbungan denagn kemudahan gas tersebut dicairkan. 
Tabel 2.1 Nilai tetapan gas yang umum kita jumpai sehari-hari. 
Gas nyata (real gas) bersifat menyimpang dari gas ideal, terutama pada tekanan 
tinggi dan suhu rendah. Teori Kinetika gas menjelaskan Postulat 1: massa gas dapat 
diabaikan jika dibandingkan dengan volume bejana. Pada tekanan tinggi, atau jika 
jumlah molekul banyak, volume gas harus diperhitungkan à volume ideal sebetulnya 
lebih kecil dari volume real.
à Menurut Van Der Waals, koreksi volume tergantung dari n (junlah mol gas) 
b = tetapan koreksi volume 
Pada tekanan tinggi à rapatan gas tinggi à molekul2 sangat berdekatan à gaya 
antar molekul harus diperhitungkan à karena ada gaya tarik menarik à tekanan yang 
sebenarnya lebih rendah dari tekanan ideal. 
Pengurangan tekanan karena kerapatan gas adalah: 
1. Berbanding lurus dengan jml tabrakan dgn dinding atau dengan konsentrasi gas 
2. Berbanding lurus dengan gaya tabrakan à berbanding lurus dengan konsentrasi gas 
2 SIFAT – SIFAT GAS IDEAL 
Sifat-sifat gas ideal adalah sebagai berikut. 
1. Terdiri atas partikel yang banyak sekali dan bergerak sembarang. 
2. Setiap partikel mempunyai masa yang sama. 
3. Tidak ada gaya tarik menarik antara partikel satu dengan partikel lain. 
4. Jarak antara partikel jauh lebih besar disbanding ukuran sebuah partikel. 
5. Jika partikel menumbuk dinding atau partikel lain, tumbukan dianggap lenting 
sempurna. 
6. Hukum Newton tentang gerak berlaku. 
7. Gas selalu memenuhi hukum Boyle-Gay Lussac. 
Sifat – sifat gas nyata adalah sebagai berikut : 
1. volume molekul gas nyata tidak dapat diabaikan. 
2. Terdapat gaya tarik menarik antara molekul-molekul gas terutama jika tekanan 
diperbesar atau volum diperkecil. 
3. Adanya interaksi atau gaya tarik menarik antar molekul gas nyata yang sangat 
kuat, menyebabkan gerakan molekulnya tidak lurus, dan tekanan ke dinding 
menjadi kecil, lebih kecil daripada gas ideal. 
4. memenuhi persamaan P + (n2a/V2)] (V – nb) = nRT 
Perbedaan Gas Nyata dan gas ideal 
1. Gas Ideal patuhi semua hukum dalam semua gas keadaan suhu dan tekanan. Gas 
nyata mematuhi hukum gas hanya pada tekanan suhu rendah dan tinggi.
2. gas ideal Volume yang ditempati oleh molekul diabaikan dibandingkan dengan 
total volume ditempati oleh gas. Gas nyata Volume yang ditempati oleh molekul 
tidak dapat diabaikan dibandingkan dengan total volume ditempati oleh gas. 
3. gas ideal Kekuatan tarik antara molekul diabaikan. Gas nyata Kekuatan tarik yang 
tidak dapat diabaikan sama sekali suhu dan tekanan. 
4. gas ideal Mematuhi persamaan gas ideal pV = nRT gas nyata Mematuhi 
persamaan Van Der Waals 
3 HUKUM – HUKUM TERKAIT GAS IDEAL 
Teori kinetik gas membahas hubungan antara besaran-besaran yang 
menentukan keadaan suatu gas. Jika gas yang diamati berada di dalam ruangan 
tertutup, besaran-besaran yang menentukan keadaan gas tersebut adalah volume (V), 
tekanan (p), dan suhu gas (T). Menurut proses atau perlakuan yang diberikan pada 
gas, terdapat tiga jenis proses, yaitu isotermal, isobarik, dan isokhorik. Pembahasan 
mengenai setiap proses gas tersebut dapat Anda pelajari dalam uraian berikut. 
a. Hukum Boyle 
Perhatikanlah Gambar 1. berikut. 
Gambar 1. (a) Gas di dalam tabung memiliki volume V1 dan tekanan P1. (b) 
Volume gas di dalam tabung diperbesar menjadi V2 sehingga tekanannya P2 menjadi 
lebih kecil. 
Suatu gas yang berada di dalam tabung dengan tutup yang dapat diturunkan 
atau dinaikkan, sedang diukur tekanannya. Dari gambar tersebut dapat Anda lihat 
bahwa saat tuas tutup tabung ditekan, volume gas akan mengecil dan mengakibatkan 
tekanan gas yang terukur oleh alat pengukur menjadi membesar. Hubungan antara 
tekanan (p) dan volume (V) suatu gas yang berada di ruang tertutup ini diteliti oleh 
Robert Boyle. 
Saat melakukan percobaan tentang hubungan antara tekanan dan volume gas 
dalam suatu ruang tertutup, Robert Boyle menjaga agar tidak terjadi perubahan 
temperatur pada gas (isotermal). Dari data hasil pengamatannya, Boyle mendapatkan 
bahwa hasil kali antara tekanan (p) dan volume (V) gas pada suhu tetap adalah 
konstan. Hasil pengamatan Boyle tersebut kemudian dikenal sebagai Hukum Boyle 
yang secara matematis dinyatakan dengan persamaan : 
pV = konstan (1–1) 
atau 
p1V1 = p2V2 (1–2)
Dalam bentuk grafik, hubungan antara tekanan (p) dan volume (V) dapat dilihat 
pada Gambar 2. 
Gambar 2. Grafik p-V suatu gas pada dua suhu yang berbeda, di mana 
T1>T2. 
b. Hukum Gay-Lussac 
Gay-Lussac, seorang ilmuwan asal Prancis, meneliti hubungan antara volume 
gas (V) dan temperatur (T) gas pada tekanan tetap (isobarik). 
Perhatikanlah Gambar 3. 
Gambar 3. Pada tekanan 1 atm, (a) gas bervolume 4 m3 memiliki temperatur 
300 K, sedangkan (b) gas bervolume 3 m3 memiliki temperatur 225 K. 
Misalnya, Anda memasukkan gas ideal ke dalam tabung yang memiliki tutup 
piston di atasnya. Pada keadaan awal, gas tersebut memiliki volume 4 m3 dan 
temperatur 300 K. 
Jika kemudian pemanas gas tersebut dimatikan dan gas didinginkan hingga 
mencapai temperatur 225 K, volume gas itu menurun hingga 3 m3. Jika Anda membuat 
perbandingan antara volume terhadap suhu pada kedua keadaan gas tersebut (V/T) , 
Anda akan mendapatkan suatu nilai konstan (4/300 = 3/225 = 0,013). 
Berdasarkan hasil penelitiannya mengenai hubungan antara volume dan 
temperatur gas pada tekanan tetap, Gay-Lussac menyatakan Hukum Gay-Lussac, yaitu 
hasil bagi antara volume (V) dengan temperatur (T) gas pada tekanan tetap adalah 
konstan.
Gambar 4. Grafik hubungan V–T. 
Persamaan matematisnya dituliskan sebagai berikut. 
V/T = Konstan (1–3) 
atau 
V1/T1 = V2/T2 (1–4) 
c. Hukum Charles 
Seorang ilmuwan Perancis lainnya, Charles, menyatakan hubungan antara 
tekanan (p) terhadap temperatur (T) suatu gas yang berada pada volume tetap 
(isokhorik). Hasil penelitiannya kemudian dikenal sebagai Hukum Charles yang 
menyatakan hasil bagi tekanan (p) dengan temperatur (T) suatu gas pada volume 
tetap adalah konstan. 
Gambar 6. Grafik p-T suatu gas pada volume yang 
berbeda. 
Persamaan matematis dari Hukum Charles dinyatakan dengan : 
P/T = Konstan (1–5) 
atau 
p1/T1 = p2/T2 (–6)
c. Asas Avogadro 
Volume yang sama dari gas pada tekanan dan temperature sama mengandung 
jumlah molekul yang sama 
Asas Avogadro menunjukkan bahwa volume molar Vm suatu gas yaitu volume 
yang ditempatinya per mol molekul 
harus sama untuk semua gas selama temperature dan tekanan bertingkah laku 
sempurna.
http://athulfadhli.blogspot.com/2013/06/termodinamika-gas-ideal.html 
http://diyahchemical.blogspot.com/2013/11/gas-ideal-dan-gas-nyata.html 
http://www.ilmukimia.org/2012/11/gas-ideal-dan-gas-nyata.html 
http://www.data-smaku.blogspot.com/2012/12/mari-belajar-gas-ideal-fisika-kelas- 
xi.html 
http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/03/teori-kinetik-gas-persamaan-gas- 
ideal-prinsip-ekuipartisi-energi-hukum-gas-rumus-contoh-soal-kunci-jawaban.html 
http://www.academia.edu/5064138/GAS_IDEAL_DAN_TEORI_KINETIK_GAS

More Related Content

What's hot

Jurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju ReaksiJurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju Reaksi
nurul limsun
 
Ikatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmaIkatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigma
linda listia
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanFransiska Puteri
 
7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs
Mahammad Khadafi
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaasterias
 
Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Utami Irawati
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanawd_amaliah
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPTTeori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
University Of Jakarta
 
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
qlp
 
Volume molal parsial
Volume molal parsialVolume molal parsial
Volume molal parsial
qlp
 
Laporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan CampuranLaporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan Campuran
aji indras
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)
Windha Herjinda
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
praditya_21
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
Ridha Faturachmi
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiawd_amaliah
 

What's hot (20)

Jurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju ReaksiJurnal Laju Reaksi
Jurnal Laju Reaksi
 
Ikatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmaIkatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigma
 
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawabanITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
ITP UNS SEMESTER 2 Latihan soal gravimetri & jawaban
 
Isomer e dan z
Isomer e dan zIsomer e dan z
Isomer e dan z
 
7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs7 energi bebas gibbs
7 energi bebas gibbs
 
viskositas bola jatuh
viskositas bola jatuhviskositas bola jatuh
viskositas bola jatuh
 
Kelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhuKelarutan sebagai fungsi suhu
Kelarutan sebagai fungsi suhu
 
Laporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhanaLaporan praktikum destilasi sederhana
Laporan praktikum destilasi sederhana
 
Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)Kinetika kimia (pertemuan 4)
Kinetika kimia (pertemuan 4)
 
Laporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhanaLaporan destilasi sederhana
Laporan destilasi sederhana
 
Argentometri
ArgentometriArgentometri
Argentometri
 
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPTTeori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
Teori Orbital Molekul dan Ligan Field Theory PPT
 
Kalorimeter bom
Kalorimeter bomKalorimeter bom
Kalorimeter bom
 
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
Kinetika reaksi hidrogen peroksida dengan asam iodida (repaired) (repaired)
 
Volume molal parsial
Volume molal parsialVolume molal parsial
Volume molal parsial
 
Laporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan CampuranLaporan Pemisahan Campuran
Laporan Pemisahan Campuran
 
Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)Senyawa koordinasi (kompleks)
Senyawa koordinasi (kompleks)
 
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-lapraklaporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
laporan praktikum penentuan-perubahan-entalpi-pembakara-laprak
 
Laporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum PermanganometriLaporan Praktikum Permanganometri
Laporan Praktikum Permanganometri
 
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimiaLaporan praktikum kesetimbangan kimia
Laporan praktikum kesetimbangan kimia
 

Similar to Pengertian gas ideal dan gas nyata

TEORI KINETIK GAS _R (1).pptx
TEORI KINETIK GAS _R (1).pptxTEORI KINETIK GAS _R (1).pptx
TEORI KINETIK GAS _R (1).pptx
ParlindunganSitangga1
 
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
Nurfaizatul Jannah
 
Gas Ideal - Kelompok 2
Gas Ideal -  Kelompok 2Gas Ideal -  Kelompok 2
Gas Ideal - Kelompok 2
Alfian Isnan
 
Presentasi ke 7 tatanan materi gas
Presentasi ke 7 tatanan materi gasPresentasi ke 7 tatanan materi gas
Presentasi ke 7 tatanan materi gasAditya Setyawan
 
Teori kinetik-gas(1)
Teori kinetik-gas(1)Teori kinetik-gas(1)
Teori kinetik-gas(1)auliarika
 
Aplikasi stokiometri
Aplikasi stokiometriAplikasi stokiometri
Aplikasi stokiometri
rifkyags
 
Persamaan Gas Ideal
Persamaan Gas IdealPersamaan Gas Ideal
Persamaan Gas Ideal
Kiki Evi Wahyuliana
 
Ppt kimia fisika
Ppt kimia fisikaPpt kimia fisika
Ppt kimia fisika
Mohammad Arik Ardianta
 
Teori kinetik gas Ideal [Fisika kelas 11 / Belajar Mandiri]
Teori kinetik gas Ideal [Fisika kelas 11 /  Belajar Mandiri]Teori kinetik gas Ideal [Fisika kelas 11 /  Belajar Mandiri]
Teori kinetik gas Ideal [Fisika kelas 11 / Belajar Mandiri]
Louis W
 
Gas ideal
Gas idealGas ideal
Gas ideal
detal 31392
 
Tugas resume termo
Tugas resume termoTugas resume termo
Tugas resume termo
Keys Ryan
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
1habib
 
REFERAT HUKUM GAS IDEAL.pptx
REFERAT HUKUM GAS IDEAL.pptxREFERAT HUKUM GAS IDEAL.pptx
REFERAT HUKUM GAS IDEAL.pptx
JeanneFransisca1
 
77190036 gas-ideal-sulies
77190036 gas-ideal-sulies77190036 gas-ideal-sulies
77190036 gas-ideal-sulies
Saif Azhar
 
Teori_Kinetik_Gas.ppt
Teori_Kinetik_Gas.pptTeori_Kinetik_Gas.ppt
Teori_Kinetik_Gas.ppt
ghibran5
 

Similar to Pengertian gas ideal dan gas nyata (20)

GAS
GASGAS
GAS
 
Gas Ideal
Gas IdealGas Ideal
Gas Ideal
 
Gas ideal
Gas idealGas ideal
Gas ideal
 
TEORI KINETIK GAS _R (1).pptx
TEORI KINETIK GAS _R (1).pptxTEORI KINETIK GAS _R (1).pptx
TEORI KINETIK GAS _R (1).pptx
 
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
Makalah Gas Tidak Ideal (Real Gas)
 
Gas Ideal - Kelompok 2
Gas Ideal -  Kelompok 2Gas Ideal -  Kelompok 2
Gas Ideal - Kelompok 2
 
Presentasi ke 7 tatanan materi gas
Presentasi ke 7 tatanan materi gasPresentasi ke 7 tatanan materi gas
Presentasi ke 7 tatanan materi gas
 
Teori Kinetik Gas
Teori Kinetik GasTeori Kinetik Gas
Teori Kinetik Gas
 
Teori kinetik-gas(1)
Teori kinetik-gas(1)Teori kinetik-gas(1)
Teori kinetik-gas(1)
 
Aplikasi stokiometri
Aplikasi stokiometriAplikasi stokiometri
Aplikasi stokiometri
 
Persamaan Gas Ideal
Persamaan Gas IdealPersamaan Gas Ideal
Persamaan Gas Ideal
 
Ppt kimia fisika
Ppt kimia fisikaPpt kimia fisika
Ppt kimia fisika
 
Teori kinetik gas Ideal [Fisika kelas 11 / Belajar Mandiri]
Teori kinetik gas Ideal [Fisika kelas 11 /  Belajar Mandiri]Teori kinetik gas Ideal [Fisika kelas 11 /  Belajar Mandiri]
Teori kinetik gas Ideal [Fisika kelas 11 / Belajar Mandiri]
 
Gas ideal
Gas idealGas ideal
Gas ideal
 
Tugas resume termo
Tugas resume termoTugas resume termo
Tugas resume termo
 
Bab 5
Bab 5Bab 5
Bab 5
 
REFERAT HUKUM GAS IDEAL.pptx
REFERAT HUKUM GAS IDEAL.pptxREFERAT HUKUM GAS IDEAL.pptx
REFERAT HUKUM GAS IDEAL.pptx
 
09 bab 8
09 bab 809 bab 8
09 bab 8
 
77190036 gas-ideal-sulies
77190036 gas-ideal-sulies77190036 gas-ideal-sulies
77190036 gas-ideal-sulies
 
Teori_Kinetik_Gas.ppt
Teori_Kinetik_Gas.pptTeori_Kinetik_Gas.ppt
Teori_Kinetik_Gas.ppt
 

Recently uploaded

Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
HADIANNAS
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
jayakartalumajang1
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
muhammadiswahyudi12
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
nadiafebianti2
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
indahrosantiTeknikSi
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Tsabitpattipeilohy
 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
ssuser2537c0
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
AdityaWahyuDewangga1
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
delphijean1
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
AnandhaAdkhaM1
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
rhamset
 

Recently uploaded (11)

Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
Power Point TEMA 7 SUB TEMA 3 Pembelajaran 2
 
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdfTUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
TUGAS pelaksana pekerjaan jalan jenjang empat 4 .pptx -.pdf
 
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptxRANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
RANGKAIAN LISTRIK MATERI 7 ANALISIS MESH.pptx
 
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptxNADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
NADIA FEBIANTI TUGAS PPT(GAMMA APP).pptx
 
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptxTUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
TUGAS UJI KOMPETENSI-INDAH ROSANTI-AHLI UTAMA MANAJEMEN KONSTRUKSI.pptx
 
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdfDaftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
Daftar Lembaga Penyedia Jasa Linkungan.pdf
 
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptxMetode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
Metode Clayperon (Persamaan Tiga Momen) untuk balok menerus.pptx
 
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
1. Paparan Penjelasan Permen PUPR 08 Tahun 2023.pdf
 
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong dCOOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
COOLING TOWER petrokimia gresik okdong d
 
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASASURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA SURVEY REKAYASA
 
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
436102098-0-K3-Elevator-Dan-Eskalator.ppt
 

Pengertian gas ideal dan gas nyata

  • 1. 1 PENGERTIAN GAS IDEAL DAN GAS NYATA Gas merupakan salah satu dari tiga wujud zat dan walaupun wujud ini merupakan bagian tak terpisahkan dari studi kimia, sifat fisik gas bergantung pada struktur molekul gasnya dan sifat kimia gas juga bergantung pada strukturnya. Perilaku gas yang ada sebagai molekul tunggal adalah contoh yang baik kebergantungan sifat makroskopik pada struktur mikroskopik. Adapun gas memiliki sifat-sifat sebagai berikut : 1. Gas bersifat transparan. 2. Gas terdistribusi merata dalam ruang apapun bentuk ruangnya. 3. Gas dalam ruang akan memberikan tekanan ke dinding. 4. Volume sejumlah gas sama dengan volume wadahnya. Bila gas tidak diwadahi, volume gas akan menjadi tak hingga besarnya, dan tekanannya akan menjadi tak hingga kecilnya. 5. Gas berdifusi ke segala arah tidak peduli ada atau tidak tekanan luar. 6. Gas dapat ditekan dengan tekanan luar. Bila tekanan luar dikurangi, gas akan mengembang. 7. Bila dipanaskan gas akan mengembang, bila didinginkan akan mengkerut. Pengertian Gas Ideal, suatu gas hipotetis yang memiliki molekul yang dipantulkan satu sama lain (dalam batas-batas wadah mereka) dengan elastisitas yang sempurna dan memiliki ukuran yang diabaikan, dan di mana gaya antarmolekul yang bekerja antara molekul tidak bersentuhan satu sama lain juga diabaikan. Gas tersebut akan mematuhi hukum gas (seperti hukum Charles dan hukum Boyle) tepat pada semua suhu dan tekanan. Gas yang paling aktual yang bertindak kurang lebih sebagai gas ideal, kecuali pada suhu yang sangat rendah (ketika energi potensial gaya antarmolekul mereka relatif tinggi terhadap energi kinetik dari molekul dan menjadi signifikan), dan di bawah tekanan yang sangat tinggi (ketika molekul yang dikemas begitu berdekatan bahwa kekuatan antarmolekul jarak dekat menjadi signifikan). Gas ideal didefinisikan sebagai salah satu di mana semua tumbukan antara atom atau molekul bersifat elastis sempurna dan di mana tidak ada kekuatan menarik antarmolekul. Sesuatu dapat memvisualisasikannya sebagai kumpulan bola sempurna
  • 2. keras yang bertabrakan tetapi dinyatakan tidak berinteraksi satu sama lain. Dalam gas seperti itu, semua energi internal dalam bentuk energi kinetik dan perubahan energi internal disertai dengan perubahan suhu. Gas ideal dapat dicirikan oleh tiga variabel keadaan: tekanan mutlak (P), volume (V), dan suhu mutlak (T). Hubungan antara mereka dapat disimpulkan dari teori kinetik dan disebut PV = nRT = NkT n = banyaknya mol R = Universal gas konstan = 8,3145 J / mol K N = jumlah molekul k = konstanta Boltzmann = 1,38066 x 10-23 J / K = 8,617385 x 10-5 eV / K k = R / NA NA = Avogadro nomor = 6.0221 x 1023 / mol Hukum gas ideal dapat dipandang ketika yang muncul dari tekanan kinetik molekul gas bertabrakan dengan dinding wadah sesuai dengan hukum Newton. Tapi ada juga unsur statistik dalam penentuan energi kinetik rata-rata molekul-molekul. Suhu diambil harus proporsional dengan energi kinetik rata-rata ini, ini akan memanggil gagasan tentang temperatur kinetik. Satu mol gas ideal pada STP menempati 22,4 liter. Gas yang mengikuti hukum Boyle dan hukum Charles, yakni hukum gas ideal disebut gas ideal. Namun, didapatkan, bahwa gas yang kita jumpai, yakni gas nyata, tidak secara ketat mengikuti hukum gas ideal. Semakin rendah tekanan gas pada temperatur tetap, semakin kecil deviasinya dari perilaku ideal. Semakin tinggi tekanan gas, atau dengan kata lain, semakin kecil jarak intermolekulnya, semakin besar deviasinya. Paling tidak ada dua alasan yang menjelaskan hal ini. Peratama, definisi temperatur absolut didasarkan asumsi bahwa volume gas real sangat kecil sehingga bisa diabaikan. Molekul gas pasti memiliki volume nyata walaupun mungkin sangat kecil. Selain itu, ketika jarak antarmolekul semakin kecil, beberapa jenis interaksi antarmolekul akan muncul. Fisikawan Belanda Johannes Diderik van der Waals (1837-1923) mengusulkan persamaan keadaan gas nyata, yang dinyatakan sebagai persamaan keadaan van der Waals atau persamaan van der Waals. Ia memodifikasi persamaan gas ideal
  • 3. (persamaaan 6.5) dengan cara sebagai berikut: dengan menambahkan koreksi pada P untuk mengkompensasi interaksi antarmolekul; mengurango dari suku V yang menjelaskan volume real molekul gas. Sehingga didapat: [P + (n2a/V2)] (V – nb) = nRT (6.12) Keterangan : P = tekanan V = volume n = jumlah mol zat Vm = V/n = volume molar, volume 1 mol gas atau cairan T = temperatur (K) R = tetapan gas ideal (8.314472 J/(mol·K)) [P + (n2a/V2)] (V – nb) = nRT (6.12) a dan b adalah nilai yang ditentukan secara eksperimen untuk setiap gas dan disebut dengan tetapan van der Waals (Tabel 2.1). Semakin kecil nilai a dan b menunjukkan bahwa perilaku gas semakin mendekati perilaku gas ideal. Besarnya nilai tetapan ini juga berhbungan denagn kemudahan gas tersebut dicairkan. Tabel 2.1 Nilai tetapan gas yang umum kita jumpai sehari-hari. Gas nyata (real gas) bersifat menyimpang dari gas ideal, terutama pada tekanan tinggi dan suhu rendah. Teori Kinetika gas menjelaskan Postulat 1: massa gas dapat diabaikan jika dibandingkan dengan volume bejana. Pada tekanan tinggi, atau jika jumlah molekul banyak, volume gas harus diperhitungkan à volume ideal sebetulnya lebih kecil dari volume real.
  • 4. à Menurut Van Der Waals, koreksi volume tergantung dari n (junlah mol gas) b = tetapan koreksi volume Pada tekanan tinggi à rapatan gas tinggi à molekul2 sangat berdekatan à gaya antar molekul harus diperhitungkan à karena ada gaya tarik menarik à tekanan yang sebenarnya lebih rendah dari tekanan ideal. Pengurangan tekanan karena kerapatan gas adalah: 1. Berbanding lurus dengan jml tabrakan dgn dinding atau dengan konsentrasi gas 2. Berbanding lurus dengan gaya tabrakan à berbanding lurus dengan konsentrasi gas 2 SIFAT – SIFAT GAS IDEAL Sifat-sifat gas ideal adalah sebagai berikut. 1. Terdiri atas partikel yang banyak sekali dan bergerak sembarang. 2. Setiap partikel mempunyai masa yang sama. 3. Tidak ada gaya tarik menarik antara partikel satu dengan partikel lain. 4. Jarak antara partikel jauh lebih besar disbanding ukuran sebuah partikel. 5. Jika partikel menumbuk dinding atau partikel lain, tumbukan dianggap lenting sempurna. 6. Hukum Newton tentang gerak berlaku. 7. Gas selalu memenuhi hukum Boyle-Gay Lussac. Sifat – sifat gas nyata adalah sebagai berikut : 1. volume molekul gas nyata tidak dapat diabaikan. 2. Terdapat gaya tarik menarik antara molekul-molekul gas terutama jika tekanan diperbesar atau volum diperkecil. 3. Adanya interaksi atau gaya tarik menarik antar molekul gas nyata yang sangat kuat, menyebabkan gerakan molekulnya tidak lurus, dan tekanan ke dinding menjadi kecil, lebih kecil daripada gas ideal. 4. memenuhi persamaan P + (n2a/V2)] (V – nb) = nRT Perbedaan Gas Nyata dan gas ideal 1. Gas Ideal patuhi semua hukum dalam semua gas keadaan suhu dan tekanan. Gas nyata mematuhi hukum gas hanya pada tekanan suhu rendah dan tinggi.
  • 5. 2. gas ideal Volume yang ditempati oleh molekul diabaikan dibandingkan dengan total volume ditempati oleh gas. Gas nyata Volume yang ditempati oleh molekul tidak dapat diabaikan dibandingkan dengan total volume ditempati oleh gas. 3. gas ideal Kekuatan tarik antara molekul diabaikan. Gas nyata Kekuatan tarik yang tidak dapat diabaikan sama sekali suhu dan tekanan. 4. gas ideal Mematuhi persamaan gas ideal pV = nRT gas nyata Mematuhi persamaan Van Der Waals 3 HUKUM – HUKUM TERKAIT GAS IDEAL Teori kinetik gas membahas hubungan antara besaran-besaran yang menentukan keadaan suatu gas. Jika gas yang diamati berada di dalam ruangan tertutup, besaran-besaran yang menentukan keadaan gas tersebut adalah volume (V), tekanan (p), dan suhu gas (T). Menurut proses atau perlakuan yang diberikan pada gas, terdapat tiga jenis proses, yaitu isotermal, isobarik, dan isokhorik. Pembahasan mengenai setiap proses gas tersebut dapat Anda pelajari dalam uraian berikut. a. Hukum Boyle Perhatikanlah Gambar 1. berikut. Gambar 1. (a) Gas di dalam tabung memiliki volume V1 dan tekanan P1. (b) Volume gas di dalam tabung diperbesar menjadi V2 sehingga tekanannya P2 menjadi lebih kecil. Suatu gas yang berada di dalam tabung dengan tutup yang dapat diturunkan atau dinaikkan, sedang diukur tekanannya. Dari gambar tersebut dapat Anda lihat bahwa saat tuas tutup tabung ditekan, volume gas akan mengecil dan mengakibatkan tekanan gas yang terukur oleh alat pengukur menjadi membesar. Hubungan antara tekanan (p) dan volume (V) suatu gas yang berada di ruang tertutup ini diteliti oleh Robert Boyle. Saat melakukan percobaan tentang hubungan antara tekanan dan volume gas dalam suatu ruang tertutup, Robert Boyle menjaga agar tidak terjadi perubahan temperatur pada gas (isotermal). Dari data hasil pengamatannya, Boyle mendapatkan bahwa hasil kali antara tekanan (p) dan volume (V) gas pada suhu tetap adalah konstan. Hasil pengamatan Boyle tersebut kemudian dikenal sebagai Hukum Boyle yang secara matematis dinyatakan dengan persamaan : pV = konstan (1–1) atau p1V1 = p2V2 (1–2)
  • 6. Dalam bentuk grafik, hubungan antara tekanan (p) dan volume (V) dapat dilihat pada Gambar 2. Gambar 2. Grafik p-V suatu gas pada dua suhu yang berbeda, di mana T1>T2. b. Hukum Gay-Lussac Gay-Lussac, seorang ilmuwan asal Prancis, meneliti hubungan antara volume gas (V) dan temperatur (T) gas pada tekanan tetap (isobarik). Perhatikanlah Gambar 3. Gambar 3. Pada tekanan 1 atm, (a) gas bervolume 4 m3 memiliki temperatur 300 K, sedangkan (b) gas bervolume 3 m3 memiliki temperatur 225 K. Misalnya, Anda memasukkan gas ideal ke dalam tabung yang memiliki tutup piston di atasnya. Pada keadaan awal, gas tersebut memiliki volume 4 m3 dan temperatur 300 K. Jika kemudian pemanas gas tersebut dimatikan dan gas didinginkan hingga mencapai temperatur 225 K, volume gas itu menurun hingga 3 m3. Jika Anda membuat perbandingan antara volume terhadap suhu pada kedua keadaan gas tersebut (V/T) , Anda akan mendapatkan suatu nilai konstan (4/300 = 3/225 = 0,013). Berdasarkan hasil penelitiannya mengenai hubungan antara volume dan temperatur gas pada tekanan tetap, Gay-Lussac menyatakan Hukum Gay-Lussac, yaitu hasil bagi antara volume (V) dengan temperatur (T) gas pada tekanan tetap adalah konstan.
  • 7. Gambar 4. Grafik hubungan V–T. Persamaan matematisnya dituliskan sebagai berikut. V/T = Konstan (1–3) atau V1/T1 = V2/T2 (1–4) c. Hukum Charles Seorang ilmuwan Perancis lainnya, Charles, menyatakan hubungan antara tekanan (p) terhadap temperatur (T) suatu gas yang berada pada volume tetap (isokhorik). Hasil penelitiannya kemudian dikenal sebagai Hukum Charles yang menyatakan hasil bagi tekanan (p) dengan temperatur (T) suatu gas pada volume tetap adalah konstan. Gambar 6. Grafik p-T suatu gas pada volume yang berbeda. Persamaan matematis dari Hukum Charles dinyatakan dengan : P/T = Konstan (1–5) atau p1/T1 = p2/T2 (–6)
  • 8. c. Asas Avogadro Volume yang sama dari gas pada tekanan dan temperature sama mengandung jumlah molekul yang sama Asas Avogadro menunjukkan bahwa volume molar Vm suatu gas yaitu volume yang ditempatinya per mol molekul harus sama untuk semua gas selama temperature dan tekanan bertingkah laku sempurna.
  • 9. http://athulfadhli.blogspot.com/2013/06/termodinamika-gas-ideal.html http://diyahchemical.blogspot.com/2013/11/gas-ideal-dan-gas-nyata.html http://www.ilmukimia.org/2012/11/gas-ideal-dan-gas-nyata.html http://www.data-smaku.blogspot.com/2012/12/mari-belajar-gas-ideal-fisika-kelas- xi.html http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/03/teori-kinetik-gas-persamaan-gas- ideal-prinsip-ekuipartisi-energi-hukum-gas-rumus-contoh-soal-kunci-jawaban.html http://www.academia.edu/5064138/GAS_IDEAL_DAN_TEORI_KINETIK_GAS