2. Kelompok :
1. Abdul Rohmat Sigit 12166493
2. Annisa Artiandini 12166518
3. Lexi Stevanus P 12166262
4. Ananda Arsya 12166031
5. Doni Firmansyah 12166125
6. R. Widia M Janu 12166389
3. Korupsi di negeri ini sekarang sedang merajalela
bahkan telah menjadi suatu “kebiasaan” bahkan
bisa dikatakan sudah menjamur hingga sulit
untuk dihilangkan.
Salah satu upaya jangka panjang yang terbaik
untuk mengatasi korupsi adalah dengan
memberikan pendidikan anti korupsi dini kepada
kalangan generasi muda sekarang.
4. Melalui penerapan pendidikan anti korupsi
diharapkan bisa lebih mudah mendidik dan
memengaruhi generasi muda supaya tidak
melakukan tindak pidana korupsi, sebelum
mereka lebih dulu dipengaruhi oleh “budaya”
korupsi dari generasi pendahulunya.
7. Menurut Undang-Undang No.31
Tahun 1999 :
“Korupsi adalah Setiap orang yang
dikategorikan melawan hukum,
melakukan perbuatan memperkaya diri
sendiri, menguntungkan diri sendiri atau
orang lain dan atau suatu korporasi,
menyalahgunakan kewenangan maupun
kesempatan atau sarana yang ada
padanya karena jabatan atau kedudukan,
yang dapat merugikan keuangan negara
atau perekonomian negara.”
10. Bentuk-Bentuk Korupsi :
- Penyuapan, mencakup tindakan memberi dan
menerima suap untuk tujuan yang telah di
sepakati.
- Gratifikasi, suatu tindakan memberi atau
menerima hadiah dalam berbagai bentuk.
- Extortion, tindakan meminta uang atau sumber
daya lainnya dengan cara paksa atau disertai
dengan intimidasi-intimidasi tertentu oleh pihak
yang memiliki kekuasaan.
11. - Favouritism, adalah mekanisme penyalahgunaan
kekuasaan yang berimplikasi pada tindakan
privatisasi sumber daya.
- Embezzlement, merupakan tindakan penipuan
dan pencurian sumber daya yang dilakukan oleh
pihak-pihak tertentu yang mengelola sumber
daya tersebut, baik berupa dana publik atau
sumber daya alam tertentu.
13. FAKTOR INTERNAL :
Adalah Yang datang dari dalam Diri Kita sendiri,
Yaitu terkait dengan cara kita memandang
Kekayaan.
FAKTOR EKSTERNAL :
Faktor Yang berasal dari luar pribadi (Lingkungan),
Contoh :
1. Kurang nya keteladanan dan kepemimpinan elite
bangsa,
2. Lemahnya komitmen dan konsistensi penegakan
hukum dan peraturan perundangan
21. A. Kejujuran
Nilai kejujuran didalam kampus dapat
diwujudkan dalam bentuk tidak melakukan
kecurangan akademik. Misalnya tidak
mencontek, tidak melakukan plagiarism, dan
tidak memalsukan nilai.
22. B. Kemandirian
Kemandirian membentuk Karakter yang kuat pada
diri seseorang untuk menjadi tidak bergantung
terlalu banyak pada orang lain.
Mahasiswa di tuntut untuk mengerjakan semua
tanggung jawab dengan usaha sendiri.
Pribadi yang Mandiri tidak akan menjalin hubungan
dengan pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab demi mencapai
Keuntungan sesaat.
Nilai Kemandirian dapat di wujudkan
Dalam bentuk mengerjakan soal ujian
Secara Mandiri, dan menyelenggarakan kegiatan
Kemahasiswaan secara swadana.
23. C. Kedisiplinan
Disiplin adalah kepatuhan kepada
peraturan. Disiplin adalah Kunci
Keberhasilan, dengan mempunyai
pegangan kuat terhadap nilai
Kedisiplinan Seseorang tidak
Akan terjerumus dalam
kemalasan yang mendambakan
Kekayaan dengan cara mudah.
24. D. Kepedulian
Rasa kepedulian seorang mahasiswa harus mulai
ditumbuhkan sejak berada di kampus.
Individu Yang memiliki jiwa sosial tinggi akan
memperhatikan lingkungan sekelilingnya dimana
masih terdapat banyak orang yang tidak mampu,
menderita, dan membutuhkan uluran tangan.
Pribadi dengan jiwa sosial tidak akan tergoda untuk
memperkaya diri sendiri dengan cara
Yang tidak benar, tetapi ia malah berupaya
Menyisihkan sebagian penghasilannya untuk
Membantu sesama.
25. E. KEADILAN
Adil adalah sama berat, tidak berat sebelah, dan
Tidak memihak.
Keadilan adalah penilaian dengan memberikan
Kepada siapapun sesuai dengan apa yang
menjadi haknya, yakni dengan bertindak
proporsional dan tidak melanggar hukum.
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari
bahwa apa yang dia terima sesuai dengan jerih
payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk
mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah
upayakan.
26. KESIMPULAN
Korupsi adalah suatu tindak pidana memperkaya
diri yang secara langsung merugikan negara atau
perekonomian negara.
unsur dalam perbuatan korupsi meliputi dua
aspek.
Aspek yang memperkaya diri dengan
menggunakan kedudukannya dan aspek
penggunaan uang Negara untuk
kepentingannya.
27. Adapun penyebabnya antara lain,
ketiadaan dan kelemahan
pemimpin, kelemahan pengajaran
dan etika, tidak adanya hukuman
yang keras, Serta Kurang nya
pendidikan Anti Korupsi.