Makalah ini membahas pentingnya pembangunan desa yang berbasis kemasyarakatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa secara optimal. Pembangunan desa merupakan faktor penting dalam sistem pembangunan nasional Indonesia karena desa berperan sebagai tulang punggung kehidupan sosial dan politik. Makalah ini juga membahas strategi organisasi pembangunan desa melalui kemitraan multi-pihak dan peranan pr
1. MAKALAH SOSIOLOGI PEDESAAN
PENTINGNYA PEMBANGUNAN DESA YANG BERBASIS
KEMASYARAKATAN
Disusun Oleh:
UlilAlbab (Agribisnis)
20125420100009
KEMENTRIAN PENDIDIKAN NASIONAL
SEKOLAH TINGGI ILMU PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN AGRIBISNIS
BERAU
2014
2. BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berbicara mengenai masalah pembangunan desa dalam melihat kondisi masyarakat
sekarang ini memang suatu hal yang menarik. Dalam pembangunan pedesaan yang akhirakhir ini mendapat respon yang bagus dari pemerintah karena merupakan salah satu dari
tujuan pemerintahan adalah menjadikan masyarakat yang makmur, sejahtera dan memperoleh
kehidupan yang layak. Mengutamakan manusia dalam proyek-proyek pembangunan
pedesaan dipandang manusiawi dari para perencana juga dapat pula diartikan sebagai suatu
permintaan yang sungguh-sungguh agar memberikan prioritas pada factor dasar dalam
pembangunan pedesaan. Proyek-proyek pembangunan pedesaan adalah sarana bagi
pertumbuhan dan perubahan dalam hal-hal yang berhubungan dengan ekonomi.
Indonesia adalah negara yang cukup kaya, namun sebagian besar penduduknya berada
dalam kondisi yang terlalu merana. Di samping kenyataan dan kemiskinan desa dengan
berbagai persoalan yang dihadapinya, Indonesia terkenal pula dengan kondisi yang penuh
kontradiksi yang positif maupun negatif. Sehingga, proses pembangunan desa sudah
sewajarnya memerlukan suatu konsep kebijakan yang integral dalam tahapan pelaksanaan
yang konsisten demi mencapai hasil yang lebih baik dan lebih efektif. Maka dari itu,
pembangunan desa merupakan unsur pokok dalam system pembangunan nasional yang
dikembangkan secara integral dan bukan hanya diperlakukan sebagai asal jadi (sub sentence)
atau system coba-coba.
B. RUMUSAN ASALAH
a.
Apa pentingnya pembangunan pedesaan ?
b. Bagaimana strategi organisasional pembangunan masyarakat desa ?
3. c.
Bagaimana peranan prasarana dalam pembangunan pedesaan?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pentingnya Pembangunan Pedesaan
Indonesia baru dapat disebut makmur kalau desa ikut makmur. Ketahanan nasional
baru dapat disebut tangguh apabila seluruh segi-segi strategis kehidupan negara seperti sector
ekonomi, komunikasi, transportasi laut, udara, darat, pabrik-pabrik besar dan lain-lain
terkendali oleh pemerintah. Tetapi, hampir semua sektor ekonomi berada ditangan orang
asing. Dilihat dari segi ketahanan nasional sector ekonomi yang seharusnya didomiasi orang
Indonesia asli secara merata di seluruh Indonesia. Dalam pola ketahanan nasional di masa
depan, faktor desa perlu dibahas dan diperhatikan lebih serius serta dikonsepkan secara
mendasar dan dikembangkan secara maksimal. Karena tidaklah berlebihan kalau disebut
“pembangunan Indonesia tidak ada artinya tanpa membangun desa, ketahanan nasional
berakar di desa, hari depan Indonesia terletak dan tergantung dari berhasilnya kita
membangun desa”. Pembangunan memang identic dengan hal-hal yang bersifat fisik.
Peningkatan kesejahteraan masyarakat desa dapat dilakukan melalui pembangunan yang
berbasis kemasyarakatan. Salah satu upaya yang dilakukan melalui Program Pengembangan
Kawasan Perdesaan Berbasis Masyarakat (PKPBM). Dengan program tersebur diharapkan
dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian di desa secara optimal. Karena cukup
banyak potensi desa yang belum maksimal dikembangkan dalam mensejahterakan
masyarakat. PKPBM dilaksanakan melalui kemitraan multipihak pemangku kepentingan
dengan pembentukan forum PKPBM antardesa dimana tugas forum merumuskan dan
membahas hal-hal strategis dalam penyusunan rencana pembangunan desa. Tahap
4. perencanaan PKPBM harus memperhatikan beberapa hal, termasuk permasalahan tata ruang,
profil maupun potensi unggulan desa.
Memang perlu disadari lebih lanjut dan dikaji lebih mendalam, bahwa sejak dahulu
kala sampai sekarang desa merupakan dan tetap berfungsi sebagai tulang punggung
kehidupan social politik Indonesia. Maka dari itu, sangatlah penting pembanguna desa dalam
kondisi sekarang ini.
B. Strategi Organisasional Pembangunan Masyarakat Desa
Dalam pembangunan pedesaan terdapat berbagai macam strategi yang mendorong
untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Strategi organisasional yang ada sangat mirip dan
saing bersilangan satu sama lain. Ada empat strategi oganisasional yang akan menjelaskan
masalah pembangunan pedesaan, antaralain :
B.1 Strategi Pembangunan Gotong Royong
Strategi pembangunan gotong royong melihat masyarakat sebagai suatu system social
yang terdiri atas bagian-bagian yang terintegrasi secara normatif. Strategi pembangunan
gotong royong merupakan strategi perubahan kemasyarakatan yang berlandaskan partisipasi
luas seluruh lapisan masyarakat di dalam proses pengambilan keputusan-keputusan dan
tindakan-tindakan masyarakat. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila strategi ini
percaya bahwa perubahan- perubahan kemasyarakatan dapat dicapai secara optimal melalui
partisipasi dari segenap lapisan masyarakat.
B.2 Strategi Pembangunan Teknikal-Provesional
Strategi ini menganggap bahwa berbagai kendala structural dan institusional telah
menyebabkan terjadinya penyesuaian- penyesuaian yang disfungsional terhadap perubahan
lingkungan internal dan eksternal. Strategi ini juga memberikan peranan yang lebih kritikal
pada agen-agen pembaharuan di dalam progam-progam pembangunan setra menyediakan
pelayanan yang diperlukan untuk merealisasikan progam-progam pembangunan. Semua
diselenggarakan dengan melibatkan partisipasi masyarakat, tergantung pada pertimbangan
agen pembangunan di dalam konteks organisasional di mana Dia bekerja.
B.3 Srategi Konflik
Strategi konflik menyatakan bahwa masyarakat sebagai suatu system yang
memelihara dan menyesuaikan dirinya terhadap lingkungan yang terus berubah melalui
alokasi dan penggunaan kekuasaan yang tidak merata di antara kelompok-kelompok di dalam
masyarakat. Strategi konflik menganjurkan kristalisasi masalah-masalah kemasyarakatan dan
5. organisasi lapisan penduduk miskin yang kurang beruntung untuk melakukan aksi melawan
status quo dengan semboyan “mari kita bersatu untuk mengganyang kaum penindas”.
Sehingga, orang mengetahui musuh merekadan mengorganisasi aksi masa untuk menekan
sarana-sarana tertentu (Rothman, 1974:30).
B.4 Strategi Pembelotan Kultural
Strategi pembelotan kultural menyadari bahwa kebanyakan anggota masyarakat
kotemporer telah gagal di dalam mewujudkan potensi-potensi kemanusiaan mereka. Strategi
pembelotan kultural memberikan tekanan yang sangat besar terhadap pentingnya perubahan
pada tingkat subyektif individual mulai dari perubahan diri dan nilai-nilai pribadi menuju
pembentukan gaya hidup baru yang lebih bersifat manusiawi. Strategi pembelotan kultural
menganjurkan suatu masyarakat yang kurang bersifat urbanized kurang dikuasai oleh
dorongan-dorongan masyarakat industrial yang menekankan produktivitas, lebih ditandai
oleh operasi yang bersekala kecil dan bersifat local serta dijiwai oleh hubungan-hubungan
social yang bersifat pribadi dan partisipatif.
C. Peranan Prasarana Dalam Pembangunan Pedesaan
Strategi pembangunan ekonomi yang berorientasi pada pertumbuhan seringkali
dikritik karena ketergantungannya yang luar biasa pada investasi prasarana. Investasi tersebut
memungkinkan perluasan elit perkotaan menikmati gaya hidup dunia maju. Tetapi, strategi
pembangunan ini tidak banyak mengurangi kesenjangan yang tumbuh antara si kaya dan si
miskin di negara-negara berkembang.
Investasi prasarana sebagai sebuah komponen yang penting dalam paket investasi
yang diusulkan. Empat kategori prinsip investasi prasarana pada awal proyek pembangunan
pedesaan adalah irigasi, pengadaan air, listrik desa dan jalan. Investasi jalan desa selalu
mendapat prioritas utama. Karena jalan desa memainkan peranan yang penting dalam
akumulasi dan distribusi barang. Sehingga, menciptakan volume lalu-lintas yang cukup besar
untuk mendukung investasi utama pada jalan raya, pelabuhan dan sebagainya. Prasarana jalan
selalu diprioritaskan karena memungkinkan terjadinya mobilitas perseorangan dan perbaikan
mutu kehidupan masyarakat. Oleh karena itu, agar lebih mudah perbaikan jalan harus
disertai oleh perkembangan pelayanan angkutan, baik angkutan pemerintah maupun swasta.
Partisipasi masyarakat dalam proyek peerencanaan prasarana dapat memenuhi kebutuhan
pembangunan lainnya.
6. BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Melihat beberapa penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pembangunan pedesaan
memang sangat penting. Dengan melakukan berbagai progam yang mengutamakan
kepentingan masyaraka. Hal ini, menjadikan masyarakat lebih sejahtera dan makmur serta
menjadikan bangsa Indonesia mempunyai kekuatan yang tangguh karena pembangunan desa
yang merata dengan berbagai macam strategi yang mendukung progam pembangunan
pedesaan. Investasi prasarana pun menjadi prioritas utama yang memobilitasi seluruh
aktivitas kehidupan masyarakat pedesaan. Seperti yang kita ketahui bahwa sejak dahulu kala
sampai sekarang desa merupakan dan tetap berfungsi sebagai tulang punggung kehidupan
social politik Indonesia. Maka dari itu, sangatlah penting pembanguna desa dalam kondisi
sekarang ini.
DAFTAR PUSTAKA
Leibo, Jefta. 1995, Sosiologi Pedesaan, Andi Offset, Yogyakata.
Marbun, B.N. 1988, Proses Pembangunan Desa, Erlangga, Jakarta.
Teku, Basilius Bengo. 1988, Mengutamakan Manusia di Dalam Pembangunan, UI-Press, Jakarta.