4. 4
POSISI
PASIEN
- Duduk posisi badan
condong ke depan
- Kepala lebih tinggi
sedikit dari kepala
pemeriksa
- Mudah melihat
Liang telinga
dan Membran
Timpani
21
6. 6
INSPEKSI
- Daun Telinga &
sekitarnya
- Kenali bagian2nya
- Perhatikan adanya
- PERADANGAN
- SIKATRIK OPR
- KELAINAN
BENTUK
PEMERIKSAAN
Mastoiditis
Perikondritis
23
7. 7
PALPASI Telinga
Kanan
Tarik daun telinga ke
atas & belakang,
Tragus tarik kedepan
- liang telinga jadi
lurus
- MT tampak jelas
-Pemr dg 1 tangan
(Gb atas) atau 2 tangan
(Gb.bawah)
TELINGA KA
2 TANGAN
PEMERIKSAAN
24
8. 8
PADA Telinga Kiri
- Tarik daun telinga ke
atas & belakang,
Tragus ditarik
kedepan
- liang telinga jadi lurus
- MT tampak jelas
TELINGA KI
PEMERIKSAAN
25
9. 10
MELIHAT KE DALAM LIANG
TELINGA
INSPEKSI LIANG
TELINGA
• SERUMEN
• PERADANGAN
– OMSK
– OTITIS EKSTERNA/
BISUL (LT SEMPIT)
– LASERASI
– BERKERAK
– JAMUR
• PD BAYI & ORG TUA
LIANG TELINGA 1/3
LUAR PENUH RAMBUT
• Gb kelainan
BISUL
LIANG
TELINGA
JAMUR
27
10. 11
MELIHAT KEDALAM LIANG
TELINGA
INSPEKSI MT normal:
• PUTIH TIPIS
TRANSPARAN
• ADA REFLEKS CAHAYA
BTK KERUCUT (CONE OF
LIGHT)
• REFL.CAH (-) / SURAM
– BEKAS INFEKSI
SEBELUMNYA
28
11. 12
MELIHAT KEDALAM
LIANG TELINGA
KELAINAN MT
• OMA : MT KEMERAHAN
• OMS : BULGING, KAD2
TAMPAK BAYANGAN
CAIRAN DI BELK MT
• VESIKEL
• PERFORASI
– DI TENGAH
– Atau DI ATIK
• SOBEK/RUPTUR
(trauma)
• SKLEROSIS, ada bagian
warna putih (pada
orang tua)
Bulging
Rupture MT
Cairan di
belakang MT
Timpano
sklerosis
29
13. 14
BATAS PENDENGARAN
TELINGA
Secara fisiologik telinga
dapat mendengar nada antara
20 sampai 18.000 Hertz (Hz)
Untuk pendengaran sehari-
hari yang paling efektif
antara 500 -2000 Hz.
31
15. 16
Macam-macam Penala
1 set Penala biasanya terdiri dari 5
buah Penala dari 128 , 256 , 512 ,
1024 , 2048 Hz.
Umumnya dipakai 3 macam penala:
- 512 Hz
- 1024 Hz
- 2048 Hz
Jika hanya memakai satu penala,
gunakan frekuensi 512 Hz.
33
16. 18
Menggetarkan garpu tala
–Arah getaran kedua kaki
garpu tala searah kedua
kaki garpu tala
• Tekan kedua kaki garpu tala agar
mendekat dg jari telunjuk dan ibu
jari dan lepaskan, garpu tala akan
bergetar
• Atau ketukkan ke tumit sepatu,
benda keras yg dilapisi bantalan
lunak, agar vibrasi tak berlebihan
35
17. 19
Pemeriksaan Pendengaran
dengan Garpu Tala
3 cara pemeriksaan :
1.Tes Rinne Bedakan
persepsi hantaran AC & BC
2.Tes Weber Bedakan
persepsi hantaran telinga
kanan dan kiri
3.Tes Schwabach
Tes
Weber
Rinne
36
AC (Air Conduction) hantaran melalui udara
BC (Bone Conduction) hantaran melalui tulang
18. 20
Tes RINNE
• AC : Garpu tala digetarkan
di depan telinga sejauh
2,5-3 cm
(arah kedua kaki garpu tala sejajar
dengan arah liang telinga)
• BC : Garpu tala
digetarkan di
prosesus mastoid
37
19. 21
CARA TES RINNE
•Penala digetarkan, letakan di
prosesus mastoid sp tidak
terdengar (menilai BC)
•Pindahkan ke depan telinga + 2
1/2 cm dan dengarkan (menilai AC)
INTERPRETASI
•Bila masih terdengar Rinne (+) (berarti AC>baik dp
BC) := NORMAL atau SNHL
•Bila tidak terdengar Rinne (-) (berarti BC>baik dp AC) =
TULI KONDUKTIF
38
20. 22
TES WEBER
Membandingkan hantaran tulang telinga
ka & ki
• LATERALISASI (-), suara
terdengar di tengah / sama
kanan & kiri Pendengaran
NORMAL
• LATERALISASI (+)
– Lateralisasi ke telinga sehat :
Telinga sakit SNHL
– Lateralisasi ke telinga sakit :
Telinga sakit Tuli Konduktif
• Penala digetarkan, letakan di garis tengah kepala
(verteks, dahi, pangkal hidung, gigi seri, dagu
apakah ada lateralisasi bunyi
39
21. 23
• Membedakan kepekaan BC antara
pasien & pemeriksa
• Interpretasi :
–Schwabach memanjang ggn
konduksi
–Schwabach sama dg pemeriksa
normal
TES SCHWABACH
40
22. 24
TES SCHWABACH
Penala digetarkan,
diletakan di prosesus
mastoideus sampai
tidak terdengar bunyi.
Kemudian tangkai penala segera
dipindahkan pada prosesus mastoideus
telinga pemeriksa yang pendengarannya
normal.
41
23. 25
• Bila pemeriksa masih dapat
mendengar disebut Schwabach
memendek,
• Bila pemeriksa tidak dapat
mendengar, pemeriksaan diulang
dengan cara sebaliknya yaitu penala
diletakan di prosesus mastoideus
pemeriksa lebih dulu.
• Bila pasien masih mendengar
bunyi disebut Schwabach
memanjang
• Bila pasien & pemeriksa sama2
mendengar disebut Schwabach
sama dg pemeriksa.
42
24. 26
SERUMEN
• Produksi dari
– kel.sebasea, kel
seruminosa, epitel kulit
yg terlepas+partikel debu
• Dapat keluar sendiri
– akibat migrasi epitel &
gerak rahang
• Berefek proteksi
• Lokasi di 1/3 bagian luar
liang telinga
– bisa terdorong kedalam
(sering dikorek2)
• Konsistensi
– lembek sp padat, bisa
mengering, membatu
serumen
Tulang
Pendengaran
Membran
Timpani
Labirin
43
25. 27
• Gumpalan serumen dapat
menumpuk menutup liang
telinga
– Mengganggu pendengaran
– Terutama yg keras, disebut
Serumen Prop
• Bila masuk air
– Mengembang sehingga timbul
rasa tertekan & tiba2 budek
– Keluhan pasien : habis mandi /
berenang mendadak budek
• Serumen warna putih,
curiga Jamur (otomikosis)
Gangguan Pendengaran
44
26. 28
Cara Pembersihan Serumen
Tergantung konsistensinya
• Lembek – dg pelilit kapas/
suksion
• Bentuk lempengan – pinset
• Kerak – pelilit kapas diberi
salep agar kotoran bisa
melekat
• Alat sendok kuret bisa
membantu
* SAAT INI BANYAK OBAT SIAP
PAKAI YG LANGSUNG MEMBUAT
SERUMEN MELUNAK.
45
27. 29
Cara Pembersihan Serumen
Keras (serumen prop) – dg
pengait / kuret
• Masukkan pengait dg ujung
sejajar kulit liang telinga,
masukkan sp berada
dibelakang serumen,
• Putar pengait 90o sehingga
ujung pengait berada di
dalam serumen, yg akan
keluar saat pengait
dikeluarkan
• Bila tidak berhasil
dikeluarkan, lunakkan dg
Carbo-Gliserin 3% /lainnya
selama 3 hari* irigasi
* SAAT INI BANYAK OBAT SIAP
PAKAI YG LANGSUNG MEMBUAT
SERUMEN MELUNAK.
46
28. 30
IRIGASI TELINGA
• Serumen yang jauh
terdorong ke dalam
liang telinga – irigasi
dengan air hangat
• Sebelum irigasi,
pastikan tidak ada
perforasi membran
timpani
47
29. 31
KAMPANYE NASIONAL BERSIH TELINGA
KAMPANYE NASIONAL BERSIH TELINGA
melalui
melalui BAKSOS BERSIH TELINGA (BBT)
BAKSOS BERSIH TELINGA (BBT)
KOMDA PGPKT + PERHATI
KOMDA PGPKT + PERHATI-
-KL
KL
DI LAUNCH saat Pencanangan HARI KES
TELINGA & PENDENGARAN 3 Maret 2010
KOTORAN TELINGA (SERUMEN):
Sebabkan
Sebabkan GANGG. PENDENGARAN
GANGG. PENDENGARAN
RINGAN
RINGAN-
-SEDANG
SEDANG
GANGGUAN PROSES BELAJAR
GANGGUAN PROSES BELAJAR
DATA KOMNAS PGPKT:
DATA KOMNAS PGPKT:
30%
30% siswa
siswa Kelas
Kelas 1
1-
-3 SDN (PINGGIRAN)
3 SDN (PINGGIRAN)
ditemukan
ditemukan SERUMEN PROP KE
SERUMEN PROP KE-
-2
2
TELINGA
TELINGA
Gangguan
Gangguan proses
proses belajar
belajar
&
& komunikasi
komunikasi
?
48
30. 32
TESTIMONI KA SEKOLAH
SDN 09 CIPETE UTARA
TENTANG KONDISI SISWA
SERUMEN PROP
SETELAH TELINGA
DIBERSIHKAN
• BISA MENGERTI &
MENGIKUTI PELAJARAN
LEBIH CERDAS
• TIDAK MALAS, TIDAK
BOLOS LAGI
• TIDAK RENDAH DIRI
LEBIH PERCAYA DIRI
• LEBIH CERIA
50
31. 33
51
Dilaksanakan
Dilaksanakan di
di seluruh
seluruh Indonesia
Indonesia
Sudahkah di daerah anda?
Sudahkah di daerah anda?
Baksos Bersih Telinga
Meningkatkan
pendengaran siswa
sekolah, menjadi lebih
cerdas,percaya diri
dan ceria !!
Hubungi
komnas_pgpkt@yahoo.com
33. 35
• Seluruh DOKTER UMUM/
PUSKESMAS HARUS PINTAR
ANGKAT SERUMEN
• IKUT BERDAYA MENGENTASKAN
GPKT.
–Menjadikan anak
CERDAS percaya diri
–CERIA KEMBALI !!
63
34. 36
Komda PGPKT Malang Raya
KOMITE DAERAH GANGGUAN
PENDENGARAN DAN KETULIAN
www.telingakusehat.com
ANAK2-KU
BERSIH TELINGA
SEHAT PENDENGARAN
PINTAR BELAJARNYA ! !
MENUJU “SOUND HEARING 2030”
POSTER
49
39. 41
BAKSOS BERSIH
TELINGA (BBT)
CERDAS & MANDIRI MEL.
PENDENGARAN SEHAT
DI SD PERTIWI 2,
KAMPANYE REMAJA
SADAR BISING (KRSB)
DI SMA Islam, SMK 3,
SMP 7, TERNATE
KEGIATAN PGPKT “6 IN ONE”
TERNATE, MALUT, 7-10 Nov 2012
UKUR BISING
TEMPAT PELATIHAN SMK
MENCAPAI 101,5 Db
Siswa akan TULI !!
Mesin Gergaji Bundar 101,5
saat operasi penuh
saat operasi awal 94,8 dB
SISWA HARUS PAKAI
PELINDUNG TELINGA
55
40. 42
Operasi TELINGA +
PELATIHAN SDM
BEDAH TELINGA
KODI OTOLOGI
BAKSOS BERSIH
TELINGA (BBT)
CERDAS & MANDIRI MEL.
PENDENGARAN SEHAT
DI SDN 15
KAMPANYE REMAJA
SADAR BISING (KRSB)
DI SMA 1 & 2
KEGIATAN PGPKT “6 IN ONE”
DI PALU, 7-8 Sept.2012
56
46. 49
Komnas PGPKT(Komite Nasional
Penanggulangan Gangguan Pendengaran & Ketulian)
Apa
Apa PERAN KOMNAS & KOMDA
PERAN KOMNAS & KOMDA
PGPKT?
PGPKT?
• Komnas PGPKT adalah mitra
pemerintah dalam menanggulangi
gangguan pendengaran & ketulian
mencapai tujuan pemerintah yaitu
Sound Hearing 2030.
– Komnas PGPKT dibentuk melalui SK
Menkes (SK. Menkes RI No.
768/Menkes/SK/VII/2007)
• Komnas PGPKT membentuk Komda
PGPKT (Komite Daerah) tingkat
Propinsi / Kabupaten /Kota agar
semua program PGPKT meluas ke
seluruh Indonesia
– Diperlukan kesadaran pemerintah
daerah untuk menfasilitasi
pembentukan Komda PGPKT di
wilayahnya demi kesehatan telinga &
pendengaran yg akan menunjang
pendidikan dan pembentukan SDM
berkualitas di wilayah masing-masing.
• Tugas utama Komda PGPKT adalah
meningkatkan pelayanan PGPKT di lini
pertama pelayanan kesehatan melalui
Pelatihan & Pembinaan Dokter Puskes-
mas & Dokter Umum di wilayah masing-
masing
– Diharapkan program PGPKT menjadi
program kesehatan yg berkesinam-bungan
di Puskesmas-Puskesmas seluruh
Indonesia.
• Tujuan akhir adalah terbentuknya
Provinsi, Kotamadya & Kabupaten
Sehat Telinga agar pembentukan SDM
Indonesia yang berkualitas, mandiri dan
sejahtera dapat tercapai optimal. Amin.
• Diharapkan program Sound Hearing 2030
tercapai, kondisi dimana Rakyat
Indonesia mempunyai pendengaran
optimal di tahun 2030
– Sehingga upaya pemerintah untuk
membentuk SDM Indonesia yang
berkualitas, mandiri dan sejahtera tercapai
Gangguan Pendengaran & Ketulian melumpuhkan
pendidikan, mengganggu pencapaian masa depan
yg gemilang dan pembentukan SDM berkualitas.
SOUND HEARING
2030
2030
SOUND HEARING
2030
2030
65
47. 50
ANGKA Gangguan Pendengaran &
Ketulian TINGGI DI INDONESIA
Data WHO terbaru, ada 360 juta
(5,3%) penduduk dunia terkena gangguan
pendengaran, 50% nya di Asia Tenggara
termasuk Indonesia (no.4). Survai
Nasional di 7 Propinsi, gangguan dengar
16,8% (35,28 juta) penduduk, tuli berat
0,4% (840,000). Pertahun diduga lahir +
5000 bayi tuli.
KETULIAN menurunkan PRESTASI
AKADEMIK, KUALITAS &
PRODUKTIFITAS SDM
Dampak utama gangguan
pendengaran & ketulian adalah gangguan
komunikasi, selanjutnya menyebabkan
turunnya prestasi sekolah, kesempatan
bekerja, gangguan psikis dan fisik.
Dampak terburuk terjadi pada bayi dan
balita, terjadi ketidak mampuan berbicara
berdampak pada tingkat pendidikan
rendah. Penderita cacat indera
pendengaran harus segera ditolong agar
mereka bisa lancar berkomunikasi, bisa
belajar/ bekerja dg. baik, menjadi SDM
potensial, hidup normal, mempunyai …
…..masa depan yg gemilang, mandiri,
…..sejahtera dan berkualitas.
APA SAJA Penyebab Ketulian yg dapat
DICEGAH?
Ada 5 penyebab Ketulian yang bisa
dicegah yaitu, 1) Congek (OMSK); 2) Tuli
sejak lahir (Tuli Kongenital); 3) Tuli akibat
bising; 4) Tuli orang tua (Presbikusis) dan
5) Serumen (kotoran telinga).
Semua program dan upaya Komnas &
Komda PGPKT, pemerintah pusat /
daerah harus ditujukan pada usaha
promotif, preventif, kuratif dan re/habilitatif
terhadap 5 penyakit diatas.
Dengan melaksanakan upaya tersebut
secara berkesinambungan melalui
seluruh jajaran yankes di Indonesia,
diharapkan program pemerintah “Sound
Hearing 2030” dapat tercapai.
Hubungi kami di Sekretariat Komnas
PGPKT:
Jl. Ceremai no.6 Blok Q, Kalibata Indah,
Jkt 12750
Telp. 0811967326 Fax. 021-7971243
Email: damasoetjipto@yahoo.com ;
komnas_pgpkt@yahoo.com
Page Facebook: Komnas Penanggulangan
Gangguan Pendengaran & Ketulian
Twitter: @KOMNASPGPKT
Web: telingakusehat.com
5
PENYAKIT
penyebab
KETULIAN
yang
bisa
DICEGAH
66
48. 51
1. Pembentukan /Pembinaan
Komda PGPKT
2. Pembinaan Puskesmas &
Pelatihan dokter
Puskesmas
3. Kampanye Nasional
Kampanye AWARENESS (untuk
Populasi Risiko & Masyarakat
Umum)
Kampanye NOISE AWARENESS
Less Noise City a.l.Tempat
Main Anak di Mal2 (96-128 dB)
KRSB (Kampanye Remaja Sadar
Bising) di SMA
4. Program Sosial
BBT (Baksos Bersih Telinga) CLEAN
EAR, HEALTHY HEARING siswa SD
Selamatkan Siswa SMK dari GPAB
Lansia: Healthy Hearing & Happy Life
Baksos Bedah Mikro Telinga
Timpanomastoidektomi
5. Program Khusus
– KABUPATEN SEHAT TELINGA
– UNHS (Skrining pendengaran bayi baru
lahir)
– Sentra Pelayanan OMSK (Congek)/
Upaya berupa :
• Meningkatkan pelayanan thd INFEKSI
TELINGA di RSUD
• Pelatihan dokter ahli bedah telinga/
Beasiswa Workshop TBD
6. HA yg efektif terjangkau
Komnas
PGPKT
PROGRAM
SOUND HEARING
2030
2030
SOUND HEARING
2030
2030
Hari Kesehatan Telinga & Pendengaran yg
diperingati dg kegiatan PGPKT :
•3 Maret ECD HKN 12 November
•25 April NAD 67