Bola mata terdiri dari 3 lapisan yang melindungi rongga mata. Lapisan luar adalah sklera yang kuat, diikuti koroid yang berisi pembuluh darah, dan lapisan dalam berupa retina yang peka terhadap cahaya."
Dokumen tersebut membahas tentang lima indera manusia beserta struktur dan cara kerjanya, yaitu: (1) mata yang menggunakan retina dan fotoreseptor untuk melihat, (2) telinga yang menggunakan tulang dan sel rambut untuk mendengar dan menjaga keseimbangan, (3) kulit yang menggunakan ujung saraf untuk meraba, (4) lidah yang menggunakan papila dan sel pengecap untuk merasakan, (5) hid
Dokumen tersebut membahas anatomi dan fungsi lima sistem indra utama yaitu penglihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman, dan perabaan. Setiap sistem indra memiliki organ khusus dan reseptor yang dapat mendeteksi rangsangan tertentu dari lingkungan luar."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem regulasi manusia khususnya alat indra pada manusia. Secara singkat, dibahas tentang lima alat indra utama manusia beserta struktur dan fungsinya, yaitu indra penglihat (mata), indra pendengar (telinga), indra peraba (kulit), indra perasa (lidah), dan indra pembau (hidung).
Bola mata terdiri dari 3 lapisan yang melindungi rongga mata. Lapisan luar adalah sklera yang kuat, diikuti koroid yang berisi pembuluh darah, dan lapisan dalam berupa retina yang peka terhadap cahaya."
Dokumen tersebut membahas tentang lima indera manusia beserta struktur dan cara kerjanya, yaitu: (1) mata yang menggunakan retina dan fotoreseptor untuk melihat, (2) telinga yang menggunakan tulang dan sel rambut untuk mendengar dan menjaga keseimbangan, (3) kulit yang menggunakan ujung saraf untuk meraba, (4) lidah yang menggunakan papila dan sel pengecap untuk merasakan, (5) hid
Dokumen tersebut membahas anatomi dan fungsi lima sistem indra utama yaitu penglihatan, pendengaran, pengecapan, penciuman, dan perabaan. Setiap sistem indra memiliki organ khusus dan reseptor yang dapat mendeteksi rangsangan tertentu dari lingkungan luar."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem regulasi manusia khususnya alat indra pada manusia. Secara singkat, dibahas tentang lima alat indra utama manusia beserta struktur dan fungsinya, yaitu indra penglihat (mata), indra pendengar (telinga), indra peraba (kulit), indra perasa (lidah), dan indra pembau (hidung).
Alat indera manusia terdiri dari lima, yaitu mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. Masing-masing alat indera memiliki bagian-bagian yang berfungsi untuk merasakan stimulus dari lingkungan sekitar seperti cahaya, suara, bau, rasa, dan sentuhan, kemudian mengirimkan informasi tersebut ke otak.
Dokumen ini membahas tentang sistem panca indera pada manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, pembau, pengecap, dan peraba. Panca indera merupakan organ khusus yang dapat menerima rangsangan dari lingkungan luar dan mengirimkannya ke sistem saraf untuk diolah oleh otak.
Panca indra merujuk pada lima organ sensorik utama manusia yaitu mata, telinga, lidah, hidung, dan kulit. Masing-masing organ memiliki reseptor khusus untuk menerima rangsangan seperti cahaya, suara, rasa, bau, dan sentuhan/tekanan, yang kemudian diteruskan ke sistem saraf pusat. Dokumen ini menjelaskan fungsi dan beberapa kelainan yang dapat terjadi pada masing-masing organ indera.
Dokumen tersebut membahas tentang lima indra pada manusia (mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit) serta gangguan yang dapat terjadi pada masing-masing indra. Indra-indra tersebut berfungsi untuk merasakan cahaya, bunyi, bau, rasa, dan sentuhan. Gangguan yang umum terjadi antara lain kerusakan saraf, infeksi, dan akumulasi kotoran.
1. Ibu membawa bayinya ke rumah sakit karena khawatir dengan bentuk daun telinga bayinya yang lebih besar dan menonjol.
2. Di ruang tunggu, ibu bertemu dengan nenek yang mengeluhkan pusing dan penurunan daya penciuman setelah terjatuh akibat kehilangan keseimbangan. Nenek pernah mengalami sinusitis.
3. Kedua kasus terkait dengan anatomi dan fisiologi telinga serta hidung.
Untuk mengenali perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan, tubuh Anda dilengkapi dengan organ-organ atau alat-alat indra. Di dalam alat-alat indra terdapat sel-sel saraf sensori yang berfungsi untuk mendeteksi perubahan-perubahan tersebut. Perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan dinamakan sitimulus. Stimulus dapat berupa perubahan cahaya, suhu, ata rasa makanan. Stimulus dideteksi dan ditanggapi oleh reseptor, yaitu alat-alat indra.
Sistem indra meliputi mata, telinga, kulit, hidung, dan lidah. Mata terdiri dari aksesori, struktur, dan mekanisme yang memungkinkan penglihatan, sementara gangguan seperti rabun dan katarak dapat mengganggu fungsinya. Telinga terdiri dari bagian luar, tengah, dan dalam yang bekerja bersama untuk mendengar, sementara hidung berisi reseptor yang peka terhadap bau. Lidah memiliki
Organ indera menerima rangsangan dari lingkungan luar dan mengirimkannya ke sistem saraf untuk menghasilkan sensasi. Terdapat lima organ indera utama yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan perabaan, yang masing-masing memiliki reseptor dan cara kerja khusus.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi fisiologi persepsi sensori. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang 5 sistem sensori utama yaitu penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecapan beserta proses kerjanya mulai dari rangsangan masuk, transduksi, konduksi saraf, dan persepsi. Dokumen juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi proses sensori."
Organ indra merupakan organ khusus yang dapat menerima rangsangan dari lingkungan luar dan mengirimkan impuls ke sistem saraf pusat. Terdapat lima organ indra utama yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan perabaan yang masing-masing memiliki reseptor dan jalur saraf khusus. Dokumen ini menjelaskan struktur dan cara kerja masing-masing organ indra beserta contoh rangsangan dan sensasi yang dihasilkan
materi kelas IV tentang alat indera pada manusia Riski Widiana
Indera merupakan alat pengenal keadaan luar tubuh. Terdiri dari lima indera yaitu mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. Masing-masing indera memiliki bagian dan fungsi untuk menangkap stimulus seperti cahaya, suara, bau, rasa, dan sentuhan. Kelainan dan penyakit dapat mengganggu fungsi indera.
Dokumen tersebut membahas tentang lima indra utama manusia beserta fungsi dan komponennya, yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, dan peraba. Setiap indra memiliki reseptor khusus yang dapat mendeteksi rangsangan dari lingkungan seperti cahaya, suara, bau, rasa, serta tekanan dan suhu yang kemudian dihantarkan ke otak melalui saraf untuk diinterpretasikan.
Teks tersebut membahas tentang lima indra manusia yaitu mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. Setiap indra dijelaskan anatominya, cara kerjanya, dan perawatannya. Indra-indra tersebut berperan penting dalam menangkap rangsangan dari lingkungan.
Teks tersebut membahas tentang indera penghidu dan pengecap. Indera penghidu berfungsi untuk mendeteksi bau dan aroma makanan, dengan hubungan utama ke bagian otak yang paling awal berkembang. Indera pengecap berfungsi untuk mendeteksi rasa makanan di mulut melalui kuncup pengecap di lidah dan langit-langit mulut. Kedua indera ini memiliki reseptor dan jalur saraf menuju otak.
Alat indera manusia terdiri dari lima, yaitu mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. Masing-masing alat indera memiliki bagian-bagian yang berfungsi untuk merasakan stimulus dari lingkungan sekitar seperti cahaya, suara, bau, rasa, dan sentuhan, kemudian mengirimkan informasi tersebut ke otak.
Dokumen ini membahas tentang sistem panca indera pada manusia, yaitu indera penglihatan, pendengaran, pembau, pengecap, dan peraba. Panca indera merupakan organ khusus yang dapat menerima rangsangan dari lingkungan luar dan mengirimkannya ke sistem saraf untuk diolah oleh otak.
Panca indra merujuk pada lima organ sensorik utama manusia yaitu mata, telinga, lidah, hidung, dan kulit. Masing-masing organ memiliki reseptor khusus untuk menerima rangsangan seperti cahaya, suara, rasa, bau, dan sentuhan/tekanan, yang kemudian diteruskan ke sistem saraf pusat. Dokumen ini menjelaskan fungsi dan beberapa kelainan yang dapat terjadi pada masing-masing organ indera.
Dokumen tersebut membahas tentang lima indra pada manusia (mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit) serta gangguan yang dapat terjadi pada masing-masing indra. Indra-indra tersebut berfungsi untuk merasakan cahaya, bunyi, bau, rasa, dan sentuhan. Gangguan yang umum terjadi antara lain kerusakan saraf, infeksi, dan akumulasi kotoran.
1. Ibu membawa bayinya ke rumah sakit karena khawatir dengan bentuk daun telinga bayinya yang lebih besar dan menonjol.
2. Di ruang tunggu, ibu bertemu dengan nenek yang mengeluhkan pusing dan penurunan daya penciuman setelah terjatuh akibat kehilangan keseimbangan. Nenek pernah mengalami sinusitis.
3. Kedua kasus terkait dengan anatomi dan fisiologi telinga serta hidung.
Untuk mengenali perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan, tubuh Anda dilengkapi dengan organ-organ atau alat-alat indra. Di dalam alat-alat indra terdapat sel-sel saraf sensori yang berfungsi untuk mendeteksi perubahan-perubahan tersebut. Perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungan dinamakan sitimulus. Stimulus dapat berupa perubahan cahaya, suhu, ata rasa makanan. Stimulus dideteksi dan ditanggapi oleh reseptor, yaitu alat-alat indra.
Sistem indra meliputi mata, telinga, kulit, hidung, dan lidah. Mata terdiri dari aksesori, struktur, dan mekanisme yang memungkinkan penglihatan, sementara gangguan seperti rabun dan katarak dapat mengganggu fungsinya. Telinga terdiri dari bagian luar, tengah, dan dalam yang bekerja bersama untuk mendengar, sementara hidung berisi reseptor yang peka terhadap bau. Lidah memiliki
Organ indera menerima rangsangan dari lingkungan luar dan mengirimkannya ke sistem saraf untuk menghasilkan sensasi. Terdapat lima organ indera utama yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, perasa, dan perabaan, yang masing-masing memiliki reseptor dan cara kerja khusus.
Dokumen tersebut membahas tentang anatomi fisiologi persepsi sensori. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang 5 sistem sensori utama yaitu penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecapan beserta proses kerjanya mulai dari rangsangan masuk, transduksi, konduksi saraf, dan persepsi. Dokumen juga membahas faktor-faktor yang mempengaruhi proses sensori."
Organ indra merupakan organ khusus yang dapat menerima rangsangan dari lingkungan luar dan mengirimkan impuls ke sistem saraf pusat. Terdapat lima organ indra utama yaitu penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan perabaan yang masing-masing memiliki reseptor dan jalur saraf khusus. Dokumen ini menjelaskan struktur dan cara kerja masing-masing organ indra beserta contoh rangsangan dan sensasi yang dihasilkan
materi kelas IV tentang alat indera pada manusia Riski Widiana
Indera merupakan alat pengenal keadaan luar tubuh. Terdiri dari lima indera yaitu mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. Masing-masing indera memiliki bagian dan fungsi untuk menangkap stimulus seperti cahaya, suara, bau, rasa, dan sentuhan. Kelainan dan penyakit dapat mengganggu fungsi indera.
Dokumen tersebut membahas tentang lima indra utama manusia beserta fungsi dan komponennya, yaitu indra penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecap, dan peraba. Setiap indra memiliki reseptor khusus yang dapat mendeteksi rangsangan dari lingkungan seperti cahaya, suara, bau, rasa, serta tekanan dan suhu yang kemudian dihantarkan ke otak melalui saraf untuk diinterpretasikan.
Teks tersebut membahas tentang lima indra manusia yaitu mata, telinga, hidung, lidah, dan kulit. Setiap indra dijelaskan anatominya, cara kerjanya, dan perawatannya. Indra-indra tersebut berperan penting dalam menangkap rangsangan dari lingkungan.
Teks tersebut membahas tentang indera penghidu dan pengecap. Indera penghidu berfungsi untuk mendeteksi bau dan aroma makanan, dengan hubungan utama ke bagian otak yang paling awal berkembang. Indera pengecap berfungsi untuk mendeteksi rasa makanan di mulut melalui kuncup pengecap di lidah dan langit-langit mulut. Kedua indera ini memiliki reseptor dan jalur saraf menuju otak.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai anatomi dan fisiologi hidung sebagai indera penciuman. Hidung terdiri atas hidung luar, hidung dalam, dan sinus paranasal yang dilapisi selaput lendir. Serabut saraf olfaktori di hidung dalam dapat mendeteksi aroma dan mengirimkan sinyal ke otak untuk ditafsirkan. Gangguan pada hidung dapat menyebabkan kelainan seperti anosmia, hiposmia, dan disosmia.
Materi kuliah Anatomi Fisiologi Sistem Respirasi. Meliputi organ-organ yang terlibat, mekanisme pernafasan, fisiologi respirasi eksterna, interna, kapasitas paru, dan kontrol pernafasan
Sistem penginderaan memberikan penjelasan tentang berbagai jenis reseptor yang peka terhadap berbagai rangsangan dan bagaimana informasi yang dideteksi oleh reseptor dihantarkan ke otak untuk diproses."
Telinga terdiri dari tiga bagian utama yaitu telinga luar, tengah, dan dalam. Telinga luar berfungsi menangkap gelombang suara, telinga tengah mengubah energi suara menjadi energi mekanik, sedangkan telinga dalam mengubah energi mekanik menjadi impuls saraf yang diteruskan ke otak.
Tiga tes utama pendengaran dijelaskan dalam dokumen tersebut, yaitu tes bisik, tes Weber menggunakan garpu tala, dan tes Rinne menggunakan garpu tala. Tes-tes tersebut digunakan untuk menilai kemampuan pendengaran dan mendeteksi gangguan pendengaran seperti tuli sensorineural atau konduktif.
Telinga terdiri dari tiga bagian utama yaitu telinga luar, tengah, dan dalam. Telinga luar meliputi daun telinga, liang telinga, dan gendang telinga. Telinga tengah berisi tulang pendengaran. Sedangkan telinga dalam terdiri dari organ keseimbangan dan organ pendengaran yaitu organ Korti.
[Biologi] Alat Indra - Telinga, Hidung, dan LidahNita Sintari
Dokumen tersebut membahas tentang lima indra utama yaitu telinga, hidung, lidah, mata, dan kulit. Secara singkat, telinga berperan sebagai indra pendengar dan keseimbangan tubuh, terdiri dari tiga bagian yaitu luar, tengah, dan dalam. Hidung berfungsi untuk membaui, dilakukan oleh kemoreseptor di rongga hidung. Lidah mengecap rasa makanan melalui kuncup pengecap di papilanya.
Dokumen tersebut membahas struktur dan fisiologi telinga. Ia menjelaskan tiga bagian utama telinga yaitu telinga luar, tengah, dan dalam serta komponen-komponennya. Dokumen ini juga menjelaskan mekanisme pendengaran melalui konduksi udara dan tulang.
5. laporan praktikum biologi perambatan bunyi melalui tulang tengkorakSofyan Dwi Nugroho
Laporan praktikum ini membahas tentang perambatan bunyi melalui tulang tengkorak. Terdiri dari tiga bagian utama telinga yaitu telinga luar, tengah, dan dalam. Tulang-tulang kecil di telinga tengah berperan menyalurkan getaran bunyi ke telinga dalam. Di sana bunyi diubah menjadi impuls saraf yang diteruskan ke otak. Ada tiga jenis gangguan pendengaran yaitu konduksi, sensorineural, dan campuran. Ber
Rangkuman dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas tentang rinosinusitis kronik, termasuk anatomi hidung dan sinus paranasal, fisiologi hidung, definisi klinis rinosinusitis, dan faktor yang berkaitan dengan rinosinusitis kronik.
2) Salah satu faktor penting yang berkaitan dengan rinosinusitis kronik adalah gangguan fungsi silia yang berperan dalam pembersihan sinus dan mencegah inflamasi kronik.
1. Indera penciumanIndera penciuman
hidung adalah penonjolan pada vertebrata
yang mengandung nostril(lubang/cuping),
yang menyaring udara untuk pernafasan.
Hidung manusia berfungsi menghirup
udara pernafasan, menyaring
udara,menghangatkan udara pernafasan,
juga berperan dalam resonansi suara.
2.
3.
4.
5.
6. ANATOMI DAN FISIOLOGI ORGAN
PENGHIDU
Silia/reseptor berdiri diatas tonjolan mukosa yang dinamakan
vesikel olfaktorius dan masuk ke dalam lapisan sel-sel reseptor
olfaktoria
Diantara sel-sel reseptor (neuron) terdapat banyak kelenjar
Bowman penghasil mukus (mgdg air, mukopolisakarida, antibodi,
enzim, garam-garam dan protein pengikat bau (G-protein))
Sel-sel reseptor satu-satunya neuron sistem saraf pusat yang
dapat berganti secara reguler ( 4-8 mgg)
7. • Kecepatan aliran udara pada saat inspirasi sebesar 250 ml/sec
• Inspirasi dalam molekul udara lebih banyak menyentuh mukosa
olfaktorius sensasi bau tercium
• Syarat zat-zat yang dapat menyebabkan perangsangan penghidu :
- Harus mudah menguap mudah masuk ke liang hidung
- Sedikit larut dalam air mudah melalui mukus
- mudah larut dalam lemak sel-sel rambut olfaktoria dan
ujung luar sel-sel olfaktoria td dari zat lemak
• zat-zat yang ikut dalam udara inspirasi akan larut dalam lapisan
mukus yang berada pada permukaan membran
8.
9.
10.
11.
12. Human Anatomy, Frolich, Head II:
Throat/Larynx
M&M, Fig. 16.3
Olfactory
epithelium just
under cribiform
plate (of ethmoid
bone) in superior
nasal epithelium at
midline
13. Kemampuan membaui setiap individu berbeda tergantung dari:
1. susunan rongga hidung, hidung yg mancung/besar lebih baik
membaui drpd hidung pesek/kecil
2. variasi fisiologis pada wanita menjelang menstruasi atau
saat hamil lbh peka daripada yg tidak
3. konsentrasi bau, terutama bau busuk lebih menyengat
daripada bau yg tidak busuk
4. spesies (jenis) spesies tertentu mempunyai kemampuan
survival tergantung pada sistem pembaunya sehingga indera
pembau yg sangat peka pd jarak tertentusudah dpt
membaui pd anjing (canis domestica)
14. 1. Anosmia : hilangnya kemampuan untuk
membaui, merupakan kelainan yang paling sering ditemui.
Penyebab :
Intranasal : obstruksi hidung (rhinitis vasomotor, rhinitis alergi,
tumor hidung, polip, tumor nasofaring), Rhinitis atrofikan, def.
vitamin A, Zinc
Intrakranial : trauma kepala, infeksi (abses otak lob.frontalis,
meningitis pd lob.frontalis), tumor lob.frontalis
2. Hiposmia : berkurangnya kemampuan untuk membaui. Penyebab
:
obstruksi hidung (rhinitis vasomotor, rhinitis alergi,
tumor hidung, polip, tumor nasofaring), Rhinitis
atrofikan, deviasi septum.
Kelainan penciuman
15. 3. Hiperosmia adalah penciuman yang berlebihan, lebih jarang
terjadi.
4. Disosmia : berubahnya penciuman yang menyebabkan penderita
merasa mencium bau yang tidak enak, disebabkan oleh:
- Infeksi di dalam sinus
- Kerusakan parsial pada saraf olfaktorius
- Kebersihan mulut yang jelek, sehingga terjadi infeksi mulut yang
berbau tidak enak dan tercium oleh hidung
- Depresi
5. kakosmia : mencium seperti bau busuk. Sering terjadi pada
penderita epilepsi lobus temporalis, depresi, skizofrenia
6. Halusinasi penciuman : biasanya terbentuk bau yang tidak sedap,
dapat dijumpai pada serangan epilepsi yang berasal dari girus unsinat
pada lobus temporal, dan sering disertai gerak mengecap-ngecap
(epilepsi jenis parsial kompleks)
16. 7. Parosmia adalah gangguan penghiduan bilamana tercium
bau yang tidak sesuai misalnya minyak kayu putih tercium
sebagai bau bawang goreng. Penyebab : pasca trauma kepala
pd daerah frontal atau oksipital
17.
18.
19.
20. Indera pendengaranIndera pendengaran
Telinga merupakan organ yang mampu mendeteksi/
mengenal suara & juga banyak berperan dalam
keseimbangan dan posisi tubuh.
Setiap vertebrata memiliki satu pasang telinga, satu sama
lainnya terletak simetris pada bagian yang berlawanan di
kepala, untuk menjaga keseimbangan dan lokalisasi suara.
Suara adalah bentuk energi yang bergerak melewati udara,
air, atau benda lainnya, dalam sebuah gelombang. Walaupun
telinga yang mendeteksi suara, fungsi pengenalan dan
interpretasi dilakukan di otak dan sistem saraf pusat.
Rangsangan suara disampaikan ke otak melalui saraf yang
menyambungkan telinga dan otak (nervus
vestibulokoklearis)
Telinga di bagi atas telinga luar, tengah dan dalam
21.
22. The External EarThe External Ear
• Involved in
hearing only
• Structures of
the external
ear
•Pinna
(auricle)
•External
auditory canal Figure 8.12
23. Bones of the Tympanic CavityBones of the Tympanic Cavity
• Three bones
span the cavity
•Malleus
(hammer)
•Incus (anvil)
•Stapes (stirrip)
Figure 8.12
24.
25. Anatomy of the EarAnatomy of the Ear
• The ear is divided into three areas
•Outer
(external)
ear
•Middle
ear
•Inner
ear
Figure 8.12
26.
27. Organs of HearingOrgans of Hearing
• Organ of Corti
•Located within the cochlea
•Receptors = hair cells on the basilar
membrane
•Gel-like tectorial membrane is capable of
bending hair cells
•Cochlear nerve attached to hair cells
transmits nerve impulses to auditory cortex
on temporal lobe
29. Mechanisms of HearingMechanisms of Hearing
• Vibrations from sound waves move
tectorial membrane
• Hair cells are bent by the membrane
• An action potential starts in the cochlear
nerve
• Continued stimulation can lead to
adaptation
33. Figure 1 The labyrinth of the inner ear, from the left ear. It contains i) the cochlea (yellow),
which is the peripheral organ of our auditory system; ii) the semicircular canals (brown),
which transduce rotational movements; and iii) the otolithic organs (in the blue/purple
pouches), which transduce linear accelerations. The light blue pouch is the endolymphatic
sac, and contains only fluid.
34. Organs of EquilibriumOrgans of Equilibrium
• Receptor cells are in two structures
•Vestibule
•Semicircular canals
Figure 8.16a, b
35. Organs of EquilibriumOrgans of Equilibrium
• Equilibrium has two functional parts
•Static equilibrium – sense of gravity at rest
•Dynamic equilibrium – angular and rotary
head movements
Figure 8.16a, b
36. Static Equilibrium - RestStatic Equilibrium - Rest
• Maculae – receptors in the vestibule
•Report on the position of the head
•Send information via the vestibular nerve
• Anatomy of the maculae
•Hair cells are embedded in the otolithic
membrane
•Otoliths (tiny(=kecil) stones)
float(=mengapung) in a gel around the hair
cells
•Movements cause otoliths to bend the hair
cells
38. Dynamic Equilibrium - MovementDynamic Equilibrium - Movement
• Crista ampullaris –
receptors in the
semicircular canals
•Tuft(berkas) of hair cells
•Cupula (gelatinous cap)
covers the hair cells
39. Dynamic EquilibriumDynamic Equilibrium
• Action of angular head
movements
•The cupula stimulates the
hair cells
•An impulse is sent via the
vestibular nerve to the
cerebellum
40. Ada 4 cara yang dapat kita lakukan untuk mengetes fungsi
pendengaran penderita, yaitu:
Tes bisik.
Tes bisik modifikasi.
Tes garpu tala.
Pemeriksaan audiometri.
Pemeriksaan pendengaran
Kelainan pendengaran
Ada 3 jenis ketulian, yaitu :
Tuli sensorineural / sensorineural hearing loss (SNHL) :
ketulian yang tidak dapat mendengar suara berfrekuensi tinggi
Tuli konduktif / conductive hearing loss (CHL) : ketulian yang
tidak dapat mendengar suara berfrekuensi rendah
Tuli sensorineural & konduktif / mix hearing loss (MHL)
41. Wax = sumbatan karena serumen
Exostose = tumbuhnya tulang baru
Kelainan ossicular = kelainan di 3 tulang pendengaran kita yaitu
maleous, inkus dan stapes
42.
43.
44. Ada 3 jenis frekuensi pendengaran, yaitu :
Frekuensi rendah. Meliputi 16 Hz, 32 Hz, 64 Hz, dan 128 Hz.
Frekuensi normal. Frekuensi yang dapat didengar oleh
manusia berpendengaran normal. Meliputi 256 Hz, 512 Hz, 1024
Hz, dan 2048 Hz.
Frekuensi tinggi. Meliputi 4096 Hz dan 8192 Hz.
Tes pendengaran
1. Tes Rinne
Tujuan kita melakukan tes Rinne adalah untuk membandingkan
antara hantaran tulang dengan hantaran udara pada telinga pasien.
Ada 3 interpretasi dari hasil tes Rinne yang kita lakukan, yaitu :
Normal. Jika tes Rinne positif.
Tuli konduktif. Jika tes Rinne negatif.
Tuli sensorineural. Jika tes Rinne positif.
45.
46. 2. Tes Weber
Tujuan : untuk membandingkan hantaran tulang antara
kedua telinga pasien. Jika telinga pasien mendengar lebih
keras pada 1 telinga maka terjadi lateralisasi ke sisi telinga
tersebut. Jika kedua telinga pasien sama-sama tidak
mendengar atau sama-sama mendengar maka berarti
tidak ada lateralisasi.
Ada 3 interpretasi dari hasil tes Weber yang kita lakukan,
yaitu :
Normal. Jika tidak ada lateralisasi.
Tuli konduktif. Jika pasien mendengar lebih keras pada
telinga yang sakit.
Tuli sensorineural. Jika pasien mendengar lebih keras
pada telinga yang sehat.
47.
48. 3. Tes Schwabach
Tujuan kita melakukan tes Schwabach adalah untuk
membandingkan hantaran tulang antara pemeriksa dengan
pasien. Ada 3 interpretasi dari hasil tes Schwabach yang
kita lakukan, yaitu :
Normal. Schwabch normal.
Tuli konduktif. Schwabach memanjang.
Tuli sensorineural. Schwabach memendek.
49. Pemeriksaan fungsi vestibuler meliputi : nistagmus, tes romberg,
past pointing test, stepping test .
Pemeriksaan Fungsi Vestibuler
Gangguan Keseimbangan dengan penyebab kelainan vestibuler
a. Pada labirin meliputi penyakit meniere, labirinitis akut,
mabuk kendaraan, intoksikasi streptomisin.
b. Pada vestibuler meliputi semua penyebab tuli saraf ditambah
neuronitis vestibularis.
c. Pada batang otak meliputi lesi vaskuler, tumor serebelum atau
tumor ventrikel IV demielinisasi.
d. Pada lobus temporalis meliputi epilepsi dan iskemia.
50. Pada pemeriksaan ini pasien berdiri dengan kaki yang satu
didepan kaki yang lainnya. Tumit kaki yang satu berada didepan
jari kaki yang lainnya, lengan dilipat pada dada dan mata
kemudian ditutup. Orang yang normal mampu berdiri dalam
sikap Romberg yang dipertajam selama 30 detik atau lebih.
Tes Romberg
Past pointing test
Pemeriksaan pasien diminta menyentuh ujung jari pemeriksa
dengan jari telunjuknya, kemudian dengan mata tertutup pasien
diminta untuk mengulangi. Normalnya pasien harus dapat
melakukannya.
51. Pasien disuruh berjalan ditempat, dengan mata tertutup, sebanyak
50 langkah dengan kecepatan seperti jalan biasa. Selama test ini
pasien diminta untuk berusaha agar tetap ditempat dan tidak
beranjak dari tempatnya selama test berlangsung. Dikatakan
abnormal bila kedudukan akhir pasien beranjak lebih dari 1 meter
dari tempatnya semula, atau badan terputar lebih dari 30 derajat.
Stepping test
52. Kelainan keseimbangan
Diseases of the vestibular system can take different forms, and
usually induce vertigo and instability. Most common ones are
1.Vestibular neuritis, a related condition called Labyrinthitis,
and BPPV (Benign paroxysmal positional vertigo)
2.tumors on the cochleo-vestibular nerve
3.infarct in the brain stem or in cortical regions related to the
processing of vestibular signals
4.cerebellar atrophy
5.Alcohol can also cause alterations in the vestibular system for
short periods of time