Dokumen tersebut membahas pembelajaran saintifik pada Kurikulum 2013, yang menerapkan langkah-langkah ilmiah dalam membangun pengetahuan siswa. Dimensi pengetahuan yang dikembangkan meliputi fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Model pembelajaran yang dibahas antara lain inquiry, discovery, problem based learning, dan project based learning."
Dokumen tersebut membahas pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan ini menekankan pada proses aktif siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan melalui lima tahapan yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Pendekatan ini diharapkan dapat mengembangkan ketrampilan berpikir tingkat tinggi siswa.
Pendekatan ilmiah dalam pembelajaran bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara kritis dan kreatif dengan melibatkan siswa secara aktif dalam mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan bekerja sama. Pendekatan ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk mengembangkan keingintahuan dan keterampilan berpikir secara objektif dan rasional.
Pendekatan saintifik dalam pembelajaran bertujuan untuk memberi pemahaman kepada siswa dalam memahami berbagai materi secara ilmiah. Pembelajaran saintifik dilakukan melalui 5 langkah yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Pendekatan ini sesuai dengan teori belajar Bruner, Piaget, Vygotsky, dan Bandura yang mendukung proses konstruksi pengetahuan siswa secara aktif dan berbasis pen
Dokumen tersebut membahas konsep pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 untuk SMK. Secara garis besar dibahas bahwa pendekatan saintifik mencakup 5 langkah utama yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, dan mengkomunikasikan. Langkah-langkah ini dilaksanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran seperti pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Dokumen tersebut membahas pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan ini menekankan pada proses aktif siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan melalui lima tahapan yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Pendekatan ini diharapkan dapat mengembangkan ketrampilan berpikir tingkat tinggi siswa.
Pendekatan ilmiah dalam pembelajaran bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir siswa secara kritis dan kreatif dengan melibatkan siswa secara aktif dalam mengamati, menanya, mencoba, menalar, dan bekerja sama. Pendekatan ini diharapkan dapat memotivasi siswa untuk mengembangkan keingintahuan dan keterampilan berpikir secara objektif dan rasional.
Pendekatan saintifik dalam pembelajaran bertujuan untuk memberi pemahaman kepada siswa dalam memahami berbagai materi secara ilmiah. Pembelajaran saintifik dilakukan melalui 5 langkah yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, dan mengomunikasikan. Pendekatan ini sesuai dengan teori belajar Bruner, Piaget, Vygotsky, dan Bandura yang mendukung proses konstruksi pengetahuan siswa secara aktif dan berbasis pen
Dokumen tersebut membahas konsep pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 untuk SMK. Secara garis besar dibahas bahwa pendekatan saintifik mencakup 5 langkah utama yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, dan mengkomunikasikan. Langkah-langkah ini dilaksanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran seperti pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Dokumen tersebut membahas pendekatan saintifik dalam pembelajaran, meliputi pengertian, tujuan, prinsip, langkah-langkah, dan contoh penerapannya di SD, SMP, dan SMA. Dijelaskan pula proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik meliputi kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.
Pendekatan pembelajaran saintifik adalah pendekatan baru dalam kurikulum 2013 yang berfokus pada siswa dan proses berpikir kritis. Pendekatan ini mendorong siswa untuk belajar melalui observasi, eksperimen, dan komunikasi, bukan hanya verbalisme.
Kurikulum 2013 bertujuan untuk merekonstruksi kompetensi lulusan melalui penyesuaian materi pembelajaran, revolusi metode pembelajaran, dan reformasi penilaian siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan ilmiah dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah dasar. Terdapat penjelasan mengenai langkah-langkah pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah seperti mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan. Dokumen ini juga membahas tentang model-model dan instrumen penilaian pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah.
Tulisan ini membahas beberapa strategi pembelajaran matematika yang dikaitkan dengan pendekatan saintifik, di antaranya: PBL, PjBL, Open-Ended, RME, Discovery-Inquiry, Problem Posing.
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) yang menyajikan masalah kontekstual untuk merangsang peserta didik belajar. Model ini memiliki kelebihan seperti pembelajaran menjadi lebih bermakna, peserta didik dapat mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Proses pembelajarannya meliputi orientasi masalah, pengorganisasian tugas, penyel
Kurikulum 2013 menerapkan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran yang meliputi 5 langkah yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengolah, dan menyajikan untuk melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran melalui ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pendekatan ini bertujuan membuat siswa lebih kritis, analitis, dan mampu memecahkan masalah.
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran inquiry learning. Inquiry learning merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif untuk menemukan dan menyelidiki informasi secara sistematis melalui berbagai tahapan seperti mengamati, mengajukan pertanyaan, membuat dugaan, mengumpulkan data, dan menarik kesimpulan. Guru berperan sebagai fasilitator yang memotivasi siswa untuk belajar secara mandiri dan berp
Strategi pembelajaran inkuiri menekankan proses siswa untuk secara aktif mencari dan menemukan jawaban atas masalah pelajaran sendiri, dengan guru sebagai fasilitator. Langkah-langkahnya meliputi orientasi masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, hingga merumuskan kesimpulan.
Dokumen tersebut membahas tentang kesulitan belajar matematika siswa akibat pembelajaran yang kurang efektif dan kurangnya penggunaan alat peraga. Pembelajaran inkuiri dan penggunaan alat peraga dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar matematika siswa melalui pembelajaran inkuiri dengan alat peraga.
Dokumen tersebut membahas pembelajaran dengan pendekatan saintifik menurut Kurikulum 2013, mencakup prinsip-prinsipnya, langkah-langkahnya yang terdiri dari mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan, serta peran guru dalam memfasilitasi proses pembelajaran.
Inkuiri adalah model pembelajaran yang mempersiapkan siswa untuk melakukan eksperimen sendiri dan berpikir kritis untuk menemukan jawaban atas masalah yang ditanyakan. Metode inkuiri mendorong siswa untuk memunculkan hipotesis mereka sendiri dan mengembangkan kreativitas serta intelegensi. Strategi inkuiri efektif membutuhkan waktu guru untuk membimbing siswa yang ingin tahu.
Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum 2013 dan pembelajaran dengan pendekatan saintifik serta rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan prinsip-prinsip pembelajaran kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan saintifik meliputi proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, mengomunikasikan, dan mencipta. Selanjutnya dibahas pula tentang peran guru dan con
Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir sains, terkembangkannya “sense of inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif siswa (Alfred De Vito, 1989)
Dokumen tersebut membahas pendekatan saintifik dalam pembelajaran, meliputi pengertian, tujuan, prinsip, langkah-langkah, dan contoh penerapannya di SD, SMP, dan SMA. Dijelaskan pula proses pembelajaran dengan pendekatan saintifik meliputi kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.
Pendekatan pembelajaran saintifik adalah pendekatan baru dalam kurikulum 2013 yang berfokus pada siswa dan proses berpikir kritis. Pendekatan ini mendorong siswa untuk belajar melalui observasi, eksperimen, dan komunikasi, bukan hanya verbalisme.
Kurikulum 2013 bertujuan untuk merekonstruksi kompetensi lulusan melalui penyesuaian materi pembelajaran, revolusi metode pembelajaran, dan reformasi penilaian siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan ilmiah dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah dasar. Terdapat penjelasan mengenai langkah-langkah pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah seperti mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan. Dokumen ini juga membahas tentang model-model dan instrumen penilaian pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah.
Tulisan ini membahas beberapa strategi pembelajaran matematika yang dikaitkan dengan pendekatan saintifik, di antaranya: PBL, PjBL, Open-Ended, RME, Discovery-Inquiry, Problem Posing.
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) yang menyajikan masalah kontekstual untuk merangsang peserta didik belajar. Model ini memiliki kelebihan seperti pembelajaran menjadi lebih bermakna, peserta didik dapat mengintegrasikan pengetahuan dan ketrampilan, serta meningkatkan kemampuan berpikir kritis. Proses pembelajarannya meliputi orientasi masalah, pengorganisasian tugas, penyel
Kurikulum 2013 menerapkan pendekatan ilmiah dalam pembelajaran yang meliputi 5 langkah yaitu mengamati, menanya, mencoba, mengolah, dan menyajikan untuk melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran melalui ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Pendekatan ini bertujuan membuat siswa lebih kritis, analitis, dan mampu memecahkan masalah.
Dokumen tersebut membahas model pembelajaran inquiry learning. Inquiry learning merupakan model pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif untuk menemukan dan menyelidiki informasi secara sistematis melalui berbagai tahapan seperti mengamati, mengajukan pertanyaan, membuat dugaan, mengumpulkan data, dan menarik kesimpulan. Guru berperan sebagai fasilitator yang memotivasi siswa untuk belajar secara mandiri dan berp
Strategi pembelajaran inkuiri menekankan proses siswa untuk secara aktif mencari dan menemukan jawaban atas masalah pelajaran sendiri, dengan guru sebagai fasilitator. Langkah-langkahnya meliputi orientasi masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, hingga merumuskan kesimpulan.
Dokumen tersebut membahas tentang kesulitan belajar matematika siswa akibat pembelajaran yang kurang efektif dan kurangnya penggunaan alat peraga. Pembelajaran inkuiri dan penggunaan alat peraga dapat meningkatkan pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian ini bertujuan meningkatkan hasil belajar matematika siswa melalui pembelajaran inkuiri dengan alat peraga.
Dokumen tersebut membahas pembelajaran dengan pendekatan saintifik menurut Kurikulum 2013, mencakup prinsip-prinsipnya, langkah-langkahnya yang terdiri dari mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan, serta peran guru dalam memfasilitasi proses pembelajaran.
Inkuiri adalah model pembelajaran yang mempersiapkan siswa untuk melakukan eksperimen sendiri dan berpikir kritis untuk menemukan jawaban atas masalah yang ditanyakan. Metode inkuiri mendorong siswa untuk memunculkan hipotesis mereka sendiri dan mengembangkan kreativitas serta intelegensi. Strategi inkuiri efektif membutuhkan waktu guru untuk membimbing siswa yang ingin tahu.
Dokumen tersebut membahas tentang kurikulum 2013 dan pembelajaran dengan pendekatan saintifik serta rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan prinsip-prinsip pembelajaran kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan saintifik meliputi proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, mengomunikasikan, dan mencipta. Selanjutnya dibahas pula tentang peran guru dan con
Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir sains, terkembangkannya “sense of inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif siswa (Alfred De Vito, 1989)
Dokumen tersebut membahas beberapa model pembelajaran seperti pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), pembelajaran berbasis penemuan (inquiry/discovery learning), dan pembelajaran saintifik. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, langkah-langkah, dan contoh kegiatan untuk menerapkan masing-masing model pembelajaran tersebut. Peserta didik diminta untuk menganalisis model-model pembelaj
Artikel ini diperoleh waktu IHT implementasi Kurikulum 2013 di SMAN8 Pekanbaru. Mudah=mudahan bermanfaat bagi guru yang belum berkesempatan ikut pelatihan.
Strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori (new)Andi Rahim
Dokumen tersebut membahas strategi pembelajaran inkuiri dan ekspositori, meliputi definisi, tujuan, ciri-ciri, langkah-langkah, dan perbedaannya. Strategi inkuiri menekankan aktivitas siswa untuk menemukan pengetahuan secara mandiri, sedangkan ekspositori lebih menekankan penyampaian materi oleh guru."
Dokumen tersebut merangkum konsep dasar pembelajaran dan model pembelajaran PAIKEM. PAIKEM adalah model pembelajaran berbasis kompetensi yang bertujuan membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan kreatif melalui kegiatan belajar yang aktif, inspiratif, interaktif, kritis, efektif dan menyenangkan. Model ini menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran berbasis kompetensi dan memiliki karakter
Pendekatan saintifik dalam pembelajaran dimaksudkan untuk memberi pemahaman kepada siswa dalam memahami berbagai materi secara ilmiah dengan menggunakan proses 5M (mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasi, mengomunikasikan) sehingga informasi tidak hanya berasal dari guru tetapi dari berbagai sumber. Pendekatan ini sesuai dengan teori belajar Bruner, Piaget, Vygotsky, dan Bandura yang mendukung proses konstruksi
3. Analisis Model Pembelajaran SMP.pptxHeniAstuti18
Dokumen tersebut membahas penjelasan dan langkah-langkah beberapa model pembelajaran seperti pembelajaran saintifik, problem-based learning, project-based learning, dan inquiry/discovery learning. Peserta didik diminta untuk mempelajari model-model tersebut dan membuat skenario pembelajaran berdasarkan KD tertentu dengan menerapkan salah satu atau lebih model pembelajaran.
Dokumen tersebut membahas mengenai alat bantu, pendekatan saintifik, dan model pembelajaran dalam pembelajaran abad 21. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah pendekatan saintifik yang menerapkan proses ilmiah dalam pembelajaran, model pembelajaran seperti discovery learning, problem based learning, dan project based learning, serta teknik dan taktik yang dapat digunakan dalam pembelajaran.
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxlalumhw88
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka adalah suatu pendekatan pendidikan yang diperkenalkan dalam kerangka Kurikulum Merdeka Belajar. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan kebebasan yang lebih besar kepada siswa dalam proses pembelajaran. Dalam Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka, siswa diarahkan untuk aktif berpartisipasi dalam mengatur dan mengelola pembelajarannya sendiri.
Deskripsi dari Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka mencakup beberapa poin penting:
Kemandirian Siswa: Model ini menekankan pada pengembangan kemandirian siswa dalam mengelola pembelajarannya sendiri. Siswa diberi kebebasan untuk menentukan jalannya pembelajaran sesuai dengan minat, kebutuhan, dan kemampuan masing-masing.
Pembelajaran Berbasis Proyek: Siswa diundang untuk terlibat dalam proyek-proyek pembelajaran yang relevan dengan kehidupan nyata. Melalui proyek-proyek ini, mereka dapat mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang materi pelajaran serta keterampilan praktis yang diperlukan di dunia nyata.
Kolaborasi dan Komunikasi: Pembelajaran dalam model ini juga mendorong kolaborasi antar siswa dan komunikasi yang efektif. Siswa didorong untuk bekerja sama dalam tim, berbagi pengetahuan, dan memecahkan masalah bersama.
Penilaian Formatif: Penilaian dalam Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka lebih menekankan pada penilaian formatif daripada penilaian sumatif. Siswa diberikan umpan balik secara terus-menerus sehingga mereka dapat terus meningkatkan pemahaman dan keterampilan mereka.
Fleksibilitas: Model ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar dalam hal waktu, tempat, dan cara pembelajaran. Siswa dapat belajar secara mandiri, dalam kelompok kecil, atau dalam kelas secara keseluruhan, sesuai dengan kebutuhan dan preferensi mereka.
Penggunaan Teknologi: Penggunaan teknologi menjadi salah satu komponen penting dalam Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka. Teknologi digunakan untuk mendukung pembelajaran yang interaktif, akses sumber daya pembelajaran yang beragam, serta memfasilitasi kolaborasi dan komunikasi antar siswa.
Dengan mengadopsi Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka, diharapkan siswa dapat menjadi pembelajar yang lebih aktif, kreatif, dan mandiri, serta siap menghadapi tantangan di era yang terus berkembang dengan cepat.
Dokumen tersebut membahas tentang pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 yang mendorong siswa untuk melakukan observasi, bertanya, eksplorasi, asosiasi, dan menyajikan hasil belajar. Pendekatan ini diharapkan dapat mengembangkan sikap, keterampilan berpikir kritis, dan pengetahuan siswa secara terpadu.
Pendekatan saintifik dalam pembelajaran menerapkan metode ilmiah seperti mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan membentuk jejaring untuk menghasilkan siswa yang produktif, kreatif, dan inovatif melalui penguatan sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Dokumen tersebut membahas konsep pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa secara terpadu dan bermakna.
Rpp Revisi 2017 PKWU Aspek Kerajinan Kelas 10 SMADiva Pendidikan
Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) ini membahas tentang materi jenis dan karakteristik kewirausahaan untuk siswa kelas X. RPP ini menjelaskan kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator pencapaian, tujuan pembelajaran, metode, dan langkah-langkah pembelajaran yang akan digunakan."
Dokumen tersebut membahas pendekatan pembelajaran inkuiri penemuan dan saintifik. Secara ringkas, pendekatan inkuiri penemuan melibatkan proses meneroka alam sekitar melalui lima fasa yaitu menyoal, menyelidik, mereka cipta, membincangkan dan membuat refleksi. Pendekatan saintifik teknologi dan masyarakat pula menekankan pembelajaran sains dalam konteks pengalaman manusia dan hubungannya dengan masyarakat.
Rencana pelaksanaan pembelajaran ini membahas tentang karakteristik kewirausahaan dan faktor penyebab keberhasilan dan kegagalan berwirausaha. Pembelajaran akan dilakukan secara kolaboratif menggunakan metode discovery learning, mind mapping, dan pendekatan saintifik untuk membantu siswa memahami konsep-konsep tersebut. Tujuannya adalah agar siswa dapat memahami karakteristik kewirausahaan dan menerapkan sik
Surat pernyataan kesediaan mengikuti workshop bagi pengawas SMA yang akan diselenggarakan pada tanggal 13-16 Agustus 2017 di Hotel Cosmo Amarossa, Jakarta Selatan. Surat ini berisi pernyataan kesediaan atau ketidaksediaan beserta alasan jika tidak dapat mengikuti workshop tersebut.
Panduan penilaian aston 23 feb 2017 cek jk 6 maret malam (2 edit!1) (1)Suaidin -Dompu
Panduan ini memberikan panduan penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan untuk SMP, mencakup konsep penilaian, penilaian oleh pendidik terhadap sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta penilaian oleh satuan pendidikan."
Kegiatan pengembangan profesi pengawas sekolahSuaidin -Dompu
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang berbagai jenis kegiatan pengembangan profesi yang dapat dilakukan oleh pengawas sekolah beserta definisi, kerangka isi, bukti fisik yang dibutuhkan, dan besaran angka kredit untuk masing-masing jenis kegiatan. Kegiatan tersebut meliputi pembuatan karya tulis hasil penelitian, penerjemahan buku, serta karya inovatif. Dokumen ini bertujuan
Dokumen tersebut membahas tentang pengawasan akademik dan manajerial serta tata cara penilaian angka kredit pengawas sekolah. Dokumen ini menjelaskan tujuan, indikator, langkah-langkah pembelajaran, definisi pengawasan akademik dan manajerial, tugas pokok pengawas sekolah, kegiatan pengawasan, satuan hasil dan angka kredit pengawasan, serta jenjang jabatan dan pangkat pengawas
Dokumen tersebut membahas tentang penyusunan program pengawasan oleh pengawas sekolah yang mencakup penyusunan program tahunan dan semester serta prinsip-prinsip penyusunannya. Program pengawasan dirancang untuk meningkatkan mutu pendidikan dan harus disusun secara terencana, terarah, dan berkesinambungan."
Dokumen tersebut merupakan instrumen pemantauan pelaksanaan 8 standar nasional pendidikan sesuai peraturan pemerintah. Instrumen ini digunakan untuk menilai kesesuaian sekolah dalam pemenuhan standar isi, proses, pendidik dan tenaga kependidikan, serta sarana dan prasarana pendidikan.
Kepada tuan tuan orang tua siswa dimana saja beradaSuaidin -Dompu
Surat ini menyatakan kemarahan pengawas sekolah atas berita maraknya orang tua murid yang memukul guru. Surat ini menyerukan perlindungan hukum bagi guru dari tindakan kekerasan orang tua murid, dan mengingatkan bahwa guru bertindak sebagai orang tua kedua untuk membimbing murid di sekolah. Surat ini juga menekankan pentingnya pendidikan agama dan moral oleh orang tua di rumah agar tidak menimbulkan mas
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
2. Hasil Kegiatan
Setiap guru diharapkan mampu:
Memahami pembelajaran saintifik pada
kurikulum 2013
Membedakan dimensi
faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dari pengetahuan
Mengembangkan keterampilan siswa pada
ranah konkrit dan abstrak
Melaksanakah langkah pembelajaran 5 M
Merancang dan melaksanakan pembelajaran
saintifik
3. Pengertian
Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi
langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui
metode ilmiah. Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang
memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir sains,
terkembangkannya “sense of inquiry” dan kemampuan berpikir
kreatif siswa (Alfred De Vito, 1989)
Untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik
terpadu (tematik antarmata pelajaran), dan tematik (dalam
suatu mata pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran berbasis
penyingkapan/ penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk
mendorong kemampuan peserta didik untuk menghasilkan karya
kontekstual, baik individual maupun kelompok maka sangat
disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang
menghasilkan karya berbasis pemecahan masalah(project based
learning). (Permendikbud No 65/2013)
6. Dimensi Pengetahuan
Fakta, yaitu kejadian atau peristiwa yang
dapat dilihat, didengar, dibaca, disentuh, atau
diamati
Konsep, merupakan ide yang mempersatukan
fakta-fakta atau dengan kata lain konsep
merupakan suatu penghubung antara faktafakta yang saling berhubungan
Prinsip, merupakan generalisasi tentang
hubungan antara konsep-konsep yang
berkaiatan.
Prosedur, merupakan sederatan langkah yang
bertahap dan sistematis dalam menerapkan
9. Pembelajaran
KEGIATAN
AKTIVITAS BELAJAR
MENGAMATI
(OBSERVING)
MENANYA
(QUESTIONING)
MELIHAT, MENGAMATI, MEMBACA, MENDENGAR,
MENYIMAK (TANPA DAN DENGAN ALAT)
PENGUMPULAN DATA
(EXPERIMENTING)
-MENENTUKAN DATA YANG DIPERLUKAN DARI
PERTANYAAN YANG DIAJUKAN
-MENENTUKAN SUMBER DATA (BENDA, DOKUMEN,
BUKU, EKPERIMEN)
-MENGUMPULKAN DATA
MENGASOSIASI
(ASSOCIATING)
-MENGANALISIS DATA DALAM BENTUK MEMBUAT
KATEGORI, MENENTUKAN HUBUNGAN DATA/KATEGORI
-MENYIMPULKAN DARI HASIL ANALISIS DATA
-DIMULAI DARI UNSTRUCTURED-UNI STRUCTUREMULTI STRUCTURE-COMPLICATED STRUCTURE
MENGKOMUNIKASIKAN
(COMMUNICATING)
-MENYAMPAIKAN HASIL KONSEPTUALISASI
-DALAM BENTUK LISAN, TULISAN, DIAGRAM, BAGAN,
9
GAMBAR ATAU MEDIA LAINNYA
-MENGAJUKAN PERTANYAAN DARI YANG FAKTUAL
SAMPAI KE YANG BERSIAT HIPOTESIS
-DIAWALI DENGAN BIMBINGAN GURU SAMPAI DENGAN
MANDIRI (MENJADI SUATU KEBIASAAN)
12. Langkah Pembelajaran
LANGKAH
PEMBELAJARAN
MENANYA
KEGIATAN BELAJAR
MENGAJUKAN
PERTANYAAN TENTANG
INFORMASI YANG TIDAK
DIPAHAMI DARI APA
YANG DIAMATI ATAU
PERTANYAAN UNTUK
MENDAPATKAN
INFORMASI TAMBAHAN
TENTANG APA YANG
DIAMATI
(DIMULAI DARI
PERTANYAAN FAKTUAL
SAMPAI KE
PERTANYAAN YANG
BERSIFAT HIPOTETIK)
KOMPETENSI YANG
DIKEMBANGKAN
MENGEMBANGKAN
KREATIVITAS, RASA
INGIN TAHU,
KEMAMPUAN
MERUMUSKAN
PERTANYAAN UNTUK
MEMBENTUK CRITICAL
MINDS YANG PERLU
UNTUK HIDUP CERDAS
DAN BELAJAR
SEPANJANG HAYAT
14. Langkah Pembelajaran
LANGKAH
KEGIATAN BELAJAR
PEMBELAJARAN
MENGASOSIASI/ME mengolah informasi yang sudah
NGOLAH
dikumpulkan baik terbatas dari hasil
INFORMASI
kegiatan mengumpulkan/eksperi
men mau pun hasil dari kegiatan
mengamati dan kegiatan
Mengumpulkan informasi/
Pengolahan informasi yang
dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan kedalaman
sampai kepada pengolahan
informasi yang bersifat mencari
solusi dari berbagai sumber yang
memiliki Pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan
KOMPETENSI YANG
DIKEMBANGKAN
Mengembangkan sikap jujur,
teliti, disiplin, taat aturan,
kerja keras, kemampuan
menerapkan prosedur dan
kemampuan berpikir induktif
serta deduktif dalam
Menyimpulkan
15. Langkah Pembelajaran
LANGKAH
PEMBELAJARAN
MENGOMUNIKASIKAN
KEGIATAN BELAJAR
MENYAMPAIKAN HASIL
PENGAMATAN,
KESIMPULAN
BERDASARKAN HASIL
ANALISIS SECARA
LISAN, TERTULIS, ATAU
MEDIA LAINNYA
KOMPETENSI YANG
DIKEMBANGKAN
MENGEMBANGKAN
SIKAP JUJUR, TELITI,
TOLERANSI,
KEMAMPUAN BERPIKIR
SISTEMATIS,
MENGUNGKAPKAN
PENDAPAT DENGAN
SINGKAT DAN JELAS,
DAN MENGEMBANGKAN
KEMAMPUAN
BERBAHASA YANG BAIK
DAN BENAR.
17. Model Inquiry
Tujuan
Model ini bertujuan memperoleh dan mendapatkan informasi
dengan melakukan observasi atau eksperimen untuk mencari
jawaban atau menyelesaikankan masalah terhadap pertanyaan
atau rumusan masalah dengan menggunakan kemampuan
berpikir kritis dan logis.
Langkah pembelajaran
Penyajian fenomena
Melakukan observasi
Merumuskan masalah
Mengajuka n hipotesis
Mengumpulkan data
Menganlisis data
Menyimpulkan
18. Contoh Langkah Inquiry
Langkah
Mengamati Menanya
Penyajian
fenomena
Mengasosia
si
Mengomunikasika
n
√
Melakukan
observasi
Mencoba
√
Merumuska
n masalah
√
Mengajuka
n hipotesis
√
Mengumpul
kan data
√
Menganlisis
data
√
Menyimpulk
an
√
√
19. Model Dicovery
Tujuan
Model pembelajaran ini bertujuan mengarahkan peserta didik untuk
memahami konsep, arti, dan hubungan, melalui proses intuitif untuk
akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan, mendorong peserta
didik untuk dapat mengidentifikasi apa yang ingin diketahui
dilanjutkan dengan mencari informasi sendiri kemudian
mengorgansasi atau membentuk (konstruktif) apa yang peserta
didik ketahui dan pahami dalam suatu bentuk akhir yang terkait
dengan penggunaan proses mental peserta didik untuk
menemukan beberapa konsep dan prinsip.
Langkah pembelajaran
Menciptakan stimulus/rangsangan (Stimulation)
Menyiapkan pernyataan masalah (Problem Statement)
Mengumpulkan data (Data Collecting)
Mengolah data (Data Processing)
Memverifikasi data (Verrification)
Menarik kesimpulan (Generalisation)
21. Model Problem Based Learning
Tujuan
Model pembelajaran ini bertujuan merangsang
peserta didik untuk belajar melalui berbagai
permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari
peserta didik.
Langkah pembelajaran
Mengorientasi peserta didik pada masalah
Mengorganisasikan kegiatan pembelajaran
Membimbing penyelidikan mandiri dan kelompok
Mengembangkan dan Menyajikan hasil karya
Analisis dan Evaluasi Proses Pemecahan
Masalah
22. Contoh Langkah Problem Based
Learning
Langkah
Orientasi
masalah
Pengorganis
asian
Kegiatan
Bimbingan
Penyelidikan
Mengemban
gkan
dan
Menyajikan
Hasil
Analisis dan
Pemecahan
Masalah
Mengamat
i
Menanya
√
Mencoba
Mengasosia Mengomunikasik
si
an
√
√
√
√
√
√
23. Model Project Based Learning
Tujuan
Model pembelajaran ini bertujuan untuk pembelajaran yang memfokuskan
pada permasalahan komplek yang diperlukan peserta didik dalam
melakukan insvestigasi dan memahami pembelajaran melalui investigasi
nya, membimbing peserta didik dalam sebuah proyek kolaboratif yang
mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum, memberikan
kesempatan kepada para peserta didik untuk menggali konten (materi)
dengan menggunakan berbagai cara yang bermakna bagi dirinya, dan
melakukan eksperimen secara kolaboratif.
Langkah pembelajaran
Menyiapkan pertanyaan atau penugasan proyek
Mendesain perencanaan proyek
Menyusun Jadwal
Memonitor kegiatan dan perkembangan proyek
Menguji hasil
Mengevaluasi kegiatan/pengalaman
24. Contoh Langkah Project Based Learning
Langkah
Menyiapkan
pertanyaan
atau
penugasan
proyek
Mendesain
perencanaan
proyek
Menyusun
Jadwal
Memonitor
kegiatan dan
perkembangan
proyek
Menguji hasil
Mengevaluasi
kegiatan/penga
laman
Mengama Menanya
ti
√
Mencoba
Mengasosia
si
Mengomunikasika
n
√
√
√
√
√
√
√
25. Langkah Pemilihan Model
Pemb
Pemilihan model pembelajaran mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut.
Karakteristik pengetahuan yang dikembangkan menurut
kategori faktual, konseptual, prosedural, dan metkognitif.
Pada pengetahuan faktual dan konsepetual dapat dipilih
discovery learning, sedangkan pada pengetahuan
prosedural dapat dipilih project based learning dan problem
based learning.
Karakteristik keterampilan yang tertuang pada rumusan
kompetensi dasar dari KI-4. Pada keterampilan abstrak
dapat dipilih discovery learning dan problem based learning,
sedangkan pada keterampilan konkrit dapat dipilih project
based learning.
Pemilihan ketiga model tersebut mempertimbangkan sikap