SlideShare a Scribd company logo
PEMBELAJARAN MATEMATIKA K-2013 
Pokoknya Pendekatan Saintifik 
L/O/G/O 
WAHIDIN 
Pendidikan Matematika 
FKIP UHAMKA 
Sabtu, 11 Oktober 2014
Berpikir Kreatif 
headymatic@yahoo.com
Keseimbangan Diri 
Cerdas fisik 
Cerdas otak 
Cerdas hati 
headymatic@yahoo.com 
Cerdas finansial
Kompetensi Guru 
Profesional 
Pedagogik 
Kepribadian 
Sosial 
headymatic@yahoo.com
Berubah 
headymatic@yahoo.com
headymatic@yahoo.com 
Latar Belakang Masalah 
 Hasil belajar matematika siswa belum memuaskan 
 Minat siswa terhadap pelajaran matematika rendah 
 Konsep matematika abstrak sedangkan pikiran siswa konkrit 
 Aktivitas siswa terdiri atas menonton gurunya menyelesaikan 
soal di papan tulis, kemudian meminta siswa bekerja sendiri 
dalam buku teks atau LKS (Turmudi, 2008) 
 Jika belajar hanya dari melihat 30%, mendengar dan melihat 50%, 
mengatakan-komunikasi mencapai 70%, dan belajar dengan 
melakukan dan mengkomunikasikan mencapai 90% (Suherman, 2004) 
 Kegiatan pembelajaran identik dengan aktivitas siswa, 
tidak cukup dengan mendengar dan melihat (Silberman, 2011) 
 Alat peraga dalam pembelajaran matematika untuk menanamkan 
konsep agar mudah dimengerti oleh siswa (Rohayati, 2010) 
 Tuntutan Kurikulum 2013
Rumusan Masalah 
headymatic@yahoo.com 
Bagaimana mem-belajar-kan matematika 
dengan model/metode yang dipilih dalam 
kerangka pendekatan saintifik?
Teori Pembelajaran Aktif 
headymatic@yahoo.com 
 Aktivitas berasal dari kata aktif sebagai lawan dari pasif (cenderung 
diam). Aktif ini dapat berkaitan dengan berpikir, berbicara, dan berbuat, 
yang pada saat bersamaan ketiganya dapat terjadi secara beriringan. 
Pembelajaran aktif memungkinkan siswa untuk aktif bertanya, 
mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan (Armani, 2012). 
 Menurut Hornby, active is in the habit of doing thing, energetic. 
Pembelajaran aktif berarti pembelajaran yang memerlukan keaktifan 
semua siswa dan guru secara fisik, mental, emosional, bahkan moral 
dan spiritual. Guru harus menciptakan suasana sehingga siswa aktif 
bertanya, membangun gagasan, dan melakukan kegiatan yang dapat 
memberikan pengalaman langsung sebagai proses konstruktivistik. Di 
sini, siswa tentunya memiliki komitmen, tanggung jawab, dan motivasi 
(Jauhar, 2011).
Teori Pembelajaran Aktif 
headymatic@yahoo.com 
 Pembelajaran aktif memberikan kesempatan kepada anak didik 
(individu atau kelompok) untuk dilatih melakukan suatu proses atau 
percobaan, sehingga dapat melakukan, menemukan fakta, 
mengumpulkan data, dan memecahkan masalah yang dihadapi secara 
nyata (Asmani, 2012). 
 Johnson dan Rising : belajar dapat mengingat sekitar tigaperempatnya 
dari yang diperbuat” (Ruseffendi, 2006) 
 Piaget, Bruner dan Dienes: manipulasi benda-benda konkrit 
merupakan aktivitas penting dalam pembelajaran matematika. 
 Ernest : belajar matematika adalah pertama dan paling utama adalah 
aktif, dengan siswa belajar melalui permainan, kegiatan, penyelidikan, 
proyek, diskusi, eksplorasi, dan penemuan (Turmudi, 2008). 
 Guru mengerjakan matematika bukan mengajarkan matematika.
Bedakan 
• Pendekatan Pembelajaran: Melihat pembelajaran sebagai 
proses belajar siswa yang sedang berkembang untuk 
mencapai perkembangannya 
• Model Pembelajaran: melihat pembelajaran sebagai suatu 
disain yang menggambarkan proses rincian dan 
penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan siswa 
berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau 
perkembangan pada diri siswa 
• Metode Pembelajaran: berfokus pada proses belajar-mengajar 
untuk bahan ajaran dan tujuan pembelajaran 
tertentu yang lebih terbatas 
• Teknik: kegiatan khusus yg dilakukan di kelas yang 
mengacu pada metode tertentu 
headymatic@yahoo.com
Model, Pendekatan, dan Metode 
Saintifik 
Project Base Learning 
Problem Base Learning 
Discovery Learning 
Open-Ended 
headymatic@yahoo.com 
RME
Motivasi 
Riset Eksperimen atau PTK 
Lesson Study 
 Berbasis sekolah 
 Berbasis MGMP 
Seminar MGMP berprosiding 
Jurnal MGMP 
Lomba praktik pembelajaran K-13 
Menulis buku 
Kepangkatan dan karir guru 
headymatic@yahoo.com
Dasar Pemilihan Metode 
Kegiatan pembelajaran diarahkan pada 
pencapaian tujuan belajar 
Karakteristik mata pelajaran (materi ajar) 
Kemampuan siswa 
Kemampuan guru 
Fasilitas/media pembelajaran 
headymatic@yahoo.com
headymatic@yahoo.com
 Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi 
pedagogik modern dalam pembelajaran 
matematika, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah 
(scientific appoach) . 
Pendekatan ilmiah dalam pembelajaran matematika 
meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, 
membentuk jejaring untuk (semua) materi ajar. 
Memungkinkan terbudayakannya kecakapan 
berpikir sains, terkembangnya sense of inquiry, dan 
kemampuan berpikir kreatif (Alfred De Vito, 1989) 
15 
headymatic@yahoo.com 
Pendekatan Saintifik
Kriteria Pendekatan Saintifik 
 Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena 
yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran 
tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, 
atau dongeng semata. 
 Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif 
guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, 
pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang 
dari alur berpikir logis. 
 Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara 
kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, 
memahami, memecahkan masalah, dan 
mengaplikasikan materi pembelajaran. 
16 
headymatic@yahoo.com
Kriteria Pendekatan Saintifik 
 Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir 
hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan 
tautan satu sama lain dari materi pembelajaran. 
 Mendorong dan menginspirasi siswa mampu 
memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola 
berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon 
materi pembelajaran. 
 Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang 
dapat dipertanggungjawabkan. 
 Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan 
jelas, namun menarik sistem penyajiannya. 
17 
headymatic@yahoo.com
18 
Sikap 
(Tahu Mengapa) 
Keterampilan 
(Tahu Bagaimana) 
Pengetahuan 
(Tahu Apa) 
Produktif 
Inovatif 
Kreatif 
Afektif 
headymatic@yahoo.com 
Ranah Pembelajaran
Alur Pendekatan Saintifik 
Observing 
(mengamati) 
19 
Questioning 
(menanya) 
headymatic@yahoo.com 
Networking 
(mengkomuni 
kasikan) 
Associating 
(menalar) 
Experimen-ting 
(mencoba) 
Bagaimana penerapannya dalam pembelajaran matematika?
Pembelajaran Saintifik 
headymatic@yahoo.com 
KEGIATAN AKTIVITAS BELAJAR 
Mengamati 
(Observing) 
Melihat, mengamati, membaca, mendengar, menyimak (tanpa 
atau dengan alat) 
Menanya 
(Questioning) 
Mengajukan pertanyaan dari yang faktual  bersifat hipotesis 
Berawal dari bimbingan guru  mandiri (kebiasaan) 
Mencoba 
(Experimenting) 
Menentukan data/infromasi yang diperlukan dari pertanyaan yang 
diajukan 
Menentukan sumber data (benda, dokumen, buku, eksperimen) 
Mengumpulkan data 
Menalar 
(Associating) 
Mengolah data kategori, hubungan kategori, menyimpulkan hasil 
Dimulai dari unstructured-uni structure-multi structure-complicated 
structure 
Mengkomunika 
sikan 
(Networking) 
Menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, 
diagram, bagan, gambar atau media lainnya. 
Koneksi matematis dan intertwine dalam RME
Pembelajaran Bilangan 
headymatic@yahoo.com
1  Mengamati 
headymatic@yahoo.com 
Mengumpulkan data/informasi yang teramati dari fakta 
penataan bilangan pada kalender 
Melihat karakteristik penataan bilangan pada kalender 
Mencari informasi dari buku terkait karakteristik operasi 
hitung bilangan bulat, barisan dan deret aritmetika, dan 
permainan matematika
1  Mengamati 
headymatic@yahoo.com 
Peserta didik terus mengamati bilangan-bilangan pada 
pojok persegi atau persegi panjang yang mereka amati dan 
ambil secara acak, kemudian menjumlahkannya
2  Menanya 
headymatic@yahoo.com 
Mengajukan pertanyaan/masalah berbasis fakta 
penataan bilangan pada kalender 
Melihat karakteristik penataan bilangan pada kalender 
Mencari informasi dari buku terkait karakteristik operasi 
hitung bilangan bulat, barisan dan deret aritmetika, dan 
permainan matematika
2  Menanya 
headymatic@yahoo.com 
 Kenapa penjumlahan bilangan-bilangan pada pojok persegi 
atau persegi panjang secara diagonal hasilnya sama? 
 Hipotesis: semua penjumlahan bilangan-bilangan pada 
pojok persegi/persegi panjang secara diagonal hasilnya 
sama 
 Adakah karakteristik/jenis yang lain?
3  Menalar 
headymatic@yahoo.com 
 Penataan kalender berdasarkan urutan bilangan asli 
 Misalkan 1 = n 
berarti 2 = n + 1 
3 = n + 2 
16 = n + 15 
17 = n + 16 
2 + 17 = (n + 1) + (n + 16) = 2n + 17 
16 + 3 = (n + 15) + (n + 2) = 2n + 17
3  Menalar 
headymatic@yahoo.com 
Andaikan bilangan pojok kiri atas adalah n, maka dapat 
disusun bilangan-bilangan persegi/persegi panjang berikut 
n n + 1 
n + 7 n + 8 
Sehingga n + (n + 8) = 2n + 8 = (n + 7) + (n + 1)
4  Mencoba 
headymatic@yahoo.com 
Peserta didik mencoba menjumlahkan bilangan-bilangan yang 
dilalui oleh kedua diagonal persegi/persegi panjang, yang 
ternyata memberikan hasil yang sama pula.
4  Mencoba 
headymatic@yahoo.com 
Peserta didik mencoba menjumlahkan bilangan-bilangan pada 
pojok belah ketupat, yang ternyata memberikan hasil yang 
sama pula.
5  Mengkomunikasikan 
headymatic@yahoo.com 
 Peserta didik menyajikan dalam bentuk lain 
 Koneksi istilah Xt untuk nilai tengah ataupun rata-rata 
 Dapat pula 2 + 12,5 + 23 = 37,5 = 11,5 + 12,5 + 13,5
headymatic@yahoo.com 
5  Mengkomunikasikan 
 Peserta didik membuat generalisasi “jumlah yang sama 
disebabkan oleh sifat bilangan asli berurutan” 
 Interpretasi hasil yang diperoleh “bahwa ini berlaku untuk 
penataan bilangan pada kalender” 
 Membuat jejaring dengan materi lain dan konsep lain “nilai 
tengah, rata-rata, permainan matematika, dan math magic” 
 Perluasan materi untuk pola bilangan, barisan dan deret 
aritmetika, serta KPK dan FPB bilangan bulat. Untuk hal ini 
dapat menggunakan proses saintifik yang baru/lain.
Saintifik Barisan 
headymatic@yahoo.com 
 Guru disilahkan untuk mencoba dengan peserta didiknya di 
sekolah
Saintifik KPK 
headymatic@yahoo.com 
Ani berenang setiap 3 hari, Ina setiap 4 hari, tanggal 1 
berenang bersama, tanggal berapa lagi akan berenang 
bersama untuk kedua kalinya?
Saintifik FPB 
headymatic@yahoo.com 
Tentukan FPB dari 60 dan 48
Setiap dung adalah ding. Ada lima ding 
yang juga dong. Tidak ada dung yang 
dong. Jika banyaknya ding adalah 15 
dan tiga di antaranya tidak dung dan 
tidak dong, maka tentukan banyaknya 
dung. 
headymatic@yahoo.com 
5M-Saintifik
headymatic@yahoo.com
Definisi Konseptual 
headymatic@yahoo.com 
 Project Based Learning (PjBL): metoda pembelajaran 
yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. PD 
melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, 
dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil 
belajar 
 PjBL: metode belajar yang menggunakan masalah 
sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan 
mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan 
pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.
Definisi Konseptual 
headymatic@yahoo.com 
 PjBL dirancang untuk digunakan pada permasalahan 
komplek yang diperlukan PD dalam melakukan 
insvestigasi dan memahaminya. Melalui PjBL, proses 
inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun 
(a guiding question) dan membimbing PD dalam sebuah 
proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek 
(materi) dalam kurikulum 
 Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung PD dapat 
melihat berbagai elemen utama sekaligus berbagai prinsip 
dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya. PjBL: 
investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, 
hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha PD
Kelebihan PjBL 
headymatic@yahoo.com 
Meningkatkan motivasi belajar PD untuk belajar, 
mendorong kemampuan mereka untuk melakukan 
pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk dihargai 
Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah 
Membuat PD menjadi lebih aktif dan berhasil 
memecahkan problem-problem yang kompleks 
Meningkatkan kolaborasi 
Mendorong PD untuk mengembangkan dan 
mempraktikkan keterampilan komunikasi 
Meningkatkan keterampilan PD dalam mengelola sumber
Kelebihan PjBL 
headymatic@yahoo.com 
 Memberikan pengalaman pembelajaran dan praktik kepada 
PD dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi 
waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk 
menyelesaikan tugas 
 Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan PD 
secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai 
dunia nyata 
 Melibatkan para PD untuk belajar mengambil informasi dan 
menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian 
diimplementasikan dengan dunia nyata 
 Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga 
PD maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.
Kelemahan PjBL 
headymatic@yahoo.com 
 Memerlukan banyak waktu dan biaya 
 Banyak guru merasa nyaman dengan kelas tradisional 
(instruktur memegang peran utama di kelas) 
 Banyaknya peralatan yang harus disediakan 
 PD yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan 
pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan 
 Ada kemungkinan PD yang kurang aktif dalam kerja 
kelompok 
 Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing 
kelompok berbeda, dikhawatirkan PD tidak bisa 
memahami topik secara keseluruhan
Langkah-langkah Operasional 
headymatic@yahoo.com 
Penentuan 
Pertanyaan 
Mendasar 
Menyusun 
Perencanaan 
Proyek 
Menyusun 
Jadwal 
Menguji Hasil Monitoring 
Evaluasi 
Pengalaman
Sistem Penilaian 
headymatic@yahoo.com 
 Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian 
terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam 
periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu 
investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, 
pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data 
 Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui 
pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, 
kemampuan penyelidikan dan kemampuan 
menginformasikan PD pada mata pelajaran matematika 
secara jelas
Sistem Penilaian 
headymatic@yahoo.com 
3 hal yang perlu dipertimbangkan: 
 Kemampuan pengelolaan; kemampuan PD dalam 
memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu 
pengumpulan data serta penulisan laporan 
 Relevansi; kesesuaian dengan mata pelajaran, 
mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman 
dan keterampilan dalam pembelajaran 
 Keaslian; proyek yang dilakukan PD harus merupakan 
hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi 
guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek PD
Pembelahan Sel Amuba 
headymatic@yahoo.com 
Informasi 
pembelahan sel 
sebagi objek 
belajar 
matematika 
melalui PjBL 
dengan saintifik
Pembelahan Sel Amuba 
headymatic@yahoo.com 
Suatu amuba berkembang biak dengan cara 
membelah diri menjadi 2 bagian setiap 10 
menit. Jika saat ini terdapat specimen sebuah 
amuba dalam laboratorium Biologi SMP 
Muhammadiyah Pasarebo, maka berapa 
3 
4 
banyaknya amuba setelah 1 
jam kemudian ? 
Specimen amuba dapat diamati dengan 
mikroskop
1  Mengamati 
headymatic@yahoo.com 
Pembelahan sel amuba menjadi dua memerlukan waktu 10 
menit
headymatic@yahoo.com 
Peserta didik mengamati OBJEK NYATA 
specimen amuba dengan mikroskop setiap 10 
menit 
Awal 10’ kemudian 10’ kemudian 
(20’ kemudian 
dari awal) 
10’ kemudian 
(30’ kemudian 
dari awal) 
1  Mengamati
headymatic@yahoo.com 
1  Mengamati 
 Peserta didik mengamati jumlah amuba dari awal 
sampai 30 menit kemudian, yaitu 1, 2, 4, dan 8 amuba 
1 2 4 8 
Awal 10’ 20’ 30’ 
 Fakta matematika yang muncul adalah terbentuknya 
pola bilangan 1, 2, 4, 8
 Peserta didik mengamati OBJEK MATEMATIKA 
 Peserta didik memprediksi (menghitung) banyaknya 
amuba pada 10 menit berikutnya 
headymatic@yahoo.com 
1  Mengamati 
10’ kemudian 
(40’ kemudian dari awal)
headymatic@yahoo.com 
2  Menanya 
Peserta didik mengajukan pertanyaan atau hipotesis 
Berapa jumlah amuba setelah 1 jam kemudian?
headymatic@yahoo.com 
3  Menalar 
Proses matematisasi RME 
U1 U2 U3 U4 U5 
푼ퟓ 
푼ퟒ 
= ퟐ 
푼ퟒ 
푼ퟑ 
= ퟐ 
푼ퟑ 
푼ퟐ 
= ퟐ 
푼ퟐ 
푼ퟏ 
= ퟐ 
r: rasio
headymatic@yahoo.com 
3  Menalar 
Proses membaca pola 
U1 = 1 
U2 = 1 × 2 = 2 
U3 = 2 × 2 = 4 
U4 = 4 × 2 = 8 
U5 = 8 × 2 = 16
headymatic@yahoo.com 
4  Mencoba 
Proses meniru pola kemudian mencoba untuk 
suku berikutnya 
U6 = 16 × 2 = 32 
U7 = 32 × 2 = 64 
U8 = 64 × 2 = 128 
U9 = 128 × 2 = 256 
U10 = 256 × 2 = 512 
U11 = 512 × 2 = 1024 
Kelemahannya, 
ketika ditanya U2014, 
maka kita harus 
mengetahui terlebih 
dahulu U2013.
headymatic@yahoo.com 
5  Mengkomunikasi 
Proses generalisasi pola 
Waktu Suku Banyak r Penurunan rumus Kesimpulan 
T0 U1 1 2 a = ar0 Rumus suku 
ke-n barisan 
geometri U1, 
U2, U3, U4,..., 
Un,.... dengan 
U1 = a dan 
rasio r adalah: 
Un = arn – 1 
T1 U2 2 2 a.r = ar1 
T2 U3 4 2 a.r.r = ar2 
T3 U4 8 2 a.r.r.r = ar3 
T4 U5 16 2 a.r.r.r.r = ar4 
… … … 
Tn – 1 Un 2 a.r.r.r...r = arn – 1
headymatic@yahoo.com 
3  Menalar kembali 
Proses melihat pola kemudian generalisasi 
U1 = 1 = 20 = 21 – 1 
U2 = 2 = 21 = 22 – 1 
U3 = 4 = 22 = 23 – 1 
U4 = 8 = 23 = 24 – 1 
U5 = 16 = 24 = 25 – 1 
… 
Un = 2n – 1 
5  Mengkomunikasi
headymatic@yahoo.com
headymatic@yahoo.com 
PBL
Definisi Konseptual 
PBL: sebuah pendekatan pembelajaran yang 
menyajikan masalah kontekstual sehingga 
merangsang peserta didik untuk belajar. 
Dalam kelas yang menerapkan PBL, peserta 
didik bekerja dalam tim untuk memecahkan 
masalah dunia nyata (real world) 
59 
headymatic@yahoo.com
Kelebihan 
1) Dengan PBL akan terjadi pembelajaran bermakna. 
 Peserta didik yang belajar memecahkan suatu 
masalah maka mereka akan menerapkan 
pengetahuan yang dimilikinya atau berusaha 
mengetahui pengetahuan yang diperlukan 
 Belajar dapat semakin bermakna dan dapat 
diperluas ketika peserta didik berhadapan 
dengan situasi di mana konsep diterapkan 
60 
headymatic@yahoo.com
Kelebihan 
2) Dalam situasi PBL, peserta didik 
mengintegrasikan pengetahuan dan 
keterampilan secara simultan dan 
mengaplikasikannya dalam konteks yang 
relevan 
3) PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir 
kritis, menumbuhkan inisiatif peserta didik 
dalam bekerja, motivasi internal untuk belajar, 
dan dapat mengembangkan hubungan 
interpersonal dalam bekerja kelompok. 
61 
headymatic@yahoo.com
Langkah Operasional 
1. Konsep Dasar (Basic Concept) 
Fasilitator memberikan konsep dasar, petunjuk, 
referensi, atau link dan skill yang diperlukan 
dalam pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar 
peserta didik lebih cepat masuk dalam atmosfer 
pembelajaran dan mendapatkan ‘peta’ yang 
akurat tentang arah dan tujuan pembelajaran 
62 
headymatic@yahoo.com
Langkah Operasional 
2. Pendefinisian Masalah (Defining the 
Problem) 
Fasilitator menyampaikan skenario atau 
permasalahan dan peserta didik melakukan 
berbagai kegiatan brainstorming dan semua 
anggota kelompok mengungkapkan pendapat, 
ide, dan tanggapan terhadap skenario secara 
bebas, sehingga dimungkinkan muncul berbagai 
macam alternatif pendapat 
63 
headymatic@yahoo.com
3. Pembelajaran Mandiri (Self Learning) 
PD mencari berbagai sumber yang dapat memperjelas 
isu yang sedang diinvestigasi (artikel tertulis yang 
tersimpan di perpustakaan, web, atau bahkan pakar 
dalam bidang yang relevan) 
Tahap investigasi bertujuan: (1) agar PD mencari 
informasi dan mengembangkan pemahaman yang 
relevan dengan permasalahan yang telah didiskusikan di 
kelas, dan (2) informasi dikumpulkan dengan satu tujuan 
yaitu dipresentasikan di kelas dan informasi tersebut 
haruslah relevan dan dapat dipahami. 
64 
headymatic@yahoo.com 
Langkah Operasional
4. Pertukaran Pengetahuan (Exchange knowledge) 
Setelah mendapatkan sumber untuk keperluan 
pendalaman materi dalam langkah pembelajaran 
mandiri, selanjutnya pada pertemuan berikutnya PD 
berdiskusi dalam kelompoknya untuk mengklarifikasi 
capaiannya dan merumuskan solusi dari 
permasalahan kelompok. Pertukaran pengetahuan 
ini dapat dilakukan dengan cara PDberkumpul 
sesuai kelompok dan fasilitatornya. 
65 
headymatic@yahoo.com 
Langkah Operasional
5. Penilaian (Assessment) 
Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga 
aspek pengetahuan (knowledge), kecakapan 
(skill), dan sikap (attitude). Penilaian terhadap 
penguasaan pengetahuan yang mencakup 
seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan 
dengan UAS, UTS, kuis, PR, dokumen, dan 
laporan. 
Penilaian terhadap kecakapan dapat diukur dari 
penguasaan alat bantu pembelajaran, baik 
software, hardware, maupun kemampuan 
perancangan dan pengujian. 
66 
headymatic@yahoo.com 
Langkah Operasional
Contoh Penerapan 
 Sebelum memulai proses belajar-mengajar di dalam 
kelas, peserta didik terlebih dahulu diminta untuk 
mengobservasi suatu fenomena terlebih dahulu. 
Kemudian PD diminta mencatat masalah-masalah yang 
muncul. 
 Setelah itu tugas guru adalah meransang PD untuk 
berpikir kritis dalam memecahkan masalah yang ada. 
Tugas guru adalah mengarahkan PD untuk bertanya, 
membuktikan asumsi, dan mendengarkan pendapat 
yang berbeda dari mereka. 
67 
headymatic@yahoo.com
Contoh Penerapan 
 Memanfaatkan lingkungan PD untuk memperoleh 
pengalaman belajar. Guru memberikan penugasan yang 
dapat dilakukan di berbagai konteks lingkungan peserta 
didik, antara lain di sekolah, keluarga dan masyarakat. 
 Penugasan yang diberikan oleh guru memberikan 
kesempatan bagi PD untuk belajar diluar kelas. PD 
diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung 
tentang apa yang sedang dipelajari. Pengalaman belajar 
merupakan aktivitas belajar yang harus dilakukan PD 
dalam rangka mencapai penguasaan SK, KD dan materi 
pembelajaran. 
68 
headymatic@yahoo.com
Tahapan PBL 
69 
headymatic@yahoo.com 
FASE-FASE PERILAKU GURU 
I. Orientasi PD kepada 
masalah 
 Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik 
yang dibutuhkan 
 Memotivasi PD untuk terlibat aktif dalam pemecahan 
masalah yang dipilih 
II. Mengorganisasikan 
PD 
Membantu PD mendefinisikan dan mengorganisasikan 
tugas belajar yang berhubungan dengan masalah 
III. Membimbing 
penyelidikan individu 
dan kelompok 
Mendorong PD untuk mengumpulkan informasi yang 
sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan 
penjelasan dan pemecahan masalah 
IV. Mengembangkan dan 
menyajikan hasil 
karya 
Membantu PD dalam merencanakan dan menyiapkan 
karya yang sesuai seperti laporan, model dan berbagi 
tugas dengan teman 
V. Menganalisa dan 
mengevaluasi proses 
pemecahan masalah 
Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah 
dipelajari /meminta kelompok presentasi hasil kerja
Penilaian aspek pengetahuan (knowledge), kecakapan (skill), 
dan sikap (attitude) dengan bobot disesuaikan 
 Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan yang 
mencakup seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan 
dengan UAS, UTS, kuis, PR, dokumen, dan laporan 
 Penilaian terhadap kecakapan dapat diukur dari 
penguasaan alat bantu pembelajaran, baik software, 
hardware, maupun kemampuan perancangan dan 
pengujian 
 Penilaian terhadap sikap dititikberatkan pada penguasaan 
soft skill, yaitu keaktifan dan partisipasi dalam diskusi, 
kemampuan bekerjasama dalam tim, dan kehadiran dalam 
pembelajaran 
70 
headymatic@yahoo.com 
Sistem Penilaian PBL
Penilaian pembelajaran dengan PBL dilakukan dengan 
authentic assessment: portfolio, self-assessment, dan 
peer-assessment. 
• Self-assessment: dilakukan oleh pebelajar itu sendiri 
terhadap usaha-usahanya dan hasil pekerjaannya 
dengan merujuk pada tujuan yang ingin dicapai 
(standard) oleh pebelajar itu sendiri dalam belajar. 
• Peer-assessment: di mana pebelajar berdiskusi untuk 
memberikan penilaian terhadap upaya dan hasil 
penyelesaian tugas-tugas yang telah dilakukannya 
sendiri maupun oleh teman dalam kelompoknya 
71 
headymatic@yahoo.com 
Sistem Penilaian PBL
headymatic@yahoo.com 
PBL dengan Saintifik 
Permasalahan yang akan melibatkan konsep 
keliling lingkaran 
Sebuah perusahaan ban 
mengeluarkan aturan bahwa setiap 
pemakaian ban yang diproduksinya 
harus diganti setelah ban tersebut 
melakukan lima juta putaran. 
Bagaimana seorang pengendara 
mengetahui bahwa ban tersebut 
sudah waktunya untuk diganti?
headymatic@yahoo.com 
1  Mengamati 
 Siswa mengamati objek nyata (ban 
mobil), kemudian mengaitkan dengan 
konsep matematika yang pernah 
dipelajari 
 Siswa mengamati objek matematika 
yang nampak pada ban, seperti 
bentuk melingkar (lingkaran atau 
tabung) 
 Siswa mengamati (nyata, gambar 
atau video) bagian mobil, bahwa ada 
speedometer. Termasuk informasi dari 
buku
headymatic@yahoo.com 
2  Menanya 
a. Dapatkah konsep lingkaran dilibatkan 
dalam permasalahan ban? 
b. Unsur apa saja yang ada pada 
lingkaran? 
c. Dapatkah permasalahan ini 
diselesaikan tanpa menggunakan 
konsep lingkaran? 
d. Adakah alat yang bisa dipasang untuk 
mengetahui banyaknya putaran ban 
mobil? 
e. Apa maksud dari perubahan angka 
pada speedometer? Dapat bertanya ke 
bengkel.
 Siswa mendapatkan informasi bahwa 
perubahan angka pada spedometer 
disebabkan oleh gerak putaran ban 
 Angka pada spedometer dalam km 
 Putaran ban dalam m 
 1 m = 1/1000 km 
 Jadi 1 putaran ban = … km 
 Besarnya km ada di spedometer 
 Sehingga bisa mengetahui kapan ban 
harus diganti 
headymatic@yahoo.com 
3  Menalar
headymatic@yahoo.com 
3  Menalar 
Misalkan 1 putaran ban = 2 m 
5000000 putaran = 10000000 m 
= 10000 km 
Lihat spedometer, kalau sudah mencapai 
10000 km, maka ban harus segera 
diganti. 
Betapa repotnya kalau kita harus 
mengukur semua keliling (1 putaran) ban, 
maka diperlukan cara yang lebih praktis.
headymatic@yahoo.com 
4  Mencoba 
a. Kita dapat mengukur 1 putaran ban 
dengan menggunakan tali 
(mengelilingi ban mobil), kemudian 
mengukur panjang tali tersebut. 
b. Dapat pula kita mendorong mobil 
sampai ban bergerak 1 putaran, 
kemudian mengukur jarak tempuhnya. 
c. Dapat pula menggelindingkan ban lain 
yang sejenis, kemudian menghitung 1 
gelindingan sebagai 1 putaran. 
Misalkan 1 putaran ban = 2 m 
5000000 putaran = 10000000 m 
= 10000 km 
Lihat spedometer, kalau sudah mencapai
headymatic@yahoo.com 
4  Mencoba 
Misalkan dari hasil Mencoba poin a, b, 
atau c di atas, diperoleh bahwa 1 putaran 
ban = 2,4 m 
5000000 putaran = 12000000 m 
= 12000 km 
Lihat spedometer, kalau sudah mencapai 
12000 km, maka ban harus segera 
diganti.
headymatic@yahoo.com 
5  Mengkomunikasi 
 Melakukan proses mengetahui panjang 
(jarak) satu putaran ban mobil dengan cara a, 
b, atau c. 
 Mendemonstrasikan proses mengukur dan 
perhitungan di dihadapan siswa lain secara 
lisan dan tertulis. 
 Menyediakan variasi jenis ban (mobil, motor, 
sepeda) sebagai bahan percobaan siswa 
dalam mencari data/informasi. 
 Muncul istilah putaran dan gelindingan yang 
sepedan dengan keliling ban, sehingga 
diarahkan kepada konsep keliling lingkaran.
headymatic@yahoo.com 
5  Mengkomunikasi 
 Mengukur diameter ban, d = 63 cm 
 Menghitung keliling ban 
K = d = 22/7 x 63 cm = 198 cm 
5000000 K = 990000000 cm 
= 9900000 m 
= 9900 km 
 Jadi ban sudah harus diganti apabila 
spedometer menunjukkan angka 9900 km.
headymatic@yahoo.com
d1 
d2 
½ 
d1 
d2 
푑1 .푑2 
L= Persegipanjang 
2 
headymatic@yahoo.com 
Discovery
d1 
d2 
½ 
d1 
headymatic@yahoo.com 
d2 Persegipanjang 
L= 
푑1 .푑2 
2 
Discovery
b 
a 
t 
headymatic@yahoo.com 
a + b 
a b 
½ t 
Persegipanjang 
L = 
푎+푏 푡 
2 
Discovery
Discovery 
b 
a 
t 
L1= 
푏푡 
2 
L2= 
푎푡 
2 
+ 
L1 + L2= 
푏푡 
2 
+ 
푎푡 
2 
푎+푏 푡 
2 
= L 
headymatic@yahoo.com
2r 
ퟓ 
ퟏퟔ 
K 
L = 
퐿 = 푟2 
headymatic@yahoo.com 
푎 + 푏  푡 
2 
L = 
( 
5 
16 
K + 
3 
16 
K)  2푟 
2 
L = 
( 
5 
16 
2푟+ 
3 
16 
2푟)  2푟 
2 
Discovery
4r 
¼ K 
퐿 = 
1 
2 
( 
1 
4 
퐾 4푟) 
= 
1 
2 
( 
1 
4 
2푟 . 4푟) 
퐿 = 푟2 
headymatic@yahoo.com 
Discovery
Inqury 
Sebuah 
kerucut 
dengan jari-jari 
7 cm dan 
tinggi 10 cm 
7 cm 
10 cm 
headymatic@yahoo.com 
 Apabila ada kerucut lain yang tingginya 2014 kali 
tinggi kerucut ini, maka tentukan volumenya. 
 Apabila ada kerucul lain yang jari-jarinya 2014 kali 
jari-jari kerucut ini, maka tentukan volumenya.
headymatic@yahoo.com 
Inqury 
Tiga kerucut dengan jari-jari alas sama, tetapi tinggi 
berbeda (t, 2t, 3t) 
Apakah ada hubungan antara volume kerucut tersebut?
headymatic@yahoo.com 
Inqury 
Tiga kerucut dengan tinggi sama, tetapi jari-jari alas 
berbeda (r, 2r, 3r) 
Apakah ada hubungan antara volume kerucut tersebut?
headymatic@yahoo.com 
Inqury 
Tiga kerucut dengan tinggi berbeda (t, 2t, 3t) dan jari-jari 
alas berbeda (r, 2r, 3r) 
Apakah ada hubungan antara volume kerucut tersebut?
 Siswa diminta mencari apakah ada hubungan atau suatu ketentuan 
mengenai perubahan volumenya 
 Siswa disuruh mengamati dan memahami permasalahan diatas dan 
didorong untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan 
 Guru dapat mengarahkan pengamatan siswa melalui pertanyaan-pertanyaan, 
siswa diharapkan memberikan jawaban (dapat berupa 
dugaan) 
 Selanjutnya guru mengarahkan jawaban / dugaan itu pada penemuan 
konsep yang dipelajari 
 Berdasarkan hasil pengamatan siswa guru meminta untuk menyususn 
suatu generalisasi mengenai perubahan volume kerucut jika jari-jarinya 
tetap sedangkan tingginya berubah menjadi kesimpulan, 
ataupun sebaliknya 
headymatic@yahoo.com 
Langkah Inqury
headymatic@yahoo.com
Jaring-jaring Tabung 
headymatic@yahoo.com
Jaring-jaring Limas 
headymatic@yahoo.com
Masalah OE 
headymatic@yahoo.com 
Gunakan empat buah angka 4 
dengan beberapa tanda +, –, ×, ÷, dan ( ) 
untuk menyatakan bilangan 0 sampai 9
Definisi 
headymatic@yahoo.com 
 Open-ended: salah satu pendekatan pembelajaran yang 
menyajikan satu masalah dengan lebih dari satu 
penyelesaian ataupun cara penyelesaian (Shimada, 1997) 
 Dasar keterbukaan masalah: (1) prosesnya terbuka, 
maksudnya masalah itu memiliki banyak cara 
penyelesaian yang benar, (2) hasil akhirnya terbuka, 
maksudnya masalah itu memiliki banyak jawaban yang 
benar, dan (3) cara pengembangan lanjutannya terbuka, 
maksudnya ketika siswa telah menyelesaikan masalahnya, 
mereka dapat mengembangkan masalah baru yaitu 
dengan cara merubah kondisi masalah sebelumnya.
Tujuan 
headymatic@yahoo.com 
Guru memilih menggunakan Open-Ended, pada saat ia 
menginginkan siswanya: 
 aktif berpartisipasi dalam pembelajaran di kelas 
 merasa puas karena mampu menuangkan ide-idenya 
sendiri dalam pembelajaran di kelas 
 memiliki pengalaman belajar matematik yang 
menyenangkan 
 mencapai tingkat berpikir yang lebih tinggi
Kelebihan 
headymatic@yahoo.com 
 Membuat siswa lebih aktif berpartisipasi dalam 
pembelajaran dan lebih sering memberikan ide-idenya 
 Memberi kesempatan yang lebih pada siswa untuk 
menggunakan secara komprehensif pengetahuan dan 
kecakapan matematika mereka 
 Memampukan setiap siswa, bahkan yang memiliki 
pencapaian terendah sekalipun, untuk memberikan respon 
terhadap masalah dalam beberapa cara yang signifikan 
 Memotivasi siswa untuk membuktikan secara intrinsik 
 Memperkaya pengalaman siswa dalam menemukan dan 
mendapat persetujuan dari rekannya sesama siswa, 
merupakan suatu hal yang menyenangkan bagi mereka.
Keterbatasan 
headymatic@yahoo.com 
 Adalah tidak mudah mempersiapkan masalah matematika 
yang bermakna 
 Adalah tidak mudah bagi guru menghadapkan masalah 
dengan berhasil. Kadang siswa merasa sulit mengerti 
caranya memberi respon dan menjawab yang signifikan 
secara matematik 
 Siswa-siswa yang memiliki kesanggupan lebih tinggi 
dapat ragu-ragu atas jawabannya 
 Siswa dapat saja tidak puas dalam pembelajaran karena 
kesulitan mereka menyimpulkan cara atau solusi yang 
benar terhadap permasalahan
Guru Melakukan 
A. Dalam proses persiapan 
headymatic@yahoo.com 
1) Rencanakan tujuan pembelajaran 
2) Persiapkan masalah** yang sesuai dengan tujuan dan 
dikonstruksi sesuai untuk pendekatan OE dengan 
menanyakan. Beberapa pertanyaan berikut : 
a) Apakah masalah berbobot dan bernilai secara 
matematik? 
b) Apakah tingkat kesulitan masalah cocok untuk para 
siswa? 
c) Apakah masalah melibatkan beberapa “feature” 
matematik yang dapat dikembangkan lebih jauh? 
d) Apakah masalah itu menarik bagi siwa ?
Guru Melakukan 
A. Dalam proses persiapan 
3. Prediksikan beberapa cara penyelesaian atau solusi 
yang mungkin diberikan oleh siswa 
4. Rencanakan suatu metode untuk mengajukan 
masalah dengan memperhatikan waktu 
5. Rencanakan kriteria evaluasi yang mencakup Fluency, 
Flexibility, dan Originality 
headymatic@yahoo.com
Guru Melakukan 
B. Dalam pembelajaran di kelas. 
1. Ajukan masalah** sesuai dengan metode yang sudah 
direncanakan dengan memperhatikan waktu 
pembelajaran. Perhatikan hal berikut: 
a) Dorong siswa untuk focus pada masalah yang 
diberikan 
b) Tambahkan beberapa data untuk keperluan 
generalisasi dengan cara mengajukan beberapa 
masalah yang bervariasi 
c) Berikan contoh yang tidak membatasi pola berpikir 
siswa 
d) Berikan masalah yang konkrit 
headymatic@yahoo.com
Guru Melakukan 
B. Dalam pembelajaran di kelas 
2. Organisasi kelas 
headymatic@yahoo.com 
a) Karena pendekatan OE lebih menekankan pada 
pemikiran siswa secara individu, guru harus berhati-hati 
agar tidak memberi orientasi khusus pada siswa 
secara keseluruhan berdasarkan pendapat-pendapat 
siswa yang khas 
b) Tipe pembelajaran dapat merupakan kombinasi dari 
kerja perorangan dan diskusi kelas 
3. Buat catatan dari seluruh respon siswa, pendekatan, 
atau solusi terhadap masalah yang diberikan dari setiap 
individu atau kelompok siswa untuk dipelajari (lihat LAS)
Guru Melakukan 
B. Dalam pembelajaran di kelas 
headymatic@yahoo.com 
4. Buat kesimpulan tentang apa yang sudah dipelajari 
siswa. Guru atau siswa perlu mencatat di papan tulis 
apa yang mereka lakukan dikelas secara individu atau 
kelompok agar dapat dilihat oleh seluruh siswa. Jika 
siswa memberikan terlalu banyak pendapat, guru perlu 
barkonsentrasi pada satu sudut pandang agar dapat 
menuntun pada satu kesimpulan. Kesimpulan ini perlu 
untuk pembelajaran selanjutnya. 
5. Lakukan evaluasi kelas sesuai dengan yang sudah 
dipersiapkan (fluency, flexibility and originality)
Jenis Soal 
** Tiga jenis soal dalam pendekatan open-ended 
1. Finding Relations. Siswa diminta untuk menemukan 
beberapa aturan matematika 
2. Classifying. Siswa diminta untuk mengklasifikasikan 
sesuai dengan perbedaan karakteristik, yang mana 
mengharuskan mereka untuk memformulasikan 
beberapa konsep matematika 
3. Measuring. Siswa diminta untuk mengukur kepastian 
suatu fenomena 
headymatic@yahoo.com
persegi semula yang 
belum diketahui ukurannya 
dipotong 
sebarang 
persegipanjang yang 
kelilingnya 40 cm 
1  Mengamati 
headymatic@yahoo.com
2  Menanya 
K = 40 cm 
headymatic@yahoo.com 
 Cara memotong ubin vertikal atau horisontal? 
 Bagaimana cara menentukan ukuran ubin semula dan 
potongannya? 
 Mungkinkah hasil potongannya berbentuk persegi? 
 Berapa luas ubin semula? 
 Berapa luas ubin hasil potongannya? 
 Berapa banyak kemungkinan ukuran ubin semula?
3  Menalar 
 K = 2(p + l) = 40 cm 
p + l = 20 cm 
K = 40 cm 
headymatic@yahoo.com 
 Ukuran ubin merupakan bilangan bulat 
 Tidak jadi masalah jika dipotong secara vertikal atau 
horisontal 
 Tidak mungkin potongan ubin berukuran 10 cm 
 Paling kecil ukuran ubin semula adalah 11 cm 
 Paling besar ukuran ubin semula adalah 19 cm
4  Mencoba 
K = 40 cm 
headymatic@yahoo.com 
 K = 2(p + l) = 40 cm  p + l = 20 cm 
 p = 10 cm dan l = 10 cm  potongan berbentuk persegi 
(tidak mungkin), jadi p  l 
 p = 19 cm, l = 1 cm  luas ubin semula tidak mungkin 1 
cm x 1 cm = 1 cm2, tetapi haruslah 19 cm x 19 cm = 361 
cm2 
 p = 11 cm, l = 9 cm  L = 11 cm x 11 cm = 121 cm2
5  Mengkomunikasi 
headymatic@yahoo.com 
No p l Luas ubin semula 
1. 10 10 Tidak mungkin, karena membentuk persegi, sementara 
persegipanjang yang dimaksud merupakan hasil potongan 
dari ubin yang awalnya berbentuk persegi 
2. 11 9 Ubin berukuran 11 cm, sehingga luasnya = 121 cm2 
3. 12 8 Ubin berukuran 12 cm, sehingga luasnya = 144 cm2 
4. 13 7 Ubin berukuran 13 cm, sehingga luasnya = 169 cm2 
5. 14 6 Ubin berukuran 14 cm, sehingga luasnya = 196 cm2 
6. 15 5 Ubin berukuran 15 cm, sehingga luasnya = 225 cm2 
7. 16 4 Ubin berukuran 16 cm, sehingga luasnya = 256 cm2 
8. 17 3 Ubin berukuran 17 cm, sehingga luasnya = 289 cm2 
9. 18 2 Ubin berukuran 18 cm, sehingga luasnya = 324 cm2 
10. 19 1 Ubin berukuran 19 cm, sehingga luasnya = 361 cm2
headymatic@yahoo.com 
OE Lainnya 
7 cm 
9 cm 
Tentukan luas trapesium
OE Lainnya 
Dengan uang Rp 50.000,- tentukan variasi barang 
yang dapat dibeli
headymatic@yahoo.com
headymatic@yahoo.com 
1  Mengamati 
Siswa mengamati objek nyata 
Rp 65.000,- Rp 52.500,- 
Siswa mengamati objek matematika 
2x + 2y = 65000 
x + 3y = 52500
headymatic@yahoo.com 
2  Menanya 
 Berapa harga masing-masing baju dan topi? 
 Buatlah model matematika dari gambar di atas 
 Selesaikan model matematika dengan eliminasi dan 
substitusi 
 Selesaikan model matematika dengan grafik 
 Selesaikan model matematika dengan pola 
 Selesaikan model matematika secara realistik
headymatic@yahoo.com 
3  Menalar 
2x + 2y = 65000 
1x + 3y = 52500 
0x + 4y = 40000 
y = 10000 
x = 22500 
4x + 0y = 90000 
3x + y = 77500 
2x + 2y = 65000 
1x + 3y = 52500 
Menggunakan pola
headymatic@yahoo.com 
4  Mencoba 
Cara realistik 
Rp 10.000,- Rp 20.000,- 
Rp 22.500,- 
Rp 65.000,- Rp 52.500,- 
Rp 32.500,- Rp 32.500,-
headymatic@yahoo.com 
5  Mengkomunikasi 
2x + 2y = 65000 
x + 3y = 52500 
2x + 2y = 65000 
2x + 6y = 105000 
4y = 40000 
y = 10000 
Eliminasi 
x + 30000 = 52500 
x = 22500
headymatic@yahoo.com 
5  Mengkomunikasi 
2x + 2y = 65000 
x + 3y = 52500 
Cara grafik
headymatic@yahoo.com
1  Mengamati 
headymatic@yahoo.com 
Perhatikan gambar kanguru yang sedang membilang sambil 
meloncat pada ubin bernomor 
Ubin yang dipijak kanguru bernomor 1, 6, 11, 16 
Ajukan pertanyaan berdasarkan ilustrasi pada gambar
2  Menanya 
headymatic@yahoo.com 
1. Berapa nomor (ubin) yang diloncati kanguru? 
2. Bilangan berapa yang dipijak oleh kanguru pada loncatan 
yang ke-100? 
3. Pada loncatan ke berapa kanguru melampaui bilangan 
2014? 
4. Adakah pola loncatan ganjil atau genap? 
5. Jika meloncat maju 5 ubin kanguru mundur 2 ubin, maka 
tentukan nomor ubin yang dipijak pada loncatan maju ke 
10?
3  Menalar 
 Hasil mengamati, kanguru memijak ubin 1, 6, 11, 16 
 Pasti setelah itu 21, 26, 31, 36, 41, …yang merupakan 
penambahan (loncatan) 5 ubin 
 Ada pola, loncatan ganjil memijak ubin dengan satuan 6 
dan genap dengan satuan 1 
 Pada loncatan ke-100 pasti memijak ubin bernomor ….1 
 Ubin bernomor 2014 akan dilampaui pada loncatan dari 
2011 ke 2016, jadi loncatan ganjil 
 Kanguru meloncat maju 5 ubin dan mundur 2 ubin, sama 
saja dengan maju 3 ubin. 
headymatic@yahoo.com
3  Menalar 
 Perhatikan ubin-ubin bernomor 6, 11, 16, 21, 26, … 
Semuanya merupakan bilangan tepat setelah kelipatan 5, 
yaitu: 
Loncatan 1  6 = 5 + 1 = 1 x 5 + 1 
2  11 = 10 + 1 = 2 x 5 + 1 
3  16 = 15 + 1 = 3 x 5 + 1 
… 
100  100 x 5 + 1 = 501 
… 
n  5n + 1 
headymatic@yahoo.com
4  Mencoba 
Loncatan L1 = 6 
L2 = 11 = 6 + 5 = L1 + 5 
L3 = 21 = 11 + 5 = L2 + 5 
L4 = 26 = 21 + 5 = L3 + 5 
L5 = 31 = 26 + 5 = L4 + 5 
… 
Ln = Ln – 1 + 5 
Yang merupakan proses rekursif 
headymatic@yahoo.com
4  Mencoba 
Loncatan L1 = 4 
L2 = 7 = 4 + 3 = L1 + 3 
L3 = 10 = 7 + 3 = L2 + 3 
L4 = 13 = 10 + 3 = L3 + 3 
L5 = 16 = 13 + 3 = L4 + 3 
… 
Ln = Ln – 1 + 3 
headymatic@yahoo.com 
Di sini proses 
menalar muncul 
lagi, sehingga 
mencoba dan 
menalar dapat 
saling beriringan/ 
bergantian
headymatic@yahoo.com 
5  Mengkomunikasi 
Proses generalisasi pola 
Loncatan Penurunan rumus Kesimpulan 
L1 6 = 5 + 1 = 1 x 5 + 1 Rumus suku ke-n 
barisan aritmetika U1, 
U2, U3, U4,..., Un,.... 
dengan 
U1 = a dan beda b 
adalah: 
Un = bn + (a – b) 
Un = a + b(n – 1) 
L2 11 = 10 + 1 = 2 x 5 + 1 
L3 16 = 10 + 1 = 3 x 5 + 1 
L4 21 = 20 + 1 = 4 x 5 + 1 
L5 26 = 25 + 1 = 5 x 5 + 1 
… … 
Ln 5n + 1 = 5n + (6 – 5)
PP Aritmatika Sosial 
headymatic@yahoo.com 
Ajukan pertanyaan yang sesuai dengan gambar
PjBL dengan OE 
headymatic@yahoo.com 
Membuat kotak tanpa tutup dari selembar karton
RME dengan OE 
headymatic@yahoo.com 
Sabtu 4 Juni 2011, ketika penulis bersama 
mahasiswa tingkat 3 S1-PGSD FKIP 
UHAMKA, muncul sebuah persoalan 
“Anggota KMK yang disurvey, diperoleh 
data sebanyak 12 orang yang 
menggunakan HP dengan kartu telkomsel 
dan sebanyak 21 orang yang 
menggunakan kartu indosat. Tentukan 
banyaknya anggota KMK yang disurvey?”
RME dengan OE 
headymatic@yahoo.com 
Berikan penjelasan, dalam hal apa bangun-bangun segitiga 
dan segiempat pada geoboard di bawah ini memiliki 
kesamaan?
Simpulan 
headymatic@yahoo.com 
 5M dalam pendekatan saintifik dapat berurutan, 
beriringan, dan bersamaan 
 PBL, PjBL, DL, Inquiry, RME, OE, PP dapat 
berkolaborasi dengan pendekatan saintifik 
 Pendekatan saintifik akan lebih kuat dengan 
bantuan media benda konkrit, alat peraga dan TIK 
 Bisa jadi akan mengalami kesulitan untuk 
melakukan proses saintifik terhadap materi tertentu
Saran 
headymatic@yahoo.com 
 Dalam menerapkan pendekatan saintifik harus 
dimulai dari yang sederhana 
 Terapkan model pembelajaran Kurikulum 2013 
pada mata pelajaran matematika di kelas melalui 
PTK, Lesson Studi, dan Supervisi kepsek 
 Guru bias menerapkan pendekatan saintifik dkk 
merupakan sebuah kedigdayaan dan kebanggaan
L/O/G/O 
Terima Kasih 
headymatic@yahoo.com 
081381353591 
Pendidikan Matematika 
FKIP UHAMKA

More Related Content

What's hot

Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Arvina Frida Karela
 
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret AritmatikaMateri Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret AritmatikaIndah Oktriani
 
Modul Ajar Kelas 8 SMP Matematika Fase D
Modul Ajar Kelas 8 SMP Matematika Fase DModul Ajar Kelas 8 SMP Matematika Fase D
Modul Ajar Kelas 8 SMP Matematika Fase D
Modul Guruku
 
Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika
Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematikaPendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika
Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika
Irianto Aras
 
Rpp matematika SMA (lingkaran)
Rpp matematika SMA (lingkaran)Rpp matematika SMA (lingkaran)
Rpp matematika SMA (lingkaran)Heriyanto Asep
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Arvina Frida Karela
 
Bab v 2. perbandingan dua besaran dengan satuan yang berbeda
Bab v   2. perbandingan dua besaran dengan satuan yang berbedaBab v   2. perbandingan dua besaran dengan satuan yang berbeda
Bab v 2. perbandingan dua besaran dengan satuan yang berbeda
Muhammad Alfiansyah Alfi
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Acika Karunila
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
Nia Matus
 
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabar
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabarRpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabar
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabar
AZLAN ANDARU
 
Bidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah Fitri
Bidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah FitriBidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah Fitri
Bidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah Fitri
RahmahFitri4
 
RPP - Pemodelan SPLDV
RPP - Pemodelan SPLDVRPP - Pemodelan SPLDV
RPP - Pemodelan SPLDV
matematikauntirta
 
trigonometri Powerpoint
trigonometri Powerpointtrigonometri Powerpoint
trigonometri Powerpoint
Rizky Astri Wulandari
 
Perbandingan trigonometri
Perbandingan trigonometriPerbandingan trigonometri
Perbandingan trigonometri
Ratna Dewi
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
Nia Matus
 
Lks lingkaran
Lks lingkaranLks lingkaran
Lks lingkaran
Ayu Nitasari
 
(2) Lingkaran2-Segiempat Tali Busur 1.pptx
(2) Lingkaran2-Segiempat Tali Busur 1.pptx(2) Lingkaran2-Segiempat Tali Busur 1.pptx
(2) Lingkaran2-Segiempat Tali Busur 1.pptx
GibbonTamba1
 
Barisan yang konvergen dan barisan yang divergen delima
Barisan yang konvergen dan barisan yang divergen delimaBarisan yang konvergen dan barisan yang divergen delima
Barisan yang konvergen dan barisan yang divergen delimaDominggos Keayse D'five
 
MATRIKS (RPP & LKPD)
MATRIKS (RPP & LKPD)MATRIKS (RPP & LKPD)
MATRIKS (RPP & LKPD)
Muhammad Alfiansyah Alfi
 

What's hot (20)

Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret AritmatikaMateri Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
Materi Penunjang sebelum memasuki Barisan dan Deret Aritmatika
 
Modul Ajar Kelas 8 SMP Matematika Fase D
Modul Ajar Kelas 8 SMP Matematika Fase DModul Ajar Kelas 8 SMP Matematika Fase D
Modul Ajar Kelas 8 SMP Matematika Fase D
 
Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika
Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematikaPendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika
Pendekatan open-ended dalam pembelajaran matematika
 
Rpp matematika SMA (lingkaran)
Rpp matematika SMA (lingkaran)Rpp matematika SMA (lingkaran)
Rpp matematika SMA (lingkaran)
 
Teori Group
Teori GroupTeori Group
Teori Group
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.3
 
Bab v 2. perbandingan dua besaran dengan satuan yang berbeda
Bab v   2. perbandingan dua besaran dengan satuan yang berbedaBab v   2. perbandingan dua besaran dengan satuan yang berbeda
Bab v 2. perbandingan dua besaran dengan satuan yang berbeda
 
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
Modul 2   keterbagian bilangan bulatModul 2   keterbagian bilangan bulat
Modul 2 keterbagian bilangan bulat
 
Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)Makalah geseran (translasi)
Makalah geseran (translasi)
 
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabar
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabarRpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabar
Rpp kd 3.3 konsep matriks dan operasi aljabar
 
Bidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah Fitri
Bidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah FitriBidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah Fitri
Bidang datar pada ruang (GAR)_Rahmah Fitri
 
RPP - Pemodelan SPLDV
RPP - Pemodelan SPLDVRPP - Pemodelan SPLDV
RPP - Pemodelan SPLDV
 
trigonometri Powerpoint
trigonometri Powerpointtrigonometri Powerpoint
trigonometri Powerpoint
 
Perbandingan trigonometri
Perbandingan trigonometriPerbandingan trigonometri
Perbandingan trigonometri
 
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
BAB 2 Pencerminan (Refleksi)
 
Lks lingkaran
Lks lingkaranLks lingkaran
Lks lingkaran
 
(2) Lingkaran2-Segiempat Tali Busur 1.pptx
(2) Lingkaran2-Segiempat Tali Busur 1.pptx(2) Lingkaran2-Segiempat Tali Busur 1.pptx
(2) Lingkaran2-Segiempat Tali Busur 1.pptx
 
Barisan yang konvergen dan barisan yang divergen delima
Barisan yang konvergen dan barisan yang divergen delimaBarisan yang konvergen dan barisan yang divergen delima
Barisan yang konvergen dan barisan yang divergen delima
 
MATRIKS (RPP & LKPD)
MATRIKS (RPP & LKPD)MATRIKS (RPP & LKPD)
MATRIKS (RPP & LKPD)
 

Similar to Desain Pembelajaran Matematika dalam Kerangka Pendekatan Saintifik (Wahidin UHAMKA)

Ppt penerapan kurikulum 13 dlm math
Ppt penerapan kurikulum 13 dlm mathPpt penerapan kurikulum 13 dlm math
Ppt penerapan kurikulum 13 dlm math
Taufik Gumilang
 
Latihan ptk anjur, sman4 merlung
Latihan ptk anjur, sman4 merlungLatihan ptk anjur, sman4 merlung
Latihan ptk anjur, sman4 merlung
Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
 
Pmri
PmriPmri
Silabus Marsudi tentang pendidikan matematkka
Silabus Marsudi tentang pendidikan matematkkaSilabus Marsudi tentang pendidikan matematkka
Silabus Marsudi tentang pendidikan matematkka
YantokoAdi
 
Rpp revisi 2017 matematika wajib kelas 11 sma
Rpp revisi 2017 matematika wajib kelas 11 smaRpp revisi 2017 matematika wajib kelas 11 sma
Rpp revisi 2017 matematika wajib kelas 11 sma
Diva Pendidikan
 
12. rpp 1 induksi matematika
12. rpp 1 induksi matematika12. rpp 1 induksi matematika
12. rpp 1 induksi matematika
Dikdik Zulfaqor
 
Pendekatan investigasi matematika
Pendekatan investigasi matematikaPendekatan investigasi matematika
Pendekatan investigasi matematikaAi Setiawati
 
08 mumun syaban
08 mumun syaban08 mumun syaban
08 mumun syaban
Fppi Unila
 
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik
Pembelajaran dengan pendekatan saintifikPembelajaran dengan pendekatan saintifik
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik
almansyahnis .
 
Makalah penelitian jurnal bintang
Makalah penelitian jurnal bintangMakalah penelitian jurnal bintang
Makalah penelitian jurnal bintangLauri Bintang
 
Pendekatan investigasi matematika (rifa muftianti, 0903576)
Pendekatan investigasi matematika (rifa muftianti, 0903576)Pendekatan investigasi matematika (rifa muftianti, 0903576)
Pendekatan investigasi matematika (rifa muftianti, 0903576)Interest_Matematika_2011
 
Pengembangan pembelajaranmatematika unit_1_0
Pengembangan pembelajaranmatematika unit_1_0Pengembangan pembelajaranmatematika unit_1_0
Pengembangan pembelajaranmatematika unit_1_0
wirentakewirentake
 
Kreatif membelajarkan-matematika
Kreatif membelajarkan-matematikaKreatif membelajarkan-matematika
Kreatif membelajarkan-matematikaYadi Pura
 
Wahyu hidayat makalah seminar (kritis & kreatif) - wahyu hidayat
Wahyu hidayat makalah seminar (kritis & kreatif) - wahyu hidayatWahyu hidayat makalah seminar (kritis & kreatif) - wahyu hidayat
Wahyu hidayat makalah seminar (kritis & kreatif) - wahyu hidayat
dinamaulina25
 
RPP - Median Modus
RPP - Median ModusRPP - Median Modus
RPP - Median Modus
matematikauntirta
 
Contoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SD
Contoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SDContoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SD
Contoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SD
Dchuex AJie
 
Matematika realistik indonesia
Matematika realistik indonesiaMatematika realistik indonesia
Matematika realistik indonesia
sinaramdhani
 

Similar to Desain Pembelajaran Matematika dalam Kerangka Pendekatan Saintifik (Wahidin UHAMKA) (20)

Ppt penerapan kurikulum 13 dlm math
Ppt penerapan kurikulum 13 dlm mathPpt penerapan kurikulum 13 dlm math
Ppt penerapan kurikulum 13 dlm math
 
Latihan ptk anjur, sman4 merlung
Latihan ptk anjur, sman4 merlungLatihan ptk anjur, sman4 merlung
Latihan ptk anjur, sman4 merlung
 
Pmri
PmriPmri
Pmri
 
Silabus Marsudi tentang pendidikan matematkka
Silabus Marsudi tentang pendidikan matematkkaSilabus Marsudi tentang pendidikan matematkka
Silabus Marsudi tentang pendidikan matematkka
 
Rpp revisi 2017 matematika wajib kelas 11 sma
Rpp revisi 2017 matematika wajib kelas 11 smaRpp revisi 2017 matematika wajib kelas 11 sma
Rpp revisi 2017 matematika wajib kelas 11 sma
 
12. rpp 1 induksi matematika
12. rpp 1 induksi matematika12. rpp 1 induksi matematika
12. rpp 1 induksi matematika
 
Pendekatan investigasi matematika
Pendekatan investigasi matematikaPendekatan investigasi matematika
Pendekatan investigasi matematika
 
08 mumun syaban
08 mumun syaban08 mumun syaban
08 mumun syaban
 
4 modelnl
4 modelnl4 modelnl
4 modelnl
 
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik
Pembelajaran dengan pendekatan saintifikPembelajaran dengan pendekatan saintifik
Pembelajaran dengan pendekatan saintifik
 
Rani oktavia
Rani oktaviaRani oktavia
Rani oktavia
 
Teori
TeoriTeori
Teori
 
Makalah penelitian jurnal bintang
Makalah penelitian jurnal bintangMakalah penelitian jurnal bintang
Makalah penelitian jurnal bintang
 
Pendekatan investigasi matematika (rifa muftianti, 0903576)
Pendekatan investigasi matematika (rifa muftianti, 0903576)Pendekatan investigasi matematika (rifa muftianti, 0903576)
Pendekatan investigasi matematika (rifa muftianti, 0903576)
 
Pengembangan pembelajaranmatematika unit_1_0
Pengembangan pembelajaranmatematika unit_1_0Pengembangan pembelajaranmatematika unit_1_0
Pengembangan pembelajaranmatematika unit_1_0
 
Kreatif membelajarkan-matematika
Kreatif membelajarkan-matematikaKreatif membelajarkan-matematika
Kreatif membelajarkan-matematika
 
Wahyu hidayat makalah seminar (kritis & kreatif) - wahyu hidayat
Wahyu hidayat makalah seminar (kritis & kreatif) - wahyu hidayatWahyu hidayat makalah seminar (kritis & kreatif) - wahyu hidayat
Wahyu hidayat makalah seminar (kritis & kreatif) - wahyu hidayat
 
RPP - Median Modus
RPP - Median ModusRPP - Median Modus
RPP - Median Modus
 
Contoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SD
Contoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SDContoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SD
Contoh Penelitian Tindakan Kelas Matematika SD
 
Matematika realistik indonesia
Matematika realistik indonesiaMatematika realistik indonesia
Matematika realistik indonesia
 

More from Matematika FKIP UHAMKA Jakarta, Indonesia

Pembagian bilangan bulat
Pembagian bilangan bulatPembagian bilangan bulat
Belanja kreatif
Belanja kreatifBelanja kreatif
Pita kotak perhiasan
Pita kotak perhiasanPita kotak perhiasan
Hati hati generalisasi
Hati hati generalisasiHati hati generalisasi

More from Matematika FKIP UHAMKA Jakarta, Indonesia (9)

Pembagian bilangan bulat
Pembagian bilangan bulatPembagian bilangan bulat
Pembagian bilangan bulat
 
Belanja kreatif
Belanja kreatifBelanja kreatif
Belanja kreatif
 
Belanja kreatif
Belanja kreatifBelanja kreatif
Belanja kreatif
 
Pita kotak perhiasan
Pita kotak perhiasanPita kotak perhiasan
Pita kotak perhiasan
 
Pita kotak perhiasan
Pita kotak perhiasanPita kotak perhiasan
Pita kotak perhiasan
 
Hati hati generalisasi
Hati hati generalisasiHati hati generalisasi
Hati hati generalisasi
 
Wahidin uhamka mathematical fallacies
Wahidin uhamka mathematical fallaciesWahidin uhamka mathematical fallacies
Wahidin uhamka mathematical fallacies
 
Mathematical fallacies
Mathematical fallaciesMathematical fallacies
Mathematical fallacies
 
Analisis kemampuan penalaran mat pgsd
Analisis kemampuan penalaran mat pgsdAnalisis kemampuan penalaran mat pgsd
Analisis kemampuan penalaran mat pgsd
 

Recently uploaded

Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
Rismawati408268
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
ssuser289c2f1
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
ozijaya
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
DEVI390643
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 

Recently uploaded (20)

Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdfMATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
MATERI SOSIALISASI PPDB JABAR- 4PAN052024.pdf
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
SOAL SBDP KELAS 3 SEMESTER GENAP TAHUN PELAJARAN 2023 2024
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaanPermainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
Permainan Wiwi Wowo aksi nyata berkebhinekaan
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 

Desain Pembelajaran Matematika dalam Kerangka Pendekatan Saintifik (Wahidin UHAMKA)

  • 1. PEMBELAJARAN MATEMATIKA K-2013 Pokoknya Pendekatan Saintifik L/O/G/O WAHIDIN Pendidikan Matematika FKIP UHAMKA Sabtu, 11 Oktober 2014
  • 3. Keseimbangan Diri Cerdas fisik Cerdas otak Cerdas hati headymatic@yahoo.com Cerdas finansial
  • 4. Kompetensi Guru Profesional Pedagogik Kepribadian Sosial headymatic@yahoo.com
  • 6. headymatic@yahoo.com Latar Belakang Masalah  Hasil belajar matematika siswa belum memuaskan  Minat siswa terhadap pelajaran matematika rendah  Konsep matematika abstrak sedangkan pikiran siswa konkrit  Aktivitas siswa terdiri atas menonton gurunya menyelesaikan soal di papan tulis, kemudian meminta siswa bekerja sendiri dalam buku teks atau LKS (Turmudi, 2008)  Jika belajar hanya dari melihat 30%, mendengar dan melihat 50%, mengatakan-komunikasi mencapai 70%, dan belajar dengan melakukan dan mengkomunikasikan mencapai 90% (Suherman, 2004)  Kegiatan pembelajaran identik dengan aktivitas siswa, tidak cukup dengan mendengar dan melihat (Silberman, 2011)  Alat peraga dalam pembelajaran matematika untuk menanamkan konsep agar mudah dimengerti oleh siswa (Rohayati, 2010)  Tuntutan Kurikulum 2013
  • 7. Rumusan Masalah headymatic@yahoo.com Bagaimana mem-belajar-kan matematika dengan model/metode yang dipilih dalam kerangka pendekatan saintifik?
  • 8. Teori Pembelajaran Aktif headymatic@yahoo.com  Aktivitas berasal dari kata aktif sebagai lawan dari pasif (cenderung diam). Aktif ini dapat berkaitan dengan berpikir, berbicara, dan berbuat, yang pada saat bersamaan ketiganya dapat terjadi secara beriringan. Pembelajaran aktif memungkinkan siswa untuk aktif bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan (Armani, 2012).  Menurut Hornby, active is in the habit of doing thing, energetic. Pembelajaran aktif berarti pembelajaran yang memerlukan keaktifan semua siswa dan guru secara fisik, mental, emosional, bahkan moral dan spiritual. Guru harus menciptakan suasana sehingga siswa aktif bertanya, membangun gagasan, dan melakukan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman langsung sebagai proses konstruktivistik. Di sini, siswa tentunya memiliki komitmen, tanggung jawab, dan motivasi (Jauhar, 2011).
  • 9. Teori Pembelajaran Aktif headymatic@yahoo.com  Pembelajaran aktif memberikan kesempatan kepada anak didik (individu atau kelompok) untuk dilatih melakukan suatu proses atau percobaan, sehingga dapat melakukan, menemukan fakta, mengumpulkan data, dan memecahkan masalah yang dihadapi secara nyata (Asmani, 2012).  Johnson dan Rising : belajar dapat mengingat sekitar tigaperempatnya dari yang diperbuat” (Ruseffendi, 2006)  Piaget, Bruner dan Dienes: manipulasi benda-benda konkrit merupakan aktivitas penting dalam pembelajaran matematika.  Ernest : belajar matematika adalah pertama dan paling utama adalah aktif, dengan siswa belajar melalui permainan, kegiatan, penyelidikan, proyek, diskusi, eksplorasi, dan penemuan (Turmudi, 2008).  Guru mengerjakan matematika bukan mengajarkan matematika.
  • 10. Bedakan • Pendekatan Pembelajaran: Melihat pembelajaran sebagai proses belajar siswa yang sedang berkembang untuk mencapai perkembangannya • Model Pembelajaran: melihat pembelajaran sebagai suatu disain yang menggambarkan proses rincian dan penciptaan situasi lingkungan yang memungkinkan siswa berinteraksi sehingga terjadi perubahan atau perkembangan pada diri siswa • Metode Pembelajaran: berfokus pada proses belajar-mengajar untuk bahan ajaran dan tujuan pembelajaran tertentu yang lebih terbatas • Teknik: kegiatan khusus yg dilakukan di kelas yang mengacu pada metode tertentu headymatic@yahoo.com
  • 11. Model, Pendekatan, dan Metode Saintifik Project Base Learning Problem Base Learning Discovery Learning Open-Ended headymatic@yahoo.com RME
  • 12. Motivasi Riset Eksperimen atau PTK Lesson Study  Berbasis sekolah  Berbasis MGMP Seminar MGMP berprosiding Jurnal MGMP Lomba praktik pembelajaran K-13 Menulis buku Kepangkatan dan karir guru headymatic@yahoo.com
  • 13. Dasar Pemilihan Metode Kegiatan pembelajaran diarahkan pada pencapaian tujuan belajar Karakteristik mata pelajaran (materi ajar) Kemampuan siswa Kemampuan guru Fasilitas/media pembelajaran headymatic@yahoo.com
  • 15.  Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran matematika, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah (scientific appoach) . Pendekatan ilmiah dalam pembelajaran matematika meliputi mengamati, menanya, menalar, mencoba, membentuk jejaring untuk (semua) materi ajar. Memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir sains, terkembangnya sense of inquiry, dan kemampuan berpikir kreatif (Alfred De Vito, 1989) 15 headymatic@yahoo.com Pendekatan Saintifik
  • 16. Kriteria Pendekatan Saintifik  Materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan, legenda, atau dongeng semata.  Penjelasan guru, respon siswa, dan interaksi edukatif guru-siswa terbebas dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang dari alur berpikir logis.  Mendorong dan menginspirasi siswa berpikir secara kritis, analistis, dan tepat dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan materi pembelajaran. 16 headymatic@yahoo.com
  • 17. Kriteria Pendekatan Saintifik  Mendorong dan menginspirasi siswa mampu berpikir hipotetik dalam melihat perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari materi pembelajaran.  Mendorong dan menginspirasi siswa mampu memahami, menerapkan, dan mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon materi pembelajaran.  Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggungjawabkan.  Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem penyajiannya. 17 headymatic@yahoo.com
  • 18. 18 Sikap (Tahu Mengapa) Keterampilan (Tahu Bagaimana) Pengetahuan (Tahu Apa) Produktif Inovatif Kreatif Afektif headymatic@yahoo.com Ranah Pembelajaran
  • 19. Alur Pendekatan Saintifik Observing (mengamati) 19 Questioning (menanya) headymatic@yahoo.com Networking (mengkomuni kasikan) Associating (menalar) Experimen-ting (mencoba) Bagaimana penerapannya dalam pembelajaran matematika?
  • 20. Pembelajaran Saintifik headymatic@yahoo.com KEGIATAN AKTIVITAS BELAJAR Mengamati (Observing) Melihat, mengamati, membaca, mendengar, menyimak (tanpa atau dengan alat) Menanya (Questioning) Mengajukan pertanyaan dari yang faktual  bersifat hipotesis Berawal dari bimbingan guru  mandiri (kebiasaan) Mencoba (Experimenting) Menentukan data/infromasi yang diperlukan dari pertanyaan yang diajukan Menentukan sumber data (benda, dokumen, buku, eksperimen) Mengumpulkan data Menalar (Associating) Mengolah data kategori, hubungan kategori, menyimpulkan hasil Dimulai dari unstructured-uni structure-multi structure-complicated structure Mengkomunika sikan (Networking) Menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, diagram, bagan, gambar atau media lainnya. Koneksi matematis dan intertwine dalam RME
  • 22. 1  Mengamati headymatic@yahoo.com Mengumpulkan data/informasi yang teramati dari fakta penataan bilangan pada kalender Melihat karakteristik penataan bilangan pada kalender Mencari informasi dari buku terkait karakteristik operasi hitung bilangan bulat, barisan dan deret aritmetika, dan permainan matematika
  • 23. 1  Mengamati headymatic@yahoo.com Peserta didik terus mengamati bilangan-bilangan pada pojok persegi atau persegi panjang yang mereka amati dan ambil secara acak, kemudian menjumlahkannya
  • 24. 2  Menanya headymatic@yahoo.com Mengajukan pertanyaan/masalah berbasis fakta penataan bilangan pada kalender Melihat karakteristik penataan bilangan pada kalender Mencari informasi dari buku terkait karakteristik operasi hitung bilangan bulat, barisan dan deret aritmetika, dan permainan matematika
  • 25. 2  Menanya headymatic@yahoo.com  Kenapa penjumlahan bilangan-bilangan pada pojok persegi atau persegi panjang secara diagonal hasilnya sama?  Hipotesis: semua penjumlahan bilangan-bilangan pada pojok persegi/persegi panjang secara diagonal hasilnya sama  Adakah karakteristik/jenis yang lain?
  • 26. 3  Menalar headymatic@yahoo.com  Penataan kalender berdasarkan urutan bilangan asli  Misalkan 1 = n berarti 2 = n + 1 3 = n + 2 16 = n + 15 17 = n + 16 2 + 17 = (n + 1) + (n + 16) = 2n + 17 16 + 3 = (n + 15) + (n + 2) = 2n + 17
  • 27. 3  Menalar headymatic@yahoo.com Andaikan bilangan pojok kiri atas adalah n, maka dapat disusun bilangan-bilangan persegi/persegi panjang berikut n n + 1 n + 7 n + 8 Sehingga n + (n + 8) = 2n + 8 = (n + 7) + (n + 1)
  • 28. 4  Mencoba headymatic@yahoo.com Peserta didik mencoba menjumlahkan bilangan-bilangan yang dilalui oleh kedua diagonal persegi/persegi panjang, yang ternyata memberikan hasil yang sama pula.
  • 29. 4  Mencoba headymatic@yahoo.com Peserta didik mencoba menjumlahkan bilangan-bilangan pada pojok belah ketupat, yang ternyata memberikan hasil yang sama pula.
  • 30. 5  Mengkomunikasikan headymatic@yahoo.com  Peserta didik menyajikan dalam bentuk lain  Koneksi istilah Xt untuk nilai tengah ataupun rata-rata  Dapat pula 2 + 12,5 + 23 = 37,5 = 11,5 + 12,5 + 13,5
  • 31. headymatic@yahoo.com 5  Mengkomunikasikan  Peserta didik membuat generalisasi “jumlah yang sama disebabkan oleh sifat bilangan asli berurutan”  Interpretasi hasil yang diperoleh “bahwa ini berlaku untuk penataan bilangan pada kalender”  Membuat jejaring dengan materi lain dan konsep lain “nilai tengah, rata-rata, permainan matematika, dan math magic”  Perluasan materi untuk pola bilangan, barisan dan deret aritmetika, serta KPK dan FPB bilangan bulat. Untuk hal ini dapat menggunakan proses saintifik yang baru/lain.
  • 32. Saintifik Barisan headymatic@yahoo.com  Guru disilahkan untuk mencoba dengan peserta didiknya di sekolah
  • 33. Saintifik KPK headymatic@yahoo.com Ani berenang setiap 3 hari, Ina setiap 4 hari, tanggal 1 berenang bersama, tanggal berapa lagi akan berenang bersama untuk kedua kalinya?
  • 34. Saintifik FPB headymatic@yahoo.com Tentukan FPB dari 60 dan 48
  • 35. Setiap dung adalah ding. Ada lima ding yang juga dong. Tidak ada dung yang dong. Jika banyaknya ding adalah 15 dan tiga di antaranya tidak dung dan tidak dong, maka tentukan banyaknya dung. headymatic@yahoo.com 5M-Saintifik
  • 37. Definisi Konseptual headymatic@yahoo.com  Project Based Learning (PjBL): metoda pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. PD melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis, dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar  PjBL: metode belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata.
  • 38. Definisi Konseptual headymatic@yahoo.com  PjBL dirancang untuk digunakan pada permasalahan komplek yang diperlukan PD dalam melakukan insvestigasi dan memahaminya. Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding question) dan membimbing PD dalam sebuah proyek kolaboratif yang mengintegrasikan berbagai subjek (materi) dalam kurikulum  Pada saat pertanyaan terjawab, secara langsung PD dapat melihat berbagai elemen utama sekaligus berbagai prinsip dalam sebuah disiplin yang sedang dikajinya. PjBL: investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata, hal ini akan berharga bagi atensi dan usaha PD
  • 39. Kelebihan PjBL headymatic@yahoo.com Meningkatkan motivasi belajar PD untuk belajar, mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu untuk dihargai Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah Membuat PD menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang kompleks Meningkatkan kolaborasi Mendorong PD untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi Meningkatkan keterampilan PD dalam mengelola sumber
  • 40. Kelebihan PjBL headymatic@yahoo.com  Memberikan pengalaman pembelajaran dan praktik kepada PD dalam mengorganisasi proyek, dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas  Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan PD secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata  Melibatkan para PD untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata  Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga PD maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.
  • 41. Kelemahan PjBL headymatic@yahoo.com  Memerlukan banyak waktu dan biaya  Banyak guru merasa nyaman dengan kelas tradisional (instruktur memegang peran utama di kelas)  Banyaknya peralatan yang harus disediakan  PD yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan  Ada kemungkinan PD yang kurang aktif dalam kerja kelompok  Ketika topik yang diberikan kepada masing-masing kelompok berbeda, dikhawatirkan PD tidak bisa memahami topik secara keseluruhan
  • 42. Langkah-langkah Operasional headymatic@yahoo.com Penentuan Pertanyaan Mendasar Menyusun Perencanaan Proyek Menyusun Jadwal Menguji Hasil Monitoring Evaluasi Pengalaman
  • 43. Sistem Penilaian headymatic@yahoo.com  Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data  Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan kemampuan menginformasikan PD pada mata pelajaran matematika secara jelas
  • 44. Sistem Penilaian headymatic@yahoo.com 3 hal yang perlu dipertimbangkan:  Kemampuan pengelolaan; kemampuan PD dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan  Relevansi; kesesuaian dengan mata pelajaran, mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam pembelajaran  Keaslian; proyek yang dilakukan PD harus merupakan hasil karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan dukungan terhadap proyek PD
  • 45. Pembelahan Sel Amuba headymatic@yahoo.com Informasi pembelahan sel sebagi objek belajar matematika melalui PjBL dengan saintifik
  • 46. Pembelahan Sel Amuba headymatic@yahoo.com Suatu amuba berkembang biak dengan cara membelah diri menjadi 2 bagian setiap 10 menit. Jika saat ini terdapat specimen sebuah amuba dalam laboratorium Biologi SMP Muhammadiyah Pasarebo, maka berapa 3 4 banyaknya amuba setelah 1 jam kemudian ? Specimen amuba dapat diamati dengan mikroskop
  • 47. 1  Mengamati headymatic@yahoo.com Pembelahan sel amuba menjadi dua memerlukan waktu 10 menit
  • 48. headymatic@yahoo.com Peserta didik mengamati OBJEK NYATA specimen amuba dengan mikroskop setiap 10 menit Awal 10’ kemudian 10’ kemudian (20’ kemudian dari awal) 10’ kemudian (30’ kemudian dari awal) 1  Mengamati
  • 49. headymatic@yahoo.com 1  Mengamati  Peserta didik mengamati jumlah amuba dari awal sampai 30 menit kemudian, yaitu 1, 2, 4, dan 8 amuba 1 2 4 8 Awal 10’ 20’ 30’  Fakta matematika yang muncul adalah terbentuknya pola bilangan 1, 2, 4, 8
  • 50.  Peserta didik mengamati OBJEK MATEMATIKA  Peserta didik memprediksi (menghitung) banyaknya amuba pada 10 menit berikutnya headymatic@yahoo.com 1  Mengamati 10’ kemudian (40’ kemudian dari awal)
  • 51. headymatic@yahoo.com 2  Menanya Peserta didik mengajukan pertanyaan atau hipotesis Berapa jumlah amuba setelah 1 jam kemudian?
  • 52. headymatic@yahoo.com 3  Menalar Proses matematisasi RME U1 U2 U3 U4 U5 푼ퟓ 푼ퟒ = ퟐ 푼ퟒ 푼ퟑ = ퟐ 푼ퟑ 푼ퟐ = ퟐ 푼ퟐ 푼ퟏ = ퟐ r: rasio
  • 53. headymatic@yahoo.com 3  Menalar Proses membaca pola U1 = 1 U2 = 1 × 2 = 2 U3 = 2 × 2 = 4 U4 = 4 × 2 = 8 U5 = 8 × 2 = 16
  • 54. headymatic@yahoo.com 4  Mencoba Proses meniru pola kemudian mencoba untuk suku berikutnya U6 = 16 × 2 = 32 U7 = 32 × 2 = 64 U8 = 64 × 2 = 128 U9 = 128 × 2 = 256 U10 = 256 × 2 = 512 U11 = 512 × 2 = 1024 Kelemahannya, ketika ditanya U2014, maka kita harus mengetahui terlebih dahulu U2013.
  • 55. headymatic@yahoo.com 5  Mengkomunikasi Proses generalisasi pola Waktu Suku Banyak r Penurunan rumus Kesimpulan T0 U1 1 2 a = ar0 Rumus suku ke-n barisan geometri U1, U2, U3, U4,..., Un,.... dengan U1 = a dan rasio r adalah: Un = arn – 1 T1 U2 2 2 a.r = ar1 T2 U3 4 2 a.r.r = ar2 T3 U4 8 2 a.r.r.r = ar3 T4 U5 16 2 a.r.r.r.r = ar4 … … … Tn – 1 Un 2 a.r.r.r...r = arn – 1
  • 56. headymatic@yahoo.com 3  Menalar kembali Proses melihat pola kemudian generalisasi U1 = 1 = 20 = 21 – 1 U2 = 2 = 21 = 22 – 1 U3 = 4 = 22 = 23 – 1 U4 = 8 = 23 = 24 – 1 U5 = 16 = 24 = 25 – 1 … Un = 2n – 1 5  Mengkomunikasi
  • 59. Definisi Konseptual PBL: sebuah pendekatan pembelajaran yang menyajikan masalah kontekstual sehingga merangsang peserta didik untuk belajar. Dalam kelas yang menerapkan PBL, peserta didik bekerja dalam tim untuk memecahkan masalah dunia nyata (real world) 59 headymatic@yahoo.com
  • 60. Kelebihan 1) Dengan PBL akan terjadi pembelajaran bermakna.  Peserta didik yang belajar memecahkan suatu masalah maka mereka akan menerapkan pengetahuan yang dimilikinya atau berusaha mengetahui pengetahuan yang diperlukan  Belajar dapat semakin bermakna dan dapat diperluas ketika peserta didik berhadapan dengan situasi di mana konsep diterapkan 60 headymatic@yahoo.com
  • 61. Kelebihan 2) Dalam situasi PBL, peserta didik mengintegrasikan pengetahuan dan keterampilan secara simultan dan mengaplikasikannya dalam konteks yang relevan 3) PBL dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, menumbuhkan inisiatif peserta didik dalam bekerja, motivasi internal untuk belajar, dan dapat mengembangkan hubungan interpersonal dalam bekerja kelompok. 61 headymatic@yahoo.com
  • 62. Langkah Operasional 1. Konsep Dasar (Basic Concept) Fasilitator memberikan konsep dasar, petunjuk, referensi, atau link dan skill yang diperlukan dalam pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik lebih cepat masuk dalam atmosfer pembelajaran dan mendapatkan ‘peta’ yang akurat tentang arah dan tujuan pembelajaran 62 headymatic@yahoo.com
  • 63. Langkah Operasional 2. Pendefinisian Masalah (Defining the Problem) Fasilitator menyampaikan skenario atau permasalahan dan peserta didik melakukan berbagai kegiatan brainstorming dan semua anggota kelompok mengungkapkan pendapat, ide, dan tanggapan terhadap skenario secara bebas, sehingga dimungkinkan muncul berbagai macam alternatif pendapat 63 headymatic@yahoo.com
  • 64. 3. Pembelajaran Mandiri (Self Learning) PD mencari berbagai sumber yang dapat memperjelas isu yang sedang diinvestigasi (artikel tertulis yang tersimpan di perpustakaan, web, atau bahkan pakar dalam bidang yang relevan) Tahap investigasi bertujuan: (1) agar PD mencari informasi dan mengembangkan pemahaman yang relevan dengan permasalahan yang telah didiskusikan di kelas, dan (2) informasi dikumpulkan dengan satu tujuan yaitu dipresentasikan di kelas dan informasi tersebut haruslah relevan dan dapat dipahami. 64 headymatic@yahoo.com Langkah Operasional
  • 65. 4. Pertukaran Pengetahuan (Exchange knowledge) Setelah mendapatkan sumber untuk keperluan pendalaman materi dalam langkah pembelajaran mandiri, selanjutnya pada pertemuan berikutnya PD berdiskusi dalam kelompoknya untuk mengklarifikasi capaiannya dan merumuskan solusi dari permasalahan kelompok. Pertukaran pengetahuan ini dapat dilakukan dengan cara PDberkumpul sesuai kelompok dan fasilitatornya. 65 headymatic@yahoo.com Langkah Operasional
  • 66. 5. Penilaian (Assessment) Penilaian dilakukan dengan memadukan tiga aspek pengetahuan (knowledge), kecakapan (skill), dan sikap (attitude). Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan yang mencakup seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan UAS, UTS, kuis, PR, dokumen, dan laporan. Penilaian terhadap kecakapan dapat diukur dari penguasaan alat bantu pembelajaran, baik software, hardware, maupun kemampuan perancangan dan pengujian. 66 headymatic@yahoo.com Langkah Operasional
  • 67. Contoh Penerapan  Sebelum memulai proses belajar-mengajar di dalam kelas, peserta didik terlebih dahulu diminta untuk mengobservasi suatu fenomena terlebih dahulu. Kemudian PD diminta mencatat masalah-masalah yang muncul.  Setelah itu tugas guru adalah meransang PD untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah yang ada. Tugas guru adalah mengarahkan PD untuk bertanya, membuktikan asumsi, dan mendengarkan pendapat yang berbeda dari mereka. 67 headymatic@yahoo.com
  • 68. Contoh Penerapan  Memanfaatkan lingkungan PD untuk memperoleh pengalaman belajar. Guru memberikan penugasan yang dapat dilakukan di berbagai konteks lingkungan peserta didik, antara lain di sekolah, keluarga dan masyarakat.  Penugasan yang diberikan oleh guru memberikan kesempatan bagi PD untuk belajar diluar kelas. PD diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung tentang apa yang sedang dipelajari. Pengalaman belajar merupakan aktivitas belajar yang harus dilakukan PD dalam rangka mencapai penguasaan SK, KD dan materi pembelajaran. 68 headymatic@yahoo.com
  • 69. Tahapan PBL 69 headymatic@yahoo.com FASE-FASE PERILAKU GURU I. Orientasi PD kepada masalah  Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang dibutuhkan  Memotivasi PD untuk terlibat aktif dalam pemecahan masalah yang dipilih II. Mengorganisasikan PD Membantu PD mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah III. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok Mendorong PD untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah IV. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya Membantu PD dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan, model dan berbagi tugas dengan teman V. Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah Mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari /meminta kelompok presentasi hasil kerja
  • 70. Penilaian aspek pengetahuan (knowledge), kecakapan (skill), dan sikap (attitude) dengan bobot disesuaikan  Penilaian terhadap penguasaan pengetahuan yang mencakup seluruh kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan UAS, UTS, kuis, PR, dokumen, dan laporan  Penilaian terhadap kecakapan dapat diukur dari penguasaan alat bantu pembelajaran, baik software, hardware, maupun kemampuan perancangan dan pengujian  Penilaian terhadap sikap dititikberatkan pada penguasaan soft skill, yaitu keaktifan dan partisipasi dalam diskusi, kemampuan bekerjasama dalam tim, dan kehadiran dalam pembelajaran 70 headymatic@yahoo.com Sistem Penilaian PBL
  • 71. Penilaian pembelajaran dengan PBL dilakukan dengan authentic assessment: portfolio, self-assessment, dan peer-assessment. • Self-assessment: dilakukan oleh pebelajar itu sendiri terhadap usaha-usahanya dan hasil pekerjaannya dengan merujuk pada tujuan yang ingin dicapai (standard) oleh pebelajar itu sendiri dalam belajar. • Peer-assessment: di mana pebelajar berdiskusi untuk memberikan penilaian terhadap upaya dan hasil penyelesaian tugas-tugas yang telah dilakukannya sendiri maupun oleh teman dalam kelompoknya 71 headymatic@yahoo.com Sistem Penilaian PBL
  • 72. headymatic@yahoo.com PBL dengan Saintifik Permasalahan yang akan melibatkan konsep keliling lingkaran Sebuah perusahaan ban mengeluarkan aturan bahwa setiap pemakaian ban yang diproduksinya harus diganti setelah ban tersebut melakukan lima juta putaran. Bagaimana seorang pengendara mengetahui bahwa ban tersebut sudah waktunya untuk diganti?
  • 73. headymatic@yahoo.com 1  Mengamati  Siswa mengamati objek nyata (ban mobil), kemudian mengaitkan dengan konsep matematika yang pernah dipelajari  Siswa mengamati objek matematika yang nampak pada ban, seperti bentuk melingkar (lingkaran atau tabung)  Siswa mengamati (nyata, gambar atau video) bagian mobil, bahwa ada speedometer. Termasuk informasi dari buku
  • 74. headymatic@yahoo.com 2  Menanya a. Dapatkah konsep lingkaran dilibatkan dalam permasalahan ban? b. Unsur apa saja yang ada pada lingkaran? c. Dapatkah permasalahan ini diselesaikan tanpa menggunakan konsep lingkaran? d. Adakah alat yang bisa dipasang untuk mengetahui banyaknya putaran ban mobil? e. Apa maksud dari perubahan angka pada speedometer? Dapat bertanya ke bengkel.
  • 75.  Siswa mendapatkan informasi bahwa perubahan angka pada spedometer disebabkan oleh gerak putaran ban  Angka pada spedometer dalam km  Putaran ban dalam m  1 m = 1/1000 km  Jadi 1 putaran ban = … km  Besarnya km ada di spedometer  Sehingga bisa mengetahui kapan ban harus diganti headymatic@yahoo.com 3  Menalar
  • 76. headymatic@yahoo.com 3  Menalar Misalkan 1 putaran ban = 2 m 5000000 putaran = 10000000 m = 10000 km Lihat spedometer, kalau sudah mencapai 10000 km, maka ban harus segera diganti. Betapa repotnya kalau kita harus mengukur semua keliling (1 putaran) ban, maka diperlukan cara yang lebih praktis.
  • 77. headymatic@yahoo.com 4  Mencoba a. Kita dapat mengukur 1 putaran ban dengan menggunakan tali (mengelilingi ban mobil), kemudian mengukur panjang tali tersebut. b. Dapat pula kita mendorong mobil sampai ban bergerak 1 putaran, kemudian mengukur jarak tempuhnya. c. Dapat pula menggelindingkan ban lain yang sejenis, kemudian menghitung 1 gelindingan sebagai 1 putaran. Misalkan 1 putaran ban = 2 m 5000000 putaran = 10000000 m = 10000 km Lihat spedometer, kalau sudah mencapai
  • 78. headymatic@yahoo.com 4  Mencoba Misalkan dari hasil Mencoba poin a, b, atau c di atas, diperoleh bahwa 1 putaran ban = 2,4 m 5000000 putaran = 12000000 m = 12000 km Lihat spedometer, kalau sudah mencapai 12000 km, maka ban harus segera diganti.
  • 79. headymatic@yahoo.com 5  Mengkomunikasi  Melakukan proses mengetahui panjang (jarak) satu putaran ban mobil dengan cara a, b, atau c.  Mendemonstrasikan proses mengukur dan perhitungan di dihadapan siswa lain secara lisan dan tertulis.  Menyediakan variasi jenis ban (mobil, motor, sepeda) sebagai bahan percobaan siswa dalam mencari data/informasi.  Muncul istilah putaran dan gelindingan yang sepedan dengan keliling ban, sehingga diarahkan kepada konsep keliling lingkaran.
  • 80. headymatic@yahoo.com 5  Mengkomunikasi  Mengukur diameter ban, d = 63 cm  Menghitung keliling ban K = d = 22/7 x 63 cm = 198 cm 5000000 K = 990000000 cm = 9900000 m = 9900 km  Jadi ban sudah harus diganti apabila spedometer menunjukkan angka 9900 km.
  • 82. d1 d2 ½ d1 d2 푑1 .푑2 L= Persegipanjang 2 headymatic@yahoo.com Discovery
  • 83. d1 d2 ½ d1 headymatic@yahoo.com d2 Persegipanjang L= 푑1 .푑2 2 Discovery
  • 84. b a t headymatic@yahoo.com a + b a b ½ t Persegipanjang L = 푎+푏 푡 2 Discovery
  • 85. Discovery b a t L1= 푏푡 2 L2= 푎푡 2 + L1 + L2= 푏푡 2 + 푎푡 2 푎+푏 푡 2 = L headymatic@yahoo.com
  • 86. 2r ퟓ ퟏퟔ K L = 퐿 = 푟2 headymatic@yahoo.com 푎 + 푏  푡 2 L = ( 5 16 K + 3 16 K)  2푟 2 L = ( 5 16 2푟+ 3 16 2푟)  2푟 2 Discovery
  • 87. 4r ¼ K 퐿 = 1 2 ( 1 4 퐾 4푟) = 1 2 ( 1 4 2푟 . 4푟) 퐿 = 푟2 headymatic@yahoo.com Discovery
  • 88. Inqury Sebuah kerucut dengan jari-jari 7 cm dan tinggi 10 cm 7 cm 10 cm headymatic@yahoo.com  Apabila ada kerucut lain yang tingginya 2014 kali tinggi kerucut ini, maka tentukan volumenya.  Apabila ada kerucul lain yang jari-jarinya 2014 kali jari-jari kerucut ini, maka tentukan volumenya.
  • 89. headymatic@yahoo.com Inqury Tiga kerucut dengan jari-jari alas sama, tetapi tinggi berbeda (t, 2t, 3t) Apakah ada hubungan antara volume kerucut tersebut?
  • 90. headymatic@yahoo.com Inqury Tiga kerucut dengan tinggi sama, tetapi jari-jari alas berbeda (r, 2r, 3r) Apakah ada hubungan antara volume kerucut tersebut?
  • 91. headymatic@yahoo.com Inqury Tiga kerucut dengan tinggi berbeda (t, 2t, 3t) dan jari-jari alas berbeda (r, 2r, 3r) Apakah ada hubungan antara volume kerucut tersebut?
  • 92.  Siswa diminta mencari apakah ada hubungan atau suatu ketentuan mengenai perubahan volumenya  Siswa disuruh mengamati dan memahami permasalahan diatas dan didorong untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan  Guru dapat mengarahkan pengamatan siswa melalui pertanyaan-pertanyaan, siswa diharapkan memberikan jawaban (dapat berupa dugaan)  Selanjutnya guru mengarahkan jawaban / dugaan itu pada penemuan konsep yang dipelajari  Berdasarkan hasil pengamatan siswa guru meminta untuk menyususn suatu generalisasi mengenai perubahan volume kerucut jika jari-jarinya tetap sedangkan tingginya berubah menjadi kesimpulan, ataupun sebaliknya headymatic@yahoo.com Langkah Inqury
  • 96. Masalah OE headymatic@yahoo.com Gunakan empat buah angka 4 dengan beberapa tanda +, –, ×, ÷, dan ( ) untuk menyatakan bilangan 0 sampai 9
  • 97. Definisi headymatic@yahoo.com  Open-ended: salah satu pendekatan pembelajaran yang menyajikan satu masalah dengan lebih dari satu penyelesaian ataupun cara penyelesaian (Shimada, 1997)  Dasar keterbukaan masalah: (1) prosesnya terbuka, maksudnya masalah itu memiliki banyak cara penyelesaian yang benar, (2) hasil akhirnya terbuka, maksudnya masalah itu memiliki banyak jawaban yang benar, dan (3) cara pengembangan lanjutannya terbuka, maksudnya ketika siswa telah menyelesaikan masalahnya, mereka dapat mengembangkan masalah baru yaitu dengan cara merubah kondisi masalah sebelumnya.
  • 98. Tujuan headymatic@yahoo.com Guru memilih menggunakan Open-Ended, pada saat ia menginginkan siswanya:  aktif berpartisipasi dalam pembelajaran di kelas  merasa puas karena mampu menuangkan ide-idenya sendiri dalam pembelajaran di kelas  memiliki pengalaman belajar matematik yang menyenangkan  mencapai tingkat berpikir yang lebih tinggi
  • 99. Kelebihan headymatic@yahoo.com  Membuat siswa lebih aktif berpartisipasi dalam pembelajaran dan lebih sering memberikan ide-idenya  Memberi kesempatan yang lebih pada siswa untuk menggunakan secara komprehensif pengetahuan dan kecakapan matematika mereka  Memampukan setiap siswa, bahkan yang memiliki pencapaian terendah sekalipun, untuk memberikan respon terhadap masalah dalam beberapa cara yang signifikan  Memotivasi siswa untuk membuktikan secara intrinsik  Memperkaya pengalaman siswa dalam menemukan dan mendapat persetujuan dari rekannya sesama siswa, merupakan suatu hal yang menyenangkan bagi mereka.
  • 100. Keterbatasan headymatic@yahoo.com  Adalah tidak mudah mempersiapkan masalah matematika yang bermakna  Adalah tidak mudah bagi guru menghadapkan masalah dengan berhasil. Kadang siswa merasa sulit mengerti caranya memberi respon dan menjawab yang signifikan secara matematik  Siswa-siswa yang memiliki kesanggupan lebih tinggi dapat ragu-ragu atas jawabannya  Siswa dapat saja tidak puas dalam pembelajaran karena kesulitan mereka menyimpulkan cara atau solusi yang benar terhadap permasalahan
  • 101. Guru Melakukan A. Dalam proses persiapan headymatic@yahoo.com 1) Rencanakan tujuan pembelajaran 2) Persiapkan masalah** yang sesuai dengan tujuan dan dikonstruksi sesuai untuk pendekatan OE dengan menanyakan. Beberapa pertanyaan berikut : a) Apakah masalah berbobot dan bernilai secara matematik? b) Apakah tingkat kesulitan masalah cocok untuk para siswa? c) Apakah masalah melibatkan beberapa “feature” matematik yang dapat dikembangkan lebih jauh? d) Apakah masalah itu menarik bagi siwa ?
  • 102. Guru Melakukan A. Dalam proses persiapan 3. Prediksikan beberapa cara penyelesaian atau solusi yang mungkin diberikan oleh siswa 4. Rencanakan suatu metode untuk mengajukan masalah dengan memperhatikan waktu 5. Rencanakan kriteria evaluasi yang mencakup Fluency, Flexibility, dan Originality headymatic@yahoo.com
  • 103. Guru Melakukan B. Dalam pembelajaran di kelas. 1. Ajukan masalah** sesuai dengan metode yang sudah direncanakan dengan memperhatikan waktu pembelajaran. Perhatikan hal berikut: a) Dorong siswa untuk focus pada masalah yang diberikan b) Tambahkan beberapa data untuk keperluan generalisasi dengan cara mengajukan beberapa masalah yang bervariasi c) Berikan contoh yang tidak membatasi pola berpikir siswa d) Berikan masalah yang konkrit headymatic@yahoo.com
  • 104. Guru Melakukan B. Dalam pembelajaran di kelas 2. Organisasi kelas headymatic@yahoo.com a) Karena pendekatan OE lebih menekankan pada pemikiran siswa secara individu, guru harus berhati-hati agar tidak memberi orientasi khusus pada siswa secara keseluruhan berdasarkan pendapat-pendapat siswa yang khas b) Tipe pembelajaran dapat merupakan kombinasi dari kerja perorangan dan diskusi kelas 3. Buat catatan dari seluruh respon siswa, pendekatan, atau solusi terhadap masalah yang diberikan dari setiap individu atau kelompok siswa untuk dipelajari (lihat LAS)
  • 105. Guru Melakukan B. Dalam pembelajaran di kelas headymatic@yahoo.com 4. Buat kesimpulan tentang apa yang sudah dipelajari siswa. Guru atau siswa perlu mencatat di papan tulis apa yang mereka lakukan dikelas secara individu atau kelompok agar dapat dilihat oleh seluruh siswa. Jika siswa memberikan terlalu banyak pendapat, guru perlu barkonsentrasi pada satu sudut pandang agar dapat menuntun pada satu kesimpulan. Kesimpulan ini perlu untuk pembelajaran selanjutnya. 5. Lakukan evaluasi kelas sesuai dengan yang sudah dipersiapkan (fluency, flexibility and originality)
  • 106. Jenis Soal ** Tiga jenis soal dalam pendekatan open-ended 1. Finding Relations. Siswa diminta untuk menemukan beberapa aturan matematika 2. Classifying. Siswa diminta untuk mengklasifikasikan sesuai dengan perbedaan karakteristik, yang mana mengharuskan mereka untuk memformulasikan beberapa konsep matematika 3. Measuring. Siswa diminta untuk mengukur kepastian suatu fenomena headymatic@yahoo.com
  • 107. persegi semula yang belum diketahui ukurannya dipotong sebarang persegipanjang yang kelilingnya 40 cm 1  Mengamati headymatic@yahoo.com
  • 108. 2  Menanya K = 40 cm headymatic@yahoo.com  Cara memotong ubin vertikal atau horisontal?  Bagaimana cara menentukan ukuran ubin semula dan potongannya?  Mungkinkah hasil potongannya berbentuk persegi?  Berapa luas ubin semula?  Berapa luas ubin hasil potongannya?  Berapa banyak kemungkinan ukuran ubin semula?
  • 109. 3  Menalar  K = 2(p + l) = 40 cm p + l = 20 cm K = 40 cm headymatic@yahoo.com  Ukuran ubin merupakan bilangan bulat  Tidak jadi masalah jika dipotong secara vertikal atau horisontal  Tidak mungkin potongan ubin berukuran 10 cm  Paling kecil ukuran ubin semula adalah 11 cm  Paling besar ukuran ubin semula adalah 19 cm
  • 110. 4  Mencoba K = 40 cm headymatic@yahoo.com  K = 2(p + l) = 40 cm  p + l = 20 cm  p = 10 cm dan l = 10 cm  potongan berbentuk persegi (tidak mungkin), jadi p  l  p = 19 cm, l = 1 cm  luas ubin semula tidak mungkin 1 cm x 1 cm = 1 cm2, tetapi haruslah 19 cm x 19 cm = 361 cm2  p = 11 cm, l = 9 cm  L = 11 cm x 11 cm = 121 cm2
  • 111. 5  Mengkomunikasi headymatic@yahoo.com No p l Luas ubin semula 1. 10 10 Tidak mungkin, karena membentuk persegi, sementara persegipanjang yang dimaksud merupakan hasil potongan dari ubin yang awalnya berbentuk persegi 2. 11 9 Ubin berukuran 11 cm, sehingga luasnya = 121 cm2 3. 12 8 Ubin berukuran 12 cm, sehingga luasnya = 144 cm2 4. 13 7 Ubin berukuran 13 cm, sehingga luasnya = 169 cm2 5. 14 6 Ubin berukuran 14 cm, sehingga luasnya = 196 cm2 6. 15 5 Ubin berukuran 15 cm, sehingga luasnya = 225 cm2 7. 16 4 Ubin berukuran 16 cm, sehingga luasnya = 256 cm2 8. 17 3 Ubin berukuran 17 cm, sehingga luasnya = 289 cm2 9. 18 2 Ubin berukuran 18 cm, sehingga luasnya = 324 cm2 10. 19 1 Ubin berukuran 19 cm, sehingga luasnya = 361 cm2
  • 112. headymatic@yahoo.com OE Lainnya 7 cm 9 cm Tentukan luas trapesium
  • 113. OE Lainnya Dengan uang Rp 50.000,- tentukan variasi barang yang dapat dibeli
  • 115. headymatic@yahoo.com 1  Mengamati Siswa mengamati objek nyata Rp 65.000,- Rp 52.500,- Siswa mengamati objek matematika 2x + 2y = 65000 x + 3y = 52500
  • 116. headymatic@yahoo.com 2  Menanya  Berapa harga masing-masing baju dan topi?  Buatlah model matematika dari gambar di atas  Selesaikan model matematika dengan eliminasi dan substitusi  Selesaikan model matematika dengan grafik  Selesaikan model matematika dengan pola  Selesaikan model matematika secara realistik
  • 117. headymatic@yahoo.com 3  Menalar 2x + 2y = 65000 1x + 3y = 52500 0x + 4y = 40000 y = 10000 x = 22500 4x + 0y = 90000 3x + y = 77500 2x + 2y = 65000 1x + 3y = 52500 Menggunakan pola
  • 118. headymatic@yahoo.com 4  Mencoba Cara realistik Rp 10.000,- Rp 20.000,- Rp 22.500,- Rp 65.000,- Rp 52.500,- Rp 32.500,- Rp 32.500,-
  • 119. headymatic@yahoo.com 5  Mengkomunikasi 2x + 2y = 65000 x + 3y = 52500 2x + 2y = 65000 2x + 6y = 105000 4y = 40000 y = 10000 Eliminasi x + 30000 = 52500 x = 22500
  • 120. headymatic@yahoo.com 5  Mengkomunikasi 2x + 2y = 65000 x + 3y = 52500 Cara grafik
  • 122. 1  Mengamati headymatic@yahoo.com Perhatikan gambar kanguru yang sedang membilang sambil meloncat pada ubin bernomor Ubin yang dipijak kanguru bernomor 1, 6, 11, 16 Ajukan pertanyaan berdasarkan ilustrasi pada gambar
  • 123. 2  Menanya headymatic@yahoo.com 1. Berapa nomor (ubin) yang diloncati kanguru? 2. Bilangan berapa yang dipijak oleh kanguru pada loncatan yang ke-100? 3. Pada loncatan ke berapa kanguru melampaui bilangan 2014? 4. Adakah pola loncatan ganjil atau genap? 5. Jika meloncat maju 5 ubin kanguru mundur 2 ubin, maka tentukan nomor ubin yang dipijak pada loncatan maju ke 10?
  • 124. 3  Menalar  Hasil mengamati, kanguru memijak ubin 1, 6, 11, 16  Pasti setelah itu 21, 26, 31, 36, 41, …yang merupakan penambahan (loncatan) 5 ubin  Ada pola, loncatan ganjil memijak ubin dengan satuan 6 dan genap dengan satuan 1  Pada loncatan ke-100 pasti memijak ubin bernomor ….1  Ubin bernomor 2014 akan dilampaui pada loncatan dari 2011 ke 2016, jadi loncatan ganjil  Kanguru meloncat maju 5 ubin dan mundur 2 ubin, sama saja dengan maju 3 ubin. headymatic@yahoo.com
  • 125. 3  Menalar  Perhatikan ubin-ubin bernomor 6, 11, 16, 21, 26, … Semuanya merupakan bilangan tepat setelah kelipatan 5, yaitu: Loncatan 1  6 = 5 + 1 = 1 x 5 + 1 2  11 = 10 + 1 = 2 x 5 + 1 3  16 = 15 + 1 = 3 x 5 + 1 … 100  100 x 5 + 1 = 501 … n  5n + 1 headymatic@yahoo.com
  • 126. 4  Mencoba Loncatan L1 = 6 L2 = 11 = 6 + 5 = L1 + 5 L3 = 21 = 11 + 5 = L2 + 5 L4 = 26 = 21 + 5 = L3 + 5 L5 = 31 = 26 + 5 = L4 + 5 … Ln = Ln – 1 + 5 Yang merupakan proses rekursif headymatic@yahoo.com
  • 127. 4  Mencoba Loncatan L1 = 4 L2 = 7 = 4 + 3 = L1 + 3 L3 = 10 = 7 + 3 = L2 + 3 L4 = 13 = 10 + 3 = L3 + 3 L5 = 16 = 13 + 3 = L4 + 3 … Ln = Ln – 1 + 3 headymatic@yahoo.com Di sini proses menalar muncul lagi, sehingga mencoba dan menalar dapat saling beriringan/ bergantian
  • 128. headymatic@yahoo.com 5  Mengkomunikasi Proses generalisasi pola Loncatan Penurunan rumus Kesimpulan L1 6 = 5 + 1 = 1 x 5 + 1 Rumus suku ke-n barisan aritmetika U1, U2, U3, U4,..., Un,.... dengan U1 = a dan beda b adalah: Un = bn + (a – b) Un = a + b(n – 1) L2 11 = 10 + 1 = 2 x 5 + 1 L3 16 = 10 + 1 = 3 x 5 + 1 L4 21 = 20 + 1 = 4 x 5 + 1 L5 26 = 25 + 1 = 5 x 5 + 1 … … Ln 5n + 1 = 5n + (6 – 5)
  • 129. PP Aritmatika Sosial headymatic@yahoo.com Ajukan pertanyaan yang sesuai dengan gambar
  • 130. PjBL dengan OE headymatic@yahoo.com Membuat kotak tanpa tutup dari selembar karton
  • 131. RME dengan OE headymatic@yahoo.com Sabtu 4 Juni 2011, ketika penulis bersama mahasiswa tingkat 3 S1-PGSD FKIP UHAMKA, muncul sebuah persoalan “Anggota KMK yang disurvey, diperoleh data sebanyak 12 orang yang menggunakan HP dengan kartu telkomsel dan sebanyak 21 orang yang menggunakan kartu indosat. Tentukan banyaknya anggota KMK yang disurvey?”
  • 132. RME dengan OE headymatic@yahoo.com Berikan penjelasan, dalam hal apa bangun-bangun segitiga dan segiempat pada geoboard di bawah ini memiliki kesamaan?
  • 133. Simpulan headymatic@yahoo.com  5M dalam pendekatan saintifik dapat berurutan, beriringan, dan bersamaan  PBL, PjBL, DL, Inquiry, RME, OE, PP dapat berkolaborasi dengan pendekatan saintifik  Pendekatan saintifik akan lebih kuat dengan bantuan media benda konkrit, alat peraga dan TIK  Bisa jadi akan mengalami kesulitan untuk melakukan proses saintifik terhadap materi tertentu
  • 134. Saran headymatic@yahoo.com  Dalam menerapkan pendekatan saintifik harus dimulai dari yang sederhana  Terapkan model pembelajaran Kurikulum 2013 pada mata pelajaran matematika di kelas melalui PTK, Lesson Studi, dan Supervisi kepsek  Guru bias menerapkan pendekatan saintifik dkk merupakan sebuah kedigdayaan dan kebanggaan
  • 135. L/O/G/O Terima Kasih headymatic@yahoo.com 081381353591 Pendidikan Matematika FKIP UHAMKA