SlideShare a Scribd company logo
MODEL PPEEMMBBEELLAAJJAARRAANN PPEENNEEMMUUAANN 
((DDIISSCCOOVVEERRYY LLEEAARRNNIINNGG)) 
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN 
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Definisi/Konsep 
 Metode Discovery Learning adalah teori belajar yang 
didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila 
pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk 
finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri. 
 Sebagai strategi belajar, Discovery Learning mempunyai 
prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem 
Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga 
istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada 
ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak 
diketahui. Perbedaannya dengan discovery ialah bahwa pada 
discovery masalah yang diperhadapkan kepada siswa 
semacam masalah yang direkayasa oleh guru
Tahap Perencanaan 
o Menentukan tujuan pembelajaran 
o Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, 
minat, gaya belajar, dan sebagainya) 
o Memilih materi pelajaran. 
o Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara 
induktif (dari contoh-contoh generalisasi) 
o Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, 
ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa 
o Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke 
kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap 
enaktif, ikonik sampai ke simbolik 
o Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa 
33
Langkah-langkah PBL 
44 
TAHAP PELAKSANAANPEMBELAJARAN 
1. Stimulation (simullasi/Pemberian rangsangan) 
2. Problem statemen (pertanyaan/identifikasi masalah) 
3. Data collection (pengumpulandata) 
4. Data processing (pengolahan Data) 
5. Verification (pembuktian) 
6. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Langkah-Langkah Operasional 
2. Pelaksanaan 
a. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan) 
Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada 
sesuatu yang menimbulkan kebingungannya, kemudian 
dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul 
keinginan untuk menyelidiki sendiri. Disamping itu guru 
dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan 
pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar 
lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan 
masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk 
menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat 
mengembangkan dan membantu siswa dalam 
mengeksplorasi bahan.
Langkah-Langkah Operasional 
b. Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah) 
Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutya adalah guru 
memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi 
sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan 
dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan 
dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara 
atas pertanyaan masalah)
Langkah-Langkah Operasional 
c. Data collection (Pengumpulan Data). 
Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi 
kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan 
informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk 
membuktikan benar atau tidaknya hipotesis (Syah, 
2004:244). Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab 
pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis, 
dengan demikian anak didik diberi kesempatan untuk 
mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang relevan, 
membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan 
nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.
Langkah-Langkah Operasional 
d. Data Processing (Pengolahan Data) 
Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan 
kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh 
para siswa baik melalui wawancara, observasi, dan 
sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua informai hasil bacaan, 
wawancara, observasi, dan sebagainya, semuanya diolah, 
diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung 
dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat 
kepercayaan tertentu
Langkah-Langkah Operasional 
e. Verification (Pembuktian) 
Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat 
untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang 
ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan 
dengan hasil data processing (Syah, 2004:244). Verification 
menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar akan berjalan 
dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan 
kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan 
atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai 
dalam kehidupannya.
Langkah-Langkah Operasional 
f. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi) 
Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses 
menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip 
umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang 
sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi (Syah, 
2004:244). Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan 
prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi
SISTEM PENILAIAN 
 Dalam Model Pembelajaran Discovery Learning, penilaian 
dapat dilakukan dengan menggunakan tes maupun non tes. 
 Penilaian yang digunakan dapat berupa penilaian kognitif, 
proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa. Jika bentuk 
penialainnya berupa penilaian kognitif, maka dalam model 
pembelajaran discovery learning dapat menggunakan tes 
tertulis. Jika bentuk penilaiannya menggunakan penilaian 
proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa maka 
pelaksanaan penilaian dapat dilakukan dengan pengamatan.
Kelebihan Model Pembelajaran Penemuan 
 Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan 
keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha 
penemuan merupakan kunci dalam proses ini, seseorang 
tergantung bagaimana cara belajarnya. 
 Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangat pribadi dan 
ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan dan transfer. 
 Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa 
menyelidiki dan berhasil. 
 Metode ini memungkinkan siswa berkembang dengan cepat dan 
sesuai dengan kecepatannya sendiri. 
 Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri 
dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri.
Kelebihan Model Pembelajaran Penemuan 
 Metode ini dapat membantu siswa memperkuat konsep dirinya, 
karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang 
lainnya. 
 Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif 
mengeluarkan gagasan-gagasan. Bahkan gurupun dapat bertindak 
sebagai siswa, dan sebagai peneliti di dalam situasi diskusi. 
 Membantu siswa menghilangkan skeptisme (keragu-raguan) karena 
mengarah pada kebenaran yang final dan tertentu atau pasti. 
 Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik; 
 Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada 
situasi proses belajar yang baru;
Keuntungan Model Pembelajaran Penemuan 
 Mendorong siswa berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri; 
 Mendorong siswa berfikir intuisi dan merumuskan hipotesis sendiri; 
 Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik; Situasi proses 
belajar menjadi lebih terangsang; 
 Proses belajar meliputi sesama aspeknya siswa menuju pada 
pembentukan manusia seutuhnya; 
 Meningkatkan tingkat penghargaan pada siswa; 
 Kemungkinan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis 
sumber belajar; 
 Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu.
Kelemahan Model Pembelajaran Penemuan 
 Metode ini menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk 
belajar. Bagi siswa yang kurang pandai, akan mengalami kesulitan 
abstrak atau berfikir atau mengungkapkan hubungan antara 
konsep-konsep, yang tertulis atau lisan, sehingga pada gilirannya 
akan menimbulkan frustasi. 
 Metode ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak, 
karena membutuhkan waktu yang lama untuk membantu mereka 
menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya. 
 Harapan-harapan yang terkandung dalam metode ini dapat buyar 
berhadapan dengan siswa dan guru yang telah terbiasa dengan 
cara-cara belajar yang lama.
Kelemahan Pembelajaran Penemuan 
 Pengajaran discovery lebih cocok untuk 
mengembangkan pemahaman, sedangkan 
mengembangkan aspek konsep, keterampilan dan 
emosi secara keseluruhan kurang mendapat 
perhatian. 
 Pada beberapa disiplin ilmu, misalnya IPA kurang 
fasilitas untuk mengukur gagasan yang 
dikemukakan oleh para siswa 
 Tidak menyediakan kesempatan-kesempatan untuk 
berfikir yang akan ditemukan oleh siswa karena 
telah dipilih terlebih dahulu oleh guru.
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
Zo Ri
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
mirdaelisa
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
Andi Johar
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
sadiman dimas
 
Discovery Learning
Discovery LearningDiscovery Learning
Discovery Learning
Nurrijal Jhi
 
konsep pendekatan scientific
konsep pendekatan scientifickonsep pendekatan scientific
konsep pendekatan scientific
Desy Aryanti
 
Pembelajaran discovery learning
Pembelajaran discovery learningPembelajaran discovery learning
Pembelajaran discovery learning
DIKPORABANJARMANGU
 
2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learning2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learning
MJUNAEDI1961
 
Pembelajaran discovery Learning
Pembelajaran  discovery Learning Pembelajaran  discovery Learning
Pembelajaran discovery Learning
PratiwiKartikaSari
 
Pembelajaran problem based learning
Pembelajaran  problem based learningPembelajaran  problem based learning
Pembelajaran problem based learning
DIKPORABANJARMANGU
 
Model Pembelajaran Inquiry
Model Pembelajaran InquiryModel Pembelajaran Inquiry
Model Pembelajaran Inquiry
denny_aprilliansyah66
 
Ahapan model pembelajaran inkuiri
Ahapan model pembelajaran inkuiriAhapan model pembelajaran inkuiri
Ahapan model pembelajaran inkuiri
Setio Adiatma
 
Ppt discovery learning
Ppt discovery learning Ppt discovery learning
Ppt discovery learning
SMK NEGERI 1 JEJAWI
 
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalahproblem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
Desy Aryanti
 
Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973
Nadia Anwar
 
1. model pembelajaran penemuan
1. model pembelajaran penemuan1. model pembelajaran penemuan
1. model pembelajaran penemuan
Risky Widodo
 

What's hot (20)

2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
3.8. discovery learning
3.8. discovery learning3.8. discovery learning
3.8. discovery learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
2.2.3 discovery learning al kepret
2.2.3 discovery learning al kepret2.2.3 discovery learning al kepret
2.2.3 discovery learning al kepret
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
Discovery Learning
Discovery LearningDiscovery Learning
Discovery Learning
 
konsep pendekatan scientific
konsep pendekatan scientifickonsep pendekatan scientific
konsep pendekatan scientific
 
Pembelajaran discovery learning
Pembelajaran discovery learningPembelajaran discovery learning
Pembelajaran discovery learning
 
2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learning2.2.2 problem based learning
2.2.2 problem based learning
 
Pembelajaran discovery Learning
Pembelajaran  discovery Learning Pembelajaran  discovery Learning
Pembelajaran discovery Learning
 
Pembelajaran problem based learning
Pembelajaran  problem based learningPembelajaran  problem based learning
Pembelajaran problem based learning
 
Model Pembelajaran Inquiry
Model Pembelajaran InquiryModel Pembelajaran Inquiry
Model Pembelajaran Inquiry
 
4 modelnl
4 modelnl4 modelnl
4 modelnl
 
Ahapan model pembelajaran inkuiri
Ahapan model pembelajaran inkuiriAhapan model pembelajaran inkuiri
Ahapan model pembelajaran inkuiri
 
Ppt discovery learning
Ppt discovery learning Ppt discovery learning
Ppt discovery learning
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalahproblem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
problem based learning (PBL) pembelajaran berbasis masalah
 
Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973
 
1. model pembelajaran penemuan
1. model pembelajaran penemuan1. model pembelajaran penemuan
1. model pembelajaran penemuan
 

Viewers also liked

2.analisis buku
2.analisis buku2.analisis buku
2.analisis buku
PPKHBFISIKAPATI
 
4. penyusunan rpp
4. penyusunan rpp4. penyusunan rpp
4. penyusunan rpp
PPKHBFISIKAPATI
 
1.3b 3.1.2c project based learning fis
1.3b 3.1.2c project based learning fis1.3b 3.1.2c project based learning fis
1.3b 3.1.2c project based learning fis
PPKHBFISIKAPATI
 
1.3b 3.1.2b problem based learning fis
1.3b 3.1.2b problem based learning fis1.3b 3.1.2b problem based learning fis
1.3b 3.1.2b problem based learning fis
PPKHBFISIKAPATI
 
1.3a konsep pendekatan scientific sma fis
1.3a konsep pendekatan scientific sma fis1.3a konsep pendekatan scientific sma fis
1.3a konsep pendekatan scientific sma fis
PPKHBFISIKAPATI
 
3. penilaian dan pelaporan
3. penilaian dan pelaporan3. penilaian dan pelaporan
3. penilaian dan pelaporan
PPKHBFISIKAPATI
 
1.2b strategi implementasi kurikulum fis
1.2b strategi implementasi kurikulum fis1.2b strategi implementasi kurikulum fis
1.2b strategi implementasi kurikulum fis
PPKHBFISIKAPATI
 

Viewers also liked (7)

2.analisis buku
2.analisis buku2.analisis buku
2.analisis buku
 
4. penyusunan rpp
4. penyusunan rpp4. penyusunan rpp
4. penyusunan rpp
 
1.3b 3.1.2c project based learning fis
1.3b 3.1.2c project based learning fis1.3b 3.1.2c project based learning fis
1.3b 3.1.2c project based learning fis
 
1.3b 3.1.2b problem based learning fis
1.3b 3.1.2b problem based learning fis1.3b 3.1.2b problem based learning fis
1.3b 3.1.2b problem based learning fis
 
1.3a konsep pendekatan scientific sma fis
1.3a konsep pendekatan scientific sma fis1.3a konsep pendekatan scientific sma fis
1.3a konsep pendekatan scientific sma fis
 
3. penilaian dan pelaporan
3. penilaian dan pelaporan3. penilaian dan pelaporan
3. penilaian dan pelaporan
 
1.2b strategi implementasi kurikulum fis
1.2b strategi implementasi kurikulum fis1.2b strategi implementasi kurikulum fis
1.2b strategi implementasi kurikulum fis
 

Similar to 1.3b 3.1.2b discovery learning fis

4.6 discovery learning
4.6 discovery learning4.6 discovery learning
4.6 discovery learning
Abang Takujeng
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
MJUNAEDI1961
 
2.2.3 Discovery Learning.ppt
2.2.3 Discovery Learning.ppt2.2.3 Discovery Learning.ppt
2.2.3 Discovery Learning.ppt
MukhsinUchen1
 
METODE PEMBELAJARAN GURU DISCOVERY LEARNING
METODE PEMBELAJARAN GURU DISCOVERY LEARNINGMETODE PEMBELAJARAN GURU DISCOVERY LEARNING
METODE PEMBELAJARAN GURU DISCOVERY LEARNING
PDShop
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
saipul anam
 
Pbm dan discovery
Pbm dan discoveryPbm dan discovery
Pbm dan discovery
jumalia jum
 
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...
yunita M
 
Model Pembelajaran.pptx
Model Pembelajaran.pptxModel Pembelajaran.pptx
Model Pembelajaran.pptx
ZaidaanZahirB
 
LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN KUR 13.pptx
LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN  KUR 13.pptxLANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN  KUR 13.pptx
LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN KUR 13.pptx
NicoDiasTaroeno1
 
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxModel Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
lalumhw88
 
Model kurikulum 2013
Model kurikulum 2013Model kurikulum 2013
Model kurikulum 2013
Fransiska Ista
 
Kajian pustaka discovery learning
Kajian pustaka discovery learningKajian pustaka discovery learning
Kajian pustaka discovery learning
Ayu Febriyanti
 
Web laksmi purnayanti
Web laksmi purnayantiWeb laksmi purnayanti
Web laksmi purnayanti
Syamie IkrAmimi's
 
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian scienceIPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
ErmaniatuNyihanaerma
 
Pembelajaran Discovery Learning
Pembelajaran Discovery LearningPembelajaran Discovery Learning
Pembelajaran Discovery Learning
Andi Rafiah S
 
LK 2.1.docx
LK 2.1.docxLK 2.1.docx
LK 2.1.docx
KonsolataKula
 
strategi pendekatan metode pembelajaran-pt 3.pdf
strategi pendekatan metode pembelajaran-pt 3.pdfstrategi pendekatan metode pembelajaran-pt 3.pdf
strategi pendekatan metode pembelajaran-pt 3.pdf
EnangCuhendi1
 
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
elissugiharti1
 

Similar to 1.3b 3.1.2b discovery learning fis (19)

4.6 discovery learning
4.6 discovery learning4.6 discovery learning
4.6 discovery learning
 
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
Mdel pembelajaran discovery learning (dl)
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 
2.2.3 Discovery Learning.ppt
2.2.3 Discovery Learning.ppt2.2.3 Discovery Learning.ppt
2.2.3 Discovery Learning.ppt
 
METODE PEMBELAJARAN GURU DISCOVERY LEARNING
METODE PEMBELAJARAN GURU DISCOVERY LEARNINGMETODE PEMBELAJARAN GURU DISCOVERY LEARNING
METODE PEMBELAJARAN GURU DISCOVERY LEARNING
 
Model pembelajaran
Model pembelajaranModel pembelajaran
Model pembelajaran
 
Pbm dan discovery
Pbm dan discoveryPbm dan discovery
Pbm dan discovery
 
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...
 
Model Pembelajaran.pptx
Model Pembelajaran.pptxModel Pembelajaran.pptx
Model Pembelajaran.pptx
 
LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN KUR 13.pptx
LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN  KUR 13.pptxLANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN  KUR 13.pptx
LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN KUR 13.pptx
 
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxModel Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
 
Model kurikulum 2013
Model kurikulum 2013Model kurikulum 2013
Model kurikulum 2013
 
Kajian pustaka discovery learning
Kajian pustaka discovery learningKajian pustaka discovery learning
Kajian pustaka discovery learning
 
Web laksmi purnayanti
Web laksmi purnayantiWeb laksmi purnayanti
Web laksmi purnayanti
 
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian scienceIPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
IPA Multidisiplin ilmu dalam kajian science
 
Pembelajaran Discovery Learning
Pembelajaran Discovery LearningPembelajaran Discovery Learning
Pembelajaran Discovery Learning
 
LK 2.1.docx
LK 2.1.docxLK 2.1.docx
LK 2.1.docx
 
strategi pendekatan metode pembelajaran-pt 3.pdf
strategi pendekatan metode pembelajaran-pt 3.pdfstrategi pendekatan metode pembelajaran-pt 3.pdf
strategi pendekatan metode pembelajaran-pt 3.pdf
 
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
 

Recently uploaded

Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
MashudiMashudi12
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Kanaidi ken
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
nimah111
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
junaedikuluri1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul AjarPowerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
Powerpoint Materi Menyusun dan Merencanakan Modul Ajar
 
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28  Juni 2024
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024
 
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
705368319-Ppt-Aksi-Nyata-Membuat-Rancangan-Pembelajaran-Dengan-Metode-Fonik.pptx
 
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARUAKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
AKSI NYATA TRANSISI PAUD-SD : PENGUATAN DI TAHUN AJARAN BARU
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 

1.3b 3.1.2b discovery learning fis

  • 1. MODEL PPEEMMBBEELLAAJJAARRAANN PPEENNEEMMUUAANN ((DDIISSCCOOVVEERRYY LLEEAARRNNIINNGG)) BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
  • 2. Definisi/Konsep  Metode Discovery Learning adalah teori belajar yang didefinisikan sebagai proses pembelajaran yang terjadi bila pelajar tidak disajikan dengan pelajaran dalam bentuk finalnya, tetapi diharapkan siswa mengorganisasi sendiri.  Sebagai strategi belajar, Discovery Learning mempunyai prinsip yang sama dengan inkuiri (inquiry) dan Problem Solving. Tidak ada perbedaan yang prinsipil pada ketiga istilah ini, pada Discovery Learning lebih menekankan pada ditemukannya konsep atau prinsip yang sebelumnya tidak diketahui. Perbedaannya dengan discovery ialah bahwa pada discovery masalah yang diperhadapkan kepada siswa semacam masalah yang direkayasa oleh guru
  • 3. Tahap Perencanaan o Menentukan tujuan pembelajaran o Melakukan identifikasi karakteristik siswa (kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya) o Memilih materi pelajaran. o Menentukan topik-topik yang harus dipelajari siswa secara induktif (dari contoh-contoh generalisasi) o Mengembangkan bahan-bahan belajar yang berupa contoh-contoh, ilustrasi, tugas dan sebagainya untuk dipelajari siswa o Mengatur topik-topik pelajaran dari yang sederhana ke kompleks, dari yang konkret ke abstrak, atau dari tahap enaktif, ikonik sampai ke simbolik o Melakukan penilaian proses dan hasil belajar siswa 33
  • 4. Langkah-langkah PBL 44 TAHAP PELAKSANAANPEMBELAJARAN 1. Stimulation (simullasi/Pemberian rangsangan) 2. Problem statemen (pertanyaan/identifikasi masalah) 3. Data collection (pengumpulandata) 4. Data processing (pengolahan Data) 5. Verification (pembuktian) 6. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
  • 5. Langkah-Langkah Operasional 2. Pelaksanaan a. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan) Pertama-tama pada tahap ini pelajar dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan untuk menyelidiki sendiri. Disamping itu guru dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu siswa dalam mengeksplorasi bahan.
  • 6. Langkah-Langkah Operasional b. Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah) Setelah dilakukan stimulasi langkah selanjutya adalah guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis (jawaban sementara atas pertanyaan masalah)
  • 7. Langkah-Langkah Operasional c. Data collection (Pengumpulan Data). Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi kesempatan kepada para siswa untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis (Syah, 2004:244). Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan benar tidaknya hipotesis, dengan demikian anak didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan (collection) berbagai informasi yang relevan, membaca literatur, mengamati objek, wawancara dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya.
  • 8. Langkah-Langkah Operasional d. Data Processing (Pengolahan Data) Menurut Syah (2004:244) pengolahan data merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para siswa baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua informai hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya, semuanya diolah, diacak, diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada tingkat kepercayaan tertentu
  • 9. Langkah-Langkah Operasional e. Verification (Pembuktian) Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil data processing (Syah, 2004:244). Verification menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam kehidupannya.
  • 10. Langkah-Langkah Operasional f. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi) Tahap generalisasi/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama, dengan memperhatikan hasil verifikasi (Syah, 2004:244). Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi
  • 11. SISTEM PENILAIAN  Dalam Model Pembelajaran Discovery Learning, penilaian dapat dilakukan dengan menggunakan tes maupun non tes.  Penilaian yang digunakan dapat berupa penilaian kognitif, proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa. Jika bentuk penialainnya berupa penilaian kognitif, maka dalam model pembelajaran discovery learning dapat menggunakan tes tertulis. Jika bentuk penilaiannya menggunakan penilaian proses, sikap, atau penilaian hasil kerja siswa maka pelaksanaan penilaian dapat dilakukan dengan pengamatan.
  • 12. Kelebihan Model Pembelajaran Penemuan  Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan-keterampilan dan proses-proses kognitif. Usaha penemuan merupakan kunci dalam proses ini, seseorang tergantung bagaimana cara belajarnya.  Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangat pribadi dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan dan transfer.  Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil.  Metode ini memungkinkan siswa berkembang dengan cepat dan sesuai dengan kecepatannya sendiri.  Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri.
  • 13. Kelebihan Model Pembelajaran Penemuan  Metode ini dapat membantu siswa memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh kepercayaan bekerja sama dengan yang lainnya.  Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif mengeluarkan gagasan-gagasan. Bahkan gurupun dapat bertindak sebagai siswa, dan sebagai peneliti di dalam situasi diskusi.  Membantu siswa menghilangkan skeptisme (keragu-raguan) karena mengarah pada kebenaran yang final dan tertentu atau pasti.  Siswa akan mengerti konsep dasar dan ide-ide lebih baik;  Membantu dan mengembangkan ingatan dan transfer kepada situasi proses belajar yang baru;
  • 14. Keuntungan Model Pembelajaran Penemuan  Mendorong siswa berfikir dan bekerja atas inisiatif sendiri;  Mendorong siswa berfikir intuisi dan merumuskan hipotesis sendiri;  Memberikan keputusan yang bersifat intrinsik; Situasi proses belajar menjadi lebih terangsang;  Proses belajar meliputi sesama aspeknya siswa menuju pada pembentukan manusia seutuhnya;  Meningkatkan tingkat penghargaan pada siswa;  Kemungkinan siswa belajar dengan memanfaatkan berbagai jenis sumber belajar;  Dapat mengembangkan bakat dan kecakapan individu.
  • 15. Kelemahan Model Pembelajaran Penemuan  Metode ini menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk belajar. Bagi siswa yang kurang pandai, akan mengalami kesulitan abstrak atau berfikir atau mengungkapkan hubungan antara konsep-konsep, yang tertulis atau lisan, sehingga pada gilirannya akan menimbulkan frustasi.  Metode ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak, karena membutuhkan waktu yang lama untuk membantu mereka menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya.  Harapan-harapan yang terkandung dalam metode ini dapat buyar berhadapan dengan siswa dan guru yang telah terbiasa dengan cara-cara belajar yang lama.
  • 16. Kelemahan Pembelajaran Penemuan  Pengajaran discovery lebih cocok untuk mengembangkan pemahaman, sedangkan mengembangkan aspek konsep, keterampilan dan emosi secara keseluruhan kurang mendapat perhatian.  Pada beberapa disiplin ilmu, misalnya IPA kurang fasilitas untuk mengukur gagasan yang dikemukakan oleh para siswa  Tidak menyediakan kesempatan-kesempatan untuk berfikir yang akan ditemukan oleh siswa karena telah dipilih terlebih dahulu oleh guru.