Kemahiran berfikir merupakan proses mental yang melibatkan pengolahan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah dan membuat keputusan. Ia terdiri daripada tiga domain utama iaitu kognitif, afektif dan metakognitif. Domain kognitif meliputi proses berfikir seperti pengetahuan, pemahaman dan penilaian manakala domain afektif memberi tumpuan kepada elemen perasaan dan sikap. Metakognitif pula merujuk
Praktek umum dalam proses kreatif by Lila SetiyaniLila Setiyani
Kelompok 6 membahas praktek umum dalam proses kreatif dan kreativitas kerja di dalam sebuah institusi pendidikan. Mereka menjelaskan faktor-faktor yang dapat meningkatkan atau menghambat kreativitas, dan cara-cara guru dan administrator dapat menumbuhkembangkan kreativitas siswa dan pegawai. Dokumen ini memberikan panduan praktis untuk mendorong proses kreatif di lingkungan pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang paradigma perubahan perilaku melalui proses pembelajaran untuk mengubah diri secara intelektual dan emosional secara individual, kelompok, dan menyeluruh. Proses tersebut mencakup kegiatan ice breaking, mengenali gaya belajar masing-masing, membangun komitmen belajar bersama, serta memahami kendala belajar.
Kemahiran berfikir merupakan proses mental yang melibatkan pengolahan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah dan membuat keputusan. Ia terdiri daripada tiga domain utama iaitu kognitif, afektif dan metakognitif. Domain kognitif meliputi proses berfikir seperti pengetahuan, pemahaman dan penilaian manakala domain afektif memberi tumpuan kepada elemen perasaan dan sikap. Metakognitif pula merujuk
Praktek umum dalam proses kreatif by Lila SetiyaniLila Setiyani
Kelompok 6 membahas praktek umum dalam proses kreatif dan kreativitas kerja di dalam sebuah institusi pendidikan. Mereka menjelaskan faktor-faktor yang dapat meningkatkan atau menghambat kreativitas, dan cara-cara guru dan administrator dapat menumbuhkembangkan kreativitas siswa dan pegawai. Dokumen ini memberikan panduan praktis untuk mendorong proses kreatif di lingkungan pendidikan.
Dokumen tersebut membahas tentang paradigma perubahan perilaku melalui proses pembelajaran untuk mengubah diri secara intelektual dan emosional secara individual, kelompok, dan menyeluruh. Proses tersebut mencakup kegiatan ice breaking, mengenali gaya belajar masing-masing, membangun komitmen belajar bersama, serta memahami kendala belajar.
kepentingan dan impak pelaksanaan kemahiran berfikir kritis dan kreatifnorhafizahabdrahim
Dokumen ini membahas tentang pentingnya pelaksanaan kemahiran berfikir secara kritis dan kreatif dalam pendidikan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa kemahiran berfikir perlu diajarkan untuk menghindari kesalahan berfikir, menanamkan budaya berfikir kritis dan kreatif, serta membentuk pemikiran yang baik dan efektif. Pelaksanaan kemahiran berfikir kritis dan kreatif dapat memung
Dokumen tersebut membahas tentang empat peran pendidik yaitu sebagai fasilitator, pengelola, demonstrator, dan evaluator. Dokumen juga menjelaskan prinsip-prinsip strategi pembelajaran yang berorientasi pada tujuan, aktivitas, individualitas, dan integritas. Selain itu, dokumen menyinggung tentang empat pilar pembelajaran yaitu learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together.
Dokumen tersebut membahas pengertian, tujuan, karakteristik, komponen, jenis, tahapan, dan penerapan pendekatan inkuiri dalam pembelajaran. Pendekatan inkuiri bertujuan untuk meningkatkan kemandirian siswa melalui proses belajar yang aktif dan kreatif.
Dokumen tersebut merangkum konsep dan model penyelidikan tindakan dalam pendidikan. Ia menjelaskan bahawa penyelidikan tindakan melibatkan pengamal dalam meningkatkan kualiti amalan mereka melalui kitaran merancang, melaksanakan, memantau dan merefleksi tindakan. Dokumen ini juga membincangkan strategi menentukan fokus kajian dan perancangan tindakan intervensi.
Dokumen tersebut membahas tentang motivasi belajar, yaitu daya penggerak dalam diri siswa untuk belajar agar tujuan belajar tercapai. Motivasi belajar berasal dari motivasi intrinsik dan ekstrinsik, serta dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti cita-cita, kemampuan, lingkungan, dan upaya guru. Beberapa pendekatan yang diterapkan untuk memotivasi siswa belajar adalah pendekatan behavioral, humanistis, k
Model pengajaran dan pembelajaran kreatif menggunakan strategi seperti konstruktivisme, inkuiri penemuan, pembelajaran berasaskan masalah dan projek yang membolehkan proses kreatif terarah dilaksanakan melalui empat fasa utama iaitu persediaan, imaginasi, perkembangan dan tindakan.
Dokumen tersebut membahas tentang motivasi belajar, termasuk definisi motivasi, pentingnya motivasi dalam belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar seperti sikap, kebutuhan, rangsangan, afeksi, kompetensi, dan penguatan, serta beberapa teori motivasi dan strategi belajar untuk meningkatkan motivasi.
Dokumen tersebut membahas tentang motivasi belajar, yang dijelaskan sebagai daya dorong dalam diri siswa untuk mencapai tujuan belajar. Motivasi bisa berasal dari dalam diri (intrinsik) atau luar diri (ekstrinsik), dan jenisnya meliputi jasmani dan rohani. Dokumen ini juga memberikan saran untuk meningkatkan motivasi belajar melalui pemberian tantangan, hadiah, pujian, dan situasi belajar yang
Dokumen tersebut membahas konsep pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 untuk SMK. Secara garis besar dibahas bahwa pendekatan saintifik mencakup 5 langkah utama yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, dan mengkomunikasikan. Langkah-langkah ini dilaksanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran seperti pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Dokumen tersebut membahas langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik menurut Kurikulum 2013, yang terdiri dari mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasikan, mengkomunikasikan, dan mencipta. Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu peserta didik dalam setiap langkah, tanpa hanya menyediakan pengetahuan tetapi memberikan dukungan untuk membangun pengetahuan mandiri.
kepentingan dan impak pelaksanaan kemahiran berfikir kritis dan kreatifnorhafizahabdrahim
Dokumen ini membahas tentang pentingnya pelaksanaan kemahiran berfikir secara kritis dan kreatif dalam pendidikan. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa kemahiran berfikir perlu diajarkan untuk menghindari kesalahan berfikir, menanamkan budaya berfikir kritis dan kreatif, serta membentuk pemikiran yang baik dan efektif. Pelaksanaan kemahiran berfikir kritis dan kreatif dapat memung
Dokumen tersebut membahas tentang empat peran pendidik yaitu sebagai fasilitator, pengelola, demonstrator, dan evaluator. Dokumen juga menjelaskan prinsip-prinsip strategi pembelajaran yang berorientasi pada tujuan, aktivitas, individualitas, dan integritas. Selain itu, dokumen menyinggung tentang empat pilar pembelajaran yaitu learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live together.
Dokumen tersebut membahas pengertian, tujuan, karakteristik, komponen, jenis, tahapan, dan penerapan pendekatan inkuiri dalam pembelajaran. Pendekatan inkuiri bertujuan untuk meningkatkan kemandirian siswa melalui proses belajar yang aktif dan kreatif.
Dokumen tersebut merangkum konsep dan model penyelidikan tindakan dalam pendidikan. Ia menjelaskan bahawa penyelidikan tindakan melibatkan pengamal dalam meningkatkan kualiti amalan mereka melalui kitaran merancang, melaksanakan, memantau dan merefleksi tindakan. Dokumen ini juga membincangkan strategi menentukan fokus kajian dan perancangan tindakan intervensi.
Dokumen tersebut membahas tentang motivasi belajar, yaitu daya penggerak dalam diri siswa untuk belajar agar tujuan belajar tercapai. Motivasi belajar berasal dari motivasi intrinsik dan ekstrinsik, serta dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti cita-cita, kemampuan, lingkungan, dan upaya guru. Beberapa pendekatan yang diterapkan untuk memotivasi siswa belajar adalah pendekatan behavioral, humanistis, k
Model pengajaran dan pembelajaran kreatif menggunakan strategi seperti konstruktivisme, inkuiri penemuan, pembelajaran berasaskan masalah dan projek yang membolehkan proses kreatif terarah dilaksanakan melalui empat fasa utama iaitu persediaan, imaginasi, perkembangan dan tindakan.
Dokumen tersebut membahas tentang motivasi belajar, termasuk definisi motivasi, pentingnya motivasi dalam belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar seperti sikap, kebutuhan, rangsangan, afeksi, kompetensi, dan penguatan, serta beberapa teori motivasi dan strategi belajar untuk meningkatkan motivasi.
Dokumen tersebut membahas tentang motivasi belajar, yang dijelaskan sebagai daya dorong dalam diri siswa untuk mencapai tujuan belajar. Motivasi bisa berasal dari dalam diri (intrinsik) atau luar diri (ekstrinsik), dan jenisnya meliputi jasmani dan rohani. Dokumen ini juga memberikan saran untuk meningkatkan motivasi belajar melalui pemberian tantangan, hadiah, pujian, dan situasi belajar yang
Dokumen tersebut membahas konsep pendekatan saintifik dalam kurikulum 2013 untuk SMK. Secara garis besar dibahas bahwa pendekatan saintifik mencakup 5 langkah utama yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengolah informasi, dan mengkomunikasikan. Langkah-langkah ini dilaksanakan untuk mencapai tujuan pembelajaran seperti pengetahuan, keterampilan, dan sikap.
Dokumen tersebut membahas langkah-langkah pembelajaran dengan pendekatan saintifik menurut Kurikulum 2013, yang terdiri dari mengamati, menanya, mencoba, mengasosiasikan, mengkomunikasikan, dan mencipta. Guru berperan sebagai fasilitator yang membantu peserta didik dalam setiap langkah, tanpa hanya menyediakan pengetahuan tetapi memberikan dukungan untuk membangun pengetahuan mandiri.
Dokumen tersebut membahas beberapa model pembelajaran seperti pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), pembelajaran berbasis proyek (project-based learning), pembelajaran berbasis penemuan (inquiry/discovery learning), dan pembelajaran saintifik. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, langkah-langkah, dan contoh kegiatan untuk menerapkan masing-masing model pembelajaran tersebut. Peserta didik diminta untuk menganalisis model-model pembelaj
Dokumen tersebut membahas konsep pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik menempatkan siswa sebagai pusat pembelajaran melalui proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa secara terpadu dan bermakna.
Pembelajaran saintifik merupakan pembelajaran yang mengadopsi langkah-langkah saintis dalam membangun pengetahuan melalui metode ilmiah. Model pembelajaran yang diperlukan adalah yang memungkinkan terbudayakannya kecakapan berpikir sains, terkembangkannya “sense of inquiry” dan kemampuan berpikir kreatif siswa (Alfred De Vito, 1989)
Dokumen tersebut membahas pembelajaran saintifik pada Kurikulum 2013, yang menerapkan langkah-langkah ilmiah dalam membangun pengetahuan siswa. Dimensi pengetahuan yang dikembangkan meliputi fakta, konsep, prinsip, dan prosedur. Model pembelajaran yang dibahas antara lain inquiry, discovery, problem based learning, dan project based learning."
3. Analisis Model Pembelajaran SMP.pptxHeniAstuti18
Dokumen tersebut membahas penjelasan dan langkah-langkah beberapa model pembelajaran seperti pembelajaran saintifik, problem-based learning, project-based learning, dan inquiry/discovery learning. Peserta didik diminta untuk mempelajari model-model tersebut dan membuat skenario pembelajaran berdasarkan KD tertentu dengan menerapkan salah satu atau lebih model pembelajaran.
Dokumen tersebut merupakan presentasi pelatihan tentang pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Presentasi ini menjelaskan tujuan pendekatan saintifik, prinsip-prinsipnya, langkah-langkah proses pembelajaran meliputi mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan, serta teknik penilaian yang meliputi penilaian proses, produk, dan sikap.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Model pembelajaran inkuiri melatih siswa untuk belajar mandiri dengan memecahkan masalah yang diberikan guru.
2. Terdapat beberapa tahapan inkuiri yaitu orientasi, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data, menguji hipotesis, dan menarik kesimpulan.
3. Perbedaan inkuiri dan discovery adalah inkuiri melibatkan proses mental yang lebih
Dokumen tersebut membahas konsep kurikulum 2013 yang mencakup pendekatan pembelajaran saintifik, model-model pembelajaran seperti PBL dan PJBL, serta penilaian autentik. Dokumen ini juga menjelaskan prinsip-prinsip pembelajaran kurikulum 2013 seperti berpusat pada peserta didik, mengembangkan kreativitas, dan pembelajaran harus bergeser dari diberitahu menjadi aktif mencari tahu. Lima tahapan pembelajaran
Dokumen tersebut merupakan analisis buku guru dan siswa untuk mata pelajaran tertentu. Dokumen ini memberikan panduan untuk menganalisis buku guru dan siswa meliputi kompetensi, indikator, tujuan, langkah kegiatan, dan rubrik penilaian.
Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek sebagai inti pembelajaran dimana peserta didik menyelesaikan proyek untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. Model ini memberikan peran aktif bagi peserta didik dalam menemukan dan mengelola informasi secara kolaboratif untuk menyelesaikan masalah atau tantangan yang diajukan, sementara guru berperan sebagai fasilitator yang merencanakan pem
Dokumen tersebut membahas tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (SI), Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi Dasar (KD) pada Kurikulum 2013. Dibahas mengenai pengertian, tujuan, dan keterkaitan antar SKL, SI, KI, dan KD sebagai acuan pengembangan kurikulum pada satuan pendidikan."
Dokumen tersebut membahas tentang elemen-elemen perubahan kurikulum 2013 pada berbagai aspek seperti standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, dan standar penilaian untuk berbagai jenjang pendidikan."
Kurikulum 2013 dirancang untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional dengan memperbaiki pola pikir, memperkuat proses pembelajaran, dan menyesuaikan beban guru serta siswa berdasarkan tantangan internal dan eksternal.
1. rasional pengembangan dan elemen perubahan kurikulum 2013PPKHBFISIKAPATI
1. Kurikulum 2013 membawa perubahan paradigma pembelajaran yang menekankan pada pengembangan kompetensi abad 21 seperti berpikir kritis, kreativitas, komunikasi, dan kemampuan menggunakan teknologi.
2. Kompetensi yang dikembangkan tidak hanya pengetahuan tetapi juga sikap dan keterampilan yang relevan dengan tuntutan zaman.
3. Model pembelajaran diarahkan untuk mengembangkan kemampuan peserta did
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Fathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 SMP/MTs Fase D Kurikulum Merdeka.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
1. KONSEP PENDEKATAN SCIENTIFIC
PPT – 2.1
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2. Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
Dyers, J.H. et al [2011], Innovators DNA, Harvard Business Review:
• 2/3 dari kemampuan kreativitas seseorang diperoleh melalui pendidikan, 1/3 sisanya
berasal dari genetik.
• Kebalikannya berlaku untuk kemampuan intelijensia yaitu: 1/3 dari pendidikan, 2/3
sisanya dari genetik.
• Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
- Observing [mengamati]
- Questioning [menanya]
- Associating [menalar]
- Experimenting [mencoba]
- Networking [Membentuk jejaring]
Personal
Inter-personal
Perlunya merumuskan kurikulum yang mengedepankan pengalaman personal
melalui proses mengamati, menanya, menalar, dan mencoba [observation based
learning] untuk meningkatkan kreativitas peserta didik. Disamping itu, dibiasakan
bagi peserta didik untuk bekerja dalam jejaringan melalui collaborative learning
2
3. 3
Langkah-Langkah Pembelajaran
Proses pembelajaran menyentuh tiga ranah, yaitu: sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
Sikap
(Tahu Mengapa)
Keterampilan
(Tahu Bagaimana)
Pengetahuan
(Tahu Apa)
Produktif
Inovatif
Kreatif
Afektif
Hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif,
dan afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
yang terintegrasi.
4. Pembelajaran dengan Pendekatan
Ilmiah/Scientific
Proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah lebih
mengutamakan dimensi pengamatan, penalaran,
penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu
kebenaran
4
5.
6. Pendekatan scientific (McCollum : 2009)
Komponen-komponen penting dalam mengajar menggunakan
pendekatan scientific (McCollum : 2009)
o Menyajikan pembelajaran yang dapat meningkatkan rasa
keingintahuan (Foster a sense of wonder), “’who, what and
where” ----- ‘“why‘ and ‘How‘
o Meningkatkan keterampilan mengamati (Encourage
observation),
o Melakukan analisis ( Push for analysis) dan
o Berkomunikasi (Require communication)
7. STANDAR PROSES
Rincian gradasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada
Permendikbud nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar
Proses sebagai: berikut
SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
Menerima Mengingat Mengamati
Menjalankan Memahami Menanya
Menghargai Menerapkan Mencoba
Menghayati, Menganalisis Menalar
Mengamalkan Mengevaluasi Menyaji
- Mencipta
7
8. Langkah Pembelajaran
Permendikbud no 81 A tahun 2013
Proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar
pokok yaitu:
a. mengamati;
b. menanya;
c. mengumpulkan informasi;
d. mengasosiasi; dan
e. mengkomunikasikan
Lihat hal 36
9. Kegiatan Belajar dalam
lima pengalaman belajar pokok
LANGKAH
PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI
YANG DIKEMBANGKAN
Mengamati Membaca, mendengar,
menyimak, melihat (tanpa atau
dengan alat)
Melatih kesungguhan,
ketelitian, mencari
informasi
Menanya Mengajukan pertanyaan tentang
informasi yang tidak dipahami
dari apa yang diamati atau
pertanyaan untuk mendapatkan
informasi tambahan tentang apa
yang diamati
(dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang
bersifat hipotetik)
Mengembangkan
kreativitas, rasa ingin tahu,
kemampuan merumuskan
pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis
yang perlu untuk hidup
cerdas dan belajar
sepanjang hayat
9
10. Kegiatan Belajar dalam
lima pengalaman belajar pokok
LANGKAH
PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG
DIKEMBANGKAN
Mengumpulkan
informasi/
eksperimen
- melakukan eksperimen
- membaca sumber lain
selain buku teks
- mengamati objek/
kejadian/
- aktivitas
- wawancara dengan nara
sumber
Mengembangkan sikap teliti,
jujur,sopan, menghargai
pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi
melalui berbagai cara yang
dipelajari, mengembangkan
kebiasaan belajar dan belajar
sepanjang hayat.
10
11. Kegiatan Belajar dalam
lima pengalaman belajar pokok
LANGKAH
PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG
DIKEMBANGKAN
Mengasosiasikan
/
mengolah
informasi
- mengolah informasi yang sudah
dikumpulkan baik terbatas dari
hasil kegiatan mengumpulkan
/eksperimen mau pun hasil dari
kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi.
- Pengolahan informasi yang
dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang
Mengembangkan sikap
jujur, teliti, disiplin, taat
aturan, kerja keras,
kemampuan
menerapkan prosedur
dan kemampuan berpikir
induktif serta deduktif
dalam menyimpulkan
11
12. Kegiatan Belajar dalam
lima pengalaman belajar pokok
LANGKAH
PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG
DIKEMBANGKAN
Mengasosiasikan/
mengolah
informasi
- mengolah informasi yang sudah
dikumpulkan baik terbatas dari hasil
kegiatan mengumpulkan
/eksperimen maupun hasil dari
kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi.
- Pengolahan informasi yang
dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan kedalaman
sampai kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang
memiliki pendapat yang berbeda
sampai kepada yang bertentangan
Mengembangkan
sikap jujur, teliti,
disiplin, taat aturan,
kerja keras,
kemampuan
menerapkan prosedur
dan kemampuan
berpikir induktif serta
deduktif dalam
menyimpulkan
12
13. Kegiatan Belajar dalam
lima pengalaman belajar pokok
LANGKAH
PEMBELAJARAN
KEGIATAN BELAJAR KOMPETENSI YANG
DIKEMBANGKAN
Mengkomuni
kasikan
- Menyampaikan hasil
pengamatan,
kesimpulan berdasarkan
hasil analisis secara
lisan, tertulis, atau
media lainnya
Mengembangkan sikap
jujur, teliti, toleransi,
kemampuan berpikir
sistematis,
mengungkapkan
pendapat dengan singkat
dan jelas, dan
mengembangkan
kemampuan berbahasa
yang baik dan benar.
13