STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) PEMASANGAN NGT , STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMASANGAN NGT, Cara Pemasangan NGT, Tugas Mata Kuliah Sistem Pencernaan , UNSRIT (Universitas Sariputra Indonesia Tomohon) Fakultas Keperawatan Semester 4
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) PEMASANGAN NGT , STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PEMASANGAN NGT, Cara Pemasangan NGT, Tugas Mata Kuliah Sistem Pencernaan , UNSRIT (Universitas Sariputra Indonesia Tomohon) Fakultas Keperawatan Semester 4
LATAR BELAKANG
Organ kelamin wanita terdiri atas organ genitalia interna dan organ genitalia eksterna. Kedua bagian besar organ ini sering mengalami gangguan, salah satunya adalah infeksi, infeksi dapat mengenai organ genitalia interna maupun eksterna dengan berbagai macam manifestasi dan akibatnya. Tidak terkecuali pada glandula vestibularis major atau dikenal dengan kelenjar bartolini. Kelenjar bartolini merupakan kelenjar yang terdapat pada bagian bawah introitus vagina. Jika kelenjar ini mengalami infeksi yang berlangsung lama dapat menyebabkan terjadinya kista bartolini, kista bartolini adalah salah satu bentuk tumor jinak pada vulva. Kista bartolini merupakan kista yang terbentuk akibat adanya sumbatan pada duktus kelenjar bartolini, yang menyebabkan retensi dan dilatasi kistik. Dimana isi di dalam kista ini dapat berupa nanah yang dapat keluar melalui duktus atau bila tersumbat dapat dapat mengumpul di dalam menjadi abses.
Kista bartolini ini merupakan masalah pada wanita usia subur, kebanyakan kasus terjadi pada usia 20 sampai 30 tahun dengan sekitar 1 dalam 50 wanita akan mengalami kista bartolini atau abses dalam hidup mereka, sehingga hal ini merupakan masalah yang perlu untuk dicermati. Kista bartolini bisa tumbuh dari ukuran seperti kacang polong menjadi besar dengan ukuran seperti telur. Kista bartolini tidak menular secara seksual, meskipun penyakit menular seksual seperti Gonore adalah penyebab paling umum terjadinya infeksi pada kelenjar bartolini yang berujung pada terbentuknya kista dan abses, sifilis ataupun infeksi bakteri lainnya juga dianggap menjadi penyebab terjadinya infeksi pada kelenjar ini.
ANATOMI
Kelenjar bartholini merupakan salah satu organ genetalia eksterna, kelenjar bartholini atau glandula vestibularis mayor, kelenjar ini biasanya berukuran sebesar kacang dan ukurannya jarang melebihi satu cm. Kelenjar ini tidak teraba kecuali pada keadaan penyakit atau infeksi. Saluran keluar dari kelenjar ini bermuara pada celah yang terdapat diantara labium minus pudendi dan tepi himen. Glandula ini homolog dengan glandula bulbourethralis pada pria. Kelenjar ini tertekan pada waktu coitus dan mengeluarkan sekresinya untuk membasahi atau melicinkan permukaan vagina (Mast, 2010).
Kelenjar bartholini terletak posterolateral dari vestibulum arah jam 4 & 8, mukosa kelenjar dilapisi oleh sel-sel epitel kubus, panjang saluran pembuangannya sekitar 2,5 cm dan dilapisi oleh sel-sel epitel transisional. Saluran pembuangan ini berakhir diantara labia minor dan hymen dan dilapisi sel epitel skuamus (Amiruddin, 2004).
Gambar 1. Anatomi Kista Bartholini (Setyadeng, 2011).
FISIOLOGI
Pada introitus vagina terdapat kelenjar bartholini yang berfungsi untuk membasahi mengeluarkan lendir untuk memberikan pelumas vagina saat melakukan hubungan seksual, kira-kira sepertiga dari introitus vagina kanan dan kiri yang terletak posterolateral. Dalam keadaan normal kelenjar ini tidak teraba pada palpasi (Manuba, 2008)
LATAR BELAKANG
Organ kelamin wanita terdiri atas organ genitalia interna dan organ genitalia eksterna. Kedua bagian besar organ ini sering mengalami gangguan, salah satunya adalah infeksi, infeksi dapat mengenai organ genitalia interna maupun eksterna dengan berbagai macam manifestasi dan akibatnya. Tidak terkecuali pada glandula vestibularis major atau dikenal dengan kelenjar bartolini. Kelenjar bartolini merupakan kelenjar yang terdapat pada bagian bawah introitus vagina. Jika kelenjar ini mengalami infeksi yang berlangsung lama dapat menyebabkan terjadinya kista bartolini, kista bartolini adalah salah satu bentuk tumor jinak pada vulva. Kista bartolini merupakan kista yang terbentuk akibat adanya sumbatan pada duktus kelenjar bartolini, yang menyebabkan retensi dan dilatasi kistik. Dimana isi di dalam kista ini dapat berupa nanah yang dapat keluar melalui duktus atau bila tersumbat dapat dapat mengumpul di dalam menjadi abses.
Kista bartolini ini merupakan masalah pada wanita usia subur, kebanyakan kasus terjadi pada usia 20 sampai 30 tahun dengan sekitar 1 dalam 50 wanita akan mengalami kista bartolini atau abses dalam hidup mereka, sehingga hal ini merupakan masalah yang perlu untuk dicermati. Kista bartolini bisa tumbuh dari ukuran seperti kacang polong menjadi besar dengan ukuran seperti telur. Kista bartolini tidak menular secara seksual, meskipun penyakit menular seksual seperti Gonore adalah penyebab paling umum terjadinya infeksi pada kelenjar bartolini yang berujung pada terbentuknya kista dan abses, sifilis ataupun infeksi bakteri lainnya juga dianggap menjadi penyebab terjadinya infeksi pada kelenjar ini.
ANATOMI
Kelenjar bartholini merupakan salah satu organ genetalia eksterna, kelenjar bartholini atau glandula vestibularis mayor, kelenjar ini biasanya berukuran sebesar kacang dan ukurannya jarang melebihi satu cm. Kelenjar ini tidak teraba kecuali pada keadaan penyakit atau infeksi. Saluran keluar dari kelenjar ini bermuara pada celah yang terdapat diantara labium minus pudendi dan tepi himen. Glandula ini homolog dengan glandula bulbourethralis pada pria. Kelenjar ini tertekan pada waktu coitus dan mengeluarkan sekresinya untuk membasahi atau melicinkan permukaan vagina (Mast, 2010).
Kelenjar bartholini terletak posterolateral dari vestibulum arah jam 4 & 8, mukosa kelenjar dilapisi oleh sel-sel epitel kubus, panjang saluran pembuangannya sekitar 2,5 cm dan dilapisi oleh sel-sel epitel transisional. Saluran pembuangan ini berakhir diantara labia minor dan hymen dan dilapisi sel epitel skuamus (Amiruddin, 2004).
Gambar 1. Anatomi Kista Bartholini (Setyadeng, 2011).
FISIOLOGI
Pada introitus vagina terdapat kelenjar bartholini yang berfungsi untuk membasahi mengeluarkan lendir untuk memberikan pelumas vagina saat melakukan hubungan seksual, kira-kira sepertiga dari introitus vagina kanan dan kiri yang terletak posterolateral. Dalam keadaan normal kelenjar ini tidak teraba pada palpasi (Manuba, 2008)
(Aborsi kandungan) obat penggugur kandungan untuk masa depan yang belum mau {...
Pemasangan sonde (ngt) pada bayi
1. PEMASANGAN SONDE (NGT)
PADA BAYI DAN ANAK
POLTEKKES KEMENKES MALANG
PRODI KEBIDANAN KEDIRI
TAHUN AJARAN 2013/2014
2. NGT adalah kependekan dari Nasogastric
tube. alat ini adalah alat yang digunakan untuk
memasukkan nutsrisi cair dengan selang
plasitic yang dipasang melalui hidung sampai
lambung. Ukuran NGT diantaranya di bagi
menjadi 3 kategori yaitu:
Anak-anak ukurannya 12-14 F
Bayi ukuran 5-8 F
(Cep
Suhikmat:2012)
4. INDIKASI PEMASANGAN NGT KONTRAINDIKASI
• Baru saja mengalami
pembedahan esofagus
• Koagulopati (relatif)
• Baru saja mengalami
pembedahan hidung atau trauma
hidung
5.
6. • Kertas lakmus biru atau stetoskop
• Spuit steril atau yang didisenfeksi tingkat tinggi atau
corong yang sesuai utuk penampung ASI
• Pengikat atau berperekat
• Tingtur benzoin
7. Mengumpulkan peralatan yang dibutuhkan.
Mencuci tangan dan pasang sarung tangan
yang bersih.
Mengukur panjang selang yang dibutuhkan.
Fleksikan sedikit leher bayi dan dengan
lembut, masukkan selang melalui mulut atau
melalui satu lubang hidung sampai jarak yang
dibutuhkan.
Fiksasi selang dengan pengikat berperekat.
(IDAI, 2000)
8. PERALATAN :
baki dan alas
NGT sesuai kebutuhan no 12-14 F
Spuit 10-20 cc
Serbet makan
Kain alas
Nierbeken
Plester dan gunting
Makanan cair yang hangat sesuai kebutuhan
Air matang dalam tempatnya
Obat yang telah dicairkan (bila perlu)
9. • Menyiapkan alat-alat dan privasi ruangan
• Menjelaskan prosedur dan tujuan
tindakan kepada klien/keluarga
• mencuci tangan
• Anak diatur dalam posisi semi fowler.
• Meletakkan kain alas di bawah kepala
bayi/anak.
• Serbet makan dipasang di atas dada.
• Nierbeken diletakkan disamping pipi
Agar tidak mengotori pakaian klien.
• Lubang hidung dibersihkan
• Mengukur panjang selang yang akan
dimasukkan dengan menggunakan :
1. Metode tradisional
Untuk jarak dari puncak lubang
hidung ke dalam telinga bawah dan ke
prosesus xipoideus di sternum
2. Metode Hanson
Slang yang akan dimasukkan
pertengahan antara 50 cm dan tanda
tradisional
Memberi tanda pada panjang slang yang
sudah diukur dengan menggunakan plester
Mengoleskan jeli pada NGT.
Memasukkan pipa lambung ke dalam
salah satu lubang hidung sampai batas yang
telah ditentukan
Melanjutkan memasukkan selang
sepanjang rongga hidung. Jika terasa agak
tertahan, putarlah selang dan jangan
dipaksakan untuk dimasukkan.
Meminimalkan ketidaknyamanan akibat
pemasangan NGT. Dengan memasukkan
selang dengan cara memutar dan sedikit
menarik, ujung selang akan mudah masuk
ke faring.
Memeriksa ketepatan pipa masuk ke
dalam lambung
Alat-alat dibersihkan, dirapikan dan
dikembalikan ke tempat semula.
Mencuci tangan
Mencatat macam dan jumlah
makanan cair yang diberikan