SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Intubasi Endotracheal
Ni Luh Widiasih, S.Kep. Ns
Pelatihan Perawat ICU
Pengertian
• Intubasi endotracheal adalah tindakan
untuk memasukkan pipa endotracheal ke
dalam trachea
Tujuan
1. Pembebasan jalan nafas
2. Pemberian nafas buatan dengan bag and
mask
3. Pemberian nafas buatan secara mekanik
(respirator)
4. Memungkinkan penghisapan sekret secara
adekwat
5. Mencegah aspirasi asam lambung (dengan
adanya balon yang dikembangkan)
6. Mencegah distensi lambung
7. Pemberian oksigen dosis tinggi
Indikasi
1. Ada obstruksi jalan nafas bagian atas
2. Pasien yang memerlukan bantuan nafas
dengan respirator
3. Pemberian anestesi
4. Terdapat banyak sputum (px.tidak dapat
mengeluarkan sendiri)
Jenis Intubasi
1. Intubasi oral
2. Intubasi nasal
Keuntungan & kerugian intubasi
nasal & oral
1. Intubasi nasal :
Keuntungan :
– Pasien merasa lebih enak / nyaman
– Lebih mudah dilakukan pada px. Sadar
– Tidak akan tergigit
Kerugian :
– Pipa E.T yang digunakan lebih kecil
– Penghisapan sekret lebih sulit
– Dapat terjadi kerusakan jaringan &
perdarahan
– Lebih sering terjadi infeksi (sinusitis)
2. Intubasi oral
Keuntungan :
– Lebih mudah dilakukan
– Bisa dilakukan dengan cepat pada pasien
dalam keadaan emrgency
– Resiko terjadinya trauma jalan nafas lebih kecil
Kerugian :
– Tergigit
– Lebih sulit dilakukanoral hygiene
– Tidak nyaman
Penyulit
1. Leher pendek
2. Fraktur cervical
3. Rahang bawah kecil
4. Osteoarteritis (temporo mandibula joint)
5. Trismus
6. Ada masa di pharyng & laryng
Persiapan pasien, alat-alat & obat-
obatan
1. Persiapan pasien
• Beritahukan pasien tentang tindakan yang
akan dilakukan
• Mintakan persetujuan keluarga / informed
consent
• Berikan support mental
• Hisap cairan / sisa makanan dari N.G Tube
• Yakinkan pasien terpasang IV line & infus
menetes dengan lancar
2. Persiapan alat – alat
a. Bag and mask + slang O2 +O2
b. Laringoskop lengkap dengan blade sesuai ukuran
pasien & lampu harus menyala dengan terang
c. Alat – alat untuk suction (yakinkan berfungsi
dengan baik)
d. Xylocain jelly / xylocain spary & K.Y jelly
e. Naso / orotracheal tube sesuai ukuran pasien
Laki-laki (dewasa) : no. 7-7.5-8
Perempuan (dewasa) : no.6.5-7-7.5
Anak – anak : usia (dalam tahun)+4
4
f. Konektor yang cocok dengan tracheal tube
yang disiapkan
g. Stylet / mandrin
h. Magil forcep
i. Oropharyngeal tube
j. Stetoskop
k. Spuit 20 cc untuk mengisi cuff
l. Plester untuk fiksasi
m. Gunting
n. Bantal kecil setinggi 12 cm
3. Persiapan obat – obatan
a. Obat – obatan untuk intubasi
1. Sedasi
– Penthotal 25 mg / cc dosis :
– Dormicum : 0,6 mg / kg BB
– Diprivan : 1-2 mg / kg BB
2. Muscle relaxant
– Succinyl cholin 20 mg / cc : 1 – 2 mg / kg BB
– Pavulon : 0,15 mg / kg BB
– Trachium : 0,5 – 0,6 mg / kg BB
– Norcuron : 0,1 mg / kg BB
b. Obat – obat emergency (troley emergency)
• Sulfas Atropin
• Ephidrin
• Adrenalin / Ephineprin
• Lidocain 2%
• Dll
Prosedur pemasangan
1. Mencuci tangan
2. Posisi px. Terlentang
3. Kepala diganjal bantal kecil setinggi 12 cm
4. Pilih ukuran pipa endotracheal yang akan digunakan
5. Periksa balon pipa / cuff ett
6. Pasang blade yang sesuai
7. Oksigenasi dengan bag & mask / ambu bag dengan
O2 100% : 5 menit agar pasien tidak hipoksia
8. Masukkan obat – obat sedasi & muscle relaxant
9. Buka mulut dengan laringoskop sampai terlihat
epiglottis
10. Dorong blade sampai pangkal epiglottis
11. Lakukan penghisapan lendir, bila banyak sekret
12. Anestesi daerah laryng dengan xylocain spray (bila
kasus emergency tidak perlu dilakukan)
13. Masukkan endotracheal tube yang sebelumnya di
beri jelly
14. Cek apakah endotracheal sudah benar posisinya
15. Isi cuff / balon dengan udara, sampai kebocoran
mulai tidak terdengar
16. Lakukan fiksasi dengan plester
17. Foto thorak
Perawatan intubasi
1. Fiksasi harus baik
2. Gunakan oropharyng airway (guedel)
Pada pasien yang tidak kooperatif
3. Hati – hati waktu mengganti posisi pasien
4. Jaga kebersihan mulut dan hidung
5. Jaga patensi jalan nafas
6. Humidifikasi yang adekwat
7. Pantau tekanan balon
8. Observasi tanda – tanda vital & suara paru – paru
9. Lakukan fisioterapi nafas tiap 4 jam
10. Lakukan suction setiap fisioterapi nafas & sewaktu –
waktu bila ada suara lendir
11. Yakinkan bahwa konektor mengetahui
perkembangan
12. Cek blood gas untuk mengetahui perkembangan
13. Lakukan foto thorak segera setelah intubasi & dalam
waktu – waktu tertentu
14. Observasi terjadinya emphisema cutis
15. Air dalam water trap harus sering terbuang
16. Pipa endotracheal tube ditandai di ujung mulut /
hidung
Komplikasi
1. Memar, laserasi
2. Perdarahan hidung
3. Obstruksi jalan nafas
4. Sinusitis
5. Ruptur trachea
6. Fistula tracheoesofagal
7. Muntah, aspirasi, gigi copot / rusak
8. Hipoksia bradikardia, aritmia sampai dengan
cardiac arrest
Hal – hal yang harus didokumentasikan
1. Tanggal pemasangan, siapa yang
memasang
2. Nomer ETT/ OTT
3. Jumlah udara yang dimasukkan pada
balon
4. Batas masuknya NTT / OTT
5. Obat – obat yang diberikan
6. Respon pasien / kesulitan yang terjadi
Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Jalan lahir normal & kala 3 & 4
Jalan lahir normal & kala  3 & 4Jalan lahir normal & kala  3 & 4
Jalan lahir normal & kala 3 & 4fikri asyura
 
Tindakan pemasangan ett
Tindakan pemasangan ettTindakan pemasangan ett
Tindakan pemasangan ettIrwan Sutoyo
 
Standar pelayanan kefarmasian di puskesmas
Standar pelayanan kefarmasian di puskesmasStandar pelayanan kefarmasian di puskesmas
Standar pelayanan kefarmasian di puskesmasdinasintia
 
permenkes no-340-ttg-klasifikasi-rumah-sakit-1
permenkes no-340-ttg-klasifikasi-rumah-sakit-1permenkes no-340-ttg-klasifikasi-rumah-sakit-1
permenkes no-340-ttg-klasifikasi-rumah-sakit-1melodycguitarista
 
Formularium nasional untuk jkn
Formularium nasional untuk jknFormularium nasional untuk jkn
Formularium nasional untuk jknErie Gusnellyanti
 
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungPemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungVerar Oka
 
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAKPEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAKSulistia Rini
 
Penatalaksanaan Gangguan Jalan Napar
Penatalaksanaan Gangguan Jalan NaparPenatalaksanaan Gangguan Jalan Napar
Penatalaksanaan Gangguan Jalan NaparUmpungeng
 
Fisiologi persalinan
Fisiologi persalinanFisiologi persalinan
Fisiologi persalinanDhila Fadhila
 

What's hot (20)

Jalan lahir normal & kala 3 & 4
Jalan lahir normal & kala  3 & 4Jalan lahir normal & kala  3 & 4
Jalan lahir normal & kala 3 & 4
 
Binder1 rts notes
Binder1 rts notesBinder1 rts notes
Binder1 rts notes
 
Tindakan pemasangan ett
Tindakan pemasangan ettTindakan pemasangan ett
Tindakan pemasangan ett
 
Standar pelayanan kefarmasian di puskesmas
Standar pelayanan kefarmasian di puskesmasStandar pelayanan kefarmasian di puskesmas
Standar pelayanan kefarmasian di puskesmas
 
permenkes no-340-ttg-klasifikasi-rumah-sakit-1
permenkes no-340-ttg-klasifikasi-rumah-sakit-1permenkes no-340-ttg-klasifikasi-rumah-sakit-1
permenkes no-340-ttg-klasifikasi-rumah-sakit-1
 
bab 4.4.pdf
bab 4.4.pdfbab 4.4.pdf
bab 4.4.pdf
 
Gagal napas
Gagal napasGagal napas
Gagal napas
 
Formularium nasional untuk jkn
Formularium nasional untuk jknFormularium nasional untuk jkn
Formularium nasional untuk jkn
 
Analgetika
AnalgetikaAnalgetika
Analgetika
 
Kode diagnosa bpjs
Kode diagnosa bpjsKode diagnosa bpjs
Kode diagnosa bpjs
 
EWS.pptx
EWS.pptxEWS.pptx
EWS.pptx
 
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantungPemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
 
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAKPEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAK
PEMERIKSAAN PERKUSI JANTUNG PADA ANAK
 
Pertemuan iv dan v
Pertemuan iv dan vPertemuan iv dan v
Pertemuan iv dan v
 
BPN 2011
BPN 2011BPN 2011
BPN 2011
 
Lapsus varicella
Lapsus varicellaLapsus varicella
Lapsus varicella
 
Penatalaksanaan Gangguan Jalan Napar
Penatalaksanaan Gangguan Jalan NaparPenatalaksanaan Gangguan Jalan Napar
Penatalaksanaan Gangguan Jalan Napar
 
Fisiologi persalinan
Fisiologi persalinanFisiologi persalinan
Fisiologi persalinan
 
Bronkiektasis
BronkiektasisBronkiektasis
Bronkiektasis
 
Pertemuan 1 cpob (tek.solid)
Pertemuan 1 cpob (tek.solid)Pertemuan 1 cpob (tek.solid)
Pertemuan 1 cpob (tek.solid)
 

Similar to ETT Intubasi

Pemasangan ngt
Pemasangan ngtPemasangan ngt
Pemasangan ngtChiyapuri
 
Tata Laksana Jalan Napas
Tata Laksana Jalan NapasTata Laksana Jalan Napas
Tata Laksana Jalan NapasEvan Permana
 
Breathing Management Kegawatdaruratan.pptx
Breathing Management Kegawatdaruratan.pptxBreathing Management Kegawatdaruratan.pptx
Breathing Management Kegawatdaruratan.pptxNurulLaili35
 
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBLPenatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBLpjj_kemenkes
 
Intubasi endotrakeal memasukan pipa trakea ke dalam trakea melalui rima gloti...
Intubasi endotrakeal memasukan pipa trakea ke dalam trakea melalui rima gloti...Intubasi endotrakeal memasukan pipa trakea ke dalam trakea melalui rima gloti...
Intubasi endotrakeal memasukan pipa trakea ke dalam trakea melalui rima gloti...RTISanglah
 
Pengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptx
Pengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptxPengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptx
Pengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptxDeniSuryadiPratama
 
Penatalaksanaan Jalan Nafas
Penatalaksanaan Jalan NafasPenatalaksanaan Jalan Nafas
Penatalaksanaan Jalan Nafastandangsusanto
 
askep keperawatan anestesiologi ppt.pptx
askep keperawatan anestesiologi ppt.pptxaskep keperawatan anestesiologi ppt.pptx
askep keperawatan anestesiologi ppt.pptxssuserfc224a
 
Setalah membaca bab 1 ini mahasiswa mampu memahami konsep dasar asuhan kepera...
Setalah membaca bab 1 ini mahasiswa mampu memahami konsep dasar asuhan kepera...Setalah membaca bab 1 ini mahasiswa mampu memahami konsep dasar asuhan kepera...
Setalah membaca bab 1 ini mahasiswa mampu memahami konsep dasar asuhan kepera...nerserna
 
PRESENTASI Resusitasi Neonatus
PRESENTASI Resusitasi NeonatusPRESENTASI Resusitasi Neonatus
PRESENTASI Resusitasi Neonatusadhil64
 

Similar to ETT Intubasi (20)

Pemasangan ngt
Pemasangan ngtPemasangan ngt
Pemasangan ngt
 
Tata Laksana Jalan Napas
Tata Laksana Jalan NapasTata Laksana Jalan Napas
Tata Laksana Jalan Napas
 
Breathing Management Kegawatdaruratan.pptx
Breathing Management Kegawatdaruratan.pptxBreathing Management Kegawatdaruratan.pptx
Breathing Management Kegawatdaruratan.pptx
 
NARASI Video Intubasi.docx
NARASI Video Intubasi.docxNARASI Video Intubasi.docx
NARASI Video Intubasi.docx
 
INTUBASI ENDOTRAKEAL
INTUBASI ENDOTRAKEALINTUBASI ENDOTRAKEAL
INTUBASI ENDOTRAKEAL
 
INTUBASI
INTUBASIINTUBASI
INTUBASI
 
Memasukkan Tiub Ryle dan NGT
Memasukkan Tiub Ryle dan NGTMemasukkan Tiub Ryle dan NGT
Memasukkan Tiub Ryle dan NGT
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBLPenatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
 
Intubasi endotrakeal memasukan pipa trakea ke dalam trakea melalui rima gloti...
Intubasi endotrakeal memasukan pipa trakea ke dalam trakea melalui rima gloti...Intubasi endotrakeal memasukan pipa trakea ke dalam trakea melalui rima gloti...
Intubasi endotrakeal memasukan pipa trakea ke dalam trakea melalui rima gloti...
 
Pengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptx
Pengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptxPengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptx
Pengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptx
 
OKSIGENASI (2).ppt
OKSIGENASI (2).pptOKSIGENASI (2).ppt
OKSIGENASI (2).ppt
 
Stetoscope revisi
Stetoscope revisiStetoscope revisi
Stetoscope revisi
 
Penatalaksanaan Jalan Nafas
Penatalaksanaan Jalan NafasPenatalaksanaan Jalan Nafas
Penatalaksanaan Jalan Nafas
 
askep keperawatan anestesiologi ppt.pptx
askep keperawatan anestesiologi ppt.pptxaskep keperawatan anestesiologi ppt.pptx
askep keperawatan anestesiologi ppt.pptx
 
Setalah membaca bab 1 ini mahasiswa mampu memahami konsep dasar asuhan kepera...
Setalah membaca bab 1 ini mahasiswa mampu memahami konsep dasar asuhan kepera...Setalah membaca bab 1 ini mahasiswa mampu memahami konsep dasar asuhan kepera...
Setalah membaca bab 1 ini mahasiswa mampu memahami konsep dasar asuhan kepera...
 
pemberian-oksigen
pemberian-oksigenpemberian-oksigen
pemberian-oksigen
 
Choking
ChokingChoking
Choking
 
PRESENTASI Resusitasi Neonatus
PRESENTASI Resusitasi NeonatusPRESENTASI Resusitasi Neonatus
PRESENTASI Resusitasi Neonatus
 

Recently uploaded

Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikSyarifahNurulMaulida1
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxawaldarmawan3
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisRachmandiarRaras
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 

Recently uploaded (19)

Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretikobat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
obat sistem saraf pusat analgesik antipiretik
 
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptxKDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
KDM NUTRISI, AKTUALISASI, REWARD DAN PUNISHMENT.pptx
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosisAbses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
Abses paru - Diagnosis, tatalaksana, prognosis
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 

ETT Intubasi

  • 1. Intubasi Endotracheal Ni Luh Widiasih, S.Kep. Ns Pelatihan Perawat ICU
  • 2. Pengertian • Intubasi endotracheal adalah tindakan untuk memasukkan pipa endotracheal ke dalam trachea
  • 3. Tujuan 1. Pembebasan jalan nafas 2. Pemberian nafas buatan dengan bag and mask 3. Pemberian nafas buatan secara mekanik (respirator) 4. Memungkinkan penghisapan sekret secara adekwat 5. Mencegah aspirasi asam lambung (dengan adanya balon yang dikembangkan) 6. Mencegah distensi lambung 7. Pemberian oksigen dosis tinggi
  • 4. Indikasi 1. Ada obstruksi jalan nafas bagian atas 2. Pasien yang memerlukan bantuan nafas dengan respirator 3. Pemberian anestesi 4. Terdapat banyak sputum (px.tidak dapat mengeluarkan sendiri)
  • 5. Jenis Intubasi 1. Intubasi oral 2. Intubasi nasal
  • 6. Keuntungan & kerugian intubasi nasal & oral 1. Intubasi nasal : Keuntungan : – Pasien merasa lebih enak / nyaman – Lebih mudah dilakukan pada px. Sadar – Tidak akan tergigit Kerugian : – Pipa E.T yang digunakan lebih kecil – Penghisapan sekret lebih sulit – Dapat terjadi kerusakan jaringan & perdarahan – Lebih sering terjadi infeksi (sinusitis)
  • 7. 2. Intubasi oral Keuntungan : – Lebih mudah dilakukan – Bisa dilakukan dengan cepat pada pasien dalam keadaan emrgency – Resiko terjadinya trauma jalan nafas lebih kecil Kerugian : – Tergigit – Lebih sulit dilakukanoral hygiene – Tidak nyaman
  • 8. Penyulit 1. Leher pendek 2. Fraktur cervical 3. Rahang bawah kecil 4. Osteoarteritis (temporo mandibula joint) 5. Trismus 6. Ada masa di pharyng & laryng
  • 9. Persiapan pasien, alat-alat & obat- obatan 1. Persiapan pasien • Beritahukan pasien tentang tindakan yang akan dilakukan • Mintakan persetujuan keluarga / informed consent • Berikan support mental • Hisap cairan / sisa makanan dari N.G Tube • Yakinkan pasien terpasang IV line & infus menetes dengan lancar
  • 10. 2. Persiapan alat – alat a. Bag and mask + slang O2 +O2 b. Laringoskop lengkap dengan blade sesuai ukuran pasien & lampu harus menyala dengan terang c. Alat – alat untuk suction (yakinkan berfungsi dengan baik) d. Xylocain jelly / xylocain spary & K.Y jelly e. Naso / orotracheal tube sesuai ukuran pasien Laki-laki (dewasa) : no. 7-7.5-8 Perempuan (dewasa) : no.6.5-7-7.5 Anak – anak : usia (dalam tahun)+4 4
  • 11. f. Konektor yang cocok dengan tracheal tube yang disiapkan g. Stylet / mandrin h. Magil forcep i. Oropharyngeal tube j. Stetoskop k. Spuit 20 cc untuk mengisi cuff l. Plester untuk fiksasi m. Gunting n. Bantal kecil setinggi 12 cm
  • 12. 3. Persiapan obat – obatan a. Obat – obatan untuk intubasi 1. Sedasi – Penthotal 25 mg / cc dosis : – Dormicum : 0,6 mg / kg BB – Diprivan : 1-2 mg / kg BB 2. Muscle relaxant – Succinyl cholin 20 mg / cc : 1 – 2 mg / kg BB – Pavulon : 0,15 mg / kg BB – Trachium : 0,5 – 0,6 mg / kg BB – Norcuron : 0,1 mg / kg BB b. Obat – obat emergency (troley emergency) • Sulfas Atropin • Ephidrin • Adrenalin / Ephineprin • Lidocain 2% • Dll
  • 13. Prosedur pemasangan 1. Mencuci tangan 2. Posisi px. Terlentang 3. Kepala diganjal bantal kecil setinggi 12 cm 4. Pilih ukuran pipa endotracheal yang akan digunakan 5. Periksa balon pipa / cuff ett 6. Pasang blade yang sesuai 7. Oksigenasi dengan bag & mask / ambu bag dengan O2 100% : 5 menit agar pasien tidak hipoksia 8. Masukkan obat – obat sedasi & muscle relaxant 9. Buka mulut dengan laringoskop sampai terlihat epiglottis
  • 14. 10. Dorong blade sampai pangkal epiglottis 11. Lakukan penghisapan lendir, bila banyak sekret 12. Anestesi daerah laryng dengan xylocain spray (bila kasus emergency tidak perlu dilakukan) 13. Masukkan endotracheal tube yang sebelumnya di beri jelly 14. Cek apakah endotracheal sudah benar posisinya 15. Isi cuff / balon dengan udara, sampai kebocoran mulai tidak terdengar 16. Lakukan fiksasi dengan plester 17. Foto thorak
  • 15. Perawatan intubasi 1. Fiksasi harus baik 2. Gunakan oropharyng airway (guedel) Pada pasien yang tidak kooperatif 3. Hati – hati waktu mengganti posisi pasien 4. Jaga kebersihan mulut dan hidung 5. Jaga patensi jalan nafas 6. Humidifikasi yang adekwat 7. Pantau tekanan balon 8. Observasi tanda – tanda vital & suara paru – paru 9. Lakukan fisioterapi nafas tiap 4 jam
  • 16. 10. Lakukan suction setiap fisioterapi nafas & sewaktu – waktu bila ada suara lendir 11. Yakinkan bahwa konektor mengetahui perkembangan 12. Cek blood gas untuk mengetahui perkembangan 13. Lakukan foto thorak segera setelah intubasi & dalam waktu – waktu tertentu 14. Observasi terjadinya emphisema cutis 15. Air dalam water trap harus sering terbuang 16. Pipa endotracheal tube ditandai di ujung mulut / hidung
  • 17. Komplikasi 1. Memar, laserasi 2. Perdarahan hidung 3. Obstruksi jalan nafas 4. Sinusitis 5. Ruptur trachea 6. Fistula tracheoesofagal 7. Muntah, aspirasi, gigi copot / rusak 8. Hipoksia bradikardia, aritmia sampai dengan cardiac arrest
  • 18. Hal – hal yang harus didokumentasikan 1. Tanggal pemasangan, siapa yang memasang 2. Nomer ETT/ OTT 3. Jumlah udara yang dimasukkan pada balon 4. Batas masuknya NTT / OTT 5. Obat – obat yang diberikan 6. Respon pasien / kesulitan yang terjadi

Editor's Notes

  1. 1