SlideShare a Scribd company logo
1 of 38
Resusitasi Neonatus
Bd. Kartika Pratiwi
Bayi Yang Membutuhkan Resusitasi
• Kebanyakan bayi lahir tidak bermasalah
• 10% perlu beberapa bantuan untuk memulai
pernapasan
• 1% perlu resusitasi lengkap untuk
kelangsungan hidup (intubasi, kompresi dada,
pemberian obat)
Persiapan Resusitasi
• Satu tenaga terampil terlatih untuk resusitasi,
yang dapat melakukan resusitasi lengkap
• Tenaga tambahan
• Peralatan resusitasi yang memadai
• Tindakan pencegahan infeksi
Peralatan/Bahan yang disiapkan
Perlengkapan Pengisapan:
• Bulb Syringe / balon pengisap
• Alat pengisap lendir
• Kateter pengisap, ukuran 5, 6, 8, 10, 12, 14 Fr
• Pengisap mekanik, tabung, dan selangnya
• Pengisap mekonium/ konektor
Perlengkapan Ventilasi Balon dan
Sungkup:
• Balon resusitasi neonatus dengan katup
pelepas tekanan
• Reservoar oksigen untuk memberikan O2 90-
100%
• Sungkup wajah dengan bantalan pinggir,
ukuran untuk neonatus cukup bulan dan
prematur
• Oksigen dengan pengukur aliran (flowmeter)
dan pipa oksigen
Peralatan intubasi:
• Laringoskop dengan daun lurus, No. O
(prematur) dan No.1 (neonatus cukup bulan)
• Lampu dan baterai cadangan untuk
laringoskop
• Pipa ET 2,5, 3, 3,5, 4,0 mm
• Stilet
Obat-obatan / Bahan
• Epinefrin 1:10.000
• Obat pengembang volume/plasma expander,
satu/lebih dari:
Salin normal, Larutan Ringer laktat, Darah utuh
(whole blood) golongan darah O negatif
• Natrium bikarbonat 4,2%
• Dekstrosa 10%
• Nalokson
• Aqua steril
• Kateter umbilikal / pengganti kateter umbilikal
Penilaian bayi baru lahir
Menentukan apakah bayi memerlukan resusitasi:
1. Apakah bayi lahir cukup bulan?
Prematur lebih memerlukan upaya resusitasi
2. Apakah cairan amnion bersih dari mekonium?
• Bila terdapat mekonium dalam cairan amnion dan
setelah lahir ternyata bayi tidak bugar  perlu
penghisapan mekonium dari trakea sebelum
melakukan langkah lain
3. Apakah bayi bernapas/menangis?
• Perhatikan dada bayi
• Tidak ada usaha napas perlu intervensi
• Megap-megap  perlu intervensi
4. Apakah tonus otot baik?
• Tonus otot baik : fleksi & bergerak aktif
LANGKAH AWAL RESUSITASI
LANGKAH AWAL
• Berikan kehangatan dengan cara meletakkan
bayi di bawah pemancar panas
• Posisikan kepala setengah ekstensi
• Bersihkan jalan napas
• Keringkan, rangsang, perbaiki posisi
LEHER SETENGAH
EKSTENSI
MEMBERIKAN
BANTALAN
PADA BAHU
Bila terdapat mekonium dan bayi tidak bugar :
• Berikan O2 dan pantau FJ
• Pasang laringoskop, hisap dgn kateter penghisap
no.12F/14F
• Masukkan pipa ET
• Sambung pipa ET ke alat penghisap
• Lakukan penghisapan sambil menarik keluar pipa
ET
• Ulangi bila perlu atau bila frekuensi jantung
menunjukkan untuk lakukan resusitasi
• harus segera dilanjutkan ke tahap berikut
• Rangsang taktil
Langkah awal dilakukan dalam 30 detik,
kemudian nilai :
• Pernapasan
• Frekuensi denyut jantung
• Warna kulit
Bila bayi tidak bernapas/megap-megap, atau
frekuensi jantung < 100/menit  VTP
VTP
Ventilasi Tekanan Positif
• Untuk membantu usaha napas bayi
• Menggunakan balon dan sungkup resusitasi
• Konsentrasi oksigen (21% vs 100%)
• Frekuensi 40-60 / menit
• Setelah 30 detik VTP secara adekuat, lakukan
penilaian frekuensi jantung
• Bila FJ < 60/menit, lanjutkan dengan kompresi
dada sambil
• tetap teruskan VTP
Panduan penggunaan oksigen untuk VTP pada
neonatus cukup bulan, segera setelah lahir
(AAP & AHA 2006):
• Rekomendasi NRP: penggunaan O2 100%
untuk VTP pada resusitasi bayi. Namun
penelitian menunjukkan, resusitasi dgn O2 21%
sama berhasilnya dgn O2 100%
• Bagi yang menggunakan O2 < 100%,
diperlukan tambahan O2 bila tidak ada
perbaikan dalam 90 detik setelah lahir
• Bila O2 tidak tersedia, gunakan udara kamar
Balon Resusitasi
Syarat Balon Resusitasi untuk Neonatus:
• Ukuran balon 200-750 ml
• Dapat memberikan oksigen kadar tinggi
• Mempunyai alat pengaman (katup pelepas
tekanan) untuk mencegah tekanan yang
terlalu tinggi
• Ukuran sungkup wajah harus tepat
Sebelum melakukan VTP
• Pilih sungkup ukuran sesuai
• Pastikan jalan napas bersih dan terbuka
• Posisi kepala bayi sedikit tengadah
• Posisi penolong di sisi samping atau kepala bayi
FREKUENSI VENTILASI = 40-60 X/MENIT
Dengan irama = Pompa—Lepas--lepas
Bila VTP perlu dilanjutkan lama Pasang pipa
orogastrik untuk mengatasi distensi lambung
karena:
• Distensi lambung dapat menekan diafragma
menghambat pengembangan paru
• Kemungkinan regurgitasi dan aspirasi
• Bila FJ <60 kali/menit, setelah 30 detik maka
lakukan VTP efektif
*Intubasi ET bisa dipertimbangkan pada langkah ini
Berikan VTP*
1. Lakukan kompresi dada
2. Berikan VTP
Fj<60 FJ >60
30 DETIK
Kompresi dada
Perlu 2 Orang
• Pelaksana kompresi menilai dada &
menempatkan posisi tangan dgn benar
• Pelaksana VTP posisi di kepala bayi,
menempatkan sungkup wajah secara efektif &
• memantau gerakan dada
Lokasi Kompresi Dada :
• Gerakkan jari-jari sepanjang tepi bawah iga
sampai mendapatkan xyphoid.
• Letakkan ibu jari atau jari-jari pada tulang
dada diatas/superior processus Xyphoid. Pada
sternum
Kedalaman dan tekanan
• Kedalaman + 1/3 diameter antero-posterior dada
• Lama penekanan lebih pendek dari lama pelepasan curah
• jantung maksimum
Koordinasi VTP dan Kompresi Dada
• 1 siklus: 3 kompresi & 1 ventilasi dalam 2 detik (3:1)
• Frekuensi: 90 kompresi + 30 ventilasi dalam 1 menit (berarti
120 kegiatan per menit)
• Dilakukan dalam 30 detik  15 siklus
• Untuk memastikan frekuensi kompresi dada dan ventilasi yg
tepat, penekan menghitung dengan jelas “Satu – Dua – Tiga -
Pompa-…”
Penilaian frekuensi denyut jantung:
• Bila < 60 / menit beri obat (epinefrin) melalui
vena umbilikal atau pipa endotrakea. Obat2 lain
sesuai indikasi.
• Bila > 60 / menit kompresi dada dihentikan.
• VTP dilanjutkan sampai > 100 / menit dan bayi
bernapas spontan.
Intubasi Endotrakea
intubasi Endotrakea
• Tindakan intubasi endotrakea dapat dilakukan
sesuai keadaan dankebutuhan.
• Laringoskop: daun lurus no.0 (prematur) atau
1 (aterm)
• Pipa endotrakea: ukuran sesuai berat
badan/usia
Peran Asisten pada intubasi
• Menyiapkan & memastikan peralatan dalam
keadaan siap pakai
• Memposisikan bayi & stabilisasi kepala
• Memberikan O2 aliran bebas
• Melakukan pengisapan
• Memegang kateter pengisap
• Menekan krikoid bila diminta
• Membantu VTP selama intubasi
• Menghubungkan pipa ET dgn peralatan resusitasi
• Memantau FJ & gerakan dada
• Mempertahankan letak pipa ET
Intubasi Endotrakea
• Langkah 1: Persiapan memasukkan
laringoskop Stabilkan kepala bayi dalam posisi
sedikit tengadah, Berikan O2 aliran bebas
selama prosedur
• Langkah 2: Memasukkan laringoskop, Daun
laringoskop di sebelah kanan lidah, Geser
lidah ke sebelah kiri mulut, Masukkan daun
sampai batas pangkal lidah
• Langkah 3: Angkat daun laringoskop, Angkat
sedikit daun laringoskop, Angkat seluruh daun,
jangan hanya ujungnya, Lihat daerah farings
• JANGAN MENGUNGKIT DAUN
• Langkah 4: Melihat tanda anatomis Cari tanda
pita suara, seperti garis vertikal pada kedua sisi
glotis (huruf ‘V’ terbalik), Tekan krikoid agar glotis
terlihat, Bila perlu, hisap lendir untuk membantu
visualisasi
• Langkah 5: Memasukkan pipa, Masukkan pipa dari
sebelah kanan mulut bayi dengan lengkung pipa
pada arah horisontal, Jika pita suara tertutup,
tunggu smp terbuka
• Masukkan pipa sampai garis pedoman pita suara
berada di batas pita suara
Batas waktu tindakan 20 detik (jika 20 detik pita
suara belum terbuka, hentikan & berikan VTP)
• Langkah 6: Mencabut laringoskop. Pegang pipa
dengan kuat sambil menahan ke arah langit-langit
mulut bayi, cabut laringoskop dengan hati-hati.
Bila memakai stilet, tahan pipa saat mencabut
stilet
Tanda posisi pipa ET benar
• Perbaikan tanda vital (FJ, warna kulit, & aktifitas)
• Terdengar bunyi napas di kedua paru, bukan di
lambung (gunakan stetoskop)
• Tidak terjadi distensi lambung saat ventilasi
• Dengan pendeteksi CO2 pipa berembun saat
ekspirasi
• Dada mengembang simetris setiap bernapas
Pemberian obat
Pemberian Obat: Epinefrin
• Larutan = 1 : 10.000
• Cara = IV (pertimbangkan melalui ET bila jalur IV
sedang
• disiapkan)
• Dosis = 0.1 – 0.3 mL/kg BB IV
• Persiapan = larutan 1 :10.000 dalam semprit 1 ml
(semprit lebih besar diperlukan untuk pemberian
melalui pipa ET. Dosis melalui pipa ET 0.3- 1.0mL/kg)
• Kecepatan = secepat mungkin
Jangan memberikan dosis lebih tinggi secara IV
Indikasi pemberian cairan
penambahvolume darah (volume
expanders)
• Bayi tidak berespons terhadap resusitasi DAN
bayi mengalami syok (pucat, nadi lemah, FJ
rendah/tinggi, tidak membaik setelah
diresusitasi)
• Ada riwayat terkait dgn kehilangan darah janin
(a.l.) perdarahan per vaginam, solusio plasenta,
plasenta previa, twin to twin transfusion)
Cairan penambah volume darah
• Cairan: Garam Fisiologis, Ringer Laktat, Darah
O Rh negatif
• Dosis : 10 mL/kg
• Jalur : Vena umbilikalis
• Persiapan : dalam semprit besar
• Kecepatan: 5 – 10 menit
Daftar pustaka
• Resusitasi neonatus, divisi perinatologi FK
USU/RSHAM

More Related Content

Similar to PRESENTASI Resusitasi Neonatus

Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBLPenatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBLpjj_kemenkes
 
tatalaksana kegawatdaruratan neonatal.pdf
tatalaksana kegawatdaruratan neonatal.pdftatalaksana kegawatdaruratan neonatal.pdf
tatalaksana kegawatdaruratan neonatal.pdfssuserf49954
 
PONEK RESUSITASI NEONATUS
PONEK RESUSITASI NEONATUSPONEK RESUSITASI NEONATUS
PONEK RESUSITASI NEONATUSadhil64
 
Penuntun belajar manajemen asfiksia 3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA
Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA
Penuntun belajar manajemen asfiksia 3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Vdocuments.mx 6 rjp-revisi
Vdocuments.mx 6 rjp-revisiVdocuments.mx 6 rjp-revisi
Vdocuments.mx 6 rjp-revisiDr. Irianto Rsia
 
Penuntun belajar manajemen asfiksia 3 nov 20081.3.2.5
Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5
Penuntun belajar manajemen asfiksia 3 nov 20081.3.2.5Operator Warnet Vast Raha
 
Pengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptx
Pengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptxPengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptx
Pengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptxDeniSuryadiPratama
 
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBLASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBLIra Aryanti
 
Setting awal venti untuk tentiran.pdf
Setting awal venti untuk tentiran.pdfSetting awal venti untuk tentiran.pdf
Setting awal venti untuk tentiran.pdfIvanVeriswan
 
Breathing Management Kegawatdaruratan.pptx
Breathing Management Kegawatdaruratan.pptxBreathing Management Kegawatdaruratan.pptx
Breathing Management Kegawatdaruratan.pptxNurulLaili35
 
dokumen.tips_intubasi-endotracheal-ppt.ppt
dokumen.tips_intubasi-endotracheal-ppt.pptdokumen.tips_intubasi-endotracheal-ppt.ppt
dokumen.tips_intubasi-endotracheal-ppt.pptAmaliaAdeDiamita
 

Similar to PRESENTASI Resusitasi Neonatus (20)

Resusitasi neonatus AKPER PEMKAB MUNA
Resusitasi neonatus AKPER PEMKAB MUNA Resusitasi neonatus AKPER PEMKAB MUNA
Resusitasi neonatus AKPER PEMKAB MUNA
 
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBLPenatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
Penatalaksanaan Asfiksia Pada BBL
 
resusitasi&pemfis neonatal.pptx
resusitasi&pemfis neonatal.pptxresusitasi&pemfis neonatal.pptx
resusitasi&pemfis neonatal.pptx
 
tatalaksana kegawatdaruratan neonatal.pdf
tatalaksana kegawatdaruratan neonatal.pdftatalaksana kegawatdaruratan neonatal.pdf
tatalaksana kegawatdaruratan neonatal.pdf
 
Resusitasi Neonatus.pdf
Resusitasi Neonatus.pdfResusitasi Neonatus.pdf
Resusitasi Neonatus.pdf
 
PONEK RESUSITASI NEONATUS
PONEK RESUSITASI NEONATUSPONEK RESUSITASI NEONATUS
PONEK RESUSITASI NEONATUS
 
Resusitasi neonatus
Resusitasi neonatusResusitasi neonatus
Resusitasi neonatus
 
Penuntun belajar manajemen asfiksia 3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA
Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA
Penuntun belajar manajemen asfiksia 3 nov 20081.3.2.5 AKPER PEMKAB MUNA
 
Vdocuments.mx 6 rjp-revisi
Vdocuments.mx 6 rjp-revisiVdocuments.mx 6 rjp-revisi
Vdocuments.mx 6 rjp-revisi
 
Penuntun belajar manajemen asfiksia 3 nov 20081.3.2.5
Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5Penuntun belajar manajemen asfiksia   3 nov 20081.3.2.5
Penuntun belajar manajemen asfiksia 3 nov 20081.3.2.5
 
Pengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptx
Pengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptxPengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptx
Pengelolaan_Jalan_Napas_Airway_Managemen.pptx
 
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBLASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL
ASUHAN KEPERAWATAN BAYI BARU LAHIR DAN NUTRISI PADA BBL
 
Setting awal venti untuk tentiran.pdf
Setting awal venti untuk tentiran.pdfSetting awal venti untuk tentiran.pdf
Setting awal venti untuk tentiran.pdf
 
Breathing Management Kegawatdaruratan.pptx
Breathing Management Kegawatdaruratan.pptxBreathing Management Kegawatdaruratan.pptx
Breathing Management Kegawatdaruratan.pptx
 
dokumen.tips_intubasi-endotracheal-ppt.ppt
dokumen.tips_intubasi-endotracheal-ppt.pptdokumen.tips_intubasi-endotracheal-ppt.ppt
dokumen.tips_intubasi-endotracheal-ppt.ppt
 
Basic Life Supoort
Basic Life SupoortBasic Life Supoort
Basic Life Supoort
 
Inc kompre sari AKBID PARAMATA RAHA
Inc kompre sari AKBID PARAMATA RAHA Inc kompre sari AKBID PARAMATA RAHA
Inc kompre sari AKBID PARAMATA RAHA
 
RESUSITASI BBL.pptx
RESUSITASI BBL.pptxRESUSITASI BBL.pptx
RESUSITASI BBL.pptx
 
Bhd&rjp.04
Bhd&rjp.04Bhd&rjp.04
Bhd&rjp.04
 
Asfiksia neonatorum
Asfiksia neonatorumAsfiksia neonatorum
Asfiksia neonatorum
 

Recently uploaded

regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbSendaUNNES
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Codajongshopp
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Arif Fahmi
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smearprofesibidan2
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologissuser7c01e3
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxmarodotodo
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxmade406432
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Currentaditya romadhon
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxHikmaLavigne
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADARismaZulfiani
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024Zakiah dr
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxsiampurnomo90
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxabdulmujibmgi
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritisfidel377036
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptStevenSamuelBangun
 

Recently uploaded (15)

regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkbregulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
regulasi tentang kosmetika di indonesia cpkb
 
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
081-388-333-722 Toko Jual Alat Bantu Seks Penis Ikat Pinggang Di SUrabaya Cod
 
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
Rancangan Aksi_ Si IMAAM ( Sistem Informasi Manajemen Aset dan Alat Medis di ...
 
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smeardokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
dokumen.tips_pap-smear-ppt-final.pptx_iva pap smear
 
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologijenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
jenis-jenis Data dalam bidang epidemiologi
 
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptxALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
ALERGI MAKANAN - ALERMUN dokter doktor subi.pptx
 
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptxKONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
KONSEP KELUARGA SEJAHTERA tugas keperawatan keluarga.pptx
 
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) CurrentMateri Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
Materi Elektroterapi Fisioterapi Interrupted Galvanic (Exponential) Current
 
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptxPB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
PB I KONSEP DASAR KESEHATAN REPRODUKSI (1).pptx
 
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADAASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
ASUHAN KEPERAWATAN NYERI AKUT 2023 STIKES DIAN HUSADA
 
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
MANASIK KESEHATAN HAJI KOTA DEPOK TAHUN 2024
 
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docxMODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
MODUL P5BK TEMA KEBEKERJAAN KENALI DUNIA KERJA.docx
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptxASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA MENJELANG AJAL PPT.pptx
 
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritiskonsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
konsep keperawatan kritis dan asuhan keperawatan kritis
 
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.pptParasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
Parasitologi-dan-Mikrobiologi-Pertemuan-4.ppt
 

PRESENTASI Resusitasi Neonatus

  • 2. Bayi Yang Membutuhkan Resusitasi • Kebanyakan bayi lahir tidak bermasalah • 10% perlu beberapa bantuan untuk memulai pernapasan • 1% perlu resusitasi lengkap untuk kelangsungan hidup (intubasi, kompresi dada, pemberian obat)
  • 3.
  • 4. Persiapan Resusitasi • Satu tenaga terampil terlatih untuk resusitasi, yang dapat melakukan resusitasi lengkap • Tenaga tambahan • Peralatan resusitasi yang memadai • Tindakan pencegahan infeksi
  • 5. Peralatan/Bahan yang disiapkan Perlengkapan Pengisapan: • Bulb Syringe / balon pengisap • Alat pengisap lendir • Kateter pengisap, ukuran 5, 6, 8, 10, 12, 14 Fr • Pengisap mekanik, tabung, dan selangnya • Pengisap mekonium/ konektor
  • 6. Perlengkapan Ventilasi Balon dan Sungkup: • Balon resusitasi neonatus dengan katup pelepas tekanan • Reservoar oksigen untuk memberikan O2 90- 100% • Sungkup wajah dengan bantalan pinggir, ukuran untuk neonatus cukup bulan dan prematur • Oksigen dengan pengukur aliran (flowmeter) dan pipa oksigen
  • 7. Peralatan intubasi: • Laringoskop dengan daun lurus, No. O (prematur) dan No.1 (neonatus cukup bulan) • Lampu dan baterai cadangan untuk laringoskop • Pipa ET 2,5, 3, 3,5, 4,0 mm • Stilet
  • 8. Obat-obatan / Bahan • Epinefrin 1:10.000 • Obat pengembang volume/plasma expander, satu/lebih dari: Salin normal, Larutan Ringer laktat, Darah utuh (whole blood) golongan darah O negatif • Natrium bikarbonat 4,2% • Dekstrosa 10% • Nalokson • Aqua steril • Kateter umbilikal / pengganti kateter umbilikal
  • 9. Penilaian bayi baru lahir Menentukan apakah bayi memerlukan resusitasi: 1. Apakah bayi lahir cukup bulan? Prematur lebih memerlukan upaya resusitasi 2. Apakah cairan amnion bersih dari mekonium? • Bila terdapat mekonium dalam cairan amnion dan setelah lahir ternyata bayi tidak bugar  perlu penghisapan mekonium dari trakea sebelum melakukan langkah lain
  • 10. 3. Apakah bayi bernapas/menangis? • Perhatikan dada bayi • Tidak ada usaha napas perlu intervensi • Megap-megap  perlu intervensi 4. Apakah tonus otot baik? • Tonus otot baik : fleksi & bergerak aktif
  • 11. LANGKAH AWAL RESUSITASI LANGKAH AWAL • Berikan kehangatan dengan cara meletakkan bayi di bawah pemancar panas • Posisikan kepala setengah ekstensi • Bersihkan jalan napas • Keringkan, rangsang, perbaiki posisi
  • 13. Bila terdapat mekonium dan bayi tidak bugar : • Berikan O2 dan pantau FJ • Pasang laringoskop, hisap dgn kateter penghisap no.12F/14F • Masukkan pipa ET • Sambung pipa ET ke alat penghisap • Lakukan penghisapan sambil menarik keluar pipa ET • Ulangi bila perlu atau bila frekuensi jantung menunjukkan untuk lakukan resusitasi • harus segera dilanjutkan ke tahap berikut
  • 15. Langkah awal dilakukan dalam 30 detik, kemudian nilai : • Pernapasan • Frekuensi denyut jantung • Warna kulit Bila bayi tidak bernapas/megap-megap, atau frekuensi jantung < 100/menit  VTP
  • 16. VTP Ventilasi Tekanan Positif • Untuk membantu usaha napas bayi • Menggunakan balon dan sungkup resusitasi • Konsentrasi oksigen (21% vs 100%) • Frekuensi 40-60 / menit • Setelah 30 detik VTP secara adekuat, lakukan penilaian frekuensi jantung • Bila FJ < 60/menit, lanjutkan dengan kompresi dada sambil • tetap teruskan VTP
  • 17. Panduan penggunaan oksigen untuk VTP pada neonatus cukup bulan, segera setelah lahir (AAP & AHA 2006): • Rekomendasi NRP: penggunaan O2 100% untuk VTP pada resusitasi bayi. Namun penelitian menunjukkan, resusitasi dgn O2 21% sama berhasilnya dgn O2 100% • Bagi yang menggunakan O2 < 100%, diperlukan tambahan O2 bila tidak ada perbaikan dalam 90 detik setelah lahir • Bila O2 tidak tersedia, gunakan udara kamar
  • 18. Balon Resusitasi Syarat Balon Resusitasi untuk Neonatus: • Ukuran balon 200-750 ml • Dapat memberikan oksigen kadar tinggi • Mempunyai alat pengaman (katup pelepas tekanan) untuk mencegah tekanan yang terlalu tinggi • Ukuran sungkup wajah harus tepat
  • 19.
  • 20. Sebelum melakukan VTP • Pilih sungkup ukuran sesuai • Pastikan jalan napas bersih dan terbuka • Posisi kepala bayi sedikit tengadah • Posisi penolong di sisi samping atau kepala bayi FREKUENSI VENTILASI = 40-60 X/MENIT Dengan irama = Pompa—Lepas--lepas
  • 21. Bila VTP perlu dilanjutkan lama Pasang pipa orogastrik untuk mengatasi distensi lambung karena: • Distensi lambung dapat menekan diafragma menghambat pengembangan paru • Kemungkinan regurgitasi dan aspirasi
  • 22. • Bila FJ <60 kali/menit, setelah 30 detik maka lakukan VTP efektif *Intubasi ET bisa dipertimbangkan pada langkah ini Berikan VTP* 1. Lakukan kompresi dada 2. Berikan VTP Fj<60 FJ >60 30 DETIK
  • 23. Kompresi dada Perlu 2 Orang • Pelaksana kompresi menilai dada & menempatkan posisi tangan dgn benar • Pelaksana VTP posisi di kepala bayi, menempatkan sungkup wajah secara efektif & • memantau gerakan dada
  • 24. Lokasi Kompresi Dada : • Gerakkan jari-jari sepanjang tepi bawah iga sampai mendapatkan xyphoid. • Letakkan ibu jari atau jari-jari pada tulang dada diatas/superior processus Xyphoid. Pada sternum
  • 25. Kedalaman dan tekanan • Kedalaman + 1/3 diameter antero-posterior dada • Lama penekanan lebih pendek dari lama pelepasan curah • jantung maksimum Koordinasi VTP dan Kompresi Dada • 1 siklus: 3 kompresi & 1 ventilasi dalam 2 detik (3:1) • Frekuensi: 90 kompresi + 30 ventilasi dalam 1 menit (berarti 120 kegiatan per menit) • Dilakukan dalam 30 detik  15 siklus • Untuk memastikan frekuensi kompresi dada dan ventilasi yg tepat, penekan menghitung dengan jelas “Satu – Dua – Tiga - Pompa-…”
  • 26. Penilaian frekuensi denyut jantung: • Bila < 60 / menit beri obat (epinefrin) melalui vena umbilikal atau pipa endotrakea. Obat2 lain sesuai indikasi. • Bila > 60 / menit kompresi dada dihentikan. • VTP dilanjutkan sampai > 100 / menit dan bayi bernapas spontan.
  • 27. Intubasi Endotrakea intubasi Endotrakea • Tindakan intubasi endotrakea dapat dilakukan sesuai keadaan dankebutuhan. • Laringoskop: daun lurus no.0 (prematur) atau 1 (aterm) • Pipa endotrakea: ukuran sesuai berat badan/usia
  • 28.
  • 29. Peran Asisten pada intubasi • Menyiapkan & memastikan peralatan dalam keadaan siap pakai • Memposisikan bayi & stabilisasi kepala • Memberikan O2 aliran bebas • Melakukan pengisapan • Memegang kateter pengisap • Menekan krikoid bila diminta • Membantu VTP selama intubasi • Menghubungkan pipa ET dgn peralatan resusitasi • Memantau FJ & gerakan dada • Mempertahankan letak pipa ET
  • 30. Intubasi Endotrakea • Langkah 1: Persiapan memasukkan laringoskop Stabilkan kepala bayi dalam posisi sedikit tengadah, Berikan O2 aliran bebas selama prosedur • Langkah 2: Memasukkan laringoskop, Daun laringoskop di sebelah kanan lidah, Geser lidah ke sebelah kiri mulut, Masukkan daun sampai batas pangkal lidah
  • 31. • Langkah 3: Angkat daun laringoskop, Angkat sedikit daun laringoskop, Angkat seluruh daun, jangan hanya ujungnya, Lihat daerah farings • JANGAN MENGUNGKIT DAUN • Langkah 4: Melihat tanda anatomis Cari tanda pita suara, seperti garis vertikal pada kedua sisi glotis (huruf ‘V’ terbalik), Tekan krikoid agar glotis terlihat, Bila perlu, hisap lendir untuk membantu visualisasi
  • 32. • Langkah 5: Memasukkan pipa, Masukkan pipa dari sebelah kanan mulut bayi dengan lengkung pipa pada arah horisontal, Jika pita suara tertutup, tunggu smp terbuka • Masukkan pipa sampai garis pedoman pita suara berada di batas pita suara Batas waktu tindakan 20 detik (jika 20 detik pita suara belum terbuka, hentikan & berikan VTP) • Langkah 6: Mencabut laringoskop. Pegang pipa dengan kuat sambil menahan ke arah langit-langit mulut bayi, cabut laringoskop dengan hati-hati. Bila memakai stilet, tahan pipa saat mencabut stilet
  • 33. Tanda posisi pipa ET benar • Perbaikan tanda vital (FJ, warna kulit, & aktifitas) • Terdengar bunyi napas di kedua paru, bukan di lambung (gunakan stetoskop) • Tidak terjadi distensi lambung saat ventilasi • Dengan pendeteksi CO2 pipa berembun saat ekspirasi • Dada mengembang simetris setiap bernapas
  • 34. Pemberian obat Pemberian Obat: Epinefrin • Larutan = 1 : 10.000 • Cara = IV (pertimbangkan melalui ET bila jalur IV sedang • disiapkan) • Dosis = 0.1 – 0.3 mL/kg BB IV • Persiapan = larutan 1 :10.000 dalam semprit 1 ml (semprit lebih besar diperlukan untuk pemberian melalui pipa ET. Dosis melalui pipa ET 0.3- 1.0mL/kg) • Kecepatan = secepat mungkin Jangan memberikan dosis lebih tinggi secara IV
  • 35. Indikasi pemberian cairan penambahvolume darah (volume expanders) • Bayi tidak berespons terhadap resusitasi DAN bayi mengalami syok (pucat, nadi lemah, FJ rendah/tinggi, tidak membaik setelah diresusitasi) • Ada riwayat terkait dgn kehilangan darah janin (a.l.) perdarahan per vaginam, solusio plasenta, plasenta previa, twin to twin transfusion)
  • 36. Cairan penambah volume darah • Cairan: Garam Fisiologis, Ringer Laktat, Darah O Rh negatif • Dosis : 10 mL/kg • Jalur : Vena umbilikalis • Persiapan : dalam semprit besar • Kecepatan: 5 – 10 menit
  • 37.
  • 38. Daftar pustaka • Resusitasi neonatus, divisi perinatologi FK USU/RSHAM