SlideShare a Scribd company logo
Pertolongan Pertama pada Keracunan, Luka
Bakar , Tersiram Air panas , Kecelakaan Lalu
Lintas, Tenggelam, Kemasukan benda Asing
        dan Gigitan Binatang Berbisa




             Oleh : Dr.Dessy Adeliana
Pertolongan Pertama pada Keracunan
• Prinsip penanganan keracunan pada anak :
  1. Jenis racun?
  2. Bersihkan saluran nafas dari kotoran dan lendir atau
     muntahan.
  3. Beri bantuan nafas bila terjadi henti nafas. Gunakan
     sapu tangan, jangan dari mulut langsung ke mulut.
     Hindari aspirasi gas racun dari korban.
  4. Cegah / hentikan penyerapan racun.
  5. Keluarkan racun yang diserap.
  6. Penanganan simptomatik
  7. Penanganan spesifik dan antidotum.
Mencegah / menghentikan
         Penyerapan Racun

Bila racun ditelan :
1. Encerkan racun di lambung dan menghalangi
   penyerapannya
   • Air biasa/matang
   • Susu dan/putih telur
   • Air matang 200 cc + Norit
   • Sehelai roti tawar bakar hangus + 1 bagian
     teh pekat.
2. Kosongkan lambung:
    a. Emesis dilakukan dengan:
       • mekanik : merangsang dinding farings
         dengan jari.
       • Obat – obatan, al: larutan garam pekat.
       Kontraindikasi :
       • Keracunan zat korosif : asam/basa kuat.
       • Keracunan senyawa hidrokarbon : minyak
         tanah, bensin.
       • Penurunan kesadaran
       • Kejang
b . Bilas lambung dengan:
    • Pasien telungkup dengan kepala dan
      bahu lebih rendah.
    • Pasang NGT/guedel jka terjadi
      penurunan kesadaran.
    • Cairan yang aman : air
    • Bilas dengan pembilas yang hangat ±250
      cc setiap kali, sampai kurang lebih 20
      kali. Bilasan yang terakhir ditinggalkan
      dalam lambung.
Kontraindikasi :
       • Keracunan zat korosif : asam/basa kuat.
       • Kejang



Bila racun melalui kulit atau mata:

• Pakaian yang terkontaminasi dilepas.
• Cuci atau bilas bagian yang terkena dengan air dan
sabun. Jika terkontaminasi asam kuat dapat dibilas
dengan larutan Natrium Bicnat encer, jika basa kuat
dengan asam cuka encer.
Bila racun melalui Inhalasi :
• Pindahkan passien ke tempat yang aman
  ( terbuka )
• Lakukan pernafasan buatan untuk
  mengeluarkan racun yang terhirup, jangan
  lakukan dari mulut ke mulut.
Mengeluarkan racun yang telah diserap:
• Tindakan yang biasa dilakukan oleh medis
  antara lain dengan diuresis, dialisa , atau
  exchange transfusion.
Penanganan Simptomatik :
1. Fungsi pernafasan dan sirkulasi : resusitasi
   pernafasan, jika terjadi edema larings
   ( dengan terapi epinefrin atau trakeostomi
   ), dan jika terjadi edema paru ( dengan
   oksigen).
2. Fungsi susunan saraf
3. Nyeri : dengan anti nyeri ( analgetik ).
Penanganan pertama luka bakar
             pada Anak
      AIRWAY (JALAN NAFAS) :bebaskan jalan nafas,awasi
A        edema laring akibat menghirup udara panas



B    BREATHING (PERNAFASAN): pantau laju nafas (RR :
     Respiratory rate )

      CIRCULATION (SIRKULASI) : pantau Nadi , Tensi, jika
C     Syok (N:cepat,lemah,T: rendah) atasi dg cairan intra
      vena Ringer Laktat 10cc/kgbb,tetesan cepat)
      DAMAGE (KERUSAKAN/LUKA) : bersihkan dg
      NaCL, buang jaringan mati dg alat steril (pinset dan
D     gunting ) + krim burnazin/bioplacenton gel +
      antibiotik oral.
NUTRISI : makanan kalori tinggi, bergizi tinggi (
N   protein, vitamin) untuk penyembuhan luka.


    REHABILITASI : mengurangi / menghindari kecacatan
R   thd kontraktur sehingga dpt beraktivitas seperti
    semula.
Tersiram Air Panas
• Siram luka segera dengan air dingin / biasa
  ,jangan dg air es untuk cegah hipotermi.
• Prinsip penanganan luka sama dengan luka
  bakar.
Kecelakaan Lalu Lintas
    AIRWAY          (JALAN NAFAS) :bebaskan jalan
    nafas, cairan / darah(miringkan dg pastikan kepala
A   dan badan miring bersamaan, isap cairan dg sedotan)


    BREATHING (PERNAFASAN): pantau laju nafas (RR :
B   Respiratory rate ), jika henti nafas: nafas buatan
    (diberi jika nadi msh teraba)

    CIRCULATION (SIRKULASI) : pantau Nadi ( raba
C   a.Radialis / a.Carotis)


         Call : 118 emergency call. Ambulance  IGD
TENGGELAM
    AIRWAY (JALAN NAFAS) :bebaskan jalan nafas dari
    air (telungkupkan;miringkan kepala,bersihkan jalan
A   nafas dan mulut; beri ganjalan            dibawah
    perut:bantal,kayu,dll)


B   BREATHING (PERNAFASAN): pantau laju nafas (RR :
    Respiratory rate ),sesak? jika henti nafas: nafas buatan


    CIRCULATION (SIRKULASI) : pantau Nadi ( raba
C   a.Radialis / a.Carotis)


         Call : 118 emergency call. Ambulance  IGD
Kemasukan Benda Asing
• Benda – benda yang beresiko masuk ke dalam
  mulut / telinga/hidung bayi dan anak:
  a. Koin
  b. Mainan kecil : kelereng, bola kecil
  c. Perhiasan (anting , cincin )
  d. Staples, peniti, jarum, paku payung
  e. Tutup pena, kapas , kertas
   f. Serangga
Pertolongan Pertama Kemasukan
      Benda Asing ke dalam Mulut
a. Cek !!!
   - Benda APA yang sudah tertelan?
   - Sejak KAPAN sudah tertelan?
   - Jumlah ?
   - Kondisi anak? Pucat? Merah – merah?
b. Pastikan ke dalam mulut :
   - Jepit kedua pipi anak dengan jari
   - Periksa dengan tenang benda apa yang masuk
     ≠berbahaya  biarkan keluar saat BAB (
     koin, kertas, benda tumpul).
      berbahaya benda tajam: peniti, jarum, staples  IGD /
      RS/ PUSKESMAS.
c. Apabila telah tertelan :
     - keluarkan perlahan dengan jari jika masih ada di mulut.
     - jika sulit dijangkau bawa ke IGD/RS/Puskesmas agar
       diambil dengan menggunakan alat medis.
d. Apabila menyumbat saluran nafas
   Anak pucat, muka merah, sulit bernafas
   Lakukan tata laksana anak tersedak dengan segera...
Tata laksana Anak Tersedak
Kemasukan Benda Asing ke Hidung
1. Periksa lubang hidung dengan senter
2. Tekan lubang hidung anak yang tidak tersumbat, lalu anak
   disuruh menghembus kuat-kuat.
3. Bila benda masuk tidak terlalu dalam dan masih bisa
   terlihat, maka bisa diambil dengan pinset.
4. Jika terlalu dalam atau sulit dijangkau  IGD/RS/Puskesmas.
Kemasukan Benda Asing ke Telinga
1. Jangan mengeluarkan benda dengan cotton buds atau korek.
2. Cukup teteskan air bersih atau air matang ke dalam telinga
   sedikit demi sedikit sehingga benda asing / serangga hanyut
   dalam air atau keluar.
3. Jika tidak berhasil segera IGD/RS/Puskesmas, jangan
   mencoba mengorek – ngorek telinga, krn dapat
   mengakibatkan luka dan gendang telinga bisa pecah.
DIGIGIT ULAR BERBISA
• Segera pasang ikatan saputangan, tali, karet tapi
  jangan terlalukeras diatas bagian gigitan, agar
  bisa/racun tidak segera menyebar,
• Sambil membawa pasien ke IGD/puskesmas,
  kendorkan setiap 15 menit sekali selama 1 menit
  agar bagian bawah gigitan tidak kekurangan
  darah / mati.
• Jangan digerakkan bagian gigitan.
• Di puskesmas/IGD : anti tetanus
• Jika bisa ular kuat bisa henti nafas : NAFAS
  BUATAN...
PENTING !!! Dari semua penanganan yang pertama
dilakukan adalah Call for HELP : MINTA
TOLONG, jangan sendiri jika menolong.




                Terima Kasih

More Related Content

What's hot

Kegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan NeonatalKegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan Neonatal
Erinda Rinawati
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
Mariza Mustika
 
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iiiProses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iiiOperator Warnet Vast Raha
 
Askep Bayi Baru Lahir
Askep Bayi Baru LahirAskep Bayi Baru Lahir
Askep Bayi Baru Lahir
Amalia Senja
 
tengkorak bayi
tengkorak bayitengkorak bayi
tengkorak bayi
Rahayu Pratiwi
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Amalia Senja
 
hipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilanhipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilanRahayu Pratiwi
 
Teknik pembebasan jalan nafas
Teknik pembebasan jalan nafasTeknik pembebasan jalan nafas
Teknik pembebasan jalan nafas
Anissa Cindy
 
presentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifaspresentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifaswayan suarni Quetz
 
pathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhfpathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhf
Desy Trisnasari
 
Macam macam posisi melahirkan
Macam macam posisi melahirkanMacam macam posisi melahirkan
Macam macam posisi melahirkan
Asih Astuti
 
Makalah asfiksia
Makalah asfiksiaMakalah asfiksia
Makalah asfiksia
Warnet Raha
 
Konsep dan prinsip gawat darurat
Konsep dan prinsip gawat darurat Konsep dan prinsip gawat darurat
Konsep dan prinsip gawat darurat
Anissa Cindy
 
Kegawat daruratan pada neonatal
Kegawat daruratan pada neonatalKegawat daruratan pada neonatal
Kegawat daruratan pada neonatal
Irma Delima
 
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianMakalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianDidik Nurkantoro
 
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahunMtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Amalia Senja
 

What's hot (20)

Kegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan NeonatalKegawatdaruratan Neonatal
Kegawatdaruratan Neonatal
 
Pemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopoldPemeriksaan leopold
Pemeriksaan leopold
 
Askep bayi bblr
Askep bayi bblrAskep bayi bblr
Askep bayi bblr
 
Initial assesment
Initial assesmentInitial assesment
Initial assesment
 
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikanMacam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
 
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iiiProses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
Proses konseling bidan pada ibu hamil trimester iii
 
Askep Bayi Baru Lahir
Askep Bayi Baru LahirAskep Bayi Baru Lahir
Askep Bayi Baru Lahir
 
tengkorak bayi
tengkorak bayitengkorak bayi
tengkorak bayi
 
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berdukaAsuhan keperawatan kehilangan dan berduka
Asuhan keperawatan kehilangan dan berduka
 
hipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilanhipertensi dalam kehamilan
hipertensi dalam kehamilan
 
Teknik pembebasan jalan nafas
Teknik pembebasan jalan nafasTeknik pembebasan jalan nafas
Teknik pembebasan jalan nafas
 
presentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifaspresentasi materi TTV pada ibu nifas
presentasi materi TTV pada ibu nifas
 
pathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhfpathway dhfPathway dhf
pathway dhfPathway dhf
 
Macam macam posisi melahirkan
Macam macam posisi melahirkanMacam macam posisi melahirkan
Macam macam posisi melahirkan
 
Makalah asfiksia
Makalah asfiksiaMakalah asfiksia
Makalah asfiksia
 
Konsep dan prinsip gawat darurat
Konsep dan prinsip gawat darurat Konsep dan prinsip gawat darurat
Konsep dan prinsip gawat darurat
 
Kegawat daruratan pada neonatal
Kegawat daruratan pada neonatalKegawat daruratan pada neonatal
Kegawat daruratan pada neonatal
 
Ppt kdpk
Ppt kdpkPpt kdpk
Ppt kdpk
 
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianMakalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
 
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahunMtbs 2 bulan sampai 5 tahun
Mtbs 2 bulan sampai 5 tahun
 

Viewers also liked

14. hazop
14. hazop14. hazop
14. hazop
Winarso Arso
 
11. statistik dan pelaporan kecelakaan
11. statistik dan pelaporan kecelakaan11. statistik dan pelaporan kecelakaan
11. statistik dan pelaporan kecelakaan
Winarso Arso
 
8. dasar pemadaman kebakaran
8. dasar pemadaman kebakaran8. dasar pemadaman kebakaran
8. dasar pemadaman kebakaranWinarso Arso
 
MANUAL HANDLING COURSE
MANUAL HANDLING COURSEMANUAL HANDLING COURSE
MANUAL HANDLING COURSE
Winarso Arso
 
5. alat pelindung diri
5. alat pelindung diri5. alat pelindung diri
5. alat pelindung diri
Winarso Arso
 
Cara pemakaian scba
Cara pemakaian scbaCara pemakaian scba
Cara pemakaian scba
Winarso Arso
 
Luka tusuk
Luka tusukLuka tusuk
Luka tusuk
Winarso Arso
 
Penanganan pertama pada kecelakaan
Penanganan pertama pada kecelakaanPenanganan pertama pada kecelakaan
Penanganan pertama pada kecelakaan
Winarso Arso
 
4. gas detektor
4. gas detektor4. gas detektor
4. gas detektor
Winarso Arso
 
10. teknik inspeksi k3
10. teknik inspeksi k310. teknik inspeksi k3
10. teknik inspeksi k3
Winarso Arso
 
Uu no 1 th. 1970 keselamatan kerja
Uu no 1 th. 1970 keselamatan kerjaUu no 1 th. 1970 keselamatan kerja
Uu no 1 th. 1970 keselamatan kerja
Winarso Arso
 
12. penyelidikan kecelakaan
12. penyelidikan kecelakaan12. penyelidikan kecelakaan
12. penyelidikan kecelakaan
Winarso Arso
 
8. alat pemadaman kebakaran
8. alat pemadaman kebakaran8. alat pemadaman kebakaran
8. alat pemadaman kebakaran
Winarso Arso
 
13. smk 3 & p2 k3
13. smk 3 & p2 k313. smk 3 & p2 k3
13. smk 3 & p2 k3
Winarso Arso
 
Portable fire extinguisher
Portable fire extinguisherPortable fire extinguisher
Portable fire extinguisher
Winarso Arso
 
3. hygiene industri
3. hygiene industri3. hygiene industri
3. hygiene industri
Winarso Arso
 
9. dasar dasar inspeksi k3
9. dasar dasar inspeksi k39. dasar dasar inspeksi k3
9. dasar dasar inspeksi k3
Winarso Arso
 
Luka gigitan
Luka gigitanLuka gigitan
Luka gigitan
Winarso Arso
 
Keracunan
KeracunanKeracunan
Keracunan
Winarso Arso
 

Viewers also liked (20)

14. hazop
14. hazop14. hazop
14. hazop
 
11. statistik dan pelaporan kecelakaan
11. statistik dan pelaporan kecelakaan11. statistik dan pelaporan kecelakaan
11. statistik dan pelaporan kecelakaan
 
8. dasar pemadaman kebakaran
8. dasar pemadaman kebakaran8. dasar pemadaman kebakaran
8. dasar pemadaman kebakaran
 
MANUAL HANDLING COURSE
MANUAL HANDLING COURSEMANUAL HANDLING COURSE
MANUAL HANDLING COURSE
 
5. alat pelindung diri
5. alat pelindung diri5. alat pelindung diri
5. alat pelindung diri
 
Cara pemakaian scba
Cara pemakaian scbaCara pemakaian scba
Cara pemakaian scba
 
Luka tusuk
Luka tusukLuka tusuk
Luka tusuk
 
Penanganan pertama pada kecelakaan
Penanganan pertama pada kecelakaanPenanganan pertama pada kecelakaan
Penanganan pertama pada kecelakaan
 
4. gas detektor
4. gas detektor4. gas detektor
4. gas detektor
 
10. teknik inspeksi k3
10. teknik inspeksi k310. teknik inspeksi k3
10. teknik inspeksi k3
 
Uu no 1 th. 1970 keselamatan kerja
Uu no 1 th. 1970 keselamatan kerjaUu no 1 th. 1970 keselamatan kerja
Uu no 1 th. 1970 keselamatan kerja
 
12. penyelidikan kecelakaan
12. penyelidikan kecelakaan12. penyelidikan kecelakaan
12. penyelidikan kecelakaan
 
8. alat pemadaman kebakaran
8. alat pemadaman kebakaran8. alat pemadaman kebakaran
8. alat pemadaman kebakaran
 
13. smk 3 & p2 k3
13. smk 3 & p2 k313. smk 3 & p2 k3
13. smk 3 & p2 k3
 
Cedera jaringan lunak
Cedera jaringan lunakCedera jaringan lunak
Cedera jaringan lunak
 
Portable fire extinguisher
Portable fire extinguisherPortable fire extinguisher
Portable fire extinguisher
 
3. hygiene industri
3. hygiene industri3. hygiene industri
3. hygiene industri
 
9. dasar dasar inspeksi k3
9. dasar dasar inspeksi k39. dasar dasar inspeksi k3
9. dasar dasar inspeksi k3
 
Luka gigitan
Luka gigitanLuka gigitan
Luka gigitan
 
Keracunan
KeracunanKeracunan
Keracunan
 

Similar to Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar dan

Tata cara pertolongan kegawatdaruratan
Tata cara pertolongan kegawatdaruratanTata cara pertolongan kegawatdaruratan
Tata cara pertolongan kegawatdaruratan
rickygunawan84
 
BANTUAN HIDUP DASAR UNTUK UMUM DAN ENCEP
BANTUAN HIDUP DASAR UNTUK UMUM DAN ENCEPBANTUAN HIDUP DASAR UNTUK UMUM DAN ENCEP
BANTUAN HIDUP DASAR UNTUK UMUM DAN ENCEP
EncepYayatS
 
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN.pptx
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN.pptxPERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN.pptx
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN.pptx
WilkerBerau
 
SOP Irigasi telinga dan mata
SOP Irigasi telinga dan mataSOP Irigasi telinga dan mata
SOP Irigasi telinga dan mata
Fransiska Oktafiani
 
Pertolongan Pertama pada Keadaan Darurat.pptx
Pertolongan Pertama pada Keadaan Darurat.pptxPertolongan Pertama pada Keadaan Darurat.pptx
Pertolongan Pertama pada Keadaan Darurat.pptx
PuskesmasBlado2
 
P3K Pesantren.pptx
P3K Pesantren.pptxP3K Pesantren.pptx
P3K Pesantren.pptx
AhmedKhoiron
 
Materi Pelatihan P3K dr Maryan Suhadi.pptx
Materi Pelatihan P3K dr Maryan Suhadi.pptxMateri Pelatihan P3K dr Maryan Suhadi.pptx
Materi Pelatihan P3K dr Maryan Suhadi.pptx
DeriNurrahman2
 
pelatihan p3k dokcil.pptx
pelatihan p3k dokcil.pptxpelatihan p3k dokcil.pptx
pelatihan p3k dokcil.pptx
SitiHidayatus
 
Keselamatan kerja di laboratorium,
Keselamatan kerja di laboratorium,Keselamatan kerja di laboratorium,
Keselamatan kerja di laboratorium,
Irma Suryani
 
Nota Pertolongan Cemas
Nota Pertolongan CemasNota Pertolongan Cemas
Nota Pertolongan Cemas
D'sya Famili
 
Lembar pendahuluan bls
Lembar pendahuluan blsLembar pendahuluan bls
Lembar pendahuluan blsconesti08com
 
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)mokhtar
 
P3K.ppt
P3K.pptP3K.ppt
P3K.ppt
rattifitri
 
P3 k
P3 kP3 k
P3 k
Ady_poo
 
PPT KIMIA GARAM
PPT KIMIA GARAMPPT KIMIA GARAM
PPT KIMIA GARAMEfaMuniar
 
9.keracunan seliuh cpr
9.keracunan seliuh cpr9.keracunan seliuh cpr
9.keracunan seliuh cpr
siaw ong
 

Similar to Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar dan (20)

Tata cara pertolongan kegawatdaruratan
Tata cara pertolongan kegawatdaruratanTata cara pertolongan kegawatdaruratan
Tata cara pertolongan kegawatdaruratan
 
BANTUAN HIDUP DASAR UNTUK UMUM DAN ENCEP
BANTUAN HIDUP DASAR UNTUK UMUM DAN ENCEPBANTUAN HIDUP DASAR UNTUK UMUM DAN ENCEP
BANTUAN HIDUP DASAR UNTUK UMUM DAN ENCEP
 
PPT P3K UKS (1).pptx
PPT P3K UKS (1).pptxPPT P3K UKS (1).pptx
PPT P3K UKS (1).pptx
 
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN.pptx
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN.pptxPERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN.pptx
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN.pptx
 
SOP Irigasi telinga dan mata
SOP Irigasi telinga dan mataSOP Irigasi telinga dan mata
SOP Irigasi telinga dan mata
 
Pertolongan Pertama pada Keadaan Darurat.pptx
Pertolongan Pertama pada Keadaan Darurat.pptxPertolongan Pertama pada Keadaan Darurat.pptx
Pertolongan Pertama pada Keadaan Darurat.pptx
 
P3K Pesantren.pptx
P3K Pesantren.pptxP3K Pesantren.pptx
P3K Pesantren.pptx
 
Materi Pelatihan P3K dr Maryan Suhadi.pptx
Materi Pelatihan P3K dr Maryan Suhadi.pptxMateri Pelatihan P3K dr Maryan Suhadi.pptx
Materi Pelatihan P3K dr Maryan Suhadi.pptx
 
pelatihan p3k dokcil.pptx
pelatihan p3k dokcil.pptxpelatihan p3k dokcil.pptx
pelatihan p3k dokcil.pptx
 
Keselamatan kerja di laboratorium,
Keselamatan kerja di laboratorium,Keselamatan kerja di laboratorium,
Keselamatan kerja di laboratorium,
 
Nota Pertolongan Cemas
Nota Pertolongan CemasNota Pertolongan Cemas
Nota Pertolongan Cemas
 
Lembar pendahuluan bls
Lembar pendahuluan blsLembar pendahuluan bls
Lembar pendahuluan bls
 
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
AR101 -POLIBRIGED ( PERTOLONGAN CEMAS)
 
P3K.ppt
P3K.pptP3K.ppt
P3K.ppt
 
Pertolongan cemas dan
Pertolongan cemas danPertolongan cemas dan
Pertolongan cemas dan
 
P3 k
P3 kP3 k
P3 k
 
Keracunan
KeracunanKeracunan
Keracunan
 
PPT KIMIA GARAM
PPT KIMIA GARAMPPT KIMIA GARAM
PPT KIMIA GARAM
 
Keracunan
KeracunanKeracunan
Keracunan
 
9.keracunan seliuh cpr
9.keracunan seliuh cpr9.keracunan seliuh cpr
9.keracunan seliuh cpr
 

More from Dessy Adeliana

Chemotherapy induced nausea and vomiting
Chemotherapy induced nausea and vomitingChemotherapy induced nausea and vomiting
Chemotherapy induced nausea and vomiting
Dessy Adeliana
 
Buku pedoman tatalaksana_gizi_buruk_anak
Buku pedoman tatalaksana_gizi_buruk_anakBuku pedoman tatalaksana_gizi_buruk_anak
Buku pedoman tatalaksana_gizi_buruk_anak
Dessy Adeliana
 
Acute kidney injury due to multiple bee stings in a 3 years old girl
Acute kidney injury due to multiple bee stings in a 3 years old girl  Acute kidney injury due to multiple bee stings in a 3 years old girl
Acute kidney injury due to multiple bee stings in a 3 years old girl
Dessy Adeliana
 
Terapi inhalasi pada anak
Terapi inhalasi pada anakTerapi inhalasi pada anak
Terapi inhalasi pada anak
Dessy Adeliana
 
Drug allergy
Drug allergy Drug allergy
Drug allergy
Dessy Adeliana
 
Tetanus Neonatorum
Tetanus NeonatorumTetanus Neonatorum
Tetanus Neonatorum
Dessy Adeliana
 
malnutrition / undernutrition
malnutrition / undernutritionmalnutrition / undernutrition
malnutrition / undernutrition
Dessy Adeliana
 
Sesak nafas pd anak
Sesak nafas pd anakSesak nafas pd anak
Sesak nafas pd anak
Dessy Adeliana
 

More from Dessy Adeliana (8)

Chemotherapy induced nausea and vomiting
Chemotherapy induced nausea and vomitingChemotherapy induced nausea and vomiting
Chemotherapy induced nausea and vomiting
 
Buku pedoman tatalaksana_gizi_buruk_anak
Buku pedoman tatalaksana_gizi_buruk_anakBuku pedoman tatalaksana_gizi_buruk_anak
Buku pedoman tatalaksana_gizi_buruk_anak
 
Acute kidney injury due to multiple bee stings in a 3 years old girl
Acute kidney injury due to multiple bee stings in a 3 years old girl  Acute kidney injury due to multiple bee stings in a 3 years old girl
Acute kidney injury due to multiple bee stings in a 3 years old girl
 
Terapi inhalasi pada anak
Terapi inhalasi pada anakTerapi inhalasi pada anak
Terapi inhalasi pada anak
 
Drug allergy
Drug allergy Drug allergy
Drug allergy
 
Tetanus Neonatorum
Tetanus NeonatorumTetanus Neonatorum
Tetanus Neonatorum
 
malnutrition / undernutrition
malnutrition / undernutritionmalnutrition / undernutrition
malnutrition / undernutrition
 
Sesak nafas pd anak
Sesak nafas pd anakSesak nafas pd anak
Sesak nafas pd anak
 

Recently uploaded

PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
Winda Qowiyatus
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
hanifatunfajria
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
nadyahermawan
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 

Recently uploaded (20)

PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasiNURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
NURSING HEALTH pada nutrisi, istirahat tidur, mobilisasi
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 

Pertolongan pertama pada keracunan, luka bakar dan

  • 1. Pertolongan Pertama pada Keracunan, Luka Bakar , Tersiram Air panas , Kecelakaan Lalu Lintas, Tenggelam, Kemasukan benda Asing dan Gigitan Binatang Berbisa Oleh : Dr.Dessy Adeliana
  • 2. Pertolongan Pertama pada Keracunan • Prinsip penanganan keracunan pada anak : 1. Jenis racun? 2. Bersihkan saluran nafas dari kotoran dan lendir atau muntahan. 3. Beri bantuan nafas bila terjadi henti nafas. Gunakan sapu tangan, jangan dari mulut langsung ke mulut. Hindari aspirasi gas racun dari korban. 4. Cegah / hentikan penyerapan racun. 5. Keluarkan racun yang diserap. 6. Penanganan simptomatik 7. Penanganan spesifik dan antidotum.
  • 3. Mencegah / menghentikan Penyerapan Racun Bila racun ditelan : 1. Encerkan racun di lambung dan menghalangi penyerapannya • Air biasa/matang • Susu dan/putih telur • Air matang 200 cc + Norit • Sehelai roti tawar bakar hangus + 1 bagian teh pekat.
  • 4. 2. Kosongkan lambung: a. Emesis dilakukan dengan: • mekanik : merangsang dinding farings dengan jari. • Obat – obatan, al: larutan garam pekat. Kontraindikasi : • Keracunan zat korosif : asam/basa kuat. • Keracunan senyawa hidrokarbon : minyak tanah, bensin. • Penurunan kesadaran • Kejang
  • 5. b . Bilas lambung dengan: • Pasien telungkup dengan kepala dan bahu lebih rendah. • Pasang NGT/guedel jka terjadi penurunan kesadaran. • Cairan yang aman : air • Bilas dengan pembilas yang hangat ±250 cc setiap kali, sampai kurang lebih 20 kali. Bilasan yang terakhir ditinggalkan dalam lambung.
  • 6. Kontraindikasi : • Keracunan zat korosif : asam/basa kuat. • Kejang Bila racun melalui kulit atau mata: • Pakaian yang terkontaminasi dilepas. • Cuci atau bilas bagian yang terkena dengan air dan sabun. Jika terkontaminasi asam kuat dapat dibilas dengan larutan Natrium Bicnat encer, jika basa kuat dengan asam cuka encer.
  • 7. Bila racun melalui Inhalasi : • Pindahkan passien ke tempat yang aman ( terbuka ) • Lakukan pernafasan buatan untuk mengeluarkan racun yang terhirup, jangan lakukan dari mulut ke mulut.
  • 8. Mengeluarkan racun yang telah diserap: • Tindakan yang biasa dilakukan oleh medis antara lain dengan diuresis, dialisa , atau exchange transfusion.
  • 9. Penanganan Simptomatik : 1. Fungsi pernafasan dan sirkulasi : resusitasi pernafasan, jika terjadi edema larings ( dengan terapi epinefrin atau trakeostomi ), dan jika terjadi edema paru ( dengan oksigen). 2. Fungsi susunan saraf 3. Nyeri : dengan anti nyeri ( analgetik ).
  • 10. Penanganan pertama luka bakar pada Anak AIRWAY (JALAN NAFAS) :bebaskan jalan nafas,awasi A edema laring akibat menghirup udara panas B BREATHING (PERNAFASAN): pantau laju nafas (RR : Respiratory rate ) CIRCULATION (SIRKULASI) : pantau Nadi , Tensi, jika C Syok (N:cepat,lemah,T: rendah) atasi dg cairan intra vena Ringer Laktat 10cc/kgbb,tetesan cepat) DAMAGE (KERUSAKAN/LUKA) : bersihkan dg NaCL, buang jaringan mati dg alat steril (pinset dan D gunting ) + krim burnazin/bioplacenton gel + antibiotik oral.
  • 11. NUTRISI : makanan kalori tinggi, bergizi tinggi ( N protein, vitamin) untuk penyembuhan luka. REHABILITASI : mengurangi / menghindari kecacatan R thd kontraktur sehingga dpt beraktivitas seperti semula.
  • 12. Tersiram Air Panas • Siram luka segera dengan air dingin / biasa ,jangan dg air es untuk cegah hipotermi. • Prinsip penanganan luka sama dengan luka bakar.
  • 13. Kecelakaan Lalu Lintas AIRWAY (JALAN NAFAS) :bebaskan jalan nafas, cairan / darah(miringkan dg pastikan kepala A dan badan miring bersamaan, isap cairan dg sedotan) BREATHING (PERNAFASAN): pantau laju nafas (RR : B Respiratory rate ), jika henti nafas: nafas buatan (diberi jika nadi msh teraba) CIRCULATION (SIRKULASI) : pantau Nadi ( raba C a.Radialis / a.Carotis) Call : 118 emergency call. Ambulance  IGD
  • 14. TENGGELAM AIRWAY (JALAN NAFAS) :bebaskan jalan nafas dari air (telungkupkan;miringkan kepala,bersihkan jalan A nafas dan mulut; beri ganjalan dibawah perut:bantal,kayu,dll) B BREATHING (PERNAFASAN): pantau laju nafas (RR : Respiratory rate ),sesak? jika henti nafas: nafas buatan CIRCULATION (SIRKULASI) : pantau Nadi ( raba C a.Radialis / a.Carotis) Call : 118 emergency call. Ambulance  IGD
  • 15. Kemasukan Benda Asing • Benda – benda yang beresiko masuk ke dalam mulut / telinga/hidung bayi dan anak: a. Koin b. Mainan kecil : kelereng, bola kecil c. Perhiasan (anting , cincin ) d. Staples, peniti, jarum, paku payung e. Tutup pena, kapas , kertas f. Serangga
  • 16. Pertolongan Pertama Kemasukan Benda Asing ke dalam Mulut a. Cek !!! - Benda APA yang sudah tertelan? - Sejak KAPAN sudah tertelan? - Jumlah ? - Kondisi anak? Pucat? Merah – merah? b. Pastikan ke dalam mulut : - Jepit kedua pipi anak dengan jari - Periksa dengan tenang benda apa yang masuk ≠berbahaya  biarkan keluar saat BAB ( koin, kertas, benda tumpul). berbahaya benda tajam: peniti, jarum, staples  IGD / RS/ PUSKESMAS.
  • 17. c. Apabila telah tertelan : - keluarkan perlahan dengan jari jika masih ada di mulut. - jika sulit dijangkau bawa ke IGD/RS/Puskesmas agar diambil dengan menggunakan alat medis. d. Apabila menyumbat saluran nafas Anak pucat, muka merah, sulit bernafas Lakukan tata laksana anak tersedak dengan segera...
  • 18. Tata laksana Anak Tersedak
  • 19.
  • 20. Kemasukan Benda Asing ke Hidung 1. Periksa lubang hidung dengan senter 2. Tekan lubang hidung anak yang tidak tersumbat, lalu anak disuruh menghembus kuat-kuat. 3. Bila benda masuk tidak terlalu dalam dan masih bisa terlihat, maka bisa diambil dengan pinset. 4. Jika terlalu dalam atau sulit dijangkau  IGD/RS/Puskesmas.
  • 21. Kemasukan Benda Asing ke Telinga 1. Jangan mengeluarkan benda dengan cotton buds atau korek. 2. Cukup teteskan air bersih atau air matang ke dalam telinga sedikit demi sedikit sehingga benda asing / serangga hanyut dalam air atau keluar. 3. Jika tidak berhasil segera IGD/RS/Puskesmas, jangan mencoba mengorek – ngorek telinga, krn dapat mengakibatkan luka dan gendang telinga bisa pecah.
  • 22. DIGIGIT ULAR BERBISA • Segera pasang ikatan saputangan, tali, karet tapi jangan terlalukeras diatas bagian gigitan, agar bisa/racun tidak segera menyebar, • Sambil membawa pasien ke IGD/puskesmas, kendorkan setiap 15 menit sekali selama 1 menit agar bagian bawah gigitan tidak kekurangan darah / mati. • Jangan digerakkan bagian gigitan. • Di puskesmas/IGD : anti tetanus • Jika bisa ular kuat bisa henti nafas : NAFAS BUATAN...
  • 23. PENTING !!! Dari semua penanganan yang pertama dilakukan adalah Call for HELP : MINTA TOLONG, jangan sendiri jika menolong. Terima Kasih