SlideShare a Scribd company logo
PENGAMBILAN,
PENGIRIMAN, DAN
PENYIMPANAN SPESIMEN
MIKROBIOLOGI
UPF PATOLOGI KLINIK
RSUP DR. HASAN SADIKIN
Prinsip
 Universal precaution
 Sterilitas peralatan
 Bahan pemeriksaan / spesimen
sesuai
 Cara pengambilan benar
 Lokasi / tempat pengambilan sesuai
 Labeling, Identitas dan permintaan
jelas
 Kirim segera ke lab
4
Flora transien dapat dihilangkan dg mudah krn terdpt di
permukaan kulit shg hilang dg mencuci tgn saja
Pengambilan Spesimen
DARAH
Alat dan Bahan yang Diperlukan
Alat :
- Kapas
- Spuit steril
- Torniket
Bahan :
- Alkohol 70%
- Media dalam botol
- Povidone iodine 10%
Waktu Pengambilan Sampel
• Sebelum diberikan antibiotik
• Bila sudah diberikan antibiotik:
dilakukan sebelum pemberian dosis
antibiotik berikutnya
• Sesaat sebelum temperatur mencapai
puncak
• Sebanyak 3x selang waktu 1jam
Cara Melakukan Pengambilan
Spesimen
• Lokasi: lipat siku, pilih vena yang
paling jelas dan besar
• Bayi : vena sekitar mata kaki
• Tidak dianjurkan mengambil darah
untuk biakan dari kateter intra vena
dan intra arteri
• Medium kultur darah disiapkan
• Beri identitas dengan jelas
• Tipe dari spesimen tersebut,
• Tanggal pengambilan sampel.
Cara pengambilan darah
• Buka tutup alumunium botol, bersihkan dengan
kapas alkohol.
• Daerah pengambilan diapus kapas
alkohol 70% dari tengah memutar ke tepi,
• Biarkan kering dan ulangi hal yang sama dengan
povidone iodine 10%
• Tunggu + 1 menit, jangan diraba lagi
• Tusukkan ujung jarum ke vena yang dituju
• Isap perlahan-lahan sehingga darah masuk
kedalam spuit
• Torniquet dilonggarkan sampai didapat sejumlah
darah yang dikehendaki
• Tusukkan jarum perlahan ke tutup karet
bulyon, jangan terpercik
• Ujung jarum tidak menyentuh media
• Udara dalam spuit tidak boleh ikut masuk
• Botol media digoyangkan memutar diatas
meja datar agar tercampur merata
• Buang jarum ke alat penghancur
atau tutup dengan satu tangan
• Buang syringe ke wadah berisi Na
hipokhlorit
• Volume Sampel
Dewasa : 10 ml
Anak : 4 ml
• Simpan di suhu kamar
APUS LUKA
Pengambilan Spesimen
Alat dan Bahan yang Diperlukan
Swab steril jenis dacron atau rayon.
Tabung steril berisi media transport.
Waktu Pengambilan Sampel
Spesimen dapat diambil kapan saja.
Cara Melakukan Pengambilan Sampel
Tabung :identitas yang jelas dan
lengkap
Lepaskan pembalut
Bersihkan luka dgn NaCL fis steril utk
hilangkan kotoran/flora normal /
eksudat
Oleskan swab ke bagian tengah luka
Tehnik
pengambilan apus
luka untuk kultur
 Segera kirim ke lab,
Jangan mengirimkan swab yang
sdh kering
APUS MATA/
KONJUNGTIVA
Pengambilan Spesimen
Apus Konjungtiva:
Alat dan Bahan Yang Diperlukan
• Swab steril dacron/ rayon
• Tabung steril berisi media transport
 Apus sebelum pemberian antibiotik
 tanpa anestesi topikal
 Tabung:
 identitas dengan jelas
 asal spesimen (mata kiri atau kanan)
 tanggal pengambilan sampel
CARA PENGAMBILAN
 Terang, kepala bersandar, melihat ke atas
 Eksudat/pus di mata dibersihkan dengan
swab / kasa steril yang dibasahi salin
 Swab ke-2 dibasahi dengan salin:
 gosok konjungtiva sisi bawah dan atas
(2-3X)
 Ke-2 mata di apus dengan swab berbeda
 Ophthalmia neonatorum
- infeksi mata o.k GO
- saat kelahiran
pervaginal
- menyebabkan kebutaan
Infeksi mata pada dewasa
swab tidak mengenai kulit
swab
dimasukkan
ke media
transportasi
URINE
FESES
Pengambilan Spesimen
Urin Container
• Wadah yang steril (steril /asam borik)
• Kering
• Anti bocor, terbuat dari plastik atau kaca dengan
tutup berulir.
• Volume kira-kira 50 ml.
• Diantar secepatnya ke laboratorium
• Bila ditunda > 2 jam : disimpan dalam refrigerator
(suhu 4C) dan diperiksakan dalam waktu 18 jam
Spesimen Urine
• Urin pagi
• midstream specimen / Urine porsi tengah
• Cara pengambilan lain:
– Suprapubic
– Via Cathether
Prosedur Pengambilan Urine
Prosedur Pengambilan Urine
Urine Specimens Cathehers
• Bersihkan tempat penusukan denga alkohol
• Aspirasi 10-12 ml.
• Kirim segera ke lab
Spesimen Feses
• Pot khusus feses + sendok plastik
• Jangan tercampur urine / air toilet
• Segera kirim ke lab
SPESIMEN
SALURAN PERNAFASAN
Sputum
Apus Nasal
Apus Nasofaring
Apus Orofaring
Pengambilan Spesimen Sputum
• Wadah bermulut lebar dan memiliki tutup
yang berulir
• Sputum dipagi hari ketika bangun tidur.
• Malam hari :
– Minum teh manis
– GG tab 200 mg
• Berkumur dengan air
• Gigi palsu dilepas
Sputum
• Pastikan bukan ludah / saliva
• Volume 3-5 ml
• Kirim segera ke lab
• Apabila ditunda dapat disimpan di kulkas
• Jauhkan dari sinar matahari
Pengambilan Spesimen
• Apus nasofaring
• Apus orofaring
• Apus nasal
Bahan Pemeriksaan :
Alat dan Bahan
• Apus dengan tip sintetik (Dakron)
Apus dengan tip kapas dan tangkai
kayu tidak direkomendasikan.
• Tabung tempat spesimen apus berisi
media transport
• Alat perlindungan diri : masker, kaca
mata pelindung, sarung tangan.
Prosedur Awal
• Tabung disiapkan, beri identitas dengan jelas
dan tipe dari spesimen tersebut, serta tanggal
pengambilan sampel.
• Cuci tangan
• Menggunakan alat perlindungan diri: masker,
kaca mata pelindung dan sarung tangan.
Cara pengambilan Apus Nasopharynx
• Dudukkan pasien (bila mampu)
• Usahakan kepala pasien tidak banyak
bergerak
• Periksa lubang hidung apakah ada
sumbatan atau kotoron. Bila ada
kotoron bersihkan terlebih dahulu.
Cara pengambilan Apus Nasopharynx
• Jarak antara hidung dengan telinga
memberikan estimasi seberapa jauh swab
harus dimasukkan.
Cara pengambilan Apus Nasopharynx
• Masukkan swab ke dalam lubang hidung
dengan menyelusuri permukaan bawah
saluran nasal hingga mencapai nasopharynx
(sampai menemui tahanan).
Jangan memaksa memasukkan swab
apabila didapatkan obstruksi sebelum
mencapai nasofaring, keluarkan swab dan
coba lubang hidung lainnya.
Cara pengambilan Apus Nasopharynx
• Putar swab perlahan selama 5-10 detik
untuk melepaskan sel epitel.
• Keluarkan swab dan segera masukkan
ke dalam media transport
Cara Pengambilan Apus Orofaring
• Pasien duduk (bila mampu) menghadap ke
sumber cahaya.
• Lidah ditahan ke arah bawah dengan tongue
depressor kemudian swab steril diapuskan ke
setiap tonsil, bagian belakang pharynx dan
daerah lain yang mengalami inflamasi.
Cara Pengambilan Apus Orofaring
• Swab tidak boleh menyentuh permukaan
lidah dan buccal. Setiap daerah permukaan
minimal diambil sebanyak 2 apusan, 1 untuk
pembuatan preparat apus dan lainnya
disimpan untuk pemeriksaan lebih lanjut.
• Segera masukkan swab media transport.
Cara Pengambilan Apus Nasal
• Pasien duduk (bila mampu) menghadap ke
sumber cahaya.
• Periksa lubang hidung apakah ada sumbatan
atau kotoron. Bila ada kotoron bersihkan
terlebih dahulu.
Cara Pengambilan Apus Nasal
• Masukkan swab ke dalam lubang hidung + 2
cm, putar swab sehingga mengenai mukosa
hidung selama + 3 detik.
• Segera masukkan swab media transport.
PENGAMBILAN
SPESIMEN
CAIRAN OTAK
Alat dan Bahan
• 3-4 tabung plastik steril yang telah
diberi label sebagai tabung pertama,
kedua, dan ketiga/ keempat.
• Hindari penggunaan tabung gelas,
karena adhesi sel pada gelas akan
mempengaruhi pemeriksaan jumlah dan
hitung jenis sel.
Cara Pengambilan Cairan Otak
• Pungsi lumbal : tulang vertebra lumbalis
ketiga dan keempat atau antara keempat dan
kelima.
10-20 mL cairan otak yang ditampung dalam 3-4
tabung plastik steril
• Pemeriksaan mikrobiologik harus segera
dilakukan
• Gunakan sedimen untuk pemeriksaan
mikrobiologis.
PENGAMBILAN
SPESIMEN
Apus Uretra
Alat dan Bahan
• Swab steril jenis dakron.
• Tabung steril berisi media transport.
• Air atau salin steril.
• Alat perlindungan diri: masker dan
sarung tangan.
Cara Pengambilan Apus Uretra
• Tabung disiapkan, beri identitas dengan jelas
dan tipe dari spesimen tersebut, serta
tanggal pengambilan spesimen.
• Cuci tangan
• Menggunakan alat perlindungan diri: masker
dan sarung tangan.
Cara Pengambilan Apus Uretra
• Apabila terdapat sekret uretra, bahan dapat
diambil langsung.
• Swab dakron yang telah dibasahi air atau salin
steril.
• Swab dimasukkan ke dalam uretra lebih kurang
3-4cm pada laki-laki dan 1-2cm pada wanita.
• Swab diputar dan dikeluarkan secara perlahan.
• Swab dimasukkan ke dalam tabung dengan
segera
Pengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.ppt
Pengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.ppt

More Related Content

What's hot

Presentasi sputum kel 3 ia
Presentasi sputum kel 3 iaPresentasi sputum kel 3 ia
Presentasi sputum kel 3 iaIvan Hardivan
 
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliEntamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Arini Utami
 
Pedoman Pengelolaan Spesimen Untuk Laboratorium Mikrobiologi Klinik
Pedoman Pengelolaan Spesimen Untuk Laboratorium Mikrobiologi KlinikPedoman Pengelolaan Spesimen Untuk Laboratorium Mikrobiologi Klinik
Pedoman Pengelolaan Spesimen Untuk Laboratorium Mikrobiologi Klinik
Alat Alat Laboratorium [dot] com
 
ppt persentaion Pemeriksaan urine
ppt persentaion Pemeriksaan urineppt persentaion Pemeriksaan urine
ppt persentaion Pemeriksaan urine
Santos Tos
 
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
PatriciaGitaNaully
 
Ppt urine persentaion
Ppt urine persentaionPpt urine persentaion
Ppt urine persentaion
Santos Tos
 
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4tristyanto
 
Pra analitik laboratorium
Pra analitik laboratoriumPra analitik laboratorium
Pra analitik laboratoriumIceteacassie
 
Pengantar Sistem Informasi Laboratorium
Pengantar Sistem Informasi LaboratoriumPengantar Sistem Informasi Laboratorium
Pengantar Sistem Informasi Laboratorium
Setya Wijayanta
 
Prosedur pengambilan spesimen kultur sputum
Prosedur pengambilan spesimen kultur sputumProsedur pengambilan spesimen kultur sputum
Prosedur pengambilan spesimen kultur sputumBambang Fadhil
 
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatan
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatanKesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatan
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatanFarida Sihotang
 
Soal soal hematologi
Soal soal hematologiSoal soal hematologi
Soal soal hematologi
Ratna Kristiani
 
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariaBuku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
hersu12345
 
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosinTeknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
ariindrawati2
 
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologi
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologiPemeriksaan laboratorium mikrobiologi
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologiFina Fe
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing  Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
pjj_kemenkes
 
Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesMulkan Fadhli
 

What's hot (20)

Presentasi sputum kel 3 ia
Presentasi sputum kel 3 iaPresentasi sputum kel 3 ia
Presentasi sputum kel 3 ia
 
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coliEntamoeba hystolitica & entamoeba coli
Entamoeba hystolitica & entamoeba coli
 
Pedoman Pengelolaan Spesimen Untuk Laboratorium Mikrobiologi Klinik
Pedoman Pengelolaan Spesimen Untuk Laboratorium Mikrobiologi KlinikPedoman Pengelolaan Spesimen Untuk Laboratorium Mikrobiologi Klinik
Pedoman Pengelolaan Spesimen Untuk Laboratorium Mikrobiologi Klinik
 
ppt persentaion Pemeriksaan urine
ppt persentaion Pemeriksaan urineppt persentaion Pemeriksaan urine
ppt persentaion Pemeriksaan urine
 
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode ImunokromatografiPemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
Pemeriksaan HBsAg, Anti-HBs, dan Anti-HCV Metode Imunokromatografi
 
Ppt urine persentaion
Ppt urine persentaionPpt urine persentaion
Ppt urine persentaion
 
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
Persiapan pengambilan spesimen.bag.4
 
Pra analitik laboratorium
Pra analitik laboratoriumPra analitik laboratorium
Pra analitik laboratorium
 
Pengantar Sistem Informasi Laboratorium
Pengantar Sistem Informasi LaboratoriumPengantar Sistem Informasi Laboratorium
Pengantar Sistem Informasi Laboratorium
 
Trematoda pbl8
Trematoda pbl8Trematoda pbl8
Trematoda pbl8
 
Prosedur pengambilan spesimen kultur sputum
Prosedur pengambilan spesimen kultur sputumProsedur pengambilan spesimen kultur sputum
Prosedur pengambilan spesimen kultur sputum
 
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatan
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatanKesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatan
Kesehatan dan keselamatan kerja dilaboratorium kesehatan
 
Soal soal hematologi
Soal soal hematologiSoal soal hematologi
Soal soal hematologi
 
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malariaBuku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
Buku pedoman teknis pemeriksaan parasit malaria
 
3 k3 spesimen
3 k3 spesimen3 k3 spesimen
3 k3 spesimen
 
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosinTeknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
Teknik pembuatan preparat histologi dengan pewarnaan hematoksilin eosin
 
ENTAMOEBA HISTOLYTICA
ENTAMOEBA HISTOLYTICAENTAMOEBA HISTOLYTICA
ENTAMOEBA HISTOLYTICA
 
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologi
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologiPemeriksaan laboratorium mikrobiologi
Pemeriksaan laboratorium mikrobiologi
 
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing  Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
Pemeriksaan Tinja : Parasit Cacing
 
Ascaris lumbricoides
Ascaris lumbricoidesAscaris lumbricoides
Ascaris lumbricoides
 

Similar to Pengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.ppt

PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...
PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...
PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...
ssuser72cb6d
 
Tata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmm
Tata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmmTata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmm
Tata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmm
SudeArtYas1
 
TUGAS PENGELOLAAN SPESIMEN.pptx
TUGAS PENGELOLAAN SPESIMEN.pptxTUGAS PENGELOLAAN SPESIMEN.pptx
TUGAS PENGELOLAAN SPESIMEN.pptx
ssuser8a71b4
 
Examination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedureExamination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedure
yetiindrawati3
 
Metode ilmiah dan keselamatan kerja
Metode ilmiah dan keselamatan kerjaMetode ilmiah dan keselamatan kerja
Metode ilmiah dan keselamatan kerja
Irma Suryani
 
PD3I Puskesmas.pptx
PD3I Puskesmas.pptxPD3I Puskesmas.pptx
PD3I Puskesmas.pptx
AndyEmre
 
penangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdf
penangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdfpenangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdf
penangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdf
Dennisa13
 
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m3_px sediaan basah nacl 0.9%
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m3_px sediaan basah nacl 0.9%Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m3_px sediaan basah nacl 0.9%
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m3_px sediaan basah nacl 0.9%
sriaminingsih1
 
MI 1 - Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis_TOT(1).pptx
MI 1 - Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis_TOT(1).pptxMI 1 - Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis_TOT(1).pptx
MI 1 - Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis_TOT(1).pptx
annisaurrohmi1
 
Job sheet PAP Smear dan IVA Test
Job sheet PAP Smear dan IVA TestJob sheet PAP Smear dan IVA Test
Job sheet PAP Smear dan IVA Test
Ayunina2
 
MIKROBIOLOGI DASAR & PENGAMBILAN SPESIMEN (dr. Cahyarini)1.pptx
MIKROBIOLOGI DASAR & PENGAMBILAN SPESIMEN (dr. Cahyarini)1.pptxMIKROBIOLOGI DASAR & PENGAMBILAN SPESIMEN (dr. Cahyarini)1.pptx
MIKROBIOLOGI DASAR & PENGAMBILAN SPESIMEN (dr. Cahyarini)1.pptx
Theopilus Lay
 
Handling spesimen covid 19
Handling spesimen covid 19 Handling spesimen covid 19
Handling spesimen covid 19
niniekyusdia
 
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi SpesimenPengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
pjj_kemenkes
 
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
pjj_kemenkes
 
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m1_pengambilan darah
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m1_pengambilan darahSri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m1_pengambilan darah
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m1_pengambilan darah
sriaminingsih1
 
sri aminingsih_Puskesmas Todanan_M1_Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV ...
sri aminingsih_Puskesmas Todanan_M1_Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV ...sri aminingsih_Puskesmas Todanan_M1_Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV ...
sri aminingsih_Puskesmas Todanan_M1_Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV ...
sriaminingsih1
 
Handling Spesimen COVID-19_.pptx
Handling Spesimen COVID-19_.pptxHandling Spesimen COVID-19_.pptx
Handling Spesimen COVID-19_.pptx
kandangan1
 
1. Stool Culture.ppt
1. Stool Culture.ppt1. Stool Culture.ppt
1. Stool Culture.ppt
SivanoerFaeda1
 

Similar to Pengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.ppt (20)

PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...
PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...
PENGAMBILAN SPESIMEN YANG BENAR UNTUK KULTUR RESISTENSI ANTIMIKROBA. dr.anti ...
 
Tata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmm
Tata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmmTata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmm
Tata cara penanganan monkeypox mmmmmmmmmm
 
TUGAS PENGELOLAAN SPESIMEN.pptx
TUGAS PENGELOLAAN SPESIMEN.pptxTUGAS PENGELOLAAN SPESIMEN.pptx
TUGAS PENGELOLAAN SPESIMEN.pptx
 
Examination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedureExamination of vaginal discharge with the prosedure
Examination of vaginal discharge with the prosedure
 
Metode ilmiah dan keselamatan kerja
Metode ilmiah dan keselamatan kerjaMetode ilmiah dan keselamatan kerja
Metode ilmiah dan keselamatan kerja
 
PD3I Puskesmas.pptx
PD3I Puskesmas.pptxPD3I Puskesmas.pptx
PD3I Puskesmas.pptx
 
penangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdf
penangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdfpenangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdf
penangananpenyimpanandanpemusnahansampel-181105073621.pdf
 
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m3_px sediaan basah nacl 0.9%
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m3_px sediaan basah nacl 0.9%Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m3_px sediaan basah nacl 0.9%
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m3_px sediaan basah nacl 0.9%
 
MI 1 - Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis_TOT(1).pptx
MI 1 - Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis_TOT(1).pptxMI 1 - Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis_TOT(1).pptx
MI 1 - Pengelolaan Sampel untuk Pemeriksaan HIV dan Sifilis_TOT(1).pptx
 
Job sheet PAP Smear dan IVA Test
Job sheet PAP Smear dan IVA TestJob sheet PAP Smear dan IVA Test
Job sheet PAP Smear dan IVA Test
 
MIKROBIOLOGI DASAR & PENGAMBILAN SPESIMEN (dr. Cahyarini)1.pptx
MIKROBIOLOGI DASAR & PENGAMBILAN SPESIMEN (dr. Cahyarini)1.pptxMIKROBIOLOGI DASAR & PENGAMBILAN SPESIMEN (dr. Cahyarini)1.pptx
MIKROBIOLOGI DASAR & PENGAMBILAN SPESIMEN (dr. Cahyarini)1.pptx
 
Handling spesimen covid 19
Handling spesimen covid 19 Handling spesimen covid 19
Handling spesimen covid 19
 
Penatalaksanaan spesimen
Penatalaksanaan spesimenPenatalaksanaan spesimen
Penatalaksanaan spesimen
 
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi SpesimenPengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
 
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
Pengumpulan dan Transportasi Spesimen
 
SPUTUM
SPUTUMSPUTUM
SPUTUM
 
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m1_pengambilan darah
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m1_pengambilan darahSri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m1_pengambilan darah
Sri aminingsih puskesmas todanan kelas e_m1_pengambilan darah
 
sri aminingsih_Puskesmas Todanan_M1_Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV ...
sri aminingsih_Puskesmas Todanan_M1_Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV ...sri aminingsih_Puskesmas Todanan_M1_Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV ...
sri aminingsih_Puskesmas Todanan_M1_Pengelolaan sampel untuk pemeriksaan HIV ...
 
Handling Spesimen COVID-19_.pptx
Handling Spesimen COVID-19_.pptxHandling Spesimen COVID-19_.pptx
Handling Spesimen COVID-19_.pptx
 
1. Stool Culture.ppt
1. Stool Culture.ppt1. Stool Culture.ppt
1. Stool Culture.ppt
 

Recently uploaded

Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
ResidenUrologiRSCM
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 

Recently uploaded (20)

Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
Fracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.pptFracture of os nasalis literature review.ppt
Fracture of os nasalis literature review.ppt
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 

Pengambilan Spesimen MIKROBIOLOGI.ppt

  • 2. Prinsip  Universal precaution  Sterilitas peralatan  Bahan pemeriksaan / spesimen sesuai  Cara pengambilan benar  Lokasi / tempat pengambilan sesuai  Labeling, Identitas dan permintaan jelas  Kirim segera ke lab
  • 3.
  • 4. 4
  • 5. Flora transien dapat dihilangkan dg mudah krn terdpt di permukaan kulit shg hilang dg mencuci tgn saja
  • 6.
  • 8. Alat dan Bahan yang Diperlukan Alat : - Kapas - Spuit steril - Torniket Bahan : - Alkohol 70% - Media dalam botol - Povidone iodine 10%
  • 9. Waktu Pengambilan Sampel • Sebelum diberikan antibiotik • Bila sudah diberikan antibiotik: dilakukan sebelum pemberian dosis antibiotik berikutnya • Sesaat sebelum temperatur mencapai puncak • Sebanyak 3x selang waktu 1jam
  • 10. Cara Melakukan Pengambilan Spesimen • Lokasi: lipat siku, pilih vena yang paling jelas dan besar • Bayi : vena sekitar mata kaki • Tidak dianjurkan mengambil darah untuk biakan dari kateter intra vena dan intra arteri
  • 11. • Medium kultur darah disiapkan • Beri identitas dengan jelas • Tipe dari spesimen tersebut, • Tanggal pengambilan sampel.
  • 12. Cara pengambilan darah • Buka tutup alumunium botol, bersihkan dengan kapas alkohol. • Daerah pengambilan diapus kapas alkohol 70% dari tengah memutar ke tepi, • Biarkan kering dan ulangi hal yang sama dengan povidone iodine 10% • Tunggu + 1 menit, jangan diraba lagi • Tusukkan ujung jarum ke vena yang dituju • Isap perlahan-lahan sehingga darah masuk kedalam spuit • Torniquet dilonggarkan sampai didapat sejumlah darah yang dikehendaki
  • 13. • Tusukkan jarum perlahan ke tutup karet bulyon, jangan terpercik • Ujung jarum tidak menyentuh media • Udara dalam spuit tidak boleh ikut masuk • Botol media digoyangkan memutar diatas meja datar agar tercampur merata
  • 14. • Buang jarum ke alat penghancur atau tutup dengan satu tangan • Buang syringe ke wadah berisi Na hipokhlorit
  • 15. • Volume Sampel Dewasa : 10 ml Anak : 4 ml • Simpan di suhu kamar
  • 17. Alat dan Bahan yang Diperlukan Swab steril jenis dacron atau rayon. Tabung steril berisi media transport. Waktu Pengambilan Sampel Spesimen dapat diambil kapan saja.
  • 18. Cara Melakukan Pengambilan Sampel Tabung :identitas yang jelas dan lengkap Lepaskan pembalut Bersihkan luka dgn NaCL fis steril utk hilangkan kotoran/flora normal / eksudat Oleskan swab ke bagian tengah luka
  • 20.  Segera kirim ke lab, Jangan mengirimkan swab yang sdh kering
  • 22. Apus Konjungtiva: Alat dan Bahan Yang Diperlukan • Swab steril dacron/ rayon • Tabung steril berisi media transport  Apus sebelum pemberian antibiotik  tanpa anestesi topikal  Tabung:  identitas dengan jelas  asal spesimen (mata kiri atau kanan)  tanggal pengambilan sampel
  • 23. CARA PENGAMBILAN  Terang, kepala bersandar, melihat ke atas  Eksudat/pus di mata dibersihkan dengan swab / kasa steril yang dibasahi salin  Swab ke-2 dibasahi dengan salin:  gosok konjungtiva sisi bawah dan atas (2-3X)  Ke-2 mata di apus dengan swab berbeda
  • 24.  Ophthalmia neonatorum - infeksi mata o.k GO - saat kelahiran pervaginal - menyebabkan kebutaan Infeksi mata pada dewasa
  • 28. Urin Container • Wadah yang steril (steril /asam borik) • Kering • Anti bocor, terbuat dari plastik atau kaca dengan tutup berulir. • Volume kira-kira 50 ml. • Diantar secepatnya ke laboratorium • Bila ditunda > 2 jam : disimpan dalam refrigerator (suhu 4C) dan diperiksakan dalam waktu 18 jam
  • 29. Spesimen Urine • Urin pagi • midstream specimen / Urine porsi tengah • Cara pengambilan lain: – Suprapubic – Via Cathether
  • 32. Urine Specimens Cathehers • Bersihkan tempat penusukan denga alkohol • Aspirasi 10-12 ml. • Kirim segera ke lab
  • 33. Spesimen Feses • Pot khusus feses + sendok plastik • Jangan tercampur urine / air toilet • Segera kirim ke lab
  • 35. Pengambilan Spesimen Sputum • Wadah bermulut lebar dan memiliki tutup yang berulir • Sputum dipagi hari ketika bangun tidur. • Malam hari : – Minum teh manis – GG tab 200 mg • Berkumur dengan air • Gigi palsu dilepas
  • 36. Sputum • Pastikan bukan ludah / saliva • Volume 3-5 ml • Kirim segera ke lab • Apabila ditunda dapat disimpan di kulkas • Jauhkan dari sinar matahari
  • 37. Pengambilan Spesimen • Apus nasofaring • Apus orofaring • Apus nasal Bahan Pemeriksaan :
  • 38. Alat dan Bahan • Apus dengan tip sintetik (Dakron) Apus dengan tip kapas dan tangkai kayu tidak direkomendasikan. • Tabung tempat spesimen apus berisi media transport • Alat perlindungan diri : masker, kaca mata pelindung, sarung tangan.
  • 39. Prosedur Awal • Tabung disiapkan, beri identitas dengan jelas dan tipe dari spesimen tersebut, serta tanggal pengambilan sampel. • Cuci tangan • Menggunakan alat perlindungan diri: masker, kaca mata pelindung dan sarung tangan.
  • 40. Cara pengambilan Apus Nasopharynx • Dudukkan pasien (bila mampu) • Usahakan kepala pasien tidak banyak bergerak • Periksa lubang hidung apakah ada sumbatan atau kotoron. Bila ada kotoron bersihkan terlebih dahulu.
  • 41.
  • 42. Cara pengambilan Apus Nasopharynx • Jarak antara hidung dengan telinga memberikan estimasi seberapa jauh swab harus dimasukkan.
  • 43. Cara pengambilan Apus Nasopharynx • Masukkan swab ke dalam lubang hidung dengan menyelusuri permukaan bawah saluran nasal hingga mencapai nasopharynx (sampai menemui tahanan). Jangan memaksa memasukkan swab apabila didapatkan obstruksi sebelum mencapai nasofaring, keluarkan swab dan coba lubang hidung lainnya.
  • 44.
  • 45. Cara pengambilan Apus Nasopharynx • Putar swab perlahan selama 5-10 detik untuk melepaskan sel epitel. • Keluarkan swab dan segera masukkan ke dalam media transport
  • 46. Cara Pengambilan Apus Orofaring • Pasien duduk (bila mampu) menghadap ke sumber cahaya. • Lidah ditahan ke arah bawah dengan tongue depressor kemudian swab steril diapuskan ke setiap tonsil, bagian belakang pharynx dan daerah lain yang mengalami inflamasi.
  • 47. Cara Pengambilan Apus Orofaring • Swab tidak boleh menyentuh permukaan lidah dan buccal. Setiap daerah permukaan minimal diambil sebanyak 2 apusan, 1 untuk pembuatan preparat apus dan lainnya disimpan untuk pemeriksaan lebih lanjut. • Segera masukkan swab media transport.
  • 48. Cara Pengambilan Apus Nasal • Pasien duduk (bila mampu) menghadap ke sumber cahaya. • Periksa lubang hidung apakah ada sumbatan atau kotoron. Bila ada kotoron bersihkan terlebih dahulu.
  • 49. Cara Pengambilan Apus Nasal • Masukkan swab ke dalam lubang hidung + 2 cm, putar swab sehingga mengenai mukosa hidung selama + 3 detik. • Segera masukkan swab media transport.
  • 51. Alat dan Bahan • 3-4 tabung plastik steril yang telah diberi label sebagai tabung pertama, kedua, dan ketiga/ keempat. • Hindari penggunaan tabung gelas, karena adhesi sel pada gelas akan mempengaruhi pemeriksaan jumlah dan hitung jenis sel.
  • 52. Cara Pengambilan Cairan Otak • Pungsi lumbal : tulang vertebra lumbalis ketiga dan keempat atau antara keempat dan kelima.
  • 53. 10-20 mL cairan otak yang ditampung dalam 3-4 tabung plastik steril
  • 54. • Pemeriksaan mikrobiologik harus segera dilakukan • Gunakan sedimen untuk pemeriksaan mikrobiologis.
  • 56. Alat dan Bahan • Swab steril jenis dakron. • Tabung steril berisi media transport. • Air atau salin steril. • Alat perlindungan diri: masker dan sarung tangan.
  • 57. Cara Pengambilan Apus Uretra • Tabung disiapkan, beri identitas dengan jelas dan tipe dari spesimen tersebut, serta tanggal pengambilan spesimen. • Cuci tangan • Menggunakan alat perlindungan diri: masker dan sarung tangan.
  • 58. Cara Pengambilan Apus Uretra • Apabila terdapat sekret uretra, bahan dapat diambil langsung. • Swab dakron yang telah dibasahi air atau salin steril. • Swab dimasukkan ke dalam uretra lebih kurang 3-4cm pada laki-laki dan 1-2cm pada wanita. • Swab diputar dan dikeluarkan secara perlahan. • Swab dimasukkan ke dalam tabung dengan segera