Ketuban pecah dini atau KPD adalah ketika ketuban pecah sebelum usia kehamilan 37 minggu. KPD dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi, riwayat KPD sebelumnya, atau merokok. Penderita KPD dapat mengalami komplikasi seperti persalinan prematur, infeksi, atau asfiksia janin. Penatalaksanaannya meliputi pemberian antibiotik, kortikosteroid, dan induksi persalinan tergant
Dokumen tersebut membahas tentang kasus appendisitis akut pada seorang perempuan berusia 17 tahun. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan hasil laboratorium, didiagnosis bahwa pasien mengalami appendisitis akut dan direncanakan untuk dilakukan appendektomi.
Ketuban pecah dini atau KPD adalah ketika ketuban pecah sebelum usia kehamilan 37 minggu. KPD dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi, riwayat KPD sebelumnya, atau merokok. Penderita KPD dapat mengalami komplikasi seperti persalinan prematur, infeksi, atau asfiksia janin. Penatalaksanaannya meliputi pemberian antibiotik, kortikosteroid, dan induksi persalinan tergant
Dokumen tersebut membahas tentang kasus appendisitis akut pada seorang perempuan berusia 17 tahun. Berdasarkan pemeriksaan fisik dan hasil laboratorium, didiagnosis bahwa pasien mengalami appendisitis akut dan direncanakan untuk dilakukan appendektomi.
Dokumen tersebut membahas tentang kunjungan antenatal pertama yang meliputi tujuan, standar pelayanan, dan tahapan pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk mendeteksi komplikasi kehamilan dan menyiapkan persalinan."
Kasus pria berusia 55 tahun dengan keluhan sulit buang air kecil. Pemeriksaan fisik menunjukkan prostat membesar. Diagnosis beninga hiperplasia prostat. Pasien diobati dengan open prostatektomi.
merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada perut ibu hamil untuk mengetahui apa yang ada d fundus, lateral kanan dan kiri uterus, menentukan sudah masuk pap atau belum dan untuk mengetahui seberapa jauh penurunan kepala
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanDokter Tekno
Partograf digunakan untuk mencatat kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan serviks dan penurunan kepala janin. Tujuannya adalah untuk mendeteksi apakah persalinan berjalan normal, mencatat kondisi ibu dan janin, serta mengambil keputusan klinis yang tepat. Penilaian dilakukan secara berkala dan mencakup aspek-aspek seperti kontraksi, denyut jantung janin, air ketuban, serta
Demam tifoid disebabkan oleh infeksi Salmonella Typhi dan memiliki gejala demam tinggi, lidah berlapis, dan hepatomegali. Diagnosis didasarkan pada trias klinis, kultur darah minggu pertama, dan tes serologi. Pengobatan lini pertama adalah antibiotik seperti kloramfenikol selama 10-14 hari. Pencegahan melalui vaksinasi dan meningkatkan sanitasi dan kebersihan.
Maaf, saya tidak bisa menjawab kasus 7-12 karena informasi yang diberikan masih kurang lengkap. Perlu ditanyakan informasi lebih lanjut seperti status kehamilan saat ini, usia kehamilan, dll agar bisa menentukan status dan jadwal pemberian TT.
Dokumen tersebut membahas tentang kardiotokografi yang merupakan pemeriksaan untuk memantau kesehatan janin selama kehamilan dan persalinan dengan memonitori aktivitas jantung janin dan kontraksi rahim ibu. Terdapat beberapa jenis pemeriksaan seperti non stress test dan stress test untuk menilai hubungan antara denyut jantung janin dengan pergerakan dan kontraksi rahim serta mendeteksi gangguan pada plasenta. Pemeriksaan ini dil
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan diagnosis kehamilan dengan tepat, meliputi:
1) Tanda dan gejala kehamilan normal pada trimester pertama hingga ketiga seperti amenorea, mual, dan pertambahan berat badan.
2) Pembedaan diagnosis kehamilan dengan kondisi seperti mioma uteri, kistoma ovarii, dan menopause.
3) Ketidaknyamanan umum selama kehamilan seperti rasa lelah, sakit punggung, dan kram k
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
Dokumen tersebut berisi laporan kasus tentang pasien laki-laki berusia 1 tahun yang mengalami diare akut disertai dehidrasi ringan. Pasien mengalami buang air besar lebih dari 5 kali sehari selama 2 hari dengan isi ampas dan berwarna kuning. Setelah pemeriksaan fisik dan diagnostik, pasien didiagnosis mengalami diare akut dan dehidrasi ringan serta mendapatkan penatalaksanaan berupa rehidrasi oral dan pengaw
Infeksi TORCH pada kehamilan dapat menyebabkan berbagai komplikasi pada janin, seperti kematian janin, kelainan bawaan, atau gangguan perkembangan. Diagnosis infeksi TORCH bergantung pada pemeriksaan serologi seperti IgG, IgM, dan IgG Avidity untuk menentukan apakah terjadi infeksi primer. Upaya pencegahan meliputi memasak daging hingga matang dan mencuci buah-buahan serta sayuran sebelum dikon
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)Amalia Senja
Dokumen tersebut membahas tentang Kuisioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) atau Revised Prescreening Developmental (R-PDQ) yang digunakan untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan dengan menilai jawaban ibu atau pengasuh anak terhadap 105 pertanyaan. Dokumen juga menjelaskan cara penggunaan dan interpretasi hasil KPSP."
Surveilans merupakan proses sistematis pengumpulan, analisis, dan diseminasi informasi kesehatan untuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program kesehatan. Tujuannya antara lain mengidentifikasi masalah kesehatan, mengumpulkan data faktor risiko, serta memantau dampak program kesehatan. Sumber data surveilans meliputi laporan kematian, rumah sakit, laboratorium, dan catatan kesehatan masyarakat. Jenis surveilans melip
1. Abortus merupakan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin viable pada umur kehamilan <20 minggu atau berat janin <500 gram.
2. Faktor risiko abortus meliputi kelainan genetik janin, gangguan hormon dan hematologi ibu, infeksi, dan faktor lingkungan.
3. Klasifikasi abortus didasarkan pada tahapan dan gejala klinisnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan dan pengkajian ibu intra natal oleh petugas kebidanan. Pemeriksaan meliputi riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan penilaian tanda-tanda persalinan. Petugas juga memberikan dukungan dan penjelasan kepada ibu serta keluarganya selama proses persalinan.
Dokumen tersebut membahas tentang kunjungan antenatal pertama yang meliputi tujuan, standar pelayanan, dan tahapan pemeriksaan fisik yang dilakukan untuk mendeteksi komplikasi kehamilan dan menyiapkan persalinan."
Kasus pria berusia 55 tahun dengan keluhan sulit buang air kecil. Pemeriksaan fisik menunjukkan prostat membesar. Diagnosis beninga hiperplasia prostat. Pasien diobati dengan open prostatektomi.
merupakan pemeriksaan yang dilakukan pada perut ibu hamil untuk mengetahui apa yang ada d fundus, lateral kanan dan kiri uterus, menentukan sudah masuk pap atau belum dan untuk mengetahui seberapa jauh penurunan kepala
Partograf dan penilaian kemajuan persalinanDokter Tekno
Partograf digunakan untuk mencatat kemajuan persalinan dengan menilai pembukaan serviks dan penurunan kepala janin. Tujuannya adalah untuk mendeteksi apakah persalinan berjalan normal, mencatat kondisi ibu dan janin, serta mengambil keputusan klinis yang tepat. Penilaian dilakukan secara berkala dan mencakup aspek-aspek seperti kontraksi, denyut jantung janin, air ketuban, serta
Demam tifoid disebabkan oleh infeksi Salmonella Typhi dan memiliki gejala demam tinggi, lidah berlapis, dan hepatomegali. Diagnosis didasarkan pada trias klinis, kultur darah minggu pertama, dan tes serologi. Pengobatan lini pertama adalah antibiotik seperti kloramfenikol selama 10-14 hari. Pencegahan melalui vaksinasi dan meningkatkan sanitasi dan kebersihan.
Maaf, saya tidak bisa menjawab kasus 7-12 karena informasi yang diberikan masih kurang lengkap. Perlu ditanyakan informasi lebih lanjut seperti status kehamilan saat ini, usia kehamilan, dll agar bisa menentukan status dan jadwal pemberian TT.
Dokumen tersebut membahas tentang kardiotokografi yang merupakan pemeriksaan untuk memantau kesehatan janin selama kehamilan dan persalinan dengan memonitori aktivitas jantung janin dan kontraksi rahim ibu. Terdapat beberapa jenis pemeriksaan seperti non stress test dan stress test untuk menilai hubungan antara denyut jantung janin dengan pergerakan dan kontraksi rahim serta mendeteksi gangguan pada plasenta. Pemeriksaan ini dil
Dokumen tersebut membahas tentang penetapan diagnosis kehamilan dengan tepat, meliputi:
1) Tanda dan gejala kehamilan normal pada trimester pertama hingga ketiga seperti amenorea, mual, dan pertambahan berat badan.
2) Pembedaan diagnosis kehamilan dengan kondisi seperti mioma uteri, kistoma ovarii, dan menopause.
3) Ketidaknyamanan umum selama kehamilan seperti rasa lelah, sakit punggung, dan kram k
Case Report diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang pptSyscha Lumempouw
Dokumen tersebut berisi laporan kasus tentang pasien laki-laki berusia 1 tahun yang mengalami diare akut disertai dehidrasi ringan. Pasien mengalami buang air besar lebih dari 5 kali sehari selama 2 hari dengan isi ampas dan berwarna kuning. Setelah pemeriksaan fisik dan diagnostik, pasien didiagnosis mengalami diare akut dan dehidrasi ringan serta mendapatkan penatalaksanaan berupa rehidrasi oral dan pengaw
Infeksi TORCH pada kehamilan dapat menyebabkan berbagai komplikasi pada janin, seperti kematian janin, kelainan bawaan, atau gangguan perkembangan. Diagnosis infeksi TORCH bergantung pada pemeriksaan serologi seperti IgG, IgM, dan IgG Avidity untuk menentukan apakah terjadi infeksi primer. Upaya pencegahan meliputi memasak daging hingga matang dan mencuci buah-buahan serta sayuran sebelum dikon
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)Amalia Senja
Dokumen tersebut membahas tentang Kuisioner Pra Skrining Perkembangan (KPSP) atau Revised Prescreening Developmental (R-PDQ) yang digunakan untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada penyimpangan dengan menilai jawaban ibu atau pengasuh anak terhadap 105 pertanyaan. Dokumen juga menjelaskan cara penggunaan dan interpretasi hasil KPSP."
Surveilans merupakan proses sistematis pengumpulan, analisis, dan diseminasi informasi kesehatan untuk perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program kesehatan. Tujuannya antara lain mengidentifikasi masalah kesehatan, mengumpulkan data faktor risiko, serta memantau dampak program kesehatan. Sumber data surveilans meliputi laporan kematian, rumah sakit, laboratorium, dan catatan kesehatan masyarakat. Jenis surveilans melip
1. Abortus merupakan pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin viable pada umur kehamilan <20 minggu atau berat janin <500 gram.
2. Faktor risiko abortus meliputi kelainan genetik janin, gangguan hormon dan hematologi ibu, infeksi, dan faktor lingkungan.
3. Klasifikasi abortus didasarkan pada tahapan dan gejala klinisnya.
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan dan pengkajian ibu intra natal oleh petugas kebidanan. Pemeriksaan meliputi riwayat medis, pemeriksaan fisik, dan penilaian tanda-tanda persalinan. Petugas juga memberikan dukungan dan penjelasan kepada ibu serta keluarganya selama proses persalinan.
Dokumen tersebut membahas tentang perawatan antenatal yang meliputi tujuan, komponen, dan pemeriksaan yang dilakukan pada kunjungan pertama dan berikutnya untuk memastikan kesehatan ibu dan janin selama kehamilan. Pemeriksaan antenatal meliputi anamnesis, pemeriksaan fisik, laboratorium, dan ultrasonografi untuk mendeteksi faktor risiko komplikasi. Diet seimbang dan suplemen vitamin direkomendasikan.
Dokumen tersebut membahas tentang kunjungan ulang antenatal care (ANC) yang bertujuan untuk memantau kesehatan ibu hamil dan janin selama kehamilan. Ia menjelaskan tentang frekuensi kunjungan ANC berdasarkan trimester kehamilan, pemeriksaan apa saja yang dilakukan pada setiap kunjungan seperti penimbangan berat badan, pengukuran tekanan darah, dan pemeriksaan fisik lainnya, serta pentingnya mer
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan antenatal (ANC) yang berkualitas, meliputi kunjungan yang difokuskan pada kualitas oleh petugas kesehatan terampil, persiapan kelahiran dan kesiagaan menghadapi komplikasi, serta deteksi dan penatalaksanaan kondisi dan komplikasi kehamilan."
Antenatal care (ANC) merupakan program terencana oleh tenaga kesehatan untuk memantau kehamilan agar aman bagi ibu dan janin, mendidik ibu hamil tentang persalinan dan mendeteksi dini kelainan obstetri. ANC secara ideal dilakukan minimal 4 kali selama kehamilan dengan melakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium serta memberikan edukasi kesehatan kepada ibu dan keluarga. Tujuan ANC adalah memastikan kesehatan i
Pemeriksaan fisik ibu hamil meliputi penilaian keadaan umum, tanda-tanda vital, riwayat kehamilan, dan pemeriksaan sistemik secara keseluruhan menggunakan 4 metode utama yaitu inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi untuk mendeteksi masalah kehamilan dan kesehatan ibu."
Dokumen tersebut merupakan laporan pemeriksaan kebidanan pasien bernama Ny. N yang sedang hamil 35 minggu 1 hari dengan keluhan sering sakit kepala. Laporan mencakup identitas pasien, riwayat kehamilan, pemeriksaan fisik, dan didiagnosis dengan kehamilan primigravida umur 35 minggu 1 hari dengan presentasi kepala dan punggung kiri janin.
Dokumen tersebut merupakan laporan pemeriksaan kebidanan terhadap seorang ibu hamil bernama Ny. N umur 25 tahun pada minggu kehamilan ke-27 dengan keluhan sakit kepala. Laporan mendiagnosis ibu hamil primigravida umur kehamilan 36 minggu 5 hari dengan presentasi kepala dan janin berada di sisi kiri (punggung kiri). Kondisi umum ibu dan janin dinilai baik meski ibu mengeluhkan sakit
Perencanaan asuhan kebidanan yang komprehensif membutuhkan penetapan berbagai kebutuhan seperti tes laboratorium, belajar, komplikasi, jadwal kunjungan, konseling, dan konsultasi berdasarkan pengkajian dan masalah ibu hamil.
Tumor jinak ovarium dapat berupa kista non-neoplastik seperti kista folikel dan kista luteum, atau tumor kistik seperti kista dermoid dan kista adenoma. Tumor padat ovarium meliputi tumor sel germinal seperti disgerminoma dan tumor sel granulosa-sel teka, serta tumor stroma seperti fibroma. Pemeriksaan USG dan pencarian marker tumor digunakan untuk diagnosis, sementara tindakan seperti siktektomi dan ovariotomi dilakukan untuk pengob
Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan mulai dari kontraksi uterus (his), lapisan dinding uterus, karakteristik his, akibat his, nyeri pada persalinan, hejan perut, sikap dan letak janin, presentasi janin, posisi janin, bentuk pelvis dan pengukurannya."
Dokumen tersebut membahas tentang diagnosis kehamilan melalui tanda-tanda presumtif, tidak pasti, dan pasti kehamilan seperti amenorea, mual, mastodinia, perubahan berat badan, dan ultrasonografi. Tanda-tanda tersebut muncul pada berbagai usia kehamilan dan membantu menentukan apakah seseorang sedang hamil.
Dokumen tersebut membahas anatomi pelvis dan perineum yang mencakup bagian-bagian pelvis beserta ukurannya untuk menilai kelayakan persalinan, serta otot-otot dan ligamen yang membentuk pelvis dan perineum untuk menyangga organ reproduksi dan persalinan.
Plasenta previa adalah kondisi dimana plasenta terletak terlalu rendah di rahim sehingga menutupi atau mendekati mulut rahim. Pendarahan vagina sering terjadi pada trimester akhir kehamilan. Tindakan yang dianjurkan adalah rawat inap, observasi, dan persalinan melalui operasi sesar jika diperlukan. Solusio plasenta adalah pelepasan sebagian atau seluruh plasenta dari dinding rahim yang dap
Dokumen tersebut membahas faktor risiko penularan HIV dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan dan menyusui, termasuk cara menurunkan risiko tersebut dengan terapi ARV ibu dan bayi. Juga dibahas tata lakana untuk ibu dan bayi, kriteria diagnosis HIV pada bayi, serta pemberian makanan untuk bayi yang status HIV-nya belum diketahui atau sudah diketahui positif.
Dokumen tersebut membahas tentang hipertensi pada kehamilan yang mencakup hipertensi kronis, hipertensi gestasional, preeklampsia ringan, superimposed preeklampsia, dan preeklampsia berat beserta kriteria diagnosis dan tata laksananya untuk ibu dan kehamilan.
Hiperemesis gravidarum adalah kondisi mual dan muntah berlebihan selama kehamilan yang dapat mempengaruhi kondisi umum ibu karena dehidrasi dan ketidakseimbangan elektrolit. Faktor risiko hiperemesis gravidarum meliputi usia muda atau tua, kehamilan pertama, kehamilan ganda, riwayat hiperemesis pada kehamilan sebelumnya, riwayat migraine, dan diet tinggi lemak.
Dokumen tersebut membahas tentang persalinan patologis yang meliputi persalinan lama, faktor risiko, kelainan pada kala I dan II, ekstraksi vakum dan forceps, persalinan preterm, dan kehamilan postterm. Dokumen ini memberikan panduan mengenai definisi, faktor risiko, kriteria diagnosis, dan tata laksana untuk berbagai kondisi persalinan patologis.
- Pendarahan post partum dapat disebabkan oleh atonia uteri, robekan jalan lahir, retensi plasenta, sisa plasenta, atau gangguan koagulasi. Tata laksananya meliputi resusitasi, pemberian uterotonika, kompresi bimanual, repair robekan, manual plasenta, dan transfusi darah jika diperlukan. Pendarahan berat dapat mengakibatkan syok yang membutuhkan manajemen intensif.
Dokumen tersebut membahas tentang kelainan janin dan air ketuban, termasuk definisi dan faktor risiko ketuban pecah dini, korioamnionitis, polihidramnion, oligohidramnion, dan IUGR. Tata laksananya meliputi pengobatan, pemantauan, serta risiko komplikasi untuk ibu dan janin.
Asfiksia adalah gangguan pertukaran udara pernapasan yang menyebabkan hipoksia dan hiperkapnia. Penyebabnya antara lain asfiksia wajar, mekanik, traumatik, dan keracunan yang dapat mengakibatkan gangguan stadium pernapasan hingga kematian. Tanda umum asfiksia meliputi sianosis, petechiae, dan busa pada mulut serta hidung.
Traumatologi forensik mempelajari luka dan cedera serta hubungannya dengan kekerasan. Kekerasan dapat bersifat mekanik, fisika, atau kimia. Ada beberapa jenis luka seperti luka lecet, memar, dan luka robek yang disebabkan oleh kekerasan tumpul atau tajam. Karakteristik dan umur setiap luka penting untuk menentukan cara dan waktu terjadinya trauma.
Dokumen tersebut membahas tentang thanatologi, ilmu yang mempelajari tentang kematian dan perubahan yang terjadi setelah kematian serta faktor yang mempengaruhi perubahan tersebut. Dibahas pula definisi istilah kematian, diagnosis mati, tanda-tanda kematian, dan proses yang terjadi setelah kematian seperti algor mortis dan livor mortis."
Dokumen tersebut membahas tentang pembunuhan anak sendiri (infanticide). Terdapat beberapa faktor penting yang mempengaruhi kasus ini, yaitu ibu, waktu kejadian, dan kondisi psikologis ibu. Dokumen juga menjelaskan berbagai kemungkinan kualifikasi hukum atas perbuatan tersebut, serta cara menentukan apakah bayi dilahirkan hidup atau mati, umur bayi, kemampuan bertahan hidup, tanda-
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. DEFINISI DAN TUJUAN
• Usaha preventif dalam pelayanan kesehatan obstetric untuk
optimalisasi output maternal dan neonatal melalui rangkaian
kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan
• Tujuan umum
– Memenuhi hak setiap ibu hamil untuk memperoleh pelayanan
antenatal yang berkualitas sehingga mampu menjalani
kehamilan dengan sehat, bersalin dengan selamat, dan
melahirkan bayi yang sehat dan berkualitas
3. • Tujuan khusus
– Menyediakan pelayanan antenatal yang terpadu, komprehensif,
dan berkualitas termasuk konseling kesehatan dan gizi
– Menghilangkan missed opportunity pada ibu hamil dalam
mendapatkan pelayanan antenatal
– Deteksi dini kelainan / penyakit / gangguan pada ibu hamil
– Melakukan intervensi terhadap kelainan / penyakit / gangguan
pada ibu hamil sedini mungkin
– Melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang sesuai
4. REKOMENDASI KUNJUNGAN
Trimester Kunjungan Minimal Waktu yang Disarankan
I 1 kali Sebelum minggu ke-14
II 1 kali Antara minggu 24 – 28
III 2 kali
Antara minggu 30 – 32
Antara minggu 36 – 38
• Selain itu, sarankan Ibu untuk general check up minimal 1 kali
• Gunakan buku KIA untuk memantau kehamilan
• Berikan informasi tentang perencanaan persalinan dan
pencegahan komplikasi (P4K)
• Sarankan Ibu untuk mengikuti Kelas Ibu
5. JENIS PELAYANAN (10T)
• Timbang berat badan dan
ukur tinggi badan
• Ukur tekanan darah
• Ukur lingkar lengan atas
• Ukur tinggi fundus uteri
• Pemberian tablet tambah
darah minimal 90 tablet
• Screening status imunisasi
tetanus toksoid (TT)
• Tentukan presentasi dan
denyut jantung janin
• Tes laboratorium
• Temu wicara (konseling)
• Tatalaksana kasus
9. KUNJUNGAN PERTAMA
• Identitas
– Nama lengkap
– Usia
– Nama suami dan tanggal menikah
– Alamat dan nomor telepon
– Alat transportasi yang dimiliki
– Pekerjaan dan sumber penghasilan keluarga
– Berapa kehamilan dan persalinan sebelumnya
– Agama dan suku
10. • Riwayat kehamilan sekarang
– Riwayat pendarahan pervaginam, keputihan, mual dan muntah
– Masalah kehamilan lainnya
– Konsumsi jamu, obat, dan suplemen saat kehamilan
– Gerakan janin
– Kondisi psikologis
11. • Riwayat kehamilan sebelumnya
– Jumlah kehamilan, persalinan, dan abortus
– Cara persalinan
– Jumlah persalinan cukup bulan dan persalinan prematur
– Jumlah anak yang hidup, berat saat lahir, dan jenis kelamin
– Riwayat pendarahan antepartum, post partum, dan nifas
– Riwayat hipertensi pada kehamilan sebelumnya
– Riwayat bayi lahir dengan berat < 2,5 kg atau > 4 kg
– Riwayat kehamilan sungsang, kehamilan ganda, IUGR
– Riwayat penyakit dan kematian perinatal, neonatal, dan janin
12. • Riwayat menstruasi dan kontrasepsi
– Hari pertama menstruasi terakhir (HPMT)
– Hari perkiraan lahir (HPL)
– Siklus menstruasi
– Rencana jumlah anak
– Riwayat kontrasepsi sebelumnya
– Riwayat kontrasepsi terakhir sebelum kehamilan
13. • Kebiasaan dan gaya hidup
– Riwayat pekerjaan, waktu istirahat, dan penghasilan keluarga
– Kebiasaan dan pola makan-minum
– Riwayat merokok, alcohol, narkoba
– Usia pertama menikah, jumlah pernikahan, lama pernikahan
– Respons ibu dan keluarga terhadap kehamilan
– Jumlah anggota keluarga
– Kondisi rumah, sanitasi, listrik, dan peralatan memasak
– Kehidupan seksual dan riwayat seksual pasangan
– Riwayat kekerasan fisik dan kekerasan seksual
14. • Riwayat medis lainnya
– Riwayat alergi obat dan makanan
– Riwayat hipertensi, penyakit jantung, epilepsy, asma, diabetes
mellitus, gagal ginjal, gangguan hematologi
– Riwayat infeksi : Hepatitis, IMS, TBC, HIV, malaria
– Riwayat psikiatri
– Riwayat transfusi darah
– Riwayat penyakit dalam keluarga
– Riwayat kecelakaan (trauma), rawat inap, dan operasi
– Status imunisasi tetanus
15. KUNJUNGAN SELANJUTNYA
• Masalah medis, masalah obstetri, masalah social, dan masalah
pribadi sejak kunjungan terakhir
• Riwayat pelayanan kesehatan lainnya sejak kunjungan terakhir
• Perubahan kebiasaan dan gaya hidup
• Perubahan identitas pribadi
• Kesultian dalam melaksanakan perencanaan sebelumnya
• Reaksi alergi atau efek samping obat atau imunisasi
16. MENGHITUNG HARI PERKIRAAN LAHIR
• Rumus Naegle
– Digunakan apabila siklus menstruasi 28 hari
– Tahun + 0 / Bulan + 9 / Hari + 7
– Tahun + 1 / Bulan – 3 / Hari + 7
• Rumus Parikh
– Digunakan apabila siklus menstruasi bukan 28 hari
– Tahun + 0 / Bulan + 9 / Hari + (Siklus menstruasi – 21)
– Tahun + 1 / Bulan – 3 / Hari + (Siklus menstruasi – 21)
18. TIMBANG BERAT BADAN DAN UKUR
TINGGI BADAN
• Timbang berat badan
– Dilakukan pada setiap kunjungan
– Peningkatan berat badan < 9 kg selama kehamilan atau < 1
kg/bulan menunjukkan gangguan pertumbuhan janin
• Ukur tinggi badan
– Dilakukan pada kunjungan pertama
– Tinggi badan < 145 cm meningkatkan risiko cephalo-pelvic
disproportion (CPD)
19. UKUR TEKANAN DARAH
• Dilakukan pada setiap kunjungan
• Mendeteksi hipertensi pada kehamilan dan preeklampsia
20. UKUR LINGKAR LENGAN ATAS
• Dilakukan pada kunjungan pertama
• Lingkar lengan atas < 23,5 menunjukkan kekurangan energy
kronis (KEK) dan meningkatkan risiko BBLR
22. JENIS PEMERIKSAAN
• Kunjungan pertama
– Pemeriksaan vulva dan perineum untuk mendeteksi varises,
kondiloma, edema, haemorrhoid, atau kelainan lainnya
– Pemeriksaan inspekulo untuk menilai kondisi serviks, tanda
infeksi, dan cairan dari ostium
• Kunjungan berikutnya
– Pemeriksaan abdomen dilakukan secara rutin
– Pemeriksaan vaginal touche dilakukan atas indikasi yaitu kepala
janin belum masuk ke PAP pada umur kehamilan 38 minggu
(primigravida atau multigravida)
23. • Pemeriksaan abdomen
– Tinggi fundus uteri
– Situs, posisi, presentasi janin
– Penurunan bagian terbawah
janin (metode perlimaan)
– Denyut jantung janin
• Pemeriksaan vaginal touche
– Kondisi serviks, vagina,
uterus, dan adneksa
– Pembukaan serviks
– Presentasi janin
– Selaput ketuban
– Penurunan bagian terbawah
janin (bidang Hodge)
– Molase / moulding
– Ukuran panggul
– Tumor dan kelainan panggul
24. PEMERIKSAAN LEOPOLD
• Pemeriksaan Leopold I : Menentukan bagian atas janin
– Kepala : Bulat, keras, ballottement positif
– Bokong : Bulat, lunak, besar, ballottement negatif
• Pemeriksaan Leopold II : Menentukan bagian lateral janin
– Punggung : Teraba bagian yang rata dan memanjang
– Ekstremitas : Teraba bagian – bagian kecil dan irregular
– Sisi kanan dan kiri janin ditentukan berdasarkan posisi Ibu
25. • Pemeriksaan Leopold III : Menentukan bagian terbawah janin
– Kepala : Bulat, keras, ballottement positif
– Bokong : Bulat, lunak, besar, ballottement negatif
– Ekstremitas : Bagian yang memanjang
• Pemeriksaan Leopold IV : Menentukan apakah bagian terbawah
janin sudah masuk ke PAP
– Jika kedua tangan dapat bertemu (konvergen), berarti bagian
terbawah janin belum masuk ke PAP
– Jika kedua tangan tidak dapat bertemu (divergen), berarti
bagian terbawah janin sudah masuk ke PAP
26.
27. UKUR TINGGI FUNDUS UTERI
• Pengukuran dilakukan saat
uterus tidak berkontraksi
• Diukur dari simfisis pubis
sampai ke puncak fundus
• Dapat digunakan untuk
menentukan umur kehamilan
28. PRESENTASI JANIN
• Merupakan bagian terbawah janin pada rongga panggul
• Pemeriksaan abdomen
– Dinyatakan dalam presentasi kepala atau presentasi bokong
• Pemeriksaan vaginal touche Mencari denominator
– Presentasi belakang kepala : Ubun – ubun kecil
– Presentasi puncak kepala / vertex : Ubun – ubun besar
– Presentasi dahi : Glabella dan puncak hidung
– Presentasi wajah : Dagu
– Presentasi bokong : Sacrum
– Presentasi bahu : Acromion
29. ENGAGEMENT
• Merupakan penurunan bagian terbawah janin melalui PAP
• Pemeriksaan abdomen Metode perlimaan
– 5/5 : Belum masuk ke PAP, masih di atas simfisis pubis
– 4/5 : Seperlima bagian terbawah janin sudah masuk ke PAP
– 3/5 : Dua per lima bagian terbawah janin sudah masuk ke PAP
– 2/5 : Tiga per lima bagian terbawah janin sudah masuk ke PAP
– 1/5 : Empat per lima bagian terbawah janin sudah masuk PAP
– 0/5 : Semua bagian terbawah janin sudah masuk ke PAP
30.
31. • Pemeriksaan vaginal touche
– Bidang Hodge I : Setinggi
aditus pelvis
– Bidang Hodge II : Setinggi
tepi bawah simfisis pubis
– Bidang Hodge III : Setinggi
spina ischiadica
– Bidang Hodge IV : Setinggi
os coccygeus
32. DENYUT JANTUNG JANIN
• Alat yang digunakan
– Stetoskop Laennec : Umur kehamilan 16 – 19 minggu
– Doppler ultrasound : Umur kehamilan 10 minggu
– Real-time sonography : Umur kehamilan 5 minggu
• Interpretasi
– DJJ normal adalah 120 – 160 kali/menit dengan irama regular
– DJJ < 120 kali/menit atau > 160 kali/menit menunjukkan gawat
janin (fetal distress)
33. PERIKSA LABORATORIUM
• Pemeriksaan golongan darah
– Dilakukan pada kunjungan pertama
– Mengetahui golongan darah ibu dan mempersiapkan calon
pendonor darah apabila diperlukan
• Pemeriksaan kadar Hb
– Dilakukan minimal sekali pada trimester pertama dan sekali
pada trimester ketiga
– Mendeteksi anemia
34. • Pemeriksaan protein urin
– Dilakukan pada trimester kedua dan ketiga atas indikasi
– Indikasi : Suspect preeklampsia
• Pemeriksaan kadar glukosa
– Dilakukan pada setiap kunjungan atas indikasi
– Indikasi : Suspect diabetes mellitus
35. • Pemeriksaan darah malaria
– Dilakukan pada setiap kunjungan atas indikasi
– Indikasi : Daerah endemis malaria, suspect malaria
• Pemeriksaan sifilis
– Dilakukan pada setiap kunjungan atas indikasi
– Indikasi : Daerah risiko tinggi, suspect sifilis
36. • Pemeriksaan HIV
– Dilakukan pada setiap kunjungan atas indikasi
– Indikasi : Daerah endemis, ibu hamil dengan IMS atau TB
• Pemeriksaan BTA
– Dilakukan pada setiap kunjungan atas indikasi
– Indikasi : Suspect TB, ibu hamil dengan HIV
38. KEBUTUHAN NUTRISI
• Kalori
– Ibu hamil membutuhkan 2300 kkal dan ibu menyusui
membutuhkan 2800 kkal
– Untuk menghasilkan energi
• Protein
– 0,9 gram/kgBB/hari + 30 gram/hari
– Untuk pertumbuhan janin, plasenta, uterus, payudara, protein
plasma, antibody, Hb
39. • Kalsium
– 1,5 – 2 gram/hari
– Untuk pertumbuhan tulang dan gigi
• Zat besi
– 60 mg/hari atau setara dengan ferrous sulfat 320 mg
– Untuk pembentukan eritrosit
• Asam folat
– 400 mcg/hari
– Untuk pembentukan eritrosit dan mencegah defek tubus neural
40. TABLET TAMBAH DARAH
• Setiap ibu hamil harus mendapatkan minimal 90 tablet tambah
darah yang diberikan sejak kunjungan pertama
– 1 tablet terdiri dari 200 mg ferro sulfat (60 mg besi elemental)
dan 0,25 mg asam folat
• Mencegah anemia defisiensi besi dan asam folat
41. SCREENING STATUS IMUNISASI TETANUS
• Status imunisasi minimal untuk ibu hamil adalah TT2
– Jika status imunisasi sudah TT5, maka tidak perlu diberikan
imunisasi TT lagi
• Mencegah tetanus neonatorum
42. Pemberian imunisasi TT untuk ibu yang belum pernah imunisasi
atau tidak tahu status imunisasinya…
Pemberian Jangka Waktu Minimal
0,5 ml IM pada lengan atas
TT1 Saat kunjungan pertama (sedini mungkin pada kehamilan)
TT2 1 bulan setelah TT1
TT3 6 bulan setelah TT2
TT4 12 bulan setelah TT3
TT5 12 bulan setelah TT4
• Selalu ingatkan ibu untuk melengkapi imunisasinya sampai TT5
– Tidak perlu menunggu sampai kehamilan berikutnya
• Pemberian imunisasi TT tidak memiliki interval maksimal
43. Pemberian imunisasi TT untuk ibu yang sudah pernah imunisasi…
Pernah Jangka Waktu Minimal
0,5 ml IM pada lengan atas
1 kali 1 bulan setelah TT1 pada kehamilan
2 kali 6 bulan setelah TT2 pada kehamilan
3 kali 12 bulan setelah TT3
4 kali 12 bulan setelah TT4
5 kali Tidak perlu
44. TEMU WICARA / KONSELING
• Kesehatan ibu
• Perilaku hidup bersih sehat
• Peran suami dalam kehamilan
dan perencanaan persalinan
• Tanda bahaya pada kehamilan,
persalinan, dan nifas serta
persiapan menghadapi
komplikasi
• Asupan gizi seimbang
• Gejala penyakit menular dan
tidak menular
• Penawaran untuk tes HIV
• IMD dan ASI eksklusif
• KB pasca persalinan
• Imunisasi
• Peningkatan kesehatan
intelegensia pada kehamilan
(brain booster)
48. RUMUS BARTHOLOMEUW
• Antara simfisis pubis dengan
umbilicus dibagi menjadi 4
– Setiap bagian menunjukkan
peningkatan umur
kehamilan 4 minggu
• Antara umbilicus dengan
processus xiphoideus juga
dibagi menjadi 4
– Setiap bagian menunjukkan
peningkatan umur
kehamilan 4 minggu
49. Umur Ukuran Letak
8 minggu Telur bebek Belum teraba
12 minggu Telur angsa Di atas symphisis
16 minggu Kepala bayi Setengah jarak umbilicus ke symphisis
20 minggu
Kepala dewasa
1 jari di bawah umbilicus
24 minggu Umbilicus
28 minggu
3 jari di atas umbilicus atau sepertiga jarak
umbilicus ke processus xiphoideus
32 minggu Setengah jarak umbilicus ke processus xiphoideus
36 minggu 1 jari di bawah processus xiphoideus
40 minggu 3 jari di bawah processus xiphoideus
50. RUMUS MC DONALD
• Umur kehamilan dalam bulan = Tinggi fundus (cm)
2
7
• Umur kehamilan dalam minggu = Tinggi fundus (cm)
8
7
• Taksiran berat janin
– (Tinggi fundus (cm) – n) 155
– n = 12 apabila kepala janin belum masuk ke PAP
– n = 11 apabila kepala janin sudah masuk ke PAP
– Hanya berlaku untuk presentasi kepala
51. PEMERIKSAAN USG
• Trimester pertama (sebelum 12 minggu)
– Gestational sac pada umur kehamilan 6 – 12 minggu
– Crown-rump length pada umur kehamilan 7 – 14 minggu
• Trimester kedua dan ketiga (setelah 12 minggu)
– Sebaiknya kombinasi dari beberapa parameter
– Diameter biparietal
– Head circumference
– Abdominal circumference
– Femur length
Editor's Notes
Kunjungan Pertama
Tanda vital : Tekanan darah, suhu, denyut nadi, frekuensi napas
Berat badan dan tinggi badan
Lingkar lengan atas
Kondisi wajah : Edema, tampak pucat
Status generalis : Pemeriksaan kepala, mata, kebersihan mulut dan gigi, karies, pemeriksaan kelenjar tiroid, jantung, paru, pemeriksaan payudara (benjolan, bekas operasi, kondisi areola dan papilla mamae), pemeriksaan abdomen, pemeriksaan vertebrae, pemeriksaan ekstremitas (edema, varises, reflex patella)
Kebersihan kulit
Kunjungan Selanjutnya
Tanda vital : Tekanan darah, suhu, denyut nadi, dan frekuensi napas
Berat badan
Edema
Pemeriksaan yang berhubungan dengan masalah sebelumnya