SlideShare a Scribd company logo
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI
PT. INDUSTRI JAMU BOROBUDUR
JALAN HASANUDIN 1 SEMARANG FAX (024) 3541332 TELP (024) 3510785
Disusun oleh
ARUM SETYORINI
NIS : 0511844
BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA
PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KIMIA
KOMPETENSI KEAHLIAN KIMIA INDUSTRI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN “YAYASAN PHARMASI” SEMARANG
TAHUN AJARAN 2013/2014
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktik
Kerja Industri (PRAKERIN) di PT. Industri Jamu Boroudur Semarang – Indonesia
pada bulan 02 September – 31 Oktober 2013 serta dapat menyelesaikan penyusunan
laporan kegiatan tersebut dengan baik.
Praktik kerja industri ini dapat terselesaikan dengan baik berkat kerjasama dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menguncapkan terima kasih
kepada :
1. Ibu Suciati, S.Si, Apt, selaku Kepala Sekolah SMK Yayasan Pharmasi
Semarang.
2. Ibu Ika Purwati, S.Si, selaku Ketua Kompetensi Keahlian Kimia Industri
SMK Yayasan Pharmasi Semarang yang telah memberikan gambaran dan
bimbingan penulis tentang praktik kerja industri.
3. Bapak Suwarso, S.Pd, selaku pembimbing praktik kerja industri dari SMK
Yayasan Pharmasi Semarang.
4. Bapak Rahmat Sarwono, selaku Direktur PT. Industri Jamu Borobudur
Semarang – Indonesia yang telah memberikan kesempatan kepada penulis
untuk melaksanakan kegiatan praktik kerja industri.
5. Bapak Joko Kawiyanto, S.Si, Apt, selaku Kepala Bagian Produksi PT.
Industri Jamu Borobudur Semarang – Indonesia atas segala perhatian,
kesempatan dan saran yang diberikan.
6. Bapak Ari Sidharta, S.Farm, Apt, selaku pembimbing lapangan di PT. Industri
Jamu Borobudur Semarang – Indonesia yang telah meluangkan waktu dan
membagikan ilmu serta saran dalam pelaksanaan kegiatan praktik kerja
industri.
7. Segenap staff dan karyawan di PT. Industri Jamu Borobudur Semarang –
Indonesia atas bantuan dan kerjasama yang telah diberikan.
8. Orangtua, saudara dan teman-teman tercinta atas dukungan dan doa yang telah
diberikan kepada penulis.
9. Mbak Sindy, Mbak Ratna, Mbak Inung, Mbak Hariyanti, Mbak Anggra,
Mbak Mega, Mbak Mudji, Mbak Nuril (laboratorium) yang telah membantu
penulis belajar banyak hal baru selama prakerin dan menjadi teman penulis
melepas kejenuhan dengan canda tawanya.
10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah ikut banyak
membantu atas terselesaikannya laporan ini.
Saya menyadari bahwa laporan yang penulis susun ini masih sangatlah
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
sangat penulis harapkan. Semoga laporan yang penulis susun ini dapat
memberikan manfaat bagi kita semua.
Semarang, Oktober 2013
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap manusia pada hakikatnya ingin hidup sehat dan sejahtera lahir dan
batin sehingga diperlukan berbagai upaya kesehatan yang meliputi pencegahan
penyakit (preventif), penyembuhan (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif)
serta peningkatan kesehatan (promotif). Agar dapat memperoleh derajat kesehatan
yang optimal, maka kita dapat memanfaatkan tanaman obat yang dikemas dalam
bentuk jamu atau obat tradisional maupun disintesis menjadi suatu obat jadi
sebagai solusi masalah kesehatan. Oleh karena itu, industri obat tradisional selaku
produsen obat tradisional dituntut untuk menghasilkan obat tradisional yang aman
(safe), manjur (effective) dan bermutu (quality) dengan harga terjangkau bagi
masyarakat.
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran
dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan
berdasarkan pengalaman. Berdasarkan Peraturan Kepala Badan POM RI NO.
HK.00.05.41.1384, Obat Bahan Alam Indonesia dikelompokkan menjadi
beberapa tingkatan, yaitu Jamu, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka. Jamu
adalah obat tradisional Indonesia yang belum dilakukan uji pra klinik maupun
klinik, sedangkan obat herbal terstandar adalah sediaan obat bahan alam yang
telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji pra klinik dan
bahan bakunya telah terstandarisasi. Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam
yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji pra
klinik dan uji klinik, serta bahan baku dan produk jadinya telah distandarisasi.
Perkembangan jenis produk obat bahan alam ini yang tidak hanya dalam
bentuk obat tradisional (jamu) tetapi juga dalam bentuk obat herbal terstandar
maupun fitofarmaka, sehingga diperlukan adanya suatu pengaturan atau regulasi
untuk melindungi masyarakat terhadap hal-hal yang merugikan dari penggunaan
obat tradisonal yang tidak memenuhi persyaratan mutu.
1.2 Tujuan
Praktik kerja industri memiliki tujuan agar siswa dapat mengetahui gambaran
secara jelas dunia kerja yang susungguhnya dan untuk memenuhi persyaratan
agar siswa dapat mengikuti Ujian Nasional.
1.3 Manfaat
Praktik kerja industri memiliki manfaat sebagai berikut :
 Memberikan keterampilan dan pengalaman di dunia kerja
 Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mengenai dunia kerja
 Mengetahui secara langsung dan mendapatkan gambaran secara jelas
mengenai kegiatan di industri dan pengelolaannya.
 Meningkatkan wawasan mengenai sistem kerja dan manajemen serta hal-hal
lain yang mendukung keberlangsungan sebuah industri.
BAB II
INSTITUSI PRAKERIN
1.1 Sejarah
29 April 1979 - Mulai berdiri dari Home Industry dengan memproduksi bentuk
sediaan Pil
Tahun 1989 - Mulai memproduksi bentuk Sediaan Kapsul, Tablet, Cream, Cairan
Obat Luar, Serbuk Seduhan
Tahun 1996 - Menempati lokasi yang lebih luas di Jl. Hasanudin No. 1
Semarang.
Tahun 2003 - Mendirikan Borobudur Extraction Center di Jl. Walisongo Km. 10
Semarang.
Tahun 2004 - Memperoleh Sertifikat CPOTB untuk Sediaan Tablet, Pil, Cream,
Kapsul, Cairan Obat Luar, Serbuk Seduhan,.
Tahun 2005 - Borobudur Extraction Center mulai beroperasi dan memproduksi
Ekstrak Kental dan Ekstrak Kering.. Memperoleh sertifikat ISO 9001 : 2000
Quality Management System.
Tahun 2010 - Melakukan penambahan High Concentrator dan Liquid-Liquid
Extraction untuk Borobudur Extraction Center. Memperoleh Sertifikat CPOTB
untuk Sediaan Ekstrak Kental dan Ekstrak Kering. Sertifikat ISO 9001 : 2000
diupgrade menjadi ISO 9001 : 2008.
1.2 Tata Tertib
a. Jam kerja dimulai pukul 07.30 – 16.30
b. Istirahat makan siang (1 jam) pukul 12.00 – 13.00
c. Setiap karyawan yang tidak masuk kerja atau berangkat siang karena ada
halangan sesuatu, wajib lapor / telpon personalia sebelum pukul 07.30 atau
memberikan surat izin sakit dari dokter apabila sakit.
d. Karyawan yang izin keluar saat jam kerja harus menuliskan surat izin keluar
yang disetujui supervisor dan personalia.
1.3 Visi dan Misi
Visi dari PT. Industri Jamu Borobudur yaitu menjadi perusahaan
penghasil produk herbal yang memberikan solusi terhadap masalah kesehatan.
Selanjutnya upaya PT. Industri Jamu Borobudur untuk mewujudkan visi tersebut
tertuang dalam misinya yaitu menyediakan produk yang aman, berkhasiat,
lengkap, merata dan harga terjangkau melalui manusia, inovasi dan teknologi.
PT. Industri Jamu Borobudur mempunyai suatu kebijakan mutu demi
mewujudkan visi dan misinya yang tercantum dalam 4M, yaitu :
1. Mutu
2. Murah
3. Merata
4. Manusia yang berkualitas
1.4 Struktur Organisasi
PT. Industri Jamu Borobudur dipimpin oleh seorang direktur yang
sekaligus sebagai pendirinya. Kegiatan produksi yang berlokasi di jalan
Hasanudin No. 1 Semarang, dikepalai oleh seorang Manager Operasional yang
membawahi beberapa departemen, yaitu: Produksi, Quality Control (QC), Quality
Assurance (QA), Research and Development (R&D), Production Planning and
Inventory Control (PPIC), Personalia, Gudang, Teknik, Registrasi, Document
Control dan BEC (Borobudur Extraction Centre). Bagan struktur organisasi PT.
Industri Jamu Borobudur dapat dilihat pada gambar.
Struktur Organisasi PT. Industri Jamu Borobudur Semarang
Direktur
Kasie Personalia
Kasie Gudang
Kasie Teknik
Kabag QC
Kabag QA
Kabag Produksi
Staff Gudang
Rempah
Operational
Manager
Koordinator
AMI
Kabag BEC
Kasie Produksi 1
Kasie Produksi
Kasie Packing
Staff QA
Staff QC
Staff R&D
Kemasan
Staff PPIC
Prod & Inf. Control
Staff PPIC
Material Control
Staff Registrasi
Kabag Purchasing
Kabag Fin & Acc
Ka.Div.
Finance &
Purchasing
Finance &
Purchasing
Manager
Manager Export
Manager Produksi
Manager Cabang
Manager Luar Pulau
Marketing
Manager
GM
Marketing
Kasie Gudang
Produk Jadi
Kasie R&D Produk
Kasie
Produksi & Teknik
Staff Doc. Control
Prod. I
Prod. II
PPIC
1.5 Tugas Tiap Bidang
 Produksi
Bagian yang memproduksi sediaan : pil, kapsul, kaplet, cream, gel,
param kocok serta seduhan. Kegiatan produksi meliputi alur proses
pembuatan dimulai dari pengadaan bahan awal (PPIC) termasuk penyiapan
bahan baku (gudang), pengolahan sampai dengan pengemasan untuk
menghasilkan produk jadi.
 Quality Control (QC)
Pengawasan mutu (QC) merupakan bagian yang paling penting dalam
pelaksanaan CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) di
industri farmasi, karena bagian inilah yang bewenang untuk meluluskan atau
menolak bahan awal, bahan pengemas, produk antara dan produk jadi.
Sehingga produk yang dihasilkan selalu dapat memenuhi syarat mutu yang
telah ditetapkan melalui serangkaian pengujian dan penanganan. Syarat mutu
tersebut adalah spesifikasi, identitas dan karakteristik sesuai standard yang
telah ditetapkan.
 Research and Development (R & D)
Bagian yang sangat diperlukan bagi sebuah perusahaan untuk selalu
melakukan penelitian yang dapat menghasilkan produk-produk baru.
 Production Planning and Inventory Control (PPIC)
Bagian Production Planning and Inventory Control (PPIC) merupakan
bagian yang melakukan perencanaan pengadaan barang-barang dan
perhitungan kebutuhan produksi sehingga orang yang bekerja dibagian ini
adalah orang yang sudah mengetahui dan pernah menjalani kegiatan dibagian
produksi.
 Personalia
Bagian personalia di PT. Industri Jamu Borobudur terdiri dari 1 orang
kasie. Kegiatan personalia meliputi :
1. Pengadaan serta pengendalian Sumber Daya Manusia (SDM) mencakup
sistem rekruitmen tenaga kerja, perjanjian kontrak kerja, cuti, pendataan
pegawai dll.
2. Perencanaan program pelatihan pegawai beserta pengelolaan sertifikat
pelatihan
3. Koordinasi antar unit kerja
4. Sistem penggajian
5. Pelaksanaan evaluasi / penilaian kinerja serta penetapan insentif dan
sanksi (surat peringatan)
Bagian personalia selalu berhubungan dengan bagian lain dalam
pelaksanaan kegiatannya, yaitu bekerjasama dengan supervisor dan tim
CPOTB dalam pelaksanaan pelatihan CPOTB, bekerjasama dengan PPIC
terkait penempatan karyawan, serta bekerjasama dengan supervisor produksi
dan bagian mekanik dalam penempatan operator.
 Gudang
Bagian gudang memiliki peran penting dalam kegiatan penerimaan,
penyimpanan dan pengeluaran bahan baku kemasan maupun produk jadi.
Pelaksanaan kegiatan tersebut berdasarkan dengan bagian lain, yaitu :
1. Bagian PPIC dalam proses perencanaan pembelian / pengadaan material
2. Bagian purchasing dalam proses pembelian / pengadaan material
3. Bagian QC dalam proses pemeriksaan bahan baku, bahan kemasan dan
produk
4. Bagian produksi dalam proses pelayanan material dan penerimaan produk
jadi.
1.6 Lokasi dan Bangunan
Pabrik PT. Industri Jamu Borobudur bagian produksi sediaan berlokasi
di Jalan Hasanudin nomor 1 Semarang, Jawa Tengah. Bangunannya memiliki
luas total 7.302 m2
yang berdiri di atas lahan seluas 24.341 m2 dan terdiri atas
tiga lantai mencakup kantor, prasarana produksi dan prasarana pendukung.
Lantai pertama terdiri dari beberapa area, yaitu :
 Kantor (ruang direktur, ruang manager, ruang staff, ruang administrasi,
ruang R&D, ruang tamu dan ruang meeting)
 Prasarana produksi :
 Kelas E (produksi : pil, kapsul, kaplet, cream, seduhan, cairan obat
luar; pengemasan primer; ruang In Process Control / IPC; Work In
Process / WIP)
 Kelas F (pengemasan sekunder, gudang bahan baku dan bahan
kemasan I)
 Prasarana pendukung :
 Pengolahan limbah
 Pengolahan air RO
 Lapangan parkir
 Dapur
 Kantin
 Toilet
 Ruang laundry
 Ruang istirahat
 Ruang ganti
 Musholla
Lantai kedua terdiri dari :
 Kantor (ruang R&D, ruang QC dan ruang meeting)
 Prasarana produksi :
 Kelas E : produksi serbuk seduhan, cairan obat luar, granul kaplet,
pengemasan primer, WIP, ruang Fluid Bed Drier dan filling kapsul
manual
 Kelas F : gudang bahan kemas II
Serbuk Pil +
Pengikat /
Binder
Pencampuran
/ Mixing
Penggilingan
/ Milling
Pencetakan /
Molding
Penyortiran /
Sorting
Pengayakan
/ Sieving
Penghalusan /
Polishing
Pengeringan /
Drying
Pengemasan /
Packaging
Produk Jadi /
Finish
Product
Serbuk
Kapsul
Pengisian /
Filling
Pembersihan
/ Dusting off
Penyortiran /
Sorting
Pengemasan /
Packaging
Produk Jadi /
Finish
Product
BAB III
PROSES PRODUKSI
1.1 Bahan Baku
Pengadaan bahan baku di PT. Industri Jamu Borobudur diawali dari permintaan produksi.
Bahan pembuatan produk di PT. Industri Jamu Borobudur berupa simplisia yang diperoleh
dari supplier. Demikian juga untuk bahan tambahan lainnya diperoleh dari supplier yang
telah dipilih PT. Industri Jamu Borobudur.
1.2 Pengolahan Bahan Baku
Pengolahan bahan baku yang dilakukan di PT. Industri Jamu Borobudur akan dibuat
sediaan meliputi: pil, kapsul, kaplet, cream, gel, param kocok serta seduhan.
1.3 Diagram Proses Produksi
 Diagram Proses Produksi PIL
 Diagram Proses Produksi KAPSUL
Serbuk Kaplet
+ Pengikat /
Binder
Pencampuran /
Mixing
Granulasi /
Granulation
Pengeringan
/ Drying
Pengayakan /
Sieving
Pencampuran /
Mixing
Pencetakan /
Molding
Penyortiran /
Sorting
Penyalutan /
Coating
Penyortiran /
Sorting
Pengemasan
/ Packaging
Produk Jadi /
Finish
Product
Serbuk
Seduhan
Pengisian /
Filling
Pengemasan
/ Packaging
Produk Jadi /
Finish
Product
 Diagram Proses Produksi TABLET / KAPLET
 Diagram Proses Produksi SERBUK OBAT DALAM
 Diagram Proses Produksi CAIRAN OBAT LUAR
 Diagram Proses Produksi KRIM
Bahan Baku
/ Raw
Materials
Pencampuran /
Mixing
Pengisian /
Filling
Pengemasan
/ Packaging
Produk Jadi /
Finish
Product
Bahan Baku /
Raw
Materials
Pencampuran
/ Mixing
Pengisian /
Filling
Pengemasan /
Packaging
Produk Jadi /
Finish
Product
 Diagram Proses Produksi EKSTRAK KENTAL
 Diagram Proses Produksi EKSTRAK KERING
Rempah /
Spices
Penyarian /
Extraction
Penguapan /
Evaporation
Pengemasan /
Packaging
Produk Jadi /
Finish
Product
Rempah /
Spices
Penyarian /
Extraction
Penguapan /
Evaporation
Pengerigan /
Drying
Pengemasan
/ Packaging
Produk Jadi
/ Finish
Product
BAB IV
PEMBAHASAN
1.1 Pemaparan Proses Produksi
Proses produksi yang dilakukan di PT. Industri Jamu Borobudur meliputi
pembuatan sediaan : pil, kapsul, kaplet, cream, gel, param kocok serta seduhan. Kegiatan
produksi tersebut meliputi alur proses pembuatan dimulai dari pengadaan bahan awal
termasuk penyiapan bahan baku, pengolahan sampai dengan pengemasan untuk
menghasilkan produk jadi.
Diagram alir proses produksi secara garis besar dapat dilihat pada Gambar 1.
1.2 Alat Produksi
PT. Industri Jamu Borobudur memiliki lebih dari 100 peralatan dan mesin untuk
keperluan produksi, maupun sarana In Process Control (IPC). Beberapa mesin yang
dimiliki PT. Industri Jamu Borobudur, misalnya :
 Kelas E :
 Mesin blister Hoong-A
 Mesin pengisian kapsul : Chin Yi, Macofar, Bosch GKF 1500 & 700
 Mesin sortir kapsul Bintang Anugerah Machinery
 Mesin bottling kapsul Countec
 Alat capping botol CHYUN JYE®
 Mesin potong poly Filvo
 Mesin coating film kaplet Narong
 Mesin stripping kapsul Siebler
 Mesin filling cream sachet Johan
 Mesin coding kapsul DOMINO
 Kelas F :
 Mesin coding VDS / MDS : Video Jet, Imajindo, Hitachi
 Mesin rewinder foil : Metrick, Flextek
 Mesin kartoning CAM
 Mesin shrink Kyowa Denki
 Laboratorium :
 Alat uji Loss On Drying : OHAUS, Kern
 Ultrasonik BRANSON
 Colony counter STUART
 Laminar Air Flow Envair C-Flow
 Air sterilizer Bioklimatik
 Oven Memmert
 Ultrameter II ®
yaitu alat uji pH, konduktivitas serta TDS dari air
 Alat High Performance Liquid Chromatography (HPLC) Shimadzu
 Spektofotometer UV-Vis PharmaSpec-1700 SHIMADZU
 UV Cabinet CAMAG
 Sentrifuge Unicen 20 Orto alresa
1.3 Pengawasan Mutu / QC (Quality Control)
Pengawasan mutu (QC) merupakan bagian yang paling penting dalam
pelaksanaan CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) di industri obat
tradisional, karena bagian inilah yang bewenang untuk meluluskan atau menolak bahan
awal, bahan pengemas, produk antara dan produk jadi. Sehingga produk yang dihasilkan
selalu dapat memenuhi syarat mutu yang telah ditetapkan melalui serangkaian pengujian
dan penanganan. Syarat mutu tersebut adalah spesifikasi, identitas dan karakteristik yang
telah ditetapkan.
Bagian pengawasan mutu (QC) di PT. Industri Jamu Borobudur terdiri dari 1
orang KaBag, 2 orang staff, 1 analis, 1 analis IPC kelas E, 2 analis IPC kelas F, 1 analis
kimia-fisika dan 2 analis mikrobiologi.
Kegiatan QC mencakup pemeriksaan bahan awal, pemeriksaan dalam proses / In
Prcocess Control (IPC) serta pemeriksaaan mikrobiologi dan lingkungan.
Pemeriksaan bahan awal dilakukan setiap terdapat barang datang. Selain itu, QC
juga berperan dalam pemilihan supplier yaitu dengan melakukan pengujian sampel yang
ditawarkan oleh supplier untuk mengetahui kesesuaian dengan spesifikasi yang
ditetapkan dalam Certificate of Analysis (CoA) maupun standar yang telah ditetapkan.
Pengawasan dalam proses (IPC) merupakan pengawasan yang dilaksanakan selama
proses produksi berlangsung. IPC bertujuan untuk mencegah kesalahan pada proses
selanjutnya. Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan terhadap semua hal yang
berpengaruh pada setiap tahap proses pengolahan dan pengemasan. Pemeriksaan
mikrobiologi dan lingkungan mencakup pengujian bahan/produk, pengujian air untuk
produksi (air RO / Reverse Osmosis) dan pengujian air limbah. Kegiatan bagian QC
secara umum adalah sebagai berikut :
 Inspeksi bahan datang
 Inspeksi produk akhir
 Inspeksi produk return / kembalian
 Inspeksi sampel dari pembelian, R&D atau sampel lain
 Inspeksi kebocoran kemasan produk jadi
 Inspeksi air RO (Reserve Osmosis)
 Inspeksi in proses bahan bantu dan kemasan
 Pemeriksaan mikrobiologi cemaran mikroba dan penghitungan koloni
 Pemeriksaan : kadar air, bobot jenis, waktu hancur keseragaman bobot, kadar zat aktif
/ profil kromatogram
 Pengukuran suhu dan kelembaban ruang produksi
 Pengujian cara apus (Swab-test) dan pengujian kekentalan (viskositas)
 Pengambilan sampel untuk pemeriksaan
 Pemeliharaan dan pembersihan alat-alat uji
 Kalibrasi internal
 Validasi : sanitasi dan hygiene (Swab-test dan uji bahan yang tertinggal sesudah
pembersihan), proses pencampuran, pembersihan mesin dan ruang produksi
pemakaian bersama
 Menyimpan catatan pemeriksaan dan pengujian semua semua contoh
 Menyediakan simplisia standar dan bahan baku pembanding sekunder
 Mengevaluasi dan menetapkan produk kembalian, apakah dapat langsung digunakan,
diproses ulang atau dimusnahkan.
Saat inspeksi, bagian QC dapat meluluskan/menolak setiap bets bahan awal,
produk antara, produk ruahan dan produk jadi dengan menggunakan label status
“RELEASE QC” warna hijau jika lulus pengujian, label status “HOLD QC” warna kuning
jika masih dalam proses karantina dan label status “REJECT QC” warna merah jika tidak
sesuai spesifikasi. Tanggal pemberian status serta paraf diberikan di atas stiker status.
A. Analisis In Process Control (IPC)
Kegiatan ini dilakukan oleh 3 orang analis, yaitu untuk kelas E dan 2 analis
untuk kelas F. Uraian masing masing kegiatan dpat dilihat pada penjelasan berikut
ini.
1) Kelas E
Inspeksi IPC pada saat proses produksi di kelas E secara umum meliputi
inspeksi diameter (pil), bobot, kekerasan, kerapuhan, volume, visual, kebocoran
kemasan, suhu dan kelembaban ruang pengolahan, kebersihan ruang dan alat
produksi, dll.
Sarana pendukung yang digunakan dalam IPC yang berada di kelas E
antara lain alat uji kebocoran kemasan Multivac, alat uji kekerasan kaplet,
timbangan analitik dan jangkoa sorong. Parameter kelulusan tiap proses berbeda-
beda untuk setiap sediaan yang diproduksi.
Pada saat proses produksi kapsul, suhu dan kelembaban ruangan harus
memenuhi standar. Suhu ruangan haruslah <28°C dan kelembaban 60% pada
area filling kapsul, area sortir kapsul dan area pengemasan primer kapsul. Hal ini
dilakukan agar kondisi kapsul tetap terjaga dan tidak rusak.
2) Kelas F
Inspeksi IPC yang dilakukan di kelas F adalah pada saat proses
pengemasan sekunder dan tersier. Secara umum meliputi inspeksi posisi dan
kebenaran hasil coding kemasan, inspeksi kondisi fisik kemasan, inspeksi hasil
pengemasan, jumlah dan kesesuaian isi dengan kemasan sekunder.
B. Analisis Mikrobiologi
Bahan baku pada sediaan obat tradisional seperti jamu pada umumnya
berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan atau bagian tumbuhan. Bahan-bahan
tersebut berisiko terkontaminasi mikroorganisme selama proses penanaman,
pengeringan atau penyimpanan sehingga dapat mencemari rempah / bahan baku.
Produk yang tercemar mikroorganisme tersebut dapat memproduksi racun yang
dapat menyebabkan timbulnya suatu penyakit sehingga dibutuhkan suatu
pemeriksaan mikrobiologi sebagai salah satu upaya pengawasan mutu.
Pemeriksan tersebut dilakukan oleh 2 analis di laboratorium mikrobiologi.
Kegiatan di laboratorium mikrobiologi ini meliputi pengujian cemaran
mikroba dengan metode Angka Lempeng Total (ALT) dan Angka Kapang
Khamir (AKK) terhadap produk, air RO dan hasil Swab-test (pengujian sanitasi
dan higiene dari alat / mesin). Teknik yang digunakan untuk isolasi mikroba dari
sampel adalah metode cawan tuang dan dibuat duplo.
Uji angka lempeng total merupakan metode yang umum digunakan untuk
menghitung adanya bakteri yang terdapat dalam sediaan yang diperiksa. Uji
angka lempeng total pada prinsipnya dilakukan pengenceran terhadpa sediaan
yang diperiksa kemudian dilakukan penanaman media lempeng agar. Jumlah
koloni bakteri yang tumbuh pada lempeng agar dihitung setelah inkubasi pada
suhu dan waktu yang sesuai.
Angka lempeng total dinyatakan sebagai jumlah koloni bakteri hasil
perhitungan dikalikan faktor pengenceran. Angka Kapang Khamir menunjukkan
adanya cemaran jamur dalam sediaan yang diperiksa, sedangkan Angka Lempeng
Total menunjukkan adanya cemaran bakteri
Tabel jumlah pengenceran terhadap sediaan untuk ALT dan AKK
C. Analisis Kimia–Fisika
Analisis kimia–fisika ini dilakukan di laboratorim QC, pengujian yang
dilakukan di sini meliputi pengujian identifikasi bahan dengan metode KLT,
spektofotometri, HPLC dan mikroskopik.
1. Uji LOD (Loss On Drying)
Uji ini dilakukan untuk mengetahui kadar air suatu sampel yang
berupa serbuk, campuran maupun tunggal, ekstrak ataupun berupa potongan-
potongan kecil simplisia. Alat yang digunakan dalam pengujian LOD ini
adalah moisture balance MB45 dan Kern DLB. Pengukuran kadar air ini
penting dilakukan karena terkait dengan kestabilan bahan terhadap
lingkungan penyimpanan dan resiko pencemaran mikroorganisme. Semakin
tinggi kadar air, maka kestabilan bahan menurun dan risiko pencemaran
mikroorganisme semakin tinggi. Standar LOD untuk setiap sampel berbeda-
beda dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Bentuk sediaan ALT AKK
Pil 10-3
10-1
Kapsul 10-2
10-1
Kaplet 10-2
10-1
Ekstrak, endapan 10-1
10-1
Seduhan 10-4
10-2
Param kocok 10-2
10-1
Cream 10-2
10-1
Gel 10-2
10-1
Rempah 10-4
10-2
Cangkang 10-2
10-1
Air RO 10-1
10-1
PJ Kapsul 10-2
10-1
PJ Pil 10-3
10-1
Sampel LOD (%) Sampel LOD (%)
Pil <10 Seduhan <10
PJ pil <10 Ekstrak <5
Kapsul isi <10 Rempah <15
PJ kapsul <10 Granul kaplet <4
Kaplet <10 Cangkang kapsul 12-16
PJ Kapsul <10
2. Uji Keseragaman Bobot
Keseragaman bobot ditentukan berdasarkan banyaknya penyimpanan
bobot rata-rata dari sejumlah sampel yang telah ditentukan. Cara
pengujiannya adalah mengambil sampel kapsul atau pil sebanyak 10 butir,
ditimbang satu persatu bobotnya, kemudian dirata-rata.
3. Uji Waktu Hancur
Uji ini dilakukan untuk mengetahui perkiraan waktu yang dibutuhkan
sampel hancur didalam tubuh setelah dikonsumsi. Metode yang digunakan
adalah dengan mengukur waktu yang dibutuhkan sampel hancur dalam
medium yang sesuai hingga tidak ada bagian sampel yang tertinggal di atas
kasa alat uji. Alat uji yang digunakan disintegration tester dengan
menggunakan medium air hangat suhu ± 37⁰C. Standar waktu hancur untuk
sediaan kapsul adalah <15 menit, sediaan pil <60 menit dan untuk sediaan
kaplet <60 menit.
4. Uji Brix
Uji ini dilakukan untuk cairan yang mengandung glukosa, biasanya
digunakan mengukur glukosa pada pembuatan pil, glukosa ketika datang dan
untuk mengukur madu. Alat yang digunakan adalah hand refractometer.
Standar yang digunakan glukosa pada pembuatan pil adalah 75±1 brix, jika
masih terlalu tinggi dilakukan proses ulang dengan menggunakan mixer
glukosa. Sedangkan standar untuk glukosa yang baru datang 82-86% brix.
5. Uji Viskositas (Kekentalan)
Pengujian viskositas biasanya dilakukan untuk sediaan gel, cream,
param kocok dan lulur. Alat yang digunakan dalam pengujian ini adalah
viscometer. Standar viskositas untuk sediaan gel 108.000-162.000 cps, sediaan
cream 80.000-130.000 cps dan untuk lulur 40.000-90.000 cps (spindle 6; rpm
5). Sedangkan standar viskositas untuk sediaan parem kocok adalah 70-100
cps (spindle 2; rpm 5)
6. Pengujian Identifikasi Bahan dan Zat Aktif
Pengujian ini dilakukan untuk mengemastikan kebenaran dan kualitas
bahan baku dari supplier. Salah satu pengujiannya adalah KLT dan
mikroskopik. Analisis mikroskopik digunakan untuk melihat fragmen
pengenal maupun fragmen khas dari bahan yang disesuaikan dengan literatur
untuk mengetahui kebenaran dari bahan tersebut. Selanjutnya untuk melihat
kualitas bahan berdasarkan kandungan senyawa aktif secara kualitatif
digunakan metode Kromatografi Lapis Tipis, selanjutnya diamati pada UV
254 nm dan 366 UV-Cabinet CAMAG.
7. Pengujian Air
Pengujian air yang dilakukan di laboratorium kimia-fisika adalah
menguji sifat fisis air berupa pH, konduktivitas dan TDS (Total Dissolved
Solid). Kadar pH standar antara 6,5-8,5; daya hantar listrik / konduktivitas
standar antara 50-1500 µs dan TDS standar <500 ppm. Alat yang digunakan
untuk mengukut ketiga parameter ini adalah Ultrameter II®
.
8. Pengujian Limbah
Pengujian limbah dilakukan oleh institusi Balaikes Semarang, petugas
dari laboratorium kimia-fisika hanya mengambil sampel dari hasil pengolahan
limbah industri kemudian sampel dikirim ke institusi tersebut. Pengujian yang
dilakukan antara lain pengukuran parameter BOD (Biochemical Oxygen
Demand), COD (Chemical Oxygen Demand), TSS (Total Suspended Solid),
fenol dan pH. Standar hasil pengujian ini mengacu pada Peraturan Daerah
Provinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Limbah
untuk Limbah Industri Jamu.
9. Pengujian dengan HPLC
Pengujian dengan metode HPLC (High Performance Liquid
Chromatography) biasanya dilakukan untuk memeriksa kadar zat aktif yang
ada di dalam ekstrak atau produk secara kuantitatif. Sampel yang akan diuji
dengan HPLC sebelumnya diberi perlakuan agar gelembung gasnya hilang
dan tidak mengganggu pembacaan dengan menggunakan alat Ultrasonic
Bransonic®
. Alat uji HPLC yang ada di laboratorium adalah HPLC Shimadzu.
10. UV-Vis Spektofotometer
Pengujian menggunakan UV-Vis spektofotometer Shimadzu yang ada
di laboratorium biasanya untuk memeriksa kadar zat aktif ekstrak / produk
dengan mengukur absorbansi pada panjang gelombang maksimumnya.
1.4 Pengolahan Limbah
Pengolahan limbah yang dilakukan di PT. Industri Jamu Borobudur terdiri dari
dua macam, yaitu limbah cair dan limbah kering. Untuk limbah kering dibedakan mejadi
dua lagi, limbah organik dan anorganik. Sampah dikumpulkan dalam tong sampah yang
sudah disediakan, pengambilan sampah dilakukan setiap akhir produksi, setelah itu
sampah dibuang ke tempat penampungan sampah untuk diangkut oleh petugas dinas
kebersihan.
Sedangkan untuk pengolahan limbah cair dapat dilihat pada alur gambar dibawah
ini, dimana seperti yang terlihat, pengolahan limbah ini masih dilakukan secara fisik dan
kimia.
 Diagram alir pengolahan limbah
LIMBAH
BAK PENAMPUNGAN
PENYARINGAN
BAK KOAGULASI
AGITATOR
BAK SEDIMENTASI
KAPUR
AIR BERSIH
LIMBAH + FLOK
FLOKULASI
KOAGULASI
I
ENDAPAN
BAB V
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Setelah mengikuti kegiatan yang berlangsung selama prakerin di PT. Industri Jamu
Borobudur, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
a. Dalam rangka menghasilkan produk-produk yang memenuhi standar mutu dan
keamanan, PT. Industri Jamu Borobudur telah menerapkan CPOTB (Cara Pembuatan
Obat Tradisional yang Baik) dalam seluruh proses produksinya.
b. Peran dan tanggung jawab dalam produk yang ada di PT. Industri Jamu Borobudur sangat
penting.
c. Pengawasan mutu PT. Industri Jamu Borobudur dilakukan sejak penerimaan bahan baku,
proses produksi, pengemasan, hingga produk akhir.
d. PT. Industri Jamu Borobudur telah menerapkan prosedur yang ada pada CPOTB dan
CPKB dengan baik, dari segi bangunannya yang sudah memenuhi standar CPOTB serta
personil yang terlatih.
e. PT. Industri Jamu Borobudur mempunyai produk-produk herbal yang telah diuji oleh
BPOM dan terjamin khasiat dan kualitasnya.
f. Tiap personil di PT. Industri Jamu Borobudur melaksanakan tugas dan tanggung jawab
masing-masing dengan baik.
1.2 Saran
a. PT. Industri Jamu Borobudur hendaknya menambahkan fasilitas laboratorium dengan
peralatan yang lebih lengkap dan mutakhir, sehingga lebih memadai bagi kegiatan
penelitian dan pengujian internal.
b. Sebaiknya produk-produk PT. Industri Jamu Borobudur harus lebih banyak diiklankan
melalui televisi / radio agar lebih dikenal oleh pasar domestik.
c. PT. Industri Jamu Borobudur harus lebih banyak melakukan inovasi-inovasi baru dalam
produk yang diproduksi agar lebih mampu meningkatkan persaingan di pasaran.
d. Hendaknya dilakukan pemilahan pengolahan limbah pencucian alat dengan limbah
laboratorium (reagen kimia)
e. Pengolahan limbah perlu ditingkatkan melalui tahapan-tahapan yanglebih baik dan
sesuai, yaitu setelah melihat sifat-sifat dari limbah yang dihasilkan.

More Related Content

What's hot

Kasus 1
Kasus 1Kasus 1
Kasus 1
Nurdina Putri
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
Dokter Tekno
 
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOBPembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Nesha Mutiara
 
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det origFARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
Nesha Mutiara
 
PRESENTASI START UP BIDANG KE-FARMASI-AN 1
PRESENTASI START UP BIDANG KE-FARMASI-AN 1PRESENTASI START UP BIDANG KE-FARMASI-AN 1
PRESENTASI START UP BIDANG KE-FARMASI-AN 1
ISD
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamolYudia Susilowati
 
Studi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related ProblemsStudi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related Problems
Maulana Sakti
 
Mi 1 4. penyimpanan obat di puskesmas
Mi 1   4. penyimpanan obat  di puskesmasMi 1   4. penyimpanan obat  di puskesmas
Mi 1 4. penyimpanan obat di puskesmas
LinaNadhilah2
 
Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker
Surya Amal
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Surya Amal
 
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Ulfah Hanum
 
Sejarah perkembangan obat
Sejarah perkembangan obatSejarah perkembangan obat
Sejarah perkembangan obatNina Vianti
 
Harga Eceren Tertinggi Obat generik
Harga Eceren Tertinggi Obat generikHarga Eceren Tertinggi Obat generik
Harga Eceren Tertinggi Obat generik
Indonesia AIDS Coalition
 
Makalah LIMBAH FARMASI
Makalah LIMBAH FARMASIMakalah LIMBAH FARMASI
Makalah LIMBAH FARMASIFirda Khaerini
 
buku pedoman pelaksanaan PKL di Prodi Farmasi
buku pedoman pelaksanaan PKL di Prodi Farmasibuku pedoman pelaksanaan PKL di Prodi Farmasi
buku pedoman pelaksanaan PKL di Prodi Farmasi
Alorka 114114
 
Presentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsungPresentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsung
Zidny Ilmayaqin
 
Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2
Cholid Maradanger
 
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmas
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PuskesmasPengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmas
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmas
emaviaza
 

What's hot (20)

Kasus 1
Kasus 1Kasus 1
Kasus 1
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
 
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOBPembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
Pembahasan UKAI Farmasi Industri Berdasarkan Aspek CPOB
 
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det origFARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
FARMASETIKA – PEMBAHASAN SOAL RESEP det, iter, did, det orig
 
PRESENTASI START UP BIDANG KE-FARMASI-AN 1
PRESENTASI START UP BIDANG KE-FARMASI-AN 1PRESENTASI START UP BIDANG KE-FARMASI-AN 1
PRESENTASI START UP BIDANG KE-FARMASI-AN 1
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamol
 
Studi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related ProblemsStudi Kasus Drug Related Problems
Studi Kasus Drug Related Problems
 
Mi 1 4. penyimpanan obat di puskesmas
Mi 1   4. penyimpanan obat  di puskesmasMi 1   4. penyimpanan obat  di puskesmas
Mi 1 4. penyimpanan obat di puskesmas
 
Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker Pedoman Visite Untuk Apoteker
Pedoman Visite Untuk Apoteker
 
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan BioekivalensiBioavailabilitas dan Bioekivalensi
Bioavailabilitas dan Bioekivalensi
 
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
Materi pelatihan manajemen kefarmasian di puskesmas (jica)
 
SWAMEDIKASI
SWAMEDIKASISWAMEDIKASI
SWAMEDIKASI
 
Sejarah perkembangan obat
Sejarah perkembangan obatSejarah perkembangan obat
Sejarah perkembangan obat
 
Harga Eceren Tertinggi Obat generik
Harga Eceren Tertinggi Obat generikHarga Eceren Tertinggi Obat generik
Harga Eceren Tertinggi Obat generik
 
Makalah LIMBAH FARMASI
Makalah LIMBAH FARMASIMakalah LIMBAH FARMASI
Makalah LIMBAH FARMASI
 
buku pedoman pelaksanaan PKL di Prodi Farmasi
buku pedoman pelaksanaan PKL di Prodi Farmasibuku pedoman pelaksanaan PKL di Prodi Farmasi
buku pedoman pelaksanaan PKL di Prodi Farmasi
 
Presentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsungPresentasi kempa langsung
Presentasi kempa langsung
 
Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2Kuliah formulasi dasar 2
Kuliah formulasi dasar 2
 
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmas
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di PuskesmasPengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmas
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan BMHP di Puskesmas
 
Metode soap
Metode soapMetode soap
Metode soap
 

Viewers also liked

Karya Tulis PT Nyonya Meneer
Karya Tulis PT Nyonya MeneerKarya Tulis PT Nyonya Meneer
Karya Tulis PT Nyonya Meneer
Ajeng Rizki Rahmawati
 
Bangunan & peralatan dalam aktivitas produksi
Bangunan & peralatan dalam aktivitas produksiBangunan & peralatan dalam aktivitas produksi
Bangunan & peralatan dalam aktivitas produksi
Candra Prasetia
 
Permen lh 5 2014 tentang baku mutu air limbah
Permen lh 5 2014 tentang baku mutu air limbahPermen lh 5 2014 tentang baku mutu air limbah
Permen lh 5 2014 tentang baku mutu air limbah
Muhamad Ardi Prediyana
 
Media reagen (pembuatan media ssa)
Media reagen (pembuatan media ssa)Media reagen (pembuatan media ssa)
Media reagen (pembuatan media ssa)
Tom Pratomo
 
Fajar quality control urinalysis
Fajar quality control urinalysisFajar quality control urinalysis
Fajar quality control urinalysispdspatklinsby
 
Pharmaceutical Care HIV/AIDS
Pharmaceutical Care HIV/AIDSPharmaceutical Care HIV/AIDS
Pharmaceutical Care HIV/AIDS
Surya Amal
 
Bab v (kesimpulan saran)
Bab v (kesimpulan saran)Bab v (kesimpulan saran)
Bab v (kesimpulan saran)Maulani Legowo
 
Standar Laboratorium Farmasi
Standar Laboratorium FarmasiStandar Laboratorium Farmasi
Standar Laboratorium Farmasi
Sainal Edi Kamal
 
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
CTie Lupy
 
Personal hygiene leaflet
Personal hygiene leafletPersonal hygiene leaflet
Personal hygiene leaflet
yeni_halim
 
Laporan praktik kerja industri
Laporan praktik kerja industriLaporan praktik kerja industri
Laporan praktik kerja industri
Firda Shabrina
 
Perijinan Tenaga Kerja Asing (Alur & Persyaratan)
Perijinan Tenaga Kerja Asing (Alur & Persyaratan)Perijinan Tenaga Kerja Asing (Alur & Persyaratan)
Perijinan Tenaga Kerja Asing (Alur & Persyaratan)Riskasoesilawati
 
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGAN
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGANLAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGAN
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGANchindest
 
Company Profile PT. Sukses Sejahtera Energi
Company Profile PT. Sukses Sejahtera EnergiCompany Profile PT. Sukses Sejahtera Energi
Company Profile PT. Sukses Sejahtera Energi
Bernadus SK
 
Contoh Laporan Prakerin Industri
Contoh Laporan Prakerin IndustriContoh Laporan Prakerin Industri
Contoh Laporan Prakerin Industri
Nur Arifaizal Basri
 
Pengelolaan limbah industri farmasi
Pengelolaan limbah industri farmasiPengelolaan limbah industri farmasi
Pengelolaan limbah industri farmasihusnul khotimah
 
Tugas makalah oai kel 7
Tugas makalah oai kel 7Tugas makalah oai kel 7
Tugas makalah oai kel 7
mataram indonesia
 

Viewers also liked (20)

Karya Tulis PT Nyonya Meneer
Karya Tulis PT Nyonya MeneerKarya Tulis PT Nyonya Meneer
Karya Tulis PT Nyonya Meneer
 
Bangunan & peralatan dalam aktivitas produksi
Bangunan & peralatan dalam aktivitas produksiBangunan & peralatan dalam aktivitas produksi
Bangunan & peralatan dalam aktivitas produksi
 
Permen lh 5 2014 tentang baku mutu air limbah
Permen lh 5 2014 tentang baku mutu air limbahPermen lh 5 2014 tentang baku mutu air limbah
Permen lh 5 2014 tentang baku mutu air limbah
 
Tkk6
Tkk6Tkk6
Tkk6
 
Media reagen (pembuatan media ssa)
Media reagen (pembuatan media ssa)Media reagen (pembuatan media ssa)
Media reagen (pembuatan media ssa)
 
Fajar quality control urinalysis
Fajar quality control urinalysisFajar quality control urinalysis
Fajar quality control urinalysis
 
Pharmaceutical Care HIV/AIDS
Pharmaceutical Care HIV/AIDSPharmaceutical Care HIV/AIDS
Pharmaceutical Care HIV/AIDS
 
Bab v (kesimpulan saran)
Bab v (kesimpulan saran)Bab v (kesimpulan saran)
Bab v (kesimpulan saran)
 
Makalah cangkang kapsul
Makalah cangkang kapsulMakalah cangkang kapsul
Makalah cangkang kapsul
 
Standar Laboratorium Farmasi
Standar Laboratorium FarmasiStandar Laboratorium Farmasi
Standar Laboratorium Farmasi
 
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
 
Personal hygiene leaflet
Personal hygiene leafletPersonal hygiene leaflet
Personal hygiene leaflet
 
Sulfida
SulfidaSulfida
Sulfida
 
Laporan praktik kerja industri
Laporan praktik kerja industriLaporan praktik kerja industri
Laporan praktik kerja industri
 
Perijinan Tenaga Kerja Asing (Alur & Persyaratan)
Perijinan Tenaga Kerja Asing (Alur & Persyaratan)Perijinan Tenaga Kerja Asing (Alur & Persyaratan)
Perijinan Tenaga Kerja Asing (Alur & Persyaratan)
 
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGAN
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGANLAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGAN
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM ANALISIS BAHAN PANGAN
 
Company Profile PT. Sukses Sejahtera Energi
Company Profile PT. Sukses Sejahtera EnergiCompany Profile PT. Sukses Sejahtera Energi
Company Profile PT. Sukses Sejahtera Energi
 
Contoh Laporan Prakerin Industri
Contoh Laporan Prakerin IndustriContoh Laporan Prakerin Industri
Contoh Laporan Prakerin Industri
 
Pengelolaan limbah industri farmasi
Pengelolaan limbah industri farmasiPengelolaan limbah industri farmasi
Pengelolaan limbah industri farmasi
 
Tugas makalah oai kel 7
Tugas makalah oai kel 7Tugas makalah oai kel 7
Tugas makalah oai kel 7
 

Similar to Laporan Prakerin PT. Industri Jamu Borobudur Semarang - Indonesia

Sistem Informasi Manajemen Perusahaan Sido Muncul
Sistem Informasi Manajemen Perusahaan Sido MunculSistem Informasi Manajemen Perusahaan Sido Muncul
Sistem Informasi Manajemen Perusahaan Sido Muncul
InayatulInsiyahFarchaty
 
Sistem informasi pemasaran PT Sido Muncul
Sistem informasi pemasaran PT Sido MunculSistem informasi pemasaran PT Sido Muncul
Sistem informasi pemasaran PT Sido Muncul
Isah Nurdianah
 
Kp dewii
Kp dewiiKp dewii
Kp dewii
Dewi Lucious
 
Tugas adm &amp; tata usaha proposal kelompok madin 8
Tugas adm &amp; tata usaha proposal kelompok madin 8Tugas adm &amp; tata usaha proposal kelompok madin 8
Tugas adm &amp; tata usaha proposal kelompok madin 8
Handi AB Halim
 
PPT LAPORAN PKL ONLINE KEL 2 FAKTOR BAHAYA ERGONOMI DAN PSIKOLOGI KERJA.pptx
PPT LAPORAN PKL ONLINE KEL 2 FAKTOR BAHAYA ERGONOMI DAN PSIKOLOGI KERJA.pptxPPT LAPORAN PKL ONLINE KEL 2 FAKTOR BAHAYA ERGONOMI DAN PSIKOLOGI KERJA.pptx
PPT LAPORAN PKL ONLINE KEL 2 FAKTOR BAHAYA ERGONOMI DAN PSIKOLOGI KERJA.pptx
YogaPamungkas25
 
Kaptopril indofarma
Kaptopril indofarmaKaptopril indofarma
Kaptopril indofarmaInna Muthma
 
pdfslide.net_power-point-material-sido-muncul.ppt
pdfslide.net_power-point-material-sido-muncul.pptpdfslide.net_power-point-material-sido-muncul.ppt
pdfslide.net_power-point-material-sido-muncul.ppt
KMBBINDONESIA
 
2_Draft Press Release Program Saintifikasi - Media Trip 7 Dec 2016 + input Dr...
2_Draft Press Release Program Saintifikasi - Media Trip 7 Dec 2016 + input Dr...2_Draft Press Release Program Saintifikasi - Media Trip 7 Dec 2016 + input Dr...
2_Draft Press Release Program Saintifikasi - Media Trip 7 Dec 2016 + input Dr...Yondi Hartanto
 
laporan pengenalan industri pangan pocari sweet
laporan pengenalan industri pangan pocari sweetlaporan pengenalan industri pangan pocari sweet
laporan pengenalan industri pangan pocari sweet
Sebelas Maret University
 
Kelompok 2 - Kesehatan Kerja FIX.pdf
Kelompok 2 - Kesehatan Kerja FIX.pdfKelompok 2 - Kesehatan Kerja FIX.pdf
Kelompok 2 - Kesehatan Kerja FIX.pdf
imthewallnuts
 
Laporan PKL apotek kf 89 SMK MA'ARIF NU 2 Ajibarang
Laporan PKL apotek kf 89 SMK MA'ARIF NU 2 AjibarangLaporan PKL apotek kf 89 SMK MA'ARIF NU 2 Ajibarang
Laporan PKL apotek kf 89 SMK MA'ARIF NU 2 Ajibarang
Iqball Bayhaqi
 
keperawatan-kesehatan-kerja bagi pekerja.pptx
keperawatan-kesehatan-kerja bagi pekerja.pptxkeperawatan-kesehatan-kerja bagi pekerja.pptx
keperawatan-kesehatan-kerja bagi pekerja.pptx
yuni117971
 
Presentasi_Makalah_Ergonomi_Kelas_B_baru_[Autosaved][1].pptx
Presentasi_Makalah_Ergonomi_Kelas_B_baru_[Autosaved][1].pptxPresentasi_Makalah_Ergonomi_Kelas_B_baru_[Autosaved][1].pptx
Presentasi_Makalah_Ergonomi_Kelas_B_baru_[Autosaved][1].pptx
DickyZ1
 
Cpotb
CpotbCpotb
Cpotb
arinririn
 
manajemen strategi
manajemen strategimanajemen strategi
manajemen strategi
Eko Wibowo
 
Healthy eating & living program
Healthy eating & living programHealthy eating & living program
Healthy eating & living program
Kevin Setiadharma
 
1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri).pptx
1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri).pptx1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri).pptx
1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri).pptx
meta emilia surya dharma
 
1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri)(1).pptx
1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri)(1).pptx1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri)(1).pptx
1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri)(1).pptx
meta emilia surya dharma
 
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi(1).pptx
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi(1).pptx1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi(1).pptx
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi(1).pptx
meta emilia surya dharma
 
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi.pptx
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi.pptx1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi.pptx
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi.pptx
meta emilia surya dharma
 

Similar to Laporan Prakerin PT. Industri Jamu Borobudur Semarang - Indonesia (20)

Sistem Informasi Manajemen Perusahaan Sido Muncul
Sistem Informasi Manajemen Perusahaan Sido MunculSistem Informasi Manajemen Perusahaan Sido Muncul
Sistem Informasi Manajemen Perusahaan Sido Muncul
 
Sistem informasi pemasaran PT Sido Muncul
Sistem informasi pemasaran PT Sido MunculSistem informasi pemasaran PT Sido Muncul
Sistem informasi pemasaran PT Sido Muncul
 
Kp dewii
Kp dewiiKp dewii
Kp dewii
 
Tugas adm &amp; tata usaha proposal kelompok madin 8
Tugas adm &amp; tata usaha proposal kelompok madin 8Tugas adm &amp; tata usaha proposal kelompok madin 8
Tugas adm &amp; tata usaha proposal kelompok madin 8
 
PPT LAPORAN PKL ONLINE KEL 2 FAKTOR BAHAYA ERGONOMI DAN PSIKOLOGI KERJA.pptx
PPT LAPORAN PKL ONLINE KEL 2 FAKTOR BAHAYA ERGONOMI DAN PSIKOLOGI KERJA.pptxPPT LAPORAN PKL ONLINE KEL 2 FAKTOR BAHAYA ERGONOMI DAN PSIKOLOGI KERJA.pptx
PPT LAPORAN PKL ONLINE KEL 2 FAKTOR BAHAYA ERGONOMI DAN PSIKOLOGI KERJA.pptx
 
Kaptopril indofarma
Kaptopril indofarmaKaptopril indofarma
Kaptopril indofarma
 
pdfslide.net_power-point-material-sido-muncul.ppt
pdfslide.net_power-point-material-sido-muncul.pptpdfslide.net_power-point-material-sido-muncul.ppt
pdfslide.net_power-point-material-sido-muncul.ppt
 
2_Draft Press Release Program Saintifikasi - Media Trip 7 Dec 2016 + input Dr...
2_Draft Press Release Program Saintifikasi - Media Trip 7 Dec 2016 + input Dr...2_Draft Press Release Program Saintifikasi - Media Trip 7 Dec 2016 + input Dr...
2_Draft Press Release Program Saintifikasi - Media Trip 7 Dec 2016 + input Dr...
 
laporan pengenalan industri pangan pocari sweet
laporan pengenalan industri pangan pocari sweetlaporan pengenalan industri pangan pocari sweet
laporan pengenalan industri pangan pocari sweet
 
Kelompok 2 - Kesehatan Kerja FIX.pdf
Kelompok 2 - Kesehatan Kerja FIX.pdfKelompok 2 - Kesehatan Kerja FIX.pdf
Kelompok 2 - Kesehatan Kerja FIX.pdf
 
Laporan PKL apotek kf 89 SMK MA'ARIF NU 2 Ajibarang
Laporan PKL apotek kf 89 SMK MA'ARIF NU 2 AjibarangLaporan PKL apotek kf 89 SMK MA'ARIF NU 2 Ajibarang
Laporan PKL apotek kf 89 SMK MA'ARIF NU 2 Ajibarang
 
keperawatan-kesehatan-kerja bagi pekerja.pptx
keperawatan-kesehatan-kerja bagi pekerja.pptxkeperawatan-kesehatan-kerja bagi pekerja.pptx
keperawatan-kesehatan-kerja bagi pekerja.pptx
 
Presentasi_Makalah_Ergonomi_Kelas_B_baru_[Autosaved][1].pptx
Presentasi_Makalah_Ergonomi_Kelas_B_baru_[Autosaved][1].pptxPresentasi_Makalah_Ergonomi_Kelas_B_baru_[Autosaved][1].pptx
Presentasi_Makalah_Ergonomi_Kelas_B_baru_[Autosaved][1].pptx
 
Cpotb
CpotbCpotb
Cpotb
 
manajemen strategi
manajemen strategimanajemen strategi
manajemen strategi
 
Healthy eating & living program
Healthy eating & living programHealthy eating & living program
Healthy eating & living program
 
1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri).pptx
1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri).pptx1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri).pptx
1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri).pptx
 
1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri)(1).pptx
1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri)(1).pptx1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri)(1).pptx
1604060 Wahyu Lestari (PIF Industri)(1).pptx
 
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi(1).pptx
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi(1).pptx1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi(1).pptx
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi(1).pptx
 
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi.pptx
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi.pptx1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi.pptx
1604051_Nur Pazira_Peran apoteker di industri farmasi.pptx
 

Recently uploaded

Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
andikuswandi67
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
rusinaharva1
 
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.pptMeet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
RosmalahUMK
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AdeRinaMuliawati1
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
jodikurniawan341
 
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMKModul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
WinaldiSatria
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Eldi Mardiansyah
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
DinaSetiawan2
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARAwebinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
RazefZulkarnain1
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Tata Naipospos
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
EkaPuspita67
 
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
JokoPramono34
 
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptxFundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
wahtun86siaran
 

Recently uploaded (20)

Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdfObservasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
Observasi Praktik Kinerja Kepala Sekolah.pdf
 
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptxALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA  Kelas VII (1).pptx
ALur Tujuan Pembelajaran Materi IPA Kelas VII (1).pptx
 
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.pptMeet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
Meet 6 Pengembangan konsep pembangunan-pertanian.ppt
 
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptxAKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
AKSI NYATA FASILITATOR PEMBELAJARAN.pptx
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakatPPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
PPT LANDASAN PENDIDIKAN.pptx tentang hubungan sekolah dengan masyarakat
 
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMKModul ajar logaritma matematika kelas X SMK
Modul ajar logaritma matematika kelas X SMK
 
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratPendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat
 
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos ValidasiAksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
Aksi Nyata Merdeka Belajar Lolos Validasi
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARAwebinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF  KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
webinar DISEMINASI BUDAYA POSITIF KOMBEL GUGUS KIHAJAR DEWANTARA
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
Mengenal Otoritas Veteriner dan Eksistensinya di Indonesia - IMAKAHI VISI 202...
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.pptPERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
PERILAKU MENYIMPANG DAN PENGENDALIAN SOSIAL.ppt
 
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
Komunitas Belajar dalam Sekolah.Mari Melakukan Identifikasi! Apakah kombel Ib...
 
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptxFundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
Fundamental Gerakan Pramuka KMD G ok.pptx
 

Laporan Prakerin PT. Industri Jamu Borobudur Semarang - Indonesia

  • 1. LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI PT. INDUSTRI JAMU BOROBUDUR JALAN HASANUDIN 1 SEMARANG FAX (024) 3541332 TELP (024) 3510785 Disusun oleh ARUM SETYORINI NIS : 0511844 BIDANG KEAHLIAN TEKNOLOGI DAN REKAYASA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK KIMIA KOMPETENSI KEAHLIAN KIMIA INDUSTRI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN “YAYASAN PHARMASI” SEMARANG TAHUN AJARAN 2013/2014
  • 2. KATA PENGANTAR Alhamdulillah puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Praktik Kerja Industri (PRAKERIN) di PT. Industri Jamu Boroudur Semarang – Indonesia pada bulan 02 September – 31 Oktober 2013 serta dapat menyelesaikan penyusunan laporan kegiatan tersebut dengan baik. Praktik kerja industri ini dapat terselesaikan dengan baik berkat kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menguncapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Suciati, S.Si, Apt, selaku Kepala Sekolah SMK Yayasan Pharmasi Semarang. 2. Ibu Ika Purwati, S.Si, selaku Ketua Kompetensi Keahlian Kimia Industri SMK Yayasan Pharmasi Semarang yang telah memberikan gambaran dan bimbingan penulis tentang praktik kerja industri. 3. Bapak Suwarso, S.Pd, selaku pembimbing praktik kerja industri dari SMK Yayasan Pharmasi Semarang. 4. Bapak Rahmat Sarwono, selaku Direktur PT. Industri Jamu Borobudur Semarang – Indonesia yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan kegiatan praktik kerja industri. 5. Bapak Joko Kawiyanto, S.Si, Apt, selaku Kepala Bagian Produksi PT. Industri Jamu Borobudur Semarang – Indonesia atas segala perhatian, kesempatan dan saran yang diberikan. 6. Bapak Ari Sidharta, S.Farm, Apt, selaku pembimbing lapangan di PT. Industri Jamu Borobudur Semarang – Indonesia yang telah meluangkan waktu dan membagikan ilmu serta saran dalam pelaksanaan kegiatan praktik kerja industri.
  • 3. 7. Segenap staff dan karyawan di PT. Industri Jamu Borobudur Semarang – Indonesia atas bantuan dan kerjasama yang telah diberikan. 8. Orangtua, saudara dan teman-teman tercinta atas dukungan dan doa yang telah diberikan kepada penulis. 9. Mbak Sindy, Mbak Ratna, Mbak Inung, Mbak Hariyanti, Mbak Anggra, Mbak Mega, Mbak Mudji, Mbak Nuril (laboratorium) yang telah membantu penulis belajar banyak hal baru selama prakerin dan menjadi teman penulis melepas kejenuhan dengan canda tawanya. 10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah ikut banyak membantu atas terselesaikannya laporan ini. Saya menyadari bahwa laporan yang penulis susun ini masih sangatlah jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan. Semoga laporan yang penulis susun ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Semarang, Oktober 2013 Penulis
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap manusia pada hakikatnya ingin hidup sehat dan sejahtera lahir dan batin sehingga diperlukan berbagai upaya kesehatan yang meliputi pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan (kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif) serta peningkatan kesehatan (promotif). Agar dapat memperoleh derajat kesehatan yang optimal, maka kita dapat memanfaatkan tanaman obat yang dikemas dalam bentuk jamu atau obat tradisional maupun disintesis menjadi suatu obat jadi sebagai solusi masalah kesehatan. Oleh karena itu, industri obat tradisional selaku produsen obat tradisional dituntut untuk menghasilkan obat tradisional yang aman (safe), manjur (effective) dan bermutu (quality) dengan harga terjangkau bagi masyarakat. Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman. Berdasarkan Peraturan Kepala Badan POM RI NO. HK.00.05.41.1384, Obat Bahan Alam Indonesia dikelompokkan menjadi beberapa tingkatan, yaitu Jamu, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka. Jamu adalah obat tradisional Indonesia yang belum dilakukan uji pra klinik maupun klinik, sedangkan obat herbal terstandar adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji pra klinik dan bahan bakunya telah terstandarisasi. Fitofarmaka adalah sediaan obat bahan alam yang telah dibuktikan keamanan dan khasiatnya secara ilmiah dengan uji pra klinik dan uji klinik, serta bahan baku dan produk jadinya telah distandarisasi. Perkembangan jenis produk obat bahan alam ini yang tidak hanya dalam bentuk obat tradisional (jamu) tetapi juga dalam bentuk obat herbal terstandar maupun fitofarmaka, sehingga diperlukan adanya suatu pengaturan atau regulasi
  • 5. untuk melindungi masyarakat terhadap hal-hal yang merugikan dari penggunaan obat tradisonal yang tidak memenuhi persyaratan mutu. 1.2 Tujuan Praktik kerja industri memiliki tujuan agar siswa dapat mengetahui gambaran secara jelas dunia kerja yang susungguhnya dan untuk memenuhi persyaratan agar siswa dapat mengikuti Ujian Nasional. 1.3 Manfaat Praktik kerja industri memiliki manfaat sebagai berikut :  Memberikan keterampilan dan pengalaman di dunia kerja  Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan mengenai dunia kerja  Mengetahui secara langsung dan mendapatkan gambaran secara jelas mengenai kegiatan di industri dan pengelolaannya.  Meningkatkan wawasan mengenai sistem kerja dan manajemen serta hal-hal lain yang mendukung keberlangsungan sebuah industri.
  • 6. BAB II INSTITUSI PRAKERIN 1.1 Sejarah 29 April 1979 - Mulai berdiri dari Home Industry dengan memproduksi bentuk sediaan Pil Tahun 1989 - Mulai memproduksi bentuk Sediaan Kapsul, Tablet, Cream, Cairan Obat Luar, Serbuk Seduhan Tahun 1996 - Menempati lokasi yang lebih luas di Jl. Hasanudin No. 1 Semarang. Tahun 2003 - Mendirikan Borobudur Extraction Center di Jl. Walisongo Km. 10 Semarang. Tahun 2004 - Memperoleh Sertifikat CPOTB untuk Sediaan Tablet, Pil, Cream, Kapsul, Cairan Obat Luar, Serbuk Seduhan,. Tahun 2005 - Borobudur Extraction Center mulai beroperasi dan memproduksi Ekstrak Kental dan Ekstrak Kering.. Memperoleh sertifikat ISO 9001 : 2000 Quality Management System. Tahun 2010 - Melakukan penambahan High Concentrator dan Liquid-Liquid Extraction untuk Borobudur Extraction Center. Memperoleh Sertifikat CPOTB untuk Sediaan Ekstrak Kental dan Ekstrak Kering. Sertifikat ISO 9001 : 2000 diupgrade menjadi ISO 9001 : 2008. 1.2 Tata Tertib a. Jam kerja dimulai pukul 07.30 – 16.30 b. Istirahat makan siang (1 jam) pukul 12.00 – 13.00 c. Setiap karyawan yang tidak masuk kerja atau berangkat siang karena ada halangan sesuatu, wajib lapor / telpon personalia sebelum pukul 07.30 atau memberikan surat izin sakit dari dokter apabila sakit.
  • 7. d. Karyawan yang izin keluar saat jam kerja harus menuliskan surat izin keluar yang disetujui supervisor dan personalia. 1.3 Visi dan Misi Visi dari PT. Industri Jamu Borobudur yaitu menjadi perusahaan penghasil produk herbal yang memberikan solusi terhadap masalah kesehatan. Selanjutnya upaya PT. Industri Jamu Borobudur untuk mewujudkan visi tersebut tertuang dalam misinya yaitu menyediakan produk yang aman, berkhasiat, lengkap, merata dan harga terjangkau melalui manusia, inovasi dan teknologi. PT. Industri Jamu Borobudur mempunyai suatu kebijakan mutu demi mewujudkan visi dan misinya yang tercantum dalam 4M, yaitu : 1. Mutu 2. Murah 3. Merata 4. Manusia yang berkualitas 1.4 Struktur Organisasi PT. Industri Jamu Borobudur dipimpin oleh seorang direktur yang sekaligus sebagai pendirinya. Kegiatan produksi yang berlokasi di jalan Hasanudin No. 1 Semarang, dikepalai oleh seorang Manager Operasional yang membawahi beberapa departemen, yaitu: Produksi, Quality Control (QC), Quality Assurance (QA), Research and Development (R&D), Production Planning and Inventory Control (PPIC), Personalia, Gudang, Teknik, Registrasi, Document Control dan BEC (Borobudur Extraction Centre). Bagan struktur organisasi PT. Industri Jamu Borobudur dapat dilihat pada gambar.
  • 8. Struktur Organisasi PT. Industri Jamu Borobudur Semarang Direktur Kasie Personalia Kasie Gudang Kasie Teknik Kabag QC Kabag QA Kabag Produksi Staff Gudang Rempah Operational Manager Koordinator AMI Kabag BEC Kasie Produksi 1 Kasie Produksi Kasie Packing Staff QA Staff QC Staff R&D Kemasan Staff PPIC Prod & Inf. Control Staff PPIC Material Control Staff Registrasi Kabag Purchasing Kabag Fin & Acc Ka.Div. Finance & Purchasing Finance & Purchasing Manager Manager Export Manager Produksi Manager Cabang Manager Luar Pulau Marketing Manager GM Marketing Kasie Gudang Produk Jadi Kasie R&D Produk Kasie Produksi & Teknik Staff Doc. Control Prod. I Prod. II PPIC
  • 9. 1.5 Tugas Tiap Bidang  Produksi Bagian yang memproduksi sediaan : pil, kapsul, kaplet, cream, gel, param kocok serta seduhan. Kegiatan produksi meliputi alur proses pembuatan dimulai dari pengadaan bahan awal (PPIC) termasuk penyiapan bahan baku (gudang), pengolahan sampai dengan pengemasan untuk menghasilkan produk jadi.  Quality Control (QC) Pengawasan mutu (QC) merupakan bagian yang paling penting dalam pelaksanaan CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) di industri farmasi, karena bagian inilah yang bewenang untuk meluluskan atau menolak bahan awal, bahan pengemas, produk antara dan produk jadi. Sehingga produk yang dihasilkan selalu dapat memenuhi syarat mutu yang telah ditetapkan melalui serangkaian pengujian dan penanganan. Syarat mutu tersebut adalah spesifikasi, identitas dan karakteristik sesuai standard yang telah ditetapkan.  Research and Development (R & D) Bagian yang sangat diperlukan bagi sebuah perusahaan untuk selalu melakukan penelitian yang dapat menghasilkan produk-produk baru.  Production Planning and Inventory Control (PPIC) Bagian Production Planning and Inventory Control (PPIC) merupakan bagian yang melakukan perencanaan pengadaan barang-barang dan perhitungan kebutuhan produksi sehingga orang yang bekerja dibagian ini adalah orang yang sudah mengetahui dan pernah menjalani kegiatan dibagian produksi.
  • 10.  Personalia Bagian personalia di PT. Industri Jamu Borobudur terdiri dari 1 orang kasie. Kegiatan personalia meliputi : 1. Pengadaan serta pengendalian Sumber Daya Manusia (SDM) mencakup sistem rekruitmen tenaga kerja, perjanjian kontrak kerja, cuti, pendataan pegawai dll. 2. Perencanaan program pelatihan pegawai beserta pengelolaan sertifikat pelatihan 3. Koordinasi antar unit kerja 4. Sistem penggajian 5. Pelaksanaan evaluasi / penilaian kinerja serta penetapan insentif dan sanksi (surat peringatan) Bagian personalia selalu berhubungan dengan bagian lain dalam pelaksanaan kegiatannya, yaitu bekerjasama dengan supervisor dan tim CPOTB dalam pelaksanaan pelatihan CPOTB, bekerjasama dengan PPIC terkait penempatan karyawan, serta bekerjasama dengan supervisor produksi dan bagian mekanik dalam penempatan operator.  Gudang Bagian gudang memiliki peran penting dalam kegiatan penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran bahan baku kemasan maupun produk jadi. Pelaksanaan kegiatan tersebut berdasarkan dengan bagian lain, yaitu : 1. Bagian PPIC dalam proses perencanaan pembelian / pengadaan material 2. Bagian purchasing dalam proses pembelian / pengadaan material 3. Bagian QC dalam proses pemeriksaan bahan baku, bahan kemasan dan produk 4. Bagian produksi dalam proses pelayanan material dan penerimaan produk jadi.
  • 11. 1.6 Lokasi dan Bangunan Pabrik PT. Industri Jamu Borobudur bagian produksi sediaan berlokasi di Jalan Hasanudin nomor 1 Semarang, Jawa Tengah. Bangunannya memiliki luas total 7.302 m2 yang berdiri di atas lahan seluas 24.341 m2 dan terdiri atas tiga lantai mencakup kantor, prasarana produksi dan prasarana pendukung. Lantai pertama terdiri dari beberapa area, yaitu :  Kantor (ruang direktur, ruang manager, ruang staff, ruang administrasi, ruang R&D, ruang tamu dan ruang meeting)  Prasarana produksi :  Kelas E (produksi : pil, kapsul, kaplet, cream, seduhan, cairan obat luar; pengemasan primer; ruang In Process Control / IPC; Work In Process / WIP)  Kelas F (pengemasan sekunder, gudang bahan baku dan bahan kemasan I)  Prasarana pendukung :  Pengolahan limbah  Pengolahan air RO  Lapangan parkir  Dapur  Kantin  Toilet  Ruang laundry  Ruang istirahat  Ruang ganti  Musholla Lantai kedua terdiri dari :  Kantor (ruang R&D, ruang QC dan ruang meeting)  Prasarana produksi :  Kelas E : produksi serbuk seduhan, cairan obat luar, granul kaplet, pengemasan primer, WIP, ruang Fluid Bed Drier dan filling kapsul manual  Kelas F : gudang bahan kemas II
  • 12. Serbuk Pil + Pengikat / Binder Pencampuran / Mixing Penggilingan / Milling Pencetakan / Molding Penyortiran / Sorting Pengayakan / Sieving Penghalusan / Polishing Pengeringan / Drying Pengemasan / Packaging Produk Jadi / Finish Product Serbuk Kapsul Pengisian / Filling Pembersihan / Dusting off Penyortiran / Sorting Pengemasan / Packaging Produk Jadi / Finish Product BAB III PROSES PRODUKSI 1.1 Bahan Baku Pengadaan bahan baku di PT. Industri Jamu Borobudur diawali dari permintaan produksi. Bahan pembuatan produk di PT. Industri Jamu Borobudur berupa simplisia yang diperoleh dari supplier. Demikian juga untuk bahan tambahan lainnya diperoleh dari supplier yang telah dipilih PT. Industri Jamu Borobudur. 1.2 Pengolahan Bahan Baku Pengolahan bahan baku yang dilakukan di PT. Industri Jamu Borobudur akan dibuat sediaan meliputi: pil, kapsul, kaplet, cream, gel, param kocok serta seduhan. 1.3 Diagram Proses Produksi  Diagram Proses Produksi PIL  Diagram Proses Produksi KAPSUL
  • 13. Serbuk Kaplet + Pengikat / Binder Pencampuran / Mixing Granulasi / Granulation Pengeringan / Drying Pengayakan / Sieving Pencampuran / Mixing Pencetakan / Molding Penyortiran / Sorting Penyalutan / Coating Penyortiran / Sorting Pengemasan / Packaging Produk Jadi / Finish Product Serbuk Seduhan Pengisian / Filling Pengemasan / Packaging Produk Jadi / Finish Product  Diagram Proses Produksi TABLET / KAPLET  Diagram Proses Produksi SERBUK OBAT DALAM  Diagram Proses Produksi CAIRAN OBAT LUAR  Diagram Proses Produksi KRIM Bahan Baku / Raw Materials Pencampuran / Mixing Pengisian / Filling Pengemasan / Packaging Produk Jadi / Finish Product Bahan Baku / Raw Materials Pencampuran / Mixing Pengisian / Filling Pengemasan / Packaging Produk Jadi / Finish Product
  • 14.  Diagram Proses Produksi EKSTRAK KENTAL  Diagram Proses Produksi EKSTRAK KERING Rempah / Spices Penyarian / Extraction Penguapan / Evaporation Pengemasan / Packaging Produk Jadi / Finish Product Rempah / Spices Penyarian / Extraction Penguapan / Evaporation Pengerigan / Drying Pengemasan / Packaging Produk Jadi / Finish Product
  • 15. BAB IV PEMBAHASAN 1.1 Pemaparan Proses Produksi Proses produksi yang dilakukan di PT. Industri Jamu Borobudur meliputi pembuatan sediaan : pil, kapsul, kaplet, cream, gel, param kocok serta seduhan. Kegiatan produksi tersebut meliputi alur proses pembuatan dimulai dari pengadaan bahan awal termasuk penyiapan bahan baku, pengolahan sampai dengan pengemasan untuk menghasilkan produk jadi. Diagram alir proses produksi secara garis besar dapat dilihat pada Gambar 1. 1.2 Alat Produksi PT. Industri Jamu Borobudur memiliki lebih dari 100 peralatan dan mesin untuk keperluan produksi, maupun sarana In Process Control (IPC). Beberapa mesin yang dimiliki PT. Industri Jamu Borobudur, misalnya :  Kelas E :  Mesin blister Hoong-A  Mesin pengisian kapsul : Chin Yi, Macofar, Bosch GKF 1500 & 700  Mesin sortir kapsul Bintang Anugerah Machinery  Mesin bottling kapsul Countec  Alat capping botol CHYUN JYE®  Mesin potong poly Filvo  Mesin coating film kaplet Narong  Mesin stripping kapsul Siebler  Mesin filling cream sachet Johan  Mesin coding kapsul DOMINO
  • 16.  Kelas F :  Mesin coding VDS / MDS : Video Jet, Imajindo, Hitachi  Mesin rewinder foil : Metrick, Flextek  Mesin kartoning CAM  Mesin shrink Kyowa Denki  Laboratorium :  Alat uji Loss On Drying : OHAUS, Kern  Ultrasonik BRANSON  Colony counter STUART  Laminar Air Flow Envair C-Flow  Air sterilizer Bioklimatik  Oven Memmert  Ultrameter II ® yaitu alat uji pH, konduktivitas serta TDS dari air  Alat High Performance Liquid Chromatography (HPLC) Shimadzu  Spektofotometer UV-Vis PharmaSpec-1700 SHIMADZU  UV Cabinet CAMAG  Sentrifuge Unicen 20 Orto alresa 1.3 Pengawasan Mutu / QC (Quality Control) Pengawasan mutu (QC) merupakan bagian yang paling penting dalam pelaksanaan CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) di industri obat tradisional, karena bagian inilah yang bewenang untuk meluluskan atau menolak bahan awal, bahan pengemas, produk antara dan produk jadi. Sehingga produk yang dihasilkan selalu dapat memenuhi syarat mutu yang telah ditetapkan melalui serangkaian pengujian dan penanganan. Syarat mutu tersebut adalah spesifikasi, identitas dan karakteristik yang telah ditetapkan. Bagian pengawasan mutu (QC) di PT. Industri Jamu Borobudur terdiri dari 1 orang KaBag, 2 orang staff, 1 analis, 1 analis IPC kelas E, 2 analis IPC kelas F, 1 analis kimia-fisika dan 2 analis mikrobiologi.
  • 17. Kegiatan QC mencakup pemeriksaan bahan awal, pemeriksaan dalam proses / In Prcocess Control (IPC) serta pemeriksaaan mikrobiologi dan lingkungan. Pemeriksaan bahan awal dilakukan setiap terdapat barang datang. Selain itu, QC juga berperan dalam pemilihan supplier yaitu dengan melakukan pengujian sampel yang ditawarkan oleh supplier untuk mengetahui kesesuaian dengan spesifikasi yang ditetapkan dalam Certificate of Analysis (CoA) maupun standar yang telah ditetapkan. Pengawasan dalam proses (IPC) merupakan pengawasan yang dilaksanakan selama proses produksi berlangsung. IPC bertujuan untuk mencegah kesalahan pada proses selanjutnya. Pemeriksaan yang dilakukan adalah pemeriksaan terhadap semua hal yang berpengaruh pada setiap tahap proses pengolahan dan pengemasan. Pemeriksaan mikrobiologi dan lingkungan mencakup pengujian bahan/produk, pengujian air untuk produksi (air RO / Reverse Osmosis) dan pengujian air limbah. Kegiatan bagian QC secara umum adalah sebagai berikut :  Inspeksi bahan datang  Inspeksi produk akhir  Inspeksi produk return / kembalian  Inspeksi sampel dari pembelian, R&D atau sampel lain  Inspeksi kebocoran kemasan produk jadi  Inspeksi air RO (Reserve Osmosis)  Inspeksi in proses bahan bantu dan kemasan  Pemeriksaan mikrobiologi cemaran mikroba dan penghitungan koloni  Pemeriksaan : kadar air, bobot jenis, waktu hancur keseragaman bobot, kadar zat aktif / profil kromatogram  Pengukuran suhu dan kelembaban ruang produksi  Pengujian cara apus (Swab-test) dan pengujian kekentalan (viskositas)  Pengambilan sampel untuk pemeriksaan  Pemeliharaan dan pembersihan alat-alat uji  Kalibrasi internal  Validasi : sanitasi dan hygiene (Swab-test dan uji bahan yang tertinggal sesudah pembersihan), proses pencampuran, pembersihan mesin dan ruang produksi pemakaian bersama
  • 18.  Menyimpan catatan pemeriksaan dan pengujian semua semua contoh  Menyediakan simplisia standar dan bahan baku pembanding sekunder  Mengevaluasi dan menetapkan produk kembalian, apakah dapat langsung digunakan, diproses ulang atau dimusnahkan. Saat inspeksi, bagian QC dapat meluluskan/menolak setiap bets bahan awal, produk antara, produk ruahan dan produk jadi dengan menggunakan label status “RELEASE QC” warna hijau jika lulus pengujian, label status “HOLD QC” warna kuning jika masih dalam proses karantina dan label status “REJECT QC” warna merah jika tidak sesuai spesifikasi. Tanggal pemberian status serta paraf diberikan di atas stiker status. A. Analisis In Process Control (IPC) Kegiatan ini dilakukan oleh 3 orang analis, yaitu untuk kelas E dan 2 analis untuk kelas F. Uraian masing masing kegiatan dpat dilihat pada penjelasan berikut ini. 1) Kelas E Inspeksi IPC pada saat proses produksi di kelas E secara umum meliputi inspeksi diameter (pil), bobot, kekerasan, kerapuhan, volume, visual, kebocoran kemasan, suhu dan kelembaban ruang pengolahan, kebersihan ruang dan alat produksi, dll. Sarana pendukung yang digunakan dalam IPC yang berada di kelas E antara lain alat uji kebocoran kemasan Multivac, alat uji kekerasan kaplet, timbangan analitik dan jangkoa sorong. Parameter kelulusan tiap proses berbeda- beda untuk setiap sediaan yang diproduksi. Pada saat proses produksi kapsul, suhu dan kelembaban ruangan harus memenuhi standar. Suhu ruangan haruslah <28°C dan kelembaban 60% pada area filling kapsul, area sortir kapsul dan area pengemasan primer kapsul. Hal ini dilakukan agar kondisi kapsul tetap terjaga dan tidak rusak.
  • 19. 2) Kelas F Inspeksi IPC yang dilakukan di kelas F adalah pada saat proses pengemasan sekunder dan tersier. Secara umum meliputi inspeksi posisi dan kebenaran hasil coding kemasan, inspeksi kondisi fisik kemasan, inspeksi hasil pengemasan, jumlah dan kesesuaian isi dengan kemasan sekunder. B. Analisis Mikrobiologi Bahan baku pada sediaan obat tradisional seperti jamu pada umumnya berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan atau bagian tumbuhan. Bahan-bahan tersebut berisiko terkontaminasi mikroorganisme selama proses penanaman, pengeringan atau penyimpanan sehingga dapat mencemari rempah / bahan baku. Produk yang tercemar mikroorganisme tersebut dapat memproduksi racun yang dapat menyebabkan timbulnya suatu penyakit sehingga dibutuhkan suatu pemeriksaan mikrobiologi sebagai salah satu upaya pengawasan mutu. Pemeriksan tersebut dilakukan oleh 2 analis di laboratorium mikrobiologi. Kegiatan di laboratorium mikrobiologi ini meliputi pengujian cemaran mikroba dengan metode Angka Lempeng Total (ALT) dan Angka Kapang Khamir (AKK) terhadap produk, air RO dan hasil Swab-test (pengujian sanitasi dan higiene dari alat / mesin). Teknik yang digunakan untuk isolasi mikroba dari sampel adalah metode cawan tuang dan dibuat duplo. Uji angka lempeng total merupakan metode yang umum digunakan untuk menghitung adanya bakteri yang terdapat dalam sediaan yang diperiksa. Uji angka lempeng total pada prinsipnya dilakukan pengenceran terhadpa sediaan yang diperiksa kemudian dilakukan penanaman media lempeng agar. Jumlah koloni bakteri yang tumbuh pada lempeng agar dihitung setelah inkubasi pada suhu dan waktu yang sesuai. Angka lempeng total dinyatakan sebagai jumlah koloni bakteri hasil perhitungan dikalikan faktor pengenceran. Angka Kapang Khamir menunjukkan adanya cemaran jamur dalam sediaan yang diperiksa, sedangkan Angka Lempeng Total menunjukkan adanya cemaran bakteri
  • 20. Tabel jumlah pengenceran terhadap sediaan untuk ALT dan AKK C. Analisis Kimia–Fisika Analisis kimia–fisika ini dilakukan di laboratorim QC, pengujian yang dilakukan di sini meliputi pengujian identifikasi bahan dengan metode KLT, spektofotometri, HPLC dan mikroskopik. 1. Uji LOD (Loss On Drying) Uji ini dilakukan untuk mengetahui kadar air suatu sampel yang berupa serbuk, campuran maupun tunggal, ekstrak ataupun berupa potongan- potongan kecil simplisia. Alat yang digunakan dalam pengujian LOD ini adalah moisture balance MB45 dan Kern DLB. Pengukuran kadar air ini penting dilakukan karena terkait dengan kestabilan bahan terhadap lingkungan penyimpanan dan resiko pencemaran mikroorganisme. Semakin tinggi kadar air, maka kestabilan bahan menurun dan risiko pencemaran mikroorganisme semakin tinggi. Standar LOD untuk setiap sampel berbeda- beda dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Bentuk sediaan ALT AKK Pil 10-3 10-1 Kapsul 10-2 10-1 Kaplet 10-2 10-1 Ekstrak, endapan 10-1 10-1 Seduhan 10-4 10-2 Param kocok 10-2 10-1 Cream 10-2 10-1 Gel 10-2 10-1 Rempah 10-4 10-2 Cangkang 10-2 10-1 Air RO 10-1 10-1 PJ Kapsul 10-2 10-1 PJ Pil 10-3 10-1
  • 21. Sampel LOD (%) Sampel LOD (%) Pil <10 Seduhan <10 PJ pil <10 Ekstrak <5 Kapsul isi <10 Rempah <15 PJ kapsul <10 Granul kaplet <4 Kaplet <10 Cangkang kapsul 12-16 PJ Kapsul <10 2. Uji Keseragaman Bobot Keseragaman bobot ditentukan berdasarkan banyaknya penyimpanan bobot rata-rata dari sejumlah sampel yang telah ditentukan. Cara pengujiannya adalah mengambil sampel kapsul atau pil sebanyak 10 butir, ditimbang satu persatu bobotnya, kemudian dirata-rata. 3. Uji Waktu Hancur Uji ini dilakukan untuk mengetahui perkiraan waktu yang dibutuhkan sampel hancur didalam tubuh setelah dikonsumsi. Metode yang digunakan adalah dengan mengukur waktu yang dibutuhkan sampel hancur dalam medium yang sesuai hingga tidak ada bagian sampel yang tertinggal di atas kasa alat uji. Alat uji yang digunakan disintegration tester dengan menggunakan medium air hangat suhu ± 37⁰C. Standar waktu hancur untuk sediaan kapsul adalah <15 menit, sediaan pil <60 menit dan untuk sediaan kaplet <60 menit. 4. Uji Brix Uji ini dilakukan untuk cairan yang mengandung glukosa, biasanya digunakan mengukur glukosa pada pembuatan pil, glukosa ketika datang dan untuk mengukur madu. Alat yang digunakan adalah hand refractometer. Standar yang digunakan glukosa pada pembuatan pil adalah 75±1 brix, jika
  • 22. masih terlalu tinggi dilakukan proses ulang dengan menggunakan mixer glukosa. Sedangkan standar untuk glukosa yang baru datang 82-86% brix. 5. Uji Viskositas (Kekentalan) Pengujian viskositas biasanya dilakukan untuk sediaan gel, cream, param kocok dan lulur. Alat yang digunakan dalam pengujian ini adalah viscometer. Standar viskositas untuk sediaan gel 108.000-162.000 cps, sediaan cream 80.000-130.000 cps dan untuk lulur 40.000-90.000 cps (spindle 6; rpm 5). Sedangkan standar viskositas untuk sediaan parem kocok adalah 70-100 cps (spindle 2; rpm 5) 6. Pengujian Identifikasi Bahan dan Zat Aktif Pengujian ini dilakukan untuk mengemastikan kebenaran dan kualitas bahan baku dari supplier. Salah satu pengujiannya adalah KLT dan mikroskopik. Analisis mikroskopik digunakan untuk melihat fragmen pengenal maupun fragmen khas dari bahan yang disesuaikan dengan literatur untuk mengetahui kebenaran dari bahan tersebut. Selanjutnya untuk melihat kualitas bahan berdasarkan kandungan senyawa aktif secara kualitatif digunakan metode Kromatografi Lapis Tipis, selanjutnya diamati pada UV 254 nm dan 366 UV-Cabinet CAMAG. 7. Pengujian Air Pengujian air yang dilakukan di laboratorium kimia-fisika adalah menguji sifat fisis air berupa pH, konduktivitas dan TDS (Total Dissolved Solid). Kadar pH standar antara 6,5-8,5; daya hantar listrik / konduktivitas standar antara 50-1500 µs dan TDS standar <500 ppm. Alat yang digunakan untuk mengukut ketiga parameter ini adalah Ultrameter II® . 8. Pengujian Limbah Pengujian limbah dilakukan oleh institusi Balaikes Semarang, petugas dari laboratorium kimia-fisika hanya mengambil sampel dari hasil pengolahan
  • 23. limbah industri kemudian sampel dikirim ke institusi tersebut. Pengujian yang dilakukan antara lain pengukuran parameter BOD (Biochemical Oxygen Demand), COD (Chemical Oxygen Demand), TSS (Total Suspended Solid), fenol dan pH. Standar hasil pengujian ini mengacu pada Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 10 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Limbah untuk Limbah Industri Jamu. 9. Pengujian dengan HPLC Pengujian dengan metode HPLC (High Performance Liquid Chromatography) biasanya dilakukan untuk memeriksa kadar zat aktif yang ada di dalam ekstrak atau produk secara kuantitatif. Sampel yang akan diuji dengan HPLC sebelumnya diberi perlakuan agar gelembung gasnya hilang dan tidak mengganggu pembacaan dengan menggunakan alat Ultrasonic Bransonic® . Alat uji HPLC yang ada di laboratorium adalah HPLC Shimadzu. 10. UV-Vis Spektofotometer Pengujian menggunakan UV-Vis spektofotometer Shimadzu yang ada di laboratorium biasanya untuk memeriksa kadar zat aktif ekstrak / produk dengan mengukur absorbansi pada panjang gelombang maksimumnya. 1.4 Pengolahan Limbah Pengolahan limbah yang dilakukan di PT. Industri Jamu Borobudur terdiri dari dua macam, yaitu limbah cair dan limbah kering. Untuk limbah kering dibedakan mejadi dua lagi, limbah organik dan anorganik. Sampah dikumpulkan dalam tong sampah yang sudah disediakan, pengambilan sampah dilakukan setiap akhir produksi, setelah itu sampah dibuang ke tempat penampungan sampah untuk diangkut oleh petugas dinas kebersihan. Sedangkan untuk pengolahan limbah cair dapat dilihat pada alur gambar dibawah ini, dimana seperti yang terlihat, pengolahan limbah ini masih dilakukan secara fisik dan kimia.
  • 24.  Diagram alir pengolahan limbah LIMBAH BAK PENAMPUNGAN PENYARINGAN BAK KOAGULASI AGITATOR BAK SEDIMENTASI KAPUR AIR BERSIH LIMBAH + FLOK FLOKULASI KOAGULASI I ENDAPAN
  • 25. BAB V PENUTUP 1.1 Kesimpulan Setelah mengikuti kegiatan yang berlangsung selama prakerin di PT. Industri Jamu Borobudur, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : a. Dalam rangka menghasilkan produk-produk yang memenuhi standar mutu dan keamanan, PT. Industri Jamu Borobudur telah menerapkan CPOTB (Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik) dalam seluruh proses produksinya. b. Peran dan tanggung jawab dalam produk yang ada di PT. Industri Jamu Borobudur sangat penting. c. Pengawasan mutu PT. Industri Jamu Borobudur dilakukan sejak penerimaan bahan baku, proses produksi, pengemasan, hingga produk akhir. d. PT. Industri Jamu Borobudur telah menerapkan prosedur yang ada pada CPOTB dan CPKB dengan baik, dari segi bangunannya yang sudah memenuhi standar CPOTB serta personil yang terlatih. e. PT. Industri Jamu Borobudur mempunyai produk-produk herbal yang telah diuji oleh BPOM dan terjamin khasiat dan kualitasnya. f. Tiap personil di PT. Industri Jamu Borobudur melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing dengan baik.
  • 26. 1.2 Saran a. PT. Industri Jamu Borobudur hendaknya menambahkan fasilitas laboratorium dengan peralatan yang lebih lengkap dan mutakhir, sehingga lebih memadai bagi kegiatan penelitian dan pengujian internal. b. Sebaiknya produk-produk PT. Industri Jamu Borobudur harus lebih banyak diiklankan melalui televisi / radio agar lebih dikenal oleh pasar domestik. c. PT. Industri Jamu Borobudur harus lebih banyak melakukan inovasi-inovasi baru dalam produk yang diproduksi agar lebih mampu meningkatkan persaingan di pasaran. d. Hendaknya dilakukan pemilahan pengolahan limbah pencucian alat dengan limbah laboratorium (reagen kimia) e. Pengolahan limbah perlu ditingkatkan melalui tahapan-tahapan yanglebih baik dan sesuai, yaitu setelah melihat sifat-sifat dari limbah yang dihasilkan.