SlideShare a Scribd company logo
KELOMPOK 1
ANGGOTA :
IRMA
LUCKY
NOVY
RIZAL
TRISNA
ZIDNY
PENGERTIAN TABLET
• Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa
cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua
permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis obat
atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TABLET
KEUNTUNGAN KERUGIAN
• Tablet dapat bekerja pada
rute oral yang paling banyak
dipilih;
• Tablet memberikan
ketepatan yang tinggi dalam
dosis;
• Tablet dapat mengandung
dosis zat aktif dengan
volume yang kecil sehingga
memudahkan proses
pembuatan, pengemasan,
pengangkutan, dan
penyimpanan;
• Bebas dari air, sehingga
potensi adanya hidrolisis
dapat dicegah / diperkecil.
1. Ada orang tertentu yang tidak dapat
menelan tablet (dalam keadaan tidak
sadar/pingsan);
2. Formulasi tablet cukup rumit, antara
lain :
• Beberapa zat aktif sulit dikempa
menjadi kompak padat, karena sifat
amorfnya, flokulasi, atau rendahnya
berat jenis.
• Zat aktif yang sulit terbasahi (hidrofob),
lambat melarut, dosisnya cukup besar
atau tinggi, absorbsi optimumnya tinggi
melalui saluran cerna.
• Zat aktif yang rasanya pahit, tidak enak,
atau bau yang tidak disenangi
memerlukan enkapsulasi sebelum
dikempa. Dalam hal ini sediaan kapsul
menjadi lebih baik daripada tablet.
METODE CETAK LANGSUNG
• Metode cetak langsung adalah metode pembuatan tablet tanpa
proses granulais dan memrlukan bahan tambahan yang sesuai
sehingga dapat memungkinkan untuk dikempa secara
langsung.
PERSYARATAN METODE
CETAK LANGSUNG
reprodusibel
dalam
produksi baik,
untuk
meminimumka
n
keseragaman
antar-batch
memiliki
densitas
ruahan
yang
tinggi
memiliki
distribusi
ukuran
partikel yang
baik, untuk
menghindari
terjadinya
segregasi
kapasitas yang
tinggi, yang
menggambarkan
kemampuan untuk
menahan sifat-sifat
kompaksinya ketika
dicampur dengan
bahan aktif
kompaktibil
itas yang
baik
sifat alir
yang baik
FORMULASI
Tablet Vitamin C
Kandungan Vitamin C per tablet 50 mg
Bobot tablet 300 mg
Jumlah tablet yang dibuat 300 tablet
Formula A (pengisi kombinasi starch-avicel)
Fase dalam (92%)
Vitamin C 50 mg
Amprotab 10%
Starch 15000
Avicel PH 102
Mg. stearate 1%
Talk 2%
VITAMIN C
• Vitamin C merupakan zat aktif yang tidak tahan pemanasan,
stabil diudaran kering kurang cocok dalam bentuk larutan
karena cepat teroksidasi sehingga tidak digunakan dengan
metode granulasi basah dank arena dosisnya kecil ditambahkan
dengan eksipien yang kompresibel dan mudah mengalir maka
dapat dibuat kempa langsung.
MG STEARAT
• Magnesium stearat secara luas digunakan dalam kosmetik, makanan, dan
formulasi farmasi. Hal ini terutama digunakan sebagai pelumas dalam
kapsul dan pada pembuatan tablet dengan konsentrasi antara 0,25% dan
5,0% b / b.
• Magnesium stearat bersifat hidrofobik dan dapat memperlambat pelepasan
obat dari bentuk sediaan padat; karena itu pada konsentrasi terendah
digunakan dalam formulasi tersebut. Peningkatan koefisien variasi
pencampuran dan penurunan laju disolusi telah diamati berikut cara
mencampur magnesium stearat pada saat granulasi tablet. Laju disolusi
tablet dan menghancurkan kekuatan menurun saat pencampuran
meningkat; dan magnesium stearat juga dapat meningkatkan kerapuhan
tablet. Pada saat pencampuran dengan magnesium stearat karena itu harus
dikontrol dengan hati-hati.
AMPROTAB
• Amprotab adalah pati yang diubah atau digunakan dalam formulasi kapsul
dan tablet sebagai pengikat, pengencer, dan disintegran. Dibandingkan
dengan pati, nilai amprotab dapat dihasilkan dengan meningkatkan aliran
dan kompresi karakteristik seperti yang bahan pregelatinized dapat
digunakan sebagai pengikat tablet kompresi kering atau proses kompresi
langsung. dalam proses tersebut, amprotab sebagai pelincir. Namun, bila
digunakan dengan eksipien lain mungkin perlu untuk menambahkan pelicin
untuk formulasi. Meskipun magnesium stearat 0,25% b / b umumnya
digunakan untuk tujuan ini, konsentrasi yang lebih besar dari ini mungkin
memiliki efek buruk pada kekuatan tablet dan pelepasannya. Amprotab
juga dapat digunakan dalam proses granulasi basah. Pada granulasi basah
konsentrasi amprotab yang digunakan antara 5-20%.
TALK
• Talk banyak digunakan dalam formulasi sediaan padat sebagai
pelincir dan pengencer. Namun, secara luas digunakan sebagai
penghambat pelepasan dalam pengembangan produk
controlled-release. Talk juga digunakan sebagai pelincir dalam
formulasi tablet, dalam powder coating baru untuk extended-
release pelet, dan sebagai adsorben. Untuk tablet sebagai
glidan dan lubrican konsentrasi talk yang digunakan adalah 1-
10%.
AVICEL PH 102
• Avicel PH 102 lebih banyak digunakan sebagai bahan pembawa
cetak langsung memiliki rata-rata nominal ukuran partikel 100
mikron.
• < = 8 % dipertahankan pada mesh size 60
• > = 95 % dipertahankan pada mesh size 200
STARCH 1500
• Starch 1500 digunakan sebagai penghancur dan dapat pula
sebagai pengkilat serbaguna menghasilkan tablet yang
terdisentegrasi cepat.
PEMBUATAN TABLET
Timbang bahan sesuai kebutuhan, tidak digunakan penghalusan
bahan karena bahan pembantu memang diharapkan berbentuk
granulan (bahan aktif diayak jika menggumpal).
Campur bahan-bahan sesuai dengan aturan pencampuran (kecuali Mg
stearate & talk), campur selama 15 menit hingga homogen, kemudian
tambahkan Mg stearate dan talk, campur selama 2 menit
Lakukan evaluasi terhadap masa kempa, sebagaimana evaluasi
yang dilakukan pada granul
Massa kempa ditabletasi dengan menggunakan punch diameter 6-
8 mm sesuai dengan bobot tablet yang telah ditentukan
Lakukan evaluasi terhadap tablet yang diperoleh
PROSEDUR
EVALUASI GRANUL
1. Kecepatan aliran
Metode corong
• Sejumlah 100 g granul dimasukkan kedalam
corong dengan ukuran tertentu.
• Corong digetarkan sampai seluruh granul
mengalir keluar dari lubang corong.
• Baca waktu yang diperlukan untuk
mengalirkan seluruh granul keluar dari
corong.
• Kecepatan aliran dihitung dengan membagi
bobot granul (100 g) dengan waktu yang
diperlukan granul untuk melewati corong
(g/detik).
Penafsiran hasil:
Aliran granul baik jika waktu7 yang diperlukan
untuk mengalirkan 100 g granul ≤ 10 detik.
• Granul 10 g → 0,98
detik
• Vitamin C 10 g → 1 detik
• Amprotab 10 g → 0,92
detik
• Mg stearate 10 g →
0,87 detik
• Talk 10 g → 1 detik
• Starch 1500 10 g →
0,96 detik
• Avicel pH 102 10 g → 1 detik
HASIL EVALUASI
GRANUL
ORGANOLEPTIKRupa : sedikit kasar
Bau : tidak berbau
Rasa : pahit sedikit
asam
• Prosedur :
Diambil secara acak 20 tablet, lalu diukur diameter dan tebalnya
menggunakan jangka sorong. Menurut FIII diameter tablet tidak
lebih dari 3 kali dan tidak kurang 1 1/3 tebal tablet.
• Keterangan :
Tidak boleh lebih dari : 3 x 0,413 =
1,239 cm
Tidak boleh kurang dari : 1 1/3 x 0,413
= 0,550 cm
Syarat : Menurut FI III diameter tablet tidak
boleh lebih dari 3 kali dan tidak kurang
dari 1 1/3 tebal tablet.
Kesimpulan : tablet memenuhi syarat,
karena diameter tablet (0,807 cm).
Alat : Hardness tester
Prosedur : dilakukan terhadap 20 tablet yang diambil
secara acak. Kekerasan diukur berdasarkan luas
permukaan tablet dengan menggunakan beban yang
dinyatakan dalam kg/cm2. Ditentukan kekerasan rata-
rata dan standar deviasinya.
Syarat : tablet besar 7-10
kg/cm2, tablet kecil 4 kg/cm2
LANJUTAN
• X =
100
20
= 5 kg/cm2
• Syarat : Tablet besar 7-10
kg/cm2 & tablet kecil 4 kg/cm2
• Kesimpulan : Tablet tidak
memenuhi syarat karena pada uji
kekerasan ini diperoleh
kekerasan sebesar 5 kg/cm2
dengan kriteria tablet kecil
dengan bobot <250 mg.

More Related Content

What's hot

Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Surya Amal
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamolYudia Susilowati
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
DeLas Rac
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
'ekka' Siie Ceweggh Cancerr
 
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Guide_Consulting
 
Ppt bu anggun
Ppt bu anggunPpt bu anggun
Ppt bu anggun
Dokter Tekno
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolNovi Fachrunnisa
 
farmasetika dasar
farmasetika dasarfarmasetika dasar
farmasetika dasar
Dokter Tekno
 
Evaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan sterilEvaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan steril
ArwinAr
 
Gel
GelGel
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
sisabihi
 
Pengenalan resep
Pengenalan resepPengenalan resep
Pengenalan resep
Tazkiyatan Isria
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Trie Marcory
 
Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
Indra Gunawan
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
Dokter Tekno
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
Dwi Andriani
 
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
CTie Lupy
 
Reaksi Kimia dalam Metabolisme Obat
Reaksi Kimia dalam Metabolisme ObatReaksi Kimia dalam Metabolisme Obat
Reaksi Kimia dalam Metabolisme Obat
NURSAPTIA PURWA ASMARA
 

What's hot (20)

Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap  Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Abso...
 
Bab iii laporan granul paracetamol
Bab iii  laporan granul paracetamolBab iii  laporan granul paracetamol
Bab iii laporan granul paracetamol
 
Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul Uji mutu sediaan kapsul
Uji mutu sediaan kapsul
 
Uji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan SuspensiUji Mutu Sediaan Suspensi
Uji Mutu Sediaan Suspensi
 
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologiUji potensi antibiotik secara mikrobiologi
Uji potensi antibiotik secara mikrobiologi
 
Ppt bu anggun
Ppt bu anggunPpt bu anggun
Ppt bu anggun
 
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet ParasetamolLaporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
Laporan Praktikum Pembuatan Tablet Parasetamol
 
farmasetika dasar
farmasetika dasarfarmasetika dasar
farmasetika dasar
 
Evaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan sterilEvaluasi sediaan steril
Evaluasi sediaan steril
 
Gel
GelGel
Gel
 
Laporan sirup
Laporan sirupLaporan sirup
Laporan sirup
 
Pengenalan resep
Pengenalan resepPengenalan resep
Pengenalan resep
 
Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi Metode pembuatan emulsi
Metode pembuatan emulsi
 
Tetes Mata
Tetes MataTetes Mata
Tetes Mata
 
Pill
PillPill
Pill
 
Evaluasi Tablet
Evaluasi TabletEvaluasi Tablet
Evaluasi Tablet
 
Sediaan semi solid
Sediaan semi solidSediaan semi solid
Sediaan semi solid
 
Kromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipisKromatografi lapis tipis
Kromatografi lapis tipis
 
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrakPengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
Pengendalian mutu-simplisia-dan-ekstrak
 
Reaksi Kimia dalam Metabolisme Obat
Reaksi Kimia dalam Metabolisme ObatReaksi Kimia dalam Metabolisme Obat
Reaksi Kimia dalam Metabolisme Obat
 

Viewers also liked

Metode pembuatan tablet.
Metode pembuatan tablet.Metode pembuatan tablet.
Metode pembuatan tablet.Pharmacist
 
Slide Presentasi Tablet
Slide Presentasi TabletSlide Presentasi Tablet
Slide Presentasi Tablet
Agnes Puspita
 
TABLET
TABLETTABLET
RANCANGAN FORMULA TABLET ASAM ASKORBAT
RANCANGAN FORMULA TABLET ASAM ASKORBATRANCANGAN FORMULA TABLET ASAM ASKORBAT
RANCANGAN FORMULA TABLET ASAM ASKORBAT
Rhiza Amalia
 
Tablet
TabletTablet
TABLET
TABLETTABLET
TABLET
novaangelia125
 
Evaluasi granulasi kering
Evaluasi granulasi keringEvaluasi granulasi kering
Evaluasi granulasi kering
Nikken Ramadhani
 
Production technology ppt
Production technology pptProduction technology ppt
Production technology pptDivya Lattoo
 
Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi Granul
Indra Gunawan
 

Viewers also liked (9)

Metode pembuatan tablet.
Metode pembuatan tablet.Metode pembuatan tablet.
Metode pembuatan tablet.
 
Slide Presentasi Tablet
Slide Presentasi TabletSlide Presentasi Tablet
Slide Presentasi Tablet
 
TABLET
TABLETTABLET
TABLET
 
RANCANGAN FORMULA TABLET ASAM ASKORBAT
RANCANGAN FORMULA TABLET ASAM ASKORBATRANCANGAN FORMULA TABLET ASAM ASKORBAT
RANCANGAN FORMULA TABLET ASAM ASKORBAT
 
Tablet
TabletTablet
Tablet
 
TABLET
TABLETTABLET
TABLET
 
Evaluasi granulasi kering
Evaluasi granulasi keringEvaluasi granulasi kering
Evaluasi granulasi kering
 
Production technology ppt
Production technology pptProduction technology ppt
Production technology ppt
 
Evaluasi Granul
Evaluasi GranulEvaluasi Granul
Evaluasi Granul
 

Similar to Presentasi kempa langsung

PIL.pptx
PIL.pptxPIL.pptx
PIL.pptx
anaulfa5
 
4. Pulvis pulveres new.pptx
4. Pulvis pulveres new.pptx4. Pulvis pulveres new.pptx
4. Pulvis pulveres new.pptx
FitriAyuWahyuni1
 
58921687-Tablet-Khusus.ppt
58921687-Tablet-Khusus.ppt58921687-Tablet-Khusus.ppt
58921687-Tablet-Khusus.ppt
RinaSinuraya1
 
Pulvis pulveres1
Pulvis pulveres1Pulvis pulveres1
Pulvis pulveres1Sheila Granger
 
19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.
Maranata Gultom
 
V vi tab konvensinal
V vi tab konvensinalV vi tab konvensinal
V vi tab konvensinal
Alfian Nazarudin
 
Farmasetika dasara.pptx
Farmasetika dasara.pptxFarmasetika dasara.pptx
Farmasetika dasara.pptx
ayindunda
 
Kelompok 2 PDT.pptx
Kelompok 2 PDT.pptxKelompok 2 PDT.pptx
Kelompok 2 PDT.pptx
AmaliaYulrianti
 
TABLET DAN METODE PEMBUATAN TABLET
TABLET DAN METODE PEMBUATAN TABLETTABLET DAN METODE PEMBUATAN TABLET
TABLET DAN METODE PEMBUATAN TABLET
Robby Candra Purnama
 
Sediaan tablet indah
Sediaan tablet indahSediaan tablet indah
Sediaan tablet indah
IryaIrmayasi
 
ppt 5.pdf
ppt 5.pdfppt 5.pdf
ppt 5.pdf
MOVIEZERO
 
Produksi Sediaan suspensi paracetamol yang baik
Produksi Sediaan suspensi paracetamol yang baikProduksi Sediaan suspensi paracetamol yang baik
Produksi Sediaan suspensi paracetamol yang baik
Dyah Arum Anggraeni
 
Serbuk ( Part 1 )
Serbuk ( Part 1 )Serbuk ( Part 1 )
Serbuk ( Part 1 )
Tazkiyatan Isria
 
Bentuk dan cara pemberian obat
Bentuk dan cara pemberian  obatBentuk dan cara pemberian  obat
Bentuk dan cara pemberian obatRukmana Suharta
 
SESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptx
SESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptxSESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptx
SESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptx
diah72
 
91198304 praktikum-3
91198304 praktikum-391198304 praktikum-3
91198304 praktikum-3
Yadis Nurlaura
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat4nakmans4
 
Laporan+tablet
Laporan+tabletLaporan+tablet
Laporan+tabletjampangkulon
 
tablet salut
tablet saluttablet salut
tablet salut
mufida16
 

Similar to Presentasi kempa langsung (20)

PIL.pptx
PIL.pptxPIL.pptx
PIL.pptx
 
4. Pulvis pulveres new.pptx
4. Pulvis pulveres new.pptx4. Pulvis pulveres new.pptx
4. Pulvis pulveres new.pptx
 
58921687-Tablet-Khusus.ppt
58921687-Tablet-Khusus.ppt58921687-Tablet-Khusus.ppt
58921687-Tablet-Khusus.ppt
 
Pulvis pulveres1
Pulvis pulveres1Pulvis pulveres1
Pulvis pulveres1
 
19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.19008 self formulation asetosal.
19008 self formulation asetosal.
 
V vi tab konvensinal
V vi tab konvensinalV vi tab konvensinal
V vi tab konvensinal
 
Farmasetika dasara.pptx
Farmasetika dasara.pptxFarmasetika dasara.pptx
Farmasetika dasara.pptx
 
Kelompok 2 PDT.pptx
Kelompok 2 PDT.pptxKelompok 2 PDT.pptx
Kelompok 2 PDT.pptx
 
TABLET DAN METODE PEMBUATAN TABLET
TABLET DAN METODE PEMBUATAN TABLETTABLET DAN METODE PEMBUATAN TABLET
TABLET DAN METODE PEMBUATAN TABLET
 
tablet ( compressi)
tablet ( compressi)tablet ( compressi)
tablet ( compressi)
 
Sediaan tablet indah
Sediaan tablet indahSediaan tablet indah
Sediaan tablet indah
 
ppt 5.pdf
ppt 5.pdfppt 5.pdf
ppt 5.pdf
 
Produksi Sediaan suspensi paracetamol yang baik
Produksi Sediaan suspensi paracetamol yang baikProduksi Sediaan suspensi paracetamol yang baik
Produksi Sediaan suspensi paracetamol yang baik
 
Serbuk ( Part 1 )
Serbuk ( Part 1 )Serbuk ( Part 1 )
Serbuk ( Part 1 )
 
Bentuk dan cara pemberian obat
Bentuk dan cara pemberian  obatBentuk dan cara pemberian  obat
Bentuk dan cara pemberian obat
 
SESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptx
SESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptxSESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptx
SESI-10 SIRUP DAN SUSPENSI KERING.pptx
 
91198304 praktikum-3
91198304 praktikum-391198304 praktikum-3
91198304 praktikum-3
 
Bentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obatBentuk sediaan obat
Bentuk sediaan obat
 
Laporan+tablet
Laporan+tabletLaporan+tablet
Laporan+tablet
 
tablet salut
tablet saluttablet salut
tablet salut
 

Recently uploaded

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
lindaagina84
 
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxPERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
TeukuEriSyahputra
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
Rismawati408268
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
UditGheozi2
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
ppgpriyosetiawan43
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
arianferdana
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
akram124738
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
SdyokoSusanto1
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
kusnen59
 
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdfAnnisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
annisaqatrunnadam5
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
Indah106914
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
jaya35ml2
 

Recently uploaded (20)

INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docxINSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
INSTRUMEN PENILAIAN PRAKTIK KINERJA KS Dok Rating Observasi (1).docx
 
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptxPERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
PERSENTASI AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pptx
 
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdfEVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
EVIDENCE BASED DALAM PELAYANAN KB DAN KONTRASEPSI.pdf
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdfLK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
LK 1 - 5T Keputusan Berdampak PERMATA BUNDA.pdf
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdfTabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
Tabel 1. 7 Ruang Lingkup Terintegrasi dalam Mata Pelajaran dalam CASEL PSE.pdf
 
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
2. Kerangka Kompetensi Literasi Guru SD_Rev.pptx
 
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptxObservasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
Observasi-Kelas-oleh-Kepala-Sekolah.pptx
 
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdfPPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
PPT ELABORASI PEMAHAMAN MODUL 1.4. budaya positfpdf
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala SekolahVisi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
Visi Misi SDN 2 Krenceng dalam Observasi Kepala Sekolah
 
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdfAnnisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
Annisa Qatrunnada Mardiah_2021 A_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
0. PPT Juknis PPDB TK-SD -SMP 2024-2025 Cilacap.pptx
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkdpenjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
penjelasan tentang tugas dan wewenang pkd
 

Presentasi kempa langsung

  • 2. PENGERTIAN TABLET • Tablet adalah sediaan padat kompak, dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan.
  • 3. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN TABLET KEUNTUNGAN KERUGIAN • Tablet dapat bekerja pada rute oral yang paling banyak dipilih; • Tablet memberikan ketepatan yang tinggi dalam dosis; • Tablet dapat mengandung dosis zat aktif dengan volume yang kecil sehingga memudahkan proses pembuatan, pengemasan, pengangkutan, dan penyimpanan; • Bebas dari air, sehingga potensi adanya hidrolisis dapat dicegah / diperkecil. 1. Ada orang tertentu yang tidak dapat menelan tablet (dalam keadaan tidak sadar/pingsan); 2. Formulasi tablet cukup rumit, antara lain : • Beberapa zat aktif sulit dikempa menjadi kompak padat, karena sifat amorfnya, flokulasi, atau rendahnya berat jenis. • Zat aktif yang sulit terbasahi (hidrofob), lambat melarut, dosisnya cukup besar atau tinggi, absorbsi optimumnya tinggi melalui saluran cerna. • Zat aktif yang rasanya pahit, tidak enak, atau bau yang tidak disenangi memerlukan enkapsulasi sebelum dikempa. Dalam hal ini sediaan kapsul menjadi lebih baik daripada tablet.
  • 4.
  • 5. METODE CETAK LANGSUNG • Metode cetak langsung adalah metode pembuatan tablet tanpa proses granulais dan memrlukan bahan tambahan yang sesuai sehingga dapat memungkinkan untuk dikempa secara langsung.
  • 6. PERSYARATAN METODE CETAK LANGSUNG reprodusibel dalam produksi baik, untuk meminimumka n keseragaman antar-batch memiliki densitas ruahan yang tinggi memiliki distribusi ukuran partikel yang baik, untuk menghindari terjadinya segregasi kapasitas yang tinggi, yang menggambarkan kemampuan untuk menahan sifat-sifat kompaksinya ketika dicampur dengan bahan aktif kompaktibil itas yang baik sifat alir yang baik
  • 7. FORMULASI Tablet Vitamin C Kandungan Vitamin C per tablet 50 mg Bobot tablet 300 mg Jumlah tablet yang dibuat 300 tablet Formula A (pengisi kombinasi starch-avicel) Fase dalam (92%) Vitamin C 50 mg Amprotab 10% Starch 15000 Avicel PH 102 Mg. stearate 1% Talk 2%
  • 8.
  • 9. VITAMIN C • Vitamin C merupakan zat aktif yang tidak tahan pemanasan, stabil diudaran kering kurang cocok dalam bentuk larutan karena cepat teroksidasi sehingga tidak digunakan dengan metode granulasi basah dank arena dosisnya kecil ditambahkan dengan eksipien yang kompresibel dan mudah mengalir maka dapat dibuat kempa langsung.
  • 10. MG STEARAT • Magnesium stearat secara luas digunakan dalam kosmetik, makanan, dan formulasi farmasi. Hal ini terutama digunakan sebagai pelumas dalam kapsul dan pada pembuatan tablet dengan konsentrasi antara 0,25% dan 5,0% b / b. • Magnesium stearat bersifat hidrofobik dan dapat memperlambat pelepasan obat dari bentuk sediaan padat; karena itu pada konsentrasi terendah digunakan dalam formulasi tersebut. Peningkatan koefisien variasi pencampuran dan penurunan laju disolusi telah diamati berikut cara mencampur magnesium stearat pada saat granulasi tablet. Laju disolusi tablet dan menghancurkan kekuatan menurun saat pencampuran meningkat; dan magnesium stearat juga dapat meningkatkan kerapuhan tablet. Pada saat pencampuran dengan magnesium stearat karena itu harus dikontrol dengan hati-hati.
  • 11. AMPROTAB • Amprotab adalah pati yang diubah atau digunakan dalam formulasi kapsul dan tablet sebagai pengikat, pengencer, dan disintegran. Dibandingkan dengan pati, nilai amprotab dapat dihasilkan dengan meningkatkan aliran dan kompresi karakteristik seperti yang bahan pregelatinized dapat digunakan sebagai pengikat tablet kompresi kering atau proses kompresi langsung. dalam proses tersebut, amprotab sebagai pelincir. Namun, bila digunakan dengan eksipien lain mungkin perlu untuk menambahkan pelicin untuk formulasi. Meskipun magnesium stearat 0,25% b / b umumnya digunakan untuk tujuan ini, konsentrasi yang lebih besar dari ini mungkin memiliki efek buruk pada kekuatan tablet dan pelepasannya. Amprotab juga dapat digunakan dalam proses granulasi basah. Pada granulasi basah konsentrasi amprotab yang digunakan antara 5-20%.
  • 12. TALK • Talk banyak digunakan dalam formulasi sediaan padat sebagai pelincir dan pengencer. Namun, secara luas digunakan sebagai penghambat pelepasan dalam pengembangan produk controlled-release. Talk juga digunakan sebagai pelincir dalam formulasi tablet, dalam powder coating baru untuk extended- release pelet, dan sebagai adsorben. Untuk tablet sebagai glidan dan lubrican konsentrasi talk yang digunakan adalah 1- 10%.
  • 13. AVICEL PH 102 • Avicel PH 102 lebih banyak digunakan sebagai bahan pembawa cetak langsung memiliki rata-rata nominal ukuran partikel 100 mikron. • < = 8 % dipertahankan pada mesh size 60 • > = 95 % dipertahankan pada mesh size 200
  • 14. STARCH 1500 • Starch 1500 digunakan sebagai penghancur dan dapat pula sebagai pengkilat serbaguna menghasilkan tablet yang terdisentegrasi cepat.
  • 15. PEMBUATAN TABLET Timbang bahan sesuai kebutuhan, tidak digunakan penghalusan bahan karena bahan pembantu memang diharapkan berbentuk granulan (bahan aktif diayak jika menggumpal). Campur bahan-bahan sesuai dengan aturan pencampuran (kecuali Mg stearate & talk), campur selama 15 menit hingga homogen, kemudian tambahkan Mg stearate dan talk, campur selama 2 menit Lakukan evaluasi terhadap masa kempa, sebagaimana evaluasi yang dilakukan pada granul Massa kempa ditabletasi dengan menggunakan punch diameter 6- 8 mm sesuai dengan bobot tablet yang telah ditentukan Lakukan evaluasi terhadap tablet yang diperoleh
  • 16.
  • 17. PROSEDUR EVALUASI GRANUL 1. Kecepatan aliran Metode corong • Sejumlah 100 g granul dimasukkan kedalam corong dengan ukuran tertentu. • Corong digetarkan sampai seluruh granul mengalir keluar dari lubang corong. • Baca waktu yang diperlukan untuk mengalirkan seluruh granul keluar dari corong. • Kecepatan aliran dihitung dengan membagi bobot granul (100 g) dengan waktu yang diperlukan granul untuk melewati corong (g/detik). Penafsiran hasil: Aliran granul baik jika waktu7 yang diperlukan untuk mengalirkan 100 g granul ≤ 10 detik. • Granul 10 g → 0,98 detik • Vitamin C 10 g → 1 detik • Amprotab 10 g → 0,92 detik • Mg stearate 10 g → 0,87 detik • Talk 10 g → 1 detik • Starch 1500 10 g → 0,96 detik • Avicel pH 102 10 g → 1 detik HASIL EVALUASI GRANUL
  • 18. ORGANOLEPTIKRupa : sedikit kasar Bau : tidak berbau Rasa : pahit sedikit asam
  • 19. • Prosedur : Diambil secara acak 20 tablet, lalu diukur diameter dan tebalnya menggunakan jangka sorong. Menurut FIII diameter tablet tidak lebih dari 3 kali dan tidak kurang 1 1/3 tebal tablet. • Keterangan : Tidak boleh lebih dari : 3 x 0,413 = 1,239 cm Tidak boleh kurang dari : 1 1/3 x 0,413 = 0,550 cm Syarat : Menurut FI III diameter tablet tidak boleh lebih dari 3 kali dan tidak kurang dari 1 1/3 tebal tablet. Kesimpulan : tablet memenuhi syarat, karena diameter tablet (0,807 cm).
  • 20. Alat : Hardness tester Prosedur : dilakukan terhadap 20 tablet yang diambil secara acak. Kekerasan diukur berdasarkan luas permukaan tablet dengan menggunakan beban yang dinyatakan dalam kg/cm2. Ditentukan kekerasan rata- rata dan standar deviasinya. Syarat : tablet besar 7-10 kg/cm2, tablet kecil 4 kg/cm2
  • 21. LANJUTAN • X = 100 20 = 5 kg/cm2 • Syarat : Tablet besar 7-10 kg/cm2 & tablet kecil 4 kg/cm2 • Kesimpulan : Tablet tidak memenuhi syarat karena pada uji kekerasan ini diperoleh kekerasan sebesar 5 kg/cm2 dengan kriteria tablet kecil dengan bobot <250 mg.