Dokumen tersebut membahas tentang kesehatan kerja dan ergonomi di PT Riau Andalan Pulp and Paper. Perusahaan telah melakukan berbagai upaya kesehatan dan keselamatan kerja seperti menyediakan fasilitas kesehatan, melakukan screening kesehatan berkala, serta mengikutsertakan seluruh pekerja dalam asuransi kesehatan dan kecelakaan kerja. Namun demikian, masih terdapat beberapa area yang perlu diperbaiki
Laporan studi kasus PT ITI memberikan ringkasan singkat tentang profil perusahaan, proses produksi, fasilitas kesehatan, program kesehatan, masalah ergonomi, dan sarana P3K.
PT. INTI melakukan program kesehatan karyawan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Namun, upaya perusahaan dalam bidang promotif, preventif dan rehabilitatif belum maksimal. PT. INTI perlu meningkatkan program kesehatan karyawan untuk mencegah penyakit akibat kerja dan meningkatkan produktivitas.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengawasan kesehatan kerja yang mencakup pengertian, dasar hukum, ruang lingkup, pelayanan kesehatan kerja, pemeriksaan kesehatan tenaga kerja, dan penyakit akibat kerja. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang upaya jaminan dan perlindungan kesehatan bagi pekerja dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
keperawatan-kesehatan-kerja bagi pekerja.pptxyuni117971
Jumlah tenaga kerja di seluruh penjuru dunia meningkatsecara global. Menurut Organisasi Perburuhan Dunia/International Labour Organisation (ILO) saat initerdapat sekitar 2,6 milyar angkatan kerja (ILO,2005).Peningkatan jumlah tenaga kerja terjadi sebagai akibatmeningkatnya jumlah penduduk di dunia dankebutuhan pekerjaan yang layak bagi masyarakat.Indonesia sebagai salah satu negara yang sedangberkembang juga mengalami peningkatan jumlahtenaga kerja yang signifikan. Berdasarkan data dariBiro Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2005, terdapat101,5 juta pekerja, dengan jumlah perusahaan atauinstitusi kerja berjumlah 120.000.Pekerja merupakan salah satu kelompok dalammasyarakat yang berisiko mengalami berbagai masalahkesehatan. Menurut ILO (2005), terdapat lebih dari2 juta kasus kematian tiap tahunnya karena kecelakaandan penyakit akibat kerja (PAK) yang fatal. DiIndonesia, angka kesakitan pekerja pada tahun 2005adalah 92.783. Angka kecelakaan pekerja pada tahunyang sama adalah 8904. Sedangkan angka kematianpekerja adalah 1699 (Jamsostek, 2005).Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan dankeselamatan, pekerja mendapatkan perhatian dariseluruh dunia dengan diprioritaskannya occupationalhealth/ kesehatan kerja dalam kebijakan HealthyPeople 2000. Kebijakan yang bersifat global iniditujukan untuk memperbaiki status kesehatan pekerja,
mengurangi faktor risiko di tempat kerja, memperbaikidan meningkatkan pelayanan kesehatan kerja, sertamengurangi terjadinya kecelakaan dan penyakit akibatkerja (Eigsti, Guire, & Stone, 2002).Keperawatan Komunitas pada AgregatePekerjaPengertian dan Tujuan Keperawatan KesehatanKerjaKeperawatan kesehatan kerja/ occupational healthnursi ng (OHN ) adalah cabang khusus darikeperawatan komunitas yang merupakan aplikasi darikonsep dan frame work dari berbagai disiplin ilmu(keperawatan, kedokteran, kesehatan masyarakat,ilmu sosial dan perilaku, prinsip-prinsip manajemen)yang bertujuan meningkatkan dan memelihara statuskesehatan pekerja serta melindungi pekerja darikecelakaan kerja dan faktor risiko bahaya di tempatkerja (health hazards) dalam konteks lingkungankerja yang sehat dan aman (American Asscociationof Occupational Health Nursing/ AAOHN dalamNies & Swansons, 2002; Stanhope & Lancaster,2004).Pekerja Sebagai AggregatesBekerja atau menjadi seorang pekerja adalah salahsatu tugas perkembangan manusia dewasa (Duval &Miller, 2000, dalam Friedman, 2003). Bekerja adalahtuntutan peran sosial dalam kehidupan manusia yangharus dilaksanakan oleh semua orang, sehingga ketikamemasuki usia dewasa, semua individu melaksanakanperan sebagai pekerja (Rogers, 1994, dalam Stanhope& Lancaster, 2004). Rogers juga menyebutkan bahwaaktifitas kerja adalah sumber produktifitas dan saranamengembangkan serta mengekspresikan diri. Artipekerjaan menjadi sangat penting tidak hanya bagiindividu tetapi mempengaruhi integritas sosial danekonomi keluarga pekerja.Populasi pekerja adala
Laporan studi kasus PT ITI memberikan ringkasan singkat tentang profil perusahaan, proses produksi, fasilitas kesehatan, program kesehatan, masalah ergonomi, dan sarana P3K.
PT. INTI melakukan program kesehatan karyawan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Namun, upaya perusahaan dalam bidang promotif, preventif dan rehabilitatif belum maksimal. PT. INTI perlu meningkatkan program kesehatan karyawan untuk mencegah penyakit akibat kerja dan meningkatkan produktivitas.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengawasan kesehatan kerja yang mencakup pengertian, dasar hukum, ruang lingkup, pelayanan kesehatan kerja, pemeriksaan kesehatan tenaga kerja, dan penyakit akibat kerja. Secara ringkas, dokumen tersebut membahas tentang upaya jaminan dan perlindungan kesehatan bagi pekerja dalam rangka menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
keperawatan-kesehatan-kerja bagi pekerja.pptxyuni117971
Jumlah tenaga kerja di seluruh penjuru dunia meningkatsecara global. Menurut Organisasi Perburuhan Dunia/International Labour Organisation (ILO) saat initerdapat sekitar 2,6 milyar angkatan kerja (ILO,2005).Peningkatan jumlah tenaga kerja terjadi sebagai akibatmeningkatnya jumlah penduduk di dunia dankebutuhan pekerjaan yang layak bagi masyarakat.Indonesia sebagai salah satu negara yang sedangberkembang juga mengalami peningkatan jumlahtenaga kerja yang signifikan. Berdasarkan data dariBiro Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2005, terdapat101,5 juta pekerja, dengan jumlah perusahaan atauinstitusi kerja berjumlah 120.000.Pekerja merupakan salah satu kelompok dalammasyarakat yang berisiko mengalami berbagai masalahkesehatan. Menurut ILO (2005), terdapat lebih dari2 juta kasus kematian tiap tahunnya karena kecelakaandan penyakit akibat kerja (PAK) yang fatal. DiIndonesia, angka kesakitan pekerja pada tahun 2005adalah 92.783. Angka kecelakaan pekerja pada tahunyang sama adalah 8904. Sedangkan angka kematianpekerja adalah 1699 (Jamsostek, 2005).Upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan dankeselamatan, pekerja mendapatkan perhatian dariseluruh dunia dengan diprioritaskannya occupationalhealth/ kesehatan kerja dalam kebijakan HealthyPeople 2000. Kebijakan yang bersifat global iniditujukan untuk memperbaiki status kesehatan pekerja,
mengurangi faktor risiko di tempat kerja, memperbaikidan meningkatkan pelayanan kesehatan kerja, sertamengurangi terjadinya kecelakaan dan penyakit akibatkerja (Eigsti, Guire, & Stone, 2002).Keperawatan Komunitas pada AgregatePekerjaPengertian dan Tujuan Keperawatan KesehatanKerjaKeperawatan kesehatan kerja/ occupational healthnursi ng (OHN ) adalah cabang khusus darikeperawatan komunitas yang merupakan aplikasi darikonsep dan frame work dari berbagai disiplin ilmu(keperawatan, kedokteran, kesehatan masyarakat,ilmu sosial dan perilaku, prinsip-prinsip manajemen)yang bertujuan meningkatkan dan memelihara statuskesehatan pekerja serta melindungi pekerja darikecelakaan kerja dan faktor risiko bahaya di tempatkerja (health hazards) dalam konteks lingkungankerja yang sehat dan aman (American Asscociationof Occupational Health Nursing/ AAOHN dalamNies & Swansons, 2002; Stanhope & Lancaster,2004).Pekerja Sebagai AggregatesBekerja atau menjadi seorang pekerja adalah salahsatu tugas perkembangan manusia dewasa (Duval &Miller, 2000, dalam Friedman, 2003). Bekerja adalahtuntutan peran sosial dalam kehidupan manusia yangharus dilaksanakan oleh semua orang, sehingga ketikamemasuki usia dewasa, semua individu melaksanakanperan sebagai pekerja (Rogers, 1994, dalam Stanhope& Lancaster, 2004). Rogers juga menyebutkan bahwaaktifitas kerja adalah sumber produktifitas dan saranamengembangkan serta mengekspresikan diri. Artipekerjaan menjadi sangat penting tidak hanya bagiindividu tetapi mempengaruhi integritas sosial danekonomi keluarga pekerja.Populasi pekerja adala
PENGARUH ERGONOMI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI RUMAH SAKITFera Rausanni Ilma
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan ergonomi di rumah sakit untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan pekerjaannya untuk menyesuaikan tugas dengan kondisi fisik. Penerapan ergonomi di rumah sakit meliputi penyesuaian posisi kerja, proses kerja, tata letak tempat kerja, dan shift work untuk mengurangi kelelahan. Hal ini bertu
Pelayanan kesehatan kerja bertujuan untuk mencegah, menangani, dan merehabilitasi gangguan kesehatan yang timbul akibat pekerjaan, diatur dalam Permenakertrans dan mencakup upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja bertujuan untuk menjaga kondisi kesehatan pekerja agar tetap fit dan produktif serta mencegah penularan penyakit, (2) Pemeriksaan tersebut terdiri dari sebelum kerja, berkala, dan khusus sesuai peraturan pemerintah, (3) Hasil pemeriksaan rahasia medis tetapi dapat merekomendasikan kesesuaian pekerja den
Dokumen tersebut membahas tentang pengawasan kesehatan dan lingkungan kerja, termasuk peraturan perundang-undangan terkait, organisasi pelayanan kesehatan kerja, dan bentuk penyelenggaraannya berdasarkan jumlah tenaga kerja dan tingkat bahaya di tempat kerja.
Ringkasan kunjungan virtual ke PT. Martina Berto dalam aspek kesehatan kerja:
Perusahaan telah menerapkan program kesehatan yang lengkap dari preventif, promotif, kuratif, hingga rehabilitatif. Namun demikian, diperlukan beberapa perbaikan seperti penyediaan ambulans milik perusahaan dan pendataan penyakit tenaga kerja secara rutin.
Tiga program utama dalam dokumen ini adalah Program Kesehatan Kerja, Pelayanan Kesehatan Kerja, dan penyelenggaraan program kesehatan oleh perusahaan dengan manfaat lebih baik dari program Jaminan Pelayanan Kesehatan Dasar Jamsostek. Program Kesehatan Kerja bertujuan mencegah penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja, sedangkan Pelayanan Kesehatan Kerja bertanggung jawab atas pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang ergonomi dan kesehatan keselamatan kerja di tempat kerja.
2. Prinsip-prinsip ergonomi mencakup perancangan tempat kerja dan peralatan yang sesuai dengan anatomi tubuh manusia untuk mencegah kelelahan dan cedera.
3. Penerapan ergonomi bertujuan agar pekerja dapat bekerja dengan sehat, nyaman, aman, dan produktif.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen sumber daya manusia (SDM) di puskesmas. Terdapat penjelasan mengenai peraturan yang mengatur perencanaan dan pengelolaan SDM kesehatan di fasilitas kesehatan primer seperti puskesmas. Juga dijelaskan metode-metode yang digunakan untuk merencanakan kebutuhan SDM kesehatan di puskesmas seperti standar ketenagaan minimal dan analisis beban kerja kesehatan.
1. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja penting untuk mendeteksi gangguan kesehatan yang berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja serta mengidentifikasi penyakit akibat kerja.
2. Pemeriksaan kesehatan terdiri dari pemeriksaan awal, berkala, dan khusus yang dilakukan oleh dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja.
3. Hasil pemeriksaan digunakan untuk perencanaan keselamatan
Desain Gambar & Pelaksanaan ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan kepada internal ASN dan eskternal yang datang berkunjung di kantor Bappeda-Litbang
More Related Content
Similar to Presentasi_Makalah_Ergonomi_Kelas_B_baru_[Autosaved][1].pptx
PENGARUH ERGONOMI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI RUMAH SAKITFera Rausanni Ilma
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan ergonomi di rumah sakit untuk meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dengan pekerjaannya untuk menyesuaikan tugas dengan kondisi fisik. Penerapan ergonomi di rumah sakit meliputi penyesuaian posisi kerja, proses kerja, tata letak tempat kerja, dan shift work untuk mengurangi kelelahan. Hal ini bertu
Pelayanan kesehatan kerja bertujuan untuk mencegah, menangani, dan merehabilitasi gangguan kesehatan yang timbul akibat pekerjaan, diatur dalam Permenakertrans dan mencakup upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja bertujuan untuk menjaga kondisi kesehatan pekerja agar tetap fit dan produktif serta mencegah penularan penyakit, (2) Pemeriksaan tersebut terdiri dari sebelum kerja, berkala, dan khusus sesuai peraturan pemerintah, (3) Hasil pemeriksaan rahasia medis tetapi dapat merekomendasikan kesesuaian pekerja den
Dokumen tersebut membahas tentang pengawasan kesehatan dan lingkungan kerja, termasuk peraturan perundang-undangan terkait, organisasi pelayanan kesehatan kerja, dan bentuk penyelenggaraannya berdasarkan jumlah tenaga kerja dan tingkat bahaya di tempat kerja.
Ringkasan kunjungan virtual ke PT. Martina Berto dalam aspek kesehatan kerja:
Perusahaan telah menerapkan program kesehatan yang lengkap dari preventif, promotif, kuratif, hingga rehabilitatif. Namun demikian, diperlukan beberapa perbaikan seperti penyediaan ambulans milik perusahaan dan pendataan penyakit tenaga kerja secara rutin.
Tiga program utama dalam dokumen ini adalah Program Kesehatan Kerja, Pelayanan Kesehatan Kerja, dan penyelenggaraan program kesehatan oleh perusahaan dengan manfaat lebih baik dari program Jaminan Pelayanan Kesehatan Dasar Jamsostek. Program Kesehatan Kerja bertujuan mencegah penyakit akibat kerja dan kecelakaan kerja, sedangkan Pelayanan Kesehatan Kerja bertanggung jawab atas pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas tentang ergonomi dan kesehatan keselamatan kerja di tempat kerja.
2. Prinsip-prinsip ergonomi mencakup perancangan tempat kerja dan peralatan yang sesuai dengan anatomi tubuh manusia untuk mencegah kelelahan dan cedera.
3. Penerapan ergonomi bertujuan agar pekerja dapat bekerja dengan sehat, nyaman, aman, dan produktif.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen sumber daya manusia (SDM) di puskesmas. Terdapat penjelasan mengenai peraturan yang mengatur perencanaan dan pengelolaan SDM kesehatan di fasilitas kesehatan primer seperti puskesmas. Juga dijelaskan metode-metode yang digunakan untuk merencanakan kebutuhan SDM kesehatan di puskesmas seperti standar ketenagaan minimal dan analisis beban kerja kesehatan.
1. Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja penting untuk mendeteksi gangguan kesehatan yang berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja serta mengidentifikasi penyakit akibat kerja.
2. Pemeriksaan kesehatan terdiri dari pemeriksaan awal, berkala, dan khusus yang dilakukan oleh dokter pemeriksa kesehatan tenaga kerja.
3. Hasil pemeriksaan digunakan untuk perencanaan keselamatan
Similar to Presentasi_Makalah_Ergonomi_Kelas_B_baru_[Autosaved][1].pptx (20)
Desain Gambar & Pelaksanaan ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan kepada internal ASN dan eskternal yang datang berkunjung di kantor Bappeda-Litbang
ATRIUM GAMING : Slot Gacor Mudah Menang Terbaru 2024sayangkamuu240203
Hallo Selamat Datang di Situs ATRIUM GAMING, website TERBAIK dan terpercaya. Meyediakan Berbagai Macam Jenis Permainan Dari SportBook, Slot, Live Casino, Fishing, Lottry, Poker dan Berbagai Game Lainnya,
1.Bonus New Member 50%
2.Garansi Kekalahan 100%
3.Event Scatter Pojok Pracmatic Play
4.Event Scatter Pracmatic Play
5.Event Scatter PG SOFT
6.Event Bonus Perkalian Pragmatic Play.
main di mahjong ways dapat SCATTER emas hitam, wah di jamin seru pasti nya , modal recehan bisa jackpot jutaan , dan masih banyak bonus lainnya yang menguntungkan bagi new member & old member
ayo buruan daftar di Atrium Gaming, Kakak menang kita pun senang!!!
════════ ═════════════════ 💸 DEPOSIT VIA BANK & E-MONEY 💸 📥 Minimal Deposit 5.000 📥 📤 Minimal Withdraw 50.000 📤
Untuk Minimal Deposit Via Pulsa Telkomsel & XL Tanpa Potongan;
💸 IDR 10.000 / Rp 10RB 💸
══ ════════════ ═══════════ YUK BURUAN LANGSUNG JOIN DI LINK YANG ADA DI BIO KAMI YA
☎ http://wa.me/+62812-6407-2244
🌐 https://heylink.me/SlotGacorMudahMenang2024/
🌐 https://mez.ink/situsvipgacor
🌐 https://bio.site/AtriumGamingGACOR
🌐 https://bio.link/situsmudahmenang2024
🌐 https://bit.ly/m/AtriumGamingOffcial
1. Kesehatan Kerja Dan Ergonomi
KELOMPOK :
dr. Ahmad Syubki Asy’ari dr. Citra Aulia dr. Ristika Fitri
dr. Reni Marlina dr. Mela Annisa dr. Angelya Herayono
dr. Firstson Yuddithia Chevy dr. Tommy Kirana
dr. Conny Sangayati Br Haloho dr. Novwenti Marcelina
2. • Adalah penerapan ilmu biologi manusia sejalan dengan ilmu
rekayasa untuk mencapai penyesuaian bersama antara pekerjaan
dan manusia secara optimum agar bermanfaat demi efisiensi dan
kesejahteraan
Menurut ILO
Meningkatkan
Kesejahteraan
dan Efisiensi
Manusia
(Dokter dan
paramedik)
Lingkungan
kerja (Ahli
hiperkes)
Mesin
Perusahaan
(Ahli teknik)
4. •Posisi duduk dimana kaki tidak terbebani dengan berat tubuh dan posisi stabil selama
bekerja; posisi berdiri dimana posisi tulang belakang vertikal dan berat badan tertumpu
secara seimbang pada dua kaki.
Posisi Kerja
•Para pekerja dapat menjangkau peralatan kerja sesuai dengan posisi waktu bekerja dan
sesuai dengan ukuran anthropometrinya.
Proses Kerja
•Display harus jelas terlihat pada waktu melakukan aktivitas kerja. Sedangkan simbol
yang berlaku secara internasional lebih banyak digunakan daripada kata-kata.
Tata Letak Tempat Kerja
•Bermacam-macam cara dalam mengangkat beban yakni, dengan kepala, bahu, tangan,
punggung, dll. Beban yang terlalu berat dapat menimbulkan cedera tulang punggung,
jaringan otot dan persendian akibat gerakan yang berlebihan.
Mengangkat Beban
8. •PT RIAU ANDALAN PULP AND PAPER
•Alamat : Jl. Lintas Timur, Pangkalan Kerinci, Kabupaten
Pelalawan, Riau 28300, Indonesia.
Lokasi Pengamatan
•Hari Kamis, Tanggal 28 Maret 2019
•Pukul 14.00 WIB s/d Selesai
Tanggal dan Waktu Pengamatan
9. •PT RIAU ANDALAN PULP AND PAPER
Nama :
•Bubur Kertas dan Kertas
Sektor usaha :
•Jl. Lintas Timur, Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau 28300, Indonesia.
Alamat :
•6.000 orang pegawai disertai 60.000 Kontraktor
Jumlah pekerja :
•Office : Pukul 07.00 – 16.00 WIB
•Shift pagi : Pukul 07.00 – 15.00 WIB
•Shift sore : pukul 15.00 - 23.00 WIB
•Shift Malam : Pukul 23.00 – 07.00 WIB
Waktu kerja :
•2 Orang
Dokter perusahaan :
11. No Unit Kerja
Hasil
Pengamatan
Dampak yang
dapat terjadi
Upaya
perusahaan
Standar/PP
Pemecahan
Masalah
1 Fasilitas
pelayanan
kesehatan
Terdapat
Klinik
Perusahaan
sebanyak 2
Klinik
dengan 3
Orang
Dokter
perusahaan,
14 Dokter
Pemeriksa
dan 31
Paramedis.
Penanganan
dini terhadap
kecelakaan
kerja bisa
terlaksana
dengan baik,
sehingga
mempercepat
perbaikan
kondisi
kesehatan
pekerja
Keputusan
direktur jenderal
pembinaan
pengawasan
ketenagakerjaan
nomor kep.
22/DJPPK/V/200
8
Langkah yang
diambil
Perusahaan
Sudah Tepat.
12. No Unit Kerja
Hasil
Pengamatan
Dampak yang
dapat terjadi
Upaya
perusahaan
Standar/PP
Pemecahan
Masalah
Tenaga kerja
terdaftar dalam
BPJS kesehatan,
BPJS
ketenagakerjaa
n, dan asuransi
Inhealth
- - - UU no 24
tahun 2011
tentang
BPJS
- UU no 40
tahun 2004
tentang
sistem
jaminan
sosial
nasional
Langkah
yang diambil
pihak
perusahaan
sudah tepat
13. No Unit Kerja Hasil Pengamatan
Dampak
yang dapat
terjadi
Upaya
perusahaan
Standar/PP
Pemecahan
Masalah
2 Program
Kesehata
n
screening
kesehatan
berkala
dilakukan 1
tahun sekali
dan melibatkan
semua tenaga
kerja, serta
dilakukan
penyuluhan
Kesehatan
kepada para
karyawan
Pekerja
dapat
mengetahui
risiko
kesehatan
lain yang
mungkin
akan
didapatkan.
Sudah
dlakukan
medical
check up.
Keputusan
direktur jenderal
pembinaan
pengawasan
ketenagakerjaan
nomor kep.
22/DJPPK/V/200
8
Pelaksanaa
n
penyuluhan
tetap harus
dilaksanaka
n secara
rutin dan
terjadwal
minimal
dilakukan
tiap 3 bulan
sekali
14. N
o
Unit
Kerja
Hasil Pengamatan
Dampak yang
dapat terjadi
Upaya
perusahaan
Standar/PP
Pemecahan
Masalah
Tidak ada poster
atau
pemberitahuan
mengenai tata
cara evakuasi
jika ada
kecelakaan/
bahaya di lokasi
kerja
Pegawai
tidak
mengetahui
tata cara
evakuasi jika
ada bahaya
Harus
adanya
pemasanga
n alur
evakuasi
jika terjadi
kecelakaan/
bahaya di
lokasi kerja
PP No. 50
tahun 2012
tentang
penerapan
Sistem
Keselamatan
dan Kesehatan
Kerja (SMK3)
Usaha
perusahaan
untuk
melindungi
pekerja
dengan
memberikan
poster tata
cara evakuasi
belum
tersedia
15. N
o
Unit
Kerja
Hasil
Pengamatan
Dampak yang
dapat terjadi
Upaya
perusahaan
Standar/PP
Pemecahan
Masalah
Preventif :
Sudah
terlaksananya
kegiatan MCU
berkala
Penggunaan
APD belum
berjalan
dengan baik
di
perusahaan.
Dapat terjadi
kecelakaan
kerja sewaktu-
waktu di
perusahaan
Perusahaan
sudah
menyediakan
APD yang
lengkap di
semua proses
produksi, namun
pada beberapa
bagian proses
produksi masih
belum
menggunakan
APD yang sudah
disediakan
perusahaan
UU NO. 1 tahun
1970
Permenakertrans
NO.
Per:01/Men/1981
Permenakertrans
NO.
Per:03/Men/1982
Permenakertrans
NO.
Per:08/Men/2010
Perusahaan
sudah
memberikan
APD sesuai
dengan
kebutuhan
pekerja di
setiap unit
produksi
16. N
o
Unit
Kerja
Hasil Pengamatan
Dampak
yang dapat
terjadi
Upaya
perusahaan
Standar/PP
Pemecahan
Masalah
Kuratif: Sudah ada
dokter perusahaan.
- Bila karyawan
sakit atau
terjadi
kecelakaan
kerja pekerja
langsung di
bawa dari area
Site ke Klinik
Perusahaan.
- Upaya kuratif
dilaksanakan
dengan baik
Rehabilitatif: Untuk
pekerja yang mengalami
cacat karena pekerjaan,
perusahaan
memfasilitasi pekerja
untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan
ditingkat lebih lanjut
- - Peraturan
Pemerintah
No.43 tahun
1998 tentang
upaya
peningkatan
kesejahteraan
social
Program
rehabilitasi
sudah
berjalan
dengan
seharusnya
17. N
o
Unit Kerja
Hasil
Pengamatan
Dampak
yang dapat
terjadi
Upaya
perusahaa
n
Standar/PP
Pemecahan
Masalah
3 Pencegahan
HIV, AIDS,
dan
narkoba
Perusahaan
belum
mengadaka
n program
pencegahan
HIV, AIDS,
namun
sudah
melakukan
screening
narkoba
pada saat
awal
penerimaan
karyawan
Tingkat
kesadaran
dan
pengetahu
an tenaga
kerja
rendah
- PER.
11/MEN/VI/2005
tentang Pencegahan
Penanggulangan
Penyalahgunaan
dan Peredaran
Gelap Narkotika,
Psikotropika, dan
Zat Adiktif Lainnya
di Tempat Kerja
Kep. 68/MEN/2004
tentang Pencegahan
dan
penanggulangan
HIV/AIDS di tempat
Menjadwalka
n dan
melakukan
penyuluhan
tentang
narkoba dan
HIV secara
berkala, juga
memasang
poster
mengenai
bahaya HIV
dan Narkoba
18. No Unit Kerja Hasil Pengamatan
Dampak yang
dapat terjadi
Upaya
perusahaa
n
Standar/PP
Pemecahan
Masalah
4 Pemeriksaan
Kesehatan
(Medical
Check Up)
Medical Check Up
dilakukan pada
awal rekrutmen
karyawan serta
dilakukan berkala
setiap 1 tahun.
- Melakuka
n MCU
dapa
karyawan
di awal
dan
berkala
Peraturan
Menteri
Tenaga
Kerja Dan
Transmigras
i No.
Per.02/MEN/
1980 pasal
1 dan 2
Sudah
sesuai
dengan
prosedur
19. No Unit Kerja
Hasil
Pengamatan
Dampak yang
dapat terjadi
Upaya
perusahaan
Standar/PP
Pemecahan
Masalah
Dari
keterangan
tenaga kerja,
terdapat
pemeriksaan
Medical
Check Up
berkala
Penyakit akibat
kerja
diusahakan
untuk dicegah
sedini
mungkin
- Peraturan
Menteri Tenaga
Kerja Dan
Transmigrasi No.
Per.02/MEN/198
0 Pasal 3 dan 4
Sudah
dilakukan
sesuai
aturan yang
ada
20. No Unit Kerja
Hasil
Pengamatan
Dampak yang
dapat terjadi
Upaya
perusahaan
Standar/PP
Pemecahan
Masalah
Sudah
Terdapat
program
pemeriksaan
kesehatan
khusus bagi
karyawan,
bagi :
audiometri,
spirometri,
pemeriksaan
mata, dll.
Tidak Terdapat
kejadian
Penyakit
Akibat Kerja.
- Peraturan
Menteri Tenaga
Kerja Dan
Transmigrasi No.
Per.02/MEN/198
0 Pasal 5
Langkah
yang
dilakukan
Perusahaan
Sudah
tepat.
21. N
o
Unit Kerja
Hasil
Pengamatan
Dampak yang
dapat terjadi
Upaya
perusahaan
Standar/PP
Pemecahan
Masalah
5 Kesesuaian
pekerja
dengan
alat
- Sebagian besar
kursi tidak
memiliki sandaran.
Penerangan cukup
memadai
-Terdapat Foot
Step Untuk
Karyawan.
- Masih Terdapat
Karyawan yang
mengangkat
Barang tidak
sesuai dengan
posisi Ergonomi.
Musculoskeleta
l Disorder
Belum ada
substitusi dengan
kursi yang
memiliki
sandaran dan
pengaturan
tinggi.
Perusahaan
menganggap
posisi sudah
ergonomis.
Namun
perusahaan
Membuat
kebijakan dengan
Menukar tugas
setiap 1 atau 2
jam.
- UU no.1 th
1970 ttg
keselamatan
kerja
- UU RI no. 13
th 2003 ttg
ketenagakerja
an
Pengadaan
alat kerja yang
sesuai dengan
prinsip-
prinsip
ergonomi
22. No Unit Kerja Hasil Pengamatan
Dampak yang
dapat terjadi
Upaya
perusahaan
Standar/PP
Pemecahan
Masalah
6 Program
pemenuha
n gizi
tenaga
kerja,
kantin atau
ruang
makan
Perusahaan
menyediakan
makanan selama
pegawai bekerja
dengan gizi
seimbang yang
diatur oleh tim
menu.
- - Surat Edaran
Menteri Tenaga
Kerja dan
Transmigrasi No.
SE. 01/
Men/1979
tentang
pengadaan
kantin dan ruang
makan.
Langkah Yang
Dilakukan
Perusahaan
Cukup tepat.
23. No Unit Kerja Hasil Pengamatan
Dampak yang
dapat terjadi
Upaya
perusahaan
Standar/PP
Pemecahan
Masalah
7 10
Penyakit
tersering
pada
perusahaan
Dari informasi
Dokter
Perusahaan
penyakit yang
terbanyak di
Klinik Perusahaan
adalah ISPA.
Proses
produksi
dapat
terganggu
dan
produktivitas
menurun bila
pekerja
sering sakit
- UU no.1 th 1970
ttg keselamatan
kerja
Program
pelayanan
kesehatan
promotive dan
preventif harus
lebih
diupayakan
24. No Unit Kerja Hasil Pengamatan
Dampak yang
dapat terjadi
Upaya
perusahaan
Standar/PP
Pemecahan
Masalah
8 PAK yang
terjadi
Dalam Beberapa
tahun belakangan,
kejadian PAK
tidak Ada.
Data yang
diperoleh
dapat di
percaya
- Permenakertrans
No Per.
01/Men/1981
tentang
kewajiban lapor
penyakit akibat
kerja
Keputusan
menteri tenaga
kerja No.333
tahun 1989
tentang
diagnosis dan
laporan penyakit
akibat kerja
Bila PAK terjadi
dilakukan
tindakan yang
sesuai
sehingga dapat
diterapi sedini
mungkin.
25. No
Unit
Kerja
Hasil
Pengamatan
Dampak yang
dapat terjadi
Upaya
perusahaan
Standar/PP Pemecahan Masalah
9 P3K - Peninjau
belum Sempat
mengakses unit
P3K.
- - Peraturan menteri
tenaga kerja dan
transmigrasi
Republik Indonesia
Nomor:
PER.15/MEN/VIII/20
08 tentang
Pertolongan
Pertama Pada
Kecelakaan Di
Tempat Kerja
- Pada kunjungan kali ini,
peninjau belum sempat
mengakses unit P3K.
-Mengisi unit P3K
dengan unit yang terlatih
dan memiliki sertifikat
pelatihan
-Petunjuk ke kotak P3K
26. N
o
Unit
Kerja
Hasil
Pengamata
n
Dampak yang dapat
terjadi
Upaya
perusahaan
Standar/PP
Pemecahan
Masalah
10 Personil
kesehata
n
terdapat
fasilitas
berupa 2
klinik
perusahaan
yang terdiri
dari dokter
dan perawat.
Dengan adanya klinik
perusahaan, dokter
maupun paramedis,
bilamana terjadi
kegawatdaruratan
pekerja pada saat
ditempat kerja yang bisa
ditangani oleh dokter
dan perawat sehingga
tidak akan menimbulkan
ancaman jiwa
Perusahaan
merujuk ke pusat
kesehatan
terdekat mulai
dari klinik
maupun Rumah
Sakit yang sudah
bekerjasama
dengan
perusahaan
bilamana terjadi
kegawatdaruratan
ataupun
Peraturan
menteri tenaga
kerja nomor per
03/men/1982
tentang
pelayanan
kesehatan kerja
UU nomor 1
tahun 1970
tentang
keselamatan
kerja
Langkah yang
diambil oleh
pihak
perusahaan
sudah Tepat.
27. • Ergonomi: belum sesuai dengan tenaga kerja, penyuluhan (+),
adjustable chair (-), penerangan (+), Foot Step (+)
• Gizi pekerja: kantin dan makanan(+), gizi oleh tim menu (+)
• MCU: Pemeriksaan berkala (+), pemeriksaan khusus (+)
• Program kesehatan: Penyuluhan penyakit lain (+)
• HIV, AIDS, dan narkoba: pemeriksaan narkoba (+), Penyuluhan
(-)
• Sarana P3K: petunjuk lokasi P3K (-)
• Personil kesehatan: Sudah ada 3 orang Dokter Perusahaan, 14
Dokter Pemeriksa dan 31 Paramedis.
• 10 besar penyakit: Paling banyak ISPA
• PAK: PAK(-), kecelakaan kerja (+)
• Faskes: Sudah ada 2 Klinik Perusahaan dan Kerjasama dengan
Rumah Sakit Sekitar dan di Pekanbaru.
Kesimpulan
28. •Memberikan seminar/edukasi tentang
kecelakaan kerja secara berkala, PAK,
tentang ergonomi secara berkala demi
kelangsungan program kesehatan
(promotif, preventif, kuratif, rehabilitatif)
•Pemberian kursi yang bisa diatur
tingginya sesuai tinggi badan pekerja
agar lebih ergonomis.
Saran
29. Pemberian penerangan yang sesuai dengan
lingkup kerja pekerja
Perusahaan disarankan memasang
pemberitahuan tentang nama dan lokasi P3K
di tempat kerja pada tempat yang mudah
terlihat.
Perusahaan menyelidiki dan melaporkan
setiap PAK yang terjadi.